Anda di halaman 1dari 5

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Stroke merupakan kelainan fungsi otak yang timbul mendadak yang

disebabkan terjadinya gangguan peredaran darah otak dan bisa terjadi pada

siapa saja dan kapan saja. Stroke merupakan penyakit yang paling sering

menyebabkan cacat berupa kelumpuhan anggota gerak, gangguan bicara,

proses berpikir, daya ingat dan bentuk-bentuk kecacatan yang lain sebagai

akibat gangguan fungsi otak (Muttaqin, 2008:128).

Di seluruh dunia stroke merupakan penyakit yang terutama mengenai

populasi usia lanjut. Insidens pada usia 75-84 tahun sekitar 10 kali dari

populasi 55-64 tahun. Di Inggris stroke merupakan penyakit ke-2 setelah

infark miokard akut sebagai penyebab kematian utama, di Amerika stroke

masih merupakan penyebab kematian ke-3 (Sudoyo et.all, 2006:1411).

Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013, prevalensi penyakit stroke di

Indonesia meningkat seiring bertambahnya umur. Kasus stroke tertinggi yang

terdiagnosis tenaga kesehatan adalah usia 75 tahun keatas (43,1%) dan

terendah pada kelompok usia 15-24 tahun yaitu sebesar 0,2%. Prevalensi

kasus stroke tertinggi terdapat di Provinsi Sulawesi Utara (10,8%) dan

terendah di Provinsi Papua (2,3%) sedangkan Provinsi Jawa Tengah sebesar

7,7%. Prevalensi stroke antara laki-laki dengan perempuan hampir sama

(Depkes, 2013). Menurut Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (2012),

1
2

prevalensi stroke hemoragik di Jawa Tengah tahun 2012 adalah Kabupaten

Kudus sebesar 1,84%. Pada tahun 2012, kasus stroke di Kota Surakarta

cukup tinggi sebanyak 1.044 kasus.

Berdasarkan data yang didapat dari bagian rekam medis RSUD Dr.

Moewardi, jumlah kasus stroke pada semua kelompok usia meningkat dari

tahun 2011-2012 dan menurun pada tahun 2013. Walaupun terjadi penurunan

kasus pada tahun 2013, namun jumlah kasus stroke di RSUD Dr. Moewardi

masih tergolong tinggi dibandingkan dengan rumah sakit yang lainnya. Pada

tahun 2011 terdapat 240 kasus, tahun 2012 terdapat 391 kasus dan tahun 2013

terdapat 350 kasus untuk stroke hemoragik. Sedangkan untuk stroke non

hemoragik, pada tahun 2011 terdapat 113 kasus, tahun 2012 sebayak 636 kasus

dan tahun 2013 sebanyak 270 kasus (Purwaningtyas, 2014).

Penyakit stroke apabila tidak segera ditangani maka dapat

mengakibatkan kematian sel-sel otak, biasanya dalam hitungan menit dan dapat

mengakibatkan kematian. Hal ini bisa terjadi karena kekurangan darah atau

kurangnya perfusi suatu jaringan disebabkan kurangnya atau tidak adanya

suplai darah maka keadaan ini disebut iskemia. Jika yang terkena sebagian

dari otak disebut iskemia fokal dan apabila seluruh otak yang terkena disebut

iskemia global. Akibat dari iskemia adalah kekurangan atau defisiensi dari

fungsi neuron otak, yang disebut defisit neurologis. Yang dapat menyebabkan

hipoksia, jika terjadi hipoksia terlalu lama maka sel-sel saraf (neuron) yang

terkena tidak mampu lagi melaksanakan fungsi metabolisme yang penting

dengan baik sehingga mengakibatkan pembentukan energi dan regenerasi sel


3

akan terhenti dan sel akan mati yang disebut nekrosis. Lama-kelamaan akan

menjadi sekumpulan sel atau neuron yang mati semakin luas yang disebut

infark (Junaidi, 2011:57).

Berdasarkan penjabaran tersebut, maka penulis memutuskan untuk

membuat karya tulis ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan pada Ny. S

dengan Gangguan Sistem Neurologi : Stroke Hemoragik di Ruang Anggrek II

RSUD Dr. Moewardi Surakarta”.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Penulis dapat memberikan asuhan keperawatan pada Ny. S di ruang

Anggrek II Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta secara

optimal.

2. Tujuan Khusus

a. Melakukan pengkajian keperawatan pada Ny. S dengan gangguan sistem

neurologi : stroke hemoragik di ruang Anggrek II Rumah Sakit Umum

Daerah Dr. Moewardi Surakarta.

b. Menegakkan diagnosa keperawatan pada Ny. S dengan gangguan sistem

neurologi : stroke hemoragik di ruang Anggrek II Rumah Sakit Umum

Daerah Dr. Moewardi Surakarta.

c. Membuat intervensi keperawatan pada Ny. S dengan gangguan sistem

neurologi : stroke hemoragik di ruang Anggrek II Rumah Sakit Umum

Daerah Dr. Moewardi Surakarta.


4

d. Melakukan implementasi keperawatan pada Ny. S dengan gangguan

sistem neurologi : stroke hemoragik di ruang Anggrek II Rumah Sakit

Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta.

e. Mengidentifikasi hasil evaluasi asuhan keperawatan pada Ny. S dengan

gangguan sistem neurologi : stroke hemoragik di ruang Anggrek II

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta.

f. Membuat dokumentasi asuhan keperawatan pada Ny. S dengan gangguan

sistem neurologi : stroke hemoragik di ruang Anggrek II Rumah Sakit

Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta.

C. Manfaat

1. Manfaat bagi Institusi Pendidikan

Sebagai wacana dan bahan pertimbangan untuk membuat karya tulis ilmiah

yang akan datang. Mengetahui sejauh mana kemampuan mahasiswa di

dalam menerapkan asuhan keperawatan stroke hemoragik, serta

memberikan masukan terhadap pendidikan dalam perbaikan selanjutnya.

2. Manfaat bagi Rumah Sakit

Sebagai bahan masukan dan menambah referensi untuk lebih meningkatkan

mutu pelayanan yang diberikan kepada pasien gangguan sistem neurologi :

stroke hemoragik, mengefektifkan angka penderita stroke hemoragik.

3. Manfaat bagi Penulis

Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman yang lebih

mendalam bagi penulis dalam menerapkan teori yang di peroleh dari

pendidikan dalam menerapkan asuhan keperawatan stroke hemoragik.


5

4. Manfaat bagi Klien dan Keluarga

Dapat meningkatkan mutu kesehatan klien kearah yang lebih baik.

Menambah pengetahuan tentang penyakit stroke hemoragik. Memperbaiki

gaya hidup klien stroke hemoragik. Keluarga klien dapat merawat klien

dirumah sesuai dengan batasan-batasan merawat penderita stroke

hemoragik.

5. Manfaat bagi Peneliti selanjutnya

Melanjutkan penelitian yang selanjutnya dengan variabel yang lain dengan

topik yang sama.

Anda mungkin juga menyukai