Analisis Isu Kontemporer

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS ISU

KONTEMPORER
(Penyebaran InformasiHoaksdi Indonesia)

OLEH:
• dr. Maisarah NDH 03
• dr. Wahyu Priatmoko, SpB NDH 05
• Ahmad Naufal Afif, S.T. NDH 11
• Raden Febi Luthfiani Faridah, S.Stat. NDH 27
1. Kasus Hoaks
Hingga awal 2022, Kominfo temukan 9.546 hoaks di internet.
Sumber : https://bisnis.tempo.co/read/1558213/hingga-awal-2022-
kominfo-temukan-9-546-hoaks-di-internet

2. Kasus Judi Online


3 Isu di Judi online marak di Indonesia, sejumlah orang kecanduan.
Indonesia Sumber : https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-61404363

3. Kasus Pinjaman Online


Pinjaman online ilegal bermunculan akibat lemahnya sistem hingga
perilaku masyarakat konsumtif sehingga terjerat ‘lintah digital.’
Sumber : https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-58850599
Identifikasi isu melalui teknik APKL (Aktual, Problematik,
Kekhyalayakan, dan Kelayakan) digunakan untuk menilai seberapa
besar tingkat keseriusan dan kelayakan isu tersebut untuk dianalisis.

No Isu Kontemporer A P K L
Identifikasi Isu
dengan Tingginya kasus hoaks di
1 ✓ ✓ ✓ ✓
Metode Indonesia

Analisis APKL 2
Maraknya kasus judi online di
✓ ✓  ✓
Indonesia

Tingginya kasus pinjaman


3 ✓ ✓ ✓ ✓
online di Indonesia
Dalam menentukan prioritas masalah digunakan metode
USG (Urgency, Seriousness, Growth). Metode ini merupakan salah
satu cara menetapkan urutan prioritas masalah dengan metode
teknik scoring dan dengan mempertimbangkan tiga komponen
dalam metode USG. Scoring menggunakan skala likert 1 sampai
dengan 5 dengan ketentuan :
Penilaian
Skor Indikator
Kualitas Isu 1 Sangat Tidak Urgent
2 Kurang Urgent
3 Cukup Urgent
4 Urgent
5 Sangat Urgent
No Isu Kontemporer U S G TTL Prioritas

Tingginya kasus hoaks di


1 5 5 5 15 1
Indonesia

Analisis Isu 2
Maraknya kasus judi online di
4 4 2 10 3
Kontemporer Indonesia

(USG) 3
Tingginya kasus pinjaman
5 4 4 13 2
online di Indonesia

Kesimpulan :

Dari hasil identifikasi dan penilaian isu melalui teknik tapisan APKL dan USG,
dapat disimpulkan bahwa isu hoaks memiliki nilai tertinggi dan layak untuk
dianalisis.
Hingga Awal 2022, Kominfo Temukan 9.546 Hoaks di Internet

Kominfo menemukan 9.546 hoaks telah tersebar di berbagai platform media


sosial di internet. Data itu terangkum dalam kurun tiga tahun mulai Agustus 2018 hingga
awal 2022.
Kominfo mengatakan masyarakat kini lebih banyak menggali sumber informasi
dari media sosial dengan porsi 73 persen. Sedangkan sumber informasi dari televisi
sebanyak 59,7 persen dan berita daring atau online 26,7 persen.
Fakta dan (Sumber : https://bisnis.tempo.co/read/1558213/hingga-awal-2022-kominfo-temukan-9-546-hoaks-di-internet )

Sumber Survei KIC: Hampir 60% Orang Indonesia Terpapar hoaks Saat Mengakses Internet
Informasi Setidaknya 30% sampai hampir 60% orang Indonesia terpapar hoaks saat mengakses
dan berkomunikasi melalui dunia maya. Sementara hanya 21% sampai 36% saja yang
mampu mengenali hoaks.
Kebanyakan hoaks yang ditemukan terkait isu politik, kesehatan dan agama.
Demikian temuan survei Katadata Insight Center (KIC) yang bekerjasama dengan
Kementerian Komunikasi dan Informatika serta SiBerkreasi.
(Sumber : https://www.beritasatu.com/digital/700917/survei-kic-hampir-60-orang-indonesia-terpapar-hoax-
saat-mengakses-internet )
Teknik analisis isu yang digunakan dalam analisis ini adalah
“Fishbone Diagram” atau yang biasa disebut dengan diagram tulang
Teknik Analisis ikan. Diagram ini menekankan hubungan sebab akibat, yang akan
mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari satu efek atau
Isu “Fishbone” masalah dan menganalisis masalah tersebut melalui sesi
brainstorming.
Literasi Digital Ekonomi

Mudahnya mendapatkan
Tingkat literasi masyarakat
uang dengan
Indonesia masih rendah
menyebarkan berita hoaks

Kecenderungan mudah
percaya tanpa melakukan
verifikasi

Tingginya kasus
hoaks di Indonesia
Sulitnya pengawasan
terhadap informasi yang
beredar melalui media
Kemudahan akses internet sosial
memudahkan penyebaran
hoaks

Maraknya media abal-abal


yang tidak menerapkan
standard jurnalisme

Internet Media
• Program gemar membaca yang diadakan oleh pemerintah
Rencana Kegiatan
• Pameran buku gratis

Rekomendasi Manfaat Kegiatan Untuk meningkatkan tingkat literasi masyarakat Indonesia

Alternatif
Penyelesaian
Isu Stakeholder Pemerintah dan Masyarakat

Pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk mendorong


Peran Stakeholder
minat baca masyarakat Indonesia
• Pemberian sanksi terhadap pihak-pihak yang terbukti
telah menyebarkan berita hoaks

Rencana Kegiatan • Koordinasi lintas sektor antara Kominfo, institusi, ataupun


lembaga terkait untuk terus mengkampanyekan
kewaspadaan terhadap berita hoaks
Rekomendasi
Alternatif Manfaat Kegiatan
Untuk meningkatkan pengawasan terhadap berita hoaks
agar memberikan efek jera kepada masyarakat dan media
Penyelesaian massa yang terbukti menyebarkan berita hoaks

Isu
Stakeholder Pemerintah dan Masyarakat

Pemerintah membuat regulasi dan turut mengawasi


Peran Stakeholder
penyebaran hoaks
• Membuat iklan layanan masyarakat terkait bahaya berita
hoaks
Rencana Kegiatan
• Influencer mengajak followers-nya untuk lebih cerdas
dalam memilah berita yang ada

Rekomendasi Manfaat Kegiatan


Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat agar selalu
melakukan cross check terhadap informasi yang didapat
Alternatif
Penyelesaian
Isu Stakeholder Pemerintah dan Masyarakat

Pemerintah membuat media edukasi yang dapat diakses oleh


Peran Stakeholder
masyarakat
• Media massa menerbitkan berita yang tervalidasi
kebenarannya
Rencana Kegiatan
• Ikut melibatkan organisasi profesi dalam pengawasan
berita hoaks

Rekomendasi Untuk meningkatkan peran serta media massa untuk


Alternatif Manfaat Kegiatan mengurangi berita hoaks

Penyelesaian
Isu Stakeholder Media massa dan Masyarakat

Peran Stakeholder Media massa sebagai sumber informasi yang terpercaya


Menurunkan angka tingkat pengangguran terbuka (TPT)
Rencana Kegiatan dengan mengadakan pelatihan dan perluasan penempatan
kerja

Rekomendasi Untuk meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian


Alternatif Manfaat Kegiatan masyarakat

Penyelesaian
Isu Stakeholder Pemerintah dan Masyarakat

Pemerintah sebagai penyelenggara pelatihan dan perluasan


Peran Stakeholder
penempatan kerja bagi masyarakat

Anda mungkin juga menyukai