DAFTAR ISI
Bissmillahirrahmaanirrahim
Assalamu’alaikum wr.wb
Satyaku Ku dharmakan, Dharmaku Ku baktikan
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07-076
4
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November 2020
Salam Pramuka
Segala puji serta syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan kita nikmat tiada tiara, dan atas segala rahmat dan taufiq serta izin-Nya kami
selaku Reka Kerja MUSYRA ke-XXXI dapat menyelenggarakan acara ini. Shalawat serta
salam marilah kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta para keluarga, para
sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Kakak-kakak peserta MUSYRA ke-XXXI yang kami hormati…
Saya atas nama pribadi dan mewakili Reka Kerja MUSYRA ke-XXXI berterimakasih
kepada segenap jajaran Dewan Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari atas bimbingan,
arahan, dan dukungan baik secara moril maupun materil pada setiap kegiatan khususnya
dalam kegiatan MUSYRA ini. Terimakasih juga kepada kakak-kakak Reka Kerja MUSYRA
ke-XXXI atas waktu, tenaga, pikiran, dan semangatnya sehingga kegiatan ini dapat
terlaksana.Tak lupa pula kami haturkan terimakasih kepada semua pihak yang tidak dapat
disebutkan satu persatu yang turut serta dalam mensukseskan kegiatan ini.
Besar harapan kami semoga dengan forum tertinggi ini (MUSYRA ke-XXXI), kita
selalu dapat menjalin keharmonisan, kekeluargaan yang erat dan membawa berkah bagi kita
semua serta tentunya menjadi media untuk menjadikan Racana kita tercinta menjadi lebih
baik.
Akhir kata, kami ucapkan selamat bermusyawarah dan kepada kakak-kakak Dewan
yang akan melaporkan kepengurusannya, marilah kita ikuti forum ini dengan penuh rasa
khusyu’, khidmat serta tertib agar kita dapat mencapai tujuan yang kita harapkan bersama.
Billahitaufiqwalhidayah
Salam Pramuka!!
Wassalamu’alaikum wr.wb
Zaenal Fanny
NIR. 19.32.742
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07-076
5
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November 2020
Yth, Bapak Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta selaku Ka. Mabigus
Yth, Bapak Warek Bidang Kemahasiswaan selaku Ka. Harian Mabigus
Yth, Kakak Pembina Gugus Depan dan Pembina Satuan Pandega 07-075/07-076
Yth, Kakak Senioren dan warga racana yang kami cintai
Bismillahirahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Salam Pramuka...!!!
Alhamdulillahirobil’alamin, salam sejahtera untuk kita semua puji serta syukur kita
panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita kekuatan dan senantiasa
mencurahkan kasih sayangnya sehingga kita dapat berkumpul dalam Musyawarah Racana
yang ke-XXXI dalam keadaan insyaAllah sehat walafiat dan dijauhkan dari ancaman virus
covid-19, amin.
Sholawat beserta salam, selalu tercurah limpahkan kepada nabi Muhammad SAW.
Kepada keluarganya, sahabat, Tabiin dan sampai kepada kita semua umatnya dan semoga
kita masuk kedalam golongan mukmin yang beriman kepada baginda nabi Muhammad SAW
sampai hari akhir nanti, amin.
Kakak-kakak warga racana yang kami banggakan,
Saya Fahmi Faturrohman dan Kak Ida Rosiana sebagai Ketua Dewan Racana Putra
dan Putri periode 2020 mengucapkan terima kasih dari hati kami yang terdalam, kepada
rekan-rekan badan pengurus harian yang pada dinamikanya menjadi sebuah kenangan yang
tak terlupakan, kepada Dewan Racana yang pada perjalanannya baik dalam sudut pandang
pola hierarki keorganisasian dan hubungan kita sebagai keluarga seiman memberikan banyak
pelajaran yang saya dan Kak Ida dapatkan, Kepada tim Pembina Gugus Depan dan Satuan
07-075/07-076 yang pada prosesnya kami menerima banyak pelajaran hidup dan nasihat
layaknya orang tua yang mendidik anak kandungnya sendiri dengan sepenuh hati, selanjutnya
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07-076
6
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November 2020
kepada DKP dan Senioren yang telah menjadi bagian dari perjalanan kami dalam hal ini
menjadi sarana konsultasi, yang terakhir kepada seluruh Anggota Aktif Racana yang telah
menjadi bagian besar dalam perjalanan kepemimpinan saya dan Kak Ida Rosiana.
Serta kami menyadari bahwa dalam masa kepemimpinan kami tidak sedikit menemui
kekeliruan dan kekhilafan kami dalam sikap, ucap, tindak, tanduk, sepak terjang kami dalam
mengorganisir teman-teman Dewan Racana, dalam berkonsultasi dan berkoordinasi DKP dan
Senioren, serta dalam kepemimpinan kami terhadap Anggota Aktif Racana pada umumnya.
Kakak-kakak warga racana yang kami banggakan,
Dalam perjalananya awal kedewanan ini menemui tidak sedikit keterbatasan karena
masa transisi yang tidak direncanakan dengan serius dan terstruktur membuat fase awal
kedewanan tidak diawali dengan baik seperti mempersiapkan Penerimaan Anggota Baru
sampai Konsep Goal, kondisi kas keuangan, pencatatan laporan dengan kondisi dilapangan
dari inventaris yang kurang singkron, sampai notulensi Musyawarah sebelumnya belum baik
didokumentasikan hal ini kami temui dari penulisan rekomendasi yang ambigu, kami sangat
sadar perlu diperbaiki agar tidak terulang hal serupa terhadap dewan selanjutnya, langkah
nyata sudah kami lakukan terhadap ini.
Dalam prosesnya sampai saat ini, setiap tahapan dan tantangan yang tidak mudah dan
tidak sederhana telah terarsipkan oleh sejarah menjadi bagian dari perjalanan panjang
Racana, hampir seluruh masa bakti kami laksanakan secara abnormal dari kebiasaan rumah
tangga Racana pada biasanya, Raker Paruh Kedua, Bina Masyarakat, Festival Kepramukaan,
Pengembaraan dan saat ini Musyawarah ke XXXI, menghadapi pandemi dengan senantiasa
dinamis mengelola arah organisasi sehingga kita masih eksis daripada Perguruan Tinggi
kebanyakan di seluruh Indonesia, tentu apa yang telah kami selesaikan baik program maupun
tugas tidak luput dari evaluasi dan kekurangan, kami jadikan hal itu sebagai pembelajaran
dan perbaikan untuk Racana kedepan.
Kakak-kakak warga racana yang kami banggakan,
Momentum musyawarah ini harus dioptimalkan untuk mengembangkan racana
dengan seluas-luasnya, selama periode ini kami menilai beberapa aspek yang harus kita tatap
lalu perbaiki, kita belum mempunyai badan usaha yang mandiri dan aktif mendapatkan profit
sebesar-besarnya untuk racana, pembinaan kita harus kita sadari dan akui output keseluruhan
belum menciptakan anggota yang kita impikan jumlah penerimaan warga yang semakin
menurun, pengetahuan warga tentang kepramukaan secara luas, keahlian dan potensi yang
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07-076
7
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November 2020
dimiliki anggota, serta ilmu-ilmu dasar tentang organisasi belum merata anggota kita kuasai,
sistem dan kebiasaan Kelompok Kerja yang belum menemukan pakem yang pas untuk
mengembangkan potensi dan kontribusi untuk racana nyatanya belum terlihat progress yang
membanggakan dalam 3 tahun terakhir, pengelolaan administrasi racana yang masih
menggunakan konvensional belum menuju digitalisasi dan masih banyak lagi.
Kedepan kita benahi bersama serta bersinergi antara Dewan Racana, Purna Dewan
dan Pembina untuk mengambangkan program yang mengarah kepada pembuatan bidang baru
yakni Bidang Kewirausahaan agar Racana menuju kepada kemandirian finansial, selanjutnya
proses pembinaan perlu dikaji menyeluruh serta mempertimbangkan aspek trend milenials
yang rasanya bertolak belakang dengan sistem yang kita anut sekarang saya rasa pembinaan
dimulai dengan Pendidikan dinamika kelompok yang menyenangkan sampai kepada tahap
akhir pembinaan mental dan komitmen, jadi metode baru yang seharusnya kita mulai adalah
dari membangun kesenangan dan kenyamanan terhadap racana selanjutnya bertahap
membangun komitmen serta pada tahap akhir komitmen dan loyalitas, pengembangan
kelompok kerja harus dibangun mandiri dan diberikan otonom khusus untuk menglola secara
mandiri dan memiliki strukturisasi yang jelas serta melibatkan purna pokja untuk ikut serta
membina dan membuat program yang terukur dan terarah, dan terakhir pengelolaan racana
kita harus menuju era digitalisasi, Pramuka UIN Jakarta bisa menjadi pelopor Pengelolaan
Gugus Depan maupun Satuan yang berbasis digital website atau mobile. Hal hal yang kami
sampaikan diatas tidak akan bisa dilakukan hanya oleh satu periode kedewanan yang
menjabat, perlu adanya kolaborasi aktif dua arah antara dewan aktif dan purna dewan untuk
mewujudkan gagasan yang kami canangkan pada musyawarah racana XXXI ini, kita harus
merubah watak hanya berkomentar dan mencaci atas suatu kesalahan akan tetapi mari kita
menuju racana berinovasi dari segala arah bukan hanya melalui dewan racana menjabat saja,
sejatinya dewan racana itu adalah mereka yang awam dan meraba akan kemana arah
perubahan racana hingga pada akhirnya menyadari dan waktu sudah selesai begitu saja,
waktu satu periode dihabiskan dengan menganalisis dan menyadari keadaan.
Kakak-kakak warga racana yang kami banggakan,
Harapan kami Dewan Racana periode 2020 kepada yang akan melanjutkan bahtera
nahkoda organisasi ini bahwa, untuk menjalankan racana ini memerlukan kekompakan
Angkatan dan antar Angkatan perbanyak momen ringan yang mengeratkan persahabatan
akan sangat membantu dalam menjalankan amanah, susun program dengan mufakat dan pilih
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07-076
8
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November 2020
atas dasar kebutuhan dan eksistensi racana ingatlah keberhasilan suatu kedewanan bukan
mereka yang berhasil banyak atau besar menyelenggarakan kegiatan yang bermewah-
mewahan semua itu boleh tapi harus jelas dilandasi program itu dengan Kebermanfaatan,
Kebutuhan dan Prioritas.
Mengelola racana yang berusia tua seperti ini teman-teman dewan selanjutnya harus
bisa berkompromi kepada banyak hal yang harus diperhatikan dan dikonsultasikan,
perubahan tidak bisa instan perlu kajian dan pertimbangan Panjang maka dari itu saya
tegaskan perkembangan racana tidak bisa diselesaikan dalam satu masa bakti tetapi harus kita
sadari, turunkan ego senioritas, lakukan secara bersama.
Menjadi Dewan Racana tidak mudah, percayalah setiap masalah dan dinamika pasti
ada solusinya, bersama-sama adalah kunci awal keberhasilan untuk menghadapi tantangan,
kita adalah besar jika kita merasa kecil, jangan pernah menganggap bahwa kita telah
sempurna lihatlah perkembangan pesat perguruan tinggi racana lain, kalian harus
menciptakan loncatan-loncatan untuk mengejar ketertinggalan, semboyan Kami Ada Karena
Semangat Kami jangan sampai kehilangan makna yang selama ini kita nyanyikan tetapi
belum sungguh kita amalkan. Terima kasih,
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Fahmi Faturrohman
NIR : 18.17.685
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07-076
9
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November 2020
BAB I
KEDUDUKAN, KEKUASAAN, WEWENANG, DAN DASAR
Pasal 1
Kedudukan
Pasal 2
Kekuasaan dan Wewenang
Pasal 3
Dasar
BAB II
TEMA
Pasal 4
Tema
Tema MUSYRA XXXI adalah “Mufakat Menyatukan Persepsi, Bertanggung Jawab Dan
Bersinergi”.
BAB III
PESERTA & PENINJAU
Pasal 5
Peserta
Pasal 6
Peninjau
Peninjau Musyra terdiri dari :
1. Pembina
2. Senioren
Pasal 7
Pengertian Peserta dan Peninjau
Peserta
1. Dewan Racana adalah seluruh Pengurus Dewan Racana Masa Bakti 2020.
2. Anggota Racana adalah setiap warga Racana yang sudah dikukuhkan sebagai anggota
penuh.
Peninjau
1. Pembina adalah Pembina Gugus Depan dan Pembina Satuan 07-075/07-076
2. Senioren adalah warga Racana yang telah menjadi anggota dewasa.
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07-076
11
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November 2020
Pasal 8
Teknis Keikutsertaan Peserta dan Peninjau
Teknis keikutsertaan Peserta pada pasal 5 dan Peninjau pada Pasal 6 menggunakan 2 sistem
teknis yakni Online dan Offline dengan ketentuan sebagai berikut :
Peserta
1. Peserta yang mengikuti secara Offline adalah meraka yang terjangkau atau cakupan
daerah jabodetabek dari lokasi pelaksanaan Musyawarah.
2. Peserta Offline berjumlah maksimal kurang dari 50 orang sesuai dengan protokol
kesehatan.
3. Peserta yang mengikuti secara Online adalah mereka yang tidak terjangkau atau
berada di luar cakupan daerah jabodetabek dari lokasi pelaksanaan Musyawarah.
4. Peserta Online mengikuti musyawarah dengan menggunakan aplikasi Google Meet.
Peninjau
1. Peninjau mengikuti musyawarah secara Online dilokasi masing-masing.
2. Peninjau mengikuti musyawarah dengan menggunakan aplikasi Google Meet.
Pasal 9
Hak Kewajiban Peserta dan Peninjau
Pasal 10
Larangan Peserta dan Peninjau
Peserta Offline :
1. Tidak diperkenankan bicara kecuali dengan izin Presidium Sidang.
2. Tidak diperkenankan memasuki dan meninggalkan ruang sidang tanpa seizin Presidium
Sidang.
3. Tidak diperkenankan makan selama sidang berlangsung kecuali seizin Presidium
Sidang.
4. Tidak diperkenankan menanggalkan seragam atau salah satu atribut pramuka selama
sidang berlangsung kecuali atas seizin forum.
Peserta Online :
1. Tidak diperkenankan berbicara kecuali dengan izin Presidium Sidang.
2. Tidak diperkenankan mematikan kamera kecuali dengan izin Presidium Sidang.
3. Tidak diperkenankan memasuki dan meninggalkan Room Google Meeting tanpa seizin
Presidium Sidang.
4. Tidak diperkenankan menanggalkan seragam atau salah satu atribut pramuka selama
sidang berlangsung kecuali atas seizin forum.
Peninjau :
1. Tidak diperkenankan berbicara kecuali dengan izin Presidium Sidang.
2. Tidak diperkenankan memasuki dan meninggalkan Room Google Meeting tanpa seizin
Presidium Sidang.
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07-076
13
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November 2020
Pasal 11
Sanksi
Apabila Peserta dan Peninjau tidak mematuhi ketentuan pada pasal 9 dan 10, maka Presidium
Sidang berhak untuk :
1. Memberikan peringatan dengan 3 x teguran.
2. Mencabut haknya jika diberikan peringatan dengan 3x teguran dengan persetujuan
kuorum.
BAB IV
KUORUM
Pasal 12
Kuorum
1. Musyawarah Racana dianggap sah dan dapat dilanjutkan apabila dihadiri oleh setengah
lebih satu dari jumlah seluruh Anggota Racana yang terdaftar di dalam daftar hadir
peserta offline.
2. Sidang Pleno dianggap sah apabila dihadiri oleh setengah lebih satu dari jumlah peserta
sidang yang terdaftar dalam daftar hadir peserta offline.
3. Sidang Komisi dianggap sah apabila dihadiri oleh setengah lebih satu dari jumlah peserta
sidang komisi yang terdaftar dalam daftar hadir peserta offline.
4. Apabila point 1, 2 dan 3 tidak terpenuhi, maka sidang diskorsing selama 2x5 menit,
setelah itu sidang dianggap Kuorum dan sah.
BAB V
SIDANG
Pasal 13
Macam-macam Sidang
1. Sidang Pendahuluan
2. Sidang Pleno I
3. Sidang Pleno II
4. Sidang Pleno III
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07-076
14
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November 2020
BAB VI
PRESIDIUM SIDANG
Pasal 14
Presidium Sidang
BAB VII
PEMILIHAN
Pasal 15
Presidium sidang
1. Presidium Sidang dipilih oleh dan dari anggota Racana (peserta point 2 pada pasal 5).
2. Anggota mengajukan tiga nama yang berbeda sebagai calon Presidium Sidang.
3. Suara terbanyak 1-3 dinyatakan sah sebagai Presidium Sidang.
4. Apabila terjadi perimbangan suara pada suara terbanyak ketiga, maka diadakan voting.
5. Presidium terpilih menunjuk 1 orang sebagai pengawas dan host untuk membantu
mengefektifkan jalannya persidangan secara Online.
6. Untuk menggunakan Hak Suara peserta online menggunakan media Whatsapp dengan
mengirimkan Hak Suara kepada nomor Whatsapp Racana.
Pasal 16
Presidium Sidang Komisi
1. Presidium Sidang Komisi dipilih dari dan oleh peserta sidang komisi.
2. Untuk membantu kelancaran sidang Komisi, ditunjuk seorang sekretaris sidang Komisi
dari dan oleh peserta sidang Komisi.
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07-076
15
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November 2020
BAB VIII
PENUTUP
Pasal 17
Penutup
Hal-hal yang belum tercantum dalam tata tertib akan diatur kemudian oleh Presidium Sidang
dan Peserta MUSYRA XXXI, selama keputusan tersebut tidak bertentangan dengan
ketentuan yang berlaku.
A. PENDAHULUAN
Ide-ide kepanduan (scouting) yang dicetuskan oleh Robert Stephenson Smith
Baden Powell banyak diminati oleh anak-anak dan pemuda dalam mengembangkan
potensi dirinya. Kemudian ide tersebut meluas di bangsa Indonesia dan diterima dengan
baik sehingga banyak bermunculan organisasi kepanduan yang akhirnya meleburkan diri
menjadi Gerakan Pramuka.
Gerakan Pramuka adalah gerakan kepanduan yang mempunyai jaringan secara
Nasional bahkan Internasional. Hampir di seluruh wilayah Republik Indonesia terdapat
Gugus Depan yang dihimpun oleh Kwartir Ranting hingga Kwartir Nasional. Selain
sebagai organisasi mandiri, Gerakan Pramuka menjadi anggota organisasi kepanduan
dunia yaitu World Organization of Scout Movement (WOSM).
Gerakan Pramuka memiliki karakteristik yang berbeda dengan organisasi lainnya
yaitu Prinsip Dasar Kepramukaan (PDK) dan Metode Kepramukaan (MK). Oleh karena
itu, Gerakan Pramuka dapat diterima sebagai anggota WOSM. Sebagai sebuah organisasi
pendidikan, Gerakan Pramuka perlu melakukan manajemen, baik sistem maupun
komponennya, sehingga tercapai tujuan secara optimal sebagaimana Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Gerakan Pramuka.
Lingkup Kepramukaan terkecil diantaranya adalah Racana Fatahillah-Nyi Mas
Gandasari Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07-076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penyelenggaraan dan pengelolaan organisasi Racana harus didasarkan pada sistem dan
komponen yang ideal demi tercapainya tujuan secara optimal.
Gerakan Pramuka, Gugus Depan, Racana, serta lingkungan masyarakat yang
mengalami perubahan secara dinamis menjadi tantangan dan peluang untuk
melaksanakan peran sebagai agent of change. Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
sebagai pangkalan pramuka pandega perguruan tinggi dituntut untuk melakukan
rekonstruksi terhadap haluan organisasi satuan anggota muda Gerakan Pramuka.
B. LANDASAN
1. Idiil : Pancasila
2. Konstitusional : a. UU RI No. 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka
b. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan
PramukaTahun 2018 No: 07/MUNAS/2018
3. Operasional : a. Keputusan kwartir Nasional NO. 231 Tahun 2007 Tentang
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07-076
17
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November 2020
C. FUNGSI
1. Sebagai pedoman dasar dalam penyelanggaraan organisasi Racana Fatahillah-Nyi
Mas Gandasari.
2. Penyamaan persepsi warga Racana tentang pembinaan, pengelolaan, dan
pengembangan organisasi Racana beserta komponen-komponennya.
3. Terciptanya tata adat Racana yang bernilai dan bermakna identitas.
4. Sebagai pedoman dalam pelaksanaan dan pengembangan program kerja yang jelas,
terarah, efektif, dan efisien.
E. RUANG LINGKUP
1. Ruang lingkup GBHOR adalah organisasi Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07-076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. GBHOR terdiri dari:
a. Tata Organisasi Racana.
b. Rencana Kerja.
c. Pola dan Mekanisme Pembinaan Warga.
d. Adat Racana
3. Keempat poin tersebut dituangkan dalam sistematika tertentu yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari GBHOR.
F. PENUTUP
Demikian GBHOR ini dibuat sebagai pedoman dalam penyelenggaraan organisasi
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07-076 UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Agar penyelenggaraannya tersusun secara sistematis dan
mencapai tujuan yang diharapkan.
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07-076
19
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November 2020
PENDAHULUAN
Demi terbentuk Racana yang ideal dan dinamis, organisasi Racana Fatahillah-Nyi
Mas Gandasari harus selalu di tata dan direkonstruksi. Hal ini dilaksanakan dengan mengacu
pada tata aturan dalam Gerakan Pramuka dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta sistem
organisasi yang efektif dan efisien dalam mengembangkan visi dan misi Racana.
Penataan organisasi Racana harus selalu mencerminkan pengaturan yang terencana,
terarah, taat asas dan berkesinambungan. Oleh karena itu, perlu adanya Tata Organisasi
Racana (TOR) sehingga masing-masing komponen dapat melaksanakan tugas, fungsi, dan
wewenangnya.
KEANGGOTAAN
1. Keanggotaan Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari terdiri dari :
a. Anggota biasa, adalah anggota racana yang terdaftar sebagai mahasiswa UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
b. Anggota luar biasa, adalah anggota racana yang tidak terdaftar sebagai mahasiswa
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
c. Anggota kehormatan, adalah orang-orang yang bersimpati dan berjasa kepada
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari.
2. Keanggotaan Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari disebut Warga Racana terdiri atas :
a. Tamu Racana, adalah peserta GOAL terdaftar yang sedang mengikuti proses
penerimaan Warga Racana.
b. Calon Pandega, adalah tamu Racana yang telah lulus GOAL dan dilantik menjadi
anggota racana.
c. Pandega, adalah calon pandega yang telah dilantik menjadi Pandega.
d. Senioren, adalah warga Racana yang telah Menjadi Anggota Dewasa.
3. Keanggotaan penuh di Racana yang disebut dengan Anggota Racana adalah Calon
Pandega dan Pandega.
4. Prosedural keanggotaan luar biasa ditentukan oleh Ketua Dewan Racana bersama Dewan
Kehormatan Pandega (DKP) yang disetujui Pembina.
5. Prosedural keanggotaan kehormatan ditentukan oleh DKP.
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07-076
20
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November 2020
6. Seluruh warga Racana tanpa terkecuali berhak dan wajib ikut serta dalam melaksanakan
kegiatan pembinaan dan menyelenggarakan organisasi menurut ketentuan yang telah
disepakati.
7. Ketentuan mengenai pengertian, persyaratan, dan kewajiban warga diatur dalam Pola dan
Mekanisme Pembinaan Warga Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari.
8. Khusus untuk senioren terdapat wadah/ikatan senioren menurut kesepakatan dari
senioren berbentuk yayasan yaitu yayasan JAWARAFANI (Jalinan Warga Racana
Fatahillah-Nyi Mas Gandasari) berdasarkan akta notaris nomor 16 tanggal 14 Februari
2019 oleh notaris Hj. Jamilah Abdul Gani.
9. Keanggotaan racana akan berakhir Jika:
a. Meninggal dunia.
b. Anggota Racana (Calon Pandega dan Pandega yang tidak aktif) dicabut
keanggotaannya oleh pembina atas rekomendasi Dewan Racana, Pemangku Adat dan
Dewan Kehormatan Pandega, saat sidang adat dan sidang kehormatan dengan kriteria
tidak aktif berdasarkan PMPW mengenai hak dan kewajiban calon pandega dan
pandega.
c. Mengajukan permohonan surat pengunduran diri.
MUSYAWARAH ANGGOTA
1. Musyawarah Racana
a. Musyawarah Racana (Musyra) adalah forum pemegang kekuasaan dan kebijakan
tertinggi di Racana Fatahillah - Nyi Mas Gandasari.
b. Musyra dilaksanakan sekali dalam satu masa bakti, yaitu satu tahun.
c. Musyra berwenang :
1) Meminta dan mengesahkan Laporan Pertanggungjawaban Dewan Racana
Fatahillah - Nyi Mas Gandasari.
2) Membuat dan/atau merevisi serta mengesahkan Garis-garis Besar Haluan
Organisasi Racana (GBHOR) yang terdiri dari Tata Organisasi Racana, Pola dan
Mekanisme Pembinaan Warga, Rencana Kerja, dan Adat Racana.
3) Membuat dan mengesahkan Rekomendasi.
4) Memilih ketua dewan racana, wakil ketua dewan racana dan pemangku adat.
5) Mengesahkan tim formatur dewan racana, yang terdiri dari ketua dewan racana
dan wakil ketua dewan racana.
d. Musyra diselenggarakan oleh suatu kepanitiaan otonom yang disahkan oleh Dewan
Racana.
e. Dalam hal-hal mendesak dan penting menyangkut organisasi racana dapat
dilaksanakan Musyra Luar Biasa atas permintaan 1/2 + 1 jumlah anggota Racana
melalui Sidang Dewan Kehormatan Pandega.
f. Ketentuan teknis selanjutnya ditentukan dalam Tata Tertib Musyra dengan tetap
mengacu pada ketentuan di atas.
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07-076
21
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November 2020
g. Ketetapan Musyra sudah dalam bentuk hardcopy dan softcopy kepada tim formatur
terpilih sebelum musyra ditutup.
7. Apabila Ketua Dewan Racana berasal dari Racana Fatahillah, maka Wakil Ketua Dewan
Racana harus berasal dari Racana Nyi Mas Gandasari, begitupun sebaliknya.
8. Ketua Dewan Racana dan Wakil Ketua Dewan Racana secara non struktural adalah
sebagai Ketua Racana di satuan masing-masing.
9. Apabila KDR berhalangan tetap maka WaKDR menjadi Penanggung jawab Sementara
(PJS) KDR dan selambat-lambatnya dalam waktu 1 bulan untuk mengadakan Musyra
Luar Biasa untuk memilih ketua baru.
10. DRFN disusun dengan memperhatikan keseimbangan komposisi antara putra dan putri
secara proporsional.
11. Ketua Dewan Racana dengan persetujuan anggota Dewan dan pertimbangan pihak
lainnya, berwenang melakukan pergantian antar waktu anggota Dewan.
12. Ketua Dewan Racana membuat Job Description antar bidang menurut tugas dan
wewenangnya yang dibahas dan disahkan dalam Rapat Kerja Racana
SATUAN KERJA
1. Satuan kerja adalah badan non struktural yang bertugas melaksanakan kegiatan
operasional tertentu yang bersifat temporal.
2. Satuan Kerja adalah Reka Kerja dan Kelompok Kerja.
3. Reka Kerja adalah satuan kerja yang dibentuk untuk melaksanakan tugas-tugas
kepanitiaan suatu kegiatan tertentu dan bersifat temporal. Reka Kerja terdiri dari Reka
inti dan Reka pendukung yang diangkat dan disahkan melalui SK Ketua Dewan
Racana.
4. Kelompok Kerja adalah satuan kerja yang dibentuk untuk mengelola kegiatan
pengembangan minat, bakat dan hobi tertentu dan berkesinambungan. Kelompok
Kerja dapat dibentuk oleh warga Racana atau Dewan Racana dan disahkan melalui
SK Ketua Dewan Racana.
2. DKP beranggotakan warga Racana yang telah dilantik menjadi Pandega, termasuk
purna pandega dan tidak duduk dalam kepengurusan Dewan Racana.
3. DKP diketuai oleh Pemangku Adat terpilih pada MUSYRA XXX
4. DKP mempunyai tugas dan wewenang:
a. Membantu pelaksanaan tugas harian pembina satuan pandega
b. Memberikan konsultasi kepada Dewan Racana
c. Mengawasi pelaksanaan kegiatan pembinaan warga sesuai dengan PMPW yang
dilaksanakan oleh Dewan Racana.
d. Melaksanakan prosesi calon pandega
e. Mengusulkan penghargaan atas prestasi/jasa, membahas kasus-kasus yang
menyangkut kehormatan Racana dan pelanggaran atas kode kehormatan serta
menindaklanjutinya.
f. Membantu dalam pelaksanaan profesi pandega
5. Dalam hal-hal khusus, warga Racana dapat meminta sidang DKP melalui presidium
bila diajukan minimal oleh 15 orang.
6. DKP tidak menyelenggarakan sistem administrasi sendiri tetapi menginduk pada sistem
administrasi kesekretariatan Gugus Depan.
7. Anggota DKP ditetapkan melalui Forum Pandega dan disahkan oleh Pembina.
PEMANGKU ADAT
1. Pemangku Adat adalah lembaga pemegang otoritas tertinggi yang bertanggungjawab
penuh terhadap adat dan istiadat yang berlaku di Racana.
2. Pemangku Adat merupakan warga Racana yang ditunjuk dengan Kriteria:
a. Pemangku Adat adalah warga Racana yang mendapat suara terbanyak yang dipilih
dari dan oleh peserta Musyra.
b. Warga Racana yang telah dilantik menjadi Pandega dan masih sebagai anggota
aktif (belum menjadi purna Pandega atau belum selesai masa studinya).
c. Pemangku Adat adalah orang yang dituakan di dalam Warga Racana.
3. Pemangku Adat bersama-sama Dewan Racana bertanggung jawab kepada Musyawarah
Racana (MUSYRA).
4. Hal-hal teknis sebagai proses transisi berkenaan dengan berbagai aturan pelaksanaan
adat diatur kemudian dalam pertemuan Pemangku Adat.
5. Acuan Adat adalah sebagaimana tata adat yang disepakati oleh Musyra.
2. TULF disusun dari tingkat tertinggi hingga tingkat terendah adalah sebagai berikut:
a. Ketetapan Musyawarah Racana
b. Keputusan Rapat Kerja Racana
c. Keputusan Rapat Pleno Dewan Racana
d. Keputusan Dewan Racana
e. Keputusan/Kebijakan Satuan Kerja
3. Keputusan/kebijakan apapun tidak boleh bertentangan dengan tingkat yang lebih
tinggi. Apabila bertentangan, maka yang menjadi pegangan/acuan dan mempunyai
kekuatan hukum adalah keputusan yang lebih tinggi.
4. Keputusan/kebijakan di luar susunan TULF di atas tidak memiliki kekuatan hukum
formal untuk dijadikan dasar hukum legal dan dilaksanakan.
5. Seluruh warga Racana berhak dan wajib memberikan peringatan apabila terjadi suatu
keputusan/kebijakan apapun yang bertentangan atau tidak sesuai dengan tingkat di
atasnya
PENUTUP
Hal-hal yang belum diatur dalam tata organisasi racana ini akan ditentukan kemudian
dalam pertemuan setingkat di bawah musyra.
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07-076
25
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November 2020
Lampiran
STRUKTUR ORGANISASI
RACANA FATAHILLAH-NYI MAS GANDASARI
GUGUS DEPAN JAKARTA SELATAN 07-075/07-076
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Pemangku Adat
(Koordinator DKP) Ketua Dewan Racana
Sekretaris Bendahara
Wakil Wakil
Sektetaris Bendahara
Pokja OAC
Bidang
Bidang Bidang Bidang
Komunikasi
Pokja Senja Pendidikan Sosial kesejahtera
dan
dan Latihan dan Budaya an warga
Informasi
Pokja Urfani
Pokja Litbang
Warga Racana Fat-Nyi
Pokja Protokol
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07-076
26
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November 2020
PENDAHULUAN
A. Umum
Gerakan Pramuka adalah lembaga pendidikan non formal, diluar sekolah dan diluar
keluarga, sebagai wadah pendidikan dan pengembangan generasi muda, menerapkan
Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan, yang pelaksanaannya disesuaikan dengan
keadaan, kepentingan, dan perkembangan bangsa serta masyarakat Indonesia. Kehadiran
Gerakan Pramuka secara nasional di Indonesia sedikit banyak memberikan arti dalam
perjuangan bangsa menjadi warga negara yang baik (good citizen).
Pendidikan dan pembinaan harus dilaksanakan secara berkesinambungan dan
integral karena hal ini adalah “proses” secara bertahap guna mencapai tujuan perwatakan
tertentu terlebih lagi di golongan Pramuka Pandega di Racana/Gugus Depan yang
berpangkalan di kampus Perguruan Tinggi (Pramuka Perti). Golongan Pandega
merupakan anggota muda yang telah mengarah pada kematangan dan kemantapan
berpikir, serta sikap dan tindakan yang realistis, kritis dan analitis. Mereka dituntut untuk
ikut serta dalam membangun masyarakat sebagaimana Tri Satya. Sedangkan sebagai
Pramuka Perti, mereka dituntut pula untuk melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi.
Oleh karena itu tugas dan tanggung jawab Pramuka Perti lebih berat karena harus
melaksanakan amanat dalam Tri Satya dan Tri Darma Perguruan Tinggi.
Racana Pandega Fatahillah-Nyi Mas Gandasari Gugus Depan 07-075/07-076 UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta pun mempunyai kewajiban yang sama, bahkan lebih sebagai
Perti yang berbasis keagamaan Islam. Pembinaan bagi warganya harus dilaksanakan
dengan terarah, kontinu, integral, dan mengandung nilai-nilai pendidikan ke arah dan
tujuan pembinaan tertentu.
B. Dasar
1. Pancasila.
2. UU RI No. 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka.
3. Keputusan Munas No. 07/Munas/2018 tentang Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
4. Keputusan kwartir Nasional NO. 231 Tahun 2007 Tentang Petunjuk
Penyelenggaraan Gugus Depan Gerakan Pramuka
5. Keputusan Kwartir Nasional No. 180 A tahun 2011 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pembinaan dan pengembangan Gugus Depan yang
berpangkalan di Perguruan Tinggi.
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07-076
27
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November 2020
D. Pengertian
1. Pola dan Mekanisme Pembinaan Warga adalah kerangka umum proses pembinaan
warga yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, evaluasi
kegiatandan bahan kegiatannya sehingga pembinaan itu terarah, teratur, efektif dan
efisien.
2. Mekanisme Pembinaan Warga adalah perincian kerangka umum yang meliputi
mekanisme pelaksanaan proses pembinaan.
3. Pola dan Mekanisme Pembinaan Warga Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
merupakan kerangka pembinaan yang dikhususkan bagi Warga Racana dengan
maksud dan tujuan tertentu.
4. Kiasan dasar adalah alam fikiran yang mengandung kiasan (gambaran) sesuatu yang
disanjung dan didambakan. Kiasan dasar dalam Pola Pembinaan Warga dan
Mekanismenya adalah romantika sejarah Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari.
E. Ruang Lingkup
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07-076
28
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November 2020
Ruang lingkup Pola dan Mekanisme Pembinaan Warga ini adalah proses
pembinaan bagi Warga Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari sebagai wadah pembinaan
dan penyemaian calon pembina pramuka.
POLA PEMBINAAN
A. Kiasan Dasar
1. Romantika Sejarah Racana
Romantika sejarah racana tidak bisa dilepaskan dengan sejarah Gugus Depan.
Sejarah ini berawal dari keinginan dan kecintaan terhadap kepramukaan yang dituangkan
dalam sebuah gagasan untuk membentuk sebuah perkumpulan atau unit sebagai wadah
yaitu sebuah Gugus Depan yang berpangkalan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Maka
dilaksanakanlah usaha-usaha perintisan (1984) oleh The Founding Fathers dengan
menginventaris mahasiswa yang ingin aktif dalam kepramukaan serta mempelajari
ketentuan dan kondisi dalam Gerakan Pramuka dan kampus UIN.
Usaha tersebut dilanjutkan dengan mengajukan rumusan pendirian satuan
pramuka ke pihak Rektorat. Kemudian pada tahun 1985 mulailah dibuka pendataran
anggota baru sebagai persiapan awal dan perkenalan adanya Pramuka di lingkungan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Akhirnya, dengan usaha dan perjuangan yang tak kenal putus asa, generasi ini
mampu mengantarkan pada pembentukan Gugus Depan persiapan pada tanggal 1
Desember 1988 sebagai cikal bakal terbentuknya racana menjadi sebuah unit kegiatan
kepramukaan yang diakui secara resmi oleh UIN Jakarta.
Untuk mendapatkan legalitas formal sebagai bagian dari Gerakan Pramuka,
dengan kerja keras dalam memecahkan masalah administratif dan geografis, Kwartir
Cabang Jakarta Selatan menerima Gugus Depan persiapan ini menjadi Gugus Depan
Jakarta Selatan 7893-7894 pada tanggal 30 Oktober 1989. Oleh karena itu, racana harus
memulai melaksanakan pembinaan secara kontinu, terarah dan beridentitas.
Pada tahun 1993, nomor Gugus Depan berubah menjadi 07-081/07-082 dan
mengalami perubahan kembali pada tahun 2017 menjadi 07-075/07-076 sebagai tonggak
dalam pengembangan dalam membina diri, satuan, dan masyarakat berbekal segudang
pengalaman dimasa-masa yang telah lewat.
e. Pengembangan, adalah masa ketika warga dituntut telah mandiri, profesional dan
mampu mengembangkan Warga Racana.
B. Orientasi Pembinaan
1. Orientasi Pembinaan adalah arah, tujuan, dan sasaran pelaksanaan pembinaan bagi
Warga Racana secara umum maupun khusus
2. Orientasi umum (tujuan) pembinaan adalah pelaksanaan Tri Satya dan Tri Darma
Perguruan Tinggi dalam bingkai Tri Bina
3. Orientasi khusus (sasaran) pembinaan warga adalah :
a. Pelaksanaan pembinaan yang sesuai dengan Prinsip Dasar dan Metode
Kepramukaan.
b. Warga Racana yang memiliki kepribadian, pengetahuan, kecakapan dan
keterampilan dalam pengabdian kepada masyarakat sebagai warga negara,
pendidik, anggota Gerakan Pramuka dan/atau mahasiswa yang baik.
c. Kader-kader pembangunan dan/atau calon pembina pramuka yang profesional,
berkualitas, berwawasan luas dan intelektual.
D. Wadah-wadah Pembinaan
1. Wadah-wadah Pembinaan adalah wadah berupa forum atau badan intra dan ekstra
racana yang mendukung pelaksanaan proses pembinaan sebagai pengembangan
kepemimpinan, tanggungjawab, pengabdian, pengetahuan, keterampilan, minat dan
hobi.
2. Wadah tersebut berupa :
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07-076
30
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November 2020
MEKANISME PEMBINAAN
A. Mekanisme Tahapan
1. Tamu Racana
a. Tamu Racana disingkat TR adalah Pramuka usia Penegak atau Pandega dan atau
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang mendaftarkan diri menjadi calon
Warga Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari.
b. Sesuai kiasan dasar, TR merupakan masa perintisan dan dimana calon warga
diperkenalkan dan ditumbuhkan motivasinya dalam mengikuti pembinaan warga.
c. TR wajib mengikuti GOAL (Gelar Orientasi Anggota dan Latihan) sebagai prosesi
persiapan calon warga.
d. Masa TR berlangsung sejak mendaftar sebagai peserta GOAL hingga dilantik
sebagai anggota racana.
e. Materi wajib untuk TR diorientasikan pada pengenalan dan penumbuhan motivasi
sebagai calon anggota racana, dalam proses bina diri yang meliputi :
1) Goal Kampus
a) Tes meliputi:
• tes tulis
• wawancara
• tes fisik
b) Materi kelas (untuk materi kelas tercantum dalam pedoman
penyelenggaraan GOAL)
2) Goal Lapangan (kegiatan GOAL Lapangan tercantum dalam pedoman
penyelenggaraan GOAL)
f. Tamu Racana memiliki kewajiban dan hak, yaitu :
1) Mengikuti proses penerimaan warga (GOAL) secara aktif dan sukarela.
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07-076
31
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November 2020
2. Calon Pandega
a. Calon Pandega disingkat CP adalah Tamu Racana yang telah menjadiwarga racana
b. CP adalah masa pembentukan warga menjadi anggota yang aktif dalam
melaksanakan proses Pembinaan.
c. Orientasi pembinaan CP adalah pengembangan kepribadian, kepemimpinan, dan
pengabdian pada masyarakat, serta pembentukan warga menjadi anggota yang aktif
dalam mengikuti proses pembinaan dari awal sampai akhir, bertanggungjawab dalam
tugas dan kewajibannya.
d. Hak dan kewajiban CP :
1) Aktif berpartisipasi dalam latihan dan kegiatan pembinaan di racana.
2) Menempuh materi pembinaan Calon Pandega yang disesuaikan dengan SKP
3) Menjaga dan mengembangkan nama baik racana dan Gerakan Pramuka.
4) Memiliki hak suara dan hak bicara dalam setiap pertemuan umum Warga Racana.
5) Berkesempatan mengenal dan menilai Tamu Racana.
6) Calon Pandega diperbolehkan membina satuan setelah masa pendidikan bina
satuannya selesai di racana.
7) Calon Pandega berhak mengisi SKP
8) Aktif di ekstra dan intra racana
e. Masa CP meliputi 3 (Tiga) Pembinaan yaitu :
1) Bina Diri, yaitu pengembangan diri calon pandega secara mandiri melalui wadah
pengembangan antara lain Racana Pandega, Dewan Kerja, satuan kerja dan Satuan
Karya yang difasilitasi oleh Dewan Racana.
2) Bina Satuan yang berlangsung selama 6 (enam) kali pertemuan, yaitu masa dimana
seorang CP mengaplikasikan apa yang didapat diproses bina diri dengan cara
berperan serta dalam penyelenggaraan latihan di Gugus Depandan melaporkan
hasilbina satuan kepada dewan racana.
3) Bina Masyarakat yaitu masa dimana CP diarahkan mengembangkan
kepemimpinannya, dengan berperan dalam masyarakat sebagai peneliti, penyuluh,
penggerak dan pelopor dan pemimpin masyarakat, sehingga dikemudian hari dapat
berperan sebagai pemimpin bangsa dan Negara. Dan melaporkan hasil pengamatan
dan penelitian di desa binaan tersebut dan dilanjutkan dengan pengabdian ke desa
binaan Racana.
f. Setelah pembinaan tersebut dilalui oleh CP, maka CP berkewajiban melakukan
Pengembaraan dan berhak untuk :
1) Dilantik menjadi seorang pandega (bila sudah memenuhi SKP)
2) Diperbolehkan memakai PDL Racana.
3) Setiap warga racana berhak mendapatkan Kartu tanda Anggota (KTA) Gerakan
Pramuka.
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07-076
32
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November 2020
3. Pandega
a. Pandega adalah Calon Pandega yang telah memenuhi persyaratan sebagai Pandega dan
telah dilantik.
b. Sesuai kiasan dasar, Pandega merupakan masa pembinaan yaitu melaksanakan
pembinaan bagi diri, satuan, dan masyarakat.
c. Orientasi pembinaan Pandega adalah perilaku kemandirian dalam melaksanakan
pembinaan bagi diri, satuan, dan masyarakat secara optimal, mandiri maupun
kerjasama.
d. Hak dan kewajiban Pandega :
1) Aktif berpartisipasi dalam proses pembinaan warga
2) Menjaga dan mengembangkan nama baik Racana dan Gerakan Pramuka
3) Mendampingi TR, dan CP sebagai pembimbing, motivator, dan mendampingi
konsultan dalam proses pembinaan warga
4) Memiliki hak suara dan bicara dalam setiap pertemuan umum Warga Racana
e. Materi pembinaan Pandega :
1) Pengabdian masyarakat
2) Berperan sebagai pembantu pembina Pandega
3) Dewan Kehormatan Pandega
4) Kursus dan pelatihan
5) Program pendampingan warga
6) Bina satuan
f. Masa Pandega berakhir hingga masa perpindahan menjadi anggota dewasa (di atas
Usia 25 tahun, telah menikah) dan atau meninggal dunia dalam Gerakan Pramuka
4. Purna Pandega dan senioren
a. Purna Pandega adalah Warga Racana yang telah berpindah golongan menjadi anggota
dewasa dalam Gerakan Pramuka karena berusia diatas 25 tahun dan atau telah
menikah.
b. Senioren adalah Warga Racana yang telah menjadi anggota dewasa.
c. Purna Pandega dan senioren, yaitu telah mampu memberikan peran serta dalam
pengembangan racana.
d. Orientasi pembinaan bagi purna Pandega dan senioren adalah pelaksanaan bakti pada
diri sebagai profesional dan atau pembina pramuka, bakti satuan, dan bakti pada
masyarakat.
e. Purna Pandega dan senioren dituntut telah mandiri, profesional, dan mampu
menyumbangkan saran dan masukan dalam mengembangkan Warga Racana serta
melaksanakan pengabdian pada masyarakat.
f. Purna Pandega dan senioren merupakan akhir keanggotaan penuh di Racana
Fatahillah-Nyi Mas Gandasari.
g. Materi kegiatan pembinaan warga yang dapat dilaksanakan :
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07-076
33
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November 2020
B. Pelaksanaan Pembinaan
1. Penanggung jawab umum pembinaan di Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari adalah
pembina satuan Pandega.
2. Pelaksanaan pembinaan dilaksanakan oleh Warga Racana sendiri, Dewan Kehormatan
Pandega, dan Dewan Racana Pandega sesuai PD dan MK.
3. Penanggung jawab harian pelaksanaan Pola dan Mekanisme Pembinaan Warga ini
adalah Dewan Kehormatan Pandega dan atau Dewan Racana Pandega.
4. Pelaksanaan tahapan pembinaan dalam wadah pembinaan umum maupun khusus
merupakan upaya optimalisasi pembinaan warga dalam mencapai tujuan.
PENUTUP
1. Pola dan Mekanisme Pembinaan Warga Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
merupakan acuan pembinaan yang diharapkan terlaksana secara optimal sehingga
tercapai tujuan dan sasarannya secara maksimal.
2. Pola dan Mekanisme Pembinaan Warga ini dibuat dan ditetapkan oleh Musyawarah
Racana XXX dan ditetapkan kembali pada Musyawarah Racana XXXI dan disahkan
oleh pembina Gugus Depan 07-075/07-076 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Pola dan Mekanisme Pembinaan Warga ini berlaku dalam pembinaan Warga Racana
sejak tanggal ditetapkan.
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07-076
34
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November 2020
ADAT RACANA
RACANA FATAHILLAH – NYI MAS GANDASARI
GUGUS DEPAN JAKARTA SELATAN 07-075/07-076
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
TAHUN 2020
PENDAHULUAN
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari merupakan suatu wadah aktivitas bagi Pramuka
Pandega yang tergabung dalam Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07-076 UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Sebagaimana layaknya suatu masyarakat, didalamnya terdapat suatu
tata aturan dan nilai serta moral yang diakui, ditaati dan diterapkan dalam kehidupan
masyarakat.
Demikian pula halnya dengan Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari sebagai suatu
wadah yang merupakan komunitas masyarakat harus mempunyai tata aturan, nilai dan moral
yang bukan hanya diakui oleh warga yang tergabung dalam racana, akan tetapi harus pula
diterapkan dan dilestarikan.
Adat Racana merupakan seperangkat aturan, nilai dan pola perilaku yang merupakan
hasil kesepakatan bersama Warga Racana dan dijadikan pedoman dalam bertindak, berkarya,
dan berdarma bakti di racana. Adat Racana ini seyogyanya tidak bertentangan dengan sistem
nilai dalam Gerakan Pramuka yaitu kode kehormatan dalam bentuk janji (Tri Satya) dan
ketentuan moral (Dasa Darma).
Sebagai wujud nyata dari program Pemangku Adat, sehingga Adat Racana dapat
tersusun kembali dan dapat dibakukan serta dipelajari dan diterapkan oleh semua Warga
Racana, kami telah merumuskan kembali dari adat yang telah berlaku pada masa-masa
sebelumnya dan juga menyempurnakannya.
Dari rumusan Adat Racana yang ada bukan berarti kajian dan penyempurnaan adat
berhenti sampai di sini, melainkan harus terus dikembangkan sehingga dapat selalu relevan
dengan zaman danWarga Racana sebagai pola tingkah laku warga.
Ruang Lingkup
A. Nama dan Sejarah Racana
B. Logo Racana
C. Panji Racana
D. Pakaian Adat Racana
E. Pusaka racana
F. Sandi Racana
G. Mars dan Hymne Racana
H. Tanda Jabatan Dewan Racana
I. Pakaian dinas racana
J. Adat Kegiatan dan Keseharian
K. Upacara Adat dan Pelantikan
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07-076
35
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November 2020
L. Sidang Adat
M. Tanda jasa kehormtan
PEMBAHASAN
A. Nama dan Sejarah
1. Nama
Nama Racana Putra Gugus Depan 07-075 adalah “Fatahillah” dan nama Racana Putri
Gugus Depan 07-076 adalah "Nyi Mas Gandasari" pangkalan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Hidayatullah Jakarta yang diakui secara resmi baik dari IAIN Syarif Hidayatullah
Jakarta sendiri ataupun Kwartir Nasional , diantaranya adalah : Kak Amrullah, Kak
Maulida Bustami, Kak Syamsul Mu’arif, Kak Syamsu Fadli dan Kak Didin Syafrudin
(dari kalangan Senat Fakultas Tarbiyah IAIN), Drs. Jaisy Prasodjo, Drs. Mu’alimi,
Dr. Hajid Harnawidagda (dari Dosen IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta), Kak Philip
L.W (Dari Kwarda DKI Jakarta), Kak Sundoro Syamsuri dan Kak Mareta (dari
Kwartir Nasional).
Pada Masa Bakti 1992-1993 dibawah generasi Kak Abdussalam dan Kak Siti
Nurrahmah terjadi perubahan nomor Gugus Depan dari nomor 7893-7894 menjadi
7081-7082. Hal ini terjadi semata-mata karena adanya penertiban administrasi
Kwartir Cabang Jakarta Selatan. Selanjutnya mengikuti Keputusan Kwartir Nasional
Gerakan Pramuka Nomor : 50 tahun 2003 tentang Sistem Penomoran Kwartir dan
Gugus Depan, maka penulisan nomor Gugus Depan berubah menjadi 07-081/07-082.
Kemudian pada kepengurusan Kak Wahyu Fahmi Rizaldy dan Kak Husnul Hotimah
masa bakti 2017 turunlah surat keputusan Kwartir Ranting No….. Tahun…..
Tentang….. yang menjelaskan bahwa Gugus Depan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yaitu 07-075/07-076 Tertanggal…………. Apabila pada Masa Bakti 1989-1990 lebih
menitik beratkan pada upaya pembinaan dan kaderisasi anggota, maka pada masa
bakti berikutnya 1990 sampai sekarang lebih menekankan pada pengembangan
intelektualitas dan keterampilan anggota serta pengabdian pada masyarakat sebagai
wujud dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Berikut adalah nama-nama Ketua Dewan Racana Putra dan Putri dari periode
pertama sampai dengan periode sekarang, yaitu :
MASA KEPEMIMPINAN
PADA SAAT SATUAN TERPISAH
NO PERIODE KDR PUTRA KDR PUTRI
1. 1987-1988 Drs. Muhammad Amrullah Dra. Maulida Bustami
2. 1988-1989 Drs. Muhammad Amrullah Dra. Yanti Supriyanti
3. 1989-1990 Drs. Nanang Syaikhu Dra. Mukhlis Rarini
4. 1990-1991 Drs. Syarifin Syah Dra. Oon R. Jannah
5. 1991-1992 Drs. Abdus Salam, M.Pd Saidah, S.Ag
6. 1992-1993 Drs. Abdus Salam, M.Pd Siti Nurrohmah, S.Ag
7. 1993-1994 Taufiq H El-Kamal, S.Ag Elvira Sitna Hajar, S.Ag
8. 1994-1996 Nauval Syamsu, M.Ag Ade Rif’ah Khodijah, S.Ag
9. 1996-1997 Ali Ghozi, S.Ag, MM Yulina T. Amirsyah, S.Ag
10. 1997-1998 Ali Ghozi, S.Ag, MM Siti Mutmainnah, S.Ag
11. 1998-1999 Endi Suhendi Zen, S.Ag Euis Wilda Lorita, S.Ag
12. 1999-2000 Jhoni Syatri, S.Ag Faridhoh, S.Ag
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07-076
37
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November 2020
MASA KEPEMIMPINAN
PADA SAAT SATUAN TERPISAH TERPADU
No Periode PA Putra PA Putri
1 1988-1989 Belum ada PEMANGKU ADAT
2 1989-1990 Belum ada PEMANGKU ADAT
3 1990-1991 Drs. Nanang Syaikhu, MA Dra. Mukhlis Rarini
4 1991-1992 Drs. Syarifin Syah Dra. Oon R. Jannah
5 1992-1993 Drs. Syarifin Syah Dra. Saidah
6 1993-1994 Drs. Abdus Salam, M.Pd Siti Nurrohmah, S.Ag
7 1994-1996 Fahruddin Sutaryo Elvira Sitna Hajar, S.Ag
8 1996-1997 Nauval Syamsu, M.Ag Ade Rif’ah Khodijah, S.Ag
9 1997-1998 Slamet Kasim Yulina T. Amirsyah, S.Ag
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07-076
38
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November 2020
adalah pahlawan sejati kota Jakarta karena telah membebaskan Sunda Kelapa Batavia
dari genggaman penjajah Belanda. Adapun Nyi Mas Gandasari meskipun tidak
memiliki korelasi kuat dengan Jakarta tapi memiliki hubungan dengan pembebasan
Sunda Kelapa dan hubungan dengan Sunan Syarif Hidayatullah sehingga lahirnya
sebuah kesimpulan bahwa Fatahillah dan Nyi Mas Gandasari layak untuk
disandingkan karena sama-sama murid dari Sunan Syarif Hidayatullah.
B. Logo Racana
1. Gambar logo
2. Bentuk Logo
Logo Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari Gugus Depan 07-075/07-076 adalah
garis lengkung yang membentuk sepuluh sudut (lima sudut ke dalam dan lima sudut
ke luar)
3. Ukuran Logo
Logo racana di pakaian Dinas Racana dengan ukuran tinggi 7,5 cm dan lebar 7,5 cm
4. Isi Logo
a. Bintang segi lima
b. Buku dan bolpoin; baris tulisan pada dua permukaan 6 (enam) baris (tiga baris
pada permukaan kanan dan tiga baris pada permukaan kiri)
c. Tugu Monumen Nasional
d. Dua buah cikal yang saling bertolak belakang
e. Tiga rantai yang mengikat dua akar tunas
1) Untuk Putra : Fatahillah
2) Untuk Putri : Nyi Mas Gandasari
f. Isi tulisan : (Ditambahkan gambar logo untuk putra dan putri tanpa list hitam)
1) Untuk Putra : RACANA FATAHILLAH UIN JAKARTA
2) Untuk Putri : RACANA NYI MAS GANDASARI UIN JAKARTA
5. Warna Lambang
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07-076
41
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November 2020
6. Makna Lambang
a. Garis lengkung berjumlah 10 perLogo Dasa Darma
b. Sudut lima melambangkan
1) Ke dalam perlambang Rukun Islam
2) Ke luar perlambang Pancasila
c. Dua cikal melambangkan satuan terpisah
d. Tugu Monas melambangkan DKI Jakarta
e. Rantai tiga melambangkan kegiatan bina diri, bina satuan, dan bina masyarakat
f. Bintang melambangkan ber-Ketuhanan Yang Maha Esa
g. Buku dan balpoin melambangkan keilmuan
h. Garis dalam buku melambangkan
1) 3 garis pada permukaan kanan perLogo Tri Satya
2) 3 garis pada permukaan kiri perLogo Tri Darma Perguruan Tinggi
i. Warna hijau melambangkan kedamaian
j. Kuning pada Monas perlambang semangat
k. Hitam pada balpoin perlmbang ketekunan dan keuletan serta keteguhan pikiran
l. Warna coklat pada cikal melambangkan kepramukaan
m. Warna merah artinya berani, semangat, perjuangan. Warna putih berarti suci,
kejujuran, ketulusan. Merah putih secara umum bendera kebangsaan yang
melambangkan nasionalisme. Dibentuk diagonal yang menggambarkan
keanggotaan racana di harapkan mempunyai nilai merah dan putih, diatas harus
seimbang, secara horizontal / struktural nilai merah lebih dominan, secara vertikal
/ pengabdian nilai putih dominan.
C. Panji Racana
Panji racana berbentuk bendera yang menggambarkan cita-cita dan semangat warga
racana yang merupakan identitas bagi Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari.
1. Bendera berbentuk perisai dengan ukuran 2 : 3 (100cm X 150 cm)
2. Logo : Logo racana dengan ukuran tinggi 80 cm dan lebar 80 cm
3. Warna Dasar
a. Biru berbingkai hijau untuk putra
b. Kuning emas berbingkai hijau untuk putri
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07-076
42
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November 2020
Putri : Kebaya moncot (kerucut), dengan bordir, bahan paris/katun berwarna merah
muda
a. Kain tumpal/pucuk rebung harus selaras dengan yang digunakan oleh
pemangku adat putra
b. Kerudung dalam berwarna hitam, dan kerudung luar bahan sifon berwarna
biru
c. Bross 3 susun
d. Selop/pantofel hitam
c. Sepatu pantofelhitam
Untuk penggunaannya :
1. Pakaian Adat Sadariah – Encim
Dipakaioleh pemangku adat pada saat:
a. Upacara penyematan logo racana dan nomor gudep.
b. Pelantikan pengurus baru (dipakai oleh PA demisioner) pada saat pengukuhan
dan serah terima jabatan.
c. Upacara penerimaanwarga Racana.
d. Pelantikan pandega.
e. Upacara adat pelepasan dan penyambutan delegasi racana.
f. Upacara adat wisuda.
g. Upacara adat pernikahan
h. Upacara purna pandega
i. Upacara ucap ulang janji
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07-076
44
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November 2020
Dalam acara :
1) Penerimaan Tamu Negara
2) Kegiatan berskala Nasional
3) HUT Gugus depan
E. Pusaka Racana
1. Pusaka Racana adalah berupa Golok Betawi (Badik Cangkingan)
2. Pusaka Racana sebagai simbol kepemimpinan Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari.
3. Pusaka Racana hanya digunakan oleh dan atau seizin Pemangku Adat
4. Penancapan dan pencabutan Pusaka Racana hanya dilakukan saat membuka dan
menutup kegiatan-kegiatan resmi yang diadakan oleh Racana, yaitu :
a. Penerimaan Tamu Racana
b.Penerimaan Warga Racana
c. Rangkaian HUT gugus depan
5. Pusaka Racana ditancapkan pada tunggul kayu yang telah dikhususkan
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07-076
45
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November 2020
F. Sandi Racana
Karya: Ahmad Syaichu
SANDI RACANA
Bismillahirrahmananirrahiim
Hanya pada Allah semata
Pengabdian dan taqwa
Kasih dan cintanya menggelora
Pada alam jagat raya
Pada manusia sesama hamba
Kesatria nan perkasa
Sopan dan santun lagi ramah
Berpegang teguh pada amanah
Bermusyawarah memecahkan masalah
Sabar dan tabah terpatri di dada
Kala musibah datang menimpa
Ringan tangan rela berkorban apa saja
Tiada mengharap balas jasa
Berkarya nyata bergembira ria
Menuju cita-cita nan mulia
Hura-hura menjadi musuh utama
Bersahaja dan sederhana menjadi teman setia
Menghargai waktu senantiasa
Bertindak berani dan bijaksana
Setia dan bertanggung jawab atas keputusannya
Jernih pikirannya
Manis tutur katanya
Mulia akhlak dan pekertinya
Itulah ciri warga kami
Warga Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07-076
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
MARS RACANA
Do = C
4/4 Cepat Cipt.: Iwan Setiawan
Intro C G F G C
G C G Am
1 2 3 3 3 3 3 3 3 .2 . 3 2 1 1 1 1
Kami a - da kar’na s’mangat ka – mi dalam ji - wa Pramu
Em F C
1 1 7 . 5 . 1 1 6 6 6 7 1 7 6 5 5 5 3 1
ka Pande– ga pegang janji Tri Satya te-pa - ti Dasa Darma
G C F
7 6 5 . 2 . 4 3 2 1 . . 3 4 4 4 4 4
dalam ge – ra– kan Pramu – ka ru kun ber sa ha ja
Am Dm G
4 4 3 . 1 . 3 . 2 2 2 2 1 6 2 . .
jiwa su – ci ber – ka – wan tanpa membe da
F C Dm G
1 7 6 6 7 1 1 7 6 5 . . 5 5 2 2 2
berkar - ya tuk tu- ju an ber sa ma da lam u – khu wah
C G C G
4 3 2 1 . . 1 2 3 3 3 3 3 3 3 . 2 .
Islam- i ah I – ni lah ci - ri warga Ra ca – na
Am Em F
3 2 1 1 1 1 1 1 7 . 5 .1 7 6 6 6 7 11
Fa ta hill ah Nyi Mas Ganda sa – ri nol tujuh nol tujuh lima
C G C
7 6 5 5 5 7 31 6 5 2 . 1 7 1 . .
Nol tujuh nol tujuh enamU I N Ja kar – ta
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07-076
47
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November 2020
HYMNE RACANA
Do = C
4/4 lambat Cipt : Iwan Setiawan
D Em D Em
D Bm Em
1 . 2 1 .5 7 . 6 3 . 6 . 5 4 3 2 1
Ikh las bak – ti Pan – de – ga dar – ma warga Ra ca
A D Bm
2 . . 1 2 2 3 3 . . 2 2 1 6 . . 5
na janji Tri Satya Dasa Dar ma lan-
G A D
6 . 1 4 . 4 3 3 3 2 2 1 2 2 3 3 . . 2
da – san ki - ta un tuk melangkah bakti kan di - ri de-
Bm G A
02 1 6 . . 5 6 .1 4 . 4 3 3 3 22 56
mi bangsa mem ba - ngun ma – nu sia Panca si la Fata
Em D Em D
1 2 2 .1 1 2 1 5 5 . . 5 6 2 . 2 2 3 1
hillah Nyi Mas Gandasari Ra – ca – na ku tercin ta
Em _ D A
. . . 5 612 2 .1 1 2 1 5 5 . . 5 6
Fa tahill ah Nyi Mas Gandasa – ri ma ju
A D
2 . 7 1 . . . . 0
lah ja – ya
a. Ketua dan wakil Ketua : Warna ungu, diletakkan disebelah kanan, ujung tali kur
dikaitkan ke saku kiri dan kanan melewati belakang setangan leher (Pa). Ujung
talikur dikaitkan ke saku kiri dan kanan melewati stangan leher (Pi).
b. Dewan Racana selain Ketua dan wakil Ketua : Warna ungu, diletakkan disebelah
kiri, ujung tali kur dikaitkan ke saku kanan melewati belakang setangen leher (Pa).
Ujung tali kur dikaitkan ke saku kanan bawah melewati belakang setangan leher
(Pi).
4. Bentuk, Ukuran, Warna, dan Kiasan :
a. Tali kur
1) Bentuk : terdiri dari dua Sosok. Dua tali yang keluar dari sosok salah satunya
diberi dua buah anyaman rantai masing-masing tiga kali anyaman, sedangkan
tali yang lainnya diberi 10 anyaman dan
2) Ukuran : diameter tali kur 0,5 cm dan panjang tali disesuaikan dengan
kebutuhan.
3) Warna : Ungu yang melambangkan kemuliaan dan keutamaan.
4) Kiasan tali kur : Dua sosok tali kur melambangkan bahwa Racana Fatahillah-
Nyi Mas Gandasari berada dalam naungan Gerakan Pramuka dan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. 3 rantai melambangkan Tri Satya dan Tri Dharma Perti,
dan 10 rantai melambangkan Dasa Darma Pramuka.
b. Selempang
1) Bentuk : Persegi panjang bertuliskan Ketua Dewan Racana Putra atau Putri
untuk Ketua Dewan Racana. Dan untuk Pemangku Adat bertuliskan Pemangku
Adat Putra atau Putri.
2) Warna : Biru dongker list jingga.
3) Kiasan warna selempang : Warna biru dongker melambangkan ketenangan.
Warna jingga melambangkan optimis.
5. Penggunaan
Penggunaan Tanda Jabatan Dewan Racana pada saat kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan oleh Racana secara resmi (pada saat menggunakan seragam Pramuka
secara otomatis tanda jabatan tersebut harus digunakan), adapun kegiatan di luar
racana menggunakan tali kur pandega.Dan dilepas setelah serah terima jabatan.
6. Sanksi
Bagi yang melanggar ketentuan sebagaimana yang tercantum dalam poin 1 dan 2akan
dijatuhi sanksi berupa denda sebesar Rp. 5.000,00
Putra:
a. Baju pramuka berwarna coklat muda dengan ketentuan bahan Catrina.
b. Celana coklat tua dengan ketentuan bahan catrina
c. Baret + tatop
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07-076
49
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November 2020
Putra :
a. Baju PDL ungu Racana berbahan american drill
b. Papan nama dan NIR di dada kanan
c. Logo Racana di lengan kiri
d. Logo wosm di dada kiri
e. Nama Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari di bawah logo wosm
f. Mengunakan bawahan berwarna hitam
Putri :
a. Baju PDL ungu Racana berbahan american drill
b. Kerudung berwarna ungu muda
c. Papan nama dan NIR di dada kanan
d. Logo Racana di dada kiri
e. Logo wosm di dada kiri
f. Nama Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari di bawah logo wosm
g. Menggunakan bawahan berwarna hitam
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07-076
50
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November 2020
3. Kaos Racana
a. Kaos racana bisa diperoleh dan digunakan oleh warga racana setelah
menyelesaikan Bina Satuan. *penambahan desain dan spesifikasi
4. Scraft Racana :
a. Berbentuk segitiga
b. Berwarna ungu, list abu-abu
c. Berlogo Racana
Ketentuan :
a. Pakaian dinas lapangan hanya bisa dikenakan oleh anggota racana yang telah
menyelesaikan Tri Bina.
b. Pakaian dinas lapangan digunakan oleh anggota racana ketika kegiatan racana.
c. Apabila anggota racana mengenakan pakaian dinas lapangan sebelum
menyelesaikan Tri Bina, maka pakaian dinas tersebut akan disita oleh pemangku
adat dan harus dipertanggungjawabkan oleh yang bersangkutan.
d. Penggunaan scraf racana sesuai intruksi setiap kegiatan.
e. Apabila atribut yang dikenakan tidak lengkap, maka akan dikenai denda sebesar
Rp.5.000/item
L. Sidang Adat
Sidang adat dapat dilaksanakan ketika :
a. Calon Pandega tidak menyelesaikan pembinaan
b. Calon Pandega dan Pandega yang diduga tidak aktif dan atau mengundurkan diri
dari Racana
c. Mencoreng nama baik gugus depan dan almamater
d. Calon Pandega dan Pandega yang melakukan pelanggaran keseharian dan terus
menerus serta tidak mematuhi sanksi dari Pemangku Adat.
RENCANA KERJA
RACANA FATAHILLAH – NYI MAS GANDASARI
GUGUS DEPAN JAKARTA SELATAN 07-075/07-076
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
TAHUN 2020
PENDAHULUAN
A. Pengertian
Rencana kerja adalah acuan umum penyelenggaraan organisasi dan kegiatan
pembinaan bagi warga Racana yang kemudian direalisasikan dalam program kerja.
Rencana kerja ini meliputi kegiatan rutin maupun seremonial, kegiatan khusus sesuai
dengan kebutuhan bidang-bidang, dan kegiatan unggulan. Rencana kerja ini berlaku
sampai diadakannya kembali Musyawarah Racana berikutnya (MUSYRA XXXI).
B. Dasar
1. UU RI No. 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka
2. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka
3. Keputusan Kwartir Nasional No. 231 Tahun 2007 tentang Petunjuk
Penyelenggaraan Gugus Depan Gerakan Pramuka
4. Keputusan Kwartir Nasional No. 180 A Tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Gugus Depan yang berpangkalan di Perguruan Tinggi
5. Keputusan Kwartir Nasional No. 176 Tahun 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pola
dan Mekanisme Pembinaan Pramuka Pandega
6. Keputusan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta No. Un. 01/R/HK.00.5/548/2014
tetang AD/ART Organisasi Kemahasiswaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
b. Administrasi Kesekretariatan
- Terselenggaranya sistem administrasi kesekretariatan Racana yang ideal,
kreatif, efektif dan efisien.
- Berfungsinya sanggar sebagai pusat administrasi, komunikasi, interaksi dan
informasi dalam Racana.
- Terselenggaranya sistem pembukuan dan dokumentasi arsip, data, potensi dan
kegiatan Racana yang valid, teratur dan rapi.
- Terlaksananya pelaksana harian kesekretariatan.
c. Administrasi Perbendaharaan
- Terselenggaranya sentralisasi administrasi perbendaharaan dalam pengelolaan
keuangan dan harta milik Racana secara valid, accountable, transparency, dan
safety.
- Terselenggaranya pengelolaan keuangan yang bertanggungjawab mulai dari
pengajuan rancangan anggaran, sirkulasi hingga pengawasannya.
- Pengembangan strategi dan pelaksanaan penggalian dana kegiatan dengan
prinsip kreatif dan partisipatif dari dalam dan luar Racana.
d. Kegiatan Racana :
1) Bidang Pendidikan dan Latihan
- Terselenggaranya pertemuan atau kegiatan yang berkaitan dengan teknik
dan keterampilan kepramukaan internal maupun eksternal Racana
- Terselenggaranya kegiatan pembinaan sesuai dengan pola dan mekanisme
pembinaan warga Racana.
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07-076
55
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November 2020
REKOMENDASI
RACANA FATAHILLAH-NYI MAS GANDASARI
GUGUS DEPAN JAKARTA SELATAN 07-075/07-076
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
TAHUN 2020
Untuk tahap selanjutnya dalam tahapan menuju kedewasaan dalam berpola pikir dan
bertindak ditubuh Racana diharapkan adanya suatu perkembangan dalam kegiatan yang
berorientasi kepada kaderisasi pembina Pramuka. Maka, disusunlah rancangan kegiatan yang
dijadikan rekomendasi untuk dewan Racana selanjutnya. Diantaranya adalah :
1. Aktif di Racana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta minimal satu tahun dan telah
menjadi pandega.
2. Pernah menjadi Pengurus Racana minimal satu masa bakti dan belum menjadi purna
pandega atau belum selesai masa studinya di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Studi maksimal semester IX.
4. Usia tidak lebih dari 25 tahun ketika dilantik
5. Mempunyai visi dan misi Racana kedepan
6. Tidak sedang menjabat sebagai ketua dalam organisasi lain
7. Paham dan mengetahui GBHOR
8. Tidak cacat hukum.
TATA CARA
PEMILIHAN FORMATUR DAN MID FORMATUR
RACANA FATAHILLAH-NYI MAS GANDASARI
GUGUS DEPAN JAKARTA SELATAN 07-075/07-076
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1. Formatur dan Mid Formatur dipilih dari dan oleh peserta MUSYRA XXX.
2. Setiap peserta MUSYRA XXX mengajukan 3 nama putra dan 3 nama putri yang
berbeda.
3. Bakal calon dinyatakan sah apabila didukung minimal 5 suara.
4. Bakal calon diferivikasi dan diajukan sebagai calon ketua.
5. Setiap calon diberi hak dan kewajiban untuk mengemukakan orientasi, visi dan
misinya tentang racana kedepan.
6. Setiap peserta MUSYRA XXX berhak mengajukan pertanyaan kepada calon dan
mendapatkan jawaban secara langsung.
7. Setiap peserta memilih satu calon ketua.
8. Suara terbanyak pertama dinyatakan sah sebagai tim formatur.
9. Suara terbanyak 1-2 dinyatakan sah sebagai Tim Formatur.
10. Formatur adalah ketua dewan racana terpilih, dan selain ketua sebagai Mid Formatur.
11. Tim Formatur diberi kesempatan menyusun susunan Dewan Racana masa bakti 2020
selama 5x24 jam.
Musyawarah Racana ke-XXX
Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari
Gugus Depan Jakarta Selatan 07-075/07-076
58
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HMB,
Jum’at-Minggu, 27-29 November 2020
1. Aktif di Racana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta minimal satu tahun dan telah
menjadi pandega.
2. Pernah menjadi Pengurus Racana minimal satu masa bakti dan belum menjadi purna
pandega atau belum selesai masa studinya di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Orang yang dituakan dalam adat racana (kedewasaan, ilmu, pengalaman)
4. Memahami ruang lingkup adat racana
5. Tidak cacat hukum