Hakikat Alam Semesta
Hakikat Alam Semesta
Disusun oleh :
Muhammad Eko Budi Rismanto (1724143170)
Kelas TMT 3E
i
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul.........................................................................................................................i
Daftar Isi..................................................................................................................................ii
Bab I.Pendahuluan...................................................................................................................1
1.3 Tujuan.........................................................................................................................2
Bab II Pembahasan..................................................................................................................3
3.1 Kesimpulan................................................................................................................9
DaftarPustaka..........................................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Tafsir,Ahmad,Filsafat Umum,(Bandung:PT Remaja Rosdakarya,2003),hlm.1
2
M. Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, Cet I, (Jakarta :Bina Aksara,1987),hlm.54.
1
2
PEMBAHASAN
Kata alam berasal dari bahasa Arab 'a-l-m, satu akar kata dengan 'ilm
(pengetahuan) dan alamat (pertanda). Disebut demikian karena jagadraya ini
adalah pertanda adanya Sang Maha Pencipta, yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
Bahwa alam semesta adalah sebuah pertanda yang menunjukkan kepada
sesuatu yang berada di atasnya dan tanpa sesuatu itu alam semesta beserta
sebab-sebab alamiahnya tidak pernah ada.3
Sedangkan secara terminologi berarti segala sesuatu yang berwujud
selain Allah, yang dengan ini Allah dapat dikenali , baik dari segi nama
maupun sifatNya. Segala sesuatu selain Allah itulah alam secara sederhana
menurut para teologi islam. Adapun secara filosofis, alam adalah kumpulan
jauhar (substansi) yang tersusun dari materi (maddah) dan bentuk (surah) yang
ada di langit dan bumi.4 Alam dalam pengertian ini merupakan alam semesta
atau jagat raya.
Menurut Abu al- ‘Ainain alam dibedakan dalam dua jenis yaitu alam
al-syahadah (alam fisik) yang dapat dikenali dan dijangkau melalui panca
indera seperti manusia, hewan, dan tumbuhan, langit. dan alam al-ghaib (alam
nonfisik) yang dapat dikenali dan dipahami dengan keterbukaan ruhani/hati
atau melalui wahyu Illahi seperti alam malaikat, jin, dan ruh. 5 Bahwa alam ini
tercipta tidak dengan sendirinya, tetapi adalah diciptakan, dalam proses sesuai
dengan sunnah Sang Pencipta, dapat dipahami hanya oleh manusia-manusia
yang menggunakan akal budinya.
Alam semesta dalam tinjauan filsafat Islam diciptakan melalui
kehendak bebas Tuhan. Alam semesta diciptakan secara sengaja dan terencana
bukan secara kebetulan. Alam semesta tidak bersifat abadi, tetapi tercipta
3
Taufiq,Muhammad, Perspektif Filsafat Pendidikan Islam,( Mataram: Hermeneia,2007)
4
Suharto,Toto,Filsafat Pendidikan Islam,(Jogjakarta:ar-Ruzz Media,2011),hlm.92.
5
Suharto,Toto,Filsafat Pendidikan Islam,(Jogjakarta:ar-Ruzz Media,2011),hlm.93.
3
4
dalam waktu dengan sebuah titik awal. Alam diciptakan dari tiada, para fisik
awan pun akhirnya mengakui bahwa semula alam tiada tetapi sekitar l5 milyar
tahun yang lalu tercipta dari ketiadaan. Bila kita ingin bandingkan dengan al-
Qur'an maka akan terasa sejaIan dengan isyarat surat al-Anbiya'. Mengenai
pemisahan yang sekaligus dapat dipahami sebagai perluasan/ekspansi alam
semesta, yang menaburkan materi paling tidak sebanyak 100 milyar galaksi
yang masing-masing berisi rata-rata 100milyar bintang, al-Qur'an surat al-
Dzariyat(5l): 47 pada dasarnya telah lama mengisyaratkannya. Betapa besar
kekuatan yang terlibat daIam proses pembangunan alam dengan sekian banyak
materi.6
Adapun tentang permulaan alam semesta yang dalam waktu ini
didukung oleh penemuan dan teori astrofisika modern adalah bahwa sejak
awal kejadianya pada peristiwa Big Bang. Alam semesta berkembang secara
evolutif. ini dimulai dengan kabut hidrogen yang berputar melanda, dan
melalui ruang. Alam semesta penuh dengan asap yang merupakan 90 persen
dari semua materi kosmos. Dengan gerak acak awan seperti itu, atom-atom
bergabung membentuk kantong-kantong gas yang padat.dari peristiwa ini
muncul bintang-bintang.demikianlah secara perlahan setelah melalui kira-kira
dua puluh miliar tahun, akhirnya terbentuklah galaksi-galaksi yang terus
berkembang, juga bintang-bintang, matahari, serta planet-planet yang
mengitari matahari, termasuk bumi yang dihuni manusia.
Cerita tentang penciptaan alam ini cukup luas di dalam al-Qur'an
antara lain ayat 7 dari surat Hud yang mengisyaratkan alam ini diciptakan
dalam 6 hari. Namun demikian menurut Abu al-'Ainain, bagaimana
penyempurnaan penciptaan dan kapan dimulai penciptaan itu bukan
merupakan urusan aqidah, tetapi urusan akal pikir manusia, sepanjang tidak
bertentangan dengan al Qur'an.7
2.2 Sifat Alam Semesta
6
Taufiq,Muhammad, Perspektif Filsafat Pendidikan Islam,( Mataram: Hermeneia,2007)
7
Taufiq,Muhammad, Perspektif Filsafat Pendidikan Islam,( Mataram: Hermeneia,2007)
5
8
Suharto,Toto,Filsafat Pendidikan Islam,(Jogjakarta:ar-Ruzz Media,2011),hlm.93.
7
pemikiran filsafat nya sesuai pandangan dan ajaran yang diambil dari
sumber Islam.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Alam semesta merupakan suatu tanda atas keberadaan Dzat yang Maha
agung yang wajib diimani. Manusia adalah bagian dari alam dan karenanya
secara alamiah juga sejajar dengan alam yang penuh keseimbangan. Dalam
kesejajaran secara alamiah itu, dengan qudrat-Nya pula, manusia diberi
kelebihan secara fitri dan bimbingan religius agar dapat menjalani tugasnya
sebagai 'abddan khalifah Allah.
Dari beberapa prinsip filsafat pendidikan Islam tentang alam disebutkan
bahwa alam semesta merupakan penentu keberhasilan pendidikan, adanya
interaksi antara peserta didik dengan lingkungan alam sekitar tempat mereka
hidup merupakan prinsip filsafat pendidikan aslam yang perlu diperhatikan.
Prinsip ini menekankan bahwa proses pendidikan manisia dan peningkatan
mutu akhlaknya bukanhanya terjadi dalam lingkungan sosial tetapi juga dalam
lingkungan alam yang bersifat material. Jadi alam semesta merupakan tempat
dan wahana yang memungkinkan proses pendidikan berhasil.
9
Daftar Pustaka
10