Anda di halaman 1dari 6

RANGKUMAN - AGENDA 1 – SIKAP PERILAKU BELA NEGARA

A. WAWASAN KEBANGSAAN

Sejarah pergerakan kebangsaan Indonesia dapat dilihat dari fakta sejarah yang sangat
panjang, puncaknya yaitu pada tanggal 17 agustus 1945. Beberapa titik penting dalam sejarah
bangsa Indonesia yaitu :

1. 20 mei 1908 menjadi tanggal disepakatinya organisasi bernama Boedi Oetomo oleh puluham
mahasiswa kedokteran yang terkumpul di aula Stovia diinisasi oleg Soetomo yang kemudian
ditetapkan sebagai hari Kebangkitan Nasional.
2. Pada oktober 1908, beberapa mahasiswa Indonesia di Belanda mendirikan sebuah organisasi
perkumpulan Bernama Indische Vereeniging (IV). Diawal tahun 1925 IV mengubah namanya
menjadi Perhimpunan Indonesia (PI) dengan maksud beranggotakan tidak hanya dari suku
jawa namun seluruh suku yang ada di Hindia Belanda, organisasi ini lah yang pertama
menggunakan istilah “Indonesia” diprakarsai oleh Sutan Kasayangan dan R.N. Noto Suroto
pada tanggal 25 oktober 1908 di Leiden, Belanda.
3. 30 april – 2 mei 1926 dijakarta diselenggarakan “Kerapatan Besar Pemuda” yang kemudian
disebut sebagai kongres pemuda I di Vrijmetselaarsloge oleh beberapa perwakilan organisasi
pemuda di hindia belanda, namun, Kongres Pemuda I diakhiri tampa hasil yang memuaskan.
4. Kongres Pemuda II diselenggarakan pada tanggal 28 september 1928 yang kemudian
ditetapkan sebagai Hari Sumpah Pemuda. Muh Yamin sebagai ketua Sumatranen Bond
menyampaikan sebuah resolusi berupa 3 (tiga) kalusul yang kemudian menjadi dasar dari
sumpah pemuda. Pada kongres ini ditetapkan Bahasa dan Lagu Kebangsaan Indonesia.
5. Pada 1 maret 1945 dalam situasi kritis, pimpinan pemerintah pendudukan Jepang di Jawa
mengumumpukan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI).
6. Tanggal 7 agustus 1945 Panitia Pembentukan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dibentuk, yang
kemudiaan menjadi detik-detik proklamasi Indonesia yang diawali dengan Menyerahnya
Jepang terhadap sekutu yang kemudian pada tanggal 16 agustus dilaksanakan rapat PPKI
dengan hasil dilaksanakan proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945
pukul 10.00 di Jl. Pegangsaan Timur 56.

Empat Konsensus Dasar Berbangsa dan Bernegara : (1) Pancasila, dirumuskan oleh Ir. Soekarno
tanggal 1 juni 1945 depan siding BPUPKI ; (2) Undang-undang Dasar 1945, dirancang sejak 29
mei-16 juli 1945 oleh BPUPKI; (3) Bhineka Tunggal Ika : ditetapkan PP Nomor 66 Tahun 1951
pada tanggal 17 Oktober dan diundangkan pada tanggal 28 Oktober 1951; (4) Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

Sejarah pergerakan kebangsaan Indinesia menghasilkan kesepakatan yang menghasilkan 4


(empat) konsensus dasar yaitu: (1) Bendera, (2) Bahasa, (3) Lambang Negara, dan (4) Lagu
Kebangsaan Indonesia, Keempat Konsensus tersebut sebagai alat persatu, Identitas, Kehormatan
dan Kebanggaan bersama.

B. BELA NEGARA
1. Bela Negara merupakan sebuah implementasi dari teori kontrak social atau teori
perjanjian social tentang terbentuknya negara. Nilai dasar bela negara, menurut UU
Nomor 23 tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk pertahanan
Negara Pasal 7 Ayat (3) meliputi:

a. Cinta Tanah Air; d. rela berkorban untuk bangsa dan


b. Sadar berbangsa dan bernegara; negara; dan
c. Setia pada Pancasila sebagai e. Kemampuan awal bela negara.
ideologi negara;

2. Sistem Administrasi NKRI


a. Prinsip persatuan dan kesatuan bangsa : (1) Prinsip Bhinneka Tunggal Ika
(mengakui bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang terdiri dari
berbagai suku, nahasa, agama, dan adat kebiasaan) ; (2) Prinsip Nasionalisme
Indonesia ; (3) Prinsip Kebebasan yang Bertanggungjawab ; (4) Prinsip
Wawasan Nusantara; dan (5) Prinsip Persatuan Pembangunan untuk
Mewujudkan Cita-cita reformasi.

SARAN :

Menurut saya alangkah baiknya apabila materi yang ada di modul lebih terperinci dan tidak
dalam bentuk narasi yang panjang, agar lebih mudah di pahami. Karena materi yang ada di
Modul dan PPT ada sedikit perbedaan bila tidak ditelaah dengan baik. Namun secara
keseluruhan materi cukup baik dan lengkap.

MATERI YANG DIMINATI :

Sejarah kemerdekaan Indonesia dalam wawasan kebangsaan


RANGKUMAN - AGENDA 1 – ANALISIS ISU KONTEMPORER

1. Dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara,
secara signifikan telah mendorong kesadaran PNS untuk menjalankan profesinya sebagai
ASN dengan berlandaskan pada: a) nilai dasar; b) kode etik dan kode perilaku; c) komitmen,
integritas moral, dan tanggung jawab pada pelayanan publik; d) kompetensi yang diperlukan
sesuai dengan bidang tugas; dan e) profesionalitas jabatan.
2. Menjadi PNS yang professional memerlukan pemenuhan terhadap beberapa persyaratan
berikut yaitu Mengambil tanggungjawab, menunjukkan Sikap Mental Positif, Mengutamakan
Keprimaan, menunjukkan kompetensi, dan memegang teguh kode etik.
3. Ditinjau dari pandangan Urie Brofenbrenner (Perron, N.C.,2017) ada empat level lingkungan
strategis yang dapat mempengaruhi kesiapan PNS dalam melakukan pekerjaannya sesuai
bidang tugas masing-masing, yakni: individu, keluarga (family), Masyarakat pada level lokal
dan regional (Community/Culture), Nasional (Society), dan Dunia (Global).
4. Modal insani dalam menghadapi perubahan lingkungan strategis, ada enam komponen dari
modal manusia yang akan dijelaskan sebagai berikut Modal intelektual, emosional, social,
ketabahan, etika/moral, Kesehatan fisik dan jasmani.
5. Berdasarkan penjelasan di atas, perlu disadari bahwa PNS sebagai Aparatur Negara
dihadapkan pada pengaruh yang dating dari eksternal juga internal yang kian lama kian
menggerus kehidupan berbangsa dan bernegara diantaranya korupsi, narkoba, paham
radikalisme/ terorisme, money laundry, proxy war, dan kejahatan komunikasi masal seperti
cyber crime, Hate Speech, dan Hoax, dan lain sebagainya.
6. Isu kontemporer Korupsi : Secara substansi Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 telah
mengatur berbagai modus operan di tindak pidana korupsi sebagai tindak pidana formil,
memperluas pengertian pegawai negeri sehingga pelaku korupsi tidak hanya didefenisikan
kepada orang perorang tetapi juga pada korporasi, dan jenis penjatuhan pidana yang dapat
dilakukan hakim terhadap terdakwa tindak pidana korupsi adalah Pidana Mati, Pidana
Penjara, dan Pidana Tambahan.
7. Isu Kontemporer Narkoba : A. Penggolongan Narkotik  golongan I (1. Opiat: morfin,
heroin, petidin, candu. 2. Ganja atau kanabis, marijuana, hashis. 3. Kokain: serbuk kokain,
pasta kokain, daun koka), Golongan II (Morfin dan Petidin), dan Golongan III (Kodein); B.
Penggolongan Psikotropika  Golongan I (Ekstasi, LSD), Golongan II (amfetamin, shabu,
metilfenidat atau italin), Golongan III (pentobarbital, flunitrazepam), Golongan IV
(diazepam, bromazepam, fenobarbital, klonazepam, klordiazepoxide, dan nitrazepam); C.
ZAT ADIKTIF  Alkohol, Agalansia dan Solven, Tembakau, dll.
8. Isu Kontemporer Terorisme, empat tipe kelompok teroris yang beroperasi di dunia yaitu Left
Wing Terrorist, Right Wing Terrorist, Etnonasionalis, Scared Terrorist.
9. Kesiapsiagaan Nasional dalam memberantas terorisme : pemberdayaan masyarakat,
peningkatan kemampuan aparatur, perlindungan dan peningkatan sarana prasarana,
pengembangan kajian terorisme, dan pemetaan wilayah rawan paham radikal terorisme.
10. Isu Kontemporer Money Laundring : aktivitas pencucian uang.
11. Isu Kontemporer Proxy War : Mematikan kesadaran suatu bangsa dengan cara
menghilangkan identitas atau ideologi atau keyakinan suatu bangsa yang pada gilirannya
akan menghilangkan identitas diri. Bangsa tanpa kesadaran, tanpa identitas, tanpa ideologi
sama dengan bangsa yang sudah rubuh sebelum perang terjadi.
12. Dampak Langsung dan tidak langsung tehadap publik : (1) Cyber Crime, bentuk kejahatan
yang terjadi dan beroperasi di dunia maya dengan menggunakan komputer, jaringan
komputer dan internet ; (2) Hate speech, ujaran kebencian dalam bentuk provokasi, hinaan
atau hasutan yang disampaikan oleh individu ataupun kelompok di muka umum atau di ruang
publik merupakan salah satu bentuk kejahatan dalam komunikasi massa ; (3) HOAX, pesan
yang isinya tidak dapat dipertangung jawabkan atau bohong atau palsu, baik dari segi sumber
maupun isi.
13. Isu Kritikal secara umum terbagi ke dalam tiga kelompok : (1) Current Issue ; (2) Emerging
Issue; (3) Isu Potensial. Adapun Issue scan terdiri dari : (1) Media Scanning, (2) Existing
Data, (3) Knowledge Others, (4) Public and private organizations, (5) public at large.
14. Teknik tapisan : menetapkan rentang penilaian pada kriteria; actual, kekhalayakan,
problematic, dan kelayakan. Alat bantu tapisan yang bisa digunakan yaitu menggunakan
USG (Urgency, Seriousness, and Growth).
15. Analisis SWOT; alat bantu yang digunakan untuk menegakkan isu. Menggunakan S:
Strengths (Kekuatan), W: Weakness (Kelemahan), O: opportunities(Peluang), T: Threats
(Ancaman).

SARAN:

Materi dalam modul cukup lengkap namun terlalu banyak dan tidak to the point. Sehingga tidak
mampu mengerti isi keseluruhan modul dengan baik.

MATERI YANG MENARIK:

Isu kontemporer yang dihadapi oleh ASN.


RANGKUMAN - AGENDA 1 – KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA

“Kesiapsiagaan Bela Negara adalah suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh seseorang baik
secara fisik, mental, maupun sosial dalam menghadapi situasi kerja yang beragam yang
dilakukan berdasarkan kebulatan sikap dan tekad secara ikhlas dan sadar disertai kerelaan
berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan UUD Tahun 1945 untuk menjaga, merawat, dan
menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara”.

A. MANFAAT KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA


Apabila kegiatan kesiapsiagaan bela negara dilakukan dengan baik, maka dapat diambil
manfaatnya antara lain:
1. Membentuk sikap disiplin waktu, aktivitas, dan pengaturan kegiatan lain.
2. Membentuk jiwa kebersamaan dan solidaritas antar sesame rekan seperjuangan.
3. Membentuk mental dan fisik yang tangguh.
4. Menanamkan rasa kecintaan pada bangsa dan patriotism sesuai dengan kemampuan
diri.
5. Melatih jiwa leadership dalam memimpin diri sendiri maupun kelompok dalam
materi Team Building.
6. Membentuk Iman dan taqwa pada agama yang dianut oleh individu.
7. Berbakti pada orang tua, bangsa, agama.
8. Melatih kecepatan, ketangkasan, ketepatan individu dalam melaksanakan kegiatan.
9. Menghilangkan sikap negatif seperti malas, apatis, boros, egois, tidak disiplin.
10. Membentuk perilaku jujur, tegas,
B. KEBUGARAN JASMANI
Kebugaran jasmani terdiri dari komponen-komponen yang dikelompokkan menjadi
kelompok yang berhubungan dengan kesehatan (Health Related Physical Fitness) dan
kelompok yang berhubungan dengan keterampilan (Skill related Physical Fitness).
Komponennya dapat diukur dengan : Komposisi tubuh, Kelenturan / fleksibilitas tubuh,
Kekuatan otot, Daya Tahan jantung Paru, Daya tahan otot.
C. POLA HIDUP SEHAT  Terdiri dari : Makanan Sehat, Aktifitas Sehat, Berpikir Sehat.
Lingkungan Sehat, Istirahat Sehat.
D. KESEHATAN MENTAL : Mental (Mind, Mentis, jiwa) dalam pengertiannya yang luas
berkaitan dengan interaksi antara pikiran dan emosi manusia.
1. Kesehatan berpikir : Sejumlah kesalahan berpikir (distorted thinking) berkontribusi
dalam pelbagai masalah mental manusia. Kesalahan-kesalahan berpikir ini juga bisa
mempengaruhi kemampuan manusia dalam mengendalikan diri (self control) dan
pengelolaan stress (stress management) karena menjadi sebab hilangnya rasionalitas
manusia dan munculnya interpretasi tidak realistik terhadap pelbagai kejadian di
sekitar.
2. Kendali diri ( Self control atau self regulation) : kendali diri terjadi ketika secara
proporsional cortex prefrontalis otak mengendalikan system limbic.
3. Manajemen Stress : Tig acara untuk mengelola stress  Mengelola sumber stress
(stressor), mengubah cara berpikir, cara merespon stress (changing the thought),
mengelola respon stress tubuh (stress response).
4. Emosi Positif : Kesehatan spiritual terdiri dari 4 komponen: 1) Makna Hidup, 2)
emosi positif, 3) pengalaman spiritual, dan 4) ritual. (Pasiak, 2009;2012).
5. Melalui pembahasan tentang kesiapsiagaan mental, diharapkan Anda mampu: (1)
Terhindar dari gejala gangguan jiwa (neurose) dan dari gejala penyakit jiwa
(psychose), (2) Menyesuaikan diri dengan diri sendiri, dengan orang lain dan
masyarakat serta lingkungan, (3) Mendapatkan pengetahuan untuk mengembangkan
dan memanfaatkan segala potensi dan bakat yang ada semaksimal mungkin, (4)
mempunyai kesanggupan untuk mengahdapi masalah.

SARAN :

Modul yang diberikan sangat lengkap namun point penting kesiapsiagaan bela negara nya
kurang terfokus, sehingga saya sulit untuk mrnagkum tentang agenda 1 di materi ketiga ini, agar
kedepannya lebih di perinci dan point point terlihat jelas. Terima kasih banyak

Materi yang menarik :

Tentang Kesehatan jasmani yang mengukur indeks masa tubuh sesuai kebutuhan.

Anda mungkin juga menyukai