KASUS 1

Ny. U, 35 tahun merupakan seorang ibu rumah tangga yang baru saja didiagnosis HIV/AIDS
oleh dokter 2 minggu yang lalu. Sedangkan suami Ny U adalah seorang sopir truk yang
bertugas mengantar barang ke berbagai kota di pulau jawa sehingga suami Ny U tidak bisa
selalu berada di rumah. Terkadang suami Ny U baru bisa pulang 1 atau 2 minggu sekali. Saat
suaminya bekerja, Ny U tinggal sendiri di rumahnya karena belum memiliki anak sejak
menikah dengan suaminya 8 tahun yang lalu.
Ny U merasa tidak percaya dengan diagnosis dari dokter dan menyalahkan Tuhan atas
penyakit yang dideritanya. Ny U merasa dirinya tidak pernah melakukan hal-hal yang
beresiko untuk terjadinya penyakit HIV/AIDS tersebut.
Ny U sebenarnya adalah seorang Muslimah yang taat, tidak pernah meninggalkan sholat 5
waktu, dan juga rajin puasa sunnah. Namun semenjak mengetahui dirinya divonis menderita
HIV/AIDS, Ny U merasa marah dengan Allah SWT dan menjadi frustasi serta meninggalkan
ibadahnya. Ny U menjadi lebih sering menutup diri dan jarang berinteraksi dengan para
tetangganya. Ny U pernah mengatakan kepada Ibu nya bahwa dirinya ingin mati saja karena
merasa hidupnya sudah tidak berguna dan tidak akan bisa bertahan hidup lebih lama lagi.