Anda di halaman 1dari 58

Musyawarah Racana ke-XXX

Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari


Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 1
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November 2020

DAFTAR ISI

Daftar Isi..............................................................................................................................1
Susunan Acara MUSYRA XXXI........................................................................................2
Sambutan Ketua Reka Kerja MUSYRA XXXI...................................................................4
Sambutan Ketua Dewan Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari.........................................6
Tata Tertib MUSYRA XXXI...............................................................................................9
Garis Besar Haluan Organisasi Racana (GBHOR)............................................................14
Tata Organisasi Racana (TOR)..........................................................................................17
Pola dan Mekanisme Pembinaan Warga............................................................................25
Adat Racana.......................................................................................................................33
Rencana Kerja....................................................................................................................52
Rekomendasi......................................................................................................................55
Persyaratan Pemilihan Formatur dan Mid Formatur..........................................................56
Tata Cara Pemilihan Formatur dan Mid Formatur.............................................................56
Persyaratan Pemilihan Pemangku Adat.............................................................................57
Tata Cara Pemilihan Pemangku Adat................................................................................57
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 2
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November 2020

SUSUNAN ACARA MUSYAWARAH RACANA KE-XXXI


RACANA FATAHILLAH-NYI MAS GANDASARI
GUGUS DEPAN JAKARTA SELATAN 07-075/07-076
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
MASA BAKTI 2020
Waktu Agenda PJ
Jumat, 27 November 2020
14.30-15.00 Registrasi Kesekretariatan
15.00-15.10 Sholat Ashar Kak Lezi
15.10-15.20 Pemeriksaan Atribut Adat
15.20-16.00 Pembukaan Kak Isfa
16.00-17.30 Sidang Pendahuluan Kak Zaenal, Kak
1. Pernyataan kuorum Yuda, Kak Zulfa

2. Pembahasan dan Pengesahan susunan acara dan


tata tertib persidangan
3. Penetapan Presidium Sidang
17.30-19.20 Ishoma(istirahat, sholat, dan makan) Div. Konsumsi
19.20-23.00 Sidang Pleno I Presidium
1. Penyampaian Laporan
Pertanggungjawaban pelaksanaan tugas
pokok serta hasil kerja DRFN masa bakti
2020
2. Pandangan umum, pertanyaan terkait
Laporan Pertanggungjawaban
23.00-04.00 Istirahat Kak Wahyu
Sabtu, 28 November 2020
04.00-05.00 Sholat subuh Kak Roid
05.00-05.30 Giat Pribadi All
05.30-07.00 Sarapan Div. Konsumsi
07.00-08.00 Sidang Pleno I (lanjutan) Presidium
08.00-09.00 Sidang Pleno II Presidium

1. Penjelasan Sidang komisi dan pembagian


anggota sidang komisi.
2. Pembagian komisi :
Komisi A : membahas GBHOR dan TOR
Komisi B : Membahas PMPW
Komisi C : Membahas Adat Racana
Komisi D : Membahas Rencana Kerja dan
Rekomendasi.
09.00-09.30 Coffe Break Div. Konsumsi
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 3
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November 2020

09.30-12.00 Sidang lanjutan Pleno II Presidium


3. Pembahasan masing-masing komisi
12.00-13.00 Ishoma Kak Gilang dan
Div. Konsumsi
13.00-15.00 Sidang lanjutan Pleno II Presidium
4. Laporan hasil sidang komisi dan
Pengesahan hasil sidang komisi
15.00-15.30 Sholat Ashar Kak Zaenal Abidin
15.30-17.30 Sidang Lanjutan Pleno II Presidium
17.30-19.30 Ishoma Kak Wahyu
19.30-22.00 Sidang Pleno III Presidium
1. Pemilihan Formatur dan mId Formatur
2. Pemilihan Pemilihan Pemangku Adat
Putra dan Pemangku Adat Putri
3. Penetapan Hasil Pemilihan Formatur dan
mid formatur serta pemangku adat putra
dan pemangku adat putri
4. Pengesahan hasil-hasil Musyawarah
Racana tahun 2020
22.00-23.00 Penutup dan pengumuman-pengumuman Ketua OC
23.00-04.00 Istirahat All
Minggu, 29 November 2020
04.00-05.00 Sholat subuh All
05.00-07.00 Giat Pribadi All
07.00-08.30 Persiapan pulang dan merapikan lokasi All

SAMBUTAN KETUA REKA KERJA MUSYRA


XXXI RACANA FATAHILLAH-NYI MAS
GANDASARI GUGUS DEPAN JAKARTA SELATAN
07-075/07-076 UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
MASA BAKTI 2020

Yth.Bapak Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta selaku Ka.Mabigus


Yth.Wakil Rektor Bid. Kemahasiswaan selaku Ka.Mabigus Harian
Yth.Kakak Pembina Gugus Depan dan Pembina Satuan 07-075/07-076
Para Undangan danWarga Racana yang saya hormati dan saya banggakan

Bissmillahirrahmaanirrahim
Assalamu’alaikum wr.wb
Satyaku Ku dharmakan, Dharmaku Ku baktikan
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 4
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November 2020

Salam Pramuka
Segala puji serta syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan kita nikmat tiada tiara, dan atas segala rahmat dan taufiq serta izin-Nya kami
selaku Reka Kerja MUSYRA ke-XXXI dapat menyelenggarakan acara ini. Shalawat serta
salam marilah kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta para keluarga, para
sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Kakak-kakak peserta MUSYRA ke-XXXI yang kami hormati…
Saya atas nama pribadi dan mewakili Reka Kerja MUSYRA ke-XXXI berterimakasih
kepada segenap jajaran Dewan Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari atas bimbingan,
arahan, dan dukungan baik secara moril maupun materil pada setiap kegiatan khususnya
dalam kegiatan MUSYRA ini. Terimakasih juga kepada kakak-kakak Reka Kerja MUSYRA
ke-XXXI atas waktu, tenaga, pikiran, dan semangatnya sehingga kegiatan ini dapat
terlaksana.Tak lupa pula kami haturkan terimakasih kepada semua pihak yang tidak dapat
disebutkan satu persatu yang turut serta dalam mensukseskan kegiatan ini.
Besar harapan kami semoga dengan forum tertinggi ini (MUSYRA ke-XXXI), kita
selalu dapat menjalin keharmonisan, kekeluargaan yang erat dan membawa berkah bagi kita
semua serta tentunya menjadi media untuk menjadikan Racana kita tercinta menjadi lebih
baik.
Akhir kata, kami ucapkan selamat bermusyawarah dan kepada kakak-kakak Dewan
yang akan melaporkan kepengurusannya, marilah kita ikuti forum ini dengan penuh rasa
khusyu’, khidmat serta tertib agar kita dapat mencapai tujuan yang kita harapkan bersama.
Billahitaufiqwalhidayah
Salam Pramuka!!
Wassalamu’alaikum wr.wb

Ketua Reka Kerja


MUSYRA ke-XXXI

Zaenal Fanny
NIR. 19.32.742
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 5
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November 2020

SAMBUTAN KETUA DEWAN


RACANA FATAHILLAH-NYI MAS
GANDASARI
GUGUS DEPAN JAKARTA SELATAN 07-075/07-076
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
MASA BAKTI 2020

Yth, Bapak Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta selaku Ka. Mabigus
Yth, Bapak Warek Bidang Kemahasiswaan selaku Ka. Harian Mabigus
Yth, Kakak Pembina Gugus Depan dan Pembina Satuan Pandega 07-075/07-076
Yth, Kakak Senioren dan warga racana yang kami cintai

Bismillahirahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Salam Pramuka...!!!
Alhamdulillahirobil’alamin, salam sejahtera untuk kita semua puji serta syukur kita
panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita kekuatan dan senantiasa
mencurahkan kasih sayangnya sehingga kita dapat berkumpul dalam Musyawarah Racana
yang ke-XXXI dalam keadaan insyaAllah sehat walafiat dan dijauhkan dari ancaman virus
covid-19, amin.
Sholawat beserta salam, selalu tercurah limpahkan kepada nabi Muhammad SAW.
Kepada keluarganya, sahabat, Tabiin dan sampai kepada kita semua umatnya dan semoga
kita masuk kedalam golongan mukmin yang beriman kepada baginda nabi Muhammad SAW
sampai hari akhir nanti, amin.
Kakak-kakak warga racana yang kami banggakan,
Saya Fahmi Faturrohman dan Kak Ida Rosiana sebagai Ketua Dewan Racana Putra
dan Putri periode 2020 mengucapkan terima kasih dari hati kami yang terdalam, kepada
rekan-rekan badan pengurus harian yang pada dinamikanya menjadi sebuah kenangan yang
tak terlupakan, kepada Dewan Racana yang pada perjalanannya baik dalam sudut pandang
pola hierarki keorganisasian dan hubungan kita sebagai keluarga seiman memberikan banyak
pelajaran yang saya dan Kak Ida dapatkan, Kepada tim Pembina Gugus Depan dan Satuan
07-075/07-076 yang pada prosesnya kami menerima banyak pelajaran hidup dan nasihat
layaknya orang tua yang mendidik anak kandungnya sendiri dengan sepenuh hati, selanjutnya
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 6
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November 2020

kepada DKP dan Senioren yang telah menjadi bagian dari perjalanan kami dalam hal ini
menjadi sarana konsultasi, yang terakhir kepada seluruh Anggota Aktif Racana yang telah
menjadi bagian besar dalam perjalanan kepemimpinan saya dan Kak Ida Rosiana.
Serta kami menyadari bahwa dalam masa kepemimpinan kami tidak sedikit menemui
kekeliruan dan kekhilafan kami dalam sikap, ucap, tindak, tanduk, sepak terjang kami dalam
mengorganisir teman-teman Dewan Racana, dalam berkonsultasi dan berkoordinasi DKP dan
Senioren, serta dalam kepemimpinan kami terhadap Anggota Aktif Racana pada umumnya.
Kakak-kakak warga racana yang kami banggakan,
Dalam perjalananya awal kedewanan ini menemui tidak sedikit keterbatasan karena
masa transisi yang tidak direncanakan dengan serius dan terstruktur membuat fase awal
kedewanan tidak diawali dengan baik seperti mempersiapkan Penerimaan Anggota Baru
sampai Konsep Goal, kondisi kas keuangan, pencatatan laporan dengan kondisi dilapangan
dari inventaris yang kurang singkron, sampai notulensi Musyawarah sebelumnya belum baik
didokumentasikan hal ini kami temui dari penulisan rekomendasi yang ambigu, kami sangat
sadar perlu diperbaiki agar tidak terulang hal serupa terhadap dewan selanjutnya, langkah
nyata sudah kami lakukan terhadap ini.
Dalam prosesnya sampai saat ini, setiap tahapan dan tantangan yang tidak mudah dan
tidak sederhana telah terarsipkan oleh sejarah menjadi bagian dari perjalanan panjang
Racana, hampir seluruh masa bakti kami laksanakan secara abnormal dari kebiasaan rumah
tangga Racana pada biasanya, Raker Paruh Kedua, Bina Masyarakat, Festival Kepramukaan,
Pengembaraan dan saat ini Musyawarah ke XXXI, menghadapi pandemi dengan senantiasa
dinamis mengelola arah organisasi sehingga kita masih eksis daripada Perguruan Tinggi
kebanyakan di seluruh Indonesia, tentu apa yang telah kami selesaikan baik program maupun
tugas tidak luput dari evaluasi dan kekurangan, kami jadikan hal itu sebagai pembelajaran
dan perbaikan untuk Racana kedepan.
Kakak-kakak warga racana yang kami banggakan,
Momentum musyawarah ini harus dioptimalkan untuk mengembangkan racana
dengan seluas-luasnya, selama periode ini kami menilai beberapa aspek yang harus kita tatap
lalu perbaiki, kita belum mempunyai badan usaha yang mandiri dan aktif mendapatkan profit
sebesar-besarnya untuk racana, pembinaan kita harus kita sadari dan akui output keseluruhan
belum menciptakan anggota yang kita impikan jumlah penerimaan warga yang semakin
menurun, pengetahuan warga tentang kepramukaan secara luas, keahlian dan potensi yang
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 7
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November 2020

dimiliki anggota, serta ilmu-ilmu dasar tentang organisasi belum merata anggota kita kuasai,
sistem dan kebiasaan Kelompok Kerja yang belum menemukan pakem yang pas untuk
mengembangkan potensi dan kontribusi untuk racana nyatanya belum terlihat progress yang
membanggakan dalam 3 tahun terakhir, pengelolaan administrasi racana yang masih
menggunakan konvensional belum menuju digitalisasi dan masih banyak lagi.
Kedepan kita benahi bersama serta bersinergi antara Dewan Racana, Purna Dewan
dan Pembina untuk mengambangkan program yang mengarah kepada pembuatan bidang baru
yakni Bidang Kewirausahaan agar Racana menuju kepada kemandirian finansial, selanjutnya
proses pembinaan perlu dikaji menyeluruh serta mempertimbangkan aspek trend milenials
yang rasanya bertolak belakang dengan sistem yang kita anut sekarang saya rasa pembinaan
dimulai dengan Pendidikan dinamika kelompok yang menyenangkan sampai kepada tahap
akhir pembinaan mental dan komitmen, jadi metode baru yang seharusnya kita mulai adalah
dari membangun kesenangan dan kenyamanan terhadap racana selanjutnya bertahap
membangun komitmen serta pada tahap akhir komitmen dan loyalitas, pengembangan
kelompok kerja harus dibangun mandiri dan diberikan otonom khusus untuk menglola secara
mandiri dan memiliki strukturisasi yang jelas serta melibatkan purna pokja untuk ikut serta
membina dan membuat program yang terukur dan terarah, dan terakhir pengelolaan racana
kita harus menuju era digitalisasi, Pramuka UIN Jakarta bisa menjadi pelopor Pengelolaan
Gugus Depan maupun Satuan yang berbasis digital website atau mobile. Hal hal yang kami
sampaikan diatas tidak akan bisa dilakukan hanya oleh satu periode kedewanan yang
menjabat, perlu adanya kolaborasi aktif dua arah antara dewan aktif dan purna dewan untuk
mewujudkan gagasan yang kami canangkan pada musyawarah racana XXXI ini, kita harus
merubah watak hanya berkomentar dan mencaci atas suatu kesalahan akan tetapi mari kita
menuju racana berinovasi dari segala arah bukan hanya melalui dewan racana menjabat saja,
sejatinya dewan racana itu adalah mereka yang awam dan meraba akan kemana arah
perubahan racana hingga pada akhirnya menyadari dan waktu sudah selesai begitu saja,
waktu satu periode dihabiskan dengan menganalisis dan menyadari keadaan.
Kakak-kakak warga racana yang kami banggakan,
Harapan kami Dewan Racana periode 2020 kepada yang akan melanjutkan bahtera
nahkoda organisasi ini bahwa, untuk menjalankan racana ini memerlukan kekompakan
Angkatan dan antar Angkatan perbanyak momen ringan yang mengeratkan persahabatan
akan sangat membantu dalam menjalankan amanah, susun program dengan mufakat dan pilih
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 8
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November 2020

atas dasar kebutuhan dan eksistensi racana ingatlah keberhasilan suatu kedewanan bukan
mereka yang berhasil banyak atau besar menyelenggarakan kegiatan yang bermewah-
mewahan semua itu boleh tapi harus jelas dilandasi program itu dengan Kebermanfaatan,
Kebutuhan dan Prioritas.
Mengelola racana yang berusia tua seperti ini teman-teman dewan selanjutnya harus
bisa berkompromi kepada banyak hal yang harus diperhatikan dan dikonsultasikan,
perubahan tidak bisa instan perlu kajian dan pertimbangan Panjang maka dari itu saya
tegaskan perkembangan racana tidak bisa diselesaikan dalam satu masa bakti tetapi harus kita
sadari, turunkan ego senioritas, lakukan secara bersama.
Menjadi Dewan Racana tidak mudah, percayalah setiap masalah dan dinamika pasti
ada solusinya, bersama-sama adalah kunci awal keberhasilan untuk menghadapi tantangan,
kita adalah besar jika kita merasa kecil, jangan pernah menganggap bahwa kita telah
sempurna lihatlah perkembangan pesat perguruan tinggi racana lain, kalian harus
menciptakan loncatan-loncatan untuk mengejar ketertinggalan, semboyan Kami Ada Karena
Semangat Kami jangan sampai kehilangan makna yang selama ini kita nyanyikan tetapi
belum sungguh kita amalkan. Terima kasih,
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Ketua Dewan Racana Fatahillah

Fahmi Faturrohman
NIR : 18.17.685
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 9
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November 2020

TATA TERTIB MUSYAWARAH RACANA XXXI


RACANA FATAHILLAH-NYI MAS GANDASARI
GUGUS DEPAN JAKARTA SELATAN 07-075/07-076
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
TAHUN 2020

BAB I
KEDUDUKAN, KEKUASAAN, WEWENANG, DAN DASAR

Pasal 1
Kedudukan

Musyawarah Racana adalah forum tertinggi di Racana Pandega Fatahillah-Nyi Mas


Gandasari selanjutnya disebut Musyra.

Pasal 2
Kekuasaan dan Wewenang

Kekuasaan dan wewenang Musyra Tahun 2020 adalah:


1. Meminta dan mengesahkan laporan pertanggungjawaban Dewan Racana Pandega
Fatahillah-Nyi Mas Gandasari (selanjutnya disingkat Dewan Racana) masa bakti 2020.
2. Menetapkan Garis-garis Besar Haluan Organisasi Racana (GBHOR) yang terdiri dari
Tata Organisasi Racana, Pola dan Mekanisme Pembinaan Warga, Adat Racana, dan
Rencana Kerja.
3. Menetapkan Rekomendasi Musyra.
4. Memilih dan menetapkan Ketua Dewan Racana dan Pemangku Adat masa bakti 2021.

Pasal 3
Dasar

1. Undang-Undang No. 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka


2. Keputusan Munas No. 07/Munas/2018 tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga Gerakan Pramuka.
3. SK Kwarnas No. 180 A tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Gugus Depan Gerakan
Pramuka yang berpangkalan di kampus Perguruan Tinggi.
4. SK Kwarnas No. 176 tahun 2013 tentang Pola dan Mekanisme Pembinaan Pramuka
Pandega.
5. Keputusan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta No. Un. 01/R/HK 00.5/548/2014
tentang AD/ART Organisasi Kemahasiswaaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Program Kerja Dewan Racana Masa Bakti 2020.
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 10
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November 2020

BAB II
TEMA

Pasal 4
Tema

Tema MUSYRA XXXI adalah “Mufakat Menyatukan Persepsi, Bertanggung Jawab Dan
Bersinergi”.

BAB III
PESERTA & PENINJAU

Pasal 5
Peserta

Peserta Musyra terdiri dari :


1. Dewan Racana Masa Bakti 2020.
2. Anggota Racana

Pasal 6
Peninjau
Peninjau Musyra terdiri dari :
1. Pembina
2. Senioren

Pasal 7
Pengertian Peserta dan Peninjau
Peserta
1. Dewan Racana adalah seluruh Pengurus Dewan Racana Masa Bakti 2020.
2. Anggota Racana adalah setiap warga Racana yang sudah dikukuhkan sebagai anggota
penuh.

Peninjau
1. Pembina adalah Pembina Gugus Depan dan Pembina Satuan 07-075/07-076
2. Senioren adalah warga Racana yang telah menjadi anggota dewasa.
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 11
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November 2020

Pasal 8
Teknis Keikutsertaan Peserta dan Peninjau

Teknis keikutsertaan Peserta pada pasal 5 dan Peninjau pada Pasal 6 menggunakan 2 sistem
teknis yakni Online dan Offline dengan ketentuan sebagai berikut :

Peserta
1. Peserta yang mengikuti secara Offline adalah meraka yang terjangkau atau cakupan
daerah jabodetabek dari lokasi pelaksanaan Musyawarah.
2. Peserta Offline berjumlah maksimal kurang dari 50 orang sesuai dengan
protokol kesehatan.
3. Peserta yang mengikuti secara Online adalah mereka yang tidak terjangkau atau
berada di luar cakupan daerah jabodetabek dari lokasi pelaksanaan Musyawarah.
4. Peserta Online mengikuti musyawarah dengan menggunakan aplikasi Google Meet.

Peninjau
1. Peninjau mengikuti musyawarah secara Online dilokasi masing-masing.
2. Peninjau mengikuti musyawarah dengan menggunakan aplikasi Google Meet.

Pasal 9
Hak Kewajiban Peserta dan Peninjau

Hak dan Kewajiban Peserta Offline adalah sebagai berikut :


1. Mempunyai hak suara dan hak bicara.
2. Memelihara dan menjaga kelancaran dan ketertiban acara.
3. Mematuhi Protokol Kesehatan dengan menggunakan Masker atau Face Shield.
4. Mematuhi segala ketetapan bersama yang telah disepakati dan ketetapan reka kerja.
5. Memakai seragam pramuka.

Hak dan Kewajiban Peserta Online adalah sebagai berikut :


1. Mempunyai hak suara dan hak bicara.
2. Menjaga kondusifitas acara dengan mematikan fitur Microphone sebelum
dipersilahkan oleh Presidium Sidang.
3. Senantiasa menyalakan kamera.
4. Untuk menggunakan Hak Bicara peserta online terlebih dahulu izin melalui kolom
komentar yang selanjutnya dipersilakan oleh Presidium Sidang.
5. Mematuhi segala ketetapan bersama yang telah disepakati dan ketetapan reka kerja.
6. Memakai seragam pramuka.
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 12
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November

Hak dan Kewajiban Peninjau adalah sebagai berikut :


1. Peninjau hanya mempunyai hak bicara.
2. Peninjau hanya dapat usul atau berpendapat berbicara jika diminta oleh Peserta seizin
Presidium Sidang.
3. Peninjau bertindak sebagai pendukung, motivator, konsultan, konselor dan penengah.
4. Turut serta memelihara dan menjaga kelancaran dan ketertiban acara atau sidang.
5. Senantiasa mengindahkan Sistem Among “Tut Wuri Handayani”.
6. Mematuhi segala ketetapan reka kerja dan ketetapan yang telah disepakati.

Pasal 10
Larangan Peserta dan Peninjau

Peserta Offline :
1. Tidak diperkenankan bicara kecuali dengan izin Presidium Sidang.
2. Tidak diperkenankan memasuki dan meninggalkan ruang sidang tanpa seizin Presidium
Sidang.
3. Tidak diperkenankan makan selama sidang berlangsung kecuali seizin Presidium
Sidang.
4. Tidak diperkenankan menanggalkan seragam atau salah satu atribut pramuka selama
sidang berlangsung kecuali atas seizin forum.

Peserta Online :
1. Tidak diperkenankan berbicara kecuali dengan izin Presidium Sidang.
2. Tidak diperkenankan mematikan kamera kecuali dengan izin Presidium Sidang.
3. Tidak diperkenankan memasuki dan meninggalkan Room Google Meeting tanpa seizin
Presidium Sidang.
4. Tidak diperkenankan menanggalkan seragam atau salah satu atribut pramuka selama
sidang berlangsung kecuali atas seizin forum.

Peninjau :
1. Tidak diperkenankan berbicara kecuali dengan izin Presidium Sidang.
2. Tidak diperkenankan memasuki dan meninggalkan Room Google Meeting tanpa seizin
Presidium Sidang.
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 13
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November

Pasal 11
Sanksi

Apabila Peserta dan Peninjau tidak mematuhi ketentuan pada pasal 9 dan 10, maka Presidium
Sidang berhak untuk :
1. Memberikan peringatan dengan 3 x teguran.
2. Mencabut haknya jika diberikan peringatan dengan 3x teguran dengan persetujuan
kuorum.

BAB IV
KUORU
M

Pasal 12
Kuorum

1. Musyawarah Racana dianggap sah dan dapat dilanjutkan apabila dihadiri oleh setengah
lebih satu dari jumlah seluruh Anggota Racana yang terdaftar di dalam daftar hadir
peserta offline.
2. Sidang Pleno dianggap sah apabila dihadiri oleh setengah lebih satu dari jumlah peserta
sidang yang terdaftar dalam daftar hadir peserta offline.
3. Sidang Komisi dianggap sah apabila dihadiri oleh setengah lebih satu dari jumlah peserta
sidang komisi yang terdaftar dalam daftar hadir peserta offline.
4. Apabila point 1, 2 dan 3 tidak terpenuhi, maka sidang diskorsing selama 2x5 menit,
setelah itu sidang dianggap Kuorum dan sah.

BAB V
SIDAN
G

Pasal 13
Macam-macam Sidang

1. Sidang Pendahuluan
2. Sidang Pleno I
3. Sidang Pleno II
4. Sidang Pleno III
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 14
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November

BAB VI
PRESIDIUM SIDANG

Pasal 14
Presidium Sidang

1. Sidang Pendahuluan dipimpin oleh Reka Kerja Musyra XXXI


2. Sidang Pleno dipimpin oleh Presidium Sidang Terpilih.
3. Sidang Komisi dipimpin oleh Ketua Komisi.

BAB VII
PEMILIHAN

Pasal 15
Presidium sidang

Susuanan Presidium sidang Pemilihan presidium sidang dilakukan dengan cara


Musyawarah Mufakat, apabila terjadi kebuntuan atau tidak mufakat maka dilakukan dengan
sistem Voting dengan mekanisme sebagai berikut :

1. Presidium Sidang dipilih oleh dan dari anggota Racana (peserta point 2 pada pasal 5).
2. Anggota mengajukan tiga nama yang berbeda sebagai calon Presidium Sidang.
3. Suara terbanyak 1-3 dinyatakan sah sebagai Presidium Sidang.
4. Apabila terjadi perimbangan suara pada suara terbanyak ketiga, maka diadakan voting.
5. Presidium terpilih menunjuk 1 orang sebagai pengawas dan host untuk membantu
mengefektifkan jalannya persidangan secara Online.
6. Untuk menggunakan Hak Suara peserta online menggunakan media Whatsapp dengan
mengirimkan Hak Suara kepada nomor Whatsapp Racana.

Pasal 16
Presidium Sidang Komisi

1. Presidium Sidang Komisi dipilih dari dan oleh peserta sidang komisi.
2. Untuk membantu kelancaran sidang Komisi, ditunjuk seorang sekretaris sidang Komisi
dari dan oleh peserta sidang Komisi.
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 15
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November

BAB VIII
PENUTU
P

Pasal 17
Penutup

Hal-hal yang belum tercantum dalam tata tertib akan diatur kemudian oleh Presidium Sidang
dan Peserta MUSYRA XXXI, selama keputusan tersebut tidak bertentangan dengan
ketentuan yang berlaku.

PRESIDIUM SIDANG PENDAHULUAN

Presidium sidang I Presidium sidang II Presidium Sidang III

(Zaenal Fanny) (Yuda Kurnia Nurul (Zulfatunnasuroh)


Fikri)
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 16
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November

GARIS-GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI RACANA (GBHOR)


RACANA FATAHILLAH-NYI MAS GANDASARI
GUGUS DEPAN JAKARTA SELATAN 07-075/07-076
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
TAHUN 2020

A. PENDAHULUAN
Ide-ide kepanduan (scouting) yang dicetuskan oleh Robert Stephenson Smith
Baden Powell banyak diminati oleh anak-anak dan pemuda dalam mengembangkan
potensi dirinya. Kemudian ide tersebut meluas di bangsa Indonesia dan diterima dengan
baik sehingga banyak bermunculan organisasi kepanduan yang akhirnya meleburkan diri
menjadi Gerakan Pramuka.
Gerakan Pramuka adalah gerakan kepanduan yang mempunyai jaringan secara
Nasional bahkan Internasional. Hampir di seluruh wilayah Republik Indonesia terdapat
Gugus Depan yang dihimpun oleh Kwartir Ranting hingga Kwartir Nasional. Selain
sebagai organisasi mandiri, Gerakan Pramuka menjadi anggota organisasi kepanduan
dunia yaitu World Organization of Scout Movement (WOSM).
Gerakan Pramuka memiliki karakteristik yang berbeda dengan organisasi lainnya
yaitu Prinsip Dasar Kepramukaan (PDK) dan Metode Kepramukaan (MK). Oleh karena
itu, Gerakan Pramuka dapat diterima sebagai anggota WOSM. Sebagai sebuah organisasi
pendidikan, Gerakan Pramuka perlu melakukan manajemen, baik sistem maupun
komponennya, sehingga tercapai tujuan secara optimal sebagaimana Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Gerakan Pramuka.
Lingkup Kepramukaan terkecil diantaranya adalah Racana Fatahillah-Nyi Mas
Gandasari Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07-076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penyelenggaraan dan pengelolaan organisasi Racana harus didasarkan pada sistem dan
komponen yang ideal demi tercapainya tujuan secara optimal.
Gerakan Pramuka, Gugus Depan, Racana, serta lingkungan masyarakat yang
mengalami perubahan secara dinamis menjadi tantangan dan peluang untuk
melaksanakan peran sebagai agent of change. Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
sebagai pangkalan pramuka pandega perguruan tinggi dituntut untuk melakukan
rekonstruksi terhadap haluan organisasi satuan anggota muda Gerakan Pramuka.

B. LANDASAN

1. Idiil : Pancasila
2. Konstitusional : a. UU RI No. 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka
b. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan
PramukaTahun 2018 No: 07/MUNAS/2018
3. Operasional : a. Keputusan kwartir Nasional NO. 231 Tahun 2007 Tentang
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 17
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November
Petunjuk Penyelenggaraan Gugus Depan Gerakan
Pramuka.
b. Keputusan Kwartir Nasional No.180 A tahun 2011 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Gugus depan Gerakan Pramuka
yang berpangkalan di kampus Perguruan Tinggi.
c. Keputusan Kwartir Nasional No. 176 tahun 2013 tentang
Petunjuk Penyelenggaraan Pola dan Mekanisme
Pembinaan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega.
d. Keputusan rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta No.
UN.01/R/HK.00.5/548/2014 tentang AD/ART
Organisasi Kemahasiswaan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.

C. FUNGSI
1. Sebagai pedoman dasar dalam penyelanggaraan organisasi Racana Fatahillah-Nyi
Mas Gandasari.
2. Penyamaan persepsi warga Racana tentang pembinaan, pengelolaan, dan
pengembangan organisasi Racana beserta komponen-komponennya.
3. Terciptanya tata adat Racana yang bernilai dan bermakna identitas.
4. Sebagai pedoman dalam pelaksanaan dan pengembangan program kerja yang jelas,
terarah, efektif, dan efisien.

D. ORIENTASI ORGANISASI RACANA


1. Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari merupakan satuan yang tak terpisahkan dari
Gerakan Pramuka Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07-076 yang berpangkalan
di Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai Gugus Depan Perguruan Tinggi
(Gudep Perti).
2. Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari merupakan wadah kepramukaan bagi
Pramuka Pandega untuk ikut serta dalam menyukseskan visi dan misi Gerakan
Pramuka dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Selain sebagai satuan Gudep Perti, Racana juga merupakan Unit Kegiatan Khusus
(UKK) Pramuka UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dengan mengacu Keputusan
rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta No. UN.01/R/HK.00.5/548/2014 tentang
AD/ART Organisasi Kemahasiswaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Visi Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari adalah:
a. Racana sebagai wadah Kepramukaan, pengembangan sumber daya manusia, dan
kader Gerakan Pramuka guna mencapai tujuan organisasi.
b. Pandega sebagai kader kepramukaan dari Gerakan Pramuka dan Gudep Perti
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berkepribadian, terdidik, terlatih dan ikut
serta membangun masyarakat.
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 18
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November

5. Misi Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari adalah:


a. Menyelenggarakan kepramukaan bagi anggota dewasa dan anggota muda
Gerakan Pramuka sesuai dengan Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan
b. Melaksanakan penelitian dan pengabdian pada masyarakat sebagai pelaksanaan
Tri Bina dan Tri Darma perti.
c. Memberdayakan sumber daya manusia dengan meningkatan kualitas pendidikan,
pelatihan, pengalaman, serta pengembangan intelektualitas, kreativitas, minat dan
bakat.
6. Pengelolaan dan organisasi Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari harus
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a. Pengelolaan organisasi dilaksanakan dengan mengacu pada Prinsip Dasar dan
Metode Kepramukaan (PDMK).
b. Manajemen organisasi yang efektif dan efisien sesuai dengan Tata Organisasi
Racana (TOR).

E. RUANG LINGKUP
1. Ruang lingkup GBHOR adalah organisasi Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07-076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. GBHOR terdiri dari:
a. Tata Organisasi Racana.
b. Rencana Kerja.
c. Pola dan Mekanisme Pembinaan Warga.
d. Adat Racana
3. Keempat poin tersebut dituangkan dalam sistematika tertentu yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari GBHOR.

F. PENUTUP
Demikian GBHOR ini dibuat sebagai pedoman dalam penyelenggaraan organisasi
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07-076 UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Agar penyelenggaraannya tersusun secara sistematis dan
mencapai tujuan yang diharapkan.
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 19
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November

TATA ORGANISASI RACANA (TOR)


RACANA FATAHILLAH-NYI MAS GANDASARI
GUGUS DEPAN JAKARTA SELATAN 07-075/07-076
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
TAHUN 2020

PENDAHULUAN
Demi terbentuk Racana yang ideal dan dinamis, organisasi Racana Fatahillah-Nyi
Mas Gandasari harus selalu di tata dan direkonstruksi. Hal ini dilaksanakan dengan mengacu
pada tata aturan dalam Gerakan Pramuka dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta sistem
organisasi yang efektif dan efisien dalam mengembangkan visi dan misi Racana.
Penataan organisasi Racana harus selalu mencerminkan pengaturan yang terencana,
terarah, taat asas dan berkesinambungan. Oleh karena itu, perlu adanya Tata Organisasi
Racana (TOR) sehingga masing-masing komponen dapat melaksanakan tugas, fungsi, dan
wewenangnya.

KEANGGOTAAN
1. Keanggotaan Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari terdiri dari :
a. Anggota biasa, adalah anggota racana yang terdaftar sebagai mahasiswa UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
b. Anggota luar biasa, adalah anggota racana yang tidak terdaftar sebagai mahasiswa
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
c. Anggota kehormatan, adalah orang-orang yang bersimpati dan berjasa kepada
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari.
2. Keanggotaan Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari disebut Warga Racana terdiri atas :
a. Tamu Racana, adalah peserta GOAL terdaftar yang sedang mengikuti proses
penerimaan Warga Racana.
b. Calon Pandega, adalah tamu Racana yang telah lulus GOAL dan dilantik menjadi
anggota racana.
c. Pandega, adalah calon pandega yang telah dilantik menjadi Pandega.
d. Senioren, adalah warga Racana yang telah Menjadi Anggota Dewasa.
3. Keanggotaan penuh di Racana yang disebut dengan Anggota Racana adalah Calon
Pandega dan Pandega.
4. Prosedural keanggotaan luar biasa ditentukan oleh Ketua Dewan Racana bersama Dewan
Kehormatan Pandega (DKP) yang disetujui Pembina.
5. Prosedural keanggotaan kehormatan ditentukan oleh DKP.
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 20
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November
6. Seluruh warga Racana tanpa terkecuali berhak dan wajib ikut serta dalam melaksanakan
kegiatan pembinaan dan menyelenggarakan organisasi menurut ketentuan yang telah
disepakati.
7. Ketentuan mengenai pengertian, persyaratan, dan kewajiban warga diatur dalam Pola dan
Mekanisme Pembinaan Warga Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari.
8. Khusus untuk senioren terdapat wadah/ikatan senioren menurut kesepakatan dari
senioren berbentuk yayasan yaitu yayasan JAWARAFANI (Jalinan Warga Racana
Fatahillah-Nyi Mas Gandasari) berdasarkan akta notaris nomor 16 tanggal 14 Februari
2019 oleh notaris Hj. Jamilah Abdul Gani.
9. Keanggotaan racana akan berakhir Jika:
a. Meninggal dunia.
b. Anggota Racana (Calon Pandega dan Pandega yang tidak aktif) dicabut
keanggotaannya oleh pembina atas rekomendasi Dewan Racana, Pemangku Adat dan
Dewan Kehormatan Pandega, saat sidang adat dan sidang kehormatan dengan kriteria
tidak aktif berdasarkan PMPW mengenai hak dan kewajiban calon pandega dan
pandega.
c. Mengajukan permohonan surat pengunduran diri.

MUSYAWARAH ANGGOTA
1. Musyawarah Racana
a. Musyawarah Racana (Musyra) adalah forum pemegang kekuasaan dan kebijakan
tertinggi di Racana Fatahillah - Nyi Mas Gandasari.
b. Musyra dilaksanakan sekali dalam satu masa bakti, yaitu satu tahun.
c. Musyra berwenang :
1) Meminta dan mengesahkan Laporan Pertanggungjawaban Dewan Racana
Fatahillah - Nyi Mas Gandasari.
2) Membuat dan/atau merevisi serta mengesahkan Garis-garis Besar Haluan
Organisasi Racana (GBHOR) yang terdiri dari Tata Organisasi Racana, Pola dan
Mekanisme Pembinaan Warga, Rencana Kerja, dan Adat Racana.
3) Membuat dan mengesahkan Rekomendasi.
4) Memilih ketua dewan racana, wakil ketua dewan racana dan pemangku adat.
5) Mengesahkan tim formatur dewan racana, yang terdiri dari ketua dewan racana
dan wakil ketua dewan racana.
d. Musyra diselenggarakan oleh suatu kepanitiaan otonom yang disahkan oleh Dewan
Racana.
e. Dalam hal-hal mendesak dan penting menyangkut organisasi racana dapat
dilaksanakan Musyra Luar Biasa atas permintaan 1/2 + 1 jumlah anggota Racana
melalui Sidang Dewan Kehormatan Pandega.
f. Ketentuan teknis selanjutnya ditentukan dalam Tata Tertib Musyra dengan tetap
mengacu pada ketentuan di atas.
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 21
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November
g. Ketetapan Musyra sudah dalam bentuk hardcopy dan softcopy kepada tim formatur
terpilih sebelum musyra ditutup.

2. Rapat Kerja Racana


a. Rapat Kerja Racana disingkat RKR adalah forum anggota sebagai pemegang
kebijakan tinggi setingkat di bawah Musyawarah Racana untuk membahas realisasi
hasil-hasil keputusan Musyra.
b. RKR dilaksanakan dua kali dalam satu Masa Bakti, yaitu di awal paruh pertama dan
paruh kedua, dipimpin oleh Ketua Dewan Racana.
c. RKR berwenang membuat pedoman realisasi hasil keputusan Musyra dalam bentuk
program kerja dan ketentuan lainnya.
d. Ketentuan teknis selanjutnya dapat ditentukan dalam tata tertib RKR.
3. Rapat Pleno Dewan Racana
a. Rapat Pleno Dewan Racana disingkat RPDR adalah forum tertinggi ditingkat Dewan
Racana sebagai pemegang kebijakan kolektif.
b. RPDR dilaksanakan sekali dalam sebulan.
c. RPDR dipimpin oleh Ketua Dewan Racana dan dihadiri oleh anggota Dewan Racana.
Apabila dianggap perlu, pimpinan rapat dapat mengundang pihak-pihak yang
berkaitan dengan agenda pembahasan rapat.
d. RPDR membahas operasional pengelolaan Racana berdasarkan hasil keputusan
Musyra dan Rapat Kerja Racana dengan bentuk koordinasi, konsolidasi, dan/atau
evaluasi.
4. Musyawarah Warga Lainnya
Musyawarah yang bertujuan untuk membahas dan/atau mengesahkan hasil
musyawarah itu sendiri atas persetujuan Ketua Dewan Racana serta seluruh warga
Racana dapat menyelenggarakan pertemuan formal maupun informal dengan warga yang
bersangkutan dalam bentuk dialog, sarasehan, diskusi, dan lain-lain. dengan
menginformasikan terlebih dahulu menggunakan media sosial. new

DEWAN RACANA PANDEGA


1. Dewan Racana Pandega Fatahillah-Nyi Mas Gandasari (DRFN) adalah penanggungjawab
penyelengaraan dan pengelolaan organisasi Racana sesuai dengan Garis-garis Besar
Haluan Organisasi Racana dari hasil keputusan Musyra.
2. DRFN adalah satu sistem struktur kepengurusan terpadu dengan tetap mengindahkan
prinsip satuan terpisah serta bentuk manajemen yang efektif dan efisien.
3. DRFN terdiri atas anggota racana yang telah dilantik menjadi Pandega, tetapi Calon
Pandega dapat menjadi anggota Dewan Racana selain Ketua dan Wakil Ketua.
4. Periode DRFN adalah satu masa bakti yaitu satu tahun masa kepengurusan.
5. DRFN disusun oleh tim formatur kecuali pemangku adat dan ditetapkan dengan SK
Pembina Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07-076 dan/atau SK Rektor UIN Jakarta.
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 22
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November
6. DRFN terdiri atas:
I. Pemangku adat
II. Keorganisasian
a. Ketua g. Wakil Bendahara
b. Wakil Ketua h. Bidang Pendidikan dan Latihan
c. Sekretaris i. Bidang Sosial Budaya dan Agama
d. Wakil Sekretaris j. Bidang Kesejahteraan Warga Racana
e. Bendahara k. Bidang Komunikasi dan Informasi

7. Apabila Ketua Dewan Racana berasal dari Racana Fatahillah, maka Wakil Ketua Dewan
Racana harus berasal dari Racana Nyi Mas Gandasari, begitupun sebaliknya.
8. Ketua Dewan Racana dan Wakil Ketua Dewan Racana secara non struktural adalah
sebagai Ketua Racana di satuan masing-masing.

9. Apabila KDR berhalangan tetap maka WaKDR menjadi Penanggung jawab Sementara
(PJS) KDR dan selambat-lambatnya dalam waktu 1 bulan untuk mengadakan Musyra
Luar Biasa untuk memilih ketua baru.
10. DRFN disusun dengan memperhatikan keseimbangan komposisi antara putra dan putri
secara proporsional.
11. Ketua Dewan Racana dengan persetujuan anggota Dewan dan pertimbangan pihak
lainnya, berwenang melakukan pergantian antar waktu anggota Dewan.
12. Ketua Dewan Racana membuat Job Description antar bidang menurut tugas dan
wewenangnya yang dibahas dan disahkan dalam Rapat Kerja Racana

SATUAN KERJA
1. Satuan kerja adalah badan non struktural yang bertugas melaksanakan kegiatan
operasional tertentu yang bersifat temporal.
2. Satuan Kerja adalah Reka Kerja dan Kelompok Kerja.
3. Reka Kerja adalah satuan kerja yang dibentuk untuk melaksanakan tugas-tugas
kepanitiaan suatu kegiatan tertentu dan bersifat temporal. Reka Kerja terdiri dari Reka
inti dan Reka pendukung yang diangkat dan disahkan melalui SK Ketua Dewan
Racana.
4. Kelompok Kerja adalah satuan kerja yang dibentuk untuk mengelola kegiatan
pengembangan minat, bakat dan hobi tertentu dan berkesinambungan. Kelompok
Kerja dapat dibentuk oleh warga Racana atau Dewan Racana dan disahkan melalui
SK Ketua Dewan Racana.

DEWAN KEHORMATAN PANDEGA


1. Dewan Kehormatan Pandega disingkat DKP adalah lembaga konsultatif yang berfungsi
sebagai forum kehormatan bagi Pandega guna berpartisipasi aktif dalam kegiatan
pembinaan warga Racana dan menjadi pembantu pembina satuan pandega.
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 23
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November
2. DKP beranggotakan warga Racana yang telah dilantik menjadi Pandega, termasuk
purna pandega dan tidak duduk dalam kepengurusan Dewan Racana.
3. DKP diketuai oleh Pemangku Adat terpilih pada MUSYRA XXX
4. DKP mempunyai tugas dan wewenang:
a. Membantu pelaksanaan tugas harian pembina satuan pandega
b. Memberikan konsultasi kepada Dewan Racana
c. Mengawasi pelaksanaan kegiatan pembinaan warga sesuai dengan PMPW yang
dilaksanakan oleh Dewan Racana.
d. Melaksanakan prosesi calon pandega
e. Mengusulkan penghargaan atas prestasi/jasa, membahas kasus-kasus yang
menyangkut kehormatan Racana dan pelanggaran atas kode kehormatan serta
menindaklanjutinya.
f. Membantu dalam pelaksanaan profesi pandega
5. Dalam hal-hal khusus, warga Racana dapat meminta sidang DKP melalui presidium
bila diajukan minimal oleh 15 orang.
6. DKP tidak menyelenggarakan sistem administrasi sendiri tetapi menginduk pada
sistem administrasi kesekretariatan Gugus Depan.
7. Anggota DKP ditetapkan melalui Forum Pandega dan disahkan oleh Pembina.

PEMANGKU ADAT
1. Pemangku Adat adalah lembaga pemegang otoritas tertinggi yang bertanggungjawab
penuh terhadap adat dan istiadat yang berlaku di Racana.
2. Pemangku Adat merupakan warga Racana yang ditunjuk dengan Kriteria:
a. Pemangku Adat adalah warga Racana yang mendapat suara terbanyak yang dipilih
dari dan oleh peserta Musyra.
b. Warga Racana yang telah dilantik menjadi Pandega dan masih sebagai anggota
aktif (belum menjadi purna Pandega atau belum selesai masa studinya).
c. Pemangku Adat adalah orang yang dituakan di dalam Warga Racana.
3. Pemangku Adat bersama-sama Dewan Racana bertanggung jawab kepada Musyawarah
Racana (MUSYRA).
4. Hal-hal teknis sebagai proses transisi berkenaan dengan berbagai aturan pelaksanaan
adat diatur kemudian dalam pertemuan Pemangku Adat.
5. Acuan Adat adalah sebagaimana tata adat yang disepakati oleh Musyra.

STRUKTUR ORGANISASI (Terlampir)

TATA URUTAN LEGALITAS FORMAL


1. Tata urutan legalitas formal disingkat TULF adalah hirarki kekuatan hukum dalam
sistem kebijakan atau komando yang berlaku di lingkungan Racana Fatahillah-Nyi Mas
Gandasari.
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 24
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November
2. TULF disusun dari tingkat tertinggi hingga tingkat terendah adalah sebagai berikut:
a. Ketetapan Musyawarah Racana
b. Keputusan Rapat Kerja Racana
c. Keputusan Rapat Pleno Dewan Racana
d. Keputusan Dewan Racana
e. Keputusan/Kebijakan Satuan Kerja
3. Keputusan/kebijakan apapun tidak boleh bertentangan dengan tingkat yang lebih
tinggi. Apabila bertentangan, maka yang menjadi pegangan/acuan dan mempunyai
kekuatan hukum adalah keputusan yang lebih tinggi.
4. Keputusan/kebijakan di luar susunan TULF di atas tidak memiliki kekuatan hukum
formal untuk dijadikan dasar hukum legal dan dilaksanakan.
5. Seluruh warga Racana berhak dan wajib memberikan peringatan apabila terjadi suatu
keputusan/kebijakan apapun yang bertentangan atau tidak sesuai dengan tingkat di
atasnya

PENUTUP
Hal-hal yang belum diatur dalam tata organisasi racana ini akan ditentukan kemudian
dalam pertemuan setingkat di bawah musyra.
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 25
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November

Lampiran
STRUKTUR ORGANISASI
RACANA FATAHILLAH-NYI MAS GANDASARI
GUGUS DEPAN JAKARTA SELATAN 07-075/07-076
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Mabigus
Pembina Gugus Depan

Mabigus Harian/Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan


Pembina Satuan Pandega

Pemangku Adat
Ketua Dewan Racana
(Koordinator
Wakil Ketua Dewan Racana

Sekretaris Wakil Bendahara Wakil

Pokja OAC

Pokja Senja
Bidang Komunikasi dan Informasi
Bidang Pendidikan Bidang
dan Latihan
Sosial Bidang kesejahtera an warga
Pokja Urfani dan Budaya

Pokja Litbang

Pokja Protokol
Warga Racana Fat-Nyi
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 26
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November
POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN WARGA
RACANA FATAHILLAH – NYI MAS GANDASARI
GUGUS DEPAN JAKARTA SELATAN 07-075/07-076
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
TAHUN 2020

PENDAHULUAN
A. Umum
Gerakan Pramuka adalah lembaga pendidikan non formal, diluar sekolah dan diluar
keluarga, sebagai wadah pendidikan dan pengembangan generasi muda, menerapkan
Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan, yang pelaksanaannya disesuaikan dengan
keadaan, kepentingan, dan perkembangan bangsa serta masyarakat Indonesia. Kehadiran
Gerakan Pramuka secara nasional di Indonesia sedikit banyak memberikan arti dalam
perjuangan bangsa menjadi warga negara yang baik (good citizen).
Pendidikan dan pembinaan harus dilaksanakan secara berkesinambungan dan
integral karena hal ini adalah “proses” secara bertahap guna mencapai tujuan perwatakan
tertentu terlebih lagi di golongan Pramuka Pandega di Racana/Gugus Depan yang
berpangkalan di kampus Perguruan Tinggi (Pramuka Perti). Golongan Pandega
merupakan anggota muda yang telah mengarah pada kematangan dan kemantapan
berpikir, serta sikap dan tindakan yang realistis, kritis dan analitis. Mereka dituntut untuk
ikut serta dalam membangun masyarakat sebagaimana Tri Satya. Sedangkan sebagai
Pramuka Perti, mereka dituntut pula untuk melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi.
Oleh karena itu tugas dan tanggung jawab Pramuka Perti lebih berat karena harus
melaksanakan amanat dalam Tri Satya dan Tri Darma Perguruan Tinggi.
Racana Pandega Fatahillah-Nyi Mas Gandasari Gugus Depan 07-075/07-076 UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta pun mempunyai kewajiban yang sama, bahkan lebih sebagai
Perti yang berbasis keagamaan Islam. Pembinaan bagi warganya harus dilaksanakan
dengan terarah, kontinu, integral, dan mengandung nilai-nilai pendidikan ke arah dan
tujuan pembinaan tertentu.

B. Dasar
1. Pancasila.
2. UU RI No. 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka.
3. Keputusan Munas No. 07/Munas/2018 tentang Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
4. Keputusan kwartir Nasional NO. 231 Tahun 2007 Tentang Petunjuk
Penyelenggaraan Gugus Depan Gerakan Pramuka
5. Keputusan Kwartir Nasional No. 180 A tahun 2011 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pembinaan dan pengembangan Gugus Depan yang
berpangkalan di Perguruan Tinggi.
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 27
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November
6. Keputusan Kwartir Nasional No.176 tahun 2013 tentang Pola dan
Mekanisme Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega.
7. Keputusan Kwartir Nasional No. 199 tahun 2011 tentang Panduan
Penyelesaian SKU Pandega.
8. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No.132 Tahun 1979
tentang Pengisian Kecakapan Khusus
9. Keputusan rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
No.UN.01/R/HK.00.5/548/2014 tentang AD/ART Organisasi
Kemahasiswaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

C. Maksud dan Tujuan


Pola dan Mekanisme Pembinaan Warga dimaksudkan untuk menjabarkan
petunjuk tentang Pola Pembinaan Pramuka Pandega sehingga terdapat pedoman dalam
pembinaan Warga Racana, sedangkan tujuannya adalah :
1. Sebagai pedoman dalam menentukan kebijaksanaan kegiatan pembinaan dan
pengembangan Warga Racana
2. Terlaksananya proses pembinaan warga yang terarah, kontinu dan integral dalam
rangka mencapai tujuan Gerakan Pramuka.
3. Tercapainya pelaksanaan pola pikir dalam kegiatan pembinaan yang menumbuhkan
motivasi, sugesti dan stimulasi turut serta dalam proses pembinaan.

D. Pengertian
1. Pola dan Mekanisme Pembinaan Warga adalah kerangka umum proses pembinaan
warga yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, evaluasi
kegiatandan bahan kegiatannya sehingga pembinaan itu terarah, teratur, efektif dan
efisien.
2. Mekanisme Pembinaan Warga adalah perincian kerangka umum yang meliputi
mekanisme pelaksanaan proses pembinaan.
3. Pola dan Mekanisme Pembinaan Warga Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
merupakan kerangka pembinaan yang dikhususkan bagi Warga Racana dengan
maksud dan tujuan tertentu.
4. Kiasan dasar adalah alam fikiran yang mengandung kiasan (gambaran) sesuatu yang
disanjung dan didambakan. Kiasan dasar dalam Pola Pembinaan Warga dan
Mekanismenya adalah romantika sejarah Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari.

E. Ruang Lingkup
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 28
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November
Ruang lingkup Pola dan Mekanisme Pembinaan Warga ini adalah proses
pembinaan bagi Warga Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari sebagai wadah pembinaan
dan penyemaian calon pembina pramuka.

POLA PEMBINAAN
A. Kiasan Dasar
1. Romantika Sejarah Racana
Romantika sejarah racana tidak bisa dilepaskan dengan sejarah Gugus Depan.
Sejarah ini berawal dari keinginan dan kecintaan terhadap kepramukaan yang dituangkan
dalam sebuah gagasan untuk membentuk sebuah perkumpulan atau unit sebagai wadah
yaitu sebuah Gugus Depan yang berpangkalan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Maka
dilaksanakanlah usaha-usaha perintisan (1984) oleh The Founding Fathers dengan
menginventaris mahasiswa yang ingin aktif dalam kepramukaan serta mempelajari
ketentuan dan kondisi dalam Gerakan Pramuka dan kampus UIN.
Usaha tersebut dilanjutkan dengan mengajukan rumusan pendirian satuan
pramuka ke pihak Rektorat. Kemudian pada tahun 1985 mulailah dibuka pendataran
anggota baru sebagai persiapan awal dan perkenalan adanya Pramuka di lingkungan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Akhirnya, dengan usaha dan perjuangan yang tak kenal putus asa, generasi ini
mampu mengantarkan pada pembentukan Gugus Depan persiapan pada tanggal 1
Desember 1988 sebagai cikal bakal terbentuknya racana menjadi sebuah unit kegiatan
kepramukaan yang diakui secara resmi oleh UIN Jakarta.
Untuk mendapatkan legalitas formal sebagai bagian dari Gerakan Pramuka,
dengan kerja keras dalam memecahkan masalah administratif dan geografis, Kwartir
Cabang Jakarta Selatan menerima Gugus Depan persiapan ini menjadi Gugus Depan
Jakarta Selatan 7893-7894 pada tanggal 30 Oktober 1989. Oleh karena itu, racana harus
memulai melaksanakan pembinaan secara kontinu, terarah dan beridentitas.
Pada tahun 1993, nomor Gugus Depan berubah menjadi 07-081/07-082 dan
mengalami perubahan kembali pada tahun 2017 menjadi 07-075/07-076 sebagai tonggak
dalam pengembangan dalam membina diri, satuan, dan masyarakat berbekal segudang
pengalaman dimasa-masa yang telah lewat.

2. Bentuk dan Tata Penggunaan


a. Perintisan, digunakan untuk masa-masa awal pembinaan yaitu ketika calon warga
hendak bergabung dalam Racana sebagai perkenalan dan penumbuhan motivasi.
b. Persiapan, yaitu masa mengenal kehidupan racana untuk menentukan diri sebagai
anggota penuh.
c. Pembentukan, adalah masa pembentukan warga menjadi anggota aktif dalam
mengikuti proses pembinaan.
d. Pembinaan, adalah masa bagi warga melaksanakan pembinaan bagi diri, satuan dan
masyarakat secara optimal, mandiri dan kerjasama.
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 29
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November
e. Pengembangan, adalah masa ketika warga dituntut telah mandiri, profesional dan
mampu mengembangkan Warga Racana.

B. Orientasi Pembinaan
1. Orientasi Pembinaan adalah arah, tujuan, dan sasaran pelaksanaan pembinaan bagi
Warga Racana secara umum maupun khusus
2. Orientasi umum (tujuan) pembinaan adalah pelaksanaan Tri Satya dan Tri Darma
Perguruan Tinggi dalam bingkai Tri Bina
3. Orientasi khusus (sasaran) pembinaan warga adalah :
a. Pelaksanaan pembinaan yang sesuai dengan Prinsip Dasar dan Metode
Kepramukaan.
b. Warga Racana yang memiliki kepribadian, pengetahuan, kecakapan dan
keterampilan dalam pengabdian kepada masyarakat sebagai warga negara,
pendidik, anggota Gerakan Pramuka dan/atau mahasiswa yang baik.
c. Kader-kader pembangunan dan/atau calon pembina pramuka yang profesional,
berkualitas, berwawasan luas dan intelektual.

C. Tahapan Proses Pembinaan


1. Tahapan Pembinaan adalah rangkaian tata urutan proses pembinaan Warga Racana
yang berkesinambungan guna mencapai tujuan pembinaan yang mengacu pada
ketentuan yang berlaku di Gerakan Pramuka, kiasan dasar, situasi, dan kondisi
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari.
2. Proses pembinaan warga terintegralkan pada pembinaan Pramuka Pandega meskipun
sebagian besar golongan usia warganya masih penegak akhir.
3. Tahapan proses pembinaan Warga Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari disebut
dengan Perjalanan Abdi.
4. Tahapan proses pembinaan Warga Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari adalah
sebagai berikut :
a. Tamu Racana
b. Calon Pandega
c. Pandega
d. Purna pandega
5. Proses pembinaan dilaksanakan secara bertahap dalam wadah-wadah pembinaan yang
mendukung pembinaan tersebut.

D. Wadah-wadah Pembinaan
1. Wadah-wadah Pembinaan adalah wadah berupa forum atau badan intra dan ekstra
racana yang mendukung pelaksanaan proses pembinaan sebagai pengembangan
kepemimpinan, tanggungjawab, pengabdian, pengetahuan, keterampilan, minat dan
hobi.
2. Wadah tersebut berupa :
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 30
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November
a. Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari 07-075/07-076 UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, adalah wadah pembinaan warga racana secara umum.
b. Forum pemegang kekuasaan tertinggi dan tinggi lainnya di racana adalah
pertemuan Warga Racana guna menentukan kebijakan-kebijakan di racana seperti
Musyawarah Racana dan lain-lain.
c. Dewan Racana Pandega, adalah wadah pembinaan dan pengembangan
kepemimpinan warga dalam menyelenggarakan organisasi Racana serta
melaksanakan pembinaan warga.
d. Satuan Kerja, adalah wadah pembinaan warga sebagai pelaksana kegiatan
pembinaan tertentu, yaitu kelompok kerja atau reka kerja
e. Reka, adalah kelompok belajar yang dibentuk berdasarkan minat yang sama
dengan jumlah 3-6 orang pramuka pandega.
f. Kegiatan-kegiatan racana.
g. Dewan kerja dan satuan karya pramuka

MEKANISME PEMBINAAN
A. Mekanisme Tahapan
1. Tamu Racana
a. Tamu Racana disingkat TR adalah Pramuka usia Penegak atau Pandega dan atau
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang mendaftarkan diri menjadi calon
Warga Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari.
b. Sesuai kiasan dasar, TR merupakan masa perintisan dan dimana calon warga
diperkenalkan dan ditumbuhkan motivasinya dalam mengikuti pembinaan warga.
c. TR wajib mengikuti GOAL (Gelar Orientasi Anggota dan Latihan) sebagai prosesi
persiapan calon warga.
d. Masa TR berlangsung sejak mendaftar sebagai peserta GOAL hingga dilantik
sebagai anggota racana.
e. Materi wajib untuk TR diorientasikan pada pengenalan dan penumbuhan motivasi
sebagai calon anggota racana, dalam proses bina diri yang meliputi :
1) Goal Kampus
a) Tes meliputi:
 tes tulis
 wawancara
 tes fisik
b) Materi kelas (untuk materi kelas tercantum dalam pedoman
penyelenggaraan GOAL)
2) Goal Lapangan (kegiatan GOAL Lapangan tercantum dalam pedoman
penyelenggaraan GOAL)
f. Tamu Racana memiliki kewajiban dan hak, yaitu :
1) Mengikuti proses penerimaan warga (GOAL) secara aktif dan sukarela.
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 31
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November
2) Menjaga nama baik Racana dan Gerakan Pramuka.
3) Mendapatkan fasilitas sebagai peserta GOAL.

2. Calon Pandega
a. Calon Pandega disingkat CP adalah Tamu Racana yang telah menjadiwarga racana
b. CP adalah masa pembentukan warga menjadi anggota yang aktif dalam
melaksanakan proses Pembinaan.
c. Orientasi pembinaan CP adalah pengembangan kepribadian, kepemimpinan, dan
pengabdian pada masyarakat, serta pembentukan warga menjadi anggota yang aktif
dalam mengikuti proses pembinaan dari awal sampai akhir, bertanggungjawab dalam
tugas dan kewajibannya.
d. Hak dan kewajiban CP :
1) Aktif berpartisipasi dalam latihan dan kegiatan pembinaan di racana.
2) Menempuh materi pembinaan Calon Pandega yang disesuaikan dengan SKP
3) Menjaga dan mengembangkan nama baik racana dan Gerakan Pramuka.
4) Memiliki hak suara dan hak bicara dalam setiap pertemuan umum Warga Racana.
5) Berkesempatan mengenal dan menilai Tamu Racana.
6) Calon Pandega diperbolehkan membina satuan setelah masa pendidikan bina
satuannya selesai di racana.
7) Calon Pandega berhak mengisi SKP
8) Aktif di ekstra dan intra racana
e. Masa CP meliputi 3 (Tiga) Pembinaan yaitu :
1) Bina Diri, yaitu pengembangan diri calon pandega secara mandiri melalui wadah
pengembangan antara lain Racana Pandega, Dewan Kerja, satuan kerja dan Satuan
Karya yang difasilitasi oleh Dewan Racana.
2) Bina Satuan yang berlangsung selama 6 (enam) kali pertemuan, yaitu masa dimana
seorang CP mengaplikasikan apa yang didapat diproses bina diri dengan cara
berperan serta dalam penyelenggaraan latihan di Gugus Depandan melaporkan
hasilbina satuan kepada dewan racana.
3) Bina Masyarakat yaitu masa dimana CP diarahkan mengembangkan
kepemimpinannya, dengan berperan dalam masyarakat sebagai peneliti, penyuluh,
penggerak dan pelopor dan pemimpin masyarakat, sehingga dikemudian hari dapat
berperan sebagai pemimpin bangsa dan Negara. Dan melaporkan hasil pengamatan
dan penelitian di desa binaan tersebut dan dilanjutkan dengan pengabdian ke desa
binaan Racana.
f. Setelah pembinaan tersebut dilalui oleh CP, maka CP berkewajiban melakukan
Pengembaraan dan berhak untuk :
1) Dilantik menjadi seorang pandega (bila sudah memenuhi SKP)
2) Diperbolehkan memakai PDL Racana.
3) Setiap warga racana berhak mendapatkan Kartu tanda Anggota (KTA) Gerakan
Pramuka.
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 32
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November
4) Memiliki hak untuk mengisi SKK

3. Pandega
a. Pandega adalah Calon Pandega yang telah memenuhi persyaratan sebagai Pandega dan
telah dilantik.
b. Sesuai kiasan dasar, Pandega merupakan masa pembinaan yaitu melaksanakan
pembinaan bagi diri, satuan, dan masyarakat.
c. Orientasi pembinaan Pandega adalah perilaku kemandirian dalam melaksanakan
pembinaan bagi diri, satuan, dan masyarakat secara optimal, mandiri maupun
kerjasama.
d. Hak dan kewajiban Pandega :
1) Aktif berpartisipasi dalam proses pembinaan warga
2) Menjaga dan mengembangkan nama baik Racana dan Gerakan Pramuka
3) Mendampingi TR, dan CP sebagai pembimbing, motivator, dan mendampingi
konsultan dalam proses pembinaan warga
4) Memiliki hak suara dan bicara dalam setiap pertemuan umum Warga Racana
e. Materi pembinaan Pandega :
1) Pengabdian masyarakat
2) Berperan sebagai pembantu pembina Pandega
3) Dewan Kehormatan Pandega
4) Kursus dan pelatihan
5) Program pendampingan warga
6) Bina satuan
f. Masa Pandega berakhir hingga masa perpindahan menjadi anggota dewasa (di atas
Usia 25 tahun, telah menikah) dan atau meninggal dunia dalam Gerakan Pramuka
4. Purna Pandega dan senioren
a. Purna Pandega adalah Warga Racana yang telah berpindah golongan menjadi anggota
dewasa dalam Gerakan Pramuka karena berusia diatas 25 tahun dan atau telah
menikah.
b. Senioren adalah Warga Racana yang telah menjadi anggota dewasa.
c. Purna Pandega dan senioren, yaitu telah mampu memberikan peran serta dalam
pengembangan racana.
d. Orientasi pembinaan bagi purna Pandega dan senioren adalah pelaksanaan bakti pada
diri sebagai profesional dan atau pembina pramuka, bakti satuan, dan bakti pada
masyarakat.
e. Purna Pandega dan senioren dituntut telah mandiri, profesional, dan mampu
menyumbangkan saran dan masukan dalam mengembangkan Warga Racana serta
melaksanakan pengabdian pada masyarakat.
f. Purna Pandega dan senioren merupakan akhir keanggotaan penuh di Racana
Fatahillah-Nyi Mas Gandasari.
g. Materi kegiatan pembinaan warga yang dapat dilaksanakan :
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 33
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November
1) Pembina satuan Pandega putra/putri
2) Pembantu pembina satuan
3) Penguji SKU dan SKK Pandega
4) Penguji makalah Calon Pandega
5) Konsultasi, motivasi, dan bimbingan

B. Pelaksanaan Pembinaan
1. Penanggung jawab umum pembinaan di Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari adalah
pembina satuan Pandega.
2. Pelaksanaan pembinaan dilaksanakan oleh Warga Racana sendiri, Dewan Kehormatan
Pandega, dan Dewan Racana Pandega sesuai PD dan MK.
3. Penanggung jawab harian pelaksanaan Pola dan Mekanisme Pembinaan Warga ini
adalah Dewan Kehormatan Pandega dan atau Dewan Racana Pandega.
4. Pelaksanaan tahapan pembinaan dalam wadah pembinaan umum maupun khusus
merupakan upaya optimalisasi pembinaan warga dalam mencapai tujuan.

PENUTUP
1. Pola dan Mekanisme Pembinaan Warga Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
merupakan acuan pembinaan yang diharapkan terlaksana secara optimal sehingga
tercapai tujuan dan sasarannya secara maksimal.
2. Pola dan Mekanisme Pembinaan Warga ini dibuat dan ditetapkan oleh Musyawarah
Racana XXX dan ditetapkan kembali pada Musyawarah Racana XXXI dan disahkan
oleh pembina Gugus Depan 07-075/07-076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Pola dan Mekanisme Pembinaan Warga ini berlaku dalam pembinaan Warga Racana
sejak tanggal ditetapkan.
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 34
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November
ADAT RACANA
RACANA FATAHILLAH – NYI MAS GANDASARI
GUGUS DEPAN JAKARTA SELATAN 07-075/07-076
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
TAHUN 2020

PENDAHULUAN
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari merupakan suatu wadah aktivitas bagi Pramuka
Pandega yang tergabung dalam Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07-076 UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Sebagaimana layaknya suatu masyarakat, didalamnya terdapat suatu
tata aturan dan nilai serta moral yang diakui, ditaati dan diterapkan dalam kehidupan
masyarakat.
Demikian pula halnya dengan Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari sebagai suatu
wadah yang merupakan komunitas masyarakat harus mempunyai tata aturan, nilai dan moral
yang bukan hanya diakui oleh warga yang tergabung dalam racana, akan tetapi harus pula
diterapkan dan dilestarikan.
Adat Racana merupakan seperangkat aturan, nilai dan pola perilaku yang merupakan
hasil kesepakatan bersama Warga Racana dan dijadikan pedoman dalam bertindak, berkarya,
dan berdarma bakti di racana. Adat Racana ini seyogyanya tidak bertentangan dengan sistem
nilai dalam Gerakan Pramuka yaitu kode kehormatan dalam bentuk janji (Tri Satya) dan
ketentuan moral (Dasa Darma).
Sebagai wujud nyata dari program Pemangku Adat, sehingga Adat Racana dapat
tersusun kembali dan dapat dibakukan serta dipelajari dan diterapkan oleh semua Warga
Racana, kami telah merumuskan kembali dari adat yang telah berlaku pada masa-masa
sebelumnya dan juga menyempurnakannya.
Dari rumusan Adat Racana yang ada bukan berarti kajian dan penyempurnaan adat
berhenti sampai di sini, melainkan harus terus dikembangkan sehingga dapat selalu relevan
dengan zaman danWarga Racana sebagai pola tingkah laku warga.

Ruang Lingkup
A. Nama dan Sejarah Racana
B. Logo Racana
C. Panji Racana
D. Pakaian Adat Racana
E. Pusaka racana
F. Sandi Racana
G. Mars dan Hymne Racana
H. Tanda Jabatan Dewan Racana
I. Pakaian dinas racana
J. Adat Kegiatan dan Keseharian
K. Upacara Adat dan Pelantikan
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 35
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November
L. Sidang Adat
M. Tanda jasa kehormtan

PEMBAHASAN
A. Nama dan Sejarah
1. Nama
Nama Racana Putra Gugus Depan 07-075 adalah “Fatahillah” dan nama Racana Putri
Gugus Depan 07-076 adalah "Nyi Mas Gandasari" pangkalan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.

2. Sejarah Gugus Depan


Tahun 1985 ada beberapa mahasiswa yang mempunyai keinginan untuk
membentuk Gugus Depan Gerakan Pramuka IAIN Jakarta diantaranya yaitu Kak
Amrullah, Kak Ahmad Syaichu, Kak Yanti Supriyanti, Kak Babay Sobari, Kak M.
Fadli dan Kak Rabiyatul Adawiyah. Pada tahun 1985 mereka memilih Ketua Dewan
Racana Putra dan Putri dalam upaya membentuk struktur organisasi. Maka terpilihlah
Kak Amrullah dan Kak Maulida Bustami sebagai KDR perdana periode 1986-1989.
Namun pada saat itu, belum terdapat Pemangku Adat dikarenakan masih minimnya
anggota racana. Di tahun-tahun pertama itulah, mereka berjuang keras mengusahakan
legalitas dari pihak rektorat. Setelah melalui perjuangan yang tidak mengenal lelah,
maka pada tanggal 1 Desember 1988 lahirlah SK Rektor dengan Nomor : 35 tahun
1988 tentang Racana IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Setelah itu, dukungan dari
pihak rektorat begitu positif, dengan dipimpin langsung bapak rektor yang dijabat oleh
Drs. H. Sadjali dan purek III yang dijabat oleh Drs. Abdul Hamid dan Dewan Racana
mulai mendaftarkan Gugus Depan ke pihak kwartir.
Secara historis, berdirinya Dewan Racana Pandega (Racana) ini tidak terlepas
dari sebuah proses dan perjuangan yang panjang, diawali dengan berdirinya Gugus
Depan Persiapan IAIN Jakarta melalui SK Rektor IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Nomor : 35 Tahun 1988, Tanggal 1 Desember 1988 dengan Drs. H. Sadjali sebagai
Ketua Majelis Pembimbing Gugus Depan Persiapan IAIN Jakarta. Lambatnya proses
pendapatan nomor Gudep ini disebabkan karena persoalan letak geografis wilayah
IAIN Jakarta yang berada di wilayah Provinsi Jawa Barat (sekarang Provinsi Banten)
dan secara administratif berada di DKI Jakarta.
Persoalan tersebut akhirnya dapat terselesaikan di Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka pada tahun berikutnya 1989, dengan sebuah Keputusan bahwa Gugus Depan
IAIN Jakarta berada dalam wilayah Kwartir Cabang Jakarta Selatan – dan ini tentunya
atas keinginan para perintis racana IAIN Jakarta yang menghendaki berada di wilayah
DKI Jakarta – dengan Nomor Gugus Depan 7893-7894, maka secara resmi pada
tanggal 30 Oktober 1989 berdirilah Gugus Depan dengan nomor 7893-7894.
Diantara sejumlah tokoh yang berjasa dan tercatat dalam lintasan sejarah
racana mulai dari perintisan hingga terbentuknya Gugus Depan IAIN Syarif
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 36
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November
Hidayatullah Jakarta yang diakui secara resmi baik dari IAIN Syarif Hidayatullah
Jakarta sendiri ataupun Kwartir Nasional , diantaranya adalah : Kak Amrullah, Kak
Maulida Bustami, Kak Syamsul Mu’arif, Kak Syamsu Fadli dan Kak Didin Syafrudin
(dari kalangan Senat Fakultas Tarbiyah IAIN), Drs. Jaisy Prasodjo, Drs. Mu’alimi,
Dr. Hajid Harnawidagda (dari Dosen IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta), Kak Philip
L.W (Dari Kwarda DKI Jakarta), Kak Sundoro Syamsuri dan Kak Mareta (dari
Kwartir Nasional).
Pada Masa Bakti 1992-1993 dibawah generasi Kak Abdussalam dan Kak Siti
Nurrahmah terjadi perubahan nomor Gugus Depan dari nomor 7893-7894 menjadi
7081-7082. Hal ini terjadi semata-mata karena adanya penertiban administrasi
Kwartir Cabang Jakarta Selatan. Selanjutnya mengikuti Keputusan Kwartir Nasional
Gerakan Pramuka Nomor : 50 tahun 2003 tentang Sistem Penomoran Kwartir dan
Gugus Depan, maka penulisan nomor Gugus Depan berubah menjadi 07-081/07-082.
Kemudian pada kepengurusan Kak Wahyu Fahmi Rizaldy dan Kak Husnul Hotimah
masa bakti 2017 turunlah surat keputusan Kwartir Ranting No….. Tahun…..
Tentang….. yang menjelaskan bahwa Gugus Depan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yaitu 07-075/07-076 Tertanggal..................Apabila pada Masa Bakti 1989-1990 lebih
menitik beratkan pada upaya pembinaan dan kaderisasi anggota, maka pada masa
bakti berikutnya 1990 sampai sekarang lebih menekankan pada pengembangan
intelektualitas dan keterampilan anggota serta pengabdian pada masyarakat sebagai
wujud dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Berikut adalah nama-nama Ketua Dewan Racana Putra dan Putri dari periode
pertama sampai dengan periode sekarang, yaitu :

MASA KEPEMIMPINAN
PADA SAAT SATUAN TERPISAH
NO PERIODE KDR PUTRA KDR PUTRI
1. 1987-1988 Drs. Muhammad Amrullah Dra. Maulida Bustami
2. 1988-1989 Drs. Muhammad Amrullah Dra. Yanti Supriyanti
3. 1989-1990 Drs. Nanang Syaikhu Dra. Mukhlis Rarini
4. 1990-1991 Drs. Syarifin Syah Dra. Oon R. Jannah
5. 1991-1992 Drs. Abdus Salam, M.Pd Saidah, S.Ag
6. 1992-1993 Drs. Abdus Salam, M.Pd Siti Nurrohmah, S.Ag
7. 1993-1994 Taufiq H El-Kamal, S.Ag Elvira Sitna Hajar, S.Ag
8. 1994-1996 Nauval Syamsu, M.Ag Ade Rif’ah Khodijah, S.Ag
9. 1996-1997 Ali Ghozi, S.Ag, MM Yulina T. Amirsyah, S.Ag
10. 1997-1998 Ali Ghozi, S.Ag, MM Siti Mutmainnah, S.Ag
11. 1998-1999 Endi Suhendi Zen, S.Ag Euis Wilda Lorita, S.Ag
12. 1999-2000 Jhoni Syatri, S.Ag Faridhoh, S.Ag
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 37
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November

13 2000-2001 Arief Arianto Aryadi, S.Ps.I Amin Utayana, S.Pd.I


MASA KEPEMIMPINAN
SETELAH MENJADI SATUAN TERPADU
NO PERIODE KDRFN Wa. KDRFN
Prof. Dr. Uun Yusufa, S.Th.I, Lilis Susilawati/
14 2001-2002
M.A Sa’diyah, S.Pd.I
15 2002-2003 Siti Aisyah, S.Ps.I Nurdin Hasan, S.Pd.I
16 2003-2005 Ahmad Lailatul Hadi, S.Pd.I Fitria Husni Thamrin, S.Pd. I
17 2005-2006 Sri Marlina Putri, S.Pd.I Afdelman, S.Th.I
Ely Kholilah, S.Pd. I/
18 2006-2007 Nurul Iman. HN, S.Si
Nur Alfy Syahriyah
19 2007-2009 Aisyah Henry, S.Pd M Towil Akhiruddin, S.Si
20 2009-2010 Khoiril Anwar Santi Setiyaningsih, S.Pd
21 2010-2011 Ade Darmawan, S.Pd.I Yuliani Sudibyo, S.Pd
22 2011-2012 Rizki Mulia Pradana, S.Pd Rosyi Nurrosyidah, S.Pd.I
Achmad Irfan Setiawan, Husna Diatulhasanah, S.Pd
23 2012-2013
S.Pd.I
24 2013-2014 Fakkihudin Ahmad Mamay Sholihat, S.Pd
25 2014-2015 Herianto Pasaribu, S.E.Sy Siti Chairunni’mah, S.Pd.I
26 2015 Wahyudin, S.Sos Nurbaiti, S.Pd
27 2016 Moh. Fadholi, S.Pd Yulia Hilma, S.Hum
28 2017 Wahyu Fahmi Rizaldy, S.H Husnul Hotimah, S.H
29 2018 Dery Giwang Febryanto Lina Fitri Isnaeni
30 2019 Banu Muhammad Al-Kindy Sifa Fauziah

Adapun nama-nama Pemangku Adat Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari


adalah sebagai berikut :

MASA KEPEMIMPINAN
PADA SAAT SATUAN TERPISAH TERPADU
No Periode PA Putra PA Putri
1 1988-1989 Belum ada PEMANGKU ADAT
2 1989-1990 Belum ada PEMANGKU ADAT
3 1990-1991 Drs. Nanang Syaikhu, MA Dra. Mukhlis Rarini
4 1991-1992 Drs. Syarifin Syah Dra. Oon R. Jannah
5 1992-1993 Drs. Syarifin Syah Dra. Saidah
6 1993-1994 Drs. Abdus Salam, M.Pd Siti Nurrohmah, S.Ag
7 1994-1996 Fahruddin Sutaryo Elvira Sitna Hajar, S.Ag
8 1996-1997 Nauval Syamsu, M.Ag Ade Rif’ah Khodijah, S.Ag
9 1997-1998 Slamet Kasim Yulina T. Amirsyah, S.Ag
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 38
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November
10 1998-1999 Azwar Riza, S.Ag Sri Nurhidayati
11 1999-2000 Kusnadi Ati Hidayati
12 2000-2001 Syaefuddin Dina Saptarina
MASA KEPEMIMPINAN
SETELAH MENJADI SATUAN TERPADU
DAN PEMANGKU ADAT MENJADI DEWAN ADAT
13 2001-2002 KETUA DEWAN ADAT : Yuyun Yurnaningsih
14 2002-2003 KETUA DEWAN ADAT : Ries Setiawati, S.Pd.I

PEMANGKU ADAT SETARA DENGAN KETUA DEWAN RACANA


(TERDAPAT PEMANGKU ADAT PUTRA DAN PEMANGKU ADAT PUTRI)
DAN MANTAN KDRFN TERMUDA
SECARA OTOMATIS MENJADI KOORDINATOR DKP
15 2003-2004 Saiful Alam, S.Th.I Siti Rohana, S.Pd.I
16 2004-2005 Mushowwir Tumanggor -
17 2005-2006 - Reniyati, S.Sos.I
18 2006-2007 Muhaemin, S.Pd Euis Nurmala Sari, S.Pd
19 2007-2009 Imam Hafidz Masyhuri, S.Pd Risi Fardia S.Psi
Imam Hafidz Masyhuri, S.Pd
20 2009-2010 Marwiyah, S.Pd
Ade Darmawan
Arief Suci Kurniasihanto,
21 2010-2011 Marwiyah, S.Pd
S.Psi M.Pd
Arief Suci Kurniasihanto, Huzaimah, M.E.I
22 2011-2012
S.Psi M.Pd
23 2012-2013 Arie Hidayat, S.Pd Zakiyah, S.Pd
24 2013-2014 Rahmat Saputra, S.Sos Lia Lusiana, S.Pd
25 2014-2015 Hasan Basri, S.Pd Fitriana Rahmawati, S.Pd
26 2015 Ahmad Farhan, S.Pd Sulastri Rahayu, S.Pd.I
27 2016 M. Maftuh Rahmat Dwi Susanti, S.Pd
PEMANGKU ADAT SETARA DENGAN KETUA DEWAN RACANA
SECARA OTOMATIS MENJADI KOORDINATOR DEWAN
KEHORMATAN PANDEGA (DKP)
Abi Hasan Rahmalia Agustina Putri,
28 2017
S.Pd
29 2018 Muhammad Qolbi Robik Anita Rosmawati
30 2019 Anjar Jamaludin Vera Dipa Azzahro
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 39
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November
3. Sejarah Penamaan Gugus Depan
Pada tahun 1987 ketika racana didirikan, Dewan Racana belum memikirkan
nama untuk racana karena konsentrasi dicurahkan untuk perjuangan legalitas dan
pendirian Gugus Depan. Baru pada kepemimpinan Kak Syarifin Syah dan Kak Oon
R. Jannah tepatnya tahun 1990 dibentuk tim kecil yang disahkan dengan SK Dewan
Racana untuk merumuskan nama Racana Putra dan Putri serta logo racana.
Berdasarkan informasi dari Kak Nanang Syaikhu tim kecil tersebut terdiri dari, beliau
sendiri, Kak Syarifin Syah, Kak Sumarsono, dan Kak Sa’diyah. Serta pada saat itu
Kak Yanti Supriyanti membuat Sandi Racana sebagai pelengkap dari adat racana.
Dalam rapat pertama tim menyepakati bahwa nama racana mengacu pada
nama pahlawan daerah. Awalnya, tim begitu bingung untuk menentukan dua nama
yang tentunya merupakan representasi dari daerah Betawi atau kota Jakarta sebagai
teritorial resmi Gugus Depan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sempat ada lontaran
beberapa nama seperti Pitung, Jampang maupun Gobang yang merupakan legenda
masyarakat Betawi tapi mereka sangat kesulitan untuk memunculkan pasangannya.
Harus diakui bahwa jarang atau mungkin sejarah tidak pernah mencatat pahlawan
wanita Betawi seperti halnya Dewi Sartika Pahlawan dari Bandung atau Cut Nyak
Dhien dari Aceh. Akhirnya, Kak Syarifin memunculkan nama untuk racana putra
yaitu, Fatahillah yang selanjutnya disetujui oleh tim perumus. Fatahillah yang
dimaksud adalah Panglima Perang Sunan Syarif Hidayatullah (Gunung Djati) yang
menyerang kota Sunda Kelapa yang kemudian diganti dengan nama Jayakarta. Selain
sebagai pahlawan sejati kotaJakarta karena membebaskannya dari jeratan penjajah
Belanda. Dua hal inilah yang menjadi alasan kenapa racana putra memiliki nama
Fatahillah.
Selanjutnya sidangpun deadlock ketika pembahasan nama racana putri. Selain
sulitnya mencari nama pahlawan putri betawi, disisi lain nama racana putri pun
sebaiknya memiliki korelasi yang tidak terlalu jauh dengan nama racana putra.
Akhirnya setelah melalui perenungan yang cukup panjang, lagi-lagi Kak Syarifin
memunculkan kembali nama Nyi Mas Gandasari untuk racana putri. Beliau adalah
murid kesayangan Sunan Gunung Djati yang selain cantik juga memiliki ilmu yang
sangat tinggi dan membantu perjuangan Fatahillah membebaskan Sunda Kelapa dari
Belanda.Konon, menurut legenda Nyi Mas Gandasari mengadakan sayembara untuk
mencari calon suami bagi dirinya.Karena begitu terkenal dan rupawannya banyak
kaum bangsawan dan pendekar yang menjajaki ketinggian ilmunya dari mulai pesisir
pantai Jawa, daerah seberang luar bahkan dari negara seberang. Pada waktu itulah,
Putri Nyi Mas Gandasari mampu mengalahkan Raja Galuh yang juga mencoba
kesaktiannya, padahal waktu itu Raja Galuh merupakan pendekar sakti dan paling
ditakuti di Pulau Jawa.
Demikianlah sejarah singkatpenamaan Racana Fatahillah - Nyi Mas Gandasari
yang selintas dua nama tersebut kurang familiar khususnya nama Nyi Mas Gandasari.
Tetapi setelah kita merunut kembali sejarah keduanya, ternyata seorang Fatahillah
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 40
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November
adalah pahlawan sejati kota Jakarta karena telah membebaskan Sunda Kelapa Batavia
dari genggaman penjajah Belanda. Adapun Nyi Mas Gandasari meskipun tidak
memiliki korelasi kuat dengan Jakarta tapi memiliki hubungan dengan pembebasan
Sunda Kelapa dan hubungan dengan Sunan Syarif Hidayatullah sehingga lahirnya
sebuah kesimpulan bahwa Fatahillah dan Nyi Mas Gandasari layak untuk
disandingkan karena sama-sama murid dari Sunan Syarif Hidayatullah.

B. Logo Racana

1. Gambar logo

*ada tambahan logo Fatahillah dan Nyi Mas Gandasari

2. Bentuk Logo
Logo Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari Gugus Depan 07-075/07-076 adalah
garis lengkung yang membentuk sepuluh sudut (lima sudut ke dalam dan lima sudut
ke luar)

3. Ukuran Logo
Logo racana di pakaian Dinas Racana dengan ukuran tinggi 7,5 cm dan lebar 7,5 cm
4. Isi Logo
a. Bintang segi lima
b. Buku dan bolpoin; baris tulisan pada dua permukaan 6 (enam) baris (tiga baris
pada permukaan kanan dan tiga baris pada permukaan kiri)
c. Tugu Monumen Nasional
d. Dua buah cikal yang saling bertolak belakang
e. Tiga rantai yang mengikat dua akar tunas
1) Untuk Putra : Fatahillah
2) Untuk Putri : Nyi Mas Gandasari
f. Isi tulisan : (Ditambahkan gambar logo untuk putra dan putri tanpa list hitam)
1) Untuk Putra : RACANA FATAHILLAH UIN JAKARTA
2) Untuk Putri : RACANA NYI MAS GANDASARI UIN JAKARTA

5. Warna Lambang
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 41
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November
a. Warna dasar merah dan putih
b. Garis lengkung luar hijau
c. Dasar buku putih dan bolpoin hitam
d. Cikal (tunas kelapa) coklat
e. Tugu Monas kuning
f. Rantai kuning
g. Tulisan hitam
h. Bintang kuning emas

6. Makna Lambang
a. Garis lengkung berjumlah 10 perLogo Dasa Darma
b. Sudut lima melambangkan
1) Ke dalam perlambang Rukun Islam
2) Ke luar perlambang Pancasila
c. Dua cikal melambangkan satuan terpisah
d. Tugu Monas melambangkan DKI Jakarta
e. Rantai tiga melambangkan kegiatan bina diri, bina satuan, dan bina masyarakat
f. Bintang melambangkan ber-Ketuhanan Yang Maha Esa
g. Buku dan balpoin melambangkan keilmuan
h. Garis dalam buku melambangkan
1) 3 garis pada permukaan kanan perLogo Tri Satya
2) 3 garis pada permukaan kiri perLogo Tri Darma Perguruan Tinggi
i. Warna hijau melambangkan kedamaian
j. Kuning pada Monas perlambang semangat
k. Hitam pada balpoin perlmbang ketekunan dan keuletan serta keteguhan pikiran
l. Warna coklat pada cikal melambangkan kepramukaan
m. Warna merah artinya berani, semangat, perjuangan. Warna putih berarti suci,
kejujuran, ketulusan. Merah putih secara umum bendera kebangsaan yang
melambangkan nasionalisme. Dibentuk diagonal yang menggambarkan
keanggotaan racana di harapkan mempunyai nilai merah dan putih, diatas harus
seimbang, secara horizontal / struktural nilai merah lebih dominan, secara vertikal
/ pengabdian nilai putih dominan.

C. Panji Racana
Panji racana berbentuk bendera yang menggambarkan cita-cita dan semangat warga
racana yang merupakan identitas bagi Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari.
1. Bendera berbentuk perisai dengan ukuran 2 : 3 (100cm X 150 cm)
2. Logo : Logo racana dengan ukuran tinggi 80 cm dan lebar 80 cm
3. Warna Dasar
a. Biru berbingkai hijau untuk putra
b. Kuning emas berbingkai hijau untuk putri
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 42
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November
4. Kiasan warna pada bendera :
a. Warna dasar :
1) Biru muda (langit) bermakna ketinggian cita-cita
2) Kuning emas bermakna keluhuran, keagungan, dan kebijaksanaan
b. Bingkai hijau bermakna kedamaian
c. Kiasan makna pada Logo sebagaimana dengan makna lambang
5. Panji racana digunakan dalam acara resmi, adapun acara resmi tersebut :
a. Pelantikan Pengurus Dewan
b. Raker Paruh 1 & 2
c. Inagurasi HUT
d. GOAL Kampus
e. Musyra
f. Kegiatan Racana lainnya

D. Pakaian Adat Racana


Pakaian Adat Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari mengambil pakaian adat dari
tempat/daerah dimana racana berada yaitu daerah Betawi (Jakarta), jadi pakaiaan Adat
Racana ini yaitu pakaian adat daerah Betawi yang terdiri dari :
1. Pakaian Adat Sadariah – Encim
Putra : Jas dengan warna hitam
a. Warna celana sesuai jas
b. Sarung motif pucuk rebung digunakan di dalam jas yang dikeluarkan
harus selaras dengan yang digunakan oleh Pemangku adat putri
c. Rante dengan hiasan koin berukiran logo racana
d. Kopiah hitam
e. Selop/pantofel hitam

Putri : Kebaya moncot (kerucut), dengan bordir, bahan paris/katun berwarna


merah muda
a. Kain tumpal/pucuk rebung harus selaras dengan yang digunakan oleh
pemangku adat putra
b. Kerudung dalam berwarna hitam, dan kerudung luar bahan sifon berwarna
biru
c. Bross 3 susun
d. Selop/pantofel hitam

2. Pakaian AdatAbang –None


Putra : Baju abang warna krem kuning emas memakai rante hiasan koin
berukiran logo racana
a. Celana krem
b. Blankon dan ikat pinggang dengan bahan yang sama
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 43
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November
c. Sepatu pantofelhitam

Putri : Baju None Betawi (hijau)


a. Baju kebaya bahan sifon dengan warna yang menyala tidak
berbordir dan bross 3 susun
b. Kerudung panjang dengan bahan sifon dengan warna yang kontras
c. Kain sarung motif tumpal/pucung rebung
d. Selop tinggi/pantofel hitam

3. Pakaian Adat Pengantin Betawi (Care Haji)


Putra : Dandanan Care Haji, terdiri dari:
a. Tutup kepala sorban dengan hiasan bunga melati di kepala bagian
kiri depan (Topi Alpiye)
b. Baju jubah gamis berwarna putih (di dalam), baju berbentuk jubah
berwarna merah (di luar) berbahan bludru, serta selendang merah
(di luar)
c. Alas kaki selop aladin (terompah)/pantofel hitam dengan memakai
kaos kaki
Putri : Dandanan Care Haji
a. Kerudung berwarna hitam
b. Baju berbentuk kurung bermotif berwarna merah bahan bludru
c. Rok bludru merah
d. Hiasan dada teratai manic bermote kuning keemasan
e. Hiasan kepala kembang goyang bermotif, burung hong, di luarnya
memakai cadar
f. Alas kaki selop kerucut/pantofel hitam dengan memakai kaos kaki

Untuk penggunaannya :
1. Pakaian Adat Sadariah – Encim
Dipakaioleh pemangku adat pada
saat:
a. Upacara penyematan logo racana dan nomor gudep.
b. Pelantikan pengurus baru (dipakai oleh PA demisioner) pada saat pengukuhan
dan serah terima jabatan.
c. Upacara penerimaanwarga Racana.
d. Pelantikan pandega.
e. Upacara adat pelepasan dan penyambutan delegasi racana.
f. Upacara adat wisuda.
g. Upacara adat pernikahan
h. Upacara purna pandega
i. Upacara ucap ulang janji
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 44
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November
2. Pakaian Adat Abang – None
Pakaian adat Abang-None boleh dipakai oleh warga racana atau calon warga
racana saat kegiatan: upacara penerimaan warga racana, acara nasional, karnaval atau
acara partisipasi lainnya.

3. Pakaian Adat Pengantin Betawi (Care Haji) :


a. Penerimaan tamu racana
b. Adat penyambutan dan pelepasan tamu kehormatan
c. Pembukaan dan penutupan kegiatan yang mengundang Gudep lain (kondisional)

4. Penggunaan ketiga pakaian di pakai (masing-masing oleh KDR, Pemangku


Adat, Perwakilan yang ditunjuk) yaitu:
a. Pakaian Adat Sadariah-Encim : Ketua Dewan Racana
b. Pakaian Adat Pengantin Betawi (Care Haji) : Pemangku Adat
c. Pakaian Adat Abang-None : perwakilan yang ditunjuk oleh Pemangku Adat

Dalam acara :
1) Penerimaan Tamu Negara
2) Kegiatan berskala Nasional
3) HUT Gugus depan

E. Pusaka Racana
1. Pusaka Racana adalah berupa Golok Betawi (Badik Cangkingan)
2. Pusaka Racana sebagai simbol kepemimpinan Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari.
3. Pusaka Racana hanya digunakan oleh dan atau seizin Pemangku Adat
4. Penancapan dan pencabutan Pusaka Racana hanya dilakukan saat membuka dan
menutup kegiatan-kegiatan resmi yang diadakan oleh Racana, yaitu :
a.Penerimaan Tamu Racana
b.Penerimaan Warga Racana
c.Rangkaian HUT gugus depan
5. Pusaka Racana ditancapkan pada tunggul kayu yang telah dikhususkan
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 45
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November
F. Sandi Racana
Karya: Ahmad Syaichu

SANDI RACANA
Bismillahirrahmananirrahiim
Hanya pada Allah semata
Pengabdian dan taqwa
Kasih dan cintanya menggelora
Pada alam jagat raya
Pada manusia sesama hamba
Kesatria nan perkasa
Sopan dan santun lagi ramah
Berpegang teguh pada amanah
Bermusyawarah memecahkan masalah
Sabar dan tabah terpatri di dada
Kala musibah datang menimpa
Ringan tangan rela berkorban apa saja
Tiada mengharap balas jasa
Berkarya nyata bergembira ria
Menuju cita-cita nan mulia
Hura-hura menjadi musuh utama
Bersahaja dan sederhana menjadi teman setia
Menghargai waktu senantiasa
Bertindak berani dan bijaksana
Setia dan bertanggung jawab atas keputusannya
Jernih pikirannya
Manis tutur katanya
Mulia akhlak dan pekertinya
Itulah ciri warga kami
Warga Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07-076
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Waktu Pembacaan Sandi Racana :


1. Dalam upacara pembukaan kegiatan
2. Didalam upacara adat dan pelantikan
3. Sandi racana dibacakan oleh pemangku adat atau orang yang ditunjuk oleh
pemangku adat.
4. Sikap yang harus dilakukan ketika Sandi Racana dibacakan yaitu berdiri sikap tegap
dengan tangan memegang kacu yang ditempelkan ke dada sebelah kiri
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 46
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November

G. Mars Racana dan Hymne Racana

MARS RACANA

Do = C
4/4 Cepat Cipt.: Iwan Setiawan
Intro C G F G C

G C G Am
12 3 3 3 3 3 3 3 .2 . 3 2 1 1 1 1
Kami a - da kar’na s’mangat ka – mi dalam ji - wa Pramu

Em F C
11 7.5 . 1 1 66 6 717 6 5 5531
ka Pande– ga pegang janji Tri Satya te-pa - ti Dasa Darma

G C F
7 6 5. 2 .4 3 2 1 . . 3 4 4 444
dalam ge – ra– kan Pramu – ka ru kun ber sa ha ja

Am Dm G
44 3. 1 . 3. 2 2 22 1 6 2 . .
jiwa su – ci ber – ka – wan tanpa membe da

F C Dm G
1 7 6 6 7 1 1 7 6 5 . . 5 5 2 2 2
berkar - ya tuk tu- ju an ber sa ma da lam u – khu wah

C G C G
4 3 2 1 . . 1 2 3 3 3 3 3 3 3 . 2 .
Islam- i ah I – ni lah ci - ri warga Ra ca – na

Am Em F
3 2 1 1 1 1 1 1 7 . 5 .1 7 6 6 6711
Fa ta hill ah Nyi Mas Ganda sa – ri nol tujuh nol tujuh lima
C G C
7 6 5 5 5 7 31 6 5 2 . 1 7 1 . .
Nol tujuh nol tujuh enamU I N Ja kar – ta
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 47
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November
HYMNE RACANA
Do = C
4/4 lambat Cipt : Iwan Setiawan

D Em D Em

D Bm Em
1. 21 .5 7 .6 3. 6 . 5 4 3 21
Ikh las bak – ti Pan – de – ga dar – ma warga Ra ca

A D Bm
2 . . 1 2 2 3 3 . . 2 21 6 . . 5
na janji Tri Satya Dasa Dar ma lan-

G A D
6 .1 4 . 4 3332 2 1 223 3 . . 2
da – san ki - ta un tuk melangkah bakti kan di - ri de-

Bm G A
02 1 6 . .5 6 .1 4 . 4 3 3 322 56
mi bangsa mem ba - ngun ma – nu sia Panca si la Fata

Em D Em D
1 2 2 .1 1 2 1 5 5 . .5 6 2. 2 2 31
hillah Nyi Mas Gandasari Ra – ca – na ku tercin ta

Em _ D A
. . . 5 612 2 .1 1 2 1 5 5 . . 5 6
Fa tahill ah Nyi Mas Gandasa – ri ma ju

A D
2 . 7 1 . . . . 0
lah ja – ya

H. Tanda Jabatan Dewan Racana


1. Ketua Dewan Racana, Wakil ketua Dewan Racana dan Pemangku Adat mengenakan
tanda jabatan berupa selempang.
2. Seluruh Dewan Racana menggunakan tanda jabatan, berupa peneng.
3. Seluruh anggota Dewan Racana menggunakan tanda jabatan adat Dewan Racana
berupa tali kur dengan ketentuan sebagai berikut :
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 48
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November
a. Ketua dan wakil Ketua : Warna ungu, diletakkan disebelah kanan, ujung tali kur
dikaitkan ke saku kiri dan kanan melewati belakang setangan leher (Pa). Ujung
talikur dikaitkan ke saku kiri dan kanan melewati stangan leher (Pi).
b. Dewan Racana selain Ketua dan wakil Ketua : Warna ungu, diletakkan disebelah
kiri, ujung tali kur dikaitkan ke saku kanan melewati belakang setangen leher (Pa).
Ujung tali kur dikaitkan ke saku kanan bawah melewati belakang setangan leher
(Pi).
4. Bentuk, Ukuran, Warna, dan Kiasan :
a. Tali kur
1) Bentuk : terdiri dari dua Sosok. Dua tali yang keluar dari sosok salah satunya
diberi dua buah anyaman rantai masing-masing tiga kali anyaman, sedangkan
tali yang lainnya diberi 10 anyaman dan
2) Ukuran : diameter tali kur 0,5 cm dan panjang tali disesuaikan dengan
kebutuhan.
3) Warna : Ungu yang melambangkan kemuliaan dan keutamaan.
4) Kiasan tali kur : Dua sosok tali kur melambangkan bahwa Racana Fatahillah-
Nyi Mas Gandasari berada dalam naungan Gerakan Pramuka dan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. 3 rantai melambangkan Tri Satya dan Tri Dharma Perti,
dan 10 rantai melambangkan Dasa Darma Pramuka.
b. Selempang
1) Bentuk : Persegi panjang bertuliskan Ketua Dewan Racana Putra atau Putri
untuk Ketua Dewan Racana. Dan untuk Pemangku Adat bertuliskan Pemangku
Adat Putra atau Putri.
2) Warna : Biru dongker list jingga.
3) Kiasan warna selempang : Warna biru dongker melambangkan ketenangan.
Warna jingga melambangkan optimis.
5. Penggunaan
Penggunaan Tanda Jabatan Dewan Racana pada saat kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan oleh Racana secara resmi (pada saat menggunakan seragam Pramuka
secara otomatis tanda jabatan tersebut harus digunakan), adapun kegiatan di luar
racana menggunakan tali kur pandega.Dan dilepas setelah serah terima jabatan.
6. Sanksi
Bagi yang melanggar ketentuan sebagaimana yang tercantum dalam poin 1 dan 2akan
dijatuhi sanksi berupa denda sebesar Rp. 5.000,00

I. Pakaian Dinas Racana


1. Pakaian Dinas Harian

Putra:
a. Baju pramuka berwarna coklat muda dengan ketentuan bahan Catrina.
b. Celana coklat tua dengan ketentuan bahan catrina
c. Baret + tatop
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 49
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November
d. Setangan leher dengan ketentuan 5 cm tiap lipatan bahan satin
e. Ring racana
f. Tali kur (sesuai aturan yang tertulis)
g. Balok pandega (bagi yang sudah pandega)
h. Atribut (logo racana, nomor gudep, kwarda, kwarcab, papan nama, wosm dan
tapel)
i. Kaos kaki berwarna hitam sampai betis
j. Pantopel hitam semata kaki
k. Gesper berwarna hitam
Putri :
a. Baju pramuka berwarna coklat muda dengan ketentuan bahan Catrina.
b. Rok coklat tua dengan ketentuan bahan catrina
c. Kerudung berwarna coklat tua bahan katun dengan ketentuan tidak boleh
menutupi balok pandega.
d. Boni laken + tatop
e. Setangan leher dengan ketentuan 5 cm tiap lipatan
f. Ring racana
g. Tali kur (sesuai aturan yang tertulis)
h. Balok pandega (bagi yang sudah pandega)
i. Atribut (logo racana, nomor gudep, kwarda, kwarcab, papan nama, wosm dan
tapel)
j. Kaos kaki berwarna hitam ukuran sampai betis
k. Pantofel hitam ber-hak tanpa tali

2. Pakaian Dinas Lapangan


Putra :
a. Baju PDL ungu Racana berbahan american drill
b. Papan nama dan NIR di dada kanan
c. Logo Racana di lengan kiri
d. Logo wosm di dada kiri
e. Nama Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari di bawah logo wosm
f. Mengunakan bawahan berwarna hitam
Putri :
a. Baju PDL ungu Racana berbahan american drill
b. Kerudung berwarna ungu muda
c. Papan nama dan NIR di dada kanan
d. Logo Racana di dada kiri
e. Logo wosm di dada kiri
f. Nama Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari di bawah logo wosm
g. Menggunakan bawahan berwarna hitam
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 50
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November
3. Kaos Racana
a. Kaos racana bisa diperoleh dan digunakan oleh warga racana
setelah menyelesaikan Bina Satuan. *penambahan desain dan
spesifikasi
4. Scraft Racana :
a. Berbentuk segitiga
b. Berwarna ungu, list abu-abu
c. Berlogo Racana

Ketentuan :
a. Pakaian dinas lapangan hanya bisa dikenakan oleh anggota racana yang
telah menyelesaikan Tri Bina.
b. Pakaian dinas lapangan digunakan oleh anggota racana ketika kegiatan racana.
c. Apabila anggota racana mengenakan pakaian dinas lapangan sebelum
menyelesaikan Tri Bina, maka pakaian dinas tersebut akan disita oleh
pemangku adat dan harus dipertanggungjawabkan oleh yang bersangkutan.
d. Penggunaan scraf racana sesuai intruksi setiap kegiatan.
e. Apabila atribut yang dikenakan tidak lengkap, maka akan dikenai denda sebesar
Rp.5.000/item

J. Adat Kegiatan dan Keseharian


1. Bagi pengurus pokja dan calon pandega wajib menggunakan talikur pandega di
sebelah kiri, diletakkan disebelah kanan, ujung tali kur dikaitkan ke saku kiri dan
kanan melewati belakang setangan leher (Pa). Ujung talikur dikaitkan ke saku kanan
melewati stangan leher (Pi) saat menggunakan pakaian dinas harian dan bagi yang
melanggar dikenakan sanksi berupa denda Rp. 5000
2. Pada saat pembacaan ulang janji, tangan kanan diletakkan di dada kiri dengan
memegang ujung setangan leher.
3. Bagi anggota Racana yang telah dilantik menjadi Calon Pandega diharuskan memakai
logo dan atau nomor Gudep, pada saat kegiatan racana bagi yang melanggar
ketentuan dijatuhi sanksi membayar denda seharga Rp. 20.000
4. Bagi warga racana yang meminjamkan baju racana yang berlogo racana kepada selain
warga racana akandikenakan sanksi pencabutan logo di tempat dan menghadap
pemangku adat.
5. Bagi anggota Racana yang telah dilantik menjadi Pandega, diharuskan memakai TKU
(balok Pandega), bagi yang melanggar ketentuan dijatuhi sanksi membayar denda
sebesar Rp. 5.000,-, dan sebaliknya bagi warga racana yang belum dilantik
menggunakan TKU (balok Pandega) akan dijatuhi sanksi membayar denda sebesar
Rp. 10.000,-,.
6. Pada saat makan dan minum dalam keadaan duduk setangan leher dibuka atau
diselempangkan ke bahu kiri. Apabila tidak mematuhi maka akan di tegur.
7. Peringatan secara lisan untuk warga yang tidak mengindahkan setangan leher
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 51
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November
8. Di larang merokok di dalam sanggar.Bagi anggota Racana yang melanggar ketentuan
ini dijatuhi sanksi membayar denda seharga 1 bungkus rokok serta mencuci
minimal 2 tenda
9. Ketika merokok tidak boleh kelihatan memakai seragam pramuka lengkap dan
pakaian yang berlogo racana (bordir), bagi anggota Racana yang melanggar ketentuan
ini dijatuhi sanksi membayar denda sebesar Rp. 5000,00
10. Berpenampilan rapih.
11. Selama didalam sanggar dan kegiatan Racana, setiap warga dilarang melakukan hal-
hal yang dapat mengganggu kelancaran kegiatan (pacaran, berduaan dll) bagi anggota
Racana yang melanggar ketentuan ini dijatuhi sanksi:
a. Peringatan secara lisan.
b. Peringatan secara tertulis.
c. Dikeluarkan dari keanggotaan.
12. Peringatan secara lisan atas pelanggaran point nomor 11 dapat dilaksanakan oleh
seluruh Warga Racana dan atau melaporkan ke Pemangku Adat
13. Warna kerudung adalah coklat tua, tidak bermotif sesuai dengan keputusan kwarnas,.
Bila melanggar ketentuan ini diharuskan membayar sanksi sebesar Rp 5000,00.
14. Setiap kegiatan racana yang bersifat formal baik indoor maupun outdoor diharuskan
memakai PDH (pakaian dinas harian).Bagi yang melakukan pelanggaran diwajibkan
membayar sanksi sebesar Rp. 5000, 00 per-item
15. Bagi warga yang tidak memenuhi sanksi yang ditetapkan dalam adat racana kasusnya
akan diangkat ke Rapat Pimpinan Dewan Racana dalam kurun waktu 2 minggu
setelah pemberitahuan.
16. Peraturan-peraturan yang belum ditetapkan akan ditentukan kemudian.
17. Bagi anggota racana (calon pandega dan pandega) yang diduga tidak aktif dan atau
mengundurkan diri dari racana akan mengikuti sidang adat untuk menentukan dicabut
atau tidak status keanggotaannya.
18. Penagihan denda dilakukan pada saat pelanggaran terjadi

K. Upacara Adat dan Pelantikan


1. Pelantikan Pengurus Baru
a. Pengukuhan
b. Serah terima jabatan
2. Penerimaan Tamu Racana
3. Penerimaan Warga Racana
4. Penyematan Logo Racana dan nomor gudep
5. Pelantikan Pandega :
a. Diawali dengan perjalanan suci.
b. Dialog
1) Pembina dengan pandega (meminta persetujuan, diterima/tidaknya Calon
Pandega didampingi Pemangku Adat)
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 52
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November
2) Pembina dengan calon pandega (waktu pemberangkatan)
c. Pengukuhan (ulang janji) oleh Calon Pandega didampingi Pemangku Adat
6. Upacara Penyalaan Api Unggun.
7. Adat Penyambutan dan pelepasan Tamu Kehormatan.
8. Upacara Adat Pelepasan dan Penyambutan Delegasi Racana
9. Pembukaan Upacara Kegiatan berskala besar maupun kecil
10. Upacara Adat Wisuda, bersifat tidak mengikat.
11. Upacara Adat Pernikahan, bersifat tidak mengikat.
12. Upacara Purna Pandega, bersifat tidak mengikat
13. Upacara ucap ulang janji.
14. Upacara penyematan TKK

L. Sidang Adat
Sidang adat dapat dilaksanakan ketika :
a. Calon Pandega tidak menyelesaikan pembinaan
b. Calon Pandega dan Pandega yang diduga tidak aktif dan atau mengundurkan
diri dari Racana
c. Mencoreng nama baik gugus depan dan almamater
d. Calon Pandega dan Pandega yang melakukan pelanggaran keseharian dan terus
menerus serta tidak mematuhi sanksi dari Pemangku Adat.

Sidang adat dihadiri oleh:


1. PA Putra dan Putri
2. BPH
3. Perwakilan DKP dan atau senioren
4. Pembina
5. Yang bersangkutan.
Tata cara sidang adat:
1. Pembina selaku Presidium Sidang akan didampingi DKP dan atau senioren.
2. Agenda :
a. Pembukaan
b. Pembacaan pelanggaran
c. Pembelaan yang bersangkutan / alasan
d. Rekomendasi BPH dan Pemangku Adat
e. Pandangan umum senioren dan atau DKP
f. Amanat dan keputusan oleh Pembina (apakah dicabut logonya / tetap dengan
syarat)
g. Penutup

M. Tanda Jasa Kehormatan


Adapun bentuknya berupa pin fiber berbentuk logo racana dengan terdapat pita yang
bertuliskan tanda jasa kehormatan.
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 53
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November
RENCANA KERJA
RACANA FATAHILLAH – NYI MAS GANDASARI
GUGUS DEPAN JAKARTA SELATAN 07-075/07-076
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
TAHUN 2020

PENDAHULUAN
A. Pengertian
Rencana kerja adalah acuan umum penyelenggaraan organisasi dan kegiatan
pembinaan bagi warga Racana yang kemudian direalisasikan dalam program kerja.
Rencana kerja ini meliputi kegiatan rutin maupun seremonial, kegiatan khusus sesuai
dengan kebutuhan bidang-bidang, dan kegiatan unggulan. Rencana kerja ini berlaku
sampai diadakannya kembali Musyawarah Racana berikutnya (MUSYRA XXXI).

B. Dasar
1. UU RI No. 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka
2. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka
3. Keputusan Kwartir Nasional No. 231 Tahun 2007 tentang Petunjuk
Penyelenggaraan Gugus Depan Gerakan Pramuka
4. Keputusan Kwartir Nasional No. 180 A Tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Gugus Depan yang berpangkalan di Perguruan Tinggi
5. Keputusan Kwartir Nasional No. 176 Tahun 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pola
dan Mekanisme Pembinaan Pramuka Pandega
6. Keputusan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta No. Un. 01/R/HK.00.5/548/2014
tetang AD/ART Organisasi Kemahasiswaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

C. Maksud dan Tujuan


1. Maksud penyusunan rencana kerja ini untuk memberikan gambaran tentang kegiatan
yang dibutuhkan warga Racana.
2. Tujuannya:
a. Kegiatan yang diadakan tepat pada sasaran sesuai dengan kebutuhan.
b. Tercapainya suatu kesinambungan antara program kerja dan kegiatan yang akan
dilaksanakan.

D. Sasaran Program Kerja


1. Sasaran Program Kerja adalah acuan umum kegiatan pembinaan dan sasaran yang
ingin dicapai setelah terlaksananya kegiatan terprogram yang merupakan penjabaran
atas Rencana Kerja dalam kegiatan-kegiatan tertentu.
2. Sasaran Program Kerja adalah :
a. Organisasi
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 54
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November
- Terselenggaranya organisasi Racana yang ideal, inovatif, edukatif dan kreatif
serta memiliki identitas.
- Berfungsinya Racana sebagai wadah regenerasi dan pembinaan warga dengan
turut aktifnya seluruh komponen Racana.
- Berfungsinya Racana Pandega sebagai wadah pelopor dan pelaksana
pengabdian dan bakti pada masyarakat.
- Terselenggaranya pertemuan-pertemuan pemegang kebijakan tertinggi dan
tinggi lainnya secara efektif dan efisien.
- Terlaksananya konsolidasi, komunikasi dan koordinasi kedalam maupun
keluar Racana.
- Terlaksananya sistem pelaksanaan, pengawasan dan pembinaan fungsi dan
tugas masing-masing komponen Racana sesuai dengan job description secara
jelas dan membuat rumusan deskripsi secara jelas.
- Meningkatnya peran Racana dan atau Gudep Perti dalam ikut serta
meningkatkan kualitas Gerakan Pramuka dan peran aktifnya dalam
masyarakat.

b. Administrasi Kesekretariatan
- Terselenggaranya sistem administrasi kesekretariatan Racana yang ideal,
kreatif, efektif dan efisien.
- Berfungsinya sanggar sebagai pusat administrasi, komunikasi, interaksi dan
informasi dalam Racana.
- Terselenggaranya sistem pembukuan dan dokumentasi arsip, data, potensi dan
kegiatan Racana yang valid, teratur dan rapi.
- Terlaksananya pelaksana harian kesekretariatan.

c. Administrasi Perbendaharaan
- Terselenggaranya sentralisasi administrasi perbendaharaan dalam pengelolaan
keuangan dan harta milik Racana secara valid, accountable, transparency, dan
safety.
- Terselenggaranya pengelolaan keuangan yang bertanggungjawab mulai dari
pengajuan rancangan anggaran, sirkulasi hingga pengawasannya.
- Pengembangan strategi dan pelaksanaan penggalian dana kegiatan dengan
prinsip kreatif dan partisipatif dari dalam dan luar Racana.

d. Kegiatan Racana :
1) Bidang Pendidikan dan Latihan
- Terselenggaranya pertemuan atau kegiatan yang berkaitan dengan teknik
dan keterampilan kepramukaan internal maupun eksternal Racana
- Terselenggaranya kegiatan pembinaan sesuai dengan pola dan mekanisme
pembinaan warga Racana.
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 55
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November
- Mengembangkan keterampilan kepramukaan secara khusus sesuai dengan
minat, bakat dan kebutuhan, serta memediasi warga yang berkeinginan
aktif di kegiatan kepramukaan luar kampus.
- Terselenggaranya kegiatan yang mampu membekali anggota untuk
menjadi pembina yang berkualitas dengan prinsip : saling asah, asih dan
asuh

2) Bidang Sosial Budaya dan Keagamaan


- Terselenggaranya kegiatan keagamaan sebagai bentuk peningkatan
kesadaran religius.
- Terselenggaranya kegiatan pengabdian pada masyarakat secara
berkesinambungan dan efektif sebagai wujud realisasi Tri Satya dan Tri
Darma Perguruan Tinggi
- Terselenggaranya kegiatan sosial sebagai wujud kepedulian sosial.
- Mengembangkan dan melestarikan Kebudayaan Betawi

3) Bidang Kesejahteraan Warga Racana


- Terwujudnya usaha racana yang mandiri dan kreatif yang dikelola dengan
manajemen yang tepat dan berkelanjutan serta dirasakan manfaatnya
secara meluas.
- Terselenggaranya kegiatan peningkatan keterampilan, kemandirian dan
jiwa kewirausahaan.
- Terlaksananya kegiatan inventarisasi harta benda milik Racana dalam
pengadaan, pendataan, perawatan dan pendayagunaan barang-barang
rumah tangga sesuai dengan skala prioritas, validitas dan kontinuitas.
- Terlaksananya pengelolaan sanggar secara kolektif dengan pengaturan
dan pengawasan terhadap 5K: keamanan, kebersihan, keindahan,
kerapihan dan kesejahteraan.
- Terciptanya jalinan kekeluargaan dan silaturahmi antar warga racana.

4) Bidang Komunikasi dan Informasi


- Terselenggaranya kegiatan komunikasi dan informasi kegiatan pramuka
dari tingkat ranting sampai tingkat Nasional/Internasional.
- Terlaksananya kegiatan kajian dan pengembangan wawasan keilmuan.
- Terselenggaranya kegiatan komunikasi dan informasi ditingkat internal
dan eksternal yang bersifat digital atau manual.
- Meningkatkan kualitas sumber daya anggota racana dalam kegiatan
komunikasi dan informasi.
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 56
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November
REKOMENDASI
RACANA FATAHILLAH-NYI MAS GANDASARI
GUGUS DEPAN JAKARTA SELATAN 07-075/07-076
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
TAHUN 2020

Untuk tahap selanjutnya dalam tahapan menuju kedewasaan dalam berpola pikir dan
bertindak ditubuh Racana diharapkan adanya suatu perkembangan dalam kegiatan yang
berorientasi kepada kaderisasi pembina Pramuka. Maka, disusunlah rancangan kegiatan yang
dijadikan rekomendasi untuk dewan Racana selanjutnya. Diantaranya adalah :

1. Pembuatan dan pengesahan pedoman penulisan


2. Sosialisasi dan pengesahan Pedoman Tri Bina dan Delegasi
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 57
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November
PERSYARATAN KETUA DEWAN RACANA
DAN WAKIL KETUA DEWAN RACANA
FATAHILLAH-NYI MAS GANDASARI
GUGUS DEPAN JAKARTA SELATAN 07-075/07-076
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
TAHUN 2020

1. Aktif di Racana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta minimal satu tahun dan telah
menjadi pandega.
2. Pernah menjadi Pengurus Racana minimal satu masa bakti dan belum menjadi purna
pandega atau belum selesai masa studinya di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Studi maksimal semester IX.
4. Usia tidak lebih dari 25 tahun ketika dilantik
5. Mempunyai visi dan misi Racana kedepan
6. Tidak sedang menjabat sebagai ketua dalam organisasi lain
7. Paham dan mengetahui GBHOR
8. Tidak cacat hukum.

TATA CARA
PEMILIHAN FORMATUR DAN MID FORMATUR
RACANA FATAHILLAH-NYI MAS GANDASARI
GUGUS DEPAN JAKARTA SELATAN 07-075/07-076
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1. Formatur dan Mid Formatur dipilih dari dan oleh peserta MUSYRA XXX.
2. Setiap peserta MUSYRA XXX mengajukan 3 nama putra dan 3 nama putri yang
berbeda.
3. Bakal calon dinyatakan sah apabila didukung minimal 5 suara.
4. Bakal calon diferivikasi dan diajukan sebagai calon ketua.
5. Setiap calon diberi hak dan kewajiban untuk mengemukakan orientasi, visi dan
misinya tentang racana kedepan.
6. Setiap peserta MUSYRA XXX berhak mengajukan pertanyaan kepada calon dan
mendapatkan jawaban secara langsung.
7. Setiap peserta memilih satu calon ketua.
8. Suara terbanyak pertama dinyatakan sah sebagai tim formatur.
9. Suara terbanyak 1-2 dinyatakan sah sebagai Tim Formatur.
10. Formatur adalah ketua dewan racana terpilih, dan selain ketua sebagai Mid Formatur.
11. Tim Formatur diberi kesempatan menyusun susunan Dewan Racana masa bakti 2020
selama 5x24 jam.
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07- 58
076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November
PERSYARATAN PEMANGKU ADAT
RACANA FATAHILLAH-NYI MAS GANDASARI
GUGUS DEPAN JAKARTA SELATAN 07-075/07-076
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
TAHUN 2020

1. Aktif di Racana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta minimal satu tahun dan telah
menjadi pandega.
2. Pernah menjadi Pengurus Racana minimal satu masa bakti dan belum menjadi purna
pandega atau belum selesai masa studinya di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Orang yang dituakan dalam adat racana (kedewasaan, ilmu, pengalaman)
4. Memahami ruang lingkup adat racana
5. Tidak cacat hukum

TATA CARA PEMILIHAN PEMANGKU ADAT


RACANA FATAHILLAH-NYI MAS GANDASARI
GUGUS DEPAN JAKARTA SELATAN 07-075/07-076
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1. Pemangku adat dipilih dari dan oleh peserta MUSYRA XXX


2. Setiap peserta MUSYRA XXX mengajukan satu nama putra dan satu nama putri
3. Suara terbanyak putra dan putri dinyatakan sah sebagai pemangku adat terpilih
4. Bila terjadi perimbangan jumlah maka diadakan voting terbuka.

Anda mungkin juga menyukai