Anda di halaman 1dari 23

BAB.

IV SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK

BAB IV
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK

A. SYARAT-SYARAT KONTRAK

1. Definisi 1.1. Istilah-istilah yang didefinisikan dalam Kontrak tidak selalu didefinisikan
juga dalam Syarat-syarat Kontrak, namun demikian mempunyai
pengertian yang sama dengan uraian dalam syarat-syarat Kontrak.

Daftar volume berarti daftar volume yang telah diisi biaya keseluruhan
yang merupakan bagian dari penawaran.

Konpensasi adalah yang didefinisikan dalam pasal 49.

Tanggal Mulai Kerja adalah tanggal Mulai Kerja Kontraktor yang


dicantumkan pada Surat Izin Kerja, yang dikeluarkan Pelaksana
Kegiatan.

Tanggal penyelesaian adalah tanggal Berita Acara Pekerjaan Selesai


yang diterbitkan oleh Direksi Pekerjaan. Kontrak adalah kontrak secara
tertulis antara pemilik dan kontraktor untuk melaksanakan,
menyelesaikan, dan melakukan pemeliharahaan pekerjaan. Kontrak
terdiri dari dokumen-dokumen tersebut pada pasal 2.3. Bab ini.

Data kontrak menguraikan dokumen-dokumen, data yang diperlukan


kontrak, dan informasi lainnya yang merupakan bagian kontrak.

Kontraktor adalah perusahaan/badan usaha yang bergerak di bidang


jasa pemborongan yang penawarannya untuk melaksanakan pekerjaan
yang disetujui oleh Pemilik.

Penawaran kontraktor adalah Dokumen Penawaran yang lengkap yang


diajukan Kontraktor kepada Pemilik Pekerjaan.

Harga Kontrak adalah Harga yang tercantum dalam Surat Pemilihan


Pemenang lelang dan selanjutnya di sesuaikan menurut ketentuan-
ketentuan dalam kontrak.

Hari adalah hari kalender bulan adalah bulan kalender.

Day work adalah berbagai input pekerjaan yang pembayarannnya


tergantung pada waktu untuk kegiatan kontraktor yang inputnya
tergantung pada peralatan dan tenaga kerja, sebagai tambahan terhadap
pembayaran yang terkait pada material dan peralatan. Cacat Mutu

DOKUMEN LELANG CV. Brandeh Lestari Consultant


SSUK-1
BAB. IV SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK

adalah bagian Pekerjaan yang dikerjakan tidak mengikuti ketentuan


spesifikasi yang terdapat Dokumen Kontrak.

Sertifikat bebas cacat adalah sertifikat yang dikeluarkan oleh Direksi


terhadap koreksi kerusakan oleh kontraktor.
Drawings adalah gambar rencana termasuk perhitungannya dan
keterangan lain disediakan untukl disetujui oleh Direksi untuk
pelaksanaan pekerjaan.

Pemilik adalah pihak yang menunjuk Kontraktor untuk melaksanakan


pekerjaan.

Direksi Pekerjaan berarti pejabat, oprang atau perusahaan yang


sewaktu-waktu diangkat oleh pemilik dan diberitahukan secara tertulis
kepada kontraktor oleh Pemilik, atau sebagaimana disebutklan dalam
Data Kontrak, untuk bertindak sebagai Direksi Pekerjaan dan tanggung
jawab mengawasi Kontraktor mengelola kontrak, menyetujui
pembayaran kepada kontraktor, menginstruksikan dan menilai
perubahan tambah/kurang (variasi) kontrak, dengan persetujuan Pemilik
pemberi perpanjangan waktu, dan menilai peristiwa konpensasi.

Peralatan adalah mesin-mesin dan kendaraan kontraktor yang dibawa


sementara di lapangan untuk melaksanakan pekerjaan.

Harga Kontrak Awal Harga Kontrak yang tercantum dalam Surat


Penunjang pemenang Lelang.

Rencana Tanggal Penyelesaian adalah tanggal yang direncanakan


Kontraktor untuk menyelesaikan yang tercantum dalam Data Kontrak.

Mata Pembayaran Utama adalah Mata Pembayaran Mata Pembayaran


Pokok dan penting sebagaimana tercantum dalam Data Kontrak.

Lapangan adalah lokasi-lokasi yang oleh Pemilik ditetapkan sebagai


tempat pelaksanaan pekerjaan atau lokasi-lokasi lain yang ditetapkan
secara khususnya dalam kontrak sebagai bagian dari lapangan.

Pelaratan Instansi adalah bagian yang tidak terpisah dari pekerjaan.

Data Ion Vestasi Lapangan adalah Data dalam Dokumen Kontrak


sebagai referensi yang memberikan gambaran tentang kondisi di atas
dan dibawah permukaan tanah di lapangan.

Subkontraktor adalah perusahaan yang mengadakan perjanjian dengan


Kontraktor untuk melaksanakan sebagian Pekerjaan dari Kontraktor.

Pekerjaan Sementara adalah pekerjaan yang dirancang, dibangun,


dipasang, dan dibongkar oleh kontraktor yang diperlukan untuk
pelaksanaan Pekerja.

DOKUMEN LELANG CV. Brandeh Lestari Consultant


SSUK-2
BAB. IV SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK

Perintah Perubahan adalah perintah yang diberikan oleh Direksi


Perusahaan untuk melakukan perubahan Pekerjaan.
Pekerjaan adalah hal-hal yang ditentukan dalam Kontrak yang
mewajibklan Kontraktor untuk melaksanakan, memasang, memperbaiki
bila ada yang rusak, dan setel;ah selesai menyerahkan kepada pemilik.

2. Interprestasi 2.1 Dalam menafsirkan syarat-syarat Kontrak ini, kata-kata yang bersifat
tunggal juga berarti majemuk dan sebaliknya. Judul-judul serta acuan
silang antara Pasal-pasal tidak memiliki arti yang menentukan. Kata-klata
yang digunakan dalam Kontrak mempunyai yang lazim kecuali diuraikan
secara khusus.
2.2 Jika penyelesaian sebagian Pekerjaan ditetapkan dalam data Kontrak,
maka acuan-acuan dalam Syarat Kontrak, Tanggal; Penyelesaian, dan
Rencana Tanggal Penyelesaian ditentukan untuk setiap bagian
Pekerjaan tersebut (jika tidak mengacu pada Tanggal Penyelesaian dan
Rencana Tanggal Penyelesaian untuk seluruh Pekerjaan).
2.3 Dokumen Kontrak harus diinterprestasikan dalam urutan prioritas sebagai
berikut :
(a) Surat Perjanjian termasuk Adendum kontrak (bila ada) ;
(b) Surat Penunjukan Pemenang Lelang;
(c) Surat Penawaran;
(d) Adendum Dokumen Lelang (jika ada);
(e) Data Kontrak;
(f) Syarat-syarat Kontrak;
(g) Spesifikasi;
(h) Gambar-gambar;
(i) Daftar Kuantitas yang telah diisi Harga Penawarannya;
(j) Dokumen lain yang tercantum dalam Data Kontrak pembentukan
bagian dari Kontrak.

3. Bahasa dan 3.1 Kontrak ini dibuat dalam bahasa Indonesia serta tunduk Undang-Undang
pada Undang-undang Negeri Republik Indonesia.

4. Itikat Baik 4.1 Para Pihak bertindak berdasarkan atas saling percaya yang disesuaikan
dengan Hak dan Kewajiban Para Pihak.
4.2 Para Pihak setuju melaksanakan perjanjian dengan jujur tanpa
menonjolkan kepentingan masing-masing pihak.

5. Hak Paten, Hak 5.1 Kontraktor wajib melindungi Pemilik dari segala tuntutan Cipta dan Merk
atau klain dari Pihak Ketiga atau pihak lain atas pelanggaran
Hak Paten, Hal Cipta dan Merk.

6. Wewenang dan 6.1 Kecuali ditentukan lain, Direksi Pekerjaan memutuskan hal Keputusan
hal yang bersifat kontraktor antara Pemilik dan kontraktor, Direksi Pekerjaan
dalam kapasitas sebagai representatif pemilik.

7. Delegasi 7.1 Direksi Pekerjaan dapat mendelegasi sebagian tugas dan tanggung
jawabnya klepada Wakil Direksi Pekerjaan dan dapat pula membatalkan
pendelegasian tersebut setelah memberitahu Kontraktor.

DOKUMEN LELANG CV. Brandeh Lestari Consultant


SSUK-3
BAB. IV SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK

8. Hak & Kewajiban 8.1 Masing-masing pihak harus melaksanakan dan kewajibannya Para Pihak
dalam pelaksanaan kontrak ini.
(a) Hak dan Kewajiban Pemilik :
(i) Mengawasi, memeriksa dan memberikan penilaian atas
pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor.
(ii) Membayar hasil pekerjaan yang dilaksanakan oleh
Kontraktor sesuai dengan harga kontrak yang telah
disepakati.
(iii) Meminta Laporan-laporan secara periodic mengenai pelaksanaan
pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor.
(iv) Memberikan fasilitas baik berupa sarana maupun prasarana yang
dibutuhkan oleh Kontraktor untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan.
(v) Memutuskan kontrak, apabila kontrakor melalaikan kewajibannya,
serta menagih denda serta menyetorkan ke Kas Negara adalah
terjadi keterlambatan pelaksanaan pekerjaan atas kelalaian
kontraktor.

(b) Hak dan Kewajiban Kontraktor :


(i) Menerima pembayaran atas pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan prestasi dan harga yang telah ditentukan dalam kontrak.
(ii) Meminta fasilitas dalam bentuk sarana dana atau prasarana dari
Pemilik untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
(iii) Membuat dan melaporkan prestasi pelaksanaan pekerjaan secara
periodic kepada Pemilik.
(iv) Memberikan keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan yang
dilaksanakan oleh Pemilik maupun instansi pengawasan
fungsional.
(v) Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai jadwal penyerahan pekerjaan
yang telah ditetapkan dalam kontrak.

9. Komunikasi 9.1 Komunikasi antara pihak-pihak yang disebut dalam syarat-syarat Kontrak
hanya berlaku bila dibuat secara tertulis. Pemberitahuan hanya berlaku
jika telah diterima oleh yang bersangkutan.

10. Sub Kontrak 10.1 Kontraktor dapat mengsubkontrakkan pekerjaan dengan izin Direksi
Pekerja, tetapi tidak mengalihkan Kontrak tanpa persetujuan tertulis dari
Pemilik. Pengsubkontrakkan tidak mengubah kewajiban-kewajiban
Kontraktor.
Besarnya nilai subkontrak dituangkan dalam Data Kontrak.

11. Kontraktor 11.1 Kontraktor diharuskan bekerja sama dan


Lainnya menggunakan Lapangan bersama-sama dengan kontraktor lainnya (bila
ada) petugas-petugas Pemerintah, petugas utilitas, dan Pemilik antara
tanggal-tanggal yang ditetapkan dalam Jadwal Pekerjaan sebagaimana
dituangkan dalam data kontrak. Kontraktor harus pula menyediakan
fasilitas dan layanan sebagaimana tertuang dalam Data Kontrak. Pemilik
dapat menyesuaikan schedule Kontraktor tentang penyesuaian tersebut.

DOKUMEN LELANG CV. Brandeh Lestari Consultant


SSUK-4
BAB. IV SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK

12. Personil 12.1 Kontraktor wajib menugaskan Personil Inti yang dicantumkan dalam
usulan Staf Inti Proyek atau menugaskan personil lainnya yang disetujui
oleh Direksi Pekerjaan. Direksi Pekerjaan hanya akan menyetujui usulan
penggantian personil inti apabila kualifikasi, kemampuan, dan
pengalamannya sama atau melebihi personil inti yang ada dalam Daftar
Usulan Staf Inti Proyek.

12.2 Jika Direksi Pekerjaan meminta kontraktor untuk memberhentikan orang


regu kerjanya dan menyatakan alasan-alasan atas permintaan tersebut,
maka kontraktor harus menjamin bahwa orang atau regu kerja tersebut
sudah harus meninggalkan lapangan dalam waktu 7 (tujuh) hari dan
tidak berhubungan lagi dengan pekerjaan dalam kontrak.

13. Resiko-resiko 13.1 Semua resiko kerugian atau kerusakan atas harta
Pemilik dan benda, cedera, dan kematian yang timbul selama dan sebagai
Kontraktor akibat sebagai aklibat dari pelaksanaan Kontrak, selain resiko-resiko
Pemilik, adalah tanggung jawab kontraktor.

14. Resiko-resiko 14.1 Pemilik bertanggung jawab atas resiko-resiko sepanjang berhubungan
langsung dengan pelaksanaan pekerjaan antara lain :
(a) Resiko kecelakaan, kematian atau kehilangan harta benda (diluar
peralatan untuk melaksanakan pekerjaan bahan dan alat-alat) yang
disebabkan oleh :
(i) Penggunaan lapangan dalam rangka pelaksanaan yang tidak
dapat dihindari sebagai akibat pekerjaan tersebut atau
(ii) Keteledoran, pengabaian kewajiban dan tanggung jawab,
gangguan terhadap hak yang legal oleh pemilik atau orang yang
dipekerjakan oleh pemilik atau orang yang dipekerjakan oleh
pemilik dengan cara kontrak kecuali kepada kontraktor.
(b) Peperangan, permusuhan, serbuan, tindakan musuh asing,
pemberontakan, revolusi, makar, perang saudara, huru hara,
kerusuhan atau kekacauan (kecuali bila terbatas pada karyawan
kontraktor), dan pencemaran dari bahan bakar nuklir atau limbah
nuklir atau kekacauan bahan peledak radioaktif; atau disebabkan
oleh desain pekerjaan, kecuali desain yang dibuat oleh kontraktor.

14.2 Resiko pemilik yang terkait dengan kerugian atau kerusakan dari
pekerjaan, peralatan dan bahan sejak waktu pekerjaan selesai sampai
masa pemeliharaan kecuali apabila :
(a) Kerusakan yang terjadi saat penyelesaian pekerjaan.
(b) Kejadian sebelum penyelesaian pekerjaan yang bukan tanggung
jawab pemiliki atau
(c) Kegiatan kontraktor di lapangan setelah penyelesaian pekerjaan.

15. Resiko 15.1 Resiko terhadap kecelakaan, kematian dan kerugian


Kontraktor atau Kehilangan hak milik (termasuk pembatasan pekerjaan peralatan,
bahan dan alat-alat) yang bukan resiko pemilik merupakan resiko
kontraktor.

DOKUMEN LELANG CV. Brandeh Lestari Consultant


SSUK-5
BAB. IV SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK

16. Asuransi 16.1 Kontraktor harus menyediakan, atas nama kontraktor dan pemilik,
asuransi yang mencakup dari saat mulai sampai akhir dari masa
pemeliharaan dalam jumlah tertentu dan dapat dikurangi sesuai yang
tercantum dalam Data Kontrak untuk hal-hal sebagai berikut yang
merupakan resiko kontraktor :
(a) Kehilangan atau kerusakan pekerjaan, plant dan bahan
(b) Kerusakan atau kehilangan peralatan
(c) Kehilangan atau kerusakan hak milik (kecuali pekerjaan, plant
material dan peralatan) sehubungan dengan kontrak.
(d) Kecelaklaan atau kematian.

16.2 Sebelum tanggal mulai kerja yang tercantum pada data kontrak dan pada
saat diminta oleh direksi Pekerjaan, polis-polis dan sertifikat asuransi
wajib diserahkan kontraktor kepada Direksi Pekerjaan untuk disetujui.

16.3 Apabila kontraktor tidak menyediakan polis asuransi, pemilik akan


mengadakan jaminan asuransi yang pembayaran preminya ditanggung
kontraktor. Apabila kontraktor tidak membayar premi asuransi tersebut
tetap menjadi hutang kontraktor. Asuransi-asuransi tersebut harus
memberikan kompensasi pembayaran yang diperlukan untuk pengganti
kehilangan atau kerusakan yang terjadi.

16.4 Perubahan atas ketentuan atas suatu asuransi dapat dilakukan baik
berdasarkan persetujuan Direksi Pekerjaan atau sebagai akibat dari
perubahan-perubahan umum yang ditetapkan oleh perusahaan asuransi
yang mengeluarkan polis asuransi yang bersangkutan.

16.5 Kedua belah Pihak wajib mematuhi setiap ketentuan yang ditetapkan
dalam polis-polis asuransi.

17. Laporan 17.1 Untuk mempersiapkan Penawaran, Kontraktor dapat


Investasi Data Investasi Lapangan, bila ada, dan digunakan sebagai
Lapangan referensi yang tidak mengikuti dalam pelaksanaan Pekerjaan.

18. Pernyataan 18.1 Direksi Pekerjaan wajib memberi penjelasan atas pernyataan
Mengenai Data mengenai Data Kontrak.
Kontrak

19. Pelaksanaan 19.1 Kontraktor wajib melaksanakan Pekerjaan sesuai dengan


Spesifikasi dan gambar-gambar.

20. Pekerjaan 20.1 Kontraktor memulai Pekerjaan pada Tanggal Mulai Kerja dan
Harus Selesai dan melaksanakannya sesuai dengan program yang diajukan
Rencana Tanggal yang dimutakhirkan dengan Tanggal Penyelesaian dengan
Penyelesaian Persetujuan Direksi Pekerjaan, serta menyelesaikan Pekerjaan pada
rencana Tanggal Penyelesaian.

21. Persetujuan 21.1 Kontraktor wajib mengajukan gambar spesifikasi yang

DOKUMEN LELANG CV. Brandeh Lestari Consultant


SSUK-6
BAB. IV SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK

Atas Pekerjaan menunjukkan Usulan Pekerjaan Sementaranya kepada Direksi


Sementara Pekerjaan yang akan menyetujuinya bila Usulan tersebut
Kontraktor dan Memenuhi spesifikasi dan gambar-gambar.
Gambar
Pelaksanaan 21.2 Kontraktor bertanggungjawab atas desain pekerjaan sementara
yang diusulkannya.

21.3 Persetujuan Direksi Pekerjaan tidak mengubah tanggung jawab


kontraktor atas Desain Pekerjaan Sementara yang diusulkan.

21.4 Apabila dipandang perlu, kontraktor wajib memperoleh persetujuan pihak


ketiga yang berkepentingan dengan desain pekerjaan yang
diusulkannya.

21.5 Semua gambar yang dibuat oleh Kontraktor untuk Pelaksanaan


Pekerjaan Sementara maupun Pekerjaan Permanen terlebih dahulu
harus mendapatkan persetujuan Direksi Pekerjaan sebelum
dilaksanakan.

22. Keselamatan 22.1 Kontraktor bertanggung jawab atas keselamatan kerja di lapangan.

23. Penemuan- 23.1 Semua benda yang memiliki sejarah atau penemuan
Penemuan kepentingan lain atau nilai penting lainnya yang secara tidak sengaja
ditemukan di lapangan kepunyaan pemilik, Kontraktor wajib
memberitahu Direksi Pekerjaan bila menemukan hal seperti itu dan
melaksankan petunjuk Direksi Pekerjaan untuk mengamankannya.

24. Penyerahan 24.1 Pemilik wajib menyerahkan lapangan kepada Kontraktor.


Lapangan Jika lapangan tidak diserahkan pada tanggal yang ditentukan dalam
Data Kontrak, maka Pemilik dianggap menunda dimulainya kegiatan-
kegiatan yang terkait dan hal ini termasuk dalam peristiwa kompensasi.

25. Memasuki 25.1 Kontraktor wajib membolehkan Direksi Pekerjaan dan petugas
Lapangan yang ditunjuk oleh Direksi Pekerjaan untuk memasuki lapangan dan
lokasi lainnya tempat Pekerjaan yang berkaitan dengan kontrak sedang
dilaksanakan.

26. Instruksi 26.1 Kontraktor wajib melaksanakan instruksi Direksi Pekerjaan yang
mengacu pada ketentuan Undang-undang yang berlaku di Indonesia.

27. Penyelesaian 27.1 Bagaimana dalam pelaksanaan kontrak terjadi


Perselisihan perselisihan/perbedaan pendapat, maka penyelesaiannya akan diatur
sebagai berikut :
a) Dengan jalan musyawarah pada tingkat pertama ;
b) Melalui badan Arbitrase, apabila cara pertama tidak dapat dicapai
kesepakatan.
c) Apabila dengan cara pertama dan kedua belum diperoleh
kesepakatan untuk penyelesaiannya, maka akan diselesaikan
melalui jalur hukum pada Kantor Panitera Negeri di Lhokseumawe.

DOKUMEN LELANG CV. Brandeh Lestari Consultant


SSUK-7
BAB. IV SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK

B. PENGENDALIAN WAKTU

28. Program 28.1 Dalam jangka waktu yang ditetapkan pada Data Kontrak, Kontraktor
wajib menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan untuk disetujui suatu
program yang menggambarkan metode umum, pengaturan urutan, serta
jadwal untuk semu kegiatan pekerjaan

28.2 Program yang dimutakhirkan adalah program yang memperlihatkan


kemajuan nyata yang dicapai dalam setiap kegiatan serta pengaruh
kemajuan yang dicapai terhadap jadwal pekerjaan sisa, termasuk setiap
perubahan atas urutan kegiatan-kegiatan.

28.3 (a). Kontraktor wajib menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan untuk


disetujui program yang dimuktahirkan berdasarkan jadwal yang
ditetapkan dalam Data Kontrak.
(b). Apabila Kontraktor tidak menyerahkan program tersebut pada
waktu yang ditetapkan, maka Direksi Pekerjaan dapat menahan
sebagian pembayaran yang ditetapkan dalam Data Kontrak untuk
tagihan berikutnya dan terus menahan pembayaran tersebut
sampai tagihan berukutnya dan baru dibayarkan setelah tanggal
saat program yang dimaksud diserahkan

28.4 Persetujuhan Direksi Pekerjaan atas program tersebut tidak mengubah


kewajiban-kewajiban kontraktor. Kontraktor dapat mengubah program
kerjanya dan menyerahkan kapada Direksi pekerjaan setiap waktu.
Program yang diubah harus memperhatikan pengaruhnya dari perintah
perubahan dan termasuk pada perincian kompensasi.

29. Pengunduran 29.1 Direksi Pekerjaan, dengan persetujuan Pemilik dapat


Rencana Tanggal mengundurkan Rencana Tanggal Penyelesaian Pekerjaan bila
Penyelesaian peristiwa konpensasi terjadi atau adanya Perintah Perubahan sehingga
tidak mungkin bagi kontraktor untuk menyelesaikan pekerjaan pada
Rencana Penyelesaian tanpa langkah-langkah percepatan untuk
menyelesaikan sisa pekerjaan yang tertunda akan mengakibatkan
meningkatkan biaya yang harus ditanggung oleh kontraktor.
(a). Direksi Pekerjaan akan menetapkan pemberian jangka waktu
pengunduran Rencana Tanggal Penyelesaian. Penempatan
diberikan dalam waktu 21 hari setelah kontraktor memintanya
sebagai akibat dari suatu peristiwa konpensasi atau perintah
perubahan dan melampirkan keterangan lengkap yang mendukung
permintaannya.
(b). Jika kontraktor tidak memberi pemberitahuan dini atau tidak
bekerja sama dalam mengatasi suatu keterlambatan yang
disebabkan oleh lalainya, penetapan Rencana Tanggal
Penyelesaian yang baru dipertimbangkan.

30. Percepatan 30.1 Apabila Pemilik menginginkan agar Kontraktor menyelesaikan pekerjaan
sebelum Rencana Tanggal Penyelesian, maka Direksi Pekerjaan akan

DOKUMEN LELANG CV. Brandeh Lestari Consultant


SSUK-8
BAB. IV SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK

memperoleh Usulan Biaya yang diperlukan oleh Kontraktor untuk


mempercepat penyelesaian disesuaikan dan disahkan bersama oleh
Pemilik dan Kontraktor.

30.2 Jika Pemilik dapat menerima Usulan Biaya untuk percepatan pekerjaan
yang diajukan oleh Kontraktor, maka usulan tersebut dimasukkan dalam
Harga Kontrak dan diperlakukan sebagai Perintah Perubahan.

31. Penundaan Atas 31.1 Direksi Pekerjaan dapat mengintruksikan kontraktor


Perintah Direksi menunda dimulainya atau memperlambat kemajuan-kemajuan
Pekerjaan suatu kegiatan pekerjaan .

32. Rapat 32.1 Baik Direksi Pekerjaan maupun Kontraktor dapat meminta agar
Pelaksanaan kedua belah pihak menghadiri rapat pelaksanaan. Rapat tersebut
dilaksanakan untuk membahas rencana-rencana pelaksanaan pekerjaan
dan untuk memecahakan masalahan-masalah yang timbul sehubungan
dengan prosedur pemberitahuan dini, sebagaimana tertera dalam pasal
33.

32.2 Direksi Pekerja wajib membuat risalah dari rapat pelaksanaan dan
memberi salinan risalah tersebut kepada setiap peserta rapat dan
kepada Pemilik. Tanggungjawab masing-masing pihak atas tindakan
yang harus diambil wajib ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan baik pada
saat rapat tersebut atau sesudahnya dan dinyatakan secara tertulis
kepada semua peserta rapat.

33. Peringatan Dini 33.1 Kontraktor wajib menyampaikan peringatan dini kepada Direksi
pekerjaan mengenai kemungkinan terjadinya peristiwa-peristiwa tertentu
atau keadaan-keadaannya dapat berakibat buruk terhadap mutu
pekerjaan, kenaikan Harga Kontrak atau menunda rencana Tanggal
Penyelesaian. Direksi Pekerjaan dapat meminta kontraktor untuk
membuat perkiraan akibat yang akan timbul terhadap mutu pekerjaan,
Harga Kontrak dan Tanggal Penyelesaian Pekerjaan, Perkiraan Kontrak
dan Tanggal Penyelesaian Pekerjaan. Perkiraan tersebut wajib
diserahkan Kontraktor sesegera mungkin.

33.2 Kontraktor wajib bekerja sama dengan Direksi Pekerjaan dalam menyusen
metode dan pengaturan untuk menghindari atau mengurangi akibat dari
kejadian atau keadaan tersebut dalam pekerjaan, dan kontraktor wajib
melaksanakan setiap Instruksi Direksi Pekerjaan yang berkenaan
dengan itu.

34. Keterlambatan 34.1 Kontraktor wajib menyampaikan peringatan dini kapada pemilik
Pelaksanaan mengenai kemungkinan terjadinya peristiwa tertentu atau
Pekerjaan keadaan yang dapat berakibat buruk terhadap pelaksanaan pekerjaan
atau diperkirakan dapat mengakibatkan keterlambatan penyelesaian
pekerjaan.

34.2 Jika terjadi keterlambatan yang diakibatkan oleh kelalaian kontraktor, dan
atau pemilik tidak diberikan informasi sebagaimana tersebut pada pasal

DOKUMEN LELANG CV. Brandeh Lestari Consultant


SSUK-9
BAB. IV SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK

33 di atas, maka Kontraktor dikenakan sangsi dengan atas


keterlambatan tersebut.

34.3 Pengecualian dari ketentuan pasal 35, terjadinya keterlambatan


penyelesaian pekerjaan sebagai akibat dari keadaan kahar.

35. Keadaan Kahar 35.1 Yang dimaksud dengan keadaan kahar (force Majeure) adalah suatu
keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak sehingga jadwal
pelaksanaan pekerjaan yang telah ditentukan dalam kontrak tidak dapat
dipenuhi.
(a). Peperangan
(b). Kerusuhan (tetapi tidak terbatas hanya oleh karyawan kontraktor).
(c). Revolusi, Pemberontakan, Makar
(d). Bencana alam, banjir, gempa bumi, Tanah longsor, wabah
penyakit

35.2 Keadaan kahar tidak termasud hal-hal yang merugikan disebabkan oleh
perbuatan atau kelalaian para pihak.

35.3 Keterlambatan penyelesaian pekerjaann yang diakibatkan terjadinya


keadan kahar tidak dapat dikenakan sanksi

35.4 Kerugian yang ditimbulkan sebagai, akibat dari terjadinya kahar menjadi
tanggungjawab/resiko pemilik.

35.5 Hal-hal dan tindakan yang akan diambil untuk mengatasi terjadinya
keadaan kahar akan dimusyawarahkan untuk mendapatkan solusi yang
tepat yang disepakati oleh para pihak.

36. Amandemen 36.1 Amandemen akan dilakukan apabila pemilik atas pertimbangannya dapat
menyetujuhi salah satu atas hal tersebut di bawah ini :
(a) Perubahan Pekerjaan yang disebabkan oleh sesuatu hal yang
dilakukan oleh para pihak dalam kontrak sehingga merubah
lingkup kontrak yang telah disepakati dalam kontrak.

(b) Perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan dan atau adanya


perubahan kuantitas pekerjaan dan atau adanya perubahan desing
yang disesuaikan dengan kondisi lapangan.

(c) Adanya perubahan kuantitas yang disebabkan adanya optimasi


pekerjaan yang ditimbulkan karena berkurangnya penyediaan
dana dan atau adanya pemotongan anggaran yang dilakukan oleh
pemerintah.

37. Penghentian dan Penghentian kontrak dapat dilakukan apabila pekerjaan telah selesai
Pemutusan dilaksanakan (pekerjaan telah diserah terimakan dalam keadaan
Kontrak baik).

DOKUMEN LELANG CV. Brandeh Lestari Consultant


SSUK-10
BAB. IV SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK

Penghentian kontrak dapat pula dilakukan karena keadaan kahar sebagaimana


tersebut pada pasal 35 di atas. Dalam hak kontrak dihentikan karena keadaan
kahar, pemilik wajib membayar kepada komtraktor atas pekerjaan yang telah
dilaksanakan dan diterima oleh pemilik.

Pemutusan kontrak dapat dilakukan apabila Kontraktor Cidera Janji


(Wanprestasi), tidak memenuhi kewajibannya sebagaimana telah diatur dalam
kontrak.

Para pihak apabila terbukti melakukan kolusi, kecurangan dan atau tindakan
korupsi dalam proses pengadaan, dalam hal ini :
Kontraktor dapat dikenakan sanksi :
Jaminan peleksanan disita dan dicairkan untuk selanjutnya disetor ke Kas
Negara. Dicantumkan dalam Daftar Hitam perusahaan untuk jangka waktu satu
tahun dan dilaporkan kepada asosiasi yang mengeluarkan Sertifikat.

Pemilik dapat dikenkan sanksi administrasi berdasarkan peraturan Permerintah


No.30 Tahun 1980 dan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

C. PENGENDALIAN MUTU

38. Penemuan 38.1 Direksi Pekerjaan wajib memeriksa pekerjaan kontraktor dan
Cacat Mutu memberitahukan kontraktor bila pihaknya menemukan cacat mutu dalam
pekerjaan. Pemeriksaan sedemikian tidak dipengaruhi kewajiban-
kewajiban kontraktor. Direksi Pekerjaan dapat memerintahkan kontrktor
jika menemukan Cacat Mutu untuk membuka serta menguji suatu
pekerjaan yang dianggapnya memiliki Cacat Mutu.

39. Pengujian 39.1 Apabila Direksi pekerjaan memerintahkan Kontraktor untuk


meleksanakan pengujian yang tidak disebutkan dalam Spesifikasi untuk
menguji apakah suatu pekerjaan memiliki Cacat Mutu atau tidak dan
ternyata pengujian memperlihatkan adanya Cacat Mutu, maka Kontraktor
wajib membayar untuk pengujian berikut contah-contohnya. Jika tidak
ditemukan kekurangan maka pengujian berikut contah-contahnya
menjadi beben Pemilik.

40. Perbaikan 40.1 Direksi Pekerjaan harus memberitahukan kepada Kontraktor tentang
segala cacat mutu sebelum masa pemeliharaan terakhir yang mulai
sejak pekerjaan selesai sebagaimana tersebut pada Data Kontrak.
Waktu pemeliharaan diperpanjang sampai cacat mutu selesai dibetulkan.
40.2 Setiap Pemberitahuan kerusakan disampaikan, kontraktor harus
segera membetulkan kerusakan tersebut dalam waktu yang
sebagaimana tersebut di dalam pemberitahuan.

41. Cacat Mutu yang 41.1 Setelah Tanggal penyelesaian Direksi Perusahan dapat
Tidak diperbaiki meminta pihak ketiga untuk memperbaiki cacat mutu bila kontraktor belum
melaksanakan selama masa perbaikan Cacat Mutu sebagaimana
tersebut dalam ayat 35.2 Bab ini dengan biaya dibebankan kepada
Kontraktor.

DOKUMEN LELANG CV. Brandeh Lestari Consultant


SSUK-11
BAB. IV SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK

D. PENGENDALIAN BIAYA

42. Daftar Kuantitas 42.1 Daftar Kuantitas berisi semua mata pembayaran pekerjaan Intansi,
testing, yang wajib dilaksanakan oleh Kontraktor.

42.2 Daftar Kuantitas digunkan untuk menghitung Harga Kontraktor.


Kontraktor dibayar menurut kuantitas jenis pekerjaan yang
dilaksanakandan disetujui Direksi Pekerjaan dengan harga satuan
yang tercantum dalam Daftar Kuantitas.

43. Perubahan 43.1 Untuk kepentingan pemeriksaan /penelitian, pemilik akan Kegiatan/
membentuk Panitia Penelitian Pelaksanaan Kontrak (Panitia Lingkup
Mutual Check).
Perkerjaan
43.2 Pada tahap awal periode pelasanaan kontrak dan pada saat
pelaksanaan pekerjaan pemilik bersama-sama dengan Komtraktor
melakukan pemeriksaan, penelitian dan perhitungan terhadap gambar
rencana disesuaikan dengan kondisi lapangan meliputi
elevasi ,demensi, lokasi dan spesifikasi serta lingkup pekerjaan. Hasil
pemeriksaan dan perhitungan tersebut dituangkan dalam Berita Acara
pemeriksaan/penelitian Barsama, berisi :
(a). Resume perubahan kuantitas (termasut penembahan dan atau
pengurangan jenis pekerjaan);
(b). Perhitungan masing-masing jenis pekerjaan;
(c). Catatan perubahan, dituangkan dalam gambar rencana.

43.3 Apabila terdapat perbedaan yang signifikan antara kondisi lapangan


pada saat pelaksanan dengan gambar rencana dan spesifikasi yang
ditentukan dalam Kontrak, maka pemilik dan kontraktor dapat
melekukan perubahan Kontrak (adendum) yang meliputi antara lain :
(a). Menambahkan atau mengurangi kuantitas pekerjaan yang
tercantum dalam kontrak;
(b). Mengurangi dan atau menambah jenis/item pekerjaan;
(c). Mengubah sprsifikasi pekerjaan tambahan sesuai kebutuhan
lapangan;
(d). Melaksanakan pekerjaan tambahan yang belum tercantum
dalam kontrak yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh
pekerjaan.

43.4 Dalam hal terdapat keneikan kuantitas pekerjaan yang meliputi 115 %
(seratus lima belas persen) dari kuantitas yang tercantum dalam
kontrak asal, maka sesuai Harga Kontrak asal sampai dengan 115 %
Kuantitas kontrak asal dan selebihnya dilakukan negosiasi harga
satuan.

43.5 Pekerjaan tambah dalam rangka penyelesaian pekerjaan dengan


pertimbangan satu kesatuan tangguang jawab teknis dengan nilai total
tidak boleh dari 10 % (sepuluh perseratus) dari harga kontrak dasar.

DOKUMEN LELANG CV. Brandeh Lestari Consultant


SSUK-12
BAB. IV SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK

43.6 Berita Acara Hasil Perhitungan Bersama tersebut pada pasal 43 ayat
43.2, 43.3 dan 43.4 di atas dijadikan dasar dalam penyusunan
Adendum Kontrak.

44. Perintah 44.1 Semua perintah perubahan harus dimasukkan dalam proram
Perubahan mutahir yang disusun Kontraktor.

45. Pembayaran 45.1 Kontraktor wajib memperkirakan pengaruh biaya akibat


untuk Perubahan perubahan pembayaran terhadap Harga Kontrak dan mengajukan
usulan biaya untuk meleksanakan perubahan pembayaran tersebut
jika diminta untuk melekukannya oleh Direksi Pekerjaan. Direksi
Pekerjaan wajib menilai usulan biaya tersebut dalam waktu 7 hari atau
lebih yang dinyatakan Direksi pekerjaan dan sebelum perintah
perubahan dikeluarkan olehnya.

45.2 Jika pekerjaan dalam perintah perubahan berhubungan dengan uraian


pekerjaan dalam Daftara Kuntitas dan jika menurut pendapat Direksi
pekerjaan kuantitas dari pekerjaan berada di atas batas sebagaimana
tersebut pada pasal 43 ayat 43.5 di atas atau waktu pelaksanaan tidak
mengakibatkan pembatalan harga, maka harga yang tertera dalam
Daftar Kuantitas dipergunakan untuk menghitung nilai perubahan.
Apabila harga satuan berubahatau sifat pekerjaan dalam perintah
perubahan tidak berhubungan dengan pekerjaan dalam Daftar
Kuamtitas, jika dianggap wajar oleh Direksi pekerjaan, usulan biaya
dari Kontraktor dapat diperlakukan sebagai harga satuan baru untuk
pekerjaan-pekerjaan yang terkair.

45.3 Jika usulan biaya dari Kontraktor tidak wajar, maka Direksi pekerjaan
mengeluarkan perubahan, dari dengan persetujuan pemilik dapat
mengubah Harga Kontrak akibat perintah perubahan berdasarkan
perkirannya sendiri.

45.4 Jika perintah perubahan sedemikian mendesak sehingga perbuatan


usulan biaya serta pertimbangannya akan menunda pekerjaan, maka
perintah pekerjaan tersebut hsrus dilaksanakan Kontraktor dan
pembayaran akan dilaksanakan setelah dilaksanakan negosiasi
terhadap usulan biaya dari kontror.

45.5 Kontraktor tidak berhak menerima pembayaran tambahan untuk biaya


yang sesuangguhnya dapat dihindari melalui pemberitahuan dini.

46. Proyeksi Arus 46.1 Apabila seatu Proram Kerja telah dimutahirkan, maka
Uang Kontraktor wajib menyerahkan suaturencana arus uang ( Cash Flow)
yang dimutahirkan kapada Direksi Pekerjaan.

47. Pembayaran 47.1 Kontraktor wajib mengajukan kapada Direksui Pekerjaan tagihan pada
suatu periode tertentu berupa tagihan pembayaran prestasi
pekerjaan/termijn yang terdiri dari perkiraan nilai pekerjaan yang telah

DOKUMEN LELANG CV. Brandeh Lestari Consultant


SSUK-13
BAB. IV SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK

diselesaikan dalam periode tersebut, dikurangi jumlah komulatif yang


telah dibayarkan pada periode sebelumnya.

47.2 Direksi pekerjaan wajib memeriksa tagihan bulanan Kontraktor dan


mengesahkan untuk dapat dibayar.

47.3 Nilai pekerjaan yang telah siselesaikan harus ditentukan oleh Direksi
Pekerjaan.

47.4 Nilai pekerjaan yang telah siselesaikan terdiri dari mata pembayaran
dalam Daftar Kuantitas yang telah diselesaikan.

47.5 Nilai pekerjaan yang telah siselesaikan mencakup penilai perintah


perubahan, uang Muka, dan Potongan untuk retensi, ternasuk
kompensasi.

47.6 Berdasarkan informasi terbaru yang diperolehnya, Direksi Pekerjaan


dapat membatalkan atau mengurangai bagian suatu mata pembayaran
yang telah disahkan pada sertifikat sebelumnya.

48. Pembayaran 48.1 Pemilik wajib membayar kontraktor sejumlah nilai tertentu yang telah
disahkan oleh Direksi Pekerjaan dalam waktu 28 hari sejak tanggal
disahkannya Berita Acara Pretasi Pekerjaan oleh Direksi Pekerjaan.

49. Peristiwa 49.1 Peristiwa-peristiwa berikut ini termasuk peristiwa konpensasi


(a) Pemilik tidak menyerahkan Lapangan kepada Kontraktor pada
Tanggal Penyerahan Lapangan yang disebut dalam Data Kontrak.
(b) Direksi Pekerjaan memerintahkan Kontraktor untuk kembali atau
meleksanakan pengujian tambahan pada suatu Mata Pelajaran
yang kemudian ternyata tidak terdapat Cacat Mutu.
(c) Tanpa alas an yang wajar, Direksi Pekerjaan menolak suatu
pensubkontrakan.
(d) Keadaan lokasi ternyata lebih buruk daripada perkiraan wajar yang
dapat dilakukan sebelum Penunjuk Pemenang Ladang (termasuk
Invesigasi Lapangan, bila ada) dari informasi umum yang dapat
diperoleh dari pemeriksaan visual Lapangan.
(e) Direksi Pekerjaan memerintahkan untuk menghadapi
pekerjaan yang tidak terduga, yang disebabkan oleh Pemilik atau
terdapat pekerjaan tambahan yang diperlukan untuk alasan-alasan
atau lainnya.
(f) Kontraktor-kontraktor lainnya, petugas-petugas pemerintah,
petugas-petugas utilitas atau Pemilik tidak menepati jadwal kerja
dan kendala-kendala lainnya yang disebut dalam kontrak dan
semua itu mengakibatkan keterlambatan atau biaya tambah bagi
kontraktor.
(g) Keterlambatan Pembayaran Uang Muka.
(h) Peristiwa Kompensasi lainnya yang dicantumkan dalam Data
Kontrak atau diuraikan dalam kontrak.

DOKUMEN LELANG CV. Brandeh Lestari Consultant


SSUK-14
BAB. IV SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK

(i) Dampak mengenai Kontraktor dari resiko pemilik.


(j) Direksi Pekerjaan menunda sertifikat pekerjaan selesai.
(k) Kompensasi lainnya yang harus diterangkan atau yang akan
ditentukan oleh Direksi Pekerjaan.

49.2 Jika peristiwa Kompensasi akan menyebabkan tertundanya


penyelesaian Pekerjaan pada Rencana Tanggal Penyelesaian maka
Rencana Tanggal penyelesaian dapat diundurkan. Direksi Pekerjaan
akan menetapkan diberikannya jangka waktu pengunduran Rencana
Tanggal Penyelesaian, setelah memperoleh persetujuan Pemilik.

49.3 Kompensasi berupa tambahan biaya tidak diberikan kecuali yang


terkait dengan pasal 49 ayat 49.1.b dan 49.1.d tersebut di atas.

49.4 Kontraktor tidak berhak menerima Kompensasi apabila kepentingan


Pemilik sangant dirugikan oleh Kontraktor yang lalai diberikan
peringatan dini atau menolak bekerja dengan Direksi Pekerjaan.

50. Pajak 50.1 Direksi Pekerjaan wajib menyesuaikan Harga Kontrak apabila jenis-
jenis yang disebut dalam Data Kontrak berubah dalam jangka waktu
antara 28 hari sebelum Pemasukan Penawaran dan tanggal sertifikat
akhir. Penyesuaian adalah sebesar jumlah perubahan tersebut belum
termasuk dalam Harga Kontrak.

51. Mata Uang 51.1 Untuk kontrak ini hanya digunakan Mata Uang Rupiah.

52. Retensi 52.1 Pemilik wajib menahan sejumlah tertentu yang disebut dalam Data
Kontrak dari setiap pembayaran kepada kontraktor sampai
diselesaikannya seluruh pekerjaan.

52.2 Setelah seluruh pekerjaan selesai separuh dari jumlah yang ditahan
wajib dibayarkan kepada kontraktor dan separuh lainnya dibayarkan
pada saat Masa Pemeliharaan telah berakhir dan setelah Direksi
Pekerjaan menyatakan bahwa semua Cacat Mutu yang diberitahukan
kepada Kontraktor sebelum berakhirnya tersebut telah diperbaiki.

52.3 Pada saat pernyataan pekerja selesai, uang retensi dapat dignti oleh
kontraktor dalam bentu Bank garansi yang bersifat “On demand”.

53. Denda 53.1 Kontraktor wajib membayar denda keterlambatan kepada


Keterlambatan Pemilik berdasarkan besaran untuk setiap hari kalender yang
tercantum dalam Data Kontrak untuk setiap hari keterlambatan sejak
Rencana Tanggal Penyelesaian Pemilik dapat memotong denda
keterlambatan tersebut dari pembayaran-pembayaran kepada
kontraktor. Pembayaran denda keterlambatan tidak mempengaruhi
kewajiban-kewajiban kontraktor.

DOKUMEN LELANG CV. Brandeh Lestari Consultant


SSUK-15
BAB. IV SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK

53.2 Apabila Rencana Tanggal Penyelesaian diundurkan setelah denda


keterlambatan dibayarkan, maka Direksi Pekerjaan wajib melakukan
koreksi atas kelebihan pembayaran dengan keterlambatan dengan
menyesuaikan Sertifikat Pembayaran Berikutnya.

54. Bonus atas 54.1 Kotraktor harus menerima bonus dengan besar nilai tiap
Pekerjaan yang harinya sebagaimana tertuang pada Data Kontrak (dengan
Selesai sebelum dikurangi dengan hari percepatan, apabila kontrak dibayar
Waktunya untuk keperluan tersebut) untuk penyelesaian lebih awal dari rencana
waktu penyelesaian tertentu. Direksi pekerjaan harus memberikan
Sertifikat tentang pekerjaan selesai walau belum masanya selesai.

55. Uang Muka 55.1 Pemilik wajib membayar uang muka kepada Kontraktor sejumlah
tertentu dalam waktu yang tersebut dalam Data Kontrak, asalkan
kontraktor telah menyerahkan jaminan tanpa syarat yang bernilai sama
dengan jumlah Uang Muka dalam bentuk Bank Gurantee yang telah
dikeluarkan oleh Bank Umum atau Bond yang dikeluarkan oleh
Perusahaan Asuransi Kerugian yang telah mempunyai Program surety
Bond. Jaminan tersebut harus berlaku sampai uang muka telah
dibayar kembali, namun demikian jumlah jaminan dapat dikurangi
sesuai dengan uang muka yang secara bertahap dikembalikan oleh
kontraktor.

55.2 Kontraktor wajib menggunakan uang muka hanya untuk membayar


biaya peralatan, peralatan instalasi, material dan bahan, mobilisasi,
dan biaya-biaya khusus untuk melaksanakan pekerjaan. Kontraktor
wajib membuktikan bahwa uang muka telah dipergunakan
sebagaimana mestinya dengan menyerahkan salinan kwitansi-kwitansi
atau dokumen lainnya kepada Direksi Perusahaan.

55.3 Uang muka wajib dikembalikan dengan memotong sejumlah tertentu


yang tersebut dalam Data Kontrak dari pembayaran-pembayaran
kepada Kontraktor, mengikuti prosedur yang disebut dalam Data
Kontrak. Uang Muka dan pengembaliannya tidak diperhitungkan dalam
penilaian pekerjaan yang telah diselesaikan, intruksi perubahan,
penyesuaian harga, bonus atau dengan keterlambatan.

56. Jaminan- Jaminan adalah ketentuan yang disediakan Kontraktor untuk


jaminan pemilik, berupa :
56.1 Jaminan Uang Muka adalah jaminan yang diberiakan kepada pemilik
dalam rangka pengambilan Uang Muka, dengan nilai minimal 100 %
dari besarnya Uang Muka yang diminta.

56.2 Jaminan Pelaksanaan adalah jaminan yang diberikan kepada pemilik


sebelum dilakukan penanda tanganan Kontrak.

56.3 Jaminan Pelaksanaan bagi penawaran yang nilainya terlalu rendah


(lebih kecil 80 % dari Harga Perkiraan Sendiri) jika ditunjuk sebagai
pelaksana pekerjaan, jaminan pelaksanaan harus dinaikkan menjadi :

DOKUMEN LELANG CV. Brandeh Lestari Consultant


SSUK-16
BAB. IV SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK

x % (80 % HPS) dimana x adalah persentase jaminan pelaksanaan


yang telah ditetapkan dalam dokumen lelang.

56.4 Jaminan Pemeliharaan adalah jaminan yang diberikan kepada pemilik


setelah diselesaikan pekerjaan, jika kontraktor akan mengajukan
tagihan pembayaran sebelum habis masa pemeliharaan.

56.5 Besarnya jaminan serta masa berlakunya ditentukan dalam syarat-


syarat khusus kontrak.

56.6 Bentuk Standar Jaminan tercantum dalam Lampiran

57. Pekerjaan
Harian 57.1 Harga Satuan untuk Pekerjaan Harian dalam penawaran Kontraktor
akan digunakan untuk tambahan pekerjaan dalam jumlah kecil dan
hanya bila telah diperintahkan terlebih dahulu secara tertulis oleh
Direksi Pekerjaan untuk pembayaran pekerjaan tersebut dengan
Pekerjaan Harian.

57.2 Semua pekerjaan yang dibayarkan sebagai pekerjaan harian wajib di


catat oleh Kontraktor pada bentuk-bentuk yang disetujui oleh Direksi
Pekerjaan. Setiap bentuk yang telah diisi wajib diperiksa dan
ditandatangani oleh direksi pekerjaan dalam waktu 2 hari kalender
setelah pekerjaan selesai.

57.3 Kontraktor dibayar untuk pekerjaan Harian hanya jika ia telah


memperoleh bentuk-bentuk pekerjaan harian tersebut dalam pasal 58
ayat 58.2 Bab ini yang telah ditandatangani.

58. Biaya Perbaikan 58.1 Kerugian atau kerusakan atas pekerjaan atau bahan-bahan yang akan
digunakan dalam pekerjaan, yang terjadi antara Tanggal Mulai Kerja
hingga akhir Masa Pemeliharaan, wajib diperbaiki oleh Kontraktor atas
biayanya sendiri bila kerugian atau kerusakan tersebut timbul akibat
tindakan atau kelalaian Kontraktor.

E. PENYELESAIAN KONTRAK

59. Penyelesaian 59.1 Pada saat pelaksanaan Pekerjaan telah selesai Kontraktor harus
mengajukan usulan kepada direksi Pekerjaan untuk Berita Acara
Pekerjaan Selesai.

60. Penyerahan 60.1 Pemilik menerima penyerahan Lapangan Pekerjaan dalam waktu 7
hari setelah Direksi Pekerjaan menyampaikan Berita Acara Pekerjaan
Selesai.

DOKUMEN LELANG CV. Brandeh Lestari Consultant


SSUK-17
BAB. IV SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK

61. Perhitungan 61.1 Kontraktor wajib mengajukan kepada Direksi Pekerjaan


Akhir perhituingan rinci mengenai jumlah menurutnya wajib dibayarkan
kepadanya menurut kontrak sebelum akhir Masa Pemeliharaan.
Direksi Pekerjaan wajib mengesahkan setiap pembayaran akhir
kepada kontraktor dalam waktu 56 hari setelah diterimanya
perhitungan yang lengkap dan benar, maka Direksi Pekerjaan wajib
menerbitkan Daftar yang menyatakan lingkup perbaikan yang
diperlukan. Apabila perhitungan akhir masa tetap memuaskan setelah
diajukan kembali, maka Direksi pekerjaan wajib menetapkan jumlah
yang dibayarkan kepada kontraktor dan menerbitkan sertifikat
pembayaran.

62. Petunjuk 62.1 Apabila gambar terpasang (as built drawing) atau manual
Pengoperasian operasi dan pemeliharaan yang diperlukan. Kontraktor harus
menyediakannya. Pada tanggal sebagaimana tercantum dalam Data
Kontrak atau Direksi Pekerjaan tidak menyetujuinya, Direksi Pekerjaan
menahan sejumlah uang sebagaimana tercantum.

62.2 Apabila kontraktor tidak menyerahkan gambar terpasang dan atau


manual operasi dan pemeliharaan tersebut pada tanggal sebaimana
tercantum dalam Data Kontrak atau Direksi Pekerjaan tidak dapat
menyetujuianya, Direksi pekerjaan menahan sejumlah uang
sebagaimana tercantum dalam Data Kontrak dari Pembayaran-
pembayaran yang seharusnya diberikan kepada Kontraktor.

63. Pemutusan 63.1 Pemilik atau Kontraktor dapat memutuskan Kontrak jika pihak lainnya
melakukan pelanggaran mendasar atas Kontrak.

63.2 Pelanggaran mendasar atas Kontrak termasuk antara lain, akan tetapi
tidak terbatas pada :
(a). kontraktor menghentikan pekerjaan selama 28 hari, sedangkan
penghentian tersebut tidak tercantum dalam program kerja yang
berlaku dan penghentian sedemikian belum diizinkan oleh Direksi
Pekerjaan.
(b). Direksi Pekerjaan memerintahkan Kontraktor menunda kemajuan
Pekerjaan dan perintah tersebut tidak ditarik dalam waktu 28 hari.
(c). Kontraktor dinyatakan pailit atau dilikuilidasi yang bukan
merupakan perombakan atau penggabungan perusahaannya.
(d). Sertifikasi Pekerjaan tidak dibayar oleh Pemilik kepada Kontraktor
dalam waktu 84 hari setelah tanggal disahkannya Sertifikat
tersebut.
(e). Direksi Perusahaan memberitahu bahwa kegagalan untuk
memperbaiki suatu Cacat Mutu yang bersifat khusus merupakan
pelanggan yang mendasar atas kontrak dan Kontraktor ternyata
gagal memperbaikinya dalam waktu yang telah ditetapkan oleh
Direksi Pekerjaan.
(f). Kontraktor tidak menyerahkan Jaminan yang diperlukan dan,

DOKUMEN LELANG CV. Brandeh Lestari Consultant


SSUK-18
BAB. IV SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK

(g). Kotraktor menunda beberapa hari atas penyelesaian pekerjaan


yang menyebabkan terlampuinya batas maksimum dengan
sebagaimana tercantum dalam Data Kontrak.
(h). Jika Kontraktor mempengaruhi Pemilik dalam rangka melakukan
praktek-praktek korupsi dan penggelapan dalam pelaksanaan
kontrak.

Pada paragraf ini yang dimaksud dengan :


“Praktek Korupsi” adalah prilaku menawarkan, memberikan, menerima
atau mengupayakan segala sesuatu yang terencana sedemikian rupa
yang dapat mempengaruhi keputusan Pemilik yang sedang terkait di
dalam proses pengadaan atau terkait atau pelaksanaan kontrak kerja,
dan
“Praktek Penimbunan dan Penggelapan” artinya suatu upaya
memalsukan fakta dengan tujuan mempengaruhi suatu proses
pengadaan atau proses pelaksanaan kontrak kerja yang dapat
berakibat merugikan Pemilik, dan praktek penipuan dan penggelapan
artinya termasuk pula pada praktek kolusi diantara para peserta
pelelangan (yang dilakukan sebelum atau sesudah pemasukan
dokumen penawaran pelelangan) dengan tujuan yang telah
direncanakan untuk menciptakan harga penawaran murni dan
melenyapkan makna dari suatu pelelangan yang terbuka bebas dan
sehat sehingga dapat merugikan Pemilik.

63.3 Apabila salah satu pihak memberitahu Direksi Pekerjaan akan suatu
pelanggaran kontrak, untuk suatu sebab diluar daftar tersebut pada
pasal 59.2, Direksi Pekerjaan wajib menetapkan apakah pelanggaran
tersebut bersifat mendasar atau tidak.

63.4 Terlepas dari ketentuan tersebut di atas, pemilik memutuskan kontrak


bila dianggapnya perlu.

63.5 Jika kontrak diputuskan maka kontraktor wajib untuk segera


menghentikan pekerjaan, mengamankan dan menyerahkan Lapangan
dan meninggalkannya.

64. Pembayaran 64.1 Jika kontrak diputuskan karena pelanggaran kontrak


Pada Pemutusan bersifat mendasar oleh Kontraktor, maka Direksi Pekerjaan wajib
menerbitkan sertifikat pembayaran untuk nilai pekerjaan yang telah
diselesaikan dan bahan-bahan yang telah dipesan dikurangi dengan
Uang Muka yang telah diterima hingga tanggal terbitnya sertifikat
tersebut, jika jumlah yang harus dibayar kepada pemilik melebihi
jumlah pembayaran kepada kontraktor, maka selisihnya merupakan
hutang yang harus dibayarkan kepada pemilik.

64.2 Jika kontrak diputuskan atas kehendak pemilik atau karena pemilik
melakukan pelanggaran kontrak yang bersifat mendasar, maka Direksi
Pekerjaan wajib menerbitkan sertifikat bahan-bahan yang telah
dipesan, biaya yang wajar untuk pemindahan peralatan, pemulangan

DOKUMEN LELANG CV. Brandeh Lestari Consultant


SSUK-19
BAB. IV SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK

karyawan dan pekerja kontraktor dan biaya pengamanan pekerja


dikurangi dengan sisa Uang Muka yang telah diterima hingga tanggal
diterbitkannya Sertifikat tersebut.

65. Pemanfaatan 65.1 Semua bahan di lapangan, peralatan instalasi, peralatan,


Milik Kontraktor pekerjaan sementara dan pekerjaan dapat dimanfaatkan oleh Pemilik
jika bersifat mendasar oleh Kontraktor.

66. Kegagalan 66.1 Jika kontrak menjadi gagal oleh timbulnya perang atau peristiwa
lainnya yang berada di luar kemampuan Pemilik atau Kontraktor, maka
Direksi Pekerjaan wajib menyatakan bahwa kontrak telah gagal,
Kontraktor wajib mengamankan lapangan dan menghentikan
pekerjaan segera setelah menerima pernyataan Direksi Pekerjaan ini.
Kontraktor wajib dibayar untuk semua Pekerjaan yang telah
dilaksanakan sebelum menerima pernyataan Direksi pekerjaan yang
dilaksanakan kemudian yang disanggupinya.

F. SYARAT KHUSUS KONTRAK

Definisi 1.1 Pemilik adalah Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh
Pemerintahan Daerah Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Cq.
Penanggungjawab Kegiatan Kepala Dinas Kelauatan dan Perikanan.
Direksi Pekerjaan adalah “Pelaksana Kegiatan Pada Dinas Kelautan
Dan Perikanan Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam” dan dapat
didelegasikan kepada pejabat lain yang ditunjuk.

Interprestasi 2.3 Jumlah Rekaman Kontrak yang harus disiapkan oleh Kontraktor sebanyak
7 (tujuh) buah. 4 (empat) buah diantaranya asli atau bermaterai Rp.
6.000,-.

Asuransi 16.1 Besarnya pertanggungan asuransi bagi pihak ketiga dilaksanakan


dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
Kontraktor diwajibkan membayar pajak-pajak, Retribusi Bahan Galian
Gol. C, Astek dan lain-lainnya sesuai dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku, baik peraturan pusat maupun
peraturan Daerah.
Penjamin Asuransi yang diperkenankan adalah PT. ASTEK.
Pembayaran iuran oleh kontraktor dilakukan seawal mungkin dan
selambat-lambatnya pada pembayaran angsuran pertama/uang muka.

Pekerjaan harus 20.1 Kontraktor harus melalui pekerjaan paling lambat dalam
Pada rencana Tgl. waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal Surat Perintah MulaiKerja
Penyelesaian (SPMK).
Jangka waktu untuk penyelesaian seluruh pekerjaan untuk paket ini 90
(sembilan puluh) hari kalender dihitung sejak Tanggal Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK).

Pembayaran 47.1 Pada periode tertentu,setelah prestasi pekerjaan mencapai

DOKUMEN LELANG CV. Brandeh Lestari Consultant


SSUK-20
BAB. IV SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK

Prestasi Pekerjaan nilai tertentu, Kontraktor dapat mengajukan pembayaran


asuransi/termijin tertulis kepada pemilik disertai dengan lampiran Berita
Acara Kemajuan Fisik, yang berikut :
1. Periode pelaksanaan.
2. Rincian jenis pekerjaan dan kuantitas sesuai Daftar Kuantitas dan
Harga pada Kontrak/Adendum Kontrak.
3. Prestasi fisik yang telah dicapai (s.d periode lalu, periode ini dan
s.d periode ini).

Atas dasar permintaan pembayaran angsuran tersebut, pemilik akan


menerbitkan Berita Acara pembayaran yang memuat :
1. Periode pelaksanaan
2. Perhitungan pembayaran (s.d periode lalu, periode ini dan s.d
periode ini) yang merupakan hasil perkalian antara kuantitas
pekerjaan yang telah dilaksanakan dengan Harga Satuan
pekerjaan yang tertera pada kontrak.
Berita Acara ditandatangani oleh pemilik dan kontraktor.

Dalam penyusunan Berita Acara pembayaran, diperhitungkan pula


pemotongan-pemotongan sebagai berikut :
1. Pembayaran yang telah dilaksanakan pada periode sebelumnya.
2. Pengembalian uang muka.
3. Denda atas keterlambatan (bila ada).

Uang rentensi sebesar 10 % (sepuluh perseratus) dari nilai kontrak


akhir akan dibayarkan setelah pekerjaan yang telah diserahkan pada
tahap pertama dipelihara dan dirawat sebagaimana mestinya serta
masa pemeliharaan dilampui dan telah dilaksanakan Serah Terima
Kedua Pekerjaan (FHO) ; atau :
1. Uang retensi akan dibayarkan setelah dilakukan Serah Terima
Pertama Pekerjaan apabila Kontraktor menyerahkan Surat
Jaminan Pemeliharaan oleh Bank Umum/Perusahaan Asuransi
Luar Negeri yang bonafit.
2. Jaminan Pemeliharaan harus berlaku sepanjang masa selama
masa pemeliharaan.
3. Pemilik dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari harus ada mengajukan
Surat Permintaan Pembayaran (SPP) ke Kas Pemda untuk
menyelesaikan prestasi pekerjaan.

Jaminan Uang Muka 56.1 Besarnya jaminan uang muka harus bernilai sekurang-kurangnya
sama dengan jumlah uang muka yang diberikan.
Jaminan uang muka secara bertahap dapat dikurangi sesuatu dengan
pencapaian prestasi pekerjaan.

Jaminan Pelaksanaan 56.2 Besarnya jaminan pelaksanaan ditetapkan sebesar 5 % (lima


perseratus) dari nilai kontrak.
Jaminan pelaksanaan harus diterbitkan oleh Bank, Umum atau
Perusahaan Asuransi yang mempunyai program asuransi kerugian
(Surety Bond) dan harus direansuransikan kepada perusahaan
asuransi luar negeri yang bonafit.

DOKUMEN LELANG CV. Brandeh Lestari Consultant


SSUK-21
BAB. IV SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK

Jaminan Pelaksanaan harus berlaku Minimal sejak ditandatangani


Surat Perjanjian (kontrak) sampai selesai masa pelaksanaan
konstruksi atau terbitnya Berita Acara Penyerahan Pertama Pekerjaan
(PHO).

Jaminan Pemeliharaan 56.4 Besarnya jaminan pemeliharaan ditetapkan sebesar 10 % (sepuluh


perseratus) dari nilai kontrak.
Jaminan pemeliharaan harus diterbitkan oleh Bank Umum atau
perusahaan Asuransi yang mempunyai program asuransi kerugiana
(Surety Bond) dan harus direansuransikan kepada perusahaan
asuransi luar negeri yang bonafit.
Jaminan pemeliharaan harus berlaku sepanjang masa selama masa
kontrak sampai dengan dilaksanakannya Serah Terima dua Pekerjaan
(FHO).

Peristiwa kompensasi 49.1 (e) Yang termasuk juga dalam peristiwa kompensasi yaitu resiko khusus,
adalah : gempa bumi, banjir besar, tanah longsor, kebakaran.
1. Pemilik wajib membayar kepada Kontraktor prensentasi pekerjaan
bahan-bahan/barang lain yang akan menjadi milik proyek, atau
pekerjaan yang belum diperhitungkan dalam angsuran perusahaan
yang mengalami kerusakan akibat resiko khusus dengan
memperlihatkan bukti-bukti yang nyata dan laporan-laporan yang
jelas.
2. Apabila terjadi salah satu dari resiko yang khusus, maka kontraktor
harus segera memberi tahu untuk minta persetujuan tentang
adanya resiko khusus dan melapor kepada direksi tentang
tindakan pengamanannya. Apabila direksi tidak mungkin dihubungi
maka kontraktor harus segera mengambil tindakan pengaman.
3. Biaya-biaya bagi pelaksanaan tindakan-tindakan yang seharusnya
dapat dilakukan.
a. Kontraktor tidak melaksanakan pengaman yang
seharusnya dapat dilakukan.
b. Kontraktor lalai melapor dalam jangka waktu selambat-
lambatnya 7 (tujuh) hari sejak kejadian dan
memberitahukan secara tertulis kepada Direksi tentang
kejadian-kejadian yang dimaksud dalam ayat (2) di atas.

Penyesuaian Harga Penambahan atau pengurangan biaya karena aturan naiknya harga
barang tidak diberi eskalasi. Kecuali diatur oleh ketentuan pemerintah.

Denda Keterlambatan 49.1 Besarnya denda keterlambatan setiap hari kerja adalah 1/1000 (satu
perseribu) dari nilai kontrak dan maksimum 5/100 (lima perseratus)
dari nilai kontrak.
Uang Muka 55.1 Tata Cara Kontraktor untuk memperoleh pembayaran uang muka dan
cara pengambilannya serta besarnya uang muka maksimum yang
dapat diberikan sebagai berikut :
1. Uang muka maksimum sebesar 30 % (tiga puluh persen) dari nilai
kontrak untuk usaha kecil/koperasi kecil dan 20 % (dua puluh
persen) untuk perusahaan/koperasi menengah dan besar, dibayar
setelah PIHAK KEDUA mengajukan permohonan tertulis disertai :

DOKUMEN LELANG CV. Brandeh Lestari Consultant


SSUK-22
BAB. IV SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK

a. Rencana penggunaan dan kebutuhan.


b. Jaminan uang muka, senilai uang muka yang akan
diambil, yang dikeluarkan oleh Bank pemerintah atau
Bank lain/Lembaga keuangan lainnya yang dis
ahkan oleh Menteri Keuangan. Jaminan uang muka
tersebut berlaku sampai pengambilan seluruh uang muka
tersebut lunas.
c. Kwitansi.
d. Pernyataan bahwa uang muka tersebut tidak akan
digunakan untuk keperluan di luar pelaksanaan pekerjaan
yang dimaksud.
2. Pengambilan uang muka tersebut di atas dilakukan pemotongan
pada angsuran-angsuran secara sebanding dan selambat-
lambatnya telah lunas sepenuhnya pada saat penyerahan pertama
pekerjaan.

Jaminan Jaminan pelaksanaan besarnya 5 % dari nilai kontrak, dengan masa


berlaku sekurang-kurangnya sampai dengan pekerjaan selesai 100 %
(serah terima pertama pekerjaan).

Penyelesaian 59.1 Segera setelah seluruh pekerjaan diselesaikan (100 %), kontraktor
dapat meminta secara tertulis kepada direksi untuk melaksanakan
penyerahan pertama pekerjaan (PHO), disertai dengan Surat
pernyataan bahwa kontraktor telah menyelesaikan seluruh
kewajibannya sehubungan dengan Kontrak. Kontraktor wajib
mengamankan Pemilik dari segala bentuk tuntutan/klain dari segala
pihak sehubungan dengan kontrak.

Penyerahan 60.1 Tidak ada penyerahan pekerjaan-pekerjaan untuk bagian-bagian


pekerjaan yang belum diselesaikan oleh Kontraktor.

Petunjuk 62.1 Gambar sebenarnya terbangun/terpasang (asbuil Drawing)


Pengoperasian dan harus dibuat oleh Kontraktor, dengan uk.kertas A1 dan A3
Pemeliharaan masing-masing sebanyak 3 (tiga) rangkap, kalkirnya, selambat-
lambatnya sebelum penyerahan kedua (FHO).

62.2 Masa pemeliharaan adalah selama 30 (tiga puluh) hari terhitung dari
penyerahan pertama (PHO), yang merupakan waktu untuk
melaksanakan pekerjaan penyelesaian, kemudian baru dibuat Acara
Serah Terima Pekerjaan yang kedua (FHO).

63.5 Sanksi lain yang akan dikenakan pada kontraktor bila kontrak diputus,
karena kesalahan kontraktor akan dikenakan “Daftar Hitam” sesuai
dengan peraturan yang berlaku di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum.

DOKUMEN LELANG CV. Brandeh Lestari Consultant


SSUK-23

Anda mungkin juga menyukai