Anda di halaman 1dari 3

Tahukah Kamu Apa itu Rantai Makanan?

Rantai makanan, melansir dari Khan Academy, adalah sebuah rangkaian


organisme yang memakan satu sama lain. Mereka mendapatkan energi dan
nutrisi dari organisme yang dimakan. Dalam sebuah rantai makanan biasanya
dimulai dari organisme produsen dan berakhir pada dekomposer.

Dalam sebuah tingkatan trofik terdapat produsen, konsumen, dan dekomposer.


Produsen merupakan organisme atau spesies yang mampu menghasilkan
makanan sendiri. Dalam hal ini, tumbuhan biasanya menjadi produsennya.
Selanjutnya hewan herbivora memakan produsen atau tumbuhan. Hewan
herbivora seperti sapi dan kelinci disebut sebagai konsumen primer atau
konsumen I.  Saat sapi dikonsumsi oleh manusia, maka manusia menjadi
konsumen sekunder atau konsumen II. 

Dekomposer atau pengurai bertugas untuk menguraikan sisa dari konsumen II


atau III jika telah mati. Ada beberapa jenis rantai makanan yang ada di
ekosistem. Berikut jenis rantai makanan yang dihimpun dari laman sumber
belajar kemendikbud. Contoh rantai makanan ini bisa di temui di sawah

Padi -> tikus -> ular -> elang -> decomposer


Padi yang menjadi produsen dimakan oleh konsumen primer yaitu tikus. Tikus
kemudian dimakan oleh ular yang menjadi konsumen sekunder. Puncak dari
rantai makanan adalah elang yang memakan ular. Saat elang mati, tubuhnya
akan terurai oleh dekomposer yang ada di tanah. Dekomposer atau pengurai
bisa berupa jamur dan bakteri.  Zat-zat yang terurai menjadi nutrisi yang
dibutuhkan oleh produsen. 

Manfaat rantai makanan dalam ekosistem ada banyak sekali. Manfaat utamanya
adalah ia bermanfaat sebagai penyedia makanan. Seperti yang kita tahu tumbuhan
bisa menghasilkan zat makanannya sendiri, karena itulah ia berada pada rantai
paling bawah atau produsen. Ia menyediakan makanan untuk konsumennya yang
nantinya akan berlanjut pada konsumen berikutnya, dan seterusnya.

Hal ini tentunya akan berpengaruh pada ekosistem. Karena saat kebutuhan
makanan tercukupi, maka makhluk hidup bisa hidup, bertumbuh, dan berkembang
dengan baik. Karena itulah, keseimbangan pada rantai makanan bisa
menyebabkan kematian dan bahkan kepunahan berbagai makhluk hidup dalam
ekosistem.

Bayangkan jika ada salah satu hewan yang hilang dari tahapan rantai makanan,
misalnya serangga yang dimakan kodok, apa yang akan terjadi pada tahap rantai
makanan berikutnya, ya? Ketika ada salah satu ekosistem yang mendadak punah,
hilang, atau mengalami kerusakan, maka akan berpengaruh pada rantai
makanan lainnya. Misalnya saja serangga hilang karena dibasmi oleh manusia karena
dianggap sebagai hama, maka kodok tidak mendapatkan makanan. Hal ini akan
menyebabkan kodok bisa saja mengalami penurunan jumlah karena tidak
mendapatkan makanan.
Atau kodok akan memangsa hewan lain yang sebenarnya bukan makanannya,
sehingga mengacaukan rantai makanan lainnya. Kalau salah satu rantai
makanan mendadak hilang atau punah, hal ini bukan hanya memengaruhi hewan
itu saja, tapi juga memengaruhi hewan atau predator berikutnya. Sebabnya,
predator ini juga bisa mengalami penurunan jumlah, bahkan mengalami
kepunahan.

Sumber : Bobogrid.id dan https://lifestyle.kontan.co.id/news/rantai-makanan-


pengertian-dan-contoh-contoh-rantai-makanan?page=all

Anda mungkin juga menyukai