I. LATAR BELAKANG.
Seiring dengan dinamika pembangunan di Kabupaten Sarmi
maka Pemerintah Kabupaten Sarmi telah dilakukan pemekaran wilayah kampung dan distrik hingga
saat ini berjumlah 22 distrik, 3 Kelurahan dan 153 kampung dari sebelumnya yang berjumlah 10
distrik, 2 kelurahan dan 84 kampung pada tahun 2013.
Terkait dengan perkembangan tersebut, sesuai dengan tugas dan fungsi Bappeda serta Tim IDS
berdasarkan SK Bupati Sarmi Nomor: 056/141/TAHUN 2014 Tentang Pembentukan Tim Teknis
Penyusunan Infrastruktur Data Spasial, maka Tim IDS telah melakukan survei dan pemetaan terkait
titik koordinat distrik dan kampung, batas administrasi distrik dan kampung serta sarana dan
prasarana yang ada di 19 (sembilan belas) distrik dan kampung-kampung yang ada di kesembilan
belas distrik tersebut.
Dalam rangka menyelesaikan survei dan pemetaan terkait titik koordinat distrik dan kampung, batas
adminstrasi distrik dan kampung serta sarana dan prasarana yang ada di distrik dan kampung-
kampung di seluruh Kabupaten Sarmi, maka Tim IDS perlu menindaklanjuti kegiatan survei dan
pemetaan tersebut di 3 (tiga) distrik yang belum dilakukan survei dan pemetaannya serta kampung-
kampung yang ada di ketiga distrik tersebut. Ketiga distrik tersebut adalah Distrik Apawer Hilir,
Distrik Apawer Tengah dan Distrik Apawer Hulu
1
II. DASAR HUKUM
Dasar pelaksanaan kegiatan Pemetaan dan Survei ini adalah:
1. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan;
2. Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua;
3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2002 Tentang Pembentukan Kabupaten Sarmi, Kabupaten
Keerom, Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten Pegunungan Bintang,
Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Tolikara, Kabupaten Waropen, Kabupaten Kaimana,
Kabupaten Boven Digoel, Kabupaten Mappi, Kabupaten Asmat, Kabupaten Teluk Bintuni dan
Kabupaten Teluk Wondama di Provinsi Papua;
4. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang;
5. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 Tentang Informasi Geospasial;
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang;
8. Peraturan Daerah Kabupaten Sarmi Nomor 2 tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Kabupaten Sarmi tahun 2013 – 2033;
9. SK Bupati Sarmi Nomor: 056/141/TAHUN 2014, tentang Pembentukan Tim Teknis Penyusunan
Infrastruktur Data Spasial.
III. TUJUAN.
Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan pengawasan pemanfaatan ruang terkait luasan dan fungsi
kawasan hutan pada wilayah beberapa perusahaan pemegang Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan
Kayu (IUPHHK) yang berada di wilayah administratif Kabupaten Sarmi antara lain PT. Bina Balantak
Utama (BBU), PT. Wapoga Mutiara Timber, PT. Mondialindo Setya Pratama.
IV. MANFAAT.
Manfaat pelaksanaan kegiatan ini adalah:
Bagi Tim IDS dengan adanya pengawasan pemanfaatan ruang ini Tim IDS dapat
memutakhirkan data spasial tentang kawasan hutan yang ada di Kabupaten Sarmi baik luasan
maupun fungsi kawasan hutan tersebut.
Bagi Bappeda Kabupaten Sarmi dengan adanya data kawasan hutan yang telah diperbaharui
akan membantu perencanaan pembangunan di Kabupaten Sarmi.
Bagi Pemerintah Kabupaten Sarmi dengan adanya kegiatan pengawasan pemanfaatan ruang ini
diharapkan adanya pemanfaatan ruang yang baik di Kabupaten Sarmi.
2
V. METODE PELAKSANAAN.
Pelaksanaan kegiatan pengawasan pemanfaatan ruang dilaksanakan selama 7 hari melalui tahap
persiapan, pengambilan data lapangan dan penulisan laporan, yang pelaksanaan sebagai berikut :
Tahap persiapan dilaksanakan dengan melakukan persiapan informasi terkait lokasi kegiatan,
peralatan yang dibutuhkan selama pelaksanaan kegiatan di lapangan, dan hal-hal lain yang
diperlukan selama pelaksanaan kegiatan. Tahap persiapan dilaksanakan dalam 1 hari.
Tahap pengambilan data dilaksanakan dengan membagi Tim IDS menjadi 3 (tiga) kelompok.
Kelompok Satu akan mengambil data di PT. Bina Balantak Utama (BBU). Kelompok Dua akan
mengambil data di PT. Wapoga Mutiara Timber. Kelompok Tiga akan mengambil data di PT.
Mondialindo Setya Pratama. Tahap pengambilan data dilaksanakan dalam waktu 3 (tiga) hari.
Tahap penulisan laporan dilaksanakan dengan menyusun laporan kegiatan, yang
pelaksanaannya di laksanakan dalam 3 (tiga) hari.
VI. PESERTA.
Peserta kegiatan pengawasan pemanfaatan ruang adalah anggota Tim IDS Kabupaten Sarmi yang
berjumlah 25 (duapuluh lima) orang yang dibagi dalam 3 (tiga) tim.
VII.SUMBER PEMBIAYAAN
Sumber pembiayaan berasal dari DPA Bappeda Kabupaten Sarmi nomor 188.4/72/2017 tanggal 3 April
2017
3
Waktu Acara Penanggung Jawab