Anda di halaman 1dari 20

PELIBATAN MASYARAKAT DISABILITAS PADA

PROGRAM PAMSIMAS

Pengembangan Program Pembangunan Inklusif bagi Difabel

Pilih Petualangan Anda sendiri – Skenario Pelaksana PAMSIMAS

Instruksi

• Bentuk kelompok-kelompok kecil. Pilih satu orang dalam kelompok


yang tugasnya membaca.

• Mulai dari awal dan bacakan kisahnya.

• Pada akhir setiap bab Anda harus menentukan pilihan.

• Tentukan pilihan dalam kelompok Anda kemudian lihat bab yang


disebutkan.

• Pastikan Anda melakukan kegiatan ini setidaknya 3 kali, dengan


membuat pilihan yang berbeda-beda dan mendapatkan akhir cerita
yang berbeda-beda.

• Jangan selalu pilih jawaban program yang terbaik, terkadang ambil


pilihan yang ‘buruk’ untuk melihat apa yang terjadi.

• Sambil melaksanakan kegiatan catatlah hal-hal berikut:

o Pelajaran apa yang Anda peroleh?

o Strategi praktis apa yang Anda pelajari tentang melibatkan warga


difabel dalam siklus program Pamsimas?

Mulai: Bab 1

Anda bekerja untuk LSM lokal di Indonesia yang melaksanakan program


Penyediaan Air Minum dan Sanitasi/PAMSIMAS di daerah pedesaan. Anda
memulai proyek sanitasi dengan pendekatan Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM, atau (CLTS)). Pendekatan ini bertujuan agar desa
menjadi ‘bebas BAB sembarangan’ dengan mendorong perubahan
perilaku seluruh anggota masyarakat dan dengan kepemilikan warga
terhadap proyeknya. Kegiatan dimulai dengan ‘pemicuan’ masyarakat, di
mana kader/fasilitator pemberdayaan memandu masyarakat dalam
mengikuti berbagai kegiatan belajar melalui pengalaman langsung
sehingga masyarakat menjadi merasa jijik dengan praktek BAB
sembarangan karena menyadari bagaimana kotoran bisa hinggap di
makanan mereka, sumber air dan mulut anak-anak. Hal ini mendorong
keinginan untuk berubah, dan pengembangan proses berbasis
masyarakat untuk mengembangan desain dan membangun sistem air
bersih dan sanitasi yang sesuai dengan konteks lokal. Saat proses ini
berlanjut, warga mengembangkan mekanisme untuk memonitor apakah
semua warga mengikuti sistem sanitasi baru dan memastikan tidak ada
lagi yang BAB sembarangan. Hal ini terkadang melibatkan metode agar
keluarga yang masih BAB sembarangan merasa malu, karena masyarakat
memahami bahwa BAB sembarangan dapat berakibat pada kontaminasi
kotoran yang berdampak bagi semua warga. Proyek terdiri dari beberapa
fase, 1) survei dasar rumah tangga (household baseline survey) 2) proses
‘pemicuan’, 3) perumusan mekanisme pembuatan keputusan dalam
masyarakat, 4) penyusunan rencana dan desain jamban, dan air bersih
dan 5) pemeliharaan dan proses monitoring dan evaluasi yang berjalan.

Anda memimpin pelaksanaan survei rumah tangga dasar (baseline


household survey). Anda mengetahui bahwa ada gerakan agar PAMSIMAS
menjadi lebih inklusif bagi difabel, dan memperhatikan bahwa beberapa
keluarga terpengaruh dampak disabilitas di desa Anda. Anda:

1) Memutuskan untuk mengajukan pertanyaan spesifik tentang


disabilitas dalam survei dasar (baseline), supaya Anda dapat
mengidentifikasi dan memperkirakan jumlah warga difabel, dan
memahami bagaimana hal ini berdampak pada akses mereka ke
sarana SPAM.

Lihat bab 1A

2) Memutuskan untuk tidak menyertakan pertanyaan tersebut karena


Anda sudah kewalahan untuk menyelesaikan survei dasar (baseline)
dan warga difabel adalah bagian dari warga masyarakat sehingga
tidak seharusnya dipisahkan dari masyarakat secara keseluruhan.

Lihat bab 1B
Bab 1A

Anda menambahkan pertanyaan dari Washington City Group dan


beberapa pertanyaan yang ditargetkan untuk disabilitas dalam survei
rumah tangga. Dari sini Anda memahami bahwa 19% dari warga adalah
difabel dan warga difabel sering dikucilkan dari kegiatan masyarakat, dan
sebagian memiliki lebih banyak kesulitan dalam hal akses air bersih dan
sanitasi jika dibandingkan dengan tetangga ereka.

Tiba waktunya untuk memulai proses ‘pemicuan’ yang terdiri dari


beberapa kali kunjungan masyarakat, berjalan keliling (transect walk),
pemetaan oleh masyarakat, kegiatan diskusi dan belajar.

Anda:

1) Menyadari bahwa Anda perlu dengan sengaja melibatkan warga


difabel dalam proses ini karena mereka mungkin dikucilkan dan
tidak mendapatkan pesan. Hal ini berarti bahwa semua kegiatan
harus bersifat aksesibel untuk semua orang. Anda bekerja dengan
DPO setempat untuk mewujudkan hal ini dan seorang anggota DPO
mendampingi tim pemicuan untuk meningkatkan partisipasi warga
berkebutuhan khusus.

Lihat bab 4

2) Melakukan proses pemicuan seperti biasa, dan dengan asumsi


kegiatan didesain untuk semua orang, dan semua orang akan dapat
mengejar ketinggalan. Anda tidak yakin apakah ada hal lain yang
harus Anda lakukan.

Lihat bab 3
Bab 1B

Survei dasar (baseline) telah selesai dan Anda mendapatkan pemahaman


terhadap kebutuhan SPAM/WASH masyarakat secara umum.

Lihat bab 2B
Bab 2B

Tiba saatnya untuk memulai proses ‘pemicuan’. Anda mendorong agar


semua warga masyarakat terlibat, namun Anda tidak melihat banyak
warga difabel yang ikut serta dalam pertemuan dan kegiatan. Anda
berpikir pasti tidak banyak warga difabel dalam masyarakat.

Lihat bab 3
Bab 3

Pemicuan sudah selesai dan warga berencana membangun jamban dan


mengubah perilaku kebersihan mereka. Mereka juga berharap bahwa
komponen air bersih program ini diselenggarakan. Terdapat beberapa
pertemuan yang diselenggarakan untuk memilih pengelola SPAM/WASH
menyusun rencana ke depan. Anggota DPO setempat menginformasikan
Anda bahwa ada beberapa warga difabel dalam masyarakat dan mereka
harus dilibatkan dalam proyek ini.

Anda:

1) Memastikan bahwa promosi pertemuan masyarakat menyatakan


dengan jelas bahwa semua orang diundang, dengan asumsi bahwa
jika ada warga difabel dalam masyarakat mereka pasti akan
datang.

Lihat bab 7

2) Mengundang perwakilan DPO untuk mempromosikan pertemuan


dan memberikan saran kepada kader pemberdayaan masyarakat
tentang cara memastikan pertemuan perumusan rencana kegiatan
agar lebih aksesibel untuk semua warga.

Lihat bab 6
Bab 4

Proses pemicuan berjalan lancar dan masyarakat bersemangat untuk


menghentikan praktek BAB sembarangan dan membangun jamban.
Karena keterlibatan aktif warga difabel dalam prosesnya, masyarakat
memutuskan bahwa penting bagi semua orang untuk dapat mengakses
toilet. Warga difabel tidak ada yang terpilih duduk dalam badan
pengelola SPAM/WASH, meski demikian, pengelola setuju untuk bekerja
dalam kemitraan dengan organisasi warga difabel atau disabled people’s
organisation (DPO), dan akan berupaya untuk membuat semuanya
mudah digunakan dan aksesibel.

Lihat bab 4A
Bab 4A

Pengelola SPAM/WASH bekerja dengan DPO dan manajer program untuk


memastikan bahwa semua warga dapat mengakses jamban dan
mendapat air bersih. WC umum didesain agar aksesibel dan mudah
digunakan. Warga difabel, warga yang sakit, ibu hamil, anak kecil dan
warga berusia lanjut yang rapuh merasa bahwa toilet mudah digunakan.
Keran air dan tempat cuci tangan lebih dekat letaknya untuk keluarga
dengan anggota keluarga yang memiliki keterbatasan fisik atau
penglihatan. Beberapa jamban dan tempat cuci tangan dibangun agar
keluarga dapat memilih, dan untuk memungkinkan aksesibilitas fisik,
ruang untuk mereka yang memandu warga difabel, dan jalan agar warga
dengan keterbatasan penglihatan dapat menemukannya, dsb.

Lihat bab 5
Bab 5

Pengelola mendekati Anda untuk menjelaskan bahwa beberapa keluarga,


termasuk keluarga yang terkena dampak disabilitas, yang hidup lebih
miskin dibandingkan anggota masyarakat lain, dan tidak mampu atau
tidak dapat membangun jamban mereka sendiri, yang merupakan bagian
kunci dari strategi CLTS/STBM. Mereka menyarankan proyek memberikan
subsidi pada keluarga tersebut. Anda:

1) Menjelaskan bahwa pendekatan CLTS/STBM tidak mencakup


subsidi. Setiap keluarga harus mencari jalan untuk membangun
jamban sendiri.

Lihat bab 13

2) Menjelaskan bahwa pendekatan CLTS/STBM biasanya tidak


menganjurkan subsidi, meski demikian untuk mencapai status
bebas BAB sembarangan (ODF) semua anggota masyarakat
harus memiliki akses ke toilet. Bersama-sama Anda
mengembangkan suatu sistem untuk menggalang dana
tambahan melalui proyek untuk mendapatkan penghasilan kecil-
kecilan dan bergotong royong supaya semua orang mendapatkan
jamban.

Lihat bab 12
Bab 6

Kegiatan penyusunan rencana berjalan lancar, dan warga difabel


menghadiri pertemuan. Meski demikian, karena mereka bukan jadi bagian
proses pemicuan mereka kurang memahami apa yang dibicarakan oleh
warga, atau mengapa warga ingin berhenti BAB sembarangan. Mereka
tidak banyak berpartisipasi, warga menyepelekan mereka karena tidak
memahami, tanpa menyadari bahwa mereka tidak ikut dalam kegiatan
pemicuan. Satu orang yang berjalan dengan tongkat melihat salah satu
kegiatan pemicuan, dapat mengikuti jalannya pertemuan, dan
mengusulkan jamban yang lebih aksesibel. Anda merasa orang tersebut
adalah asset yang baik dan mendorong pengelola SPAM untuk terus
mengajaknya berdiskusi.

Lihat bab 14
Bab 7

Anda belum melihat warga difabel di dalam masyarakat, maka Anda tidak
berpikir bahwa ada masalah karena warga difabel tidak hadir pada temu
masyarakat untuk perencanaan. Badan Pengelola SPAM/WASH telah
dipilih dan rencana desain jamban dan keran umum telah disetujui, tanpa
mempertimbangkan aksesibilitas dan kemudahan penggunaan jamban
untuk semua warga. Dan ingat bahwa proyek ini didanai sebagian dari
DFAT dan terdapat beberapa indikator untuk jamban yang aksesibel
dalam rencana Monitoring dan Evaluasi.

Anda:

1) Mengajak perwakilan DPO untuk segera bertemu dengan badan


perencana untuk menjelaskan aksesibilitas.

Lihat bab 8

2) Membuat catatan untuk diri sendiri, lain kali untuk melibatkan


warga difabel secara lebih strategis supaya Anda dapat melaporkan
indikator tersebut, dan dengan demikian lebih kompetitif ketika
menyampaikan permohonan hibah (grant).

Lihat bab 9
Bab 8

DPO telah bertemu dengan pengelola. Terlihat jelas bahwa banyak


anggota DPO yang belum dilibatkan dalam pemicuan dan tidak sadar
mengapa masyarakat ingin membangun jamban.

Anda mendorong pengelola untuk menyelenggarakan sesi pemicuan


untuk “mengejar ketinggalan” bagi warga dengan kemampuan mobilitas
yang berbeda dan dengan metode komunikasi yang berbeda. Hal ini
menambah biaya pada anggaran dan memperlambat jalannya proyek.

Warga difabel yang ikut serta dalam sesi tersebut berterima kasih karena
telah dilibatkan, namun juga malu karena mereka ketinggalan dari warga
yang lain, karena mereka tidak ikut dalam kegiatan berjalan keliling
(transect walk) dan kegiatan lain di mana masyarakat dengan lantang
menyampaikan jawaban mereka. Mereka merasa dikucilkan dan
tertinggal, dan sebagian kemudian pulang.

Setelah itu, DPO mengembangkan desain yang aksesibel dan


menyampaikannya kepada pengelola PAMSIMAS/WASH. Sayangnya
pembangunan jamban/WC umum sudah dimulai sehingga tidak dapat
dibuat aksesibel, dan lokasi tempat cuci tangan sudah diputuskan.

Lihat 15B
Bab 9

Tiba waktunya untuk evaluasi proyek. Organisasi pendanaan tidak


mengikutsertakan pertanyaan tentang disabilitas dalam Kerangka Acuan
Kerja (KAK/TOR) kegiatan evaluasi

Anda:

1) Meminta tim evaluasi untuk meneliti dampak proyek terhadap warga


difabel. Dengan demikian Anda mendapatkan lebih banyak informasi
dan gagasan untuk mempertimbangkan disabilitas pada kesempatan
berikutnya.

Lihat bab 11

2) Tidak mencakupkannya dalam KAK/TOR, apalagi Anda tidak ingin


kesalahan Anda disorot dalam kegiatan evaluasi.

Lihat bab 10
Bab 10 (Selesai)

Evaluasi menunjukkan keberhasilan proyek bagi banyak keluarga. Meski


demikian, masih tidak jelas mengapa masyarakat masih kesulitan
mencapai status bebas BAB sembarangan (ODF), meskipun warga dengan
keterbatasan mobilitas fisik dan penglihatan disebut sebagai kelompok
yang masih BAB sembarangan. Karena tidak ada data baseline terkait
warga difabel dan data monitoring tidak dipilah berdasar disabilitas, tidak
jelas sejauh mana hal ini menjadi masalah dalam pelaksanaan proyek.
Anda mengetahui bahwa terkadang pendekatan CLTS/STBM tidak selalu
berhasil, dan berpikir mungkin masyarakat belum siap.

Anda tidak memikirkan desa ini lagi, hingga setahun kemudian atau lebih,
ketika ada liputan media yang cukup luas karena ada ibu yang
berketerbatasan penglihatan yang dipukuli karena BAB sembarangan di
malam hari. Sekelompok orang yang memukuli ibu tersebut mengatakan
bahwa berkali-kali si ibu sudah diingatkan bahwa hal tersebut
memalukan, tapi ia tidak mendengarkan. Keluarga ibu tersebut
menyampaikan bahwa ia tidak dapat menemukan jalan menuju jamban
sendirian dan pada malam hari, karena kakaknya sudah menikah dan
pindah rumah, tidak ada yang memandunya pergi ke jamban, yang
terletak di bawah dengan jalan yang licin dan curam.
Bab 11 (Selesai)

Saat melakukan evaluasi Anda menemukan bahwa proyek cukup berhasil,


meski demikian, masyarakat masih berjuang untuk mendapatkan status
bebas BAB sembarangan karena belum semuanya telah membangun atau
secara kontinyu menggunakan jamban. Anda menemukan bahwa
sebagian masyarakat berkebutuhan khusus termasuk dalam kelompok
yang mengalami kesulitan untuk menggunakan jamban karena kesalahan
desain sehingga warga dengan keterbatasan fisik tidak dapat mengakses
dan warga dengan keterbatasan penglihatan terkadang tidak dapat
menemukan jalan menuju jamban. Tempat cuci tangan juga sulit
digunakan oleh mereka dengan keterbatasan fisik. Sebagian warga
dengan keterbatasan pendengaran mengalami kesulitan untuk memahami
pendekatan baru terhadap kebersihan karena mereka tidak dapat
mendengarkan berjalannya temu masyarakat secara efektif. Meski
demikian, karena Anda tidak yakin berapa jumlah warga difabel dalam
masyarakat dan data monitoring tidak dipilah berdasarkan disabilitas,
tidak jelas bagaimana pengamatan tersebut berkontribusi pada
persentase keseluruhan penggunaan jamban.

Anda juga menemukan bahwa karena masyarakat telah menerapkan


sistem monitoring di mana mereka yang tidak menggunakan jamban
dibuat malu, sehingga stigma masyarakat difabel semakin parah.
Organisasi pendanaan memiliki kebijakan untuk tidak merugikan
siapapun, sehingga Anda harus meningkatkan anggaran dan mencari
jalan untuk mengatasi masalah ini. Meski demikian, Anda senang Anda
mengetahui masalah tersebut sehingga Anda dapat mengatasinya
sebelum meninggalkan masyarakat, Anda tidak bermaksud membuat
hidup orang lain lebih sulit. Anda juga akan menggunakan pelajaran yang
telah diperoleh sebagai masukan desain di masa mendatang dan untuk
mendorong partisipasi warga difabel yang memadai sejak awal.
Bab 12 (Selesai)

Proyek berjalan lancar dan 2 tahun proyek berlangsung Anda menemukan


bahwa 80% keluarga telah memiliki dan menggunakan jamban, jumlah
sabun dan sumber air cukup untuk sebagian besar warga dan perilaku
bersih telah meningkat. Karena Anda mengumpulkan data baseline yang
lengkap, dan memilah data menurut disabilitas, Anda dapat melihat
bahwa 70% warga berkebutuhan khusus telah memiliki dan
menggunakan jamban, kurang dari masyarakat secara keseluruhan.
Masyarakat melaporkan manfaat tambahan terkait dengan WC umum dan
keran umum yang aksesibel, mengatakan bahwa banyak kemudahan
yang diperoleh, tidak hanya untuk warga difabel. DPO telah
meningkatkan keahlian dalam hal air bersih dan sanitasi, dan telah
membantu kelompok di desa lain untuk mengembangkan desain jamban,
berdasarkan pelajaran yang diambil dari proyek.

Ketika Anda meneliti bahwa 30% belum mencapai kemajuan yang sama,
Anda menemukan bahwa masih terdapat kesalahpahaman tentang
keterbatasan psikososial dan intelektual dalam masyarakat, ada pendapat
bahwa mereka dikutuk, dan kutukan dapat tersebar jika mereka
menggunakan air yang sama, sehingga dipersulit dalam memperoleh air.
Beberapa keluarga juga tidak dilibatkan dalam mekanisme gotong royong
dan penggalangan dana sehingga tidak dapat menyelesaikan
pembangunan jamban. Anda akan membangun hasil baik yang telah Anda
mulai dalam proyek ini untuk berupaya meningkatkan inklusi pada fase
proyek berikutnya.
Bab 13 (Selesai)

Proyek berjalan cukup lancar dan 2 tahun proyek berlangsung Anda


menemukan bahwa 65% keluarga telah memiliki dan menggunakan
jamban, jumlah sabun dan sumber air cukup untuk sebagian besar warga
dan perilaku bersih telah meningkat. Masyarakat melaporkan manfaat
tambahan terkait dengan WC umum dan keran umum yang aksesibel,
mengatakan bahwa banyak kemudahan yang diperoleh, tidak hanya
untuk warga difabel.

Karena Anda mengumpulkan data baseline yang lengkap, dan melakukan


pemilahan data monitoring menurut disabilitas, Anda bisa melihat bahwa
50% warga berkebutuhan khusus telah memiliki dan menggunakan
jamban, jumlah yang lebih sedikit dibandingkan masyarakat secara
keseluruhan. Ketika Anda meneliti, Anda menemukan bahwa banyak dari
keluarga termiskin dalam masyarakat yang tidak dapat membangun
jamban mereka sendiri, dan karena adanya kaitan antara kemiskinan dan
disabilitas, banyak dari keluarga tersebut memiliki anggota keluarga
difabel.

Pada fase berikutnya, Anda akan mengamati mekanisme yang lebih baik
untuk memungkinkan keluarga termiskin untuk berpartisipasi.
Bab 14

Pengelola setuju untuk membangun sarana mencuci tangan dan keran air
dekat ke rumah warga dengan keterbatasan fisik dan mengembangkan
desain jamban yang mempermudah akses fisik. Pengelola juga
mengorganisir tetangga untuk membantu siapapun yang kesulitan untuk
membangun jamban sendiri.

Lihat 14B

Bab 14B (Selesai)

Proyek berjalan lancar dan setelah 2 tahun proyek berjalan Anda


menemukan bahwa sementara banyak keluarga yang telah memiliki dan
menggunakan jamban, dan terdapat sumber yang memadai, sebagian
anggota masyarakat masih kesulitan untuk mencapai status bebas BAB
sembarangan. Masyarakat melaporkan manfaat tambahan terkait dengan
WC umum dan keran umum yang aksesibel, mengatakan bahwa banyak
kemudahan yang diperoleh, tidak hanya untuk warga difabel. Dalam
evaluasi Anda meneliti siapa yang tidak punya akses terhadap jamban
atau tidak menggunakannya. Anda menemukan bahwa sementara
kelompok masyarakat dengan kesulitan fisik ikut serta dan sebagian
dapat menggunakan jamban yang aksesibel, mereka yang memiliki
keterbatasan intelektual dan psikososial tetap mengalami diskriminasi
dalam menggunakan keran umum karena masyarakat berpikir mereka
terkutuk dan masalah yang mereka derita bisa menular. Kelompok
masyarakat yang memiliki kesulitan penglihatan telah mendengar
penolakan terhadap BAB sembarangan, namun, mereka kesulitan untuk
mengakses jamban dan keran air, yang letaknya seringkali jauh.
Kelompok masyarakat dengan kesulitan pendengaran tidak sepenuhnya
sadar akan perubahan sikap terhadap BAB sembarangan karena mereka
tidak dapat memahami komunikasi yang dilakukan sebelumnya. Karena
kini masyarakat memandang rendah mereka yang masih BAB
sembarangan, stigma terhadap penyandang disabilitas menjadi semakin
parah dalam berbagai hal.
Bab 15 (Selesai)

Selama evaluasi berlangsung diketahui bahwa sebagian besar masyarakat


puas dengan akses terhadap air bersih dan sanitasi yang lebih baik dan
telah mencapai perubahan kebersihan yang berkelanjutan, masyarakat
berusaha untuk mendapat status bebas BAB sembarangan (ODF). Ketika
investigasi dilakukan diketahui bahwa masyarakat berkebutuhan khusus
tidak dilibatkan. Sementara sebagian dapat merancang sendiri jamban
yang lebih aksesibel di rumah, sebagian kesulitan untuk menggunakan
jamban karena dukungan dalam mengembangkan desain cukup terbatas.
Selain itu, banyak warga yang jauh dari tempat memperoleh air, dan
ketika mereka sampai ke sumber air atau tempat mencuci tangan, warga
dengan kekurangan fisik sulit untuk menggunakan fasilitas tersebut.
Seorang ibu yang memiliki kesulitan penglihatan menjelaskan perasaan
‘sangat jorok dan malu’ karena merasa kesulitan untuk mengambil air
sendiri karena letaknya jauh dari rumah, sehingga ia sering kehabisan air.
Fasilitas WC umum tidak aksesibel, jadi mereka yang memiliki masalah
mobilitas yang memiliki jamban aksesibel di rumah tidak dapat
menggunakan toilet kalau keluar rumah. Mereka merasa frustrasi. Anda
menyadari bahwa proyek secara keseluruhan akan lebih efektif jika
kesulitan-kesulitan tersebut menjadi bahan pertimbangan.
Setelah selesai diskusikan pertanyaan berikut :
1. Menurut anda, apa yang akan terjadi
apabila masyarakat disabilitas tidak
dilibatkan pada Program khususnya Program
Pamsimas?
2. Bagaimana untuk melibatkan masyarakat
disabilitas pada semua kegiatan Program
Pamsimas?
3. Bagaimana memotivasi masyarakat
disabilitas agar mau terlibat secara aktif pada
kegiatan Program Pamsimas?

Anda mungkin juga menyukai