Anda di halaman 1dari 8

Laporan Pendahuluan

Keperawatan Jiwa I

Nama : Wulan Sulastri Marbun/2051005


Sabatini S.L. Aritonang/2051033
Hari tgl: Senin, 18 April 2022
Tugas : Tugas Perkembangan Usia Sekolah Sampai Usia Lansia

Tugas Perkembangan

A. Tugas-tugas Perkembangan Pada Usia Kanak-kanak Akhir (6,0-12 tahun)


1) Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan.
2) Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk biologis.
3) Belajar bergaul dengan teman-teman sebaya.
4) Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya.
5) Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung.
6) Belajar mengembangkan konsep sehari-hari.
7) Mengembangkan kata hati.
8) Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi.
9) Mengembangkan sikap yang positif terhadap kelompok sosial dan lembaga-lembaga.
Implikasi dalam pendidikan: Mendidik moral, spiritual, nilai sosial dan hati nurani sangat
baik dikembangkan pada masa ini, karena mereka masih bisa diberikan respon yang baik dari
stimulus yang diberikan oleh orang tua maupun guru. Untuk itu peran lingkungan pun sangat
berpengaruh pada diri individu pada masa ini, dan orang tua maupun guru harus dapat
menyaring hal-hal yang sekiranya baik atau tidak untuk perkembangan diri peserta didik.

B. Tugas-tugas Perkembangan Pada Remaja (13,0-18 tahun)


1) Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya.
2) Mencapai peran sosial sebagai pria dan wanita.
3) Menerima keadaan fisik dan menggunakannya secara efektif.
4) Mencapai kemandirian emosional dari orangtua dan orang dewasa lainnya.
5) Mencapai jaminan kemandirian ekonomi.
6) Memilih dan mempersiapkan karier (pekerjaan).
7) Mempersiapkan pernikahan dan hidup berkeluarga.
8) Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang diperlukan bagi warga
negara.
9) Mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial.
10) Memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai petunjuk atau pembimbing dalam
bertingkah laku.
11) Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Implikasi dalam pendidikan: Peran guru dan orang tua disini adalah membangun rasa
kepercayaan diri pada seorang individu agar ia lebih mudah mencapai hasil yang diinginkan.
Seperti dalam realita saat ini, masa remaja adalah masa meniru. Pada saat inilah orang tua
dan guru mengarahkan mereka agar meniru yang baik dan pantas untuk ditiru. Berikan
perhatian ekstra pada masa ini, karena bimbingan dan didikan sangat vital bagi individu.
Mereka akan merasa nyaman dan merasa dihargai keberadaanya jika orang tua dan guru
membimbingnya dengan penuh kelembutan, tetapi tegas dan disiplin.
Beberapa contoh permasalahan dalam tugas-tugas perkembangan peserta didik:
a. Peserta didik yang sulit/lama memahami suatu materi.
b. Peserta didik yang kurang/tidak pandai.
c. Peserta didik yang nakal.
d. Peserta didik yang malu.
e. Peserta didik yang kurang memiliki motivasi dalam belajar

C. Tugas-tugas Perkembangan Dewasa Muda (20 – 40 tahun)


1. Memilih teman bergaul (sebagai calon suami/istri). Setelah melewati masa remaja,
golongan dewasa muda semakin memiliki kematangan fisiologis (seksual), sehingga
mereka siap melakukan tugas reproduksi, yaitu mampu melakukan hubungan seksual
dengan lawan jenisnya.
2. Belajar hidup bersama suami/istri. Dari pernikahannya, dia akan saling menerima dan
memahami pasangan masing-masing, saling menerima kekurangan dan saling
membantu membangun rumah tangga. 
3. Mulai hidup dalam keluarga atau hidup berkeluarga. Masa dewasa yang memiliki
waktu sekitar 20 tahun (20-40) dianggap sebagai rentang yang cukup panjang.
Terlepas dari panjang atau pendek rentang waktu tersebut, golongan dewasa muda
berusia di atas 25 tahun, umumnya telah menyelesaikan pendidikan minimal setingkat
SLTA/SMU atau Universitas. Selain itu, sebagian besar diri mereka yang telah
memasuki dunia pekerjaan guna meraih karier tertinggi. Dari sini, mereka
mempersiapkan dan membukukan diri bahwa mereka sudah mandiri secara ekonomis,
artinya sudah tidak tergantung lagi pada orang tua. Sikap mandiri ini merupakan sikap
positif bagi mereka, karena sekaligus dijadikan sebagai persiapan untuk memasuki
kehidupan rumah tangga baru dan belajar mengasuh anak-anak.
4. Mengelola rumah tangga. Setelah menjalani pernikahan, dia akan berusaha mengelola
rumah tangganya. Dia akan berusaha membentuk, membina, dan mencapai
kebahagiaan hidup. Mereka harus dapat menyesuaikan diri dan bekerja sama dengan
pasangan hidup. 
5. Mulai bekerja dalam suatu jabatan. Usai menyelesaikan pendidikan formal setingkat
SMU, akademi atau universitas, umumnya dewasa muda memasuki dunia kerja, guna
menerapkan ilmu dan keahliannya. 
6. Mulai bertanggungjawab sebagai warga negara secara layak. Warga negara yang baik
adalah dambaan bagi setiap orang yang ingin hidup tenang, damai, dan bahagia di
tengah-tengah masyarakat. Warga negara yang baik adalah warga negara yang taat
dan patuh pada tata aturan perundang-undangan yang berlaku. 
7. Memperoleh kelompok sosial yang seirama dengan nilai-nilai pahamnya. Masa
dewasa awal ditandai juga dengan membentuk kelompok-kelompok sesuai dengan
nilai-nilai yang dianutnya
D. Tugas-tugas perkembangan dewasa Madya adalah (40-60 tahun)
(1)Penyesuaian diri terhadap perubahan fisik
2)Penyesuaian diri terhadap perubahan mental
3) Penyesuaian diri terhadap perubahan Minat
4)Penyesuaian diri terhadap perubahan kehidupan sosial
5)Penyesuaian diri terhadap perubahan vokasional atau pekerjaan
6)Penyesuaian diri terhadap perubahan pola keluarga
7) Penyesuaian diri terhadap diri sendiri
8)Penyesuaian diri terhadap kehilangan pasangan
9) Penyesuaian diri terhadap menyongsong masa pension
10) Penyesuaian diri terhadap menyongsong masa tua

E. Tugas Perkembangan Lansia (>60 tahun)


Pada masa lanjut usia mempunyai tugas pengembangan yang harus di lakukan oleh para
lanjut usia. Menurut Melly (dalam Sri Iswanti Mahmudi, 2000: 69) tugas pengembangan
tersebut sebagai berikut :
a. Menyesuaikan diri pada keadaan menurunnya kemampuan atau kekuatan fisik dan
kesehatan.
b. Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan berkurangnya penghasilan.
c. Menyesuaikan diri dengan meninggalnya pasangan hidup.
d. Membangun hubungan aktif dengan salah satu kelompok sosial yang sesuai dengan
umurnya.
e. Berusaha menemukan dan memberikan bantuan sosial sebagai warga negara.
f. Menyusun bentuk dan cara hidup yang disesuaikan dengan keadaan fisik mereka.
Selanjutnya Erickson (dalam Maryam, 2008: 14) menjelaskan tugas perkembangan lansia
adalah sebagai berikut:
a. Mempersiapkan diri untuk kondisi yang menurun.
b. Mempersiapkan diri untuk pensiun.
c. Membentuk hubungan baik dengan orang seusianya.
d. Mempersiapkan kehidupan baru.
e. Melakukan penyesuaian terhadap kehidupan sosial/masyarakat secara santai.
f. Mempersiapkan diri untuk kematiannya dan kematian pasangan.

 Ciri-Ciri Tugas Perkembangan Normal Dan Menyimpang


1. Anak Sekolah
• Perkembangan normal (industri/ produktif):
• Menyelesaikan tugas (sekolah atau rumah) yang diberikan
• Mempunyai rasa bersaing
• Senang berkelompok dengan teman sebaya dan mempunyai sahabat karib
• Berperan dalam kegiatan kelompok
• Penyimpangan perkembangan: harga diri rendah
• Tidak mau mengerjakan tugas sekolah
• Membangkang pada orang tua untuk mengerjakan tugas
• Tidak ada kemauan untuk bersaing dan terkesan malas
• Tidak mau terlibat dalam kegiatan kelompok
• Memisahkan diri dari teman sepermainan dan teman sekolah
2. Remaja
• Perkembangan yang normal : pembentukan identitas diri
• Menilai diri secara objektif
• Merencanakan masa depannya
• Dapat mengambil keputusan d.Menyukai dirinya
• Berinteraksi dengan lingkungannya
• Bertanggung jawab
• Mulai memperlihatkan kemandirian dalam keluarga
• Menyelesaikan masalah dengan meminta bantuan orang lain yang menurutnya
mampu
• Penyimpangan perkembangan : kebingungan peran
• Tidak menemukan ciri khas (kekuatan dan kelemahan) dirinya
• Merasa binggug, bimbang
• Tidak mempunyai rencana utuk masa depan
• Tidak mampu berinteraksi dengan lingkungannya
• Memiliki perilaku anti sosial
• Tidak menyukai dirinyaa
• Sulit mengambil keputusan
• Tidak mempunyai minat
• Tidak mandiri
3. Dewasa
Ciri-ciri perkembangan normal
• Usia reproduktif (Reproductive Age)
• Usia pemantapan baik dibidang pekerjaan dan bidang kehidupan keluarga
• Usia banyak masalah (Problem age)
• Usia tegang dalam hal emosi (emotional tension)
• Masa keterasingan sosial, dengan berakhirnya pendidikan formal dan
terjunnya seseorang ke dalam pola kehidupan orang dewasa, yaitu karir,
perkawinan dan rumah tangga, hubungan dengan teman-teman kelompok
sebaya semakin menjadi renggang, dan berbarengan dengan itu keterlibatan
dalam kegiatan kelompok diluar rumah akan terus berkurang
• Masa komitmen
• Masa ketergantungan
• Masa perubahan nilai
• Masa kreatif

Penyimpangan

• Penentuan identitas diri ideal vs kekaburan identitas


• Kemandirian vs tidak mandiri
• Sukses meniti jenjang pendidikan dan karir vs gagal menempuh jenjang pendidikan
dan karir.
• Menikah vs tidak menikah (lambat menikah)
• Hubungan sosial yang sehat vs menarik diri
• Latihan yang tidak berkesinambungan (discontinuities)
• Perlindungan yang berlebihan (over protectiveness)
• Perpanjangan pengaruh-pengaruh peer-group (prolongation of peer-group influences)
• Inspirasi-inspirasi yang tidak realistis (unrealistic aspiration)
4. Lansia
Perkembangan normal : Integritas diri
• Mempunyai Harga diri tinggi
• Merasa disayang oleh keluarga
• Menilai kehidupannya berarti
• Memandang suatu hal secara keseluruhan
• Menerima nilai dan keunikan orang lain
• Menerima datangnya kematian
• Menerima kurangnya kemampuan fisik
• Menerima posisi diri berhubungan dengan usia
Perkembangan menyimpang : putus asa
• Memandang rendah/menghina/mencela orang lain
• Merasa tidak memiliki harga diri lagi
• Merasa tidak diperlukan/disayang oleh keluarga lagi
• Mulai memandang suatu hal tidak secara menyeluruh
• Tidak mau mengakui kekurangan fisik

 Cara Melakukan Stimulasi Pencapaian Tugas Perkembangan Sepanjang Daur


Kehidupan (Anak Usia Sekolah Sampai Lansia)

1. Anak Sekolah
• menstimulasi aspek perilaku interpersonal anak usia sekolah yang sering
dilakukan yaitu membiasakan anak berbicara dengan teman di lingkungan rumah
dan membiasakan anak tersenyum.
• memberikan kesempatan berinteraksi dengan saudara dan mengucapkan terima
kasih.
• menstimulasi aspek perilaku self-related anak usia sekolah yang sering dilakukan
yaitu membiasakan anak untuk mengungkapkan keinginannya dan memberikan
contoh cara mengerjakan tugas.
• memberikan pujian ketika anak mampu meminta izin ketika akan bermain dan
mampu membersihkan kamar.
• menstimulasi peer acceptance anak usia sekolah yang sering dilakukan yaitu
memberikan kesempatan menawarkan bantuan dan menjelasakan pentingnya
mengantri.
• memberikan kesempatan anak bersedekah dan bermain dalam kelompok.
• menstimulasi keterampilan sosial anak usia sekolah dilakukan dengan cara
memberikan contoh cara memperkenalkan diri, mengerjakan tugas rumah dan
bersedekah.
• membiasakan anak berinteraksi dengan saudara dan membuang sampah pada
tmpatnya.
• memberikan kesempatan anak bermain bersama serta memberikan penjelasan
kelebihan dalam mengerjakan tugas kelompok
2. Remaja
1. Stimulasi perkembangan aspek biologis dan psikoseksual
• Remaja diberikan komunikasi, informasi serta edukasi terkait perkembangan fisik
dan seksual yang dialaminya. Dimana pada tahap ini remaja sedang menghadapi
krisis kebingungan tentang perubahan fisik yang dialaminya.
• Berikan edukasi yang sesuai dengan tahap perkembangan yang dialami oleh
remaja.
• Diskusikan pada remaja terkait identitas diri yang dimiliki secara fisik
• Berikan motivasi menerima keadaan fisik dirinya sendiri dan menggunakan
tubuhnya secara lebih efektif
2. Stimulasi perkembangan aspek kognitif dan Bahasa
• Diskusikan dengan remaja terkait prestasi positif dan yang kurang
• Berikan motivasi pada remaja untuk mengembangkan terhadap Bahasa
3. Stimulasi perkembangan aspek moral dan spiritual
• Diskusikan dengan remaja terkait norma, agama serta peraturan yang berlaku
dalam keluarga, sekolah dan tempat umum
• Motivasi remaja agar selalu meningkatkan serta mempertahankan
4. Stimulasi perkembangan aspek emosional dan psikososial
• Diskusikan tentang mencapai kemandirian emosional untuk menghindari
pertentangan atau perbedaan pendapat dengan orang tua dan orang-orang dewasa
lainnya
• Diskusikan mencapai suatu hubungan dan pergaulan yang lebih matang antara
lawan jenis yang sebaya sehingga remaja akan mampu bergaul secara baik dengan
kedua jenis kelamin, baik laki-laki maupun perempuan
• Motivasi remaja agar dapat menjalankan peran sosial maskulin dan 517
Universitas Muhammadiyah Magelang feminine serta diharapkan untuk
berpartisipasi demi kebaikan atau perbaikan di lingkungan sosialnya
• Latih keluarga dengan memfasilitasi persahabatan dengan teman sebaya
5. Stimulasi perkembangan aspek bakat dan kreativitas
• Diskusikan karya dan kemampuan yang positif yang dapat dilakukan oleh remaja
• Berikan pujian dan diskusikan cara mempertahankan dan meningkatkannya.
• Berikan pujian pada tiap keberhasilan yang diraih oleh remaja
• Libatkan keluarga dalam memfasilitasi pengembangan bakat yg menjadi identitas
remaja
3. Dewasa
• Melakukan interaksi dengan banyak orang, termasuk lawan jenis.
• Memilih calon pasangan hidup.
• Menetapkan karir/pekerjaan.
• Mempunyai pekerjaan.
• Mempunyai hubungan yang dekat dengan orang-orang tertentu
4. Lansia
• Mendukung lansia untuk melakukan beberapa tugas secara mandiri
• Bertanya tentang cerita masa muda lansia dan mendengarkannya
• Sering sering berkunjung ke rumah lansia

Anda mungkin juga menyukai