Anda di halaman 1dari 64

KETENTUAN UMUM KONTRAK

PELELANGAN UMUM
JASA PEMBORONGAN
PENGADAAN DAN PEMASANGAN PAGAR RUMIJA RUAS
JAKARTA-TANGERANG
CABANG CAWANG-TANGERANG-CENGKARENG
TAHUN 2017

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 1 / 64


KETENTUAN UMUM KONTRAK
DEFINISI & INTERPRETASI

G. 01 (1) Definisi dan Interpretasi


Apabila di dalam Ketentuan Umum Kontrak dan atau di dalam Dokumen Kontrak yang lain digunakan istilah-
istilah dan atau singkatan-singkatan dan atau kata-kata seperti di bawah ini, maka maksud dan artinya harus
ditafsirkan sebagai berikut :

(i)
(a). Pekerjaan : Pengadaan dan Pemasangan Pagar Rumija
(b). Lokasi : Ruas Jakarta – Tangerang
(c). Pemberi Tugas : PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Cawang – Tangerang –
Cengkareng selaku Pengguna Jasa Pemborongan
(d). Pemimpin Proyek/Satuan Tugas : Orang yang ditunjuk sebagai yang mewakili dan diberi
wewenang oleh Pemberi Tugas yang bertindak dalam ruang
lingkup tugas-tugas tertentu dan dalam wewenang yang
diberikan kepadanya oleh Pemberi Tugas.
(e). Penyedia Jasa : Badan usaha atau orang perseorangan yang kegiatan usahanya
menyediakan Barang/Jasa.
(f). Sub Penyedia Jasa : Seseorang atau beberapa orang, atau perusahaan, usaha
bersama, atau koperasi atau badan usaha dengan ijin tertulis dari
Pemberi Tugas, menyerahkan sebagian dari pekerjaan menurut
Kontrak.
(g). Kepala Pelaksana / : Wakil dari Penyedia Jasa yang berhak bertindak atas nama
General Superintendent untuk menerima dan memenuhi perintah dari Pemimpin
Proyek/Satuan Tugas, dan memeriksa serta mengarahkan
pelaksanaan pekerjaan.
(h). Panitia Serah Terima Sementara : Panitia yang terdiri atas wakil dari Pemberi Tugas dan wakil yang
ditunjuk Penyedia Jasa.
(ii)
(a). Kontrak : Surat Perjanjian antara Pemberi Tugas dan Penyedia Jasa yang
menetapkan kewajiban masing-masing pihak menurut Kontrak,
termasuk, tetapi tidak terbatas pada Administrasi Kontrak,
Pelaksanaan dan Jaminan Pekerjaan, penyediaan Gambar,
tenaga kerja, bahan dan peralatan, dan dasar pembayaran serta
penentuan jumlah nilai Kontrak. Kontrak ini meliputi semua
dokumen Kontrak yang tercantum dalam Instruksi Kepada
Penawar, dan dokumen-dokumen yang dikeluarkan selama
jangka waktu pelelangan dan juga persetujuan tertulis yang
ditetapkan untuk menyelesaikan pekerjaan dalam suatu cara yang
bisa diterima.
(b). Spesifikasi : Termasuk Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Khusus.

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 2 / 64


(c). Spesifikasi Umum : Dokumen Kontrak yang berisi syarat-syarat yang harus diikuti
sebagai dasar pelaksanaan pekerjaan baik pengertian, kualitas,
hasil pekerjaan maupun cara pengukuran dan dasar pembayaran
untuk setiap jenis pekerjaan.
(d). Spesifikasi Khusus : Dokumen Kontrak ini berisi Pasal-pasal yang melengkapi
Spesifikasi Umum.
(e). Gambar / Gambar Rencana : Adalah gambar-gambar yang dimaksudkan dalam Dokumen
Kontrak dan setiap perubahan pada gambar tersebut yang telah
disetujui secara tertulis oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas serta
gambar-gambar semacam lainnya yang disediakan atau disetujui
secara tertulis oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas.
(f). Gambar Kerja (Shop Drawing) : Gambar Kerja berarti gambar yang dibuat oleh Penyedia Jasa
untuk memudahkannya dalam melaksanakan pekerjaan dan
disetujui secara tertulis oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas
untuk melengkapi dan merinci gambar yang disediakan oleh
Pemberi Tugas guna mengendalikan Pekerjaan secara
memadai.
(g). Gambar Terlaksana (As Built : Gambar yang selalu dibuat secara kumulatif berdasarkan hasil
Drawing) kemajuan bulanan pekerjaan nyata dan sudah harus menjadi
gambar yang lengkap sebelum Serah Terima Sementara.
Gambar ini dibuat dalam ukuran A-3 dan didasarkan pada
Gambar Rencana, Gambar Kerja dan hasil nyata yang terbangun
di lapangan.
(h). Disetujui : Adalah persetujuan secara tertulis dari persetujuan lisan
sebelumnya, dan persetujuan berarti persetujuan tertulis
termasuk seperti yang disebutkan di atas.
(i). Instruksi : Perintah tertulis resmi, atau perintah tertulis tidak resmi yang
selanjutnya ditegaskan secara resmi, yang dikeluarkan oleh
Pemimpin Proyek/Satuan Tugas kepada Penyedia Jasa sesuai
dengan Ketentuan Umum Kontrak Pasal G.07, yang meminta
pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan Kontrak.
(j). Perintah Perubahan : Perintah tertulis yang dikeluarkan oleh Pemimpin Proyek/Satuan
Tugas dan diterima oleh Penyedia Jasa, yang mencakup
instruksi-instruksi tambahan, variasi kuantitas atau perubahan
terhadap pekerjaan atau terhadap Dokumen-dokumen Kontrak.
(k). Perjanjian Kontrak : Penyedia Jasa, setelah menerima Surat Perintah Mulai Kerja
secara tertulis, harus mengadakan dan membubuhkan tanda-
tangannya pada Perjanjian Kontrak dalam waktu 30 (tigapuluh)
hari sesuai dengan Formulir Perjanjian Kontrak bilamana perlu
dengan perubahan. Perjanjian ini selanjutnya ditandatangani
oleh Penandatangan yang berhak dari pihak Pemberi Tugas,
yang harus disiapkan dan diselesaikan atas biaya Pemberi
Tugas.
(l). Addenda / Addendum : Adalah persetujuan tertulis antara Pemberi Tugas dan Penyedia
Jasa yang mensahkan suatu perubahan dalam Dokumen Kontrak

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 3 / 64


yang diajukan langsung oleh Pemberi Tugas atau dengan suatu
Perintah Perubahan yang dikeluarkan oleh Pemimpin Proyek/
Satuan Tugas. Addenda harus dibuat bilamana Harga Satuan
Jenis Pembayaran atau jumlah lain yang disetujui atau jumlah
Kontrak berbeda dari jumlah yang dimasukkan dalam Perjanjian
Kontrak atau Addenda yang berjalan, atau bilamana terjadi
perubahan Kontrak atau perubahan teknis, atau perubahan masa
pelaksanaan.
(iii)
(a). Tanggal Penanda-Tanganan : Adalah tanggal ditandatanganinya Kontrak oleh Pemberi Tugas.
Kontrak
(b). Surat Perintah Mulai Kerja : Adalah pemberitahuan tertulis dari Pemberi Tugas kepada
Penyedia Jasa untuk memulai Pekerjaan.
(c). Tanggal Pelaksanaan Pekerjaan/ : Tanggal pelaksanaan pekerjaan/dimulainya pekerjaan selambat-
Dimulainya Pekerjaan lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah dikeluarkannya Surat
Perintah Mulai Kerja oleh Pemberi Tugas atau, bila Penyerahan
Lahan merupakan bagian dari syarat-syarat memulai pekerjaan
maka Tanggal Penyerahan Lahan ditetapkan sebagai Tanggal
Dimulainya Pekerjaan dan harus merupakan tanggal awal
Jangka Waktu Konstruksi.
(d). Berita Acara Serah Terima : Berita Acara yang ditandatangani oleh Pemberi Tugas dan
Sementara Penyedia Jasa yang menyatakan bahwa seluruh hasil pekerjaan
telah selesai dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan
dalam Dokumen Kontrak serta bahwa hasil pekerjaan dapat
diterima dengan baik oleh Pemberi Tugas.
(e). Berita Acara Serah Terima : Berita Acara yang ditandatangani oleh Pemberi Tugas dan
Terakhir Penyedia Jasa yang menyatakan antara lain bahwa masa
Pemeliharaan telah selesai dan memenuhi persyaratan Kontrak
serta bahwa seluruh hasil pekerjaan dapat diterima dengan baik
oleh Pemberi Tugas.
(f). Jangka Waktu Kontrak : Jumlah hari yang dijadwalkan untuk penyelesaian pekerjaan,
termasuk perpanjangan waktu yang diwenangkan. Jangka waktu
ini terdiri dari Jangka Waktu Konstruksi yang berakhir pada
tanggal Serah Terima Sementara dan Jangka Waktu
Pemeliharaan yang dimulai dari tanggal Serah Terima Sementara
sampai Serah Terima Akhir Pekerjaan.
(g). Jangka Waktu Pelaksanaan : Jangka Waktu yang telah dijadwalkan dari tanggal dimulainya
pekerjaan sampai dengan Penyedia Jasa harus menyelesaikan
Pekerjaan hingga Serah Terima Sementara. Jangka waktu ini
ditetapkan dalam jumlah hari yang diberikan dalam Perjanjian
Kontrak ditambah setiap adanya perpanjangan waktu yang
diwenangkan.
(h). Jangka Waktu Masa : Jangka Waktu dari tanggal Serah Terima Sementara yang
Pemeliharaan diterima oleh Pemberi Tugas hingga tanggal Serah Terima Akhir
(FHO) Hasil Pekerjaan, yang jangka waktunya harus sebagaimana
yang ditetapkan dalam Perjanjian Kontrak.

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 4 / 64


(iv)
(a). Jaminan Pelaksanaan : Jaminan yang disediakan oleh Penyedia Jasa sebagai
tanggungannya untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan Kontrak.
(b). Nilai Kontrak : Sejumlah uang yang disebutkan dalam Perjanjian Kontrak sesuai
dengan tambahan atau pengurangan yang mungkin telah dibuat
menurut Addenda berikutnya sesuai dengan ketentuan Kontrak
selama berlakunya Jangka Waktu Kontrak.
(c). Jenis Pembayaran : Satuan pekerjaan yang dijabarkan secara khusus dimana Harga
Satuan atau Upah ditetapkan dalam daftar Kuantitas dan Harga,
sehingga pembayaran dilakukan kepada Penyedia Jasa sesuai
dengan jumlah satuan pekerjaan yang telah dikerjakan.
(d). Uang Retensi : Adalah persentase tertentu dari jumlah nilai Kontrak dan nilai
Addendum (bila ada) yang ditahan oleh Pemberi Tugas sesuai
dengan Pasal G.60 di sini demi menjamin kemajuan pekerjaan
yang memuaskan Pemberi Tugas yang telah diselesaikan oleh
Penyedia Jasa.
(e). Daftar Upah Dan Harga : Format tabulasi yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan
Harga, yang berisi mata pekerjaan dan kolom kosong untuk Upah
dan Harga yang akan diisi oleh Penawar dan akan dipakai hanya
bila, dalam pikiran Pemimpin Proyek/Satuan Tugas, hal tersebut
perlu atau diinginkan bahwa suatu pekerjaan tambah atau
pekerjaan pengganti harus dilaksanakan atas dasar pekerjaan
harian.
(f). Harga Satuan : Berarti harga tetap dari setiap jenis pembayaran yang dijabarkan
dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan Daftar Upah dan Harga,
untuk Penyedia Jasa atau nilai lain yang mungkin disetujui setiap
saat oleh Pemberi Tugas dan Penyedia Jasa.
(v)
(a). Jadwal / Daftar Pekerjaan : Harus berarti Pekerjaan sebagaimana yang ditetapkan dalam atau
harus ditafsirkan berdasarkan Dokumen Kontrak.
(b). Pekerjaan : Penyediaan semua tenaga kerja, Peralatan Konstruksi, bahan,
peralatan dan pengeluaran-pengeluaran lain yang perlu dan tepat
demi penyelesaian proyek dan pelaksanaan dari semua tugas dan
kewajiban yang dibebankan kepada Penyedia Jasa sesuai
Kontrak.
(c). Pekerjaan Permanen : Adalah suatu bagian dari pekerjaan sebagaimana disyaratkan
dalam Kontrak yang harus diselesaikan oleh Penyedia Jasa dan
diterima oleh Pemberi Tugas.
(d). Pekerjaan Sementara : Adalah segala macam pekerjaan sementara yang diminta dalam
pelaksanaan, penyelesaian atau jaminan dari Pekerjaan.
(e). Peralatan Konstruksi : Segala mesin-mesin, peralatan atau barang-barang yang
(Construction Plant) diperlukan di dalam atau untuk pelaksanaan, penyelesaian atau
pemeliharaan pekerjaan atau pekerjaan sementara, tetapi tidak

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 5 / 64


termasuk didalamnya material lainnya yang akan dipergunakan
untuk mewujudkan seluruh atau sebagian dari Pekerjaan
Permanen.
(f). Bahan : Adalah setiap dan semua bahan yang diperuntukkan atau
dimaksudkan dalam Pekerjaan.
(g). Produk : Adalah bahan, mesin, peralatan dan perlengkapan tetap yang
merupakan bagian dari Pekerjaan Permanen tetapi tidak
termasuk bahan, mesin dan perlengkapan yang digunakan untuk
menyiapkan, mengangkut dan memasang Pekerjaan yang
biasanya dimaksudkan sebagai Peralatan Konstruksi,
Perlengkapan dan Bahan.
(h). Lapangan : Lapangan berarti lahan dan tempat, pada, di bawah, di dalam
atau di mana Pekerjaan akan dilaksanakan dan lahan atau
tempat lain yang disediakan oleh Pemberi Tugas untuk tujuan
Pekerjaan di dalam Kontrak bersama dengan tempat lain
tersebut yang mungkin secara khusus ditunjukkan dalam Kontrak
yang merupakan bagian dari lapangan.
(i). Daerah Milik Jalan (Damija) : Adalah istilah umum yang menunjukkan lahan, bangunan, atau
keperluan lain yang ada di dalamnya, yang didapatkan atau
diperuntukkan untuk jalan.
(j). Ruang Milik Jalan (Rumija) : Adalah istilah umum yang menunjukkan lahan, bangunan, atau
keperluan lain yang ada di dalamnya, yang didapatkan atau
diperuntukkan untuk jalan.
(vi)
(a). Hari : Adalah hari kalender sesuai dengan kalender Gregorius,
termasuk hari Minggu dan hari libur, yang berawal dan berakhir
pada tengah malam pukul 24.00 atau 00.00.
(b). Rupiah : Adalah Rupiah Indonesia yang merupakan mata uang yang sah
berlaku di Indonesia.
(vii)
(a). K3 : Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan pengertian
pemberian perlindungan kepada setiap orang yang berada di
tempat kerja, yang berhubungan dengan pemindahan bahan
baku, penggunaan peralatan kerja konstruksi, proses produksi
dan lingkungan sekitar tempat kerja
(b). Sistem Manajemen : Rangkaian proses manajemen yang sistematik dan terstruktur
Keselamatan dan Kesehatan dengan fokus pada Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan
Kerja (SMK3) melibatkan seluruh sumber daya yang bertujuan untuk
melindungi karyawan, pelanggan, asset dan mitra kerja dari
potensi bahaya yang mungkin terjadi.
(c). K3 Konstruksi dan : Keselamatan dan Kesehatan kerja konstruksi yang berhubungan
Pemeliharaan Konstruksi dengan kepentingan umum (masyarakat) antara lain pekerjaan
konstruksi : jalan, jembatan, bangunan gedung fasilitas umum,
sistem penyediaan air minum dan perpipaannya, sistem
pengolahan air limbah dan perpipaannya, drainase, pengolahan

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 6 / 64


sampah, pengaman pantai, irigasi, bendungan, bendung, waduk,
dan pemeliharaan bangunan konstruksi lainnya.
(d). Ahli K3 Konstruksi : Ahli K3 yang mempunyai kompetensi khusus di bidang K3
Konstruksi dalam menjalankan Sistem Manajemen K3 yang
dibuktikan dengan sertifikat dari yang berwenang.
(e). Petugas K3 Konstruksi : Petugas di dalam organisasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Dan/atau Organisasi Penyedia Jasa yang telah mengikuti
pelatihan/sosialisasi K3 Konstruksi dan berpengalaman
sedikitnya 2 (dua) tahun.
(f). Tempat Kerja : Setiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak
atau tetap, dimana tenaga kerja bekerja, atau yang sering
dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana
terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya baik didarat, di
dalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di udara
yang berada di dalam wilayah kekuasaan hukum Republik
Indonesia.
(g). Bahaya K3 : Suatu keadaan yang belum dikendalikan sampai pada suatu
batas yang memadai dan dapat diterima.
(h). Risiko K3 : Perpaduan/perkalian antara peluang/kemungkinan/ frekuensi
terjadinya peristiwa K3 dengan akibat/ keparahan yang
ditimbulkannya dalam kegiatan dan pemeliharaan konstruksi.
(i). Kategori Risiko K3 : Risiko Tinggi, Risiko Moderat dan Risiko Rendah. Jika terjadi
perbedaan pendapat tentang penentuan kategori risiko, harus
diambil tingkat risiko yang lebih tinggi.
(j). Peluang/Kemungkinan : Dinyatakan dalam tingkatan 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) :
/Frekuensi Terjadinya Peristiwa adalah Sangat Kecil (SK), Kecil (K), Sedang (S), Besar (B), dan
K3 Sangat Besar (SB) kemungkinannya.
(k). Akibat/Keparahan : Orang/Jiwa, Harta Benda dan lingkungan.
(l). Orang/Jiwa : Pekerja, Tamu, staf, Pengguna Suplier, Penyedia Jasa, Pihak
Luar dengan tingkatan yang berjenjang mulai dari 1 (satu)
sampai dengan 5 (lima).
(m). Harta Benda : Peralatan, Perlengkapan, Kendaraan yang yang dimiliki proyek
dan pihak luar (yang ada diarea kerja dan lingkungan kerja serta
pemanfaat konstruksi) dengan tingkatan yang berjenjang mulai
dari 1 (satu) sampai dengan 5 (lima).
(n). Lingkungan : Limbah (baik cair, padat dan gas) sisa bahan, buangan, bekas
dan complain lingkungan serta dampak ikutannya dengan
tingkatan yang berjenjang mulai dari 1 (satu) sampai dengan
5 (lima).
(o). Tabel Klasifikasi Risiko : Pedoman untuk menghitung dan menetapkan Tingkat Risiko
Tinggi atau Risiko Moderat atau Risiko Rendah yang dibuat oleh
Biro Manajemen Mutu dan Risiko pada proyek konstruksi dan
pemeliharaan.
(p). Audit Internal K3 : Pemeriksaan secara sistematik dan independen oleh Auditor K3

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 7 / 64


Konstruksi dalam kerangka pembinaan untuk memberikan
penilaian terhadap efektifitas penyelenggaraan K3 Konstruksi di
lingkungan kerja.
(q). Audit Internal K3 Konstruksi : Audit K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum yang dilakukan
Oleh Penyedia Jasa oleh auditor internal Penyedia Jasa
(r). RK3-K (Rencana K3-Kontrak) : Dokumen rencana penyelenggaraan K3 Konstruksi yang dibuat
oleh Penyedia Jasa dan akhirnya disetujui oleh PT Jasa Marga
(Persero) Tbk. untuk selanjutnya dijadikan sebagai sarana
interaksi antara Penyedia Jasa dengan Proyek/Pelaksana
Kontrak dalam penyelenggaraan K3 Konstruksi hingga pekerjaan
selesai.
(s). Monitoring dan Evaluasi : Kegiatan pemantauan dan penilaian terhadap kinerja
(MONEV) K3 Konstruksi Penyelenggaraan K3 Konstruksi yang Meliputi pengumpulan
data, analisa, penilaian, kesimpulan dan rekomendasi tingkat
penerapan K3 Konstruksi pada PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
(t). Pedoman/Standar Acuan : Pedoman/Standar acuan yang digunakan adalah Surat
Sistem Manajemen Keputusan Direksi Nomor : 162/KPTS/2010 tanggal
Keselamatan dan Kesehatan 30 September 2010.
Kerja (K3)

G.01(2) Bentuk Tunggal dan Jamak


Kata yang bermakna tunggal juga bisa mempunyai arti jamak dan sebaliknya bila konteks kalimatnya
menghendaki demikian.

G.01(3) Judul atau Catatan


Judul atau Catatan dalam ketentuan Umum Kontrak ini tidak boleh dianggap menjadi bagian dari isinya atau
digunakan untuk menafsirkan isi tersebut dalam Kontrak ini.

G.01(4) Biaya
Kata “Biaya” harus dianggap meliputi biaya overhead baik di dalam atau di luar lapangan.

PEMIMPIN PROYEK/SATUAN TUGAS

G.02(1) Wewenang dan Tugas Pemimpin Proyek/Satuan Tugas


Wewenang Pemimpin Proyek/Satuan Tugas secara umum berada pada lingkup manajemen proyek dan
bertanggung jawab dalam pengendalian tercapainya pekerjaan sesuai ketentuan di dalam Kontrak.

Tugas dari Pemimpin Proyek/Satuan Tugas, antara lain adalah :


(a) Melaporkan kepada Dinas Tenaga Kerja Setempat, terkait dengan :
• Jenis pekerjaan yang akan diserahkan kepada Penyedia Jasa,
• Setiap perubahan jenis pekerjaan yang akan serahkan melalui Kontrak.
(b) Memastikan dan memantau bahwa Kontrak pekerjaan telah didaftarkan oleh Penyedia Jasa kepada
Dinas Tenaga Kerja Setempat.

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 8 / 64


(c) Menangguhkan Pekerjaan secara keseluruhan atau sebagian akibat kegagalan Penyedia Jasa atau
ketidakamanan terhadap pekerja atau masyarakat atau akibat cuaca yang tidak layak.
(d) Memberikan rekomendasi kepada Pemberi Tugas atas penagihan pembayaran dari Penyedia Jasa
melalui Sertifikat Bulanan, Sertifikat Penyelesaian Sementara dan Sertifikat Penyelesaian Akhir.
(e) Memberikan persetujuan dan rekomendasi kepada Pemberi Tugas untuk dapat dilaksanakannya Serah
Terima Sementara dan Serah Terima Akhir.
(f) Memberi dan mengeluarkan perintah perubahan terhadap Kontrak kepada Penyedia Jasa sebagai akibat
tuntutan dan/atau keadaan lapangan.

PENYERAHAN PEKERJAAN

G. 03 (1) Penyerahan Pekerjaan kepada Sub Penyedia Barang/Jasa


(a) Penyedia Jasa sedapat mungkin bekerja sama dengan Penyedia Barang/Jasa Usaha Kecil/Koperasi Kecil
dengan cara mensubkontrakan sebagian Pekerjaaan yang bukan Pekerjaan utama, dan bagian Pekerjaan
yang akan disubkontrakan tersebut harus atas persetujuan tertulis dari Pemimpin Proyek/Satuan Tugas.
Penyedia Barang/Jasa Usaha Kecil/Koperasi dimaksud adalah yang memenuhi kriteria sebagaimana
dimaksud dalam Undang-undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil;
(b) Penyedia Jasa dilarang mengalihkan tanggung jawab sebagian Pekerjaan utama dengan memberikan
pekerjaan tersebut kepada pihak lain dengan cara dan alasan apapun, kecuali disubkontrakkan kepada
Penyedia Barang/Jasa spesialis atas persetujuan tertulis dari Pemimpin Proyek/Satuan Tugas;

G. 03 (2) Pelaksanaan Subkontrak Pekerjaan oleh Sub Penyedia Barang/Jasa


Sub Penyedia Barang/Jasa yang ditunjuk oleh Penyedia Jasa wajib melaksanakan sendiri Pekerjaan yang
disubkontrakan tersebut dan dilarang mensubkontrakan atau menyerahkan kepada pihak lain.

G. 04 Pelaksanaan Subkontrak Pekerjaan


(a) Pemimpin Proyek/Satuan Tugas mempunyai hak intervensi atas pelaksanaan subkontrak Pekerjaan
sebagaimana dimaksud pada Pasal G.03, yang meliputi pelaksanaan dan pembayaran Pekerjaan.
(b) Penyedia Jasa bertanggung jawab sepenuhnya terhadap Penyedia Barang/Jasa subkontrak yang
ditunjuknya baik dari hasil Pekerjaan maupun pasokan bahan/material yang disubkontrakkan tersebut.
Semua kerugian yang terjadi akibat pelaksanaan subkontrak tersebut yang antara lain karena
keterlambatan pekerjaan, keterlambatan pasokan bahan, ketidaksesuaian mutu, dan kenaikan biaya
merupakan tanggung jawab dan risiko dari Penyedia Jasa sepenuhnya.
(c) Penyedia Jasa tidak dapat menuntut ganti rugi dan atau kompensasi dan atau dispensasi dalam bentuk
dan jumlah apapun kepada Pemberi Tugas atas kerugian dimaksud.
(d) Meskipun bahwa Pemimpin Proyek/Satuan Tugas belum melarang penyerahan pekerjaan, Pemimpin
Proyek/Satuan Tugas berhak untuk melarang setiap Sub Penyedia Jasa dan mempunyai wewenang
penuh untuk memberhentikan setiap Sub Penyedia Jasa dari pekerjaan tersebut.
(e) Penyerahan sebagian dari pekerjaan tersebut tidak membebaskan Penyedia Jasa dari
tanggungjawabnya atau kewajiban menurut Kontrak.
(f) Penyedia Jasa harus memberikan keterangan-keterangan yang diminta oleh Pemimpin Proyek/Satuan
Tugas mengenai Sub Penyedia Jasa yang dipekerjakan atau yang akan dipekerjakan dalam pekerjaan
tersebut kepada Pemimpin Proyek/Satuan Tugas.

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 9 / 64


(g) Penyedia Jasa harus menyediakan tenaga/tim khusus/Sub Penyedia Jasa untuk melaksanakan
pekerjaan perbaikan/penyempurnaan terhadap kerusakan/ketidaksempurnaan pada lokasi pekerjaan
selama Jangka Waktu Kontrak (Masa Pelaksanaan dan Masa Pemeliharaan) guna terpenuhinya Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Jalan Tol.
(h) Apabila Sub Penyedia Jasa merupakan suatu badan usaha, Penyedia Jasa harus melampirkan data-data
mengenai kepengurusan Sub Penyedia Jasa tersebut yang meliputi nama Sub Penyedia Jasa, Pemimpin
badan usaha, alamat badan usaha, nomor telpon/faximile, alamat email, nomor telpon pelaksana
dilapangan dan lain-lain. Sub Penyedia Jasa yang diusulkan harus dapat dipertanggungjawabkan
keberadaannya dan memiliki pengalaman yang sesuai dengan pekerjaannya.
(i) Untuk memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) Jalan Tol, Tenaga/Tim Khusus/Sub Penyedia Jasa
yang dipekerjakan Penyedia Jasa harus selalu siap untuk melaksanakan perbaikan/penyempurnaan hasil
pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya selambat-lambatnya 2 x 24 jam atas hasil temuan yang
disampaikan oleh Pemberi Tugas baik secara tertulis maupun lisan serta informasi yang disampaikan
melalui media internet (email) dan faximili.
(j) Selama jangka waktu Kontrak (Masa Pelaksanaan dan Masa Pemeliharaan), apabila Tenaga/Tim
Khusus/Sub Penyedia Jasa yang dipekerjakan oleh Penyedia Jasa tidak dapat melaksanakan perbaikan
selama jangka waktu yang telah ditetapkan untuk memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) Jalan
Tol, maka Pemberi Tugas akan menunjuk langsung Sub Penyedia Jasa lain atas nama Penyedia Jasa
sebagaimana dijelaskan dalam surat kuasa yang merupakan bagian dari Kontrak untuk melaksanakan
pekerjaan perbaikan tersebut dimana biaya yang akan ditimbulkan menjadi tanggung jawab Penyedia
Jasa dan Pembayarannya akan dilakukan dengan cara dipotong langsung melalui uang retensi yang
ditahan selama masa Pemeliharaan

DOKUMEN KONTRAK

G.05 Lingkup Kontrak


Lingkup Kontrak meliputi kegiatan pelaksanaan dan penyelesaian serta termasuk didalamnya penyediaan
tenaga kerja, bahan, peralatan konstruksi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), asuransi, pekerjaan
sementara dan segala sesuatu yang berbentuk sementara atau tetap (permanen) yang diperlukan dalam atau
untuk pelaksanaan, termasuk Jaminan-Jaminan yang diperlukan sebagaimana dimaksud dalam Kontrak.

G.06(1) Bahasa
Bahasa Indonesia dan sistem ukuran metrik, harus digunakan dalam semua korespondensi dan hal-hal yang
berkenaan dengan Kontrak. Penyedia Jasa harus bisa berbicara, bertutur tulis dalam Bahasa Indonesia
dengan baik agar mereka dapat dipahami oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas dan sebaliknya mereka harus
dapat dengan jelas memahami Pemimpin Proyek/Satuan Tugas.

G.06(2) Undang-undang yang Mengatur


Kontrak harus dianggap telah dibuat dan harus ditafsirkan sesuai dengan Hukum Republik Indonesia. Semua
syarat-syarat yang dinyatakan dalam dokumen yang berbentuk Kontrak, sebagaimana ditetapkan dalam
Perjanjian Kontrak adalah mengikat dan berlaku sebagai hukum khusus bagi kedua belah pihak sesuai
dengan Pasal 1338 (1) dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Sebagai akibatnya, apabila kedua belah
pihak gagal menyelenggarakan sesuai dengan ketentuan dan syarat-syarat yang dinyatakan dalam Kontrak,
maka para pihak telah sepakat dan setuju untuk melepaskan haknya yang mungkin timbul berdasarkan
ketentuan Pasal 1266 dan Pasal 1267 Kitab Undang-undang Hukum Perdata.

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 10 / 64


Setiap Penyedia Jasa Asing yang ikut serta dalam cara apapun dalam Kontrak ini diperbolehkan digugat pada
suatu pengadilan atau pengadilan yurisdiksi yang kompeten dalam wilayah Republik Indonesia untuk setiap
persoalan atau masalah yang timbul dari dokumen-dokumen, penetapan pemenang, dan pelaksanaan proyek.
Untuk tujuan ini setiap petugas atau wakil dari Penyedia Jasa asing tersebut yang ada di wilayah Republik
Indonesia diberi wewenang untuk menerima panggilan proses pengadilan atas nama Penyedia Jasa asing
meskipun ada pelarangan atau pembatasan yang ditentukan oleh Penyedia Jasa asing tersebut atas petugas
atau wakilnya.

G.06(3) Dokumen-Dokumen Saling Berkaitan Satu Sama Lain


Kecuali bila ditetapkan lain dalam Kontrak, ketentuan-ketentuan yang ada dalam Ketentuan Umum Kontrak
harus berlaku pada semua Dokumen Kontrak lainnya.

Dokumen Kontrak harus dianggap sebagai saling berkaitan dan saling menunjang satu dengan yang lainnya
tetapi dalam hal timbul keraguan dan perbedaan pendapat, maka akan dijelaskan dan dipertimbangkan oleh
Pemimpin Proyek/Satuan Tugas yang kemudian Pemimpin Proyek/Satuan Tugas mengeluarkan instruksi
kepada Penyedia Jasa yang mengarahkan dengan cara bagaimana pekerjaan itu harus dilaksanakan.

Penyedia Jasa harus melaksanakan pekerjaan sesuai dengan maksud Gambar dan Spesifikasi, dan tidak
boleh mengambil keuntungan karena adanya kesalahan atau kelalaian dalam Gambar, atau adanya
ketidakcocokan antara Gambar dan Spesifikasi.

G.06(4) Informasi Tidak Boleh Dibocorkan


Tidak satupun dari Dokumen-dokumen yang berkaitan dengan Kontrak boleh digunakan oleh salah satu pihak
untuk tujuan apapun selain daripada Kontrak, dan baik Penyedia Jasa, Pemimpin Proyek/Satuan Tugas,
maupun Pemberi Tugas tidak boleh membocorkan atau menggunakan informasi yang tercantum dalam
dokumen kecuali untuk tujuan Kontrak. Informasi dan atau tulisan-tulisan mengenai pekerjaan atau foto-foto
pekerjaan tidak boleh diterbitkan kecuali jika dengan persetujuan tertulis dari Pemberi Tugas.

KELENGKAPAN DOKUMEN GAMBAR DAN INSTRUKSINYA

G.07(1) Penyimpanan Gambar Rencana


Gambar Rencana harus tetap berada dalam penjagaan Pemimpin Proyek/Satuan Tugas dan untuk
kepentingan pelaksanaan pekerjaan Penyedia Jasa diberi satu salinan, Penyedia Jasa harus menyediakan
dan membuat atas biaya sendiri penggandaan salinan tersebut yang dibutuhkannya. Pada saat penyelesaian
Kontrak, Penyedia Jasa harus mengembalikan semua Gambar Rencana kepada Pemimpin Proyek/Satuan
Tugas sesuai dengan yang ditetapkan dalam Kontrak.

G.07(2) Satu Salinan Gambar Rencana Harus Disimpan di Lapangan


Satu salinan Gambar Rencana yang disediakan untuk Penyedia Jasa atau sebagaimana yang disebutkan
sebelumnya harus disimpan oleh Penyedia Jasa di lapangan dan Gambar Rencana yang sama pada waktu
yang tepat disediakan untuk keperluan pemeriksaan dan digunakan oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas dan
oleh orang lain yang diberikan wewenang oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas secara tertulis.

G.07(3) Perubahan Gambar Rencana dan Instruksi Lebih Lanjut


Harus diantisipasi bahwa perbaikan Gambar Rencana akan dilakukan oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas
selama Jangka Waktu Pelaksanaan. Setiap adanya perubahan Gambar Rencana akibat kondisi lapangan,
akan ditentukan oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas meskipun Penyedia Jasa harus meminta perhatian

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 11 / 64


Pemimpin Proyek/Satuan Tugas terhadap penyimpangan tersebut untuk dipertimbangkan oleh Pemimpin
Proyek/Satuan Tugas.

Pemimpin Proyek/Satuan Tugas mempunyai kekuasaan dan wewenang penuh untuk menyediakan Gambar
Rencana dan instruksi lebih lanjut tentang Gambar Rencana kepada Penyedia Jasa kapanpun selama
kemajuan Pekerjaan karena diperlukan untuk tujuan pelaksanaan Pekerjaan dan untuk jaminan Pekerjaan
yang layak dan memadai, dan Penyedia Jasa harus melaksanakan dan terikat oleh hal tersebut.

Instruksi tersebut boleh dikeluarkan oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas untuk memerintahkan memulai,
memberhentikan dan memulai lagi pekerjaan, memerintahkan setiap jenis Pembayaran dalam Kontrak,
menjelaskan Dokumen Kontrak atau jenis pekerjaan yang ditetapkan secara terpisah. Instruksi boleh
mencakup gambar terinci (detailed drawing), garis pedoman teknis yang melengkapi atau informasi serupa
lainnya yang dianggap perlu oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas untuk menjelaskan informasi yang telah
disediakan dalam Dokumen Kontrak. Instruksi semacam ini, bagaimanapun, tidak akan mengubah Dokumen
Kontrak atau mengubah Kuantitas yang ditetapkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

Pelaksanaan perubahan kuantitas memerlukan keluarnya perintah atau Addenda, sebagaimana ditetapkan
menurut Pasal G.51 dalam Ketentuan Umum Kontrak ini.

Instruksi disiapkan dan dikeluarkan oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas secara tertulis dan Penyedia Jasa
akan segera mengakui menerima setiap instruksi dengan menandatangani dan mengembalikan salinannya
kepada Pemimpin Proyek/Satuan Tugas. Penyedia Jasa diwajibkan untuk memenuhi semua instruksi yang
dikeluarkan oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas.

Jika karena suatu alasan Pemimpin Proyek/Satuan Tugas harus memberikan instruksi secara lisan, Penyedia
Jasa harus memenuhi perintah lisan tersebut. Instruksi lisan yang diberikan oleh Pemimpin Proyek/Satuan
Tugas harus ditegaskan secara tertulis dalam waktu 2 (dua) hari, dan penegasan tertulis tersebut apakah
dikeluarkan sebelum atau sesudah melaksanakan perintah lisan tersebut harus dianggap sebagai suatu
instruksi. Bila perintah lisan tersebut telah ditegaskan secara tertulis, maka oleh Penyedia Jasa konfirmasi
yang dibuat secara tertulis tersebut tidak boleh bertentangan dengan maksud dari Pemimpin Proyek/Satuan
Tugas. Konfirmasi tersebut harus dianggap sebagai suatu instruksi dalam pengertian dari Pasal ini.

G.07(4) Gambar Rencana yang Diminta oleh Penyedia Jasa


Penyedia Jasa memberitahukan secara tertulis kepada Pemimpin Proyek/Satuan Tugas bila perencanaan
atau kemajuan Pekerjaan kemungkinan tertunda atau terganggu, kecuali jika suatu Gambar Rencana atau
perintah lebih lanjut, termasuk pengarahan, instruksi atau persetujuan oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas
tersebut dalam kurun waktu yang layak. Pemberitahuan tersebut harus meliputi rincian gambar atau perintah
yang meminta dan mengenai apa dan kapan pemberitahuan tersebut diminta dan mengenai penundaan atau
gangguan yang kemungkinan dialami jika hal tersebut terlambat.

G.07(5) Gambar Kerja (Shop Drawing) yang Diminta dari Penyedia Jasa
Penyedia Jasa harus menyiapkan dan menyerahkan Gambar Kerja (Shop Drawing) beserta salinannya
termasuk salinan Pekerjaan Sementara kepada Pemimpin Proyek/Satuan Tugas. Sebanyak 5 (lima) set
salinan gambar, bergaris hitam di atas putih dengan ukuran A3 atau ukuran yang disetujui Pemimpin
Proyek/Satuan Tugas.

Pada saat Penyedia Jasa menyerahkan gambar, surat pengantar yang dikirimkan beserta gambar harus
secara jelas menyatakan setiap rincian yang tidak cocok dengan gambar yang disetujui sebelumnya atau
syarat-syarat dan ketentuan dalam Kontrak.

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 12 / 64


Apabila setelah disetujui oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas ternyata gambar kerja yang diserahkan oleh
Penyedia Jasa tersebut tidak sesuai dengan Kontrak, maka Pemimpin Proyek/Satuan Tugas berhak
membatalkan Gambar Kerja tersebut.

G.07(6) Gambar Terlaksana (As Built Drawing)


Sebelum dilaksanakan Serah Terima Sementara sebagaimana ditetapkan dalam Pasal G.48, Penyedia Jasa
harus memperbaharui, mengganti atau melengkapi Gambar Terlaksana bilamana diperlukan sehingga
Gambar-gambar tersebut secara tepat menggambarkan Pekerjaan yang telah dilaksanakan. Gambar
Terlaksana ini selain didasarkan pada salinan Gambar Kerja (shop drawing), juga merupakan hasil dari
pengukuran hasil pekerjaan di lapangan, dan diajukan untuk mendapat persetujuan dan disahkan oleh
Pemimpin Proyek/Satuan Tugas.

Sajian Gambar Terlaksana diproduksi dengan perangkat lunak Autocad dan Adobe PDF di atas kertas
ukuran A3 80 gr sebanyak 1 (satu) set Asli. Setelah Gambar Terlaksana disetujui dan ditandatangani, maka
Gambar Terlaksana tersebut direproduksi dengan metode Scanning di atas kertas ukuran A3, 80 gr dengan
sebanyak 1 (satu) set dan difotokopi di atas kertas ukuran A3 sebanyak 5 (lima) set, serta dalam bentuk soft
copy format (*.DWG) dan atau (*.PDF) dan disimpan dalam Flash Disk.

KEWAJIBAN – KEWAJIBAN UMUM

G.08(1)a Tanggung Jawab Umum Penyedia Jasa


Penyedia Jasa harus, dengan penuh ketelitian dan ketekunan, merancang, melaksanakan dan meyelesaikan
Pekerjaan dan memperbaiki setiap kerusakannya sesuai dengan Kontrak. Penyedia Jasa harus menyediakan
semua pengawas pekerjaan, pekerja, bahan-bahan, peralatan konstruksi dan semua hal yang bersifat
sementara ataupun permanen yang disyaratkan untuk perancangan, pelaksanaan dan pemeliharaan
pekerjaan secara sungguh-sungguh dan penuh tanggungjawab sebagaimana diperlukan dan disyaratkan di
dalam atau secara layak ditafsirkan berdasarkan Kontrak.

Baik diperiksa ataupun tidak diperiksa oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas, setiap pekerjaan sementara atau
permanen ataupun persiapan, tetap menjadi tanggungjawab Penyedia Jasa sepenuhnya.

G.08(1)b Tugas dan Tanggung Jawab Penyedia Jasa/Pelaksana Konstruksi dalam menjalankan
Siklus dan Manajemen K3 Konstruksi
1. Memastikan biaya penyelenggaraan K3 Konstruksi dalam harga penawaran pengadaan jasa konstruksi.
Perhitungan biaya penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang pekerjaan Umum tersebut sudah
merupakan satu kesatuan dengan biaya pelaksanaan konstruksi, yang diperhitungkan dalam analisis
harga Satuan pada setiap jenis pekerjaan yang mengandung risiko K3.
2. Mematuhi dan melaksanakan Peraturan Eksternal dan Peraturan Internal PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
tentang penerapan K3 dalam pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan Keputusan Direksi Nomor :
162/KPTS/2010 tanggal 30 September 2010.
3. Wajib menyerahkan kepada Panitia Pengadaan barang/jasa :
a. Foto copy Sertifikat Sistim Manajemen K3 (SMK3), atau
b. Mengisi dan menyerahkan pernyataan tertulis kesanggupan untuk menjalankan siklus K3
c. Foto Copy Surat Keterangan atau Pernyataan pelanggan bahwa calon penyedia jasa pernah
mempunyai pengalaman kerja dengan penyelesaian K3 dengan ”Zero accident” atau tanpa
kecelakaan. (jika ada)

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 13 / 64


4. Wajib membuat ”Pra RK3-K” sebagai salah satu kelengkapan penawaran dalam proses pengadaan
barang/jasa yang diikuti sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku.
5. Wajib menyusun Tingkat Risiko K3 kegiatan yang akan dilaksanakan untuk dibahas dengan Panitia
Pengadaan Barang/Jasa.
6. Tugas membuat Pra RK3-K sebagaimana instruksi Panitia Pengadaan, dengan ketentuan :
a. Dibuat pada awal kegiatan.
b. Harus mencantumkan kategori Tingkat Risiko K3 masing-masing pekerjaan utama dan Perhitungan
Tingkat Risiko K3 secara umum atau Keseluruhan dan cara-cara pengendaliannya.
c. Pada proses klarifikasi, wajib mempresentasikan Pra RK3-K kepada Panitia Pengadaan
Barang/Jasa dalam proses klarifikasi.
7. Wajib melakukan presentasi RK3-K yang telah disahkan pada rapat pertama pra proyek.
8. Wajib mengajukan Tinjauan ulang terhadap RK3-K (pada bagian yang memang perlu dilakukan kaji
ulang) dilakukan setiap bulan secara berkesinambungan selama pelaksanaan pekerjaan konstruksi
berlangsung.
9. Wajib melibatkan Ahli K3 Konstruksi pada setiap paket pekerjaan yang mempunyai Risiko K3 tinggi atau
melibatkan sekurang-kurangnya Petugas K3 Konstruksi pada setiap paket pekerjaan yang mempunyai
risiko K3 Moderat atau Risiko K3 Rendah.
10. Melakukan kerja sama untuk membentuk kegiatan SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum bila ada
dua atau lebih Penyedia Jasa yang bergabung dalam satu kegiatan. Dan kerja sama kegiatan SMK3
Konstruksi tersebut dipimpin oleh penangung jawab utama Penyedia Jasa.
11. Berwenang dan bertindak sebagai koordinator K3 jika pada proyek yang dikerjakannya terdapat supplier
ataupun subPenyedia Jasa yang ditunjuk langsung oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk. oleh
pertimbangan tertentu.
12. Wajib membentuk P2K3 (Panitia Pembina K3) bila :
a. Mengelola pekerjaan yang memperkerjakan pekerja dengan jumlah paling sedikit 100 orang,
b. Mengelola pekerjaan yang memperkerjakan pekerja kurang dari 100 orang, akan tetapi
menggunakan bahan, proses dan instalasi yang mempunyai Risiko yang besar akan terjadinya
peledakan, kebakaran, keracunan dan penyinaran radioaktif.
c. Wajib melapor ke Dinas Tenaga Kerja dan Jamsostek setempat sesuai ketentuan berlaku.
13. Wajib membuat Laporan Rutin Kegiatan P2K3 ke Dinas Tenaga Kerja setempat dan tembusannya
disampaikan kepada Proyek Pelaksana Kontrak Konstruksi.
14. Wajib melaksanakan Audit internal K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum sebagaimana jika memiliki
Sertifikat Sistem Manajemen K3 Perusahaan.
15. Menyediakan informasi terbaru, dan selalu diperbaharui tentang kegiatan K3 ditempat kerja.
16. Wajib menindaklanjuti rekomendasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk. tentang K3 Konstruksi dalam rangka :
a. Hasil inspeksi terhadap Kondisi Nyaris (Nearmiss) dan kejadian K3 walaupun tanpa celaka/cidera,
b. Pencegahan Kecelakaan Kerja dan Penyakit akibat kerja,
c. Peningkatan derajat kesehatan pekerja

G.08(2) Pelaksanaan di Lapangan dan Metoda Pelaksanaan


Penyedia Jasa harus bertanggungjawab penuh terhadap kecukupan, stabilitas dan keamanan atas semua
kegiatan dan metode pelaksanaan di lapangan dengan ketentuan bahwa Penyedia Jasa tidak harus

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 14 / 64


bertanggungjawab terhadap desain Spesifikasi Pekerjaan Permanen atau desain Spesifikasi Pekerjaan
Sementara yang disediakan oleh Pemberi Tugas, kecuali bila dinyatakan lain dalam Kontrak. Meskipun
demikian Penyedia Jasa bertanggungjawab memberitahukan kepada Pemimpin Proyek/Satuan Tugas dan
Pemberi Tugas setiap menemukan kemungkinan adanya ketidakcukupan atau ketidaktepatan dalam desain
dan pada saat yang sama mengusulkan perbaikan yang sesuai.

G.09 Kontrak Jasa Pemborongan


Setelah menerima surat Penunjukan Penyedia Jasa Pemborongan, Penyedia Jasa harus mengadakan
Kontrak dan membubuhkan tandatangannya dalam waktu selambatnya 15 (lima belas) Hari Kerja.
Selanjutnya Kontrak ini kemudian ditandatangani oleh Pemberi Tugas.

G.10(1) Jaminan Pelaksanaan


Penyedia Jasa wajib memberikan Jaminan Pelaksanaan kepada Pemberi Tugas sebagai jaminan pada saat
pelaksanaan Kontrak, yaitu berupa Bank Garansi yang dikeluarkan oleh Bank yang mempunyai ijin
mengeluarkan produk Bank Garansi dari instansi yang berwenang dan Bank Garansi tersebut harus
diterbitkan oleh Bank yang berdomisili di wilayah lokasi Kantor Pusat dari Penyedia Jasa atau di wilayah dari
lokasi Pengadaan Barang/Jasa atau di wilayah dari lokasi pekerjaan.
Jaminan Pelaksanaan diserahkan oleh Penyedia Jasa kepada Pemberi Tugas selambat-lambatnya 1 (satu)
Hari Kerja pada saat sebelum Penyedia Jasa menandatangani Kontrak. Jumlah dan besarnya nilai Jaminan
Pelaksanaan adalah sebagaimana dimaksud dalam Kontrak.

Masa berlaku Jaminan Pelaksanaan adalah terhitung sejak ditandatanganinya Kontrak oleh Penyedia Jasa
dan Pemberi Tugas sampai dengan ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima Sementara (PHO)
Pekerjaan oleh Pemberi Tugas dan Penyedia Jasa ditambah 30 (Tiga puluh) Hari Kalender.

Jika terjadi perubahan nilai kontrak dan/atau jangka waktu kontrak, maka dilakukan penyesuaian terhadap
besarnya nilai dan jangka waktu masa berlakunya jaminan pelaksanaan dimaksud serta semua biaya yang
timbul menjadi tanggungjawab Penyedia Jasa. Semua biaya yang timbul dalam rangka perpanjangan Jaminan
Pelaksanaan dimaksud menjadi tanggungjawab Penyedia Jasa.

Jika diperlukan oleh Pemberi Tugas, maka masa berlaku Jaminan Pelaksanaan wajib diperpanjang oleh
Penyedia Jasa dalam jangka waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) Hari Kalender sebelum masa berlaku
Jaminan Pelaksanaan berakhir.

Pemberi Tugas akan mengembalikan Jaminan Pelaksanaan kepada Penyedia Jasa dalam jangka waktu
selambatnya 30 (tiga puluh) Hari Kalender setelah Berita Acara Serah Terima Sementara (PHO) Hasil
Pekerjaan ditandatangani oleh Pemberi Tugas dan Penyedia Jasa.

G.10(2) Uang Muka dan Jaminan Uang Muka


Uang Muka dapat diberikan oleh Pemberi Tugas kepada Penyedia Jasa hanya untuk melaksanakan dan
membiayai Pekerjaan sebagaimana dimaksud Pasal 1 dalam Kontrak.

Penyedia Jasa dapat mengajukan permohonan Uang Muka sebesar maksimal 10% (sepuluh perseratus) dari
nilai Kontrak sebagaimana dimaksud pada dalam Kontrak, selambat-lambatnya 60 (enam puluh) Hari
Kalender sejak ditandatanganinya Kontrak oleh Pemberi Tugas dan Penyedia Jasa. Apabila jangka waktu 60
(enam puluh) Hari Kalender dimaksud terlampaui, maka Penyedia Jasa tidak dapat memperoleh pembayaran
Uang Muka dimaksud.

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 15 / 64


Pembayaran Uang Muka dapat diberikan oleh Pemberi Tugas kepada Penyedia Jasa setelah Penyedia Jasa
menyerahkan Jaminan Uang Muka kepada Pemberi Tugas, yaitu berupa jaminan tertulis dalam bentuk Bank
Garansi yang dikeluarkan oleh Bank yang mempunyai ijin mengeluarkan produk Bank Garansi dari instansi
yang berwenang dan Bank Garansi tersebut harus diterbitkan oleh Bank yang berdomisili di wilayah lokasi
Kantor Pusat dari Penyedia Jasa atau di wilayah dari lokasi Pengadaan Barang/Jasa atau di wilayah dari
lokasi pekerjaan.
Besarnya nilai Jaminan Uang Muka sebagaimana dimaksud pada Pasal ini adalah sama dengan nilai Uang
Muka sebagaimana dimaksud pada Pasal 9 dalam Kontrak. Masa berlakunya Jaminan Uang Muka sekurang-
kurangnya adalah sejak diterimanya Uang Muka sampai dengan lunasnya pengembalian Uang Muka tersebut
oleh Penyedia Jasa ditambah 30 (tiga puluh) Hari Kalender.

Pengembalian Uang Muka oleh Penyedia Jasa tersebut dilakukan secara proposional sekurang-kurangnya
15% (lima belas perseratus) dari nilai Sertifikat Pembayaran dengan cara dipotongkan pada setiap
pembayaran Pekerjaan yang dimulai dari Sertifikat Pembayaran pertama (Nomor 1) setelah mendapat Uang
Muka, dan harus sudah dilunasi pada saat kemajuan Pekerjaan sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 dalam
Kontrak telah mencapai 80% (delapan puluh perseratus) dari nilai Kontrak.
Pemberi Tugas akan mengembalikan Jaminan Uang Muka kepada Penyedia Jasa dalam jangka waktu
selambatnya 30 (tiga puluh) Hari Kalender setelah Penyedia Jasa melunasi pengembalian Uang Muka
dimaksud.

G.10 (3) Jaminan Pemeliharaan


Jaminan Pemeliharaan adalah Jaminan pada saat masa Pemeliharaan dalam bentuk Uang Retensi yang
dipotongkan pada setiap pembayaran pekerjaan dan ditahan oleh Pengguna Jasa Jumlah Jaminan
Pemeliharaan sebesar 10 % (Sepuluh perseratus) dari Nilai Kontrak.

Setelah dilaksanakan Serah Terima Sementara (PHO) Hasil Pekerjaan, Penyedia Jasa memiliki tanggung
jawab dalam hal Pemeliharaan atas hasil pekerjaan yang telah diselesaikan oleh Penyedia Jasa. Penyedia
Jasa wajib melakukan inspeksi terhadap lokasi pekerjaan yang menjadi tanggungannya selama masa
pemeliharaan dengan cara sebagai berikut :
(a) Inspeksi rutin yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa minimal 3 (tiga) kali dalam 1 (satu) bulan, yang
hasilnya dilaporkan secara tertulis kepada Pemberi Tugas/Pemimpin Proyek/Satuan Tugas.
(b) Inspeksi rutin yang dilaksanakan sebagaimana huruf a diatas dapat dilakukan oleh Penyedia Jasa
dan/atau bersama dengan Satuan Tugas dan (bila diperlukan), yang hasilnya dituangkan dalam berita
acara.
(c) Biaya yang timbul akibat dari pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada masa pemeliharaan
menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.

Penyedia Jasa dengan biayanya sendiri diwajibkan melakukan perbaikan terhadap kerusakan/
ketidaksempurnaan selama jangka waktu masa pemeliharaan tersebut yang menjadi tanggung jawabnya
guna terpenuhinya Standar Pelayanan Minimal (SPM) Jalan Tol dan apabila Penyedia Jasa tidak melakukan
pekerjaan perbaikan/penyempurnaan, maka pekerjaan perbaikan/penyempurnaan tersebut akan dilaksanakan
oleh Pemberi Tugas atas nama Penyedia Jasa dengan caranya sendiri dimana biaya seluruhnya di tanggung
oleh Penyedia Jasa dengan cara dibayarkan/dipotong dari Jaminan Pemeliharaan dan apabila ternyata
kurang, maka Penyedia Jasa bertanggung jawab untuk memenuhi kekurangannya.

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 16 / 64


Pemberi Tugas akan mengembalikan Jaminan Pemeliharaan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari
kalender setelah Penyedia Jasa menyelesaikan tanggungjawab dan kewajibannya selama jangka waktu masa
Pemeliharaan dan dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima Akhir (FHO) Hasil Pekerjaan yang
ditandatangani oleh Pemberi Tugas dan Penyedia Jasa.

G.11 Pemeriksaan Lapangan


Penyedia Jasa dianggap telah memeriksa, mengamati dan memahami kondisi lapangan dan sekitarnya serta
informasi yang tersedia yang berkaitan dengan lapangan termasuk yang berkenaan dengan semua utilitas,
sebelum mengajukan penawaran dan dalam pelaksanaan, mengenai bentuk dan sifat, termasuk kondisi
bawah permukaan, kondisi hidrologi dan iklim, tingkat dan sifat pekerjaan, bahan yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan pekerjaan, utilitas yang sudah ada dan kondisi sosial sepanjang lapangan, sarana mencapai
lapangan dan akomodasi yang mungkin diperlukan dan secara umum, harus dianggap telah memperoleh
semua informasi yang diperlukan, termasuk mengenai risiko, biaya tak terduga lainnya dan seluruh keadaan
lain yang mungkin mempengaruhi penawarannya. Penyedia Jasa harus mempertanggung-jawabkan sendiri
interpretasinya atas seluruh kondisi lapangan dan harus melengkapinya dengan hasil penyelidikannya sendiri.

G.12 Kecukupan Penawaran dan Hambatan serta Kondisi yang Tidak Diketahui Sebelumnya
Penyedia Jasa dianggap telah memahami dan bertanggungjawab terhadap penawarannya sebelum
mengajukan penawaran mengenai kebenaran dan kecukupan Penawarannya terhadap Pekerjaan dan
mengenai Upah dan Harga yang dinyatakan dalam Daftar Kuantitas dan Harga serta Daftar Upah dan Harga
dimana upah dan harga tersebut, kecuali ditetapkan lain dalam Kontrak harus mencakup semua kewajibannya
sesuai Kontrak dan semua hal yang diperlukan untuk melaksanakan, memelihara dan menjaga performa
Pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak.

Meskipun demikian jika selama pelaksanaan pekerjaan Penyedia Jasa harus menghadapi kondisi fisik selain
dari kondisi iklim di lapangan, atau hambatan lain, yang atas pendapatnya kondisi atau hambatan tersebut
kemungkinan belum diketahui sebelumnya secara layak oleh Penyedia Jasa yang berpengalaman, maka
Penyedia Jasa harus memberikan pemberitahuan tertulis mengenai hal tersebut di atas kepada Pemimpin
Proyek/Satuan Tugas dengan tembusan kepada Pemberi Tugas. Jika menurut pendapat Pemimpin
Proyek/Satuan Tugas kondisi dan hambatan lain tersebut belum diketahui sebelumnya secara layak oleh
Penyedia Jasa yang berpengalaman, maka Pemberi Tugas, setelah mendapat masukan dari Pemimpin
Proyek/Satuan Tugas, sepanjang diperlukan dapat memutuskan :
(a) Tambahan waktu pelaksanaan pekerjaan bila memang dibutuhkan, dan/atau
(b) Memberi pengesahan atas sejumlah biaya tambahan yang wajar dan layak yang telah diajukan oleh
Penyedia Jasa akibat kondisi tersebut.

Keputusan yang diberikan tersebut tetap memperhatikan setiap instruksi yang dikeluarkan Pemimpin
Proyek/Satuan Tugas kepada Penyedia Jasa berkaitan dengan kondisi dan hambatan diatas, dan setiap
langkah-langkah yang tepat dan layak yang dapat diterima Pemimpin Proyek/Satuan Tugas yang
kemungkinan diambil oleh Penyedia Jasa dalam keadaan tidak adanya instruksi khusus Pemimpin
Proyek/Satuan Tugas sebagai akibat Kondisi dan hambatan yang sedang dihadapi.

G.13 Pekerjaan Harus Memenuhi Keputusan Pemimpin Proyek/Satuan Tugas


Kecuali sejauh secara hukum atau secara fisik tidak memungkinkan, maka Penyedia Jasa harus
melaksanakan, menyelesaikan dan menjamin pekerjaan sesuai dengan Dokumen Kontrak dan harus
memenuhi dan mengikuti secara ketat instruksi dan pengarahan Pemimpin Proyek/Satuan Tugas mengenai

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 17 / 64


setiap hal (apakah disebutkan dalam Kontrak atau tidak) yang berkenaan dengan pekerjaan. Penyedia Jasa
hanya akan mengikuti instruksi dan pengarahan dari Pemimpin Proyek/Satuan Tugas sesuai kewenangannya.

G.14 Program yang Harus Disediakan


Dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) Hari Kalender yang terhitung sejak tanda tangan Kontrak,
Penyedia Jasa harus menyampaikan kepada Pemimpin Proyek/Satuan Tugas dan membahas jadwal waktu
pelaksanaan Pekerjaan, peralatan konstruksi, pegawai Penyedia Jasa secara terinci yang diserahkan beserta
dengan Penawaran.

Setelah membahas hal tersebut, dalam jangka waktu selambatnya 15 (lima belas) Hari Kalender yang
terhitung sejak tanda tangan Kontrak, maka Penyedia Jasa harus menyiapkan dan meminta persetujuan
sebagai berikut :
(a) Program Mobilisasi Personil/Tenaga Ahli dan peralatan-peralatan yang akan digunakan sebagaimana
dimaksud dalam dokumen Kontrak.
(b) Detail program yang memperlihatkan urutan prosedur pelaksanaan Pekerjaan dengan CPM-NETWORK.
(c) Mendaftarkan Kontrak pekerjaan kepada Dinas Tenaga Kerja setempat sebelum pekerjaan dilaksanakan.
(d) Jadwal waktu pelaksanaan Pekerjaan yang memperlihatkan urutan prosedur dan metode untuk
melaksanakan Pekerjaan oleh Penyedia Jasa. Pemimpin Proyek/Satuan Tugas dan atau Pemberi Tugas
setelah mengulas program-program dan jadwal tersebut diatas, harus memberikan persetujuan akhir.
(e) Format pelaporan dan administrasi surat-menyurat dalam memenuhi kelengkapan proses sertifikat
pembayaran.
(f) Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja-Kontrak (RK3-K).

Bilamana diminta oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas atau Pemberi Tugas, Penyedia Jasa harus
menyediakan informasi lain-lainnya secara tertulis mengenai persiapan untuk melaksanakan pekerjaan dan
termasuk Peralatan Konstruksi serta Pekerjaan Sementara yang diusulkannya.

Pengajuan kepada dan persetujuan oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas atau Pemberi Tugas mengenai
program, Jadwal dan hal-hal lain, tidak akan membebaskan Penyedia Jasa dari setiap kewajiban dan
tanggungjawab Kontraknya.

G.15 Kepala Pelaksana / General Superintendent


Penyedia Jasa harus memberikan dan menyediakan semua pelaksana yang diperlukan selama pelaksanaan
pekerjaan dan selama Pemimpin Proyek/Satuan Tugas menganggap perlu untuk memenuhi secara layak
kewajiban Penyedia Jasa menurut Kontrak. Wakil Penyedia Jasa atau orang yang kompeten dan wakil yang
diberi wewenang disini selanjutnya dinamakan Kepala Pelaksana atau General Superintendent harus
dicalonkan dalam Penawaran dan harus disetujui secara tertulis oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas
sebelum memulai Pekerjaan, yang persetujuannya setiap saat dapat ditarik, dan harus secara tetap berada di
lapangan dan harus memberikan semua waktunya untuk pelaksanaan pekerjaan. Jika persetujuannya harus
ditarik oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas, Penyedia Jasa berkenaan dengan ketentuan-ketentuan
penggantinya yang disebutkan di sini selanjutnya, setelah menerima pemberitahuan tertulis atas penarikan
tersebut harus sesegera mungkin memberhentikan wakilnya dari Pekerjaan dan harus tidak mempekerjakan
lagi pada pekerjaan ini dalam kapasitas apa saja dan harus menggantikannya dengan wakil yang lain yang
disetujui oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas. Wakil yang diberi hak ini harus cakap berbahasa Indonesia
dan harus menerima arahan dan instruksi dari Pemimpin Proyek/Satuan Tugas, atas nama Penyedia Jasa.

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 18 / 64


Kepala Pelaksana harus memiliki wewenang penuh dari Penyedia Jasa untuk bertindak di lapangan atas
nama Penyedia Jasa.

G.16(1) Pegawai Penyedia Jasa


Penyedia Jasa harus menyediakan dan mempekerjakan orang di lapangan sehubungan dengan pelaksanaan
dan pemeliharaan pekerjaan :
(a) Hanya pelaksana, insinyur dan teknisi terampil dan berpengalaman dalam masing-masing bidangnya
serta wakil kepala, mandor dan pimpinan-pimpinan di lapangan yang mampu memberikan supervisi yang
tepat pada pekerjaan yang memerlukan supervisi; dan
(b) Tenaga kerja terampil, semi terampil dan tidak terampil bilamana diperlukan agar pelaksanaan dan
pemeliharaan pekerjaan layak dan tepat waktu.

Pegawai utama yang dirinci dalam penawaran harus disetujui oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas sebelum
memulai pekerjaan dan harus selalu berada di lapangan kerja selama Jangka Waktu pelaksanaan konstruksi.
Penyedia Jasa tidak boleh memberhentikan atau menggantikan pegawai yang terinci dalam Dokumen
Penawaran dari pekerjaan tanpa persetujuan tertulis dari Pemimpin Proyek/Satuan Tugas. Penyedia Jasa
boleh memilih staf atas pilihannya sendiri, tetapi dianjurkan untuk mempekerjakan sebanyak mungkin bangsa
Indonesia pada posisi kunci sejauh pegawai tersebut memenuhi syarat untuk proyek ini.

Dalam memilih pegawainya, bilamana mungkin Penyedia Jasa diminta untuk mempekerjakan orang yang
memenuhi syarat yang berdomisili di propinsi dimana proyek ini berada. Semua pegawai lokal Penyedia Jasa,
pada semua jenjang pekerjaan digaji sesuai dengan kenyataan gaji yang berlaku. Semua kewajiban Penyedia
Jasa sebagaimana ditetapkan dalam Pasal ini juga berlaku bagi semua Sub Penyedia Jasa.

G.16(2) Penolakan Pegawai Penyedia Jasa


Pemimpin Proyek/Satuan Tugas harus bebas untuk menolak dan meminta Penyedia Jasa untuk
memberhentikan dari pekerjaan setiap orang yang dipekerjakan oleh Penyedia Jasa pada pelaksanaan atau
pemeliharaan Pekerjaan yang menurut pendapat Pemimpin Proyek/Satuan Tugas, berbuat tidak baik, atau
tidak mampu atau mengabaikan tugas-tugasnya, atau sebaliknya jabatannya dianggap oleh Pemimpin
Proyek/Satuan Tugas tidak diinginkan dan orang seperti ini agar tidak lagi dipekerjakan atas pekerjaan ini
tanpa persetujuan tertulis dari Pemimpin Proyek/Satuan Tugas. Setiap orang yang diberhentikan dari
pekerjaan harus diganti sesegera mungkin oleh seorang pengganti yang mampu dan yang disetujui oleh
Pemimpin Proyek/Satuan Tugas.

G.17 Pematokan Lapangan (Setting-Out)


(a) Setelah penyerahan lapangan atau sebagian darinya, Penyedia Jasa harus segera melakukan survai
ulang keseluruhan alinemen, mengambil penampang melintang yang baru dari terrain. Bila pekerjaan ini
telah selesai, Penyedia Jasa harus menarik penampang melintang muka tanah dan profil muka tanah dan
menetapkan garis ketinggian yang didasarkan pada Gambar Rencana. Profilnya harus diserahkan
kepada Satuan Tugas untuk dimintakan persetujuannya. Setelah disetujui oleh Pemimpin Proyek/Satuan
Tugas, profil-profil ini beserta dengan penampang melintang yang telah diambil, akan menjadi dasar
perhitungan kuantitas.
(b) Penyedia Jasa harus bertanggungjawab terhadap kebenaran dan ketetapan pemasangan patok (staking-
out) dari pekerjaan berkenaan dengan titik-titik asli, garis dan tinggi referensi yang diberikan oleh
Pemimpin Proyek/Satuan Tugas secara tertulis dan untuk kebenarannya, sesuai dengan yang tersebut di
atas mengenai posisi, tinggi, ukuran dan alinemen dari semua bagian pekerjaan dan penyediaan semua
perlengkapan, alat-alat dan tenaga kerja yang diperlukan berkenaan dengan hal tersebut.

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 19 / 64


(c) Jika, suatu waktu selama kemajuan pekerjaan, terjadi kesalahan dalam hal posisi, tinggi, ukuran ataupun
alinemen dari suatu bagian pekerjaan, Penyedia Jasa yang dalam hal ini diminta melakukan oleh Satuan
Tugas, atas biayanya sendiri harus meralat kesalahan tersebut hingga memuaskan Pemimpin
Proyek/Satuan Tugas, kecuali bila kesalahan tersebut didasarkan pada data yang salah yang diberikan
oleh Satuan Tugas secara tertulis, maka biaya pembetulan hal yang sama tersebut akan ditanggung oleh
Pemberi Tugas.
(d) Pemeriksaan setiap pemasangan patok atau setiap garis atau tinggi oleh Pemimpin Proyek/Satuan
Tugas tidak boleh dalam suatu cara yang membebaskan Penyedia Jasa dari tanggung jawabnya untuk
membetulkannya dan Penyedia Jasa harus secara hati-hati menjaga dan melindungi semua bench-marks
(patok ikat), sight rails, pasak (pegs) dan benda-benda lain yang digunakan dalam pemasangan patok
(staking out) pekerjaan.
(e) Penyedia Jasa harus bertanggung jawab menjaga kabel listrik, kabel telepon, pipa, lobang, garis utilitas
lain dan semacamnya, serta harus mengirimkan pemberitahuan kepada Satuan Tugas tepat pada
waktunya dalam rangka untuk memindahkannya bilamana perlu.
(f) Penyedia Jasa, sebelum menyerahkan penawarannya, harus dianggap telah memahami sepenuhnya
keadaan yang berkenaan dengan utilitas yang harus dijaga selama pekerjaannya berlangsung dan
perlunya untuk memudahkan pekerjaan Penyedia Jasa utilitas lain selama jangka waktu pelaksanaan.

G.18 Lubang Bor dan Penggalian Eksplorasi


Jika dalam masa pelaksanaan pekerjaan Pemimpin Proyek/Satuan Tugas memerintahkan Penyedia Jasa
untuk membuat lubang bor atau melaksanakan penggalian eksplorasi diluar lingkup Pekerjaan yang sudah
termasuk dalam Daftar Kuantitas dan Harga, maka perintah seperti ini harus dibuat secara tertulis dan dapat
dianggap sebagai pekerjaan tambahan.

G.19 Penjagaan dan Penerangan


Penyedia Jasa berkenaan dengan pekerjaan ini harus menyediakan dan memelihara atas biaya sendiri
seluruh penerangan, penjagaan, pemagaran dan pengawasan bilamana perlu atau diminta oleh Pemimpin
Proyek/Satuan Tugas atau oleh pihak yang berkewajiban untuk melindungi Pekerjaan atau untuk keamanan
dan kenyamanan masyarakat atau lain-lain.

Penyedia Jasa harus melaporkan dengan segera dan dengan tepat kepada Pemimpin Proyek/Satuan Tugas
segera setelah menerima dan menemukan suatu informasi atau data, apakah terbukti atau tidak, berkaitan
dengan kejadian keamanan fisik, kriminal dan pelanggaran hukum, termasuk tetapi tidak terbatas pada
pembunuhan sengaja atau tidak sengaja, pencurian, pembongkaran, penggunaan narkotik, atau obat-obatan
terlarang, pengrusakan harta benda milik pemerintah, penipuan, sabotase, subversi, pengkhianatan dan
spionase. Penyedia Jasa harus mengenali dan memenuhi semua undang-undang dan peraturan-peraturan
yang dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia.

Penyedia Jasa dengan biayanya sendiri harus mengadakan penerangan yang cukup untuk menerangi lokasi
pekerjaan yang dilaksanakan pada malam hari.

G.20(1) Perlindungan Pekerjaan


Dari saat memulai dan menyelesaikan pekerjaan, Penyedia Jasa harus bertanggungjawab terhadap
perlindungan hasil kerjanya dan atas semua pekerjaan sementara dan dalam hal kerusakan, kehilangan atau
kecelakaan yang akan terjadi selama Pekerjaan, atau sebagian darinya atau terhadap pekerjaan sementara
dari akibat apa saja. Kecuali resiko yang diperkecualikan sebagaimana ditetapkan pada butir (2) dari Pasal ini,
maka atas biaya sendiri, harus memperbaiki dan membuatnya bagus kembali, sehingga pada saat

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 20 / 64


penyelesaian Pekerjaan harus dalam susunan dan keadaan yang baik serta sesuai dengan setiap ketentuan
dalam Kontrak dan sesuai dengan instruksi Pemimpin Proyek/Satuan Tugas.

Dalam hal kerusakan tersebut, kehilangan dan kecelakaan yang terjadi dari setiap resiko yang
diperkecualikan, Penyedia Jasa hingga tingkatan tertentu diminta oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas dan
dengan mematuhi ketentuan dari Pasal G.65, harus memperbaiki dan menyempurnakan kembali
sebagaimana disebabkan olehnya dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan olehnya untuk tujuan memenuhi
kewajibannya menurut Pasal G.49 atau G.50.

G.20(2) Resiko yang Diperkecualikan


“Resiko yang Diperkecualikan” ini adalah gempa bumi, peperangan (apakah perang yang diproklamasikan
atau tidak), adanya serbuan musuh, perbuatan asing, pemberontakkan, revolusi, huru-hara atau perebutan
kekuasaan, perang sipil, atau sebab semata-mata karena desain Pekerjaan dari Pemimpin Proyek/Satuan
Tugas.

G.21 Asuransi Pekerjaan


Tanpa membatasi kewajiban dan tanggungjawabnya menurut Pasal G.20, sebelum mulai pelaksanaan
Pekerjaan Penyedia Jasa harus mengasuransikan atas nama bersama antara Pemberi Tugas dan Penyedia
Jasa terhadap segala kehilangan dan kerusakan dari sebab apapun yang timbul (CAR = Contractor’s All Risk)
selain daripada “Resiko yang diperkecualikan” sebagaimana disebut dalam Pasal G.20(2) yang menjadi
tanggung jawabnya menurut pasal-pasal dalam Kontrak dalam suatu cara dimana Pemberi Tugas dan
Penyedia Jasa terjamin selama Jangka Waktu Pelaksanaan dan Jangka Waktu Pemeliharaan karena
kehilangan atau kerusakan yang ditimbulkan oleh sebab yang terjadi sebelum mulai Jangka Waktu
Pelaksanaan dan Jangka Waktu Pemeliharaan untuk setiap kehilangan atau kerusakan olehnya dengan
tujuan memenuhi kewajibannya menurut Pasal G.49 atau Pasal G.50 dalam Dokumen ini :
(a) Pekerjaan dan Pekerjaan Sementara hingga nilai penuh dari pekerjaan yang dilaksanakan setiap saat.
(b) Bahan, peralatan konstruksi dan harta benda lainnya yang dibawa ke lapangan oleh Penyedia Jasa
hingga nilai penuh dari bahan, peralatan konstruksi dan barang-barang lain.

Demikian juga tanpa membatasi kewajiban dan tanggung jawabnya menurut Pasal G.20 Ketentuan Umum
Kontrak ini, Penyedia Jasa dalam polis asuransi kedua harus mengasuransikan Pekerjaan yang telah
diselesaikan atas nama bersama antara Pemberi Tugas dan Penyedia Jasa terhadap semua kehilangan atau
kerusakan oleh sebab apapun yang timbul termasuk telah dioperasikannya Pekerjaan selama Jangka Waktu
Pemeliharaan.

Asuransi semacam ini harus diadakan pada perusahaan asuransi dalam syarat-syarat yang disetujui oleh
Pemberi Tugas, dan Penyedia Jasa harus memperlihatkan Polis Asuransi dan tanda terima pembayaran
premi kepada Pemimpin Proyek/Satuan Tugas sebelum memulai pekerjaan dan setelahnya bila diminta oleh
Pemimpin Proyek/Satuan Tugas. Semua uang yang dibayar dengan setiap polis asuransi harus diterima oleh
Penyedia Jasa untuk tujuan mengganti bahan atau peralatan konstruksi yang telah rusak atau dirusak
sebagaimana yang disahkan oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas dan sisanya, jika ada, harus digunakan
Penyedia Jasa pada waktu penyelesaian atas penggantian, perbaikan atau pembangunan kembali. Penyedia
Jasa harus memperbaharui polis yang habis masa berlakunya selama Jangka Waktu Kontrak.

Penggantian, perbaikan dan pembangunan kembali harus dilaksanakan dalam suatu cara yang sesuai
dengan Dokumen Kontrak dan bahwa waktu penyelesaian Pekerjaan bisa diperpanjang untuk jangka waktu
yang dianggap layak, sesuai dengan keadaan umum dari kasus tersebut dan sesuai dengan Pasal G.44, jika

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 21 / 64


waktu penyelesaian tidak diperpanjang, maka Pekerjaan tersebut harus diselesaikan dalam waktu yang telah
ditentukan.

G.22(1) Kerugian Terhadap Orang atau Harta Benda


Penyedia Jasa, kecuali jika dan sejauh Dokumen Kontrak menetapkan sebaliknya, harus melindungi dan tetap
mengganti kerugian kepada Pemberi Tugas terhadap semua kehilangan dan tuntutan karena kecelakaan atau
kerusakan terhadap setiap orang atau setiap harta benda apa saja (selain daripada atau kerusakan lain
terhadap lahan atau tanaman yang berada di lapangan dan kerugian yang dialami akibat penyewa maupun
petani pemilik) yang mungkin timbul atau sebagai akibat dari konstruksi dan pemeliharaan serta performa
Pekerjaan, dan terhadap semua klaim, tuntutan, pengaduan, kerusakan, biaya, tagihan dan pengeluaran
apapun berkenaan dengan hal tersebut.

Selalu ditetapkan bahwa tidak satupun yang tercantum di bawah ini harus dianggap menjadikan Penyedia
Jasa bertanggungjawab terhadap atau mengganti kerugian Pemberi Tugas terhadap setiap kerugian atau
kerusakan berkenaan dengan :
(a) Penggunaan permanen atau penempatan lahan oleh Pekerjaan atau setiap bagian darinya atau (kecuali
di sini selanjutnya ditetapkan) permukaan atau kerusakan lain seperti tersebut di atas;
(b) Hak Pemberi Tugas untuk melaksanakan Pekerjaan atau sebagian darinya pada, di atas, di bawah, di
dalam atau melalui suatu lahan;
(c) Gangguan sementara maupun gangguan permanen berkenaan dengan hak atas cahaya, udara, jalan
atau air atau ketenteraman lain yang merupakan akibat yang tidak bisa dihindari dari pelaksanaan
Pekerjaan sesuai dengan Kontrak;
(d) Cedera atau kerugian terhadap orang atau barang yang diakibatkan oleh setiap tindakan atau
keteledoran yang telah dilakukan selama berlakunya Kontrak oleh Pemberi Tugas, wakilnya, pegawainya
atau Penyedia Jasa lain (yang tidak dipekerjakan oleh Penyedia Jasa) atau untuk atau berkenaan
dengan setiap klaim, tuntutan, pengaduan, kerusakan, biaya, tagihan dan pengeluaran-pengeluaran
berkaitan dengannya.

Ditetapkan lebih lanjut bahwa untuk tujuan dari Pasal ini ungkapan “Lapangan” harus dianggap terbatas pada
daerah yang ditetapkan dalam Spesifikasi atau diperlihatkan dalam gambar dimana lahan dan tanaman akan
terganggu atau rusak sebagai akibat yang tidak bisa dihindari dalam pelaksanaan Pekerjaan

G.22(2) Ganti Rugi oleh Pemberi Tugas


Pemberi Tugas akan memberi ganti rugi kepada Penyedia Jasa dari dan terhadap semua klaim, tuntutan,
pengaduan, kerusakan, biaya tagihan dan pengeluaran-pengeluaran berkenaan dengan hal-hal yang
dimaksudkan dalam ketentuan pada butir (1) dalam Pasal ini.

G.22(3) Ketentuan Ganti Rugi Terhadap Pemberi Tugas


Syarat-syarat asuransi harus mencakup ketentuan bila terjadi suatu tuntutan dimana Penyedia Jasa berhak
menerima ganti rugi menurut polis yang dimiliki atau dibuat terhadap Pemberi Tugas, maka perusahaan
asuransi akan memberi ganti rugi kepada Pemberi Tugas terhadap tuntutan dan biaya, pungutan serta
pengeluaran berkenaan dengan hal tersebut.

G.22(4) Tanggungjawab Pribadi Pegawai Pemberi Tugas


Dalam melaksanakan setiap ketentuan dari Ketentuan Umum Kontrak ini, atau dalam menjalankan setiap
kekuasaan atau wewenang yang diberikan kepada mereka dalam ruang lingkup Kontrak,

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 22 / 64


pertanggungjawaban tidak dibebankan pada pegawai Pemberi Tugas atau wakil yang diberi wewenang,
secara pribadi atau sebagai pegawai Pemberi Tugas, seperti diketahui bahwa dalam segala hal mereka hanya
bertindak sebagai wakil dari Pemberi Tugas.

G.23(1) Asuransi Pihak Ketiga


Sebelum memulai pelaksanaan Pekerjaan, tetapi tanpa membatasi kewajiban dan tanggungjawabnya
menurut Pasal G.22, Penyedia Jasa harus mengasuransikan terhadap semua kerusakan, kehilangan atau
kecelakaan yang mungkin terjadi pada setiap harta benda atau setiap orang yang timbul karena pelaksanaan
Pekerjaan atau Pekerjaan Sementara atau dalam melaksanakan Kontrak selain daripada karena hal-hal yang
dimaksudkan dalam ketentuan pada Pasal G.22 (1).
Penyedia Jasa harus membelikan polis asuransi terhadap kecelakaan kepada Pihak Ketiga, seperti kematian,
kecelakaan, kerusakan terhadap barang yang berkaitan dengan penggunaan mobil, truk dan construction
plant milik Penyedia Jasa.

G.23(2) Jumlah Minimal Asuransi Pihak Ketiga


Asuransi harus dijamin oleh Perusahaan Asuransi dan dengan syarat-syarat yang disetujui oleh Pemberi
Tugas dan harus dalam jumlah rupiah setara dengan seluruh nilai Kontrak yang berkenaan dengan kerusakan
yang timbul selama pelaksanaan Pekerjaan atau Pekerjaan Sementara dan dalam jumlah seperti yang
dinyatakan di sini pada kecelakaan yang berkaitan dengan penggunaan mobil, truk dan peralatan konstruksi
milik Penyedia Jasa.
- Cedera tubuh :
Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) setiap orang, setiap kejadian
- Cacat tubuh termasuk kematian :
Rp. 75.000.000,- (tujuh puluh lima juta rupiah), setiap orang, setiap kejadian.
- Kerugian harta benda :
Rp. 75.000.000,- (tujuh puluh lima juta rupiah), setiap orang, setiap kejadian.

Penyedia Jasa harus mempresentasikan secara khusus mengenai jenis dan Perusahaan Asuransi yang akan
digunakan kepada Pemimpin Proyek/Satuan Tugas.

Penyedia Jasa harus memperlihatkan kepada Pemimpin Proyek/Satuan Tugas polis asuransi dan tanda
terima pembayaran premi yang berlaku. Penyedia Jasa harus memperbaharui polis asuransi yang habis masa
berlakunya selama Jangka Waktu Kontrak.

Sebelum menerima Pembayaran Uang Muka awal Penyedia Jasa harus menyerahkan bukti atau salinan polis
asuransi dan tanda terima pembayaran premi yang berlaku dan memberikan pengajuan yang sama atas
jumlah jaminan asuransi pertahun atau dalam jangka waktu yang lebih lama.

G.24(1) Kecelakaan atau Cedera yang Menimpa Para Pekerja


Pemberi Tugas tidak bertanggungjawab atas setiap kerusakan atau kerugian yang harus dibayarkan
berdasarkan hukum sebagai akibat dari kejadian atau cedera pada setiap pekerja atau orang lain yang
dipekerjakan oleh Penyedia Jasa atau Sub Penyedia Jasa, kecuali kecelakaan atau cedera yang diakibatkan
oleh tindakan atau kesalahan Pemberi Tugas, Wakil atau Pegawainya. Penyedia Jasa harus memberi ganti
rugi dan membebaskan Pemberi Tugas dari segala tuntutan terhadap semua kerusakan dan kerugian, kecuali
sebagaimana tersebut di atas (tetapi sesuai dengan Pasal G.22 ayat (3), dan terhadap semua klaim, tuntutan,
pengaduan, biaya, pungutan dan pengeluaran apapun berkenaan dengannya.

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 23 / 64


G.24(2) Asuransi Kecelakaan dan Lain-lain Terhadap Para Pekerja
Penyedia Jasa harus mengasuransikan kepada Perusahaan Asuransi yang disetujui oleh Pemberi Tugas dan
harus melanjutkan asuransi tersebut selama orang tersebut pada pekerjaan ini dan harus memperlihatkan
kepada Pemimpin Proyek/Satuan Tugas//Satuan Tugas polis asuransi dan tanda terima pembayaran premi
yang berlaku.

Selalu ditetapkan bahwa, berkenaan dengan setiap orang yang dipekerjakan oleh Sub Penyedia Jasa,
kewajiban Penyedia Jasa adalah menjamin sebagaimana tersebut di atas menurut alinea dalam pasal ini
harus terpenuhi bahwa Sub Penyedia Jasa telah mengasuransikan orang tersebut dalam suatu cara sehingga
Pemberi Tugas diberi Jaminan menurut polis tersebut, dan Penyedia Jasa harus meminta Sub Penyedia Jasa
untuk memperlihatkan kepada Pemimpin Proyek/Satuan Tugas polis asuransi dan tanda terima pembayaran
premi yang berlaku.

G.24(3) Asuransi Tenaga Kerja


Asuransi yang dijabarkan dalam alinea (2) dari Pasal ini semuanya harus memenuhi ketentuan peraturan
Undang-undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang JAMSOSTEK dan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun
1993 tentang Penyelenggaraan Program JAMSOSTEK yang diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 79
Tahun 1998 juncto Peraturan Pemerintah Nomor 83 Tahun 2000 juncto Peraturan Pemerintah Nomor 28
Tahun 2002.

G.25 Sanksi Terhadap Kelalaian Penyedia Jasa untuk Membayar Asuransi


Bilamana Penyedia Jasa lalai dalam hal kewajiban mengasuransikan seperti yang dimaksudkan dalam Pasal
G.21, Pasal G.23 dan Pasal G.24 di atas atau asuransi lainnya yang diperlukan sesuai dengan syarat-syarat
Kontrak, maka dalam hal ini Pemberi Tugas boleh mengasuransikan dan membayar premi yang diperlukan
untuk tujuan itu dan setiap saat dapat memotong dari yang dibayarkan oleh Pemberi Tugas apa yang menjadi
kewajiban Penyedia Jasa, atau menutup biaya tersebut sebagai hutang yang harus dibayar oleh Penyedia
Jasa.

Pemberi Tugas berhak mengadakan asuransi di atas karena kelalaian Penyedia Jasa untuk
mengasuransikan, tetapi Pemberi Tugas tidak diwajibkan melakukannya dan tanggungjawab penuh ada pada
Penyedia Jasa sendiri.

G.26(1) Pemberitahuan dan Pembayaran Ongkos-ongkos


Kecuali pembebasan tanah untuk Daerah Milik Jalan yang disediakan dan dibayarkan untuk dan oleh Pemberi
Tugas, dan kecuali jika disetujui lain dalam addenda, Penyedia Jasa harus memperhatikan dan membayar
semua ongkos yang diperlukan untuk diberikan atau dibayarkan sesuai dengan peraturan undang-undang
negara atau hukum-hukum lain atau peraturan lainnya yang berkaitan dengan peraturan-peraturan setempat
atau peraturan-peraturan resmi lainnya, sehubungan dengan pelaksanaan Pekerjaan atau Pekerjaan
Sementara dan dengan ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan yang bersangkutan dengan semua
badan hukum dan perusahaan yang harta benda milik dan hak-haknya akan terkena atau mungkin dapat
terkena dalam segala bentuknya oleh Pekerjaan Permanen dan Pekerjaan Sementara.

G.26(2) Pemenuhan terhadap Undang-undang, Peraturan-peraturan dan Lain-lain

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 24 / 64


Penyedia Jasa harus memenuhi semua hal berkenaan dengan ketentuan dari setiap Undang-undang,
Peraturan setempat atau Hukum seperti tersebut di atas dan Peraturan-peraturan dari Pemerintah Daerah
atau pihak yang berwenang yang bisa diterapkan pada Pekerjaan tersebut atau pada Pekerjaan Sementara
dan dengan undang-undang dan peraturan-peraturan dari badan-badan dan lembaga-lembaga umum seperti
tersebut di atas dan membebaskan Pemberi Tugas terhadap segala hukuman dan tanggungjawab dari setiap
macam pelanggaran terhadap undang-undang, Peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan hukum.

Pemberi Tugas dapat membayar kembali atau memberi penggantian biaya kepada Penyedia Jasa sejumlah
nilai tertentu yang disetujui dan dinilai oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas bahwa jumlah tersebut sesuai dan
layak dibayar oleh Penyedia Jasa berkenaan ongkos tersebut.

G.27 Fosil, Benda Antik dan Lain-lain


Semua fosil, uang logam, benda-benda antik yang bernilai dan bangunan-bangunan atau peninggalan
sejarah, dan struktur arkeologi dan sisa-sisa lain atau benda-benda yang menyangkut kepentingan
penyelidikan geologi atau arkeologi yang ditemukan di daerah kerja pada saat pelaksanaan pekerjaan
sepenuhnya adalah hak Pemerintah Republik Indonesia. Penyedia Jasa harus melakukan hal-hal yang dapat
mencegah serta menjaga agar para pekerja serta orang lain agar tidak membongkar atau merusak benda-
benda tersebut dan segera setelah penemuan benda-benda itu memberitahukannya kepada Pemimpin
Proyek/Satuan Tugas dan melaksanakan pekerjaan pembongkaran sesuai petunjuk Pemimpin Proyek/Satuan
Tugas, serta memperhitungkan pekerjaan tersebut atas tanggungan biaya Pemberi tugas.

G.28 Hak Atas Kekayaan Intelektual/Hak Paten/Hak Cipta/Royalti


Penyedia Jasa harus menjaga untuk tidak merugikan dan melindungi Pemberi Tugas dari segala tuntutan
untuk menanggung persoalan yang menyangkut pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual/Hak
Paten/Hak Cipta/Royalti atau hak lain yang dilindungi yang berkenaan dengan peralatan konstruksi, mesin-
mesin atau bahan-bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut atau bagian daripadanya
dan dari segala klaim, tuntutan, pengaduan, kerusakan, tagihan dan biaya serta pengeluaran-pengeluaran
apapun mengenai atau sehubungan dengan itu. Kecuali bila ditetapkan lain, Penyedia Jasa harus membayar
segala restribusi dan pungutan, sewa dan pembayaran lain atau ganti rugi, jika ada, dalam rangka untuk
mendapatkan batu, pasir, kerikil, tanah atau bahan lain yang dibutuhkan dalam Pekerjaan atau Pekerjaan
Sementara.

G.29(1) Gangguan terhadap Lalu Lintas dan terhadap Harta Benda


Semua kegiatan yang diperlukan untuk pelaksanaan Pekerjaan dan pelaksanaan Pekerjaan Sementara,
sejauh memenuhi syarat-syarat dalam Kontrak, harus dilaksanakan apabila tidak akan menimbulkan
gangguan terhadap ketentraman umum, atau mengurangi kapasitas atau kondisi atau fungsi jalan, atau
mengurangi akses, kegunaan dan pemakaian jalan umum atau jalan pribadi dan jalur pejalan kaki atau harta
benda baik milik Pemberi Tugas atau milik orang lain. Penyedia Jasa harus menjaga dan membebaskan
Pemberi Tugas dari semua klaim, tuntutan, pengaduan, kerusakan, biaya, pungutan dan pengeluaran-
pengeluaran apapun yang diakibatkannya, atau berkaitan dengan setiap hal yang menjadi tanggungjawab
Penyedia Jasa.

G.29(2) Pelayanan dan Utilitas Umum


Penyedia Jasa harus mengetahui dengan pasti dari setiap utilitas umum dan dinas yang berwenang mengenai
keberadaan dan lokasi semua pelayanan umum yang mungkin terkena oleh Pekerjaan. Ketidakberadaan
informasi tersebut pada Gambar tidak akan membebaskan Penyedia Jasa dari tanggungjawabnya menurut
Pasal ini. Penyedia Jasa harus bertanggungjawab untuk memberi saran kepada dinas yang berwenang dan

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 25 / 64


Pemimpin Proyek/Satuan Tugas mengenai utilitas yang mungkin terkena oleh Pekerjaan dan pengaturan
waktu yang direncanakan atas kegiatan yang berkaitan dengannya. Biaya pemindahan utilitas tersebut, agar
memungkinkan pelaksanaan pekerjaan, akan ditanggung oleh Penyedia Jasa dan dilaksanakan oleh Dinas
yang tepat kecuali bila ditetapkan sebaliknya dalam Kontrak.

G.29(3) Perlindungan Terhadap Umum


Penyedia Jasa harus melakukan kegiatan, membuat persiapan yang diperlukan, mengambil langkah
pencegahan yang memadai dan menyelenggarakan semua pekerjaan insidental yang diperlukan guna
melindungi dan menghindari gangguan terhadap transmisi listrik dan utilitas lain di daerah operasinya
berkaitan dengan Kontrak ini, dan biaya tersebut harus ditanggung oleh Penyedia Jasa. Penyedia Jasa harus
menjaga ketertiban dan melindungi Pemberi Tugas berkenaan dengan semua klaim, tuntutan, kerusakan,
biaya, tagihan dan pengeluaran-pengeluaran yang ditimbulkan oleh atau berkenaan dengan kegiatan
pembangunan atau gangguan dengan transmisi listrik atau utilitas lainnya.

Apabila terjadi kerusakan terhadap utilitas Penyedia Jasa harus segera memberitahu pihak yang terkait dan
Pemimpin Proyek/Satuan Tugas. Biaya perbaikan yang diperlukan harus ditanggung oleh Penyedia Jasa jika
Pemimpin Proyek/Satuan Tugas menyatakan bahwa kerusakan tersebut disebabkan oleh tindakan atau
kesalahan Penyedia Jasa.

G.29(4) Hambatan Arus Dalam Saluran Air


Penyedia Jasa harus melaksanakan kegiatannya sedemikian rupa sehingga hambatan arus pada saluran air
bisa dijaga sekecil mungkin. Penyedia Jasa harus mencermati semua undang-undang dan peraturan-
peraturan dari pihak yang paling berwenang berkenaan dengan gangguan dan pemeliharaan arus pada
saluran air dan Penyedia Jasa harus melindungi dan membebaskan Pemberi Tugas dari semua klaim,
tuntutan, pengaduan, kerusakan, biaya, tagihan dan pengeluaran-pengeluaran apapun yang timbul dari atau
berkenaan dengan kegiatan konstruksi atau gangguan terhadap arus air.

G.29(5) Persiapan Pengaturan Dengan Dinas Pengairan


Penyedia Jasa tidak boleh mengganggu arus atau ketinggian air irigasi tanpa persiapan sebelumnya melalui
perolehan persetujuan dari Dinas Pengairan. Pemberi Tugas akan membantu Penyedia Jasa mengenai
langkah-langkah yang diperlukan untuk mendapatkan ijin tersebut dari Dinas Pengairan.

Penyedia Jasa bersama dengan Dinas Pengairan harus mengatur dan memasukkan dalam programnya
mengenai pembangunan pekerjaan yang mungkin mengganggu arus air irigasi yang akan dilaksanakan pada
suatu waktu sehingga hanya menimbulkan sedikit gangguan terhadap operasi irigasi.

G.30(1) Lalu Lintas Luar Biasa


Penyedia Jasa harus menggunakan sarana yang layak untuk mencegah agar jalan atau jembatan yang
menghubungkan dengan atau yang terletak pada jalan yang menuju ke lokasi Pekerjaan tidak rusak sebagai
akibat dari lalu lintas Penyedia Jasa atau Sub Penyedia Jasanya.

Penyedia Jasa harus memilih rute dan memilih serta menggunakan kendaraan dan melarang dan membagi
beban atau muatan sedemikian rupa sehingga lalu lintas luar biasa yang timbul karena pengangkutan instalasi
dan bahan dari dan ke lapangan dapat dibatasi sejauh memungkinkan, sehingga kerusakan yang tidak perlu
pada jalan dan jembatan dapat dihindari.

G.30(2) Beban-beban Istimewa

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 26 / 64


Dalam hal pengangkutan atau penggunaan Peralatan Konstruksi atau pembongkaran bahan oleh Penyedia
Jasa kemungkinan dianggap akan merusak jalan atau jembatan kecuali jika perlindungan dan penguatan
khusus telah dilakukan, maka Penyedia Jasa sebelum mengangkut beban pada jalan atau pada jembatan
harus memberitahukan kepada Pemimpin Proyek/Satuan Tugas mengenai berat dan hal-hal khusus lain
mengenai muatan yang akan diangkut dan usulan-usulannya untuk melindungi atau memperkuat jalan dan
jembatan dimaksud. Kecuali jika dalam 14 (empat belas) Hari Kalender sejak menerima pemberitahuan
tersebut Pemimpin Proyek/Satuan Tugas melalui surat balasan mengarahkan bahwa perlindungan dan
perkuatan tersebut tidak perlu, maka Penyedia Jasa melaksanakan usulan tersebut atau melakukan
modifikasi yang diminta oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas.

G.30(3) Penyelesaian Terhadap Klaim-Klaim Akibat Lalu Lintas Istimewa


Jika selama pelaksanaan Pekerjaan atau pada waktu setelahnya Penyedia Jasa harus menerima klaim yang
timbul dari pelaksanaan Pekerjaan berkenaan dengan kerusakan pada jalan atau jembatan dia harus segera
melaporkan hal yang sama kepada Pemimpin Proyek/Satuan Tugas dan setelahnya Pemberi Tugas harus
merundingkan penyelesaiannya dan membayar semua nilai yang harus dibayar berkenaan dengan klaim
tersebut dan harus melindungi Penyedia Jasa berkenaan dengan hal tersebut dan berkenaan dengan semua
klaim, pengaduan, kerusakan, biaya, tagihan dan pengeluaran-pengeluaran berkenaan dengannya. Selalu
ditetapkan bahwa jika dan sejauh klaim atau sebagian darinya, menurut pendapat Pemimpin Proyek/Satuan
Tugas merupakan kesalahan pihak Penyedia Jasa untuk mengawasi dan menyelenggarakan kewajiban
sesuai dengan butir (1) dan (2) dari Pasal ini, maka Pemimpin Proyek/Satuan Tugas boleh meminta agar
kerusakan semacam itu diperbaiki oleh tenaga ahli Pihak Ketiga dan Penyedia Jasa menanggung semua
biayanya. Pemimpin Proyek/Satuan Tugas boleh memerintahkan agar Penyedia Jasa segera memperbaiki
atas biayanya sendiri kerusakan sesuai dengan perintah Pemimpin Proyek/Satuan Tugas.

G.31 Kesempatan-kesempatan Bagi Penyedia Jasa Lain


Penyedia Jasa, sesuai dengan permintaan dari Pemimpin Proyek/Satuan Tugas, harus mengusahakan
pemberian kesempatan yang layak terhadap pelaksanaan pekerjaan mereka pada Penyedia Jasa lain untuk
dapat melaksanakan pekerjaan mereka yang dipekerjakan oleh Pemberi Tugas serta pekerja dari Pemberi
Tugas dan pihak berwenang lainnya yang mungkin dipekerjakan dalam pelaksanaan pekerjaan atau
berdekatan dengan Lapangan dari pekerjaan yang dimaksudkan dalam Kontrak atau dari setiap Kontrak yang
ada kaitannya dengan Pekerjaan atau tambahan terhadap Pekerjaan tersebut. Jika ada permintaan tertulis
Pemimpin Proyek/Satuan Tugas, maka Penyedia Jasa harus menyediakan bagi Penyedia Jasa lain, atau bagi
Pemberi Tugas, atau yang berwenang untuk menggunakan jalan yang menjadi tanggungjawab Penyedia Jasa
selama Jangka Waktu Konstruksi, atau mengijinkan penggunaan perancah atau instalasi lain di lapangan milik
Penyedia Jasa, atau menyediakan jasa lain apapun sifatnya, Pemberi Tugas harus membayar kepada
Penyedia Jasa berkenaan dengan penggunaan dan layanan tersebut dalam jumlah yang menurut pendapat
Pemimpin Proyek/Satuan Tugas layak.

G.32(1) Persediaan Peralatan Konstruksi, Bahan dan Tenaga Kerja


Kecuali ditetapkan sebaliknya, Penyedia Jasa atas biaya sendiri harus menyediakan peralatan konstruksi dan
bahan (untuk Pekerjaan Permanen dan/atau Sementara), tenaga kerja (termasuk pengawasannya), angkutan
ke dan dari Lapangan dan di sekitar Pekerjaan serta barang-barang lain apa saja yang diperlukan untuk
penyelesaian pekerjaan konstruksi dan pemeliharaan Pekerjaan.

G.32(2) Tempat untuk Kegiatan Penyedia Jasa

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 27 / 64


Penyedia Jasa harus memilih, mengatur, dan menanggung semua biaya dan pungutan dari setiap lahan,
bangunan dan kepentingan yang ada disini yang digunakan sebagai jalan masuk ke Lapangan, jalan detour
pekerjaan jalan sementara, tempat untuk kantor, penginapan, tempat pencampuran (mixing plant),
penyimpanan peralatan dan bahan, atau untuk setiap tujuan lain yang diperlukan untuk pelaksanaan
Pekerjaan. Sebelum lahan menjadi milik Pemerintah atau lahan milik pribadi digunakan untuk tujuan yang
berkaitan dengan pelaksanaan Pekerjaan, maka persetujuan dari Pemimpin Proyek/Satuan Tugas harus
didapatkan.

G.33(1) Penyedia Jasa Harus Menjaga Kebersihan Lapangan


Selama Pelaksanaan Pekerjaan, Penyedia Jasa harus menjaga Lapangan/lokasi Pekerjaan bebas dari semua
halangan yang tidak perlu dan harus menyimpan peralatan konstruksi atau membuang bahan-bahan yang
tidak terpakai dan menyingkirkan serta memindahkan dari Lapangan semua rongsokan, sampah atau
Pekerjaan Sementara yang tidak diperlukan lagi.

G.33(2) Perlindungan Terhadap Lingkungan


Penyedia Jasa harus mengambil segala tindakan pencegahan untuk menghindari kerusakan terhadap mahluk
hidup dan lingkungan kerja. Pencegahan seperti ini harus mencakup tetapi tidak terbatas pada hal-hal
tersebut di bawah ini :
(a) Pengadaan fasilitas sanitasi untuk menghindari polusi biologi atau polusi udara dari Lapangan atau jalan
air, saluran, sumur, tanki, reservoir atau persediaan air;
(b) Pencegahan terhadap kerusakan flora dan fauna;
(c) Pencegahan terhadap gas berbahaya yang berlebihan atau asap buangan dari instalasi dan kegiatan
yang berkaitan dengan Pekerjaan;
(d) Pencegahan terhadap kerusakan atau gangguan terhadap saluran air, saluran irigasi dan saluran
drainase;
(e) Pencegahan terhadap kebisingan suara akibat pelaksanaan pekerjaan;
(f) Pencegahan terhadap debu dan abu dari tempat kerja.

Jika Pemimpin Proyek/Satuan Tugas mempertimbangkan bahwa pencegahan yang dilakukan kurang
memadai untuk memenuhi syarat-syarat ini, Penyedia Jasa harus melakukan pencegahan atau langkah-
langkah lebih lanjut sebagaimana diarahkan oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas.

G.33(3) Pembersihan Lapangan pada Saat Penyelesaian


Pada saat penyelesaian Pekerjaan Penyedia Jasa harus membersihkan dan memindahkan semua peralatan
konstruksi, bahan-bahan tidak terpakai, puing-puing dan Pekerjaan Sementara dari Lapangan, dan
meninggalkan Lapangan dan Pekerjaan dalam keadaan bersih dan sehat.

TENAGA KERJA

G.34(1) Perjanjian Pemakaian Tenaga Kerja


Penyedia Jasa harus mengatur sendiri perjanjian pemakaian semua tenaga kerja, dan harus melakukannya
sesuai dengan “Peraturan Tenaga Kerja” yang berlaku di Indonesia serta sesuai dengan Instruksi Direksi
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Nomor : 01/INS-DIR/2015 tanggal 4 Februari 2015.

G.34(2) Persediaan Air

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 28 / 64


Penyedia Jasa, sejauh bisa melaksanakan selayaknya sesuai dengan keadaan setempat, menyediakan
persediaan air yang memadai di Lapangan untuk minum dan air lain yang digunakan untuk pegawai Penyedia
Jasa dan tenaga kerja hingga memuaskan Pemimpin Proyek/Satuan Tugas.

G.34(3) Minuman Keras (Alkohol) atau Obat-obatan Terlarang


Sesuai dengan Undang-undang, dan ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku,
Penyedia Jasa tidak boleh mengimpor, menjual, memberikan, melakukan barter atau sebaliknya, membuang
minuman keras atau obat-obat terlarang atau mengijinkan melakukan pemasukan (importasi), penjualan,
barter, atau pembuangan oleh Sub Penyedia Jasanya, agen atau pegawainya.

G.34(4) Senjata dan Amunisi


Sesuai dengan Undang-undang dan ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku,
Penyedia Jasa tidak boleh memberikan, melakukan barter atau sebaliknya, membuang kepada seseorang
atau orang-orang segala macam senjata dan amunisi atau mengijinkan atau mendapatkan hal-hal seperti
tersebut di atas.

G.34(5) Perayaan dan Adat Istiadat Keagamaan


Dalam pengaturan terhadap tenaga kerja atau pekerjanya, Penyedia Jasa harus menghormati semua
perayaan, hari libur dan adat istiadat keagamaan resmi.

G.34(6) Epidemi
Apabila terjadi perjangkitan penyakit yang bersifat mewabah, Penyedia Jasa harus memenuhi dan
melaksanakan peraturan, tata tertib dan ketentuan-ketentuan yang dibuat oleh Pemerintah, atau Dinas
Kesehatan setempat untuk tujuan menangani dan memecahkan masalah tersebut.

G.34(7) Kerusuhan
Penyedia Jasa, setiap saat, harus mengambil tindakan pencegahan untuk menghindari perbuatan huru hara
dan kerusuhan melawan hukum oleh atau diantara pekerjanya dan menjaga ketentraman dan melindungi
orang serta harta benda di sekitar pekerjaan terhadap tindakan melawan hukum tersebut.

G.34(8) Ketaatan Hukum oleh Sub Penyedia Jasa


Penyedia Jasa harus bertanggungjawab terhadap ketaatan hukum Sub Penyedia Jasanya atas ketentuan-
ketentuan hukum yang berlaku.

G.34(9) Keadaan Lain yang Mempengaruhi Tenaga Kerja dan Upah


Penyedia Jasa juga harus mengambil langkah-langkah untuk memahami dan menyesuaikan dengan semua
peraturan tenaga kerja yang dikeluarkan oleh Departemen Tenaga Kerja atau yang berwenang lainnya yang
terkait.

G.35 Laporan Pengiriman Tenaga Kerja dan Lain-lain


Jika diminta oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas, Penyedia Jasa harus mengirim kepada Pemimpin
Proyek/Satuan Tugas daftar formulir pengiriman secara terinci dan dengan interval waktu tertentu
sebagaimana ditentukan Pemimpin Proyek/Satuan Tugas mengenai susunan dan jumlah staf pengawas dan
tenaga kerja dari berbagai klasifikasi yang dipekerjakan oleh Penyedia Jasa di Lapangan serta informasi
berkenaan dengan peralatan konstruksi yang digunakan Penyedia Jasa.

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 29 / 64


Pemimpin Proyek/Satuan Tugas harus memastikan Penyedia Jasa mendaftarkan Kontrak pekerjaan yang
didapat kepada Dinas Tenaga Kerja setempat setelah dilaksanakannya penandatanganan Kontrak antara
Pengguna Jasa dengan Penyedia Jasa paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sebelum pekerjaan
dilaksanakan.

BAHAN DAN CARA PENGERJAAN

G.36(1) Mutu Bahan, Pengerjaan dan Pengujiannya


Semua mutu bahan dan cara pengerjaan harus sesuai dengan setiap ketentuan dari jenis yang diuraikan dan
dirinci dalam Dokumen Kontrak dan sesuai dengan perintah Pemimpin Proyek/Satuan Tugas, yang sewaktu-
waktu dapat memerintahkan melakukan pengujian di tempat pembuatannya atau pabriknya atau di lapangan
atau pada tempat yang telah disepakati bersama. Penyedia Jasa harus menyediakan bantuan berupa,
peralatan, mesin, tenaga kerja dan bahan yang biasa digunakan untuk mengamati, mengukur dan menguji
setiap pekerjaan serta komposisi, mutu, berat, atau kuantitas bahan yang digunakan dan harus menyediakan
contoh bahan yang mungkin akan dipilih dan diminta oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas untuk pengujian
sebelum dimasukkan dalam pekerjaan.

G.36(2) Kesesuaian Bahan


Penyedia Jasa harus menentukan sendiri kesesuaian dari semua bahan termasuk bahan quarry dan jumlah
serta jenis peralatan dan pekerjaan yang diperlukan untuk menghasilkan, mengangkut dan menempatkan
bahan yang diperlukan untuk pekerjaan agar sesuai dengan Spesifikasi. Penyedia Jasa harus melaksanakan
pengujian yang dianggap perlu atau yang diperlukannya untuk menegaskan Spesifikasi mutu yang diberikan
dalam Dokumen Kontrak ini atau yang mungkin diperintahkan sebaliknya oleh Pemimpin Proyek/Satuan
Tugas. Bahan tidak boleh dimasukkan dalam pekerjaan tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari
Pemimpin Proyek/Satuan Tugas. Persetujuan terlebih dahulu tersebut oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas
mengenai penggunaan bahan tidak boleh ditafsirkan sebagai persetujuan atau penerimaan mutu dari bahan
tersebut atau dari pekerjaan tersebut dimana bahan tersebut dimasukkan, ataupun ditafsirkan membebaskan
Penyedia Jasa dari tanggungjawabnya untuk menyediakan bahan memenuhi spesifikasi atau membebaskan
dari keharusan meralat atas biaya sendiri pekerjaan yang tidak memuaskan sebagai akibat dari kurangnya
mutu bahan.

Bahan yang akan digunakan harus sesuai dengan yang dijelaskan dalam Spesifikasi Umum dan Spesifikasi
Khusus Kontrak ini serta atas petunjuk dari Pemimpin Proyek/Satuan Tugas.

G.36(3) Biaya Contoh Bahan


Semua contoh bahan harus disediakan oleh Penyedia Jasa atas biaya sendiri, baik contoh tersebut diambil
atas prakarsa sendiri atau untuk memenuhi ketentuan-ketentuan Spesifikasi atau memenuhi permintaan
Pemimpin Proyek/Satuan Tugas.

G.36(4) Biaya Pengujian


Biaya pengadaan pengujian ditanggung oleh Penyedia Jasa jika macam pengujian tersebut ditetapkan atau
diwajibkan dalam dokumen Kontrak atau yang menurut pendapat Pemimpin Proyek/Satuan Tugas, perlu
untuk memastikan sifat-sifat teknik atau hasil yang ditetapkan dalam dokumen Kontrak ini.

G.36(5) Biaya Pengujian yang Tidak Disyaratkan, dan Lain-lain


Jika suatu pengujian diadakan atas permintaan Pemimpin Proyek/Satuan Tugas sedang pengujian tersebut :

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 30 / 64


(a) tidak disyaratkan atau dijabarkan atau tidak dinyatakan secara langsung perlu menurut Dokumen
Kontrak; atau
(b) meski ditetapkan, dijabarkan atau dimasukkan menurut Dokumen Kontrak diperintahkan oleh Pemimpin
Proyek/Satuan Tugas akan dilaksanakan oleh orang yang independen atau di suatu tempat selain
daripada di Lapangan atau di tempat pembuatan atau pembikinan dari bahan yang diuji tersebut, maka
biaya pengujian tersebut harus ditanggung oleh Pemberi Tugas kecuali jika pengujian tersebut
memperlihatkan cara pengerjaan atau bahan yang tidak sesuai dengan ketentuan dari Dokumen Kontrak
atau instruksi Pemimpin Proyek/Satuan Tugas dalam hal ini biaya dari pengujian tersebut harus
ditanggung oleh Penyedia Jasa.

G.37 Hak untuk Masuk ke Tempat Pekerjaan


Pemberi Tugas/Pemimpin Proyek/Satuan Tugas atau orang lain yang diberi wewenang olehnya setiap saat
mempunyai hak untuk masuk ke tempat Pekerjaan dan ke Lapangan dan ke semua bengkel-bengkel dan
tempat dimana pekerjaan sedang dipersiapkan atau dimana bahan, barang-barang jadi atau mesin-mesin
didatangkan untuk keperluan Pekerjaan, dan Penyedia Jasa dalam hal yang demikian haruslah berusaha
memberikan segala fasilitas dan bantuan untuk mendapatkan hak tersebut.

G.38(1) Pemberitahuan Kegiatan


Pemberitahuan yang lengkap secara tertulis harus diberikan oleh Penyedia Jasa kepada Pemimpin
Proyek/Satuan Tugas sebelum waktu kegiatan agar Satuan Tugas dapat melakukan persiapan yang dianggap
perlu untuk melakukan inspeksi.

G.38(2) Pemeriksaan Pekerjaan Sebelum Ditutup atau Ditimbun


Pekerjaan tidak boleh ditutup atau menjadikan sesuatu macam pekerjaan terhalang dari pandangan tanpa
persetujuan Pemimpin Proyek/Satuan Tugas dan Penyedia Jasa harus memberikan kesempatan penuh
kepada Pemimpin Proyek/Satuan Tugas untuk memeriksa dan mengukur suatu pekerjaan yang akan ditutup
atau dihampar atau menjadi terhalang dari pandangan dan memberi kesempatan untuk memeriksa
perkerasan sebelum ditutup. Penyedia Jasa harus memberitahukan kepada Pemimpin Proyek/Satuan Tugas
bilamana pekerjaan tersebut sudah siap untuk diperiksa. Jika Penyedia Jasa harus menutup suatu pekerjaan
tanpa memenuhi ketentuan diatas, Pemimpin Proyek/Satuan Tugas boleh meminta pekerjaan tersebut dibuka
kembali untuk diperiksa dan Penyedia Jasa tidak diperbolehkan meminta ganti rugi.

G.39(1) Pembongkaran Terhadap Pekerjaan dan Bahan yang Tidak Layak


Selama berlangsungnya pekerjaan, Pemimpin Proyek/Satuan Tugas sewaktu-waktu berwenang untuk
memerintahkan secara tertulis :
(a) Pembongkaran dan pemindahan dari tempat Pekerjaan dalam jangka waktu tertentu segala bahan yang
menurut pendapat Pemimpin Proyek/Satuan Tugas tidak sesuai dengan syarat-syarat dalam Dokumen
Kontrak;
(b) Penggantian bahan-bahan yang layak dan sesuai; dan
(c) Pembongkaran dan pelaksanaan kembali secara layak (meskipun sudah ada pengujian sebelumnya atau
pembayaran sementara) dari pekerjaan yang berkenaan dengan bahan atau pengerjaan, yang menurut
pendapat Pemimpin Proyek/Satuan Tugas, tidak sesuai dengan Dokumen Kontrak.

G.39(2) Kelalaian Pada Pihak Penyedia Jasa


Apabila terjadi kelalaian pada pihak Penyedia Jasa, Pemberi Tugas berhak untuk mempekerjakan dan
membayar orang lain untuk melaksanakan perintah tersebut dan semua pengeluaran yang timbul karenanya

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 31 / 64


harus ditanggung oleh Penyedia Jasa dan biaya tersebut dapat diminta langsung oleh Pemberi Tugas dari
Penyedia Jasa atau dengan memotong atau mengurangi jumlah uang yang diperuntukkan bagi pembayaran
kepada Penyedia Jasa.

G.40(1) Penundaan Pekerjaan


Penyedia Jasa berdasar perintah tertulis dari Pemimpin Proyek/Satuan Tugas harus menunda kemajuan
pekerjaan atau bagian pekerjaan dalam waktu atau waktu tertentu, dan dalam cara sedemikian rupa yang
dianggap perlu oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas dan selama jangka waktu penundaan itu Penyedia Jasa
diharuskan untuk melindungi dan mengamankan pekerjaan secara layak, sejauh menurut pendapat Pemimpin
Proyek/Satuan Tugas perlu. Biaya-biaya tambahan termasuk semua upah yang harus tetap dibayarkan di
lapangan, gaji, depresiasi dan pemeliharaan alat-alat di tempat pekerjaan, biaya overhead yang dikeluarkan
Penyedia Jasa dalam mentaati perintah Pemimpin Proyek/Satuan Tugas seperti yang disebutkan dalam Pasal
ini harus ditanggung dan dibayar oleh Pemberi Tugas kecuali jika penundaan tersebut :
(a) memang disyaratkan dalam Kontrak;
(b) diperlukan untuk mendapatkan pekerjaan secara semestinya atau disebabkan oleh alasan-alasan
keadaan cuaca yang akan mempengaruhi keselamatan, keamanan dan mutu pekerjaan atau disebabkan
oleh kelalaian yang dilakukan oleh Penyedia Jasa.

Ditetapkan bahwa Penyedia Jasa tidak berhak untuk mendapatkan kembali biaya tambahan apapun, kecuali
apabila Penyedia Jasa memberitahu secara tertulis akan maksud untuk mengklaim dalam waktu 28 (dua
puluh delapan) hari setelah instruksi dari Pemimpin Proyek/Satuan Tugas keluar. Pemimpin Proyek/Satuan
Tugas harus menyelesaikan dan menentukan pembayaran tambahan tersebut dan atau perpanjangan waktu
sesuai Pasal G. 44 kepada Penyedia Jasa berkenaan dengan klaim tersebut, yang menurut pendapat
Pemimpin Proyek/Satuan Tugas cukup adil dan wajar.

G.40(2) Jangka Waktu Penundaan yang Melebihi 90 (Sembilan Puluh) Hari


Apabila dalam instruksi yang dikeluarkan oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas (dalam alinea ini yang
dimaksudkan sebagai perintah Penundaan) disebutkan bahwa kemajuan pekerjaan atau bagian-bagian
pekerjaan itu harus ditunda untuk jangka waktu berturut-turut yang berjumlah 90 (sembilan puluh) hari, atau
bila ijin untuk memulai lagi pekerjaan tidak diberikan oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas dalam waktu 90
(sembilan puluh) hari sejak tanggal penundaan, Perintah Penundaan lebih lanjut baik berkenaan dengan
seluruh pekerjaan atau (bila Perintah Penundaan sebelumnya hanya mempengaruhi sebagian) yang
mempengaruhi atau termasuk bagian tersebut, maka dan dalam hal tersebut Penyedia Jasa boleh
mengajukan pemberitahuan secara tertulis kepada Pemimpin Proyek/Satuan Tugas untuk meminta ijin dalam
jangka waktu 28 (dua puluh delapan) hari setelah diterimanya pemberitahuan ini untuk memulai lagi pekerjaan
atau bagian dari pekerjaan yang kemajuannya telah mengalami penundaan dan apabila ijin dari Pemimpin
Proyek/Satuan Tugas tidak diberikan dalam jangka waktu 28 (dua puluh delapan) hari, Penyedia Jasa dengan
pemberitahuan tertulis selanjutnya (tetapi tidak terbatas untuk), memilih menganggap penundaan tersebut
hanya dikenakan pada bagian dari Pekerjaan sebagai penghapusan pekerjaan berdasarkan Ketentuan Umum
Kontrak Pasal G.51(1), atau sebagai tindakan menelantarkan Kontrak oleh Pengguna Barang/Jasa jika
penghentian itu dikenakan pada seluruh pekerjaan menurut Pasal G.69.

DIMULAINYA PEKERJAAN DAN KETERLAMBATAN

G.41(1) Penyerahan Lapangan


Pemberi Tugas akan melakukan Serah Terima Lahan kepada Penyedia Jasa yang dinyatakan dalam Berita
Acara Serah Terima Lahan yang ditandatanganinya oleh Pemberi Tugas dan Penyedia Jasa dalam waktu

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 32 / 64


selambat-lambatnya 7 (tujuh) Hari Kerja yang terhitung sejak ditandatanganinya Kontrak oleh Pemberi Tugas
dan Penyedia Jasa.

Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja setelah ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima Lahan oleh
Penyedia Jasa dan Pemberi Tugas, Penyedia Jasa harus sudah menyampaikan Rencana Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (RK3) Kontrak kepada Pemimpin Proyek/Satuan Tugas untuk dilakukan pemeriksaan yang
kemudian diserahkan kepada Pemberi Tugas untuk mendapat persetujuan.

G.41(2) Hak Atas Lapangan oleh Penyedia Jasa


Penyedia Jasa tidak berhak mengajukan klaim atas idle alat dan personil (harus sudah diperhitungkan di
dalam penawaran harga), bila keterlambatan penyerahan lapangan yang menyebabkan penyelesaian
pekerjaan terlambat kurang dari 3 (tiga) bulan dari jadwal penyelesaian pekerjaan.

G.41(3) Hak untuk Melalui Tanah Milik Orang Lain atau Tanah Swasta
Penyedia Jasa harus menanggung semua biaya dan pungutan untuk mendapatkan hak-hak istimewa atau
sementara yang diperlukannya berkenaan dengan jalan masuk ke lapangan. Penyedia Jasa juga harus
menyediakan atas biaya sendiri setiap akomodasi tambahan di luar lapangan yang diperlukannya untuk tujuan
pekerjaan.

G.41(4) Penyediaan Daerah Milik Jalan


Pemberi Tugas bertanggungjawab untuk mendapatkan semua Daerah Milik Jalan yang diperlukan untuk
Pekerjaan Permanen atas tanggungan biayanya.

G.42 Awal Dimulainya Pekerjaan


(a) Surat Perintah Mulai Kerja akan diterbitkan oleh Pemberi Tugas dalam waktu 7 (tujuh) Hari Kerja yang
terhitung sejak ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima Lahan oleh Pemberi Tugas dan Penyedia
Jasa.
(b) Tanggal diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja merupakan awal dimulainya Jangka Waktu
Pelaksanaan Pekerjaan.
(c) Penyedia Jasa baru dapat diijinkan oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas untuk mulai melaksanakan
Pekerjaan setelah memenuhi kewajiban-kewajiban berikut :
1. Disetujuinya peralatan-peralatan yang akan digunakan oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas; dan
2. Menyerahkan polis Asuransi Tenaga Kerja atau Jamsostek dan dinyatakan diterima oleh Pemimpin
Proyek/Satuan Tugas; dan
3. Menyerahkan polis CAR (Contractor’s All Risk) dan dinyatakan diterima oleh Pemimpin
Proyek/Satuan Tugas; dan
4. Disetujuinya Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas; dan
5. Disetujuinya pengujian bahan baku sampai dengan uji penghamparan oleh Pemimpin
Proyek/Satuan Tugas; dan
6. Disetujuinya kelengkapan sarana pengatur lalu lintas, rambu kerja dan kelengkapan kerja lainnya
oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas, dan
7. Disetujuinya format pelaporan dan administrasi persuratan dalam memenuhi kelengkapan Sertifikat
Pembayaran Pekerjaan.

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 33 / 64


Keterlambatan penyelesaian Pekerjaan karena belum dimulainya pelaksanaan Pekerjaan oleh Penyedia Jasa
sehubungan belum terpenuhinya kewajiban-kewajiban tersebut merupakan tanggung jawab Penyedia Jasa
sepenuhnya.

G.43 Waktu Penyelesaian Pekerjaan


Sesuai dengan ketentuan dalam Dokumen Kontrak mengenai penyelesaian suatu bagian dari Pekerjaan
sebelum penyelesaian seluruhnya, maka seluruh dari Pekerjaan tersebut harus benar-benar telah selesai
sesuai dengan ketentuan dalam Dokumen Kontrak dalam jangka waktu yang telah ditetapkan dalam Kontrak,
atau dalam perpanjangan waktu yang diperbolehkan menurut Pasal G.44.

G.44 Perpanjangan Waktu untuk Penyelesaian Pekerjaan


Apabila dibutuhkan perpanjangan waktu sebagai akibat dari adanya pekerjaan tambahan atau keadaan
khusus dalam segala bentuknya yang mungkin timbul di luar kelalaian Penyedia Jasa, dan perpanjangan
waktu yang demikian itu memang layak diberikan kepada Penyedia Jasa untuk menyelesaikan pekerjaannya,
maka Pemimpin Proyek/Satuan Tugas akan menentukan lamanya jangka waktu perpanjangan dan
memberitahukan kepada Pemberi Tugas dan Penyedia Jasa. Dengan catatan bahwa Pemimpin
Proyek/Satuan Tugas tidak terikat untuk memperhitungkan pekerjaan tambahan atau keadaan khusus lainnya
kecuali jika Penyedia Jasa dalam jangka waktu 28 (dua puluh delapan) hari setelah pekerjaan tersebut dimulai
atau keadaan-keadaan istimewa timbul, melaporkannya kepada Pemimpin Proyek/Satuan Tugas secara
terinci dan jelas disertai alasan-alasan yang tepat untuk mendapatkan perpanjangan waktu yang menurut
pertimbangan Penyedia Jasa, ia berhak meminta agar tuntutannya dapat diselidiki pada waktu itu.

G.45 Pekerjaan yang Dilakukan pada Hari Minggu atau Hari Libur Resmi
(a) Pelaksanaan Pekerjaan dapat dilaksanakan pada kondisi Lalu Lintas yang mempunyai Volume/Capasity
Ratio (V/C Ratio) kurang dari 0,75. Sebelum melaksanakan suatu Pekerjaan, maka Penyedia Jasa agar
mengajukan V/C Ratio kepada Pemimpin Proyek/Satuan Tugas. Suatu Pekerjaan baru dapat
dilaksanakan setelah V/C Ratio dimaksud disetujui oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas.
(b) Untuk Pekerjaan yang betul-betul diperlukan dalam hubungannya dengan keselamatan pekerjaan itu
sendiri, maka Penyedia Jasa dapat mengajukan agar pelaksanaan pekerjaan dilakukan pada kondisi
diluar butir (a) Pasal ini, termasuk pada hari Minggu atau hari libur resmi dengan alasan yang dapat
diterima oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas. Ditetapkan juga bahwa ketentuan dari Pasal ini tidak
selalu dapat diterapkan pada setiap pekerjaan yang biasanya dilaksanakan dengan cara bergilir.

G.46 Tingkat Kemajuan Pekerjaan


Seandainya tingkat kemajuan dari Pekerjaan atau sebagian dari kemajuan pada suatu waktu menurut
pendapat Pemimpin Proyek/Satuan Tugas dianggap terlalu lambat untuk menjamin penyelesaian pekerjaan
dalam waktu yang sesuai yang telah ditetapkan atau perpanjangannya, maka Pemimpin Proyek/Satuan Tugas
akan memberitahukan kepada Penyedia Jasa mengenai hal ini secara tertulis dan kemudian Penyedia Jasa
mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu olehnya dengan persetujuan dari Pemimpin Proyek/Satuan
Tugas guna mempercepat kemajuan pekerjaan agar dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan atau waktu perpanjangannya. Penyedia Jasa tidak berhak menuntut segala pembiayaan tambahan
terhadap pengambilan langkah-langkah untuk mempercepat kemajuan pekerjaan tersebut.

Jika Penyedia Jasa meminta ijin untuk bekerja pada malam hari dan juga pada siang hari, maka ijin seperti itu
tidak akan ditolak kecuali jika menurut pendapat Pemimpin Proyek/Satuan Tugas ada cara yang sama yang
bisa diterapkan untuk mempercepat kemajuan.

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 34 / 64


Pekerjaan yang dilaksanakan baik itu pada malam hari maupun siang hari, harus mendapatkan persetujuan
dari Pemberi Tugas/Pemimpin Proyek/Satuan Tugas. Selain itu, terkait dengan pengaturan dan pengamanan
lalu lintas dilapangan Penyedia Jasa wajib melakukan koordinasi dengan bagian terkait (Departemen Traffic
Management) agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Semua pekerjaan pada malam hari harus dilaksanakan tanpa menimbulkan suara dan gangguan yang sangat
mengganggu. Penyedia Jasa harus melindungi Pemberi Tugas dari dan terhadap segala tanggungjawab atas
kerusakan karena suara atau karena gangguan lain yang terjadi saat melaksanakan pekerjaan dan serta
melindungi Pemberi Tugas dari atau terhadap semua klaim, tuntutan, pengaduan, biaya tagihan dan
pengeluaran apapun berkenaan dengan atau berkaitan dengan tanggungjawab semacam itu. Seluruh biaya
yang ditimbulkan akibat kelalaian Penyedia Jasa dalam hal tersebut diatas menjadi tangungjawab Penyedia
Jasa.

G.47(1) Sanksi dan/atau Pemutusan Kontrak Terhadap Kelalaian Penyedia Jasa


(a) Apabila terdapat kepastian bahwa Penyedia Jasa tidak melaksanakan salah satu ketentuan atau
kewajibannya berdasarkan Kontrak, maka Pemberi Tugas berhak memberikan sanksi sebagaimana
dimaksud pada Pasal 17 dalam Kontrak.
(b) Atas kelalaian sebagaimana dimaksud dalam butir (a) Pasal ini, maka Penyedia Jasa harus memperbaiki
kelalaiannya tersebut dalam jangka waktu yang telah ditentukan oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas
dan/atau Pemberi Tugas.
(c) Apabila Penyedia Jasa tidak memperbaiki kelalaiannya sesuai dengan jangka waktu sebagaimana
dimaksud dalam huruf (b) Pasal ini, maka Pemberi Tugas berhak melakukan Pemutusan Kontrak.
(d) Dalam hal Kontrak dinyatakan sebagai Kontrak Kritis, maka dapat dilakukan Show Cause Meeting di
tingkat Pemimpin Proyek/Satuan Tugas dan atau di tingkat Pemberi Tugas hingga dilakukan Pemutusan
Kontrak oleh Pemberi Tugas.

G.47(2) Pemotongan Terhadap Pembayaran karena Kerusakan


Jika sebelum penyelesaian seluruh Pekerjaan, sebagian dari Pekerjaan dinyatakan selesai dan telah disahkan
oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas, sesuai Pasal G.48 di sini, dan ditempati atau digunakan oleh Pemberi
Tugas, maka sanksi terhadap keterlambatan setelah pengesahan tersebut bila tidak ada ketentuan lain dalam
Kontrak ini, harus dipotong secara proporsional yang nilainya sama dengan bagian yang telah disahkan
tersebut terhadap nilai dari seluruh Pekerjaan.

G.48(1) Serah Terima Sementara Hasil Pekerjaan


(a) Segera setelah Pekerjaan diselesaikan sekurang-kurangnya 97% dari Nilai Kontrak, maka Penyedia Jasa
dapat mengajukan secara tertulis kepada Pemimpin Proyek/Satuan Tugas untuk melakukan
Pemeriksaan Sementara hasil Pekerjaan.
(b) Dalam pengajuan tersebut, Penyedia Jasa menyebutkan nama wakil-wakilnya yang akan ikut mengambil
bagian dalam Pemeriksaan Sementara beserta jadwal/waktu penyelesaian sisa pekerjaan.
(c) Pemimpin Proyek/Satuan Tugas akan melakukan Pemeriksaan Sementara hasil Pekerjaan tersebut
apakah sudah sesuai dengan ketentuan dalam Dokumen Kontrak.
(d) Selanjutnya setelah Pekerjaan selesai 100%, maka Penyedia Jasa memberitahukan tanggal selesainya
pekerjaan tersebut kepada Pemimpin Proyek/Satuan Tugas dan dilengkapi dengan Gambar Terlaksana
(as-built drawing).
(e) Dalam jangka waktu waktu 3 (tiga) Hari Kalender sejak pemberitahuan tanggal selesainya 100%
pekerjaan tersebut, maka Pemimpin Proyek/Satuan Tugas akan melakukan pemeriksaan terhadap

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 35 / 64


pemberitahuan tersebut. Bila, tanggal tersebut benar atau Pemimpin Proyek/Satuan Tugas menyebutkan
tanggal lain berdasarkan hasil penyelidikannya di lapangan, maka Pemimpin Proyek/Satuan Tugas akan
menetapkan tanggal penyelesaian dan dituangkan dalam Berita Acara Penyelesaian Fisik 100% antara
wakil Pihak Pertama di lapangan dengan Pihak Kedua yang disampaikan kepada Penyedia Jasa dan
Pemberi Tugas.
(f) Setelah tanggal penetapan penyelesaian 100% Pekerjaan tersebut, maka Penyedia Jasa secara tertulis
melalui Pemimpin Proyek/Satuan Tugas mengajukan permintaan dilakukannya Serah Terima Sementara
Pekerjaan kepada Pemberi Tugas.
(g) Pemberi Tugas akan membentuk Panitia Serah Terima Sementara dalam jangka waktu selambat-
lambatnya 7 (tujuh) Hari Kerja sejak diterimanya permintaan dilakukannya Serah Terima Sementara
Pekerjaan tersebut.
(h) Panitia Serah Terima Sementara dalam jangka waktu selambat-lambatnya 14 (empat belas) Hari Kerja
yang terhitung sejak dari tanggal pembentukan Panitia Serah Terima Sementara akan turun ke lapangan
untuk melakukan penilaian terhadap hasil Pekerjaan yang telah dilaksanakan Penyedia Jasa.
(i) Untuk tujuan penilaian hasil Pekerjaan oleh Panitia Serah Terima Sementara, maka Pemimpin
Proyek/Satuan Tugas harus membuat program uji hasil untuk Serah Terima Sementara dimaksud sesuai
dengan kekuasaan yang diterima dan memerintahkannya kepada Penyedia Jasa. Semua bahan, fasilitas
dan penyelenggaraannya sesuai ketentuan Kontrak, merupakan tanggungjawab Penyedia Jasa dan
harus disiapkan di lapangan pada tanggal dilakukannya penilaian Pekerjaan oleh Panitia Serah Terima
Sementara. Selama penilaian Pekerjaan tersebut, maka Penyedia Jasa harus menyediakan sarana-
sarana penilaian Pekerjaan antara lain adalah catatan-catatan inspeksi dari semua pengujian,
penyelidikan, pemeriksaan, survai dan disahkan oleh Panitia Serah Terima Sementara.
(j) Bila Panitia menetapkan bahwa Penyedia Jasa masih harus memperbaiki, melengkapi, menyempurnakan
Pekerjaan agar sesuai ketentuan dengan ketentuan dalam Dokumen Kontrak, maka Panitia Serah
Terima Sementara bersama-sama dengan Pemimpin Proyek/Satuan Tugas dan Penyedia Jasa akan
menyepakati saat dan jangka waktu yang dibutuhkan Penyedia Jasa untuk memperbaiki, melengkapi,
menyempurnakan Pekerjaan tersebut. Saat atau waktu yang disepakati tersebut merupakan saat bagi
Panitia Serah Terima Sementara untuk melakukan penilaian kembali Pekerjaan.
(k) Setelah Panitia Serah Terima Sementara menyatakan bahwa Pekerjaan memang telah diselesaikan
secara menyeluruh, maka Panitia Serah Terima Sementara akan menetapkan tanggal penyelesaian
menyeluruh Pekerjaan. Dalam jangka waktu selambatnya 7 (tujuh) Hari Kerja sejak tanggal penetapan
dimaksud, maka Panitia Serah Terima Sementara harus sudah memberikan saran atau rekomendasi
kepada Pemberi Tugas bahwa Berita Acara Serah Terima Sementara Pekerjaan dapat dikeluarkan oleh
Pemberi Tugas.
(l) Dalam jangka waktu selambatnya 7 (tujuh) Hari Kerja sejak menerima saran atau rekomendasi tersebut,
maka Pemberi Tugas harus sudah memberikan keputusan yang menyatakan menerima atau menolak
saran atau rekomendasi dari Panitia Serah Terima Sementara tersebut. Keputusan ini disampaikan oleh
Pemberi Tugas kepada Penyedia Jasa, jika dalam keputusan dimaksud Pemberi Tugas dapat menerima
sementara Pekerjaan, maka kemudian diterbitkan Berita Acara Serah Terima Sementara Pekerjaan yang
ditandatangani oleh Pemberi Tugas dan Penyedia Jasa. Tanggal Dalam Berita Acara Serah Terima
Sementara dimaksud harus sama dengan tanggal yang menyatakan Tanggal Penyelesaian Menyeluruh
Pekerjaan.
(m) Keterlambatan pembentukan Panitia Serah Terima Sementara dan keterlambatan Panitia Serah Terima
Sementara turun ke lapangan untuk melakukan penilaian hasil Pekerjaan akan diperhitungkan ke dalam
jangka waktu masa pemeliharaan garansi Pekerjaan.

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 36 / 64


(n) Sebelum ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima Sementara (PHO) Hasil Pekerjaan, Penyedia
Jasa diwajibkan menyerahkan Manual Pemeliharan untuk penyelesaian perbaikan terhadap
kerusakan/cacat permukaan/ketidaksempurnaan yang menjadi tanggungjawabnya selama jangka waktu
masa Pemeliharaan.

G.48(2) Sertifikasi Penyelesaian per Seksi


Dengan menerapkan prosedur yang dinyatakan dalam Pasal G.48 (1) di atas, Penyedia Jasa dapat meminta
dan Pemberi Tugas dapat menerima atau menolak Serah Terima Sementara berkenaan dengan :
a) Setiap seksi Pekerjaan dimana waktu yang terpisah untuk menyelesaikan ditetapkan dalam Kontrak;
b) Sebagian besar dari Pekerjaan yang telah diselesaikan memuaskan Pemimpin Proyek/Satuan Tugas dan
telah ditempati atau digunakan oleh Pemberi Tugas.

Jika suatu bagian dari Pekerjaan sebagian besar telah diselesaikan dengan memuaskan dan lulus pengujian
terakhir yang telah ditentukan dalam Dokumen Kontrak, Pemberi Tugas boleh menerima Serah Terima
Sementara berkenaan dengan bagian dari pekerjaan tersebut sebelum menyelesaikan seluruh pekerjaan dan
berdasarkan penerimaan tersebut sebelum menyelesaikan seluruh pekerjaan dan berdasarkan penerimaan
tersebut oleh Pemberi Tugas, Jangka Waktu Pemeliharaan untuk bagian dari pekerjaan-pekerjaan tersebut
harus dianggap telah dimulai.

Selalu ditetapkan bahwa Serah Terima Sementara yang diterima tersebut berkenaan dengan seksi atau
bagian dari pekerjaan-pekerjaan sebelum penyelesaian seluruhnya tidak dianggap mensyahkan penyelesaian
setiap hasil pekerjaan yang sesudah itu menuntut perbaikan, kecuali jika Berita Acara Serah Terima
Sementara tersebut menyatakan demikian.

Jangka Waktu Pemeliharaan untuk bagian besar yang telah diselesaikan harus mempunyai jangka waktu
yang sama sebagaimana ditetapkan dalam Perjanjian Kontrak untuk seluruh pekerjaan dan karena itu tanggal
penyelesaian akhir untuk bagian dari Pekerjaan tersebut boleh lebih cepat daripada yang untuk Pekerjaan
seluruhnya.

JAMINAN DAN KERUSAKAN – KERUSAKAN

G.49(1) Batasan Jangka Waktu Pemeliharaan


Dalam Pasal ini pengertian “jangka waktu masa pemeliharaan/garansi” Pekerjaan harus mempunyai arti
jangka waktu yang disebut dalam Perjanjian Kontrak yang dihitung dari tanggal ditandatanganinya Berita
Acara Serah Terima Sementara (PHO) Hasil Pekerjaan sebagaimana dimaksud pada Pasal G.48 dikurangi
waktu keterlambatan pembentukan Panitia Serah Terima Sementara, keterlambatan Panitia Serah Terima
Sementara melakukan kunjungan pertama ke lapangan dan keterlambatan Panitia Serah Terima Sementara
melakukan kunjungan berikutnya dan berakhir setelah ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima Akhir
(FHO) Hasil Pekerjaan oleh Pemberi Tugas dan Penyedia Jasa.

G.49(2) Pelaksanaan Pekerjaan Perbaikan


Untuk percepatan dan efisiensi pelaksanaan dan penyelesaian seluruh pekerjaan perbaikan, pembetulan dan
penyempurnaan dan penyelesaian yang diperintahkan, Penyedia Jasa harus tetap menyediakan peralatan
konstruksi, perlengkapan dan bahan selama Jangka Waktu Pemeliharaan yang dianggap tepat oleh Pemimpin
Proyek/Satuan Tugas atau wakilnya. Oleh karena itu, Pemimpin Proyek/Satuan Tugas hanya mengijinkan
demobilisasi sebagian dan atau pemindahan dari lapangan seluruh milik Penyedia Jasa seperti peralatan

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 37 / 64


konstruksi, perlengkapan, tenaga kerja dan bahan di lapangan pada waktu atau setelah Serah Terima
Sementara Pekerjaan.

Peralatan yang akan digunakan untuk melaksanakan perbaikan tidak dibenarkan ditempatkan dilokasi
Pekerjaan (bahu jalan)/lokasi yang menggangu arus lalulintas. Biaya yang dikeluarkan dalam rangka
memobilisasi peralatan untuk melaksanakan perbaikan ditanggung oleh Penyedia Jasa.

G.49(3) Kewajiban dan Biaya Pelaksanaan Pekerjaan Perbaikan


Pekerjaan pada saat Serah Terima Akhir harus diserahkan kepada Pemberi Tugas dalam keadaan sesuai
dengan Dokumen Kontrak. Penyedia Jasa setelah menerima instruksi tertulis maupun elektronik mail
sebagaimana tertuang dalam Kontrak Pasal 5 ayat 2 huruf j dari Pemimpin Proyek/Satuan Tugas/Pemberi
Tugas harus melaksanakan, atas biayanya sendiri, seluruh pekerjaan perbaikan yang mungkin diperintahkan
oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas selama Jangka Waktu Pemeliharaan pada semua kerusakan dan
ketidaksempurnaan yang dikarenakan penggunaan bahan atau cara pengerjaan yang tidak sesuai dengan
Dokumen Kontrak atau kelalaian atau kegagalan pada pihak Penyedia Jasa untuk memenuhi setiap kewajiban
yang dinyatakan dalam Kontrak, sebagaimana diperkuat oleh data uji laboratorium.

Dalam hal bahwa pekerjaan perbaikan yang diperlukan telah ditentukan oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas
selama Jangka Waktu Pemeliharaan bukan karena kesalahan pihak Penyedia Jasa untuk memenuhi
kewajibannya menurut Kontrak, Pemimpin Proyek/Satuan Tugas boleh meminta Penyedia Jasa secara tertulis
untuk melaksanakan perbaikan sebagai pekerjaan tambahan atas biaya Pemberi Tugas, sesuai dengan Pasal
G.52(1) dari Ketentuan Umum Kontrak ini, dan Penyedia Jasa diwajibkan memenuhi permintaan Pemimpin
Proyek/Satuan Tugas dengan catatan bahwa pekerjaan perbaikan yang akan dilaksanakan merupakan bagian
dari Pekerjaan Permanen sebagaimana ditetapkan dalam Kontrak pada saat Serah Terima Sementara.

G.49(4) Sanksi-sanksi sebagai Akibat Kegagalan Penyedia Jasa dalam Melaksanakan Pekerjaan
yang Harus Dilaksanakan
Apabila Penyedia Jasa gagal/lalai untuk melaksanakan setiap pekerjaan (selama masa pemeliharaan)
tersebut diatas yang diminta oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas, Pemberi Tugas berhak mempekerjakan
pekerjanya sendiri atau sub Penyedia Jasa lain atas nama Penyedia Jasa untuk melaksanakan pekerjaan
tersebut. Apabila pekerjaan semacam itu dilaksanakan oleh Sub Penyedia Jasa dengan biayanya sendiri,
maka biaya untuk pekerjaan tersebut akan dibebankan kepada Penyedia Jasa melalui pemotongan pada
sertifikat pembayarannya Jaminan Pemeliharaan sebagaimana dimaksud dalam Kontrak pasal 8 ayat 2.

G.49(5) Penyelidikan Kerusakan oleh Penyedia Jasa


Apabila setiap saat sepanjang Jangka Waktu Kontrak, Penyedia Jasa diminta oleh Pemimpin Proyek/Satuan
Tugas secara tertulis, Penyedia Jasa harus menyelidiki penyebab adanya cacat, ketidaksempurnaan, atau
kesalahan pada Pekerjaan di bawah arahan Pemimpin Proyek/Satuan Tugas.

Apabila cacat, ketidaksempurnaan, atau kesalahan tersebut bukan tanggung jawab Penyedia Jasa menurut
Kontrak, maka biaya penyelidikan oleh Penyedia Jasa tersebut ditanggung oleh Pemberi Tugas. Jika cacat,
ketidaksempurnaan, atau kesalahan tersebut adalah merupakan tanggungjawab Penyedia Jasa, maka biaya
penyelidikan sebagaimana disebutkan tadi harus ditanggung oleh Penyedia Jasa dan dia juga harus
memperbaiki, memulihkan, dan memperbaiki cacat, ketidaksempurnaan, atau kesalahan tersebut dengan
biaya sendiri.

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 38 / 64


G.50 Serah Terima Akhir
(a) Setelah jangka waktu masa Pemeliharaan Pekerjaan melewati Bulan ke-6 (enam) terhitung sejak
ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima Sementara (PHO) Pekerjaan, maka Penyedia Jasa secara
tertulis mengajukan permintaan dilakukannya Serah Terima Akhir (FHO) Hasil Pekerjaan kepada
Pemimpin Proyek/Satuan Tugas. Dalam pengajuan tersebut Penyedia Jasa harus menyertakan
tambahan Gambar Terlaksana (as built drawing) bila selama masa pemeliharaan/garansi ada tambahan
atau perubahan terhadap Gambar Terlaksana (as built drawing).
(b) Dalam jangka waktu waktu 3 (tiga) Hari Kalender sejak pemberitahuan tersebut, maka Pemimpin
Proyek/Satuan Tugas akan melakukan penilaian dan pemeriksaan terhadap hasil Pekerjaan. Setelah
Pemimpin Proyek/Satuan Tugas menyatakan dapat menerima hasil Pekerjaan tersebut, maka Pemimpin
Proyek/Satuan Tugas akan menyatakan secara tertulis kepada Penyedia Jasa dan Pemberi Tugas
bahwa telah dapat dilakukan Serah Terima Akhir (FHO) Hasil Pekerjaan.
(c) Selanjutnya Penyedia Jasa secara tertulis melalui Pemimpin Proyek/Satuan Tugas mengajukan
permintaan dilakukannya Serah Terima Akhir (FHO) Hasil Pekerjaan kepada Pemberi Tugas.
(d) Pemberi Tugas akan membentuk Panitia Serah Terima Akhir dalam jangka waktu selambat-lambatnya 14
(empat belas) Hari Kerja sejak diterimanya permintaan dilakukannya Serah Terima Akhir Pekerjaan
tersebut.
(e) Panitia Serah Terima Akhir dalam jangka waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) Hari Kerja yang terhitung
sejak dari tanggal pembentukan Panitia Serah Terima Akhir akan turun ke lapangan untuk melakukan
penilaian terhadap hasil Pekerjaan.
(f) Untuk tujuan penilaian hasil Pekerjaan oleh Panitia Serah Terima Akhir, maka Pemimpin Proyek/Satuan
Tugas harus membuat program uji hasil untuk Serah Terima Akhir dimaksud sesuai dengan kekuasaan
yang diterima dan memerintahkannya kepada Penyedia Jasa.
(g) Bila Panitia menetapkan bahwa Penyedia Jasa masih harus memperbaiki, melengkapi, menyempurnakan
Pekerjaan agar sesuai ketentuan dengan ketentuan dalam Dokumen Kontrak, maka Panitia Serah
Terima Akhir bersama-sama dengan Pemimpin Proyek/Satuan Tugas dan Penyedia Jasa akan
menyepakati saat dan jangka waktu yang dibutuhkan Penyedia Jasa untuk memperbaiki, melengkapi,
menyempurnakan Pekerjaan tersebut. Saat atau waktu yang disepakati tersebut merupakan saat bagi
Panitia Serah Terima Akhir untuk melakukan penilaian kembali Pekerjaan.
(h) Setelah Panitia Serah Terima Akhir menyatakan bahwa Pekerjaan dapat diterima, maka Panitia Serah
Terima Akhir akan menetapkan tanggal Serah Terima Akhir Pekerjaan. Dalam jangka waktu selambatnya
7 (tujuh) Hari Kerja sejak tanggal penetapan dimaksud, maka Panitia Serah Terima Akhir harus sudah
memberikan saran atau rekomendasi kepada Pemberi Tugas bahwa Berita Acara Serah Terima Akhir
dapat dikeluarkan oleh Pemberi Tugas.
(i) Dalam jangka waktu selambatnya 7 (tujuh) Hari Kerja sejak menerima saran atau rekomendasi tersebut,
maka Pemberi Tugas harus sudah memberikan keputusan yang menyatakan menerima atau menolak
saran atau rekomendasi dari Panitia Serah Terima Akhir tersebut. Keputusan ini disampaikan oleh
Pemberi Tugas kepada Penyedia Jasa, jika dalam keputusan dimaksud Pemberi Tugas dapat menerima
Pekerjaan, maka kemudian diterbitkan Berita Acara Serah Terima Akhir Pekerjaan yang ditandatangani
oleh Pemberi Tugas dan Penyedia Jasa.

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 39 / 64


PERUBAHAN, PENAMBAHAN DAN PENGHAPUSAN

G.51(1) Perubahan Pekerjaan


Pemimpin Proyek/Satuan Tugas dapat melakukan beberapa perubahan dalam bentuk, mutu, atau kuantitas
pekerjaan atau bagian pekerjaan yang menurut pendapatnya dianggap diperlukan atau diinginkan. Untuk
tujuan tersebut, atau karena alasan lain, Pemimpin Proyek/Satuan Tugas mempunyai kekuasaan untuk
memerintahkan Penyedia Jasa untuk melakukan dan Penyedia Jasa harus melaksanakan hal-hal berikut ini :
a. Menambah atau mengurangi kuantitas pekerjaan atau Mata Pembayaran yang tercantum dalam
Dokumen Kontrak.
b. Menghapus sesuatu jenis pekerjaan atau jenis pembayaran.
c. Mengubah spesifikasi atau mutu atau macam pekerjaan
d. Mengubah elevasi, garis, kedudukan dan ukuran dari setiap bagian pekerjaan tersebut.
e. Melaksanakan pekerjaan tambahan yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan.
f. Memberikan perlindungan sementara atau permanen pada pekerjaan yang telah diselesaikan atau yang
sedang dalam penyelesaian yang akan terpengaruh oleh pelaksanaan perubahan pekerjaan di atas.

Pekerjaan-pekerjaan tambahan tidak akan mempengaruhi berlakunya Kontrak, dan nilai perubahan pekerjaan
tersebut (kalau ada) akan diperhitungkan kembali dalam harga kontrak.

G.51(2) Perintah Perubahan dan Addenda


Semua perintah perubahan pekerjaan harus melalui perintah tertulis yang ditandatangani Pemimpin
Proyek/Satuan Tugas dan Penyedia Jasa dengan menetapkan dasar pembayaran dan penyesuaian yang
diperlukan melaksanakan Pekerjaan yang terkena perubahan tersebut.

Perubahan boleh diusulkan oleh Penyedia Jasa atau Pemimpin Proyek/Satuan Tugas, tetapi pada umumnya
perintah perubahan tertulis dikeluarkan oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas segera setelah berunding
dengan Penyedia Jasa.

Untuk semua perubahan Kontrak dan teknis yang penting, dan bila dasar pembayaran yang ditetapkan dalam
suatu perintah perubahan menuntut Harga Satuan dan atau Jenis Pembayaran baru atau jumlah yang akan
disetujui, atau perubahan pekerjaan dalam Nilai Kontrak, perintah perubahan yang dirundingkan harus
dirumuskan dalam suatu Addenda.

Apabila jumlah pekerjaan nyata yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa sedemikian sehingga jumlah
perhitungan seluruh pembayaran kepada Penyedia Jasa akan melebihi Nilai Kontrak yang ada saat ini,
apakah karena penyesuaian dalam perhitungan kuantitas yang diminta untuk pekerjaan tersebut atau karena
hasil revisi proyeksi dari setiap perintah perubahan atau karena alasan lain apa saja, yang jumlahnya melebihi
Nilai Kontrak tidak akan dibayar kecuali jika Addenda telah disetujui secara resmi dan dikeluarkan untuk
menutup kelebihan tersebut.

G.51(3) Penghilangan Jenis Pekerjaan


Seandainya ada jenis pekerjaan yang tercantum dalam penawaran dianggap tidak perlu untuk diselesaikan
secara layak dalam Pekerjaan yang dikontrakkan, Pemimpin Proyek/Satuan Tugas boleh mengeluarkan
Perintah Perubahan yang isinya menghilangkan mata pekerjaan tersebut dari Kontrak menurut syarat-syarat
yang dijabarkan dalam Pasal G.52 (1) disini dan Penyedia Jasa harus menyetujuinya.

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 40 / 64


G.51(4) Perubahan Dalam Dokumen Kontrak
Jika Pemberi Tugas memerintahkan suatu perubahan, maka itu harus dilakukan dalam Dokumen Kontrak,
sesuai dengan Pasal G.52 (2) revisi Harga Satuan Kontrak untuk Jenis Pembayaran yang terkena perubahan,
jika ada, harus disetujui antara Penyedia Jasa dan Pemimpin Proyek/Satuan Tugas, dan persetujuan tersebut
harus dirumuskan melalui perintah perubahan dan kemudian dengan Addenda.

G.52(1) Penilaian Perubahan Pekerjaan


Semua pekerjaan tambahan yang dilakukan atau pekerjaan yang dihilangkan oleh perintah dari Pemimpin
Proyek/Satuan Tugas harus dinilai dengan harga satuan yang ditetapkan dalam Kontrak, jika menurut
pendapat Pemimpin Proyek/Satuan Tugas, hal yang sama bisa diterapkan. Jika Kontrak tidak mencantumkan
harga satuan yang bisa diterapkan pada pekerjaan tambah, maka nilai atau harga satuan yang cocok harus
disepakati antara Pemimpin Proyek/Satuan Tugas dan Penyedia Jasa, dan harus disetujui oleh Pemberi
Tugas.

G. 52 (2) Kelebihan dan Kekurangan Kuantitas


Kelebihan dan kekurangan dalam kuantitas dari suatu jenis pekerjaan di dalam Kontrak ditentukan melalui
pembandingan jumlah kuantitas pembayaran dari jenis pekerjaan tersebut dengan perkiraan kuantitas, seperti
yang dinyatakan dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Jika Jumlah kuantitas pembayaran dari suatu jenis
pekerjaan yang disyaratkan menurut Kontrak berbeda dari perkiraan kuantitas hasil perhitungan, seperti yang
dinyatakan dalam Daftar Kuantitas dan Harga, sebesar 25 % (dua puluh lima perseratus) atau kurang,
pembayaran akan dilakukan untuk kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan dengan Harga Satuan Kontrak,
kecuali jika pekerjaan tersebut tercakup dalam perintah perubahan Kontrak yang menetapkan kompensasi
yang dibayarkan. Jika jumlah kuantitas pembayaran dari setiap mata pekerjaan yang disyaratkan menurut
Kontrak berbeda dari perkiraan kuantitas, seperti yang dinyatakan dalam Daftar Kuantitas dan Harga, yaitu
lebih dari 25 % (dua puluh lima perseratus), tanpa adanya perintah perubahan Kontrak yang menetapkan
kompensasi yang akan dibayarkan, maka kompensasi yang bisa dibayarkan kepada Penyedia Jasa akan
ditentukan seperti ditetapkan sebagaimana di bawah ini.

a) Kelebihan lebih dari 25 % (dua puluh lima perseratus)


Jika jumlah kuantitas pembayaran dari suatu jenis pekerjaan Kontrak melebihi jumlah perkiraan kuantitas
hasil perhitungan seperti yang dinyatakan dalam Daftar Kuantitas dan Harga sebesar lebih dari 25 % (dua
puluh lima perseratus), kecuali jika pekerjaan tersebut tercakup dalam perintah perubahan Kontrak yang
menetapkan kompensasi yang akan dibayarkan, maka jumlah pembayaran untuk jenis pekerjaan tersebut
harus ditentukan dengan rumus sebagai berikut :
A = (BxC) - D
Jumlah Pembayaran “A” adalah hasil perkalian antara volume nyata “B” dengan Harga Satuan dalam
kontrak “C” dan dikurangi dengan “D” yang didapat dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
D = 0.15 E x (B/F – 1.25)

Definisi rumus :
A = Jumlah pembayaran
B = Jumlah kuantitas nyata yang dikerjakan
C = Harga satuan menurut Kontrak
D = Lump sum yang dihitung dengan menggunakan rumus ditetapkan di atas
E = Jumlah perkiraan biaya untuk jenis pekerjaan yang tercantum dalam DKH

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 41 / 64


F = Perkiraan Jumlah Kuantias jenis pekerjaan yang tercantum dalam DKH
b) Kekurangan lebih dari 25 % (dua puluh lima perseratus)
Jika jumlah kuantitas jenis pekerjaan menurut Kontrak kurang dari jumlah perkiraan kuantitas seperti
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga sebesar lebih dari 25 % (dua puluh lima perseratus), kecuali
jika pekerjaan tersebut tercakup oleh perintah perubahan menurut Kontrak yang menetapkan kompensasi
yang harus dibayar, maka jumlah pembayaran untuk jenis pekerjaan harus ditentukan dengan rumus
sebagai berikut :
A = (BxC) + D
Jumlah Pembayaran “A” adalah hasil perkalian antara kuantitas jumlah pembayaran “B” dengan Harga Satuan
dalam kontrak “C” dan kemudian ditambah dengan “D” yang didapat dengan menggunakan rumus berikut :
D = 0.10 E x (0.75 - B/F)
Definisi rumusnya sama dengan butir (a) pada alinea ini.

G.52(3) Pekerjaan Harian


Apabila menurut pendapat Pemimpin Proyek/Satuan Tugas dipandang perlu, maka Pemimpin Proyek/Satuan
Tugas boleh memerintahkan secara tertulis bahwa suatu pekerjaan tambah atau pekerjaan pengganti akan
dilaksanakan berdasarkan pekerjaan harian (day works). Pembiayaan untuk pekerjaan tersebut akan
diberikan pada Penyedia Jasa sesuai dengan syarat-syarat yang ditetapkan dalam Daftar Upah dan Harga
dalam Kontrak.

Penyedia Jasa harus menyiapkan tanda terima atau tanda bukti lain yang mungkin diperlukan kepada
Pemimpin Proyek/Satuan Tugas untuk membuktikan jumlah yang dibayarkan dan, sebelum memesan bahan,
harus menyerahkan kepada Pemimpin Proyek/Satuan Tugas kutipan mengenai bahan-bahan tersebut untuk
dimintakan persetujuannya. Berhubung karena pekerjaan tersebut dilaksanakan dengan dasar pekerjaan
harian, maka Penyedia Jasa setiap hari selama berlangsungnya pekerjaan tersebut harus memberikan daftar
rangkap dua yang berisi nama-nama, jabatan dan waktu dari semua pekerja yang dipekerjakan pada
pekerjaan tersebut dan suatu pernyataan rangkap dua yang memperlihatkan uraian dan kuantitas dari semua
bahan dan peralatan (plant) yang digunakan.

Satu salinan dari setiap daftar dan pernyataan, jika benar, atau bila telah disetujui akan ditandatangani oleh
Pemimpin Proyek/Satuan Tugas dan dikembalikan ke Penyedia Jasa.

Apabila diperlukan, Pada setiap akhir bulan Penyedia Jasa harus mengirimkan kepada Pemimpin
Proyek/Satuan Tugas suatu pernyataan harga mengenai tenaga pekerja, bahan, dan peralatan (plant) yang
digunakan, kecuali yang disebutkan diatas, dan Penyedia Jasa tidak mempunyai hak untuk mendapatkan
pembayaran kecuali jika daftar dan pernyataan tersebut telah dibuat lengkap dan tepat waktu. Ditetapkan
bahwa jika Pemimpin Proyek/Satuan Tugas menganggap bahwa karena suatu alasan maka pengiriman daftar
atau pernyataan oleh Penyedia Jasa, sesuai dengan ketentuan yang berlaku, tidak bisa dijalankan, dia tetap
berhak untuk mendapatkan pembayaran untuk pekerjaan tersebut, sebagai pekerjaan harian, dengan
pengertian waktu dan peralatan (plant) serta bahan yang digunakan pada pekerjaan tersebut memuaskan,
atau dengan nilai yang menurut pendapat Pemimpin Proyek/Satuan Tugas cukup layak.

G.52(3) Klaim
Sebelum pada akhir setiap bulan, Penyedia Jasa harus mengirimkan kepada Pemimpin Proyek/Satuan Tugas
keterangan-keterangan lengkap mengenai perincian (breakdown) dan data pendukung yang terinci dari
semua klaim untuk setiap pembayaran tambahan dimana Penyedia Jasa boleh menganggap dirinya berhak

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 42 / 64


dan dari semua pekerjaan tambah yang diperintahkan oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas yang selama
bulan sebelumnya telah dilaksanakannya.

Tidak ada tagihan akhir atau tagihan sementara untuk pembayaran biaya-biaya atau pekerjaan harian yang
akan dipertimbangkan bila tidak tercakup dalam rincian dan data pendukung yang dikirimkan. Ditetapkan
bahwa Pemimpin Proyek/Satuan Tugas berhak untuk mengijinkan pembayaran dilakukan pada setiap
pekerjaan atau setiap pembiayaan, meskipun Penyedia Jasa gagal untuk memenuhi ketentuan ini, dengan
pengertian Penyedia Jasa telah memberitahu Pemimpin Proyek/Satuan Tugas secara tertulis lebih awal,
bahwa ia bermaksud mengajukan klaim untuk pekerjaan tersebut.

Pemberitahuan suatu klaim tanpa pengajuan keterangan-keterangan lengkap seperti perincian (breakdown)
dan data pendukung yang terinci hanya akan diterima jika Pemimpin Proyek/Satuan Tugas merasa bahwa
terjadi keadaan yang diperkecualikan yang mencegah adanya pengajuan rincian lengkap. Dalam suratnya
yang menyatakan telah menerima suatu klaim yang tidak lengkap, Pemimpin Proyek/Satuan Tugas harus
menetapkan tanggal akhir dimana rincian lengkap harus diserahkan. Kegagalan Penyedia Jasa untuk
menyerahkan rincian lengkap sebelum tanggal yang ditetapkan oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas akan
dianggap sebagai suatu pengakuan oleh Penyedia Jasa bahwa dia tidak lagi mengajukan pengaduan
klaimnya.

G.52(4) Overhead dan Keuntungan


Suatu klaim untuk pembayaran tambahan yang disebut dalam Pasal G.52 di atas harus mencakup overhead
dan keuntungan bilamana bisa diterapkan, persentase yang sama seperti yang dinyatakan dalam Analisa
Harga yang diserahkan oleh Penyedia Jasa.

PERALATAN, PEKERJAAN SEMENTARA DAN BAHAN-BAHAN

G.53(1) Peralatan (Plant) dan sebagainya, Khusus Digunakan untuk Pekerjaan


Peralatan (Plant) konstruksi yang dirinci dalam Penawaran harus disetujui oleh Pemimpin Proyek/Satuan
Tugas sebelum pelaksanaan Pekerjaan dan harus selalu siap pakai dan tersedia di Lapangan serta layak
operasi selama Jangka Waktu Pelaksanaan dan Pemeliharaan. Penyedia Jasa tidak boleh memindahkan atau
mengganti peralatan yang diajukan tanpa persetujuan tertulis dari Pemimpin Proyek/Satuan Tugas.

Seluruh peralatan Penyedia Jasa, pekerjaan sementara dan bahan-bahan yang disediakan Penyedia Jasa,
bila dibawa kelapangan harus dianggap hanya dimaksudkan untuk pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan.
Penyedia Jasa tidak boleh memindahkan barang tersebut atau bagian dari padanya, tanpa ijin tertulis dari
Pemimpin Proyek/Satuan Tugas, (kecuali memindahkannya dari satu bagian lapangan ke bagian lapangan
yang lain).

Penyedia Jasa harus mengadakan perjanjian resmi secara tertulis dengan Sub Penyedia Jasa, Sub Penyedia
Jasa yang ditunjuk, atau orang lain yang menyewakan peralatan atau alat kepada Penyedia Jasa untuk
menjamin bahwa semua ketentuan Pasal ini berlaku atas semua peralatan Sub Penyedia Jasa pekerjaan
sementara dan bahan-bahan (baik milik Penyedia Jasa atau sebagian darinya merupakan milik Sub Penyedia
Jasa atau disewa dari Sub Penyedia Jasa) dan semua peralatan sewaan yang ada di Lapangan atau yang
dibeli menurut perjanjian beli sewa atau perjanjian lainnya, sedemikian sehingga seolah-olah semua peralatan
merupakan peralatan Penyedia Jasa sendiri.

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 43 / 64


G.53(2) Pembebasan Pajak
Pemberi Tugas tidak akan membantu mendapatkan ijin pembebasan dari pengenaan pajak impor peralatan
konstruksi, bahan dan barang-barang lain yang diimpor untuk kepentingan pekerjaan menurut Kontrak ini.
Meskipun demikian, Pemberi Tugas akan membantu Penyedia Jasa berkenaan dengan formalitas impor.

G.53(3) Pembelian Lokal


Penyedia Jasa harus membayar (harga dan upah yang dicantumkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan
dalam Daftar Upah dan Harga) harus mencakup pungutan pajak sesuai dengan undang-undang dan
peraturan-peraturan yang berkaitan setiap peralatan konstruksi, bahan atau barang-barang lain yang dibeli di
Indonesia.

G.53(4) Pemindahan Alat-alat


Setelah menyelesaikan seluruh pekerjaan, maka Penyedia Jasa harus memindahkan seluruh peralatan
konstruksi, pekerjaan sementara dan bahan-bahan lainnya yang tidak digunakan yang disediakan oleh
Penyedia Jasa dari Lapangan (lahan) milik Pemberi Tugas. Penyedia Jasa tidak dibenarkan untuk menyimpan
peralatan diareal bahu jalan.

G.53(5) Pengiriman Kembali (re-ekspor) Peralatan Konstruksi


Peralatan Penyedia Jasa yang di impor sebelumnya secara bebas pajak untuk proyek pembangunan
sebelumnya harus di ekspor kembali atau jika dialihkan ke proyek ini, maka Penyedia Jasa harus mengurus
sendiri pembayaran pajaknya atas peralatan tersebut tanpa bantuan dari Pemberi Tugas.

G.53(6) Peralatan Secara Umum


Peralatan konstruksi, pekerjaan sementara, bahan dan setiap barang yang di pasok untuk Pekerjaan ini harus
terdiri dari jenis, kapasitas, kekuatan, kuantitas dan desain, dan harus dikonstruksikan atau dipasang dalam
suatu posisi atau digunakan atau dilaksanakan pada suatu waktu dan dalam suatu cara seperti yang
ditunjukkan dalam program yang dibuat oleh Penyedia Jasa menurut ketentuan dari Pasal G.14 pada
Ketentuan Umum Kontrak ini atau setiap perubahan yang disetujui oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas
sebagai yang paling efisien dan sesuai untuk pelaksanaan yang layak, tepat waktu dan aman terhadap
Pekerjaan yang akan dilaksanakan menurut Kontrak ini.

Jika selama pelaksanaan pekerjaan Penyedia Jasa bertentangan dengan metode pelaksanaan atau
kebutuhan peralatan yang diperlukan dalam Jadwal Pelaksanaan sebelumnya yang telah disetujui oleh
Pemberi Tugas atau Pemimpin Proyek/Satuan Tugas, atau Penyedia Jasa memakai metode atau
perlengkapan yang menurut pendapat Pemimpin Proyek/Satuan Tugas kurang efisien atau kurang cocok
dibandingkan dengan yang direncanakan sebelumnya dan memberikan suatu keuntungan finansial yang tidak
layak kepada Penyedia Jasa, maka tanpa peringatan sebelumnya, Pemimpin Proyek/Satuan Tugas
memberitahukan kepada Penyedia Jasa bahwa Harga Satuan atau Harga untuk pekerjaan tersebut dianggap
meragukan sehingga tidak akan diberlakukan lagi. Dalam hal seperti ini, Pemimpin Proyek/Satuan Tugas
harus menentukan Nilai dan Harga yang menurut pendapatnya cukup layak untuk penggunaan metode
alternatif atau peralatan tersebut (atau kekurangan peralatan), dan untuk semua pekerjaan yang dilaksanakan
dengan cara ini, Penyedia Jasa akan dibayar secara sesuai.

G.53(7) Tanggung Jawab


Penyedia Jasa hanya akan bertanggung jawab terhadap persediaan, kecukupan, stabilitas, keamanan,
perlindungan, pelaksanaan konstruksi, pembongkaran dan pemindahan angkutan, pemeliharaan serta

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 44 / 64


asuransi terhadap semua resiko dari seluruh peralatan konstruksi, pekerjaan sementara, bahan, angkutan dan
setiap barang yang dipasok untuk Pekerjaan dan harus mengganti atau membangun kembali atau
melaksanakan kembali apabila terjadi kehilangan atau kerusakan atau ketidaktepatan terhadap hal-hal
tersebut diatas, semuanya atas biayanya sendiri.

G.53(8) Pemberi Tugas Tidak Bertanggungjawab atas Kerusakan Peralatan


Pemberi Tugas setiap saat tidak bertanggungjawab terhadap segala kehilangan atau kerusakan terhadap
peralatan konstruksi, pekerjaan sementara atau bahan-bahan kecuali seperti tercantum dalam Pasal G.20
dan Pasal G.65.

G.54 Persetujuan atas Bahan dan Lain-lain yang Tidak Dinyatakan


Setiap tindakan yang diambil atau tidak diambil oleh Pemberi Tugas yang berkaitan dengan Pasal G.53 tidak
boleh dianggap menyatakan suatu persetujuan atas bahan atau hal-hal yang dimaksudkan di dalam Pasal
tersebut ataupun akan menghindarkan dari penolakan atas suatu bahan setiap saat.

Penyedia Jasa, atas biayanya sendiri, harus mengatur segala keperluan mengenai pengadaan dan pengujian
bahan disumbernya dan untuk jalan pengangkutan dari sumbernya ketempat pekerjaan. Lahan darimana
bahan telah diambil harus ditinggalkan dalam keadaan bersih dan rapi pada saat penyelesaian Pekerjaan.

PERHITUNGAN

G.55 Kuantitas
Kuantitas pekerjaan yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah jumlah kuantitas perkiraan dari
pekerjaan dan tidak dapat dianggap sebagai kuantitas yang nyata dan benar yang harus dilaksanakan oleh
Penyedia Jasa dalam memenuhi kewajibannya sesuai dengan Kontrak.

G.56 Pekerjaan yang akan Diperhitungkan


Semua pekerjaan yang telah diselesaikan dan dapat diterima harus dihitung oleh Penyedia Jasa dan telah
diperiksa serta disetujui oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas. Pemimpin Proyek/Satuan Tugas harus hadir
dan mengawasi pengukuran tersebut. Penyedia Jasa harus membuat catatan-catatan dan gambar-gambar
mengenai perhitungan-perhitungan pekerjaan permanen dan mengirimkannya kepada Pemimpin
Proyek/Satuan Tugas untuk dimintakan persetujuannya. Jika setelah memeriksa catatan-catatan dan gambar-
gambar tersebut Pemimpin Proyek/Satuan Tugas belum memberikan persetujuannya, Penyedia Jasa
bersama-sama melakukan pengukuran ulang dengan menggunakan peralatan dan pegawai Penyedia Jasa.
Dalam hal masih terdapat perbedaan perhitungan maka keputusan dari Pemimpin Proyek/Satuan Tugas akan
merupakan keputusan terakhir.

G.57 Pengukuran

(a) Semua metode pengukuran harus disetujui oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas.
(b) Kecuali menurut Spesifikasi menyatakan sebaliknya, semua penghitungan untuk pembayaran harus
dalam garis dan ukuran yang pasti seperti yang diperlihatkan dalam Gambar.
(c) Semua pekerjaan yang telah diselesaikan sesuai kontrak harus diukur sesuai dengan sistem metrik
Standar Indonesia untuk semua jenis pekerjaan kecuali jika ditetapkan sebaliknya dalam Dokumen
Kontrak.

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 45 / 64


(d) Pengukuran Pekerjaan harus dilakukan berdasarkan Spesifikasi. Jika pengukuran fisik nyata melebihi
pengukuran yang ditunjukkan dalam Spesifikasi atau Gambar, maka kelebihan tersebut tidak akan
dihitung dalam pembayaran dan Penyedia Jasa tidak mempunyai hak untuk mendapatkan ganti rugi
(kompensasi), selalu ditetapkan bahwa pengukuran yang telah ditetapkan secara teknis dapat diterima
dan tidak akan bertentangan dengan ketentuan pada bagian lain dari Dokumen Kontrak.
(e) Ganti rugi penuh atas semua biaya yang dikaitkan dengan usaha pemenuhan ketentuan pengukuran di
atas harus dianggap telah dimasukkan dalam Harga Satuan, dan ganti rugi tambahan tidak akan
diperhitungkan.

JUMLAH DANA BERSYARAT

G.58(1) Definisi “Jumlah Dana Bersyarat” (Provisional Sum)


“Jumlah Dana Bersyarat” berarti suatu jumlah yang dimasukkan dalam Kontrak dan yang telah ditentukan
dalam Daftar Kuantitas dan Harga untuk melaksanakan pekerjaan atau pemasokan barang, atau jasa, atau
untuk lain-lain, dimana jumlah Dana Bersyarat tersebut dapat digunakan secara keseluruhan atau sebagian,
atau tidak sama sekali, atas pengarahan dan kebijaksanaan Pemimpin Proyek/Satuan Tugas. Jumlah Harga
Kontrak hanya mencakup jumlah yang berkenaan dengan pekerjaan, pemasokan atau jasa dimana Jumlah
Dana Bersyarat tersebut diperuntukkan atas persetujuan dan penentuan Pemimpin Proyek/Satuan Tugas
sesuai dengan Pasal ini.

G.58(2) Penggunaan Jumlah Dana Bersyarat


Berkenaan dengan setiap Jumlah Dana Bersyarat, Pemimpin Proyek/Satuan Tugas mempunyai kekuasaan
untuk memerintahkan :
(a) Pekerjaan yang akan dilaksanakan termasuk barang, bahan atau jasa yang akan dipasok oleh Penyedia
Jasa. Jumlah Nilai Kontrak harus mencakup nilai pekerjaan yang dilaksanakan atau barang, bahan atau
jasa yang dipasok dan yang ditentukan sesuai dengan Pasal G.52 disini.
(b) Pekerjaan yang akan dilaksanakan atau barang, bahan atau jasa yang akan dipasok oleh Sub Penyedia
Jasa yang ditunjuk seperti yang ditetapkan di sini selanjutnya. Jumlah yang akan dibayarkan kepada
Penyedia Jasa harus ditentukan dan dibayarkan sesuai dengan Pasal G.59(4) di sini.
(c) Barang dan bahan yang akan dibeli oleh Penyedia Jasa. Jumlah yang akan dibayarkan kepada Penyedia
Jasa harus ditentukan dan dibayarkan sesuai dengan Pasal G.59(4) di sini.

G.58(3) Pembuatan Bon dan Lain-lain


Penyedia Jasa, bila diminta oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas, harus membuat semua daftar harga,
penagihan, bon dan tanda terima yang berhubungan dengan pengeluaran-pengeluaran berkenaan dengan
Jumlah Dana Bersyarat.

PENUNJUKAN SUB PENYEDIA JASA

G.59(1) Definisi “Sub Penyedia Jasa yang Ditunjuk”


Semua tenaga ahli, pengusaha, pedagang dan lain-lain yang melaksanakan pekerjaan, yang memasok
barang, barang dan jasa yang mana pembiayaannya menggunakan Dana Bersyarat yang termasuk dalam
Kontrak, yang telah ditunjuk atau dipilih oleh Pemberi Tugas, atau oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas, dan
berdasarkan pada ketentuan dalam Kontrak, kepada siapa Penyedia Jasa diminta untuk menyerahkan suatu
pekerjaan, dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau pemasokan barang, bahan atau jasa, harus dianggap

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 46 / 64


sebagai Sub Penyedia Jasa yang dipekerjakan oleh Penyedia Jasa dan dimaksudkan dalam Kontrak ini
sebagai “Sub Penyedia Jasa yang Ditunjuk”.

G.59(2) Sub Penyedia Jasa yang Ditunjuk, Penolakan terhadap Penunjukan


Penyedia Jasa tidak diharuskan atau tidak dianggap berkewajiban oleh Pemberi Tugas atau Pemimpin
Proyek/Satuan Tugas untuk mempekerjakan Sub Penyedia Jasa yang ditunjuk. Penyedia Jasa dapat
mengajukan keberatan yang wajar terhadap calon Sub Penyedia Jasa yang ditunjuk, juga dapat mengajukan
keberatan, apabila calon Sub Penyedia Jasa yang ditunjuk menolak untuk mengadakan Sub Kontrak dengan
Penyedia Jasa, yang berisi ketentuan-ketentuan :
(a) Bahwa mengenai pekerjaan, barang, bahan atau jasa yang merupakan substansi Sub Kontrak, Sub
Penyedia Jasa yang ditunjuk berjanji kepada Penyedia Jasa untuk melaksanakan segala kewajiban dan
memenuhi segala tanggung jawab yang dibebankan oleh Pemberi Tugas kepada Penyedia Jasa sesuai
dengan Ketentuan Kontrak. Menjaga jangan sampai Penyedia Jasa dirugikan, dan menjaga jangan
sampai Penyedia Jasa dituntut, diperkarakan, harus membayar ganti rugi, menanggung biaya, ongkos,
dan pengeluaran apapun, akibat atau sehubungan dengan kerugian atau tidak dipenuhinya
tanggungjawab yang dimaksud dan,
(b) Bahwa Sub Penyedia Jasa yang ditunjuk akan menjaga jangan sampai Penyedia Jasa dirugikan dan
akan memberi ganti rugi kepada Penyedia Jasa terhadap kelalaian oleh Sub Penyedia Jasa yang
ditunjuk, wakil, pekerja dan pegawainya, karena pemakaian yang salah atas Peralatan dan Pekerjaan
Sementara yang disediakan oleh Penyedia Jasa untuk keperluan Kontrak, dan menjaga Penyedia Jasa
dari segala tuntutan akibat semua hal yang tersebut di atas.

G.59(3) Ketentuan Desain yang Harus Dinyatakan Secara Tegas


Apabila berkaitan dengan Jumlah Dana Bersyarat, jasa yang diberikan meliputi seluruh pekerjaan desain atau
spesifikasi dari setiap bagian pekerjaan permanen atau peralatan (plant) yang termasuk didalamnya,
keperluan tersebut harus dinyatakan secara jelas dalam Kontrak dan harus dimasukkan dalam Sub Kontrak
yang ditunjuk.

Sub Kontrak harus mensyaratkan bahwa Sub Penyedia Jasa yang ditunjuk untuk memberikan jasa tersebut
akan menjaga jangan sampai Penyedia Jasa dirugikan, dituntut dari segala klaim, pengaduan, kerusakan,
biaya tagihan dan pengeluaran-pengeluaran apapun yang timbul dari akibat kegagalan untuk melaksanakan
pekerjaan atau gagal memenuhi kewajiban berkenaan dengan jasa tersebut.

G.59(4) Pembayaran kepada Sub Penyedia Jasa yang Ditunjuk


Untuk semua pekerjaan yang dilaksanakan atau barang, bahan atau jasa yang dipasok oleh Sub Penyedia
Jasa yang harus dimasukkan dalam Nilai Kontrak, yaitu :
(a) Harga sebenarnya yang dibayar atau yang harus dibayar oleh Penyedia Jasa, sesuai dengan petunjuk
Pemimpin Proyek/Satuan Tugas, dan sesuai dengan harga dalam Sub Kontrak.
(b) Jumlah biaya, yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga sebagaimana dalam dokumen
penawaran untuk tenaga kerja oleh Sub Penyedia Jasa, jika ada, atau jika diperintahkan oleh Pemimpin
Proyek/Satuan Tugas sesuai dengan Pasal G.59 (2)(b) dan Pasal G.53 dalam Ketentuan Umum Kontrak
ini.
(c) Berkenaan dengan tagihan lain dan keuntungan, suatu jumlah dapat dinilai dengan satuan persentase
dari harga yang telah atau akan dibayar, bila ketentuan telah dibuat dalam Daftar Kuantitas untuk nilai
yang akan ditetapkan terhadap Jumlah Dana Bersyarat tersebut, dengan harga yang dimasukkan oleh
Penyedia Jasa terhadap jenis pekerjaan tersebut.

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 47 / 64


G.59(5) Sertifikat Pembayaran Sub Penyedia Jasa
Sebelum diajukan sesuai Pasal G.60 dalam Kontrak ini, sertifikat yang menyangkut pembayaran atas
pekerjaan atau barang-barang, bahan-bahan atau jasa yang dilaksanakan oleh setiap Sub Penyedia Jasa
yang ditunjuk, Pemimpin Proyek/Satuan Tugas berhak meminta kepada Penyedia Jasa bukti-bukti bahwa
semua pembayaran, pengurangan Jaminan Pemeliharaan yang termasuk dalam sertifikat-sertifikat
sebelumnya untuk pekerjaan, barang, atau jasa yang telah dibayar atau dilunasi oleh Penyedia Jasa, kecuali
terjadi kekurangan yang belum diselesaikan oleh Sub Penyedia Jasa, Penyedia Jasa harus :
(a) Memberitahukan Pemimpin Proyek/Satuan Tugas secara tertulis bahwa ia mempunyai alasan yang wajar
untuk menahan, menunda atau menolak suatu pembayaran dan
(b) Memberikan bukti-bukti yang sah bahwa telah memberitahu Sub Penyedia Jasa secara tertulis.

Apabila Penyedia Jasa lalai dalam hal pembayaran kepada Sub Penyedia Jasa atau tidak dapat membuktikan
penolakannya untuk membayar maka Pemberi Tugas berhak membayar kepada Sub Penyedia Jasa tersebut
secara langsung, sesuai sertifikat dari Pemimpin Proyek/Satuan Tugas, semua pembayaran, sesuai dengan
peraturan pembayaran dan sesuai dengan harga dalam Sub Kontrak untuk setiap jenis pekerjaan yang tidak
dilaksanakan pembayarannya oleh Penyedia Jasa.

Ditetapkan bahwa, apabila Pemimpin Proyek/Satuan Tugas telah mensyahkan dan Pemberi Tugas telah
membayar langsung seperti tersebut di atas, maka dalam mengeluarkan sertifikat lebih lanjut untuk
kepentingan Penyedia Jasa, Pemimpin Proyek/Satuan Tugas harus memotong dari jumlah yang akan
dibayarkan, langsung sebesar jumlah yang telah dibayarkan kepada Sub Penyedia Jasa yang ditunjuk, tetapi
tidak boleh menahan atau menunda keluarnya sertifikat itu sendiri bila harus dikeluarkan menurut ketentuan
Kontrak ini.

G.59(6) Pengalihan Kewajiban dari Sub Penyedia Jasa


Jika Sub Penyedia Jasa yang ditunjuk, seperti yang telah ditetapkan di sini sebelumnya, telah berjanji kepada
Penyedia Jasa berkenaan dengan pekerjaan yang dilaksanakan atau barang, bahan atau jasa yang dipasok
oleh Sub Penyedia Jasa yang ditunjuk, serta berkenaan dengan setiap kewajiban yang berlanjut sampai
melampaui masa pemeliharaan berdasarkan Kontrak, maka setelah berakhirnya masa pemeliharaan,
Penyedia Jasa sewaktu-waktu atas permintaan dan biaya Pemberi Tugas, harus mengalihkan pemanfaatan
kewajiban tersebut kepada pemberi Tugas untuk jangka waktu yang belum habis masa berlakunya tersebut.

G.59(7) Sub Penyedia Jasa yang Tidak Diperbolehkan


Sub Penyedia Jasa yang tidak diperbolehkan melaksanakan pekerjaan sebagaimana diatur dalam Pasal
G.59(1), adalah :
(a) Pemilik Saham, dan atau Direksinya mempunyai hubungan kekerabatan, kekeluargaan dengan
Pemimpin Proyek/Satuan Tugas dan atau Staf Pemimpin Proyek/Satuan Tugas;.
(b) Pemilik Saham, dan atau Direksinya mempunyai hubungan kekerabatan, kekeluargaan dengan Pemberi
Tugas.

G.59(8) Perjanjian Tripartit


Untuk semua Sub Penyedia Jasa, baik Sub Penyedia Jasa yang ditunjuk maupun Sub Penyedia Jasa lainnya
yang dipilih/diadakan oleh Penyedia Jasa, khususnya Sub Penyedia Jasa utama yang dinilai oleh Pemimpin
Proyek/Satuan Tugas dapat berpengaruh terhadap kelancaran Proyek, maka untuk hal tersebut diadakan
perjanjian tripatrit sebagai berikut :
(a) Dalam Surat Perjanjian antara Penyedia Jasa dan Sub-Penyedia Jasa harus diketahui oleh Pemimpin
Proyek/Satuan Tugas.

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 48 / 64


(b) Negosiasi harga antara Penyedia Jasa dan Sub-Penyedia Jasa dilaksanakan secara ”independent” dan
tanpa melibatkan Pemimpin Proyek/Satuan Tugas.
(c) Pemimpin Proyek/Satuan Tugas mempunyai hak untuk membantu kelancaran pembayaran kepada Sub-
Penyedia Jasa.
Jika keterlambatan progress fisik di lapangan telah mencapai 10% atau nilai tertentu yang dianggap kritis oleh
Pemimpin Proyek/Satuan Tugas, dan salah satu penyebab keterlambatan tersebut, disebabkan, diduga atau
wajar diduga karena keterlambatan/belum dibayarkan atau Penyedia Jasa lalai dalam hal pembayaran kepada
Sub-Penyedia Jasa tanpa dapat membuktikan penolakannya untuk membayar, maka Pemberi Tugas berhak
membayar kepada Sub-Penyedia Jasa tersebut secara langsung, sesuai sertifikat dari Pemimpin
Proyek/Satuan Tugas, semua pembayaran, sesuai dengan peraturan pembayaran dan sesuai dengan harga
dalam Sub-Kontrak.

Pengertian pembayaran langsung ke Sub-Penyedia Jasa oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas dapat diartikan
pembayaran langsung yang terpisah dari Penyedia Jasa atau dapat dengan cara semua pembayaran
dimasukkan dulu ke rekening bersama (joint account) antara Penyedia Jasa dan Pemimpin Proyek/Satuan
Tugas dan baru dilakukan pemisahan dan dibayarkan langsung ke Sub-Penyedia Jasa.

Apabila pembayaran langsung ke Sub-Penyedia Jasa tersebut telah dilaksanakan oleh Pemberi Tugas maka
hal tersebut diartikan bahwa pembayaran kepada Penyedia Jasa sudah sah sesuai item pekerjaan tersebut.

SERTIFIKAT DAN PEMBAYARAN

G.60(1) Sertifikasi oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas


Semua pembayaran menurut Kontrak akan dilakukan melalui penagihan dan statement Penyedia Jasa
sebagaimana disahkan dan disetujui oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas secara tertulis.

G.60(2) Pembayaran Uang Muka dan Pengembalian


Jika Uang Muka disediakan oleh Pemberi Tugas, maka jumlahnya adalah sebesar-besarnya 10% (sepuluh
perseratus) dari Jumlah Nilai Kontrak yang dimasukan dalam Kontrak. Pembayaran Uang Muka akan
disediakan dalam mata uang Indonesia dengan menerapkan persentase di atas terhadap jumlah Nilai
Kontrak.

Pembayaran uang muka akan dibayarkan oleh Pemberi Tugas dalam jangka waktu selambat-lambatnya 30
(tiga puluh hari) Hari Kalender setelah Penyedia Jasa menyerahkan Jaminan Uang Muka Pembayaran Uang
Muka dan bukti asuransi serta memenuhi sebagaimana disyaratkan dalam Pasal G.10(2), Pasal G.21, Pasal
G.23 dan Pasal G.24 dalam Ketentuan Umum Kontrak ini.

G.60(3) Pembayaran Terhadap Bahan-bahan yang Telah Ada di Lapangan


Besi tulangan, baja struktur, aspal, balok praktekan pracetak, geotextile, geomembrane dan geogrid yang
disyaratkan untuk pekerjaan, bila telah ada di lapangan atau, atas persetujuan Pemimpin Proyek/Satuan
Tugas, dan permintaan Penyedia Jasa dapat dimasukkan dalam Sertifikat Bulanan dengan dihargai 70%
(tujuh puluh perseratus) dari Harga Satuan untuk MOS yang ditunjukkan dalam Penawaran Harga, Kuantitas
maksimal bahan yang telah ada dilapangan tersebut di atas yang dapat ditagihkan dalam Sertifikat Bulanan
adalah sebesar maksimal jumlah material yang dibutuhkan untuk bulan berikutnya.

Pembayaran bahan di lapangan bukan merupakan persetujuan, dan setiap adanya bahan yang salah akan
ditolak meskipun pembayaran telah dilakukan sebelumnya dalam Sertifikat Bulanan.

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 49 / 64


Pembayaran di muka menurut butir pasal ini akan dipotong dari Sertifikat Bulanan berikutnya pada saat bahan
tersebut menjadi satu kesatuan dalam Pekerjaan. Pembayaran tidak akan dilakukan untuk setiap bahan yang
ditimbun jika penyediaan bahan tersebut dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga sebagai Jenis
Pembayaran yang terpisah.

G.60(4) Pengajuan Pembayaran Sementara (Sertifikat Bulanan)


Setiap minggu pertama dari setiap bulan, Penyedia Jasa diwajibkan telah mengajukan permintaan
pembayaran sementara dengan menyerahkan Sertifikat Bulanan beserta dengan dokumen pendukung
kepada Pemimpin Proyek/Satuan Tugas untuk dimintakan persetujuannya sesuai dengan ketentuan dari
Pasal ini dan Spesifikasinya.

Perhitungan cut-off dari akhir bulan Pekerjaan adalah per tanggal 5 setiap bulannya. Sertifikat Bulanan harus
meringkas nilai kasar dari Pekerjaan yang diselesaikan sejak dimulainya Kontrak sebagaimana yang dihitung
berdasarkan kuantitas nyata untuk pembayaran dan masing-masing Harga Satuan, beserta dengan setiap
pekerjaan tambahan yang telah diselesaikan yang diwenangkan berdasarkan Perintah Perubahan.

G.60(5) Sertifikat dan Pembayaran


Tidak kurang dari 7 (tujuh) Hari Kalender setelah menerima Pengajuan Pembayaran Bulanan yang diserahkan
sesuai dengan butir Pasal G.60(4) di atas, Pemimpin Proyek/Satuan Tugas mengeluarkan Sertifikat
Pembayaran dalam jumlah yang ditagihkan atau jumlah lain yang diyakini layak dibayar dengan mengingat
ketentuan dalam Pasal G.60(4).

Jika Pemimpin Proyek/Satuan Tugas menemukan ketidakbenaran Sertifikat Bulanan, maka Pemimpin
Proyek/Satuan Tugas boleh mengubah nilainya dan segera memberitahu Penyedia Jasa secara tertulis yang
isinya rincian dan alasan untuk mengubah atau mengembalikannya kepada Penyedia Jasa untuk diperbaiki
dan diajukan kembali.

Sertifikat Bulanan yang disiapkan dalam cara ini dan yang ditandatangani oleh Penyedia Jasa, diperiksa dan
disahkan oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas harus diserahkan kepada Pemberi Tugas sebelum akhir
tanggal sepuluh bulan berikutnya. Pemberi Tugas harus memeriksa Sertifikat tersebut dan jika dianggap
benar dan telah memenuhi Kontrak, Pemberi Tugas akan memotong Jenis Pembayaran berikut ini :
(1) Hasil hitungan nilai kasar berdasarkan Sertifikat Bulanan sebelumnya.
(2) 10 % (sepuluh perseratus) dari hasil hitungan jumlah kasar dari setiap Sertifikat Bulanan yang ditahan
sebagai Jaminan Pemeliharaan dalam bentuk Uang Retensi.
(3) Angsuran pembayaran kembali pembayaran Uang muka sesuai dengan Pasal G.60(2).
(4) Potongan-potongan lain karena pajak dan pungutan yang diminta menurut undang-undang atau Kontrak
atau ketentuan lainnya.
(5) Setiap denda atau kerugian karena keterlambatan menurut konteks dalam Ketentuan Umum Kontrak.
(6) Potongan lain yang harus dipungut dari Penyedia Jasa sesuai dengan Ketentuan Umum Kontrak ini.

Pemberi Tugas akan melakukan pembayaran kepada Penyedia Jasa tidak lebih dari 30 (tiga puluh) Hari Kerja
setelah tanggal sertifikasi Sertifikat Bulanan. Tanggal Pembayaran harus dianggap sebagai tanggal
Pemberitahuan Pengeluaran Laporan Pelaksanaan.

Guna kelancaran pelaksanaan Pekerjaan, Penyedia Jasa tidak diperkenankan untuk menggunakan Biaya
Pekerjaan yang telah dibayarkan oleh Pengguna Jasa untuk kegiatan Pekerjaan/Proyek lain.

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 50 / 64


G.60(6) Pembetulan Terhadap Sertifikat Bulanan
Semua kuantitas dalam Sertifikat Bulanan dan juga pembayaran yang telah dilakukan harus dianggap
sementara dan bukan final/akhir dan pembayaran dalam angsuran dan setiap kesalahan dalam pengukuran
atau penghitungan dalam Sertifikat Bulanan tersebut harus dibetulkan dan pembayarannya disesuaikan.
Apabila terjadi ketidaksesuaian mengenai ketepatan pengukuran atau penghitungan kuantitas dalam Sertifikat
Bulanan, atau jika Pekerjaan atau sebagian darinya belum dilaksanakan hingga memuaskan Pemimpin
Proyek/Satuan Tugas, Pemimpin Proyek/Satuan Tugas mempunyai kekuasaan untuk menahan setiap
Sertifikat Bulanan atau membuat pembayaran sementara hingga maksimal 70 % (tujuh puluh perseratus) dari
nilai Sertifikat Bulanan.

Seandainya perlu bagi Pemimpin Proyek/Satuan Tugas untuk mengubah, menahan atau hanya membuat
pembayaran sementara hanya pada suatu Sertifikat Bulanan, dia harus segera memberitahu Penyedia Jasa
secara tertulis berisi alasan-alasan perubahan atau penahanan atau pembayaran sementara.

G.60(7) Penyelesaian Laporan Pekerjaan


(a) Penyelesaian Laporan Pekerjaan harus disiapkan dan diserahkan oleh Penyedia Jasa dalam 15 (lima
belas) Hari Kalender setelah tanggal diterimanya Berita Acara Serah Terima Sementara (PHO)
Pekerjaan.
(b) Penyelesaian Laporan Akhir Pekerjaan harus disiapkan dan diserahkan oleh Penyedia Jasa dalam
7 (tujuh) Hari Kalender setelah tanggal diterimanya Berita Acara Serah Terima Akhir.

G.60(8) Pembayaran Bagian yang Telah Diselesaikan


Bila Serah Terima Sementara berlaku sesuai dengan ketentuan Pasal G.48(2) untuk bagian dari Pekerjaan
secara terpisah, Penyedia Jasa boleh mengajukan klaim untuk Pembayaran, sesuai dengan ketentuan
Kontrak mengenai pembayaran berkenaan dengan bagian pekerjaan tersebut dan mengacu pada Nilai
Kontrak dalam hal ini berarti bagian dari Nilai Kontrak yang berkaitan dan dapat dibayarkan atas bagian
pekerjaan yang telah diselesaikan tersebut. Pembayaran tersebut, proporsi Uang Retensi yang bisa
dikembalikan dan semua hal berkenaan dengan Serah Terima Sementara dari Bagian yang selesai tersebut
tanpa adanya persetujuan dibagi secara adil oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas.

G.60(9) Pembayaran Penyelesaian Menyeluruh


Pada saat yang sama saat Penyedia Jasa menyerahkan pengajuan untuk Serah Terima Sementara dari
seluruh Pekerjaan atau bagian dari Pekerjaan tersebut dia harus menyiapkan Sertifikat Pembayaran kepada
Pemimpin Proyek/Satuan Tugas untuk diperiksa.

Setelah ada tanggapan dari Pemimpin Proyek/Satuan Tugas dalam waktu 15 (lima belas) Hari Kalender
setelah tanggal Serah Terima Sementara diterima, Penyedia Jasa harus mengajukan laporan keuangan
berikut dengan Laporan Penyelesaian Pekerjaan.

Pemimpin Proyek/Satuan Tugas akan memeriksa secara menyeluruh laporan-laporan tersebut dan bila
disetujui, Pemberi Tugas akan membayar Sisa Pembayaran dalam waktu 45 (empat lima) Hari kalender
setelah tanggal pengiriman laporan.

G.60(10) Sertifikat Penyelesaian Akhir


(1). Pekerjaan tidak akan diterima sebagai telah selesai hingga Sertifikat Penyelesaian Akhir dikeluarkan
kepada Penyedia Jasa oleh Pemberi Tugas, yang menyatakan bahwa pekerjaan telah diselesaikan dan
dipelihara sesuai dengan ketentuan dari Pasal G.05, Pasal G.48 dan Pasal G.49 secara keseluruhan

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 51 / 64


dari Ketentuan Umum Kontrak. Pemberi Tugas akan mengeluarkan Sertifikat Penyelesaian Akhir tersebut
30 (tiga puluh) Hari Kalender setelah habis masa berlakunya Jangka Waktu Masa Pemeliharaan, sesuai
dengan Pasal G.64.

Penyedia Jasa harus menyerahkan Sertifikat Pembayaran Akhir bersamaan dengan pengajuan
penerimaan Serah Terima Akhir dalam waktu 21 (dua puluh satu) Hari Kalender sebelum Serah Terima
Akhir dijadwalkan.
(2). Pengeluaran Sertifikat Penyelesaian Akhir dari Pekerjaan akan merupakan dasar pelepasan tuntutan dari
Pemberi Tugas terhadap Penyedia Jasa kecuali satu atau lebih dari hal-hal berikut ini :
a. Tuntutan yang dibuat secara tertulis sebelum keluarnya Sertifikat tersebut dan masih belum
terselesaikan.
b. Tuntutan-tuntutan yang timbul dari ketentuan jangka waktu Pemeliharaan.
(3). Jika Pemimpin Proyek/Satuan Tugas menganggap pekerjaan tidak terselesaikan, Penyedia Jasa akan
diberitahu secara tertulis mengenai alasan penolakan dari pengajuan tersebut. Bila Penyedia Jasa telah
menyelesaikan langkah-langkah pembetulan yang diminta oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas, dia
harus segera membuat pengajuan lebih lanjut untuk mendapatkan Sertifikat Penyelesaian Akhir.

G.60(11) Pengajuan Penagihan Akhir Untuk Pembayaran


Setelah Penyedia Jasa menyelesaikan semua pembetulan hingga memuaskan Pemimpin Proyek/Satuan
Tugas dan mengirimkan semua manual pemeliharaan dan pengoperasian, jadwal, jaminan, sertifikat
pemeriksaan, suplemen/tambahan as-built drawing dan catatan proyek lainnya, semua yang diminta oleh
Dokumen Kontrak, dan setelah Pemimpin Proyek/Satuan Tugas menunjukkan bahwa Pekerjaan diterima,
Penyedia Jasa boleh mengajukan penagihan Pembayaran Akhir.

G.60(12) Pembayaran Rekening Terakhir


Tidak lebih dari 7 (tujuh) Hari Kalender setelah tanggal Serah Terima Akhir, Penyedia Jasa harus
menyerahkan kepada Pemimpin Proyek/Satuan Tugas Laporan Rekening Akhir yang telah direvisi berikut
dokumen pendukung yang memperlihatkan secara detail nilai pekerjaan yang dikerjakan sesuai dengan
Kontrak, berikut dengan seluruh jumlah yang oleh Penyedia Jasa dianggap harus dibayarkan kepadanya
menurut Kontrak. Dalam waktu 7 (tujuh) Hari kalender setelah menerima rekening akhir ini, dan semua
informasi yang diperlukan untuk pembuktian Pemimpin Proyek/Satuan Tugas harus mengeluarkan laporan
rekening akhir yang menyatakan:
(a) Jumlah yang menurut pendapatnya akhirnya harus dibayarkan menurut Kontrak (setelah memberikan
kredit kepada Pemberi Tugas semua jumlah yang sebelumnya dibayarkan oleh Pemberi Tugas dan untuk
semua jumlah dimana Pemberi Tugas berhak menurut Kontrak); dan
(b) Kekurangannya, jika ada, harus dibayar Pemberi Tugas kepada Penyedia Jasa atau dari Penyedia Jasa
kepada Pemebri Tugas, sebagaimana mestinya.

Rekening Akhir tersebut, sesuai dengan Pasal G.48, dibayarkan oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas atau
Penyedia Jasa dalam waktu 45 (empat puluh lima) Hari Kalender dari keluarnya Sertifikat Penyelesaian Akhir.

G.60(13) Pembayaran Kepada Sub Penyedia Jasa


(a) Penyedia Jasa harus segera membayar setiap Sub Penyedia Jasa (setelah menerima Pembayaran dari
Pemberi Tugas di luar jumlah yang dibayarkan kepada Penyedia Jasa dengan jumlah sesuai dengan
pekerjaan Sub Penyedia Jasa) sejumlah tertentu dimana Sub Penyedia Jasa berhak, yang
menggambarkan persentase nyata yang ditahan, jika ada, dari pembayaran kepada Penyedia Jasa.

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 52 / 64


(b) Atas pengarahan dan atas kebijaksanaannya, Pemimpin Proyek/Satuan Tugas menyediakan informasi
berkenaan dengan persentase penyelesaian atau jumlah yang diminta oleh Penyedia Jasa kepada Sub
Penyedia Jasa dan tindakan yang diambil oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas mengenai hitungan
Pekerjaan yang dikerjakan oleh Sub Penyedia Jasa tersebut.
(c) Baik pemberi Tugas maupun Pemimpin Proyek/Satuan Tugas tidak mempunyai kewajiban untuk
membayar atau mengetahui pembayaran kepada Sub Penyedia Jasa kecuali sebaliknya disyaratkan
dalam Undang-undang.
(d) Apabila Pemimpin Proyek/Satuan Tugas telah mensahkan pekerjaan Sub Penyedia Jasa telah
dilaksanakan secara keseluruhan hingga memuaskan Pemimpin Proyek/Satuan Tugas sebelum Serah
Terima Sementara Pekerjaan tersebut, Pemimpin Proyek/Satuan Tugas atas kebijaksanaannya boleh
mengeluarkan atau membayarkan semua atau sebagian dari uang retensi yang masih ditahan, sebesar 5
% (lima perseratus) dari nilai pekerjaan yang dilaksanakan menurut Sub Kontrak tersebut. Dalam hal
seperti ini jumlah retensi yang dipegang oleh Pemberi Tugas harus disesuaikan dalam Sertifikat Bulanan
berikutnya.
(e) Apabila Pemberi Tugas, menurut ketentuan Kontrak terkait, menganggap perlu untuk mengikutsertakan
Pihak Ketiga untuk melaksanakan beberapa bagian dari Kontrak dan telah memasukkan Pihak Ketiga ke
dalam perjanjian maka tanggungjawab penuh terhadap pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan Dokumen
Kontrak akan ditanggung oleh Penyedia Jasa, tetapi pembayaran untuk bagian pekerjaan tersebut yang
dilaksanakan oleh Pihak Ketiga boleh dilakukan secara langsung dari Pemberi Tugas kepada Pihak
Ketiga, sebagaimana ditetapkan menurut Pasal G.60(14) di sini.

G.60(14) Pembayaran Kepada Pihah-pihak Lain


Dalam hal Pemberi Tugas menggunakan wewenangnya sesuai ketentuan dalam Kontrak ini dimana dia
berhak untuk mengikutsertakan pihak-pihak lain untuk melaksanakan pekerjaan yang diwajibkan dikerjakan
oleh Penyedia Jasa menurut Kontrak ini, maka syarat-syarat pengikutsertaan pihak lain akan dirundingkan
hanya antara Pemberi Tugas dan pihak-pihak ini, dan semua klaim pembayaran untuk pekerjaan, atau biaya
lain yang timbul dalam melaksanakan pekerjaan, harus dibayarkan dengan salah satu dari dua cara ini,
sebagai berikut :
Pembayaran Metode 1
Pemberi Tugas boleh memilih membayar klaim dan memotong biaya penuh, ditambah setiap kerusakan atau
memotong sesuai ketentuan dalam berbagai pasal-pasal terkait dari Kontrak, yang menjadi hak Penyedia
Jasa.

Pembayaran Metode 2
Pilihan kedua, Pemberi Tugas boleh menginstruksikan Penyedia Jasa secara tertulis untuk membayar pihak-
pihak lain dengan jumlah penuh. Sebagai akibatnya, Penyedia Jasa boleh mengajukan klaim penggantian
untuk jumlah penuh pembayaran dari Pemberi Tugas. Dalam hal ini, Pemberi Tugas akan memotong dari
pembayaran yang menjadi hak Penyedia Jasa hanya kerusakan dan atau pemotongan lain sesuai dengan
pasal-pasal terkait dalam Kontrak, tetapi bukan biaya pekerjaan. Setelah menerima instruksi Pemberi Tugas
untuk membayar pihak lain. Penyedia Jasa harus mengeluarkan cek atas nama pihak lain dengan jumlah
penuh dan menyerahkan cek tersebut beserta dengan klaimnya untuk penggantian kepada Pemberi Tugas
yang akan meneruskan cek tersebut kepada pihak lain berkenaan dengan pekerjaan yang dikerjakannya.

G.60(15) Pembayaran atau Pengeluaran Uang Retensi


Uang retensi yang dipotongkan dari Sertifikat Bulanan sebagaimana dalam Pasal G.60 (5) akan dikeluarkan
dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah dikeluarkannya Berita Acara Serah Terima Akhir.

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 53 / 64


G.60(16) Mata Uang Pembayaran dan Nilai Tukar
Semua Pembayaran kepada Penyedia Jasa harus dilakukan dalam mata uang rupiah Indonesia. Jumlah yang
akan dibayarkan untuk setiap Jenis Pembayaran harus ditentukan oleh hasil pengukuran kuantitas dan Harga
Satuan yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

G.61 Akhir Tanggungjawab Pemberi Tugas


Pemberi Tugas tidak akan bertanggungjawab kepada Penyedia Jasa untuk setiap hal yang timbul
sehubungan dengan Kontrak atau pelaksanaan pekerjaan, kecuali jika Penyedia Jasa telah mengajukan
tuntutan secara tertulis berkenaan dengannya sebelum penerbitan Berita Acara Serah Terima Akhir.

G.62 Kewajiban yang Tidak Dipenuhi


Meskipun Berita Acara Serah Terima Akhir telah dikeluarkan, sehubungan dengan Pasal G.61, Pemberi
Tugas akan tetap bertanggungjawab terhadap pemenuhan setiap kewajiban yang ada menurut ketentuan
Kontrak ini sebelum keluarnya Berita Acara Serah Terima Akhir, yang belum dilaksanakan sampai Berita
Acara Serah Terima Akhir tersebut dikeluarkan, untuk tujuan penentuan cakupan kewajiban tersebut, Kontrak
ini tetap berlaku.

HAK DAN WEWENANG

G.63(1) Kegagalan Penyedia Jasa


Apabila Penyedia Jasa, selama jangka waktu Kontrak, jatuh pailit atau bangkrut atau akan mendapat tuntutan
atas harta miliknya atau Penyedia Jasa akan menyerahkan Kontrak atas kepentingan kreditornya, atau akan
menyetujui untuk melaksanakan Kontrak di bawah panitia pengawasan dari kreditornya atau harus
melikuidasi, atau jika Penyedia Jasa harus menyerahkan Kontrak tanpa persetujuan dari Pemberi Tugas, atau
akan dikenai perintah eksekusi atas harta bendanya, atau jika Pemimpin Proyek/Satuan Tugas mensyahkan
secara tertulis kepada Pemberi Tugas bahwa menurut pendapatnya Penyedia Jasa :
a. Telah mengingkari Kontrak; atau
b. Tanpa alasan yang wajar telah gagal memulai pekerjaan atau menunda kemajuan pekerjaan selama 30
(tiga puluh) Hari Kalender setelah menerima Surat Perintah Mulai Kerja dari Pemberi Tugas; atau
c. Tanpa alasan yang wajar, gagal untuk memobilisasi semua peralatan pokok dan perlengkapan dalam
waktu 45 (empat puluh lima) Hari Kalender setelah tanggal penyelesaian yang dijadwalkan memobilisasi
sebagaimana ditetapkan dalam Dokumen Kontrak; atau
d. Setiap saat selama Jangka Waktu Pelaksanaan tanpa alasan yang wajar, telah menunda kemajuan
pekerjaan selama 28 (dua puluh delapan) Hari Kalender atau lebih; atau
e. Setiap saat dalam dua pertiga Jangka Waktu Pelaksanaan, telah dengan sengaja menunda kemajuan
konstruksi nyata, yang diukur dalam syarat-syarat jadwal konstruksi yang telah disetujui, selama 90
(sembilan puluh) Hari Kalender; atau
f. Setiap saat setelah menerima Perintah Mulai Kerja dari Pemimpin Proyek/Satuan Tugas, telah dengan
sengaja menunda kemajuan konstruksi nyata, yang diukur dari segi Jadwal Waktu Pelaksanaan yang
telah disetujui, dengan jangka waktu melebihi seperempat dari Jangka Waktu Pelaksanaan; atau
g. Telah gagal untuk memindahkan bahan-bahan dari lapangan atau meruntuhkan atau mengganti setiap
pekerjaan selama 28 (dua puluh delapan) Hari Kalender setelah pemberitahuan tertulis dari Pemberi
Tugas bahwa bahan-bahan atau pekerjaan tersebut telah ditolak oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas
menurut Ketentuan Umum Kontrak ini; atau

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 54 / 64


h. Tidak melaksanakan Pekerjaan sesuai dengan Kontrak, atau secara terus menerus mengabaikan untuk
melaksanakan kewajiban menurut kontrak; atau
i. Telah menyerahkan sebagian dari Kontrak, sehingga merugikan cara pengerjaan yang baik, atau
bertentangan dengan instruksi Pemimpin Proyek/Satuan Tugas; atau
j. Sebagai Usaha Bersama dari dua atau lebih perusahaan-perusahaan, telah mengubah proporsi
kerjasama dari usaha bersama tersebut di antara perusahaan-perusahaan tersebut.
Maka Pemberi Tugas berhak memberikan peringatan tertulis kepada Penyedia Jasa dan selambat-lambatnya
14 (empat belas) Hari Kalender setelah diterimanya peringatan tertulis tersebut Penyedia Jasa tidak
melaksanakan atau tidak mampu melaksanakan, atau mengabaikan peringatan tersebut, maka Pemberi
Tugas berwenang secara sepihak untuk memutuskan perjanjian. Akibat diputusnya perjanjian ini, maka :
(a) Segala resiko kerugian termasuk menggunakan peralatan menjadi beban Penyedia Jasa sepenuhnya.
(b) Pemberi Tugas berhak dengan tanpa memberitahukan terlebih dahulu, memasuki tempat Pekerjaan serta
mengeluarkan Penyedia Jasa dari tempat pekerjaan atau melepaskan Penyedia Jasa dari segala macam
kewajiban dan tanggungjawab sebagaimana tercantum dalam Kontrak atau melepaskan hak dan
wewenangnya dari Pemberi Tugas atau Pemimpin Proyek/Satuan Tugas sesuai Kontrak, termasuk hak
mengajukan klaim terhadap Jaminan Pelaksanaan Penyedia Jasa, dan memperbolehkan Pemberi Tugas
menyelesaikan Pekerjaan atau boleh mempekerjakan Penyedia Jasa lain untuk menyelesaikan
Pekerjaan.

Pemberi Tugas berhak sepenuhnya untuk menyelesaikan sendiri pekerjaan-pekerjaan tersebut atau
menggunakan Penyedia Jasa lain untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Pemberi Tugas atau Penyedia Jasa lain berhak sepenuhnya menggunakan peralatan konstruksi, bahan
material dan lain-lain termasuk pekerjaan-pekerjaan sementara yang dianggap telah disediakan khusus untuk
pelaksanaan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan Kontrak yang dianggap baik. Pemberi Tugas
setiap waktu dapat bertindak serupa untuk menjual atau melelang peralatan konstruksi, bahan/material dan
lain-lain termasuk pekerjaan-pekerjaan sementara yang tidak terpakai dan meneruskan penjualan-penjualan
tersebut sampai tercapai jumlah uang tertentu yang diperlukan untuk membiayai pekerjaan yang seharusnya
diselesaikan oleh Penyedia Jasa sesuai dengan Kontrak.

G.63(2) Penilaian Pada Tanggal Penyitaan


Segera setelah memasuki tempat pekerjaan dan pelepasan Penyedia Jasa oleh Pemberi Tugas, maka
Pemimpin Proyek/Satuan Tugas akan secepatnya menghubungi kedua belah pihak dan setelah mengadakan
penyelidikan atau pemeriksaan, maka ia akan menetapkan berapa besar jumlah pembayaran (kalau ada)
yang akan diterima Penyedia Jasa pada saat penyitaan atas pekerjaan yang telah diselesaikan sesuai dengan
Kontrak dan berapakah nilai barang-barang yang tidak digunakan atau baru sebagian digunakan, juga
peralatan konstruksi dan Pekerjaan Sementara.

G.63(3) Pembayaran Setelah Penyitaan


Jika Kontrak diputus berdasarkan Pasal ini, Pemberi Tugas tidak terikat membayar uang apapun sebagai
pembayaran berdasarkan Kontrak kepada Penyedia Jasa sampai berakhirnya Jangka Waktu Pemeliharaan
hingga biaya pelaksanaan dan Pemeliharaan, kerusakan karena penundaan selesai (jika ada) dan segala
pengeluaran lain yang timbul oleh Pemberi Tugas telah diketahui dengan pasti dan jumlahnya disahkan oleh
Pemimpin Proyek/Satuan Tugas. Penyedia Jasa kemudian berhak untuk menerima hanya sejumlah (jika ada)
sebagaimana disyahkan oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas seharusnya dibayarkan kepadanya setelah
mengurangi jumlah tersebut. Tetapi jika jumlah tersebut akan melebihi jumlah yang seharusnya bisa
dibayarkan kepada Penyedia Jasa pada penyelesaian yang menjadi tanggungjawabnya, maka Penyedia Jasa

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 55 / 64


harus membayar kepada Pemberi Tugas jumlah yang berlebihan tersebut dan harus dianggap hutang yang
harus dibayar oleh Penyedia Jasa kepada Pemberi Tugas dan harus diperoleh kembali secara sesuai.

G.64 Perbaikan-perbaikan yang Mendesak


Apabila timbul suatu kecelakaan, kerusakan atau hal-hal lain sehubungan dengan pekerjaan atau sebagian
pekerjaan selama pelaksanaan pekerjaan, dalam jangka waktu pemeliharaan dan atau jangka waktu masa
performa suatu perbaikan atau pembetulan pekerjaan yang menurut Pemimpin Proyek/Satuan Tugas
merupakan suatu hal yang mendesak untuk keamanan dan Penyedia Jasa tidak dapat atau tidak mau untuk
secepatnya mengerjakan atau memperbaiki pekerjaan atau perbaikan tersebut dengan pekerja-pekerjanya
sendiri atau pekerja-pekerja lainnya, maka Pemberi Tugas dengan pekerjanya sendiri atau pekerja yang
lainnya boleh melakukan perbaikan tersebut bila Pemimpin Proyek/Satuan Tugas menganggapnya perlu.

Apabila pekerjaan atau perbaikan tersebut adalah pekerjaan yang menurut pendapat Pemimpin
Proyek/Satuan Tugas merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Penyedia Jasa dengan biayanya
sendiri sesuai dengan Kontrak, maka Penyedia Jasa akan membayar kepada Pemberi Tugas atau akan
dipotong oleh pemberi Tugas dari pembayaran yang akan diterima oleh Penyedia Jasa. Tetapi, Pemimpin
Proyek/Satuan Tugas harus secepatnya memberitahukan secara tertulis kepada Penyedia Jasa apabila timbul
keadaan yang mendesak.

RESIKO KHUSUS

G.65(1) Penyedia Jasa Tidak Bertanggungjawab Terhadap Resiko Perang


Penyedia Jasa tidak mempunyai tanggung jawab apapun apakah dengan cara memberi ganti rugi atau
sebaliknya berkenaan dengan kerusakan pada pekerjaan (kecuali Pekerjaan yang disalahkan menurut
ketentuan Pasal G.39 sebelum kejadian resiko khusus yang disebutkan di sini selanjutnya) atau Pekerjaan
Sementara atau berkenaan dengan kecelakaan atau korban jiwa yang merupakan akibat langsung dari atau
tidak langsung dari perang (baik perang yang diproklamirkan atau tidak), serbuan musuh, perbuatan musuh
asing, pemberontakkan, revolusi atau perebutan kekuasaan, perang saudara atau (selain dari pada di antara
pegawai Penyedia Jasa sendiri) kerusuhan, kekacauan (yang di sini selanjutnya dimaksudkan sebagai “resiko
khusus”) dan Pemberi Tugas harus memberi ganti rugi Penyedia Jasa terhadap hal yang sama tersebut dan
terhadap semua klaim, tuntutan, pengaduan, kerusakan, biaya, tagihan dan pengeluaran-pengeluaran apapun
yang timbul dari atau berkenaan dengannya dan harus memberi ganti rugi Penyedia Jasa segala kehilangan
atau kerusakan terhadap harta benda dari Penyedia Jasa yang digunakan atau dimaksudkan untuk digunakan
untuk tujuan Pekerjaan dan yang disebabkan secara langsung atau tidak langsung oleh resiko khusus.

G.65(2) Kerusakan Terhadap Pekerjaan dan Lain-lain oleh Resiko Khusus


Jika Pekerjaan atau Pekerjaan Sementara atau bahan (baik yang terdahulu maupun yang selanjutnya) di
lapangan atau didekat atau dalam pengangkutan ke lapangan harus tahan rusak atau kerusakan berhubung
dengan resiko Khusus, meskipun demikian Penyedia Jasa berhak untuk mendapatkan pembayaran setiap
Pekerjaan Permanen dan untuk setiap bahan yang rusak dan Penyedia Jasa berhak untuk dibayar oleh
Pemberi Tugas biaya pembetulan kerusakan baik untuk Pekerjaan atau Pekerjaan Sementara dan biaya
penggantian dengan bahan yang bagus sejauh diminta oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas atau bila perlu
untuk penyelesaian Pekerjaan atas dasar biaya nyata ditambah keuntungan bila Pemimpin Proyek/Satuan
Tugas menyatakan layak.

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 56 / 64


G.65(3) Ledakan dan Lain-lain
Pembongkaran, kerusakan, kecelakaan, kematian, yang disebabkan oleh ledakan atau dampak kapan dan
dimanapun terjadi karena ranjau, bom, granat, atau proyektil, peluru, amunisi, atau ledakan karena perang,
harus dianggap sebagai akibat dari resiko khusus.

G.65(4) Kenaikan Biaya Sebagai Akibat dari Resiko Khusus


Pemberi Tugas harus membayar kembali kepada Penyedia Jasa setiap adanya kenaikan biaya terhadap
pelaksanaan Pekerjaan yang diakibatkan oleh atau sebagai akibat dari atau dikaitkan dengan resiko Khusus
(sesuai dengan Pasal ini yang selanjutnya disebutkan pecah Perang), tetapi Penyedia Jasa segera setelah
kenaikan biaya terjadi atas sepengetahuannya memberitahu Pemimpin Proyek/Satuan Tugas secara tertulis.

G.65(5) Pecah Perang


Jika selama berlakunya Kontrak terjadi perang baik diproklamasikan atau tidak, di sebagian dunia, apakah
secara finansial atau sebaliknya secara material mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa harus
terus berusaha keras untuk menyelesaikan pelaksanaan pekerjaan. Ditetapkan bahwa Pemberi Tugas akan
berhak setelah pecah perang untuk memutuskan Kontrak dengan memberikan pemberitahuan tertulis kepada
Penyedia Jasa dan berdasar pemberitahuan tersebut Kontrak ini berakhir, tetapi tanpa mengurangi hak pihak
manapun berkenaan dengan setiap pelanggaran.

G.65(6) Pemindahan Peralatan pada Saat Penghentian


Jika Kontrak harus dihentikan menurut ketentuan Sub Pasal tersebut di atas, Penyedia Jasa harus
memindahkan semua peralatan konstruksi dari lapangan dan harus memberi fasilitas yang sama kepada Sub
Penyedia Jasanya untuk melakukan hal yang sama.

G.65(7) Pembayaran Jika Kontrak Dihentikan


Jika Kontrak harus dihentikan, Penyedia Jasa harus dibayar oleh Pemberi Tugas untuk semua pekerjaan yang
dilaksanakan sebelum tanggal penghentian pada Nilai dan Harga yang ditetapkan dalam Kontrak dan selain
itu :
(a) Sejumlah pembayaran yang bisa dibayarkan berkenaan dengan jenis pekerjaan pendahuluan, sejauh
pekerjaan tersebut atau jasa tercakup di dalamnya telah dilaksanakan atau diselenggarakan, dan
proporsi yang layak sebagaimana disahkan oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas atas jenis pekerjaan
tersebut, pekerjaan atau jasa yang tercakup yang telah dilaksanakan atau diselenggarakan sebagian.
(b) Biaya dari bahan-bahan atau barang-barang yang telah dipesan untuk pekerjaan bersangkutan dan telah
diserahkan kepada Penyedia Jasa atau yang oleh Penyedia Jasa harus diterima sesuai perannya, yang
akan menjadi milik Pemberi Tugas apabila pembayarannya telah dilakukan.
(c) Biaya yang telah disetujui oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas untuk dimasukkan dalam sertifikat
pembayaran, yaitu jumlah pengeluaran yang layak oleh Penyedia Jasa dalam penyelesaian semua
pekerjaan yang belum dibayar menurut Pasal yang telah dinyatakan sebelumnya.
(d) Biaya tambahan dari Pasal G.65(1), G.65(2), dan G.65(4).
(e) Biaya pemindahan yang wajar atas peralatan konstruksi dalam Pasal G.65(6) dan apabila diperlukan
oleh Penyedia Jasa, dikembalikan ke lokasi asal di negaranya atau tujuan lain, tanpa tambahan biaya.
(f) Biaya yang wajar untuk repatriasi semua staf Penyedia Jasa dan tenaga kerja yang dipekerjakan pada
saat penghentian Kontrak.

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 57 / 64


Ditetapkan bahwa terhadap setiap pembayaran dari Pemberi Tugas menurut Pasal ini, Pemberi Tugas berhak
memasukkan dalam daftar penerimaan dengan neraca yang masih berjalan dari Penyedia Jasa menurut
Kontrak ini termasuk tetapi tidak terbatas pada Pembayaran uang muka untuk peralatan kontruksi dan bahan
dan jumlah lainnya yang harus dibayarkan Pemberi Tugas kepada Sub Penyedia Jasa yang ditunjuk.

KEJADIAN DILUAR BATAS KEMAMPUAN

G.66 Pembayaran Terhadap Keadaan di Luar Batas Kemampuan


Apabila terjadi perang atau timbulnya hal-hal di luar batas kemampuan masing-masing pihak setelah Kontrak
dibuat, sehingga semua pihak tidak dapat memenuhi kewajiban dari pelaksanaan Kontrak ini, atau ketentuan-
ketentuan yang ditetapkan dalam Kontrak, maka semua pihak dibebaskan dari masing-masing kegiatan,
selanjutnya jumlah yang dibayarkan oleh Pemberi Tugas kepada Penyedia Jasa sesuai dengan pekerjaan
yang telah dilakukan adalah sama dengan yang dibayarkan menurut Pasal G.65, apabila Kontrak dibatalkan
sesuai dengan ketetapan Pasal G.65 di sini.

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

G.67(1) Keputusan dari Pemimpin Proyek/Satuan Tugas


Segala perselisihan atau pertikaian antara Pemberi Tugas dan Penyedia Jasa atau Penyedia Jasa dan
Pemimpin Proyek/Satuan Tugas yang berhubungan, yang timbul dari atau sehubungan dengan Kontrak, atau
pelaksanaan pekerjaan (baik selama berlangsungnya pekerjaan atau setelah penyelesaiannya, dan baik
sebelum atau sesudah pemutusan, penelantaran atau pelanggaran Kontrak), pertama-tama diserahkan dan
diselesaikan oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas yang akan, dalam waktu 90 (sembilan puluh) hari setelah
diminta oleh tiap pihak untuk melakukannya, memberikan pemberitahuan tertulis dari keputusannya kepada
Pemberi Tugas dan Penyedia Jasa.

Bila Pemimpin Proyek/Satuan Tugas telah memberikan pemberitahuan tertulis atau keputusannya kepada
Pemberi Tugas dan Penyedia Jasa dan tidak ada tuntutan pada Pengadilan Negeri disampaikan kepada
Pemimpin Proyek/Satuan Tugas baik oleh Pemberi Tugas dan Penyedia Jasa dalam waktu 90 (sembilan
puluh) Hari Kalender sejak penerimaan pembertahuan itu, keputusan itu adalah tetap final dan mengikat
antara Pemberi Tugas dan Penyedia Jasa.

Bila Pemimpin Proyek/Satuan Tugas gagal memberitahukan pemberitahuan keputusannya, sebagaimana


disebutkan dalam waktu 90 (sembilan puluh) Hari Kalender setelah diminta seperti disebutkan, atau Pemberi
Tugas atau Penyedia Jasa tidak puas dengan keputusan itu, maka dalam hal demikian baik Pemberi Tugas
atau Penyedia Jasa dapat dalam waktu 90 (sembilan puluh) Hari Kalender setelah menerima pemberitahuan
dari keputusan itu, atau dalam waktu 90 (sembilan puluh) Hari Kalender, setelah berakhirnya dari periode
pertama 90 (sembilan puluh) Hari Kalender, setelah perselisihan atau pertikaian, dapat meminta hal tersebut
untuk diserahkan pada Pengadilan Negeri sebagaimana menurut Pasal G.67(2) berikut.

G.67(2) Pengadilan Negeri


Semua perselisihan atau pertikaian mengenai keputusan itu, bila ada, dari Pemimpin Proyek/Satuan Tugas
belum menjadi final dan mengikat sebagaimana disebutkan pada Pasal G.67(1), dan setiap kelalaian Pemberi
Tugas menurut Pasal G.69(1) akan diselesaiakan secara tuntas di Indonesia dibawah Peraturan dan
Prosedur Pengadilan Negeri yang ditunjuk sesuai dengan Peraturan itu dan penyelesaian dalam Pengadilan
Negeri tersebut harus final dan mengikat antara Pemberi Tugas dan Penyedia Jasa. Pengadilan Negeri harus
mempunyai wewenang penuh untuk meninjau, mengulang dan merevisi setiap keputusan, pendapat,

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 58 / 64


petunjuk, sertifikat atau penilaian dari Pemimpin Proyek/Satuan Tugas, dan tidak ada pihak yang dibatasi
dalam pendapatnya dihadapan Pengadilan Negeri untuk mendapatkan bukti atau argumen yang diajukan
pada Pemimpin Proyek/Satuan Tugas sebelum Pemimpin Proyek/Satuan Tugas memberikan keputusannya.

Tidak ada keputusan yang dibuat Pemimpin Proyek/Satuan Tugas sesuai dengan ketetapan-ketetapan
terdahulu akan membatalkannya untuk menjadi saksi dan memberikan bukti dihadapan Pengadilan Negeri
pada setiap persoalan yang relevan dengan perselisihan atau pertikaian yang diserahkan kepada Pengadilan
Negeri.

Pengadilan Negeri tidak masuk dalam perundingan atau konsultasi semacam itu sampai setelah penyelesaian
atau pekerjaan dinyatakan selesai kecuali bila ada persetujuan tertulis dari Pemberi Tugas dan Penyedia
Jasa, dengan syarat :
(i) Bahwa tiap perundingan itu dapat dibuka sebelum penyelesaian atau pekerjaan dinyatakan selesai
sehubungan dengan penahanan oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas terhadap suatu sertifikat sesuai
Pasal G.60(6) atau penahanan pembayaran uang retensi sesuai dengan Pasal G.60(15) dimana
Penyedia Jasa menuntut haknya atau dalam hal pelaksanaan wewenang Pemimpin Proyek/Satuan Tugas
untuk memutuskan Kontrak sesuai dengan Pasal G.63 atau dalam hal kelalaian Pemberi Tugas sesuai
Pasal G.69;
(ii) Bahwa penerbitan Berita Acara Serah Terima Akhir sesuai dengan Pasal G.60(10) tidak suatu syarat
yang bisa dipakai pada pembukaan tiap perundingan itu.

Dalam hal tiap perundingan itu dibuka sebelum penyelesaian atau pekerjaan dinyatakan selesai, Penyedia
Jasa tidak berhak menghentikan pelaksanaan pekerjaan karena perundingan itu, kecuali bila diperintahkan
oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas untuk melakukannya.

PEMBERITAHUAN – PEMBERITAHUAN

G.68(1) Cara Pemberitahuan kepada Penyedia Jasa


Semua sertifikat, pemberitahuan atau perintah tertulis yang diberikan oleh Pemberi tugas atau oleh Pemimpin
Proyek/Satuan Tugas kepada Penyedia Jasa dibawah persyaratan-persyaratan Kontrak harus dilakukan
dengan mengirimkannya dengan pos atau menyampaikannya kepada tempat perwakilan Penyedia Jasa di
Indonesia, atau alamat lain di Indonesia sebagaimana Penyedia Jasa menentukannya untuk tujuan ini.

G.68(2) Cara Pemberitahuan kepada Pemberi Tugas atau Pemimpin Proyek/Satuan Tugas
Semua pemberitahuan yang diberikan kepada Pemberi tugas atau Pemimpin Proyek/Satuan Tugas dibawah
persyaratan Kontrak akan diberikan dengan mengirim lewat pos atau menyampaikan pada alamat-alamat
yang ditentukan berikut :
Kepada Pemberi Tugas
PT Jasa Marga Persero (Persero) Tbk. Cabang Jakarta – Tangerang
Plaza Tol Tangerang
Jalan Mh. Thamrin No.1 Tangerang – Banten

G.68(3) Perubahan Alamat


Salah satu pihak dapat mengubah alamat yang telah ditentukan sebelumnya dengan pemberitahuan secara
tertulis kepada pihak lain.

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 59 / 64


KELALAIAN PEMBERI TUGAS

G.69(1) Kelalaian Pemberi Tugas


Dalam hal Pemberi Tugas :
(a). Gagal membayar kepada Penyedia Jasa sejumlah uang yang tercantum dalam sertifikat dari Pemimpin
Proyek/Satuan Tugas, atau
(b). Merintangi atau menghalangi atau menolak persetujuan yang diperlukan terhadap sertifikat tanpa alasan,
(c). Menghentikan seluruh Pekerjaan sesuai dengan Pasal G.40(2).

Penyedia Jasa berhak mengajukan permohonan kepada Pengadilan Negeri untuk pembatalan Kontrak.

G.69(2) Pengangkatan Abritrator


Abritrator akan diangkat sesuai dengan peraturan yang berlaku atau sebagaimana pada Pasal G.67 dan
apabila Abritrator memutuskan bahwa Kontrak harus dibatalkan, Penyedia Jasa berhak membongkar dan
memindahkan dari tempat pekerjaan segala constructional plant yang dibawa olehnya ditempat pekerjaan.

G.69(3) Pembayaran Tambahan untuk Kehilangan dan Kerusakan


Dalam hal pemutusan Kontrak oleh Penyedia Jasa, Pemberi Tugas akan mempunyai kewajiban yang sama
kepada Penyedia Jasa dalam hal pembayaran seakan-akan Kontrak telah diputuskan dibawah ketetapan
Pasal G.65, tetapi untuk tambahan pada pembayaran ditentukan dalam Pasal G.65(7), Pemberi Tugas harus
membayar kepada Penyedia Jasa sejumlah tertentu untuk setiap kehilangan atau kerusakan yang timbul atau
dalam hubungannya atau akibat dari pemutusan itu, Penyedia Jasa berhak menyerahkan tuntutan itu pada
Pengadilan Negeri, sebagaimana disebutkan dalam Pasal G.67.

PENYESUAIAN HARGA

G.70(1) Syarat Eskalasi atau De-eskalasi


(a) Untuk pekerjaan dengan jangka waktu pelaksanaannya kurang dari 1 (satu) tahun tidak ada eskalasi
(penambahan harga satuan).
(b) Penyesuaian atas harga satuan berupa eskalasi (panambahan harga satuan) dimungkinkan bila Jangka
Waktu Pelaksanaan terlampaui, yang tidak diakibatkan oleh keterlambatan atau kelalaian atau kesalahan
Penyedia Jasa.
(c) Ketentuan eskalasi (penambahan harga satuan) atau de-eskalasi (pengurangan harga satuan) dapat
diajukan dalam hal adanya kebijakan Pemerintah di bidang moneter, maka harga tersebut akan
disesuaikan dengan ketentuan Pemerintah yang akan dikeluarkan kemudian.

G.70(2) Eskalasi atau De-eskalasi Harga


(a) Pasal G.70(1)(b) akan berlaku dalam hal penyesuaian atas harga satuan, hanya pada sisa pekerjaan
yang belum diselesaikan oleh Penyedia Jasa.
(b) Hal-hal yang mendapat eskalasi atau de-eskalasi hanya berlaku untuk item pembayaran yang
membentuk nilai 80 % (delapan puluh perseratus) dari nilai sisa pekerjaan.
(c) Indeks Nol (Zero Index) untuk indeks peralatan (E’), bahan bakar dan minyak (F’), material (M’) dan
tenaga kerja (L’) adalah indeks pada tengah jangka waktu pelaksanaan sebelum ada perpanjangan
waktu.

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 60 / 64


PAJAK DAN KEWAJIBAN LAINNYA

G.71(1) Pajak, Bea dan Kewajiban Lainnya


Penyedia Jasa harus memahami hukum dan peraturan Pemerintah Republik Indonesia sehubungan bea,
imigrasi, pajak pendapatan, pajak, pemeriksaan barang-barang dan peralatan dan sejenisnya, yang berlaku
sesuai jenis proyek dan pembiayaannya. Penyedia Jasa harus mengikuti prosedur yang diperlukan, dengan
mengabaikan pengecualian yang diberikan oleh Pemerintah dan Pemerintah akan memberikan bantuan yang
efektif dan segera bilamana mungkin.

Dalam hal Penyedia Jasa harus membayar biayanya sendiri untuk hal-hal yang secara sah dibebaskan,
Penyedia Jasa berhak mendapat penggantian penuh dari Pemberi Tugas.

Dalam hal Penyedia Jasa memilih menjual peralatan, material dan kendaraan yang dibebaskan dari pajak di
Indonesia Penyedia Jasa akan menanggung biaya dari semua pajak dan bea yang dikenakan sebagaimana
dikeluarkan sesuai dengan hukum dan peraturan di Indonesia.

G.71(2) Kompensasi untuk Kerugian yang Disebabkan Perubahan dalam Pajak, Bea dan Peraturan
Lain
Biaya yang timbul dari instansi pajak, retribusi Pemerintah Daerah atau Pusat atau yang sejenis yang relevan
dengan Kontrak, di bawah peraturan yang berlaku 30 (tiga puluh) Hari Kalender sebelum tanggal terakhir
untuk pemasukkan Penawaran akan dianggap berlaku penuh untuk Harga Satuan yang ditawarkan oleh
Penyedia Jasa pada saat Penawaran.

Bila perubahan peraturan itu terjadi selama pelaksanaan Kontrak, Pemberi Tugas dalam hal-hal tertentu,
mengganti kerugian Penyedia Jasa untuk setiap kerugian yang terbukti atau permintaan penggatian dari
Penyedia Jasa untuk setiap pendapatan yang terbukti terjamin akibat perubahan peraturan tersebut.

G.71(3) Pajak Pertambahan Nilai


Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.11 tahun 1994, setiap pembayaran yang dibuat kepada Penyedia
Jasa di bawah Kontrak akan termasuk pajak yang dipotong berupa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10 %
(sepuluh perseratus) dari nilai seluruh pembayaran.

G.71(4) Pajak Penghasilan


Sesuai dengan peraturan yang disebutkan dalam “Keppres No.16 tahun 1992”, semua pembayaran yang
dibuat kepada Penyedia Jasa di bawah Kontrak dari Nilai Kontrak akan termasuk pajak yang dipotong berupa
Pajak Penghasilan sejumlah 1,5% (satu koma lima perseratus) dari nilai seluruh pembayaran.

G.72 Visa Ijin Tinggal


Pemberi Tugas akan membantu Penyedia Jasa dan personil asingnya, termasuk keluarganya, untuk
mendapatkan semua keperluan ijin masuk dan keluar, ijin tinggal dan paspor, yang diperlukan selama
penempatannya di Indonesia. Semua biaya yang berhubungan dengan Visa dan ijin ini akan ditanggung oleh
Penyedia Jasa.

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 61 / 64


PENILAIAN KINERJA PENYEDIA JASA

G.73 (1) Ketentuan Umum


1. Penilaian Kinerja Penyedia Jasa dilakukan pada saat pelaksanaan Kontrak Pengadaan Jasa, yaitu dalam
jangka waktu masa pelaksanaan pekerjaan yang terhitung dari rencana dan kemajuan pelaksanaan
pekerjaan 0% sampai dengan 100% serta selama masa pemeliharaan.
2. Penilaian Kinerja Penyedia Jasa diterbitkan oleh Direksi untuk disampaikan kepada Penyedia Jasa yang
bersangkutan.
3. Penilaian Kinerja Penyedia Jasa dilaksanakan oleh Pemberi Tugas yang ditunjuk sebagai pengendali dalam
pelaksanaan Kontrak pengadaan jasa
4. Hasil Penilaian Kinerja Penyedia Jasa akan dipergunakan dan dimasukkan sebagai salah satu faktor
penilaian dalam proses Pengadaan Jasa berikutnya.

G.73 (2) Penilaian Kinerja


Penilaian Kinerja Penyedia Jasa dilakukan berdasarkan hal-hal sebagai berikut, antara lain :
A. Kinerja Penyedia Jasa selama Masa Pelaksanaan Pekerjaan
1. Kemudahan koordinasi.
2. Penyelesaian pekerjaan sesuai Kontrak dari segi biaya, mutu, waktu, serta tertib administrasi dan
Sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan kerja (SMK3).

B. Kinerja Penyedia Jasa selama Masa Pemeliharaan/Masa performa


1. Kemudahan koordinasi.
2. Kecepatan Tindak Turun Tangan (T3) / Penanganan Kerusakan.
3. Penyelesaian Masa Pemeliharaan/Masa Performa Hasil Pekerjaan sesuai Kontrak.
Penilaian Kinerja Penyedia Jasa dinyatakan dengan surat penilaian dari dari Pemimpin Proyek/Satuan Tugas
dengan diketahui oleh Pemberi Tugas.

G.73 (3) Predikat Kinerja Penyedia Barang/Jasa


Kinerja Penyedia Jasa selama Masa Pelaksanaan Pekerjaan
Penilaian Kinerja Selama Masa Pelaksanaan Pekerjaan
Pada 2 (Dua) Tahun Terakhir Predikat Kinerja
No
Penyelesaian pekerjaan sesuai Kontrak (dari aspek : Penyedia Jasa
Kemudahan Koordinasi
Biaya, Mutu, Waktu, Tertib Administrasi dan SMK3)
1. Mudah dihubungi, cepat T3 Seluruh Aspek Sesuai Kontrak Sangat Baik
Salah Satu Aspek Tidak Sesuai Kontrak Kurang
2 (Dua) Aspek Tidak Sesuai Kontrak Buruk
Lebih Dari 2 (Dua) Aspek Tidak Sesuai Kontrak Sangat Buruk
2. Sulit dihubungi, cepat T3 Seluruh Aspek Sesuai Kontrak Baik
Salah Satu Aspek Tidak Sesuai Kontrak Kurang
2 (Dua) Aspek Tidak Sesuai Kontrak Buruk
Lebih Dari 2 (Dua) Aspek Tidak Sesuai Kontrak Sangat Buruk

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 62 / 64


Penilaian Kinerja Selama Masa Pelaksanaan Pekerjaan
Pada 2 (Dua) Tahun Terakhir Predikat Kinerja
No
Penyelesaian pekerjaan sesuai Kontrak (dari aspek : Penyedia Jasa
Kemudahan Koordinasi
Biaya, Mutu, Waktu, Tertib Administrasi dan SMK3)
3. Mudah dihubungi, lambat T3 Seluruh Aspek Sesuai Kontrak Cukup
Salah Satu Aspek Tidak Sesuai Kontrak Kurang
2 (Dua) Aspek Tidak Sesuai Kontrak Buruk
Lebih Dari 2 (Dua) Aspek Tidak Sesuai Kontrak Sangat Buruk
4. Sulit dihubungi, lambat T3 Seluruh Aspek Sesuai Kontrak Kurang
Salah Satu Aspek Tidak Sesuai Kontrak Buruk
≥ 2 (Dua) Aspek Tidak Sesuai Kontrak Sangat Buruk

Kinerja Penyedia Jasa selama Masa Pemeliharaan/Masa performa


Penilaian Kinerja Selama Masa Pemeliharaan/Performa Pada 2 (Dua) Tahun Terakhir
Kecepatan Tindak Predikat
Penyelesaian Masa Pemeliharaan/Masa Performa
NO Kemudahan Turun Tangan (T3) / Kinerja
sesuai Kontrak (dari aspek : Biaya, Mutu, Waktu,
Koordinasi Penanganan Penyedia Jasa
Tertib Administrasi dan SMK3)
Kerusakan
1. Mudah ≤ 1 X 24 jam Seluruh Aspek Sesuai Kontrak Sangat Baik
dihubungi
Salah satu aspek tidak sesuai Kontrak
Cukup
(Aspek Tertib Administrasi)
2 (dua) aspek tidak sesuai Kontrak
Kurang
(Aspek Waktu dan tertib administrasi)
Lebih dari 2 (dua) aspek tidak sesuai Kontrak Buruk
2 x 24 jam Seluruh Aspek Sesuai Kontrak Baik
Salah satu aspek tidak sesuai Kontrak
Kurang
(Aspek Tertib Administrasi)
2 (dua) aspek tidak sesuai Kontrak
Buruk
(Aspek Waktu dan tertib administrasi)
Lebih dari 2 (dua) aspek tidak sesuai Kontrak Sangat Buruk
Mudah > 2 x 24 jam Seluruh Aspek Sesuai Kontrak Cukup
dihubungi Salah satu aspek tidak sesuai Kontrak
Kurang
(Aspek Tertib Administrasi)
2 (dua) aspek tidak sesuai Kontrak
Buruk
(Aspek Waktu dan tertib administrasi)
Seluruh Aspek Sesuai Kontrak Sangat Buruk
2. Sulit ≤ 1 X 24 jam Seluruh Aspek Sesuai Kontrak Cukup
dihubungi Salah satu aspek tidak sesuai Kontrak
Kurang
(Aspek Tertib Administrasi)
2 (dua) aspek tidak sesuai Kontrak
Buruk
(Aspek Waktu dan tertib administrasi)
Lebih dari 2 (dua) aspek tidak sesuai Kontrak Sangat Buruk

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 63 / 64


Penilaian Kinerja Selama Masa Pemeliharaan/Performa Pada 2 (Dua) Tahun Terakhir
Kecepatan Tindak Predikat
Penyelesaian Masa Pemeliharaan/Masa Performa
NO Kemudahan Turun Tangan (T3) / Kinerja
sesuai Kontrak (dari aspek : Biaya, Mutu, Waktu,
Koordinasi Penanganan Penyedia Jasa
Tertib Administrasi dan SMK3)
Kerusakan
2 x 24 jam Seluruh Aspek Sesuai Kontrak Kurang
Salah satu aspek tidak sesuai Kontrak
Buruk
(Aspek Tertib Administrasi)
2 (dua) aspek atau lebih tidak sesuai Kontrak
Sangat Buruk
(Aspek Waktu dan tertib administrasi serta aspek lainnya)
> 2 x 24 jam Seluruh Aspek Sesuai Kontrak Buruk
Salah satu aspek tidak sesuai Kontrak
Buruk
(Aspek Tertib Administrasi)
2 (dua) aspek atau lebih tidak sesuai Kontrak
Sangat Buruk
(Aspek Waktu dan tertib administrasi serta aspek lainnya)

Keterangan :
1. Predikat Kinerja Penyedia Jasa ditetapkan setelah pekerjaan yang dinilai berakhir/selesai/diputus
Kontraknya;
2. Predikat Kinerja Penyedia Jasa : Sangat Baik/Baik/Cukup dapat mengikuti kegiatan Pengadaan
Barang/Jasa di Lingkungan PT Jasa Marga (Persero)Tbk. untuk tahun berikutnya;
3. Predikat Kinerja Penyedia Jasa : Kurang/Buruk/Sangat Buruk tidak dapat mengikuti kegiatan Pengadaan
Barang/Jasa di Lingkungan PT Jasa Marga (Persero)Tbk. selama 2 (dua) tahun berikutnya.

Ketentuan Umum Kontrak Pagar Rumija : 64 / 64

Anda mungkin juga menyukai