Pemberi tugas bermaksud untuk mengadakan kegiatan tertentu yang disebut sebagai
PEKERJAAN STRUKTUR DAN ARSITEKTUR GEDUNG PLAN D, Rumah
Sakit Surya Husadha, Jl. Pulau Serangan No 7 –Denpasar.
Perihal Penawaran.
Kontraktor telah memeriksa dan mempelajari dokumen-dokumen terkait rencana
pekerjaan tersebut yang tercantum dalam lampiran – lampiran yang merupakan bagian
dari Perjanjian ini dan telah menawarkan untuk melaksanakan Pekerjaan sesuai dengan
Kontrak /Perjanjian ini.
_________________________________________________________________
Nama :
I Nyoman Suprapta
Kapasitas:
Pemborong
__________________________
Tanggal:
1
KONDISI UMUM
1. KETENTUAN UMUM
Difinisi 1.1 Dalam Kontrak sebagaimana dijelaskan di bawah, kata-kata dan ungkapan
akan memiliki arti sebagaimana dijelaskan untuk hal itu, kecuali apabila
konteksnya mensyaratkan lain.
Kontrak 1.1.1 “Kontrak" berarti Perjanjian dan dokumen-dokumen lain yang terlampir
pada Dokumen ini.
Orang 1.1.4 “Pemberi Tugas" berarti orang yang disebut namanya dalam Perjanjian
dan merupakan penerus hukum atas nama perusahaan yang bersangkutan,
tetapi tidak untuk setiap penerima kuasa.
2
Difinisi lain termasuk bahan-bahan atau pabrik yang diperlukan sebagai bagian dari
1.1.11 Pekerjaan.
“Negara” berarti Negara dimana tempat pekerjaan terletak.
1.1.13 "Force Majeure" Berarti suatu peristiwa atau keadaan yang mengakibatkan
pemenuhan kewajiban para pihak yang tidak sesuai atau tidak dapat
dilaksanakan dan berada di luar kehendak dari para pihak.
1.1.14
"Bahan-bahan" berarti hal-hal dari segala jenis (selain dari Pabrik) yang
harus diadakan dan dimasukkan dalam Pekerjaan oleh Kontraktor.
3
Kewajiban-
kewajiban 1.6
2. PEMBERI TUGAS
Penyediaan 2.1 Pemberi Tugas harus menyediakan tempat kerja dan kewenangan masuk
tempat kesana untuk setiap waktu.
Ijin-ijin, dll 2.2 Pemberi Tugas jika diminta oleh Kontraktor, harus membantu Kontraktor
dalam mengajukan permohonan untuk izin-izin, lisensi atau persetujuan,
yang diperlukan untuk Pekerjaan.
Tidak adanya persetujuan atau tidak adanya komentar oleh Pemberi tugas
Persetujuan akan berpengaruh terhadap Kewajiban Kontraktor
2.4
Satu dari staf Pemberi Tugas harus memiliki wewenang untuk bertindak
Otoritas Orang atas nama dirinya. Orang yang diberi wewenang ini harus diinformasikan
3.1 secara tertulis oleh Pemberi Tugas kepada Kontraktor.
Pemberi Tugas juga dapat menunjuk suatu perusahaan atau individu untuk
melaksanakan tugas tertentu. Penunjukan tersebut harus diberitahukan
Wakil Pemberi oleh Pemberi Tugas kepada Kontraktor dari waktu ke waktu. Pemberi
Tugas 3.2 Tugas harus memberitahukan Kontraktor tugas yang didelegasikan dan
kewenangan perwakilan dari Pemberi Tugas.
4. KONTRAKTOR
4
atas nama Kontraktor.
Jumlah setara 5% dari setiap nilai tagihan harus ditahan oleh Pemberi
Sub Kontraktor Tugas terhadap kinerja kontrak, penyelesaian pekerjaan dan pemenuhan
4.3 kewajiban atas cacat oleh Kontraktor. Setelah diterbitkan Berita Acara
Serah Terima Pekerjaan Pertama oleh wakil Pemberi Tugas jumlah
Keamanan retensi harus dikurangi sehingga menjadi 2,5% dari jumlah nilai kontrak
Kerja akhir, yang akan disiapkan sampai akhir periode kewajiban atas cacat.
4.4 Nilai Retensi tidak akan mengakibatkan adanya bunga.
5
Kontraktor dan karyawan lainnya, yang mempengaruhi tempat kerja
dan/atau Pekerjaan,
Resiko Pemberi d). Radiasi, atau kontaminasi oleh radio-aktif dari setiap bahan bakar
Tugas nuklir, atau dari limbah nuklir dari pembakaran bahan bakar nuklir,
6.1 radio-aktif beracun berbahaya dengan sifat mudah meledak, atau
lainnya dari perakitan peledak nuklir atau komponen nuklir dari
pertemuan sejenis, kecuali sejauh mana Kontraktor mungkin
bertanggung jawab atas penggunaan materi radio aktif,
e). Tekanan gelombang yang disebabkan oleh pesawat udara atau
perangkat perjalanan lain dengan kecepatan suara atau melebihi
kecepatan suara,
f). Penggunaan atau penempatan oleh Pemberi Kerja dari setiap bagian
Pekerjaan, kecuali ditentukan dalam Kontrak
g). Perencanaan dari setiap bagian Pekerjaan oleh staf Pemberi Tugas
atau oleh orang lain yang bertanggung jawab kepada Pemberi Tugas
h). Setiap kejadian alam yang mempengaruhi tempat kerja dan/atau
Pekerjaan yang tidak terduga atau yang mana kontraktor tidak mungkin
diminta untuk melakukan pencegahan.
i). Force Majeure.
j). Penangguhan di bawah Sub-Klausul 2.3 kecuali disebabkan
kegagalan Kontraktor
k) Kegagalan Pemberi Tugas.
l). Penghalangan fisik atau kondisi fisik apapun selain kondisi iklim,
yang terjadi di tempat kerja selama pelaksanaan Pekerjaan, yang mana
kondisi tidak wajar tersebut tidak dapat diperkirakan sebelumnya oleh
kontraktor yang berpengalaman, dan Kontraktor segera
memberitahukan kepada pihak Pemberi Tugas, keterlambatan atau
gangguan disebabkan oleh perubahan Pekerjaan (Variasi) tersebut, dan
m) Setiap perubahan hukum Kontrak setelah tanggal penawaran dari
Kontraktor sebagaimana tercantum dalam perjanjian.
7. WAKTU PELAKSANAAN
6
perpanjangan Waktu untuk Penyelesaian yang sesuai dengan kondisi
tersebut.
Serah terima
9. PERBAIKAN ATAS CATAT-CACAT
Pemberitahuan 8.2 Pemberi Tugas dapat setiap saat sebelum berakhirnya masa pemeliharaan
Pengambilaliha memberitahu Kontraktor dari setiap cacat. Kontraktor wajib memperbaiki
n tanpa biaya untuk Pemberi Tugas setiap cacat karena desain yang dibuat
8.3 Kontraktor kecuali telah disetujui oleh wakil Pemberi Tugas secara
tertulis, bahan-bahan, perlengkapan atau pengerjaan yang tidak sesuai
dengan Kontrak.
Biaya perbaikan atas cacat yang disebabkan oleh penyebab lainnya harus
dinilai sebagai perbedaan/variasi. Kegagalan untuk memperbaiki setiap
cacat atau pekerjaan yang belum diselesaikan, tidak selesai dalam waktu
yang wajar Pemberi Tugas berhak untuk melaksanakan semua pekerjaan
yang diperlukan dengan biaya dari Kontraktor.
7
pengujian sebagai perbedaan/Variasi sesuai dengan Sub-Klausul 10.2.
9.1
Jika Kontraktor menanggung biaya sebagai hasil dari salah satu Risiko
Pemberi Tugas, Kontraktor berhak atas jumlah biaya tersebut. Jika sebagai
akibat dari setiap Risiko Pemberi Tugas, diperlukan untuk merubah
Pekerjaan, hal ini harus ditangani sebagai perbedaan/variation order.
8
nilainya.
10.3
11. NILAI KONTRAK DAN PEMBAYARAN
PPN 10% (jika ada) harus ditambahkan ke nilai pekerjaan yang telah
10.5 dikerjakan dan dibayarkan kepada Kontraktor dan kontraktor akan
menyediakan untuk pemberi tugas faktur pajak yang benar sesuai dengan
setiap pengajuan PPN
9
11.3
Jumlah tertahan yang dinyatakan dalam Cl. 4.4, harus dibayarkan kembali
kepada Kontraktor, setelah pemotongan jika ada, dalam dua angsuran yang
sama. Tahap pertama setengahnya dibayarkan pada saat dilakukan Serah
Uang Muka dari terima Pertama dan tahap kedua akan dilaksanakan pada saat Serah
Pemberi Kerja Terima Kedua.
Dalam waktu 14 (empat belas) hari dari pengajuan Tagihan akhir oleh
Penggantian Kontraktor, Pemberi Tugas harus membayar kepada Kontraktor jumlah
Biaya umum yang jatuh tempo. Jika Pemberi Tugas tidak setuju dengan setiap bagian
11.4 dari Tagihan akhir Kontraktor, ia harus menjelaskan alasannya untuk
perselisihan saat melakukan pembayaran.
12. KEGAGALAN
11.5
Pembayaran Jika Kontraktor menelantarkan pekerjaan, menolak atau gagal untuk
Kembali Uang mematuhi instruksi yang berlaku dari Pemberi Tugas atau gagal untuk
Muka melanjutkan dengan cepat dan tanpa penundaan atau sudah melanggar
Kontrak, Pemberi Tugas dapat memberikan pemberitahuan tertulis
mengacu pada Sub-Klausul ini. Setelah menyatakan gagal maka Pemberi
Pembayaran Tugas dapat memutuskan sendiri cara penyelesaian atas kegagalan
Kembali tersebut.
Jaminan 11.6
Jika Kontraktor tidak mengambil semua langkah-langkah praktis untuk
memperbaiki kegagalan dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah diterimanya
pemberitahuan dari Pemberi Tugas, maka Pemberi Tugas dapat
Pembayaran memberikan pemberitahuan kedua dalam waktu 14 (empat belas) hari
Akhir 11.7 berikutya, untuk mengakhiri Kontrak. Kontraktor kemudian harus keluar
meninggalkan tempat kerja dengan meninggalkan setiap peralatan
kontraktor bahan dan/atau pabrik yang telah dibayar oleh Pemberi Tugas
dan akan digunakan untuk proyek Untuk berlakunya pemberhentian kerja
kedua belah pihak sepakat untuk tidak mengikuti Pasal 1266 dan 1267 dari
Peraturan Sipil Indonesia supaya tidak diperlukan kuasa hukum untuk
11.8 mengakhiri kontrak.
10
membebaskan Pemberi Tugas dari tuntutan hokum.
12.2
Jika salah satu Pihak dinyatakan pailit berdasarkan hukum yang berlaku,
maka Pihak lainnya dapat mengakhiri Kontrak dengan pemberitahuan
segera. Kontraktor kemudian harus meninggalkan tempat kerja,
Kegagalan oleh Setelah pemutusan, Kontraktor berhak untuk pembayaran atas sisa yang
Pemberi Tugas belum dibayar dari nilai pekerjaan yang dilaksanakan dan dari bahan-
bahan dan pabrik yang sesuai yang telah dikirimkan ke tempat kerja,
disesuaikan dengan hal-hal berikut :
a). Setiap jumlah yang mana Kontraktor berhak sesuai Sub-Klausul 10.4
b). Setiap jumlah yang mana Pemberi Kerja berhak
12.3 Saldo bersih harus dibayar atau dilunasi dalam 7 Hari pemberitahuan
penghentian.
Kecuali kerugian atau kerusakan terjadi sebagai akibat dari salah satu
12.4 Risiko Pemberi Tugas, maka Kontraktor akan melakukan perbaikan atas
kerusakan tersebut, dan Pemberi Tugas wajib membayar biaya perbaikan
atas pengeluaran Kontraktor.
Pembayaran 12.5 Jika terjadi Force Majeure, Kontraktor harus segera memberitahukan
setelah kepada Pemberi Kerja. Jika perlu, Kontraktor dapat menangguhkan
pemutusan pelaksanaan Pekerjaan dan, apabila setuju dengan Pemberi Kerja,
Peralatan Kontraktor dikembalikan.
Jika kejadian terus menerus untuk jangka waktu 60 (enam puluh) hari,
maka salah satu Pihak dapat memberikan pemberitahuan penghentian
yang akan berlaku 28 hari setelah pemberian pemberitahuan tersebut.
Pemeliharaan 12.6 Setelah pemutusan, Kontraktor berhak atas pembayaran saldo yang belum
Pekerjaan oleh dibayar dari nilai pekerjaan yang telah dilaksanakan dan dari bahan-bahan
Kontraktor dan Pabrik yang layak yang dikirimkan ke Tempat Kerja, disesuaikan
11
dengan:
a) Setiap jumlah yang merupakan hak dari Kontraktor berdasarkan
Sub-Klausul 10.4,
b) Dikurangi jumlah yang merupakan hak dari Pemberi Tugas
Saldo bersih harus dibayarkan atau dilunasi dalam waktu 14 (empat belas)
13.1 Hari sejak pemberitahuan penghentian
13.4 Jika salah satu Pihak tidak puas dengan keputusan atau jika tidak ada
keputusan yang diberikan dalam waktu 28 Hari, pihak tersebut dapat
memberikan pemberitahuan ketidakpuasan mengacu pada ayat ini dalam
28 Hari sejak diterimanya keputusan atau berakhirnya waktu untuk
keputusan. Jika tidak ada pemberitahuan ketidakpuasan diberikan dalam
waktu yang ditentukan, keputusan bersifat final dan mengikat para Pihak.
Jika tidak ada pemberitahuan ketidakpuasan diberikan dalam waktu yang
ditentukan, keputusan harus mengikat Para Pihak yang akan memberi
akibat tanpa penundaan.
12
pekerjaan sipil & struktur
Arbitrase 15.2 Harga pada Lampiran B harus direvisi apabila ada kenaikan harga BBM,
kenaikan tarif dasar listrik dan/atau adanya kebijakan Pemerintah di
bidang Moneter.
Perjanjian ini berisi daftar harga dan analisa harga satuan pekerjaan yang
disepakati antara Kontraktor dan Pemberi Tugas. Selanjutnya disebut
sebagai "Daftar Harga" dan disebut pada Lampiran B. Ini harus digunakan
16.1 untuk tujuan penagihan
Harga belum termasuk PPN yang harus ditambahkan (bila ada) dan
dibayarkan kepada Kontraktor dengan syarat kontraktor menyediakan
untuk pemberi tugas faktur pajak pada waktu penagihan pembayaran.
Gambar Kerja 16.1.1 Listrik sementara untuk kerja dan air kerja di site disediakan oleh
Pemberi Tugas, sedangkan untuk pekerjaan yang dilaksanakan diluar site
harus disediakan oleh Kontraktor
13
Pemberi Tugas. Kontraktor juga harus menggunakan pekerja – pekerja
yang trampil dalam bidangnya untuk jaminan kualitas sesuai yang
dipersyaratkan. Sementara untuk pekerjaan –pekerjaan khusus harus
Pajak tersertifikasi dari pemerintah atau badan yang berwenang.
16.2.1
Waktu
pelaksanaan
16.3
Pengadaan
Listrik dan air
kerja
Lampiran 16.3.1
Kontrak
Pekerjaan 16.3.2
Material dan
Pekerja
Terampil 16.4
16.5
16.6
14