Anda di halaman 1dari 4

Angkatan :7

Nama : Ns. Ahmad Firman, S.Kep

Nomor Daftar Hadir : 3

Instansi : Kementerian Kesehatan – RSUP Fatmawati

Nama Mentor : Ns. Mito Julianto, S.Kep,

Jabatan Mentor : Sub Kordinator Pelayanan Keperawatan Rawat Jalan

BerAKHLAKologi di Sekeliling

1. Berorientasi Pelayanan
Berorintasi kepada pelayanan ditempat kerja bisa dengan datang ke tempat kerja
dengan tepat waktu, berpenampilan rapih dan bersih sesuai dengan uniform yang ditetapkan
rumah sakit, memahami kebutuhan dan mengutamakan kepuasan klien. Melayani pasien
tanpa membeda-bedakan suku, agama, RAS, golongan tertentu, memberikan pelayanan
asuhan keperawatan sesuai denga standar operasional prosedur sehingga tidak merugikan
pasien. Jika ada komplain dari pasien dan keluarga kita menghadapi dengan tanggap, ramah
dan memberikan solusi dari masalah tersebut serta melakukan perbaikan supaya tidak terjadi
lagi masalah yang sama.
Selain itu. bentuk berorientasi pelayanan dengan senantiasa melakukan pelayanan
kesehatan baik terhadap semua pasien-pasien yang membutuhkan pelayanan kesehatan yang
berada di rumah sakit maupun orang-orang yang mengalami gangguan kesehatan di
lingkungan tempat tinggal dan disekitar. Pelayanan kesehatan yang diberikan dengan
menyeluruh, bukan hanya sekedar memberikan pengobatan, tapi juga memberikan edukasi
mengenai penyakit, gejala dan penanganan awalnya, serta tindakan pencegahan yang dapat
dilakukan supaya tidak memperparah kondisi sakitnya.
2. Akuntabel
Akuntabel ditempat kerja bisa dilakukan dengan melaksanakan tugas yang diberikan
sesuai dengan kewenangan klinis dan competes yang dimiliki, jika ada pekerjaan diluar
kewenangan dan kompetensi kita sebaiknya kita minta yang melakukan tindakannya senior
deng kewenangan diatas kita atau bias juga dengan meminta pendampingan untuk
melakukan tindakan tersebut. Melakukan tindakan apapun kepasien dengan disipin dalam
pendokumentassian di rekam medis dengan selalu mencantumkan nama jelas sehingga
apapun yang sudah kita lakukan dapat dipertanggungjawabkan.
Disiplin ditempat kerja dengan datang tepat waktu bahkan diusahakan 15 sampai 30
menit sebelum jam kerja dimulai sudah berada diruangan juga termasuk ke perilaku
akuntabel. Selain itu menggunakan fasilitas yang ada di rumah sakit seperti alat pengukur
tekanan darah, pengukur suhu tubuh, mesin hemodialisa dengan bijak dan efisien. Setelah
menggunakan alat tersebut dikembalikan ke tempat nya semula, sehingga apabila ingin
digunakan kembali di lain waktu tidak kebingungan untuk mencarinya lagi.
3. Kompeten
Senantiasa melakukan tindakan sesuai dengan kompetensi perawat, dan berusaha
untuk meningkatkan kompetensi yang dimilik dengan mengikuti seminar dan pelatihan
keperawatan untuk mengupdate ilmu yang dimiliki, dan mebagi ilmu tersebut kepada rekan
diruangan pada saat pre conference pagi bersama kepala ruangan. Mengerjakan pekerjaan
dengan kualitas tebaik dengan mengasah skill, seperti menyuntik, mengambil darah,
menginfus dan berupaya sebisa mungkin melakukan tindakan-tindakan tersebut dengan satu
kali saja, tidak perlu berulang 2 atau 3 kali sehingga diharapkan pasien juga lebih merasa
nyaman dan pelayanan yang diberikan menjadi lebih baik. Membagi ilmu yang kita miliki
kepada rekan kerja atau rekan baru diruangan sehingga bisa dengan cepat belajar dan
mampu melakukan tindakan kepasien secara lansung, dan bisa juga ketika rekan kerja
kesulitan melakukan tindakan keperawatan kita membantunyaatau mengambil alih tugas
tersebut bila rekan kerja kita merasa tidak yakin atau tidak pede melakukan tindakan
tersebut.
4. Harmonis
Indonesia terkenal dengan keberagaman suku, budaya dan agama dll. Jakarta
merupakan salah satu tempat yang paling terasa kemajemukan itu, didalamnya terdapat
berbagai macam orang dari berbagai macam suku, budaya dan agama. Begitupun di rumah
sakit tempat saya bekerja yang berada di Jakarta ini. Walaupun rekan kerja kita beda agama
kita tetap saling menghargai. Kenyamanan di lingkungan tempat bekerja merupakan salah
satu faktor yang bisa meningkatkan motivasi dan semangat bekerja. Dengan motivasi dan
semangat kerja yang tinggi diharapkan dapat dihasilkan pelayanan yang optimal. Maka dari
dua hal tersebut di atas, untuk menciptakan kenyamanan di dalam bekerja yang dimana
lingkungan kerja itu sendiri terdiri dari orang-orang yang berlatar belakang dari beragam
suku, budaya dan agama adalah harus terciptanya suasana kerja yang harmonis. Yang
pertama sekali saya lakukan adalah, menghargai dan tidak mendiskriminasikan temen-teman
kerja baik itu perawat, dokter, analis, pekarya dan lain-lain. Saya tetap berusaha dapat
menjalin kerjasama yang baik bersama rekan-rekan kerja saya. Hal itu dilakukan guna
membangun suasana lingkungan kerja yang kondusif tanpa adanya gesekan, kecemburuan,
atau perselisihan antar rekan kerja sehingga tercipta kenyamanan dalam bekerja.
5. Loyal
Loyalitas yang ditunjukkan ditempat kerja berupa datang ke tempat kerja dengan
tepat waktu, mengikuti arahan, aturan dari pimpinan baik direksi sampai kepada kepala
ruangan dengan tujuan kebaikan pelayanan terhadap masyarakat.
6. Adaptif
Mencoba menyesuaikan diri terhadap perubahan yang terjadi di lingkungan sekitar,
seperti misalnya penggunaan APD ketika bekerja, dari yang paling simple saja yaitu
penggunaan masker. Sebelum pandemi kita para perawat hanya menggunakan masker bedah
saja, tetapi memasuki masa pandemi ini kita mengikuti perubahan dengan penggunaan
masker KN95, double masker kain, bahkan masker N95 yang memiliki kerapatan tinggi
yang kadang kala membuat kita sendiri sulit bernapas. Tetapi kita harus dapat beradaptasi
dengan perubahan kebutuhan tersebut, demi keamanan untuk kita sebagai tenaga kesehatan
dan pasien.
Adaptif ditempat kerja saya ini dengan penerapan digitalisasi rekam medis, yang
selama ini menggunakan banyak kertas sekarang sudah mulai penginputan dokumentasi
dengan komputer, sehingga bisa lebih efisien dan efektif.
7. Kolaboratif
Melakukan kerjasama kolaborasi lintas profesi dengan tenaga kesehatan yang lain
untuk pemenuhan kebutuhan pasien. Seperti berkolaborasi dengan analis kesehatan untuk
pemeriksaan darah pasien guna menunjang dalam penegakkan diagnosa, berkolaborasi
dengan dokter untuk pemberian obat-obatan. Berkolaborasi dengan radiographer untuk
melakukan pemeriksaan rontgen pada pasien, tujuan dari itu semua demi kesembuhan
pasien.

Anda mungkin juga menyukai