PELELANGAN UMUM
JASA PEMBORONGAN
PENGADAAN DAN PEMASANGAN PAGAR RUMIJA RUAS
JAKARTA-TANGERANG
CABANG CAWANG-TANGERANG-CENGKARENG
TAHUN 2017
(i)
(a). Pekerjaan : Pengadaan dan Pemasangan Pagar Rumija
(b). Lokasi : Ruas Jakarta – Tangerang
(c). Pemberi Tugas : PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Cawang – Tangerang –
Cengkareng selaku Pengguna Jasa Pemborongan
(d). Pemimpin Proyek/Satuan Tugas : Orang yang ditunjuk sebagai yang mewakili dan diberi
wewenang oleh Pemberi Tugas yang bertindak dalam ruang
lingkup tugas-tugas tertentu dan dalam wewenang yang
diberikan kepadanya oleh Pemberi Tugas.
(e). Penyedia Jasa : Badan usaha atau orang perseorangan yang kegiatan usahanya
menyediakan Barang/Jasa.
(f). Sub Penyedia Jasa : Seseorang atau beberapa orang, atau perusahaan, usaha
bersama, atau koperasi atau badan usaha dengan ijin tertulis dari
Pemberi Tugas, menyerahkan sebagian dari pekerjaan menurut
Kontrak.
(g). Kepala Pelaksana / : Wakil dari Penyedia Jasa yang berhak bertindak atas nama
General Superintendent untuk menerima dan memenuhi perintah dari Pemimpin
Proyek/Satuan Tugas, dan memeriksa serta mengarahkan
pelaksanaan pekerjaan.
(h). Panitia Serah Terima Sementara : Panitia yang terdiri atas wakil dari Pemberi Tugas dan wakil yang
ditunjuk Penyedia Jasa.
(ii)
(a). Kontrak : Surat Perjanjian antara Pemberi Tugas dan Penyedia Jasa yang
menetapkan kewajiban masing-masing pihak menurut Kontrak,
termasuk, tetapi tidak terbatas pada Administrasi Kontrak,
Pelaksanaan dan Jaminan Pekerjaan, penyediaan Gambar,
tenaga kerja, bahan dan peralatan, dan dasar pembayaran serta
penentuan jumlah nilai Kontrak. Kontrak ini meliputi semua
dokumen Kontrak yang tercantum dalam Instruksi Kepada
Penawar, dan dokumen-dokumen yang dikeluarkan selama
jangka waktu pelelangan dan juga persetujuan tertulis yang
ditetapkan untuk menyelesaikan pekerjaan dalam suatu cara yang
bisa diterima.
(b). Spesifikasi : Termasuk Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Khusus.
G.01(4) Biaya
Kata “Biaya” harus dianggap meliputi biaya overhead baik di dalam atau di luar lapangan.
PENYERAHAN PEKERJAAN
DOKUMEN KONTRAK
G.06(1) Bahasa
Bahasa Indonesia dan sistem ukuran metrik, harus digunakan dalam semua korespondensi dan hal-hal yang
berkenaan dengan Kontrak. Penyedia Jasa harus bisa berbicara, bertutur tulis dalam Bahasa Indonesia
dengan baik agar mereka dapat dipahami oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas dan sebaliknya mereka harus
dapat dengan jelas memahami Pemimpin Proyek/Satuan Tugas.
Dokumen Kontrak harus dianggap sebagai saling berkaitan dan saling menunjang satu dengan yang lainnya
tetapi dalam hal timbul keraguan dan perbedaan pendapat, maka akan dijelaskan dan dipertimbangkan oleh
Pemimpin Proyek/Satuan Tugas yang kemudian Pemimpin Proyek/Satuan Tugas mengeluarkan instruksi
kepada Penyedia Jasa yang mengarahkan dengan cara bagaimana pekerjaan itu harus dilaksanakan.
Penyedia Jasa harus melaksanakan pekerjaan sesuai dengan maksud Gambar dan Spesifikasi, dan tidak
boleh mengambil keuntungan karena adanya kesalahan atau kelalaian dalam Gambar, atau adanya
ketidakcocokan antara Gambar dan Spesifikasi.
Pemimpin Proyek/Satuan Tugas mempunyai kekuasaan dan wewenang penuh untuk menyediakan Gambar
Rencana dan instruksi lebih lanjut tentang Gambar Rencana kepada Penyedia Jasa kapanpun selama
kemajuan Pekerjaan karena diperlukan untuk tujuan pelaksanaan Pekerjaan dan untuk jaminan Pekerjaan
yang layak dan memadai, dan Penyedia Jasa harus melaksanakan dan terikat oleh hal tersebut.
Instruksi tersebut boleh dikeluarkan oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas untuk memerintahkan memulai,
memberhentikan dan memulai lagi pekerjaan, memerintahkan setiap jenis Pembayaran dalam Kontrak,
menjelaskan Dokumen Kontrak atau jenis pekerjaan yang ditetapkan secara terpisah. Instruksi boleh
mencakup gambar terinci (detailed drawing), garis pedoman teknis yang melengkapi atau informasi serupa
lainnya yang dianggap perlu oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas untuk menjelaskan informasi yang telah
disediakan dalam Dokumen Kontrak. Instruksi semacam ini, bagaimanapun, tidak akan mengubah Dokumen
Kontrak atau mengubah Kuantitas yang ditetapkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Pelaksanaan perubahan kuantitas memerlukan keluarnya perintah atau Addenda, sebagaimana ditetapkan
menurut Pasal G.51 dalam Ketentuan Umum Kontrak ini.
Instruksi disiapkan dan dikeluarkan oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas secara tertulis dan Penyedia Jasa
akan segera mengakui menerima setiap instruksi dengan menandatangani dan mengembalikan salinannya
kepada Pemimpin Proyek/Satuan Tugas. Penyedia Jasa diwajibkan untuk memenuhi semua instruksi yang
dikeluarkan oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas.
Jika karena suatu alasan Pemimpin Proyek/Satuan Tugas harus memberikan instruksi secara lisan, Penyedia
Jasa harus memenuhi perintah lisan tersebut. Instruksi lisan yang diberikan oleh Pemimpin Proyek/Satuan
Tugas harus ditegaskan secara tertulis dalam waktu 2 (dua) hari, dan penegasan tertulis tersebut apakah
dikeluarkan sebelum atau sesudah melaksanakan perintah lisan tersebut harus dianggap sebagai suatu
instruksi. Bila perintah lisan tersebut telah ditegaskan secara tertulis, maka oleh Penyedia Jasa konfirmasi
yang dibuat secara tertulis tersebut tidak boleh bertentangan dengan maksud dari Pemimpin Proyek/Satuan
Tugas. Konfirmasi tersebut harus dianggap sebagai suatu instruksi dalam pengertian dari Pasal ini.
G.07(5) Gambar Kerja (Shop Drawing) yang Diminta dari Penyedia Jasa
Penyedia Jasa harus menyiapkan dan menyerahkan Gambar Kerja (Shop Drawing) beserta salinannya
termasuk salinan Pekerjaan Sementara kepada Pemimpin Proyek/Satuan Tugas. Sebanyak 5 (lima) set
salinan gambar, bergaris hitam di atas putih dengan ukuran A3 atau ukuran yang disetujui Pemimpin
Proyek/Satuan Tugas.
Pada saat Penyedia Jasa menyerahkan gambar, surat pengantar yang dikirimkan beserta gambar harus
secara jelas menyatakan setiap rincian yang tidak cocok dengan gambar yang disetujui sebelumnya atau
syarat-syarat dan ketentuan dalam Kontrak.
Sajian Gambar Terlaksana diproduksi dengan perangkat lunak Autocad dan Adobe PDF di atas kertas
ukuran A3 80 gr sebanyak 1 (satu) set Asli. Setelah Gambar Terlaksana disetujui dan ditandatangani, maka
Gambar Terlaksana tersebut direproduksi dengan metode Scanning di atas kertas ukuran A3, 80 gr dengan
sebanyak 1 (satu) set dan difotokopi di atas kertas ukuran A3 sebanyak 5 (lima) set, serta dalam bentuk soft
copy format (*.DWG) dan atau (*.PDF) dan disimpan dalam Flash Disk.
Baik diperiksa ataupun tidak diperiksa oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas, setiap pekerjaan sementara atau
permanen ataupun persiapan, tetap menjadi tanggungjawab Penyedia Jasa sepenuhnya.
G.08(1)b Tugas dan Tanggung Jawab Penyedia Jasa/Pelaksana Konstruksi dalam menjalankan
Siklus dan Manajemen K3 Konstruksi
1. Memastikan biaya penyelenggaraan K3 Konstruksi dalam harga penawaran pengadaan jasa konstruksi.
Perhitungan biaya penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang pekerjaan Umum tersebut sudah
merupakan satu kesatuan dengan biaya pelaksanaan konstruksi, yang diperhitungkan dalam analisis
harga Satuan pada setiap jenis pekerjaan yang mengandung risiko K3.
2. Mematuhi dan melaksanakan Peraturan Eksternal dan Peraturan Internal PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
tentang penerapan K3 dalam pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan Keputusan Direksi Nomor :
162/KPTS/2010 tanggal 30 September 2010.
3. Wajib menyerahkan kepada Panitia Pengadaan barang/jasa :
a. Foto copy Sertifikat Sistim Manajemen K3 (SMK3), atau
b. Mengisi dan menyerahkan pernyataan tertulis kesanggupan untuk menjalankan siklus K3
c. Foto Copy Surat Keterangan atau Pernyataan pelanggan bahwa calon penyedia jasa pernah
mempunyai pengalaman kerja dengan penyelesaian K3 dengan ”Zero accident” atau tanpa
kecelakaan. (jika ada)
Masa berlaku Jaminan Pelaksanaan adalah terhitung sejak ditandatanganinya Kontrak oleh Penyedia Jasa
dan Pemberi Tugas sampai dengan ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima Sementara (PHO)
Pekerjaan oleh Pemberi Tugas dan Penyedia Jasa ditambah 30 (Tiga puluh) Hari Kalender.
Jika terjadi perubahan nilai kontrak dan/atau jangka waktu kontrak, maka dilakukan penyesuaian terhadap
besarnya nilai dan jangka waktu masa berlakunya jaminan pelaksanaan dimaksud serta semua biaya yang
timbul menjadi tanggungjawab Penyedia Jasa. Semua biaya yang timbul dalam rangka perpanjangan Jaminan
Pelaksanaan dimaksud menjadi tanggungjawab Penyedia Jasa.
Jika diperlukan oleh Pemberi Tugas, maka masa berlaku Jaminan Pelaksanaan wajib diperpanjang oleh
Penyedia Jasa dalam jangka waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) Hari Kalender sebelum masa berlaku
Jaminan Pelaksanaan berakhir.
Pemberi Tugas akan mengembalikan Jaminan Pelaksanaan kepada Penyedia Jasa dalam jangka waktu
selambatnya 30 (tiga puluh) Hari Kalender setelah Berita Acara Serah Terima Sementara (PHO) Hasil
Pekerjaan ditandatangani oleh Pemberi Tugas dan Penyedia Jasa.
Penyedia Jasa dapat mengajukan permohonan Uang Muka sebesar maksimal 10% (sepuluh perseratus) dari
nilai Kontrak sebagaimana dimaksud pada dalam Kontrak, selambat-lambatnya 60 (enam puluh) Hari
Kalender sejak ditandatanganinya Kontrak oleh Pemberi Tugas dan Penyedia Jasa. Apabila jangka waktu 60
(enam puluh) Hari Kalender dimaksud terlampaui, maka Penyedia Jasa tidak dapat memperoleh pembayaran
Uang Muka dimaksud.
Pengembalian Uang Muka oleh Penyedia Jasa tersebut dilakukan secara proposional sekurang-kurangnya
15% (lima belas perseratus) dari nilai Sertifikat Pembayaran dengan cara dipotongkan pada setiap
pembayaran Pekerjaan yang dimulai dari Sertifikat Pembayaran pertama (Nomor 1) setelah mendapat Uang
Muka, dan harus sudah dilunasi pada saat kemajuan Pekerjaan sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 dalam
Kontrak telah mencapai 80% (delapan puluh perseratus) dari nilai Kontrak.
Pemberi Tugas akan mengembalikan Jaminan Uang Muka kepada Penyedia Jasa dalam jangka waktu
selambatnya 30 (tiga puluh) Hari Kalender setelah Penyedia Jasa melunasi pengembalian Uang Muka
dimaksud.
Setelah dilaksanakan Serah Terima Sementara (PHO) Hasil Pekerjaan, Penyedia Jasa memiliki tanggung
jawab dalam hal Pemeliharaan atas hasil pekerjaan yang telah diselesaikan oleh Penyedia Jasa. Penyedia
Jasa wajib melakukan inspeksi terhadap lokasi pekerjaan yang menjadi tanggungannya selama masa
pemeliharaan dengan cara sebagai berikut :
(a) Inspeksi rutin yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa minimal 3 (tiga) kali dalam 1 (satu) bulan, yang
hasilnya dilaporkan secara tertulis kepada Pemberi Tugas/Pemimpin Proyek/Satuan Tugas.
(b) Inspeksi rutin yang dilaksanakan sebagaimana huruf a diatas dapat dilakukan oleh Penyedia Jasa
dan/atau bersama dengan Satuan Tugas dan (bila diperlukan), yang hasilnya dituangkan dalam berita
acara.
(c) Biaya yang timbul akibat dari pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada masa pemeliharaan
menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
Penyedia Jasa dengan biayanya sendiri diwajibkan melakukan perbaikan terhadap kerusakan/
ketidaksempurnaan selama jangka waktu masa pemeliharaan tersebut yang menjadi tanggung jawabnya
guna terpenuhinya Standar Pelayanan Minimal (SPM) Jalan Tol dan apabila Penyedia Jasa tidak melakukan
pekerjaan perbaikan/penyempurnaan, maka pekerjaan perbaikan/penyempurnaan tersebut akan dilaksanakan
oleh Pemberi Tugas atas nama Penyedia Jasa dengan caranya sendiri dimana biaya seluruhnya di tanggung
oleh Penyedia Jasa dengan cara dibayarkan/dipotong dari Jaminan Pemeliharaan dan apabila ternyata
kurang, maka Penyedia Jasa bertanggung jawab untuk memenuhi kekurangannya.
G.12 Kecukupan Penawaran dan Hambatan serta Kondisi yang Tidak Diketahui Sebelumnya
Penyedia Jasa dianggap telah memahami dan bertanggungjawab terhadap penawarannya sebelum
mengajukan penawaran mengenai kebenaran dan kecukupan Penawarannya terhadap Pekerjaan dan
mengenai Upah dan Harga yang dinyatakan dalam Daftar Kuantitas dan Harga serta Daftar Upah dan Harga
dimana upah dan harga tersebut, kecuali ditetapkan lain dalam Kontrak harus mencakup semua kewajibannya
sesuai Kontrak dan semua hal yang diperlukan untuk melaksanakan, memelihara dan menjaga performa
Pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak.
Meskipun demikian jika selama pelaksanaan pekerjaan Penyedia Jasa harus menghadapi kondisi fisik selain
dari kondisi iklim di lapangan, atau hambatan lain, yang atas pendapatnya kondisi atau hambatan tersebut
kemungkinan belum diketahui sebelumnya secara layak oleh Penyedia Jasa yang berpengalaman, maka
Penyedia Jasa harus memberikan pemberitahuan tertulis mengenai hal tersebut di atas kepada Pemimpin
Proyek/Satuan Tugas dengan tembusan kepada Pemberi Tugas. Jika menurut pendapat Pemimpin
Proyek/Satuan Tugas kondisi dan hambatan lain tersebut belum diketahui sebelumnya secara layak oleh
Penyedia Jasa yang berpengalaman, maka Pemberi Tugas, setelah mendapat masukan dari Pemimpin
Proyek/Satuan Tugas, sepanjang diperlukan dapat memutuskan :
(a) Tambahan waktu pelaksanaan pekerjaan bila memang dibutuhkan, dan/atau
(b) Memberi pengesahan atas sejumlah biaya tambahan yang wajar dan layak yang telah diajukan oleh
Penyedia Jasa akibat kondisi tersebut.
Keputusan yang diberikan tersebut tetap memperhatikan setiap instruksi yang dikeluarkan Pemimpin
Proyek/Satuan Tugas kepada Penyedia Jasa berkaitan dengan kondisi dan hambatan diatas, dan setiap
langkah-langkah yang tepat dan layak yang dapat diterima Pemimpin Proyek/Satuan Tugas yang
kemungkinan diambil oleh Penyedia Jasa dalam keadaan tidak adanya instruksi khusus Pemimpin
Proyek/Satuan Tugas sebagai akibat Kondisi dan hambatan yang sedang dihadapi.
Setelah membahas hal tersebut, dalam jangka waktu selambatnya 15 (lima belas) Hari Kalender yang
terhitung sejak tanda tangan Kontrak, maka Penyedia Jasa harus menyiapkan dan meminta persetujuan
sebagai berikut :
(a) Program Mobilisasi Personil/Tenaga Ahli dan peralatan-peralatan yang akan digunakan sebagaimana
dimaksud dalam dokumen Kontrak.
(b) Detail program yang memperlihatkan urutan prosedur pelaksanaan Pekerjaan dengan CPM-NETWORK.
(c) Mendaftarkan Kontrak pekerjaan kepada Dinas Tenaga Kerja setempat sebelum pekerjaan dilaksanakan.
(d) Jadwal waktu pelaksanaan Pekerjaan yang memperlihatkan urutan prosedur dan metode untuk
melaksanakan Pekerjaan oleh Penyedia Jasa. Pemimpin Proyek/Satuan Tugas dan atau Pemberi Tugas
setelah mengulas program-program dan jadwal tersebut diatas, harus memberikan persetujuan akhir.
(e) Format pelaporan dan administrasi surat-menyurat dalam memenuhi kelengkapan proses sertifikat
pembayaran.
(f) Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja-Kontrak (RK3-K).
Bilamana diminta oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas atau Pemberi Tugas, Penyedia Jasa harus
menyediakan informasi lain-lainnya secara tertulis mengenai persiapan untuk melaksanakan pekerjaan dan
termasuk Peralatan Konstruksi serta Pekerjaan Sementara yang diusulkannya.
Pengajuan kepada dan persetujuan oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas atau Pemberi Tugas mengenai
program, Jadwal dan hal-hal lain, tidak akan membebaskan Penyedia Jasa dari setiap kewajiban dan
tanggungjawab Kontraknya.
Pegawai utama yang dirinci dalam penawaran harus disetujui oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas sebelum
memulai pekerjaan dan harus selalu berada di lapangan kerja selama Jangka Waktu pelaksanaan konstruksi.
Penyedia Jasa tidak boleh memberhentikan atau menggantikan pegawai yang terinci dalam Dokumen
Penawaran dari pekerjaan tanpa persetujuan tertulis dari Pemimpin Proyek/Satuan Tugas. Penyedia Jasa
boleh memilih staf atas pilihannya sendiri, tetapi dianjurkan untuk mempekerjakan sebanyak mungkin bangsa
Indonesia pada posisi kunci sejauh pegawai tersebut memenuhi syarat untuk proyek ini.
Dalam memilih pegawainya, bilamana mungkin Penyedia Jasa diminta untuk mempekerjakan orang yang
memenuhi syarat yang berdomisili di propinsi dimana proyek ini berada. Semua pegawai lokal Penyedia Jasa,
pada semua jenjang pekerjaan digaji sesuai dengan kenyataan gaji yang berlaku. Semua kewajiban Penyedia
Jasa sebagaimana ditetapkan dalam Pasal ini juga berlaku bagi semua Sub Penyedia Jasa.
Penyedia Jasa harus melaporkan dengan segera dan dengan tepat kepada Pemimpin Proyek/Satuan Tugas
segera setelah menerima dan menemukan suatu informasi atau data, apakah terbukti atau tidak, berkaitan
dengan kejadian keamanan fisik, kriminal dan pelanggaran hukum, termasuk tetapi tidak terbatas pada
pembunuhan sengaja atau tidak sengaja, pencurian, pembongkaran, penggunaan narkotik, atau obat-obatan
terlarang, pengrusakan harta benda milik pemerintah, penipuan, sabotase, subversi, pengkhianatan dan
spionase. Penyedia Jasa harus mengenali dan memenuhi semua undang-undang dan peraturan-peraturan
yang dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia.
Penyedia Jasa dengan biayanya sendiri harus mengadakan penerangan yang cukup untuk menerangi lokasi
pekerjaan yang dilaksanakan pada malam hari.
Dalam hal kerusakan tersebut, kehilangan dan kecelakaan yang terjadi dari setiap resiko yang
diperkecualikan, Penyedia Jasa hingga tingkatan tertentu diminta oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas dan
dengan mematuhi ketentuan dari Pasal G.65, harus memperbaiki dan menyempurnakan kembali
sebagaimana disebabkan olehnya dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan olehnya untuk tujuan memenuhi
kewajibannya menurut Pasal G.49 atau G.50.
Demikian juga tanpa membatasi kewajiban dan tanggung jawabnya menurut Pasal G.20 Ketentuan Umum
Kontrak ini, Penyedia Jasa dalam polis asuransi kedua harus mengasuransikan Pekerjaan yang telah
diselesaikan atas nama bersama antara Pemberi Tugas dan Penyedia Jasa terhadap semua kehilangan atau
kerusakan oleh sebab apapun yang timbul termasuk telah dioperasikannya Pekerjaan selama Jangka Waktu
Pemeliharaan.
Asuransi semacam ini harus diadakan pada perusahaan asuransi dalam syarat-syarat yang disetujui oleh
Pemberi Tugas, dan Penyedia Jasa harus memperlihatkan Polis Asuransi dan tanda terima pembayaran
premi kepada Pemimpin Proyek/Satuan Tugas sebelum memulai pekerjaan dan setelahnya bila diminta oleh
Pemimpin Proyek/Satuan Tugas. Semua uang yang dibayar dengan setiap polis asuransi harus diterima oleh
Penyedia Jasa untuk tujuan mengganti bahan atau peralatan konstruksi yang telah rusak atau dirusak
sebagaimana yang disahkan oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas dan sisanya, jika ada, harus digunakan
Penyedia Jasa pada waktu penyelesaian atas penggantian, perbaikan atau pembangunan kembali. Penyedia
Jasa harus memperbaharui polis yang habis masa berlakunya selama Jangka Waktu Kontrak.
Penggantian, perbaikan dan pembangunan kembali harus dilaksanakan dalam suatu cara yang sesuai
dengan Dokumen Kontrak dan bahwa waktu penyelesaian Pekerjaan bisa diperpanjang untuk jangka waktu
yang dianggap layak, sesuai dengan keadaan umum dari kasus tersebut dan sesuai dengan Pasal G.44, jika
Selalu ditetapkan bahwa tidak satupun yang tercantum di bawah ini harus dianggap menjadikan Penyedia
Jasa bertanggungjawab terhadap atau mengganti kerugian Pemberi Tugas terhadap setiap kerugian atau
kerusakan berkenaan dengan :
(a) Penggunaan permanen atau penempatan lahan oleh Pekerjaan atau setiap bagian darinya atau (kecuali
di sini selanjutnya ditetapkan) permukaan atau kerusakan lain seperti tersebut di atas;
(b) Hak Pemberi Tugas untuk melaksanakan Pekerjaan atau sebagian darinya pada, di atas, di bawah, di
dalam atau melalui suatu lahan;
(c) Gangguan sementara maupun gangguan permanen berkenaan dengan hak atas cahaya, udara, jalan
atau air atau ketenteraman lain yang merupakan akibat yang tidak bisa dihindari dari pelaksanaan
Pekerjaan sesuai dengan Kontrak;
(d) Cedera atau kerugian terhadap orang atau barang yang diakibatkan oleh setiap tindakan atau
keteledoran yang telah dilakukan selama berlakunya Kontrak oleh Pemberi Tugas, wakilnya, pegawainya
atau Penyedia Jasa lain (yang tidak dipekerjakan oleh Penyedia Jasa) atau untuk atau berkenaan
dengan setiap klaim, tuntutan, pengaduan, kerusakan, biaya, tagihan dan pengeluaran-pengeluaran
berkaitan dengannya.
Ditetapkan lebih lanjut bahwa untuk tujuan dari Pasal ini ungkapan “Lapangan” harus dianggap terbatas pada
daerah yang ditetapkan dalam Spesifikasi atau diperlihatkan dalam gambar dimana lahan dan tanaman akan
terganggu atau rusak sebagai akibat yang tidak bisa dihindari dalam pelaksanaan Pekerjaan
Penyedia Jasa harus mempresentasikan secara khusus mengenai jenis dan Perusahaan Asuransi yang akan
digunakan kepada Pemimpin Proyek/Satuan Tugas.
Penyedia Jasa harus memperlihatkan kepada Pemimpin Proyek/Satuan Tugas polis asuransi dan tanda
terima pembayaran premi yang berlaku. Penyedia Jasa harus memperbaharui polis asuransi yang habis masa
berlakunya selama Jangka Waktu Kontrak.
Sebelum menerima Pembayaran Uang Muka awal Penyedia Jasa harus menyerahkan bukti atau salinan polis
asuransi dan tanda terima pembayaran premi yang berlaku dan memberikan pengajuan yang sama atas
jumlah jaminan asuransi pertahun atau dalam jangka waktu yang lebih lama.
Selalu ditetapkan bahwa, berkenaan dengan setiap orang yang dipekerjakan oleh Sub Penyedia Jasa,
kewajiban Penyedia Jasa adalah menjamin sebagaimana tersebut di atas menurut alinea dalam pasal ini
harus terpenuhi bahwa Sub Penyedia Jasa telah mengasuransikan orang tersebut dalam suatu cara sehingga
Pemberi Tugas diberi Jaminan menurut polis tersebut, dan Penyedia Jasa harus meminta Sub Penyedia Jasa
untuk memperlihatkan kepada Pemimpin Proyek/Satuan Tugas polis asuransi dan tanda terima pembayaran
premi yang berlaku.
Pemberi Tugas berhak mengadakan asuransi di atas karena kelalaian Penyedia Jasa untuk
mengasuransikan, tetapi Pemberi Tugas tidak diwajibkan melakukannya dan tanggungjawab penuh ada pada
Penyedia Jasa sendiri.
Pemberi Tugas dapat membayar kembali atau memberi penggantian biaya kepada Penyedia Jasa sejumlah
nilai tertentu yang disetujui dan dinilai oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas bahwa jumlah tersebut sesuai dan
layak dibayar oleh Penyedia Jasa berkenaan ongkos tersebut.
Apabila terjadi kerusakan terhadap utilitas Penyedia Jasa harus segera memberitahu pihak yang terkait dan
Pemimpin Proyek/Satuan Tugas. Biaya perbaikan yang diperlukan harus ditanggung oleh Penyedia Jasa jika
Pemimpin Proyek/Satuan Tugas menyatakan bahwa kerusakan tersebut disebabkan oleh tindakan atau
kesalahan Penyedia Jasa.
Penyedia Jasa bersama dengan Dinas Pengairan harus mengatur dan memasukkan dalam programnya
mengenai pembangunan pekerjaan yang mungkin mengganggu arus air irigasi yang akan dilaksanakan pada
suatu waktu sehingga hanya menimbulkan sedikit gangguan terhadap operasi irigasi.
Penyedia Jasa harus memilih rute dan memilih serta menggunakan kendaraan dan melarang dan membagi
beban atau muatan sedemikian rupa sehingga lalu lintas luar biasa yang timbul karena pengangkutan instalasi
dan bahan dari dan ke lapangan dapat dibatasi sejauh memungkinkan, sehingga kerusakan yang tidak perlu
pada jalan dan jembatan dapat dihindari.
Jika Pemimpin Proyek/Satuan Tugas mempertimbangkan bahwa pencegahan yang dilakukan kurang
memadai untuk memenuhi syarat-syarat ini, Penyedia Jasa harus melakukan pencegahan atau langkah-
langkah lebih lanjut sebagaimana diarahkan oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas.
TENAGA KERJA
G.34(6) Epidemi
Apabila terjadi perjangkitan penyakit yang bersifat mewabah, Penyedia Jasa harus memenuhi dan
melaksanakan peraturan, tata tertib dan ketentuan-ketentuan yang dibuat oleh Pemerintah, atau Dinas
Kesehatan setempat untuk tujuan menangani dan memecahkan masalah tersebut.
G.34(7) Kerusuhan
Penyedia Jasa, setiap saat, harus mengambil tindakan pencegahan untuk menghindari perbuatan huru hara
dan kerusuhan melawan hukum oleh atau diantara pekerjanya dan menjaga ketentraman dan melindungi
orang serta harta benda di sekitar pekerjaan terhadap tindakan melawan hukum tersebut.
Bahan yang akan digunakan harus sesuai dengan yang dijelaskan dalam Spesifikasi Umum dan Spesifikasi
Khusus Kontrak ini serta atas petunjuk dari Pemimpin Proyek/Satuan Tugas.
Ditetapkan bahwa Penyedia Jasa tidak berhak untuk mendapatkan kembali biaya tambahan apapun, kecuali
apabila Penyedia Jasa memberitahu secara tertulis akan maksud untuk mengklaim dalam waktu 28 (dua
puluh delapan) hari setelah instruksi dari Pemimpin Proyek/Satuan Tugas keluar. Pemimpin Proyek/Satuan
Tugas harus menyelesaikan dan menentukan pembayaran tambahan tersebut dan atau perpanjangan waktu
sesuai Pasal G. 44 kepada Penyedia Jasa berkenaan dengan klaim tersebut, yang menurut pendapat
Pemimpin Proyek/Satuan Tugas cukup adil dan wajar.
Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja setelah ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima Lahan oleh
Penyedia Jasa dan Pemberi Tugas, Penyedia Jasa harus sudah menyampaikan Rencana Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (RK3) Kontrak kepada Pemimpin Proyek/Satuan Tugas untuk dilakukan pemeriksaan yang
kemudian diserahkan kepada Pemberi Tugas untuk mendapat persetujuan.
G.41(3) Hak untuk Melalui Tanah Milik Orang Lain atau Tanah Swasta
Penyedia Jasa harus menanggung semua biaya dan pungutan untuk mendapatkan hak-hak istimewa atau
sementara yang diperlukannya berkenaan dengan jalan masuk ke lapangan. Penyedia Jasa juga harus
menyediakan atas biaya sendiri setiap akomodasi tambahan di luar lapangan yang diperlukannya untuk tujuan
pekerjaan.
G.45 Pekerjaan yang Dilakukan pada Hari Minggu atau Hari Libur Resmi
(a) Pelaksanaan Pekerjaan dapat dilaksanakan pada kondisi Lalu Lintas yang mempunyai Volume/Capasity
Ratio (V/C Ratio) kurang dari 0,75. Sebelum melaksanakan suatu Pekerjaan, maka Penyedia Jasa agar
mengajukan V/C Ratio kepada Pemimpin Proyek/Satuan Tugas. Suatu Pekerjaan baru dapat
dilaksanakan setelah V/C Ratio dimaksud disetujui oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas.
(b) Untuk Pekerjaan yang betul-betul diperlukan dalam hubungannya dengan keselamatan pekerjaan itu
sendiri, maka Penyedia Jasa dapat mengajukan agar pelaksanaan pekerjaan dilakukan pada kondisi
diluar butir (a) Pasal ini, termasuk pada hari Minggu atau hari libur resmi dengan alasan yang dapat
diterima oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas. Ditetapkan juga bahwa ketentuan dari Pasal ini tidak
selalu dapat diterapkan pada setiap pekerjaan yang biasanya dilaksanakan dengan cara bergilir.
Jika Penyedia Jasa meminta ijin untuk bekerja pada malam hari dan juga pada siang hari, maka ijin seperti itu
tidak akan ditolak kecuali jika menurut pendapat Pemimpin Proyek/Satuan Tugas ada cara yang sama yang
bisa diterapkan untuk mempercepat kemajuan.
Jika suatu bagian dari Pekerjaan sebagian besar telah diselesaikan dengan memuaskan dan lulus pengujian
terakhir yang telah ditentukan dalam Dokumen Kontrak, Pemberi Tugas boleh menerima Serah Terima
Sementara berkenaan dengan bagian dari pekerjaan tersebut sebelum menyelesaikan seluruh pekerjaan dan
berdasarkan penerimaan tersebut sebelum menyelesaikan seluruh pekerjaan dan berdasarkan penerimaan
tersebut oleh Pemberi Tugas, Jangka Waktu Pemeliharaan untuk bagian dari pekerjaan-pekerjaan tersebut
harus dianggap telah dimulai.
Selalu ditetapkan bahwa Serah Terima Sementara yang diterima tersebut berkenaan dengan seksi atau
bagian dari pekerjaan-pekerjaan sebelum penyelesaian seluruhnya tidak dianggap mensyahkan penyelesaian
setiap hasil pekerjaan yang sesudah itu menuntut perbaikan, kecuali jika Berita Acara Serah Terima
Sementara tersebut menyatakan demikian.
Jangka Waktu Pemeliharaan untuk bagian besar yang telah diselesaikan harus mempunyai jangka waktu
yang sama sebagaimana ditetapkan dalam Perjanjian Kontrak untuk seluruh pekerjaan dan karena itu tanggal
penyelesaian akhir untuk bagian dari Pekerjaan tersebut boleh lebih cepat daripada yang untuk Pekerjaan
seluruhnya.
Peralatan yang akan digunakan untuk melaksanakan perbaikan tidak dibenarkan ditempatkan dilokasi
Pekerjaan (bahu jalan)/lokasi yang menggangu arus lalulintas. Biaya yang dikeluarkan dalam rangka
memobilisasi peralatan untuk melaksanakan perbaikan ditanggung oleh Penyedia Jasa.
Dalam hal bahwa pekerjaan perbaikan yang diperlukan telah ditentukan oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas
selama Jangka Waktu Pemeliharaan bukan karena kesalahan pihak Penyedia Jasa untuk memenuhi
kewajibannya menurut Kontrak, Pemimpin Proyek/Satuan Tugas boleh meminta Penyedia Jasa secara tertulis
untuk melaksanakan perbaikan sebagai pekerjaan tambahan atas biaya Pemberi Tugas, sesuai dengan Pasal
G.52(1) dari Ketentuan Umum Kontrak ini, dan Penyedia Jasa diwajibkan memenuhi permintaan Pemimpin
Proyek/Satuan Tugas dengan catatan bahwa pekerjaan perbaikan yang akan dilaksanakan merupakan bagian
dari Pekerjaan Permanen sebagaimana ditetapkan dalam Kontrak pada saat Serah Terima Sementara.
G.49(4) Sanksi-sanksi sebagai Akibat Kegagalan Penyedia Jasa dalam Melaksanakan Pekerjaan
yang Harus Dilaksanakan
Apabila Penyedia Jasa gagal/lalai untuk melaksanakan setiap pekerjaan (selama masa pemeliharaan)
tersebut diatas yang diminta oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas, Pemberi Tugas berhak mempekerjakan
pekerjanya sendiri atau sub Penyedia Jasa lain atas nama Penyedia Jasa untuk melaksanakan pekerjaan
tersebut. Apabila pekerjaan semacam itu dilaksanakan oleh Sub Penyedia Jasa dengan biayanya sendiri,
maka biaya untuk pekerjaan tersebut akan dibebankan kepada Penyedia Jasa melalui pemotongan pada
sertifikat pembayarannya Jaminan Pemeliharaan sebagaimana dimaksud dalam Kontrak pasal 8 ayat 2.
Apabila cacat, ketidaksempurnaan, atau kesalahan tersebut bukan tanggung jawab Penyedia Jasa menurut
Kontrak, maka biaya penyelidikan oleh Penyedia Jasa tersebut ditanggung oleh Pemberi Tugas. Jika cacat,
ketidaksempurnaan, atau kesalahan tersebut adalah merupakan tanggungjawab Penyedia Jasa, maka biaya
penyelidikan sebagaimana disebutkan tadi harus ditanggung oleh Penyedia Jasa dan dia juga harus
memperbaiki, memulihkan, dan memperbaiki cacat, ketidaksempurnaan, atau kesalahan tersebut dengan
biaya sendiri.
Pekerjaan-pekerjaan tambahan tidak akan mempengaruhi berlakunya Kontrak, dan nilai perubahan pekerjaan
tersebut (kalau ada) akan diperhitungkan kembali dalam harga kontrak.
Perubahan boleh diusulkan oleh Penyedia Jasa atau Pemimpin Proyek/Satuan Tugas, tetapi pada umumnya
perintah perubahan tertulis dikeluarkan oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas segera setelah berunding
dengan Penyedia Jasa.
Untuk semua perubahan Kontrak dan teknis yang penting, dan bila dasar pembayaran yang ditetapkan dalam
suatu perintah perubahan menuntut Harga Satuan dan atau Jenis Pembayaran baru atau jumlah yang akan
disetujui, atau perubahan pekerjaan dalam Nilai Kontrak, perintah perubahan yang dirundingkan harus
dirumuskan dalam suatu Addenda.
Apabila jumlah pekerjaan nyata yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa sedemikian sehingga jumlah
perhitungan seluruh pembayaran kepada Penyedia Jasa akan melebihi Nilai Kontrak yang ada saat ini,
apakah karena penyesuaian dalam perhitungan kuantitas yang diminta untuk pekerjaan tersebut atau karena
hasil revisi proyeksi dari setiap perintah perubahan atau karena alasan lain apa saja, yang jumlahnya melebihi
Nilai Kontrak tidak akan dibayar kecuali jika Addenda telah disetujui secara resmi dan dikeluarkan untuk
menutup kelebihan tersebut.
Definisi rumus :
A = Jumlah pembayaran
B = Jumlah kuantitas nyata yang dikerjakan
C = Harga satuan menurut Kontrak
D = Lump sum yang dihitung dengan menggunakan rumus ditetapkan di atas
E = Jumlah perkiraan biaya untuk jenis pekerjaan yang tercantum dalam DKH
Penyedia Jasa harus menyiapkan tanda terima atau tanda bukti lain yang mungkin diperlukan kepada
Pemimpin Proyek/Satuan Tugas untuk membuktikan jumlah yang dibayarkan dan, sebelum memesan bahan,
harus menyerahkan kepada Pemimpin Proyek/Satuan Tugas kutipan mengenai bahan-bahan tersebut untuk
dimintakan persetujuannya. Berhubung karena pekerjaan tersebut dilaksanakan dengan dasar pekerjaan
harian, maka Penyedia Jasa setiap hari selama berlangsungnya pekerjaan tersebut harus memberikan daftar
rangkap dua yang berisi nama-nama, jabatan dan waktu dari semua pekerja yang dipekerjakan pada
pekerjaan tersebut dan suatu pernyataan rangkap dua yang memperlihatkan uraian dan kuantitas dari semua
bahan dan peralatan (plant) yang digunakan.
Satu salinan dari setiap daftar dan pernyataan, jika benar, atau bila telah disetujui akan ditandatangani oleh
Pemimpin Proyek/Satuan Tugas dan dikembalikan ke Penyedia Jasa.
Apabila diperlukan, Pada setiap akhir bulan Penyedia Jasa harus mengirimkan kepada Pemimpin
Proyek/Satuan Tugas suatu pernyataan harga mengenai tenaga pekerja, bahan, dan peralatan (plant) yang
digunakan, kecuali yang disebutkan diatas, dan Penyedia Jasa tidak mempunyai hak untuk mendapatkan
pembayaran kecuali jika daftar dan pernyataan tersebut telah dibuat lengkap dan tepat waktu. Ditetapkan
bahwa jika Pemimpin Proyek/Satuan Tugas menganggap bahwa karena suatu alasan maka pengiriman daftar
atau pernyataan oleh Penyedia Jasa, sesuai dengan ketentuan yang berlaku, tidak bisa dijalankan, dia tetap
berhak untuk mendapatkan pembayaran untuk pekerjaan tersebut, sebagai pekerjaan harian, dengan
pengertian waktu dan peralatan (plant) serta bahan yang digunakan pada pekerjaan tersebut memuaskan,
atau dengan nilai yang menurut pendapat Pemimpin Proyek/Satuan Tugas cukup layak.
G.52(3) Klaim
Sebelum pada akhir setiap bulan, Penyedia Jasa harus mengirimkan kepada Pemimpin Proyek/Satuan Tugas
keterangan-keterangan lengkap mengenai perincian (breakdown) dan data pendukung yang terinci dari
semua klaim untuk setiap pembayaran tambahan dimana Penyedia Jasa boleh menganggap dirinya berhak
Tidak ada tagihan akhir atau tagihan sementara untuk pembayaran biaya-biaya atau pekerjaan harian yang
akan dipertimbangkan bila tidak tercakup dalam rincian dan data pendukung yang dikirimkan. Ditetapkan
bahwa Pemimpin Proyek/Satuan Tugas berhak untuk mengijinkan pembayaran dilakukan pada setiap
pekerjaan atau setiap pembiayaan, meskipun Penyedia Jasa gagal untuk memenuhi ketentuan ini, dengan
pengertian Penyedia Jasa telah memberitahu Pemimpin Proyek/Satuan Tugas secara tertulis lebih awal,
bahwa ia bermaksud mengajukan klaim untuk pekerjaan tersebut.
Pemberitahuan suatu klaim tanpa pengajuan keterangan-keterangan lengkap seperti perincian (breakdown)
dan data pendukung yang terinci hanya akan diterima jika Pemimpin Proyek/Satuan Tugas merasa bahwa
terjadi keadaan yang diperkecualikan yang mencegah adanya pengajuan rincian lengkap. Dalam suratnya
yang menyatakan telah menerima suatu klaim yang tidak lengkap, Pemimpin Proyek/Satuan Tugas harus
menetapkan tanggal akhir dimana rincian lengkap harus diserahkan. Kegagalan Penyedia Jasa untuk
menyerahkan rincian lengkap sebelum tanggal yang ditetapkan oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas akan
dianggap sebagai suatu pengakuan oleh Penyedia Jasa bahwa dia tidak lagi mengajukan pengaduan
klaimnya.
Seluruh peralatan Penyedia Jasa, pekerjaan sementara dan bahan-bahan yang disediakan Penyedia Jasa,
bila dibawa kelapangan harus dianggap hanya dimaksudkan untuk pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan.
Penyedia Jasa tidak boleh memindahkan barang tersebut atau bagian dari padanya, tanpa ijin tertulis dari
Pemimpin Proyek/Satuan Tugas, (kecuali memindahkannya dari satu bagian lapangan ke bagian lapangan
yang lain).
Penyedia Jasa harus mengadakan perjanjian resmi secara tertulis dengan Sub Penyedia Jasa, Sub Penyedia
Jasa yang ditunjuk, atau orang lain yang menyewakan peralatan atau alat kepada Penyedia Jasa untuk
menjamin bahwa semua ketentuan Pasal ini berlaku atas semua peralatan Sub Penyedia Jasa pekerjaan
sementara dan bahan-bahan (baik milik Penyedia Jasa atau sebagian darinya merupakan milik Sub Penyedia
Jasa atau disewa dari Sub Penyedia Jasa) dan semua peralatan sewaan yang ada di Lapangan atau yang
dibeli menurut perjanjian beli sewa atau perjanjian lainnya, sedemikian sehingga seolah-olah semua peralatan
merupakan peralatan Penyedia Jasa sendiri.
Jika selama pelaksanaan pekerjaan Penyedia Jasa bertentangan dengan metode pelaksanaan atau
kebutuhan peralatan yang diperlukan dalam Jadwal Pelaksanaan sebelumnya yang telah disetujui oleh
Pemberi Tugas atau Pemimpin Proyek/Satuan Tugas, atau Penyedia Jasa memakai metode atau
perlengkapan yang menurut pendapat Pemimpin Proyek/Satuan Tugas kurang efisien atau kurang cocok
dibandingkan dengan yang direncanakan sebelumnya dan memberikan suatu keuntungan finansial yang tidak
layak kepada Penyedia Jasa, maka tanpa peringatan sebelumnya, Pemimpin Proyek/Satuan Tugas
memberitahukan kepada Penyedia Jasa bahwa Harga Satuan atau Harga untuk pekerjaan tersebut dianggap
meragukan sehingga tidak akan diberlakukan lagi. Dalam hal seperti ini, Pemimpin Proyek/Satuan Tugas
harus menentukan Nilai dan Harga yang menurut pendapatnya cukup layak untuk penggunaan metode
alternatif atau peralatan tersebut (atau kekurangan peralatan), dan untuk semua pekerjaan yang dilaksanakan
dengan cara ini, Penyedia Jasa akan dibayar secara sesuai.
Penyedia Jasa, atas biayanya sendiri, harus mengatur segala keperluan mengenai pengadaan dan pengujian
bahan disumbernya dan untuk jalan pengangkutan dari sumbernya ketempat pekerjaan. Lahan darimana
bahan telah diambil harus ditinggalkan dalam keadaan bersih dan rapi pada saat penyelesaian Pekerjaan.
PERHITUNGAN
G.55 Kuantitas
Kuantitas pekerjaan yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah jumlah kuantitas perkiraan dari
pekerjaan dan tidak dapat dianggap sebagai kuantitas yang nyata dan benar yang harus dilaksanakan oleh
Penyedia Jasa dalam memenuhi kewajibannya sesuai dengan Kontrak.
G.57 Pengukuran
(a) Semua metode pengukuran harus disetujui oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas.
(b) Kecuali menurut Spesifikasi menyatakan sebaliknya, semua penghitungan untuk pembayaran harus
dalam garis dan ukuran yang pasti seperti yang diperlihatkan dalam Gambar.
(c) Semua pekerjaan yang telah diselesaikan sesuai kontrak harus diukur sesuai dengan sistem metrik
Standar Indonesia untuk semua jenis pekerjaan kecuali jika ditetapkan sebaliknya dalam Dokumen
Kontrak.
Sub Kontrak harus mensyaratkan bahwa Sub Penyedia Jasa yang ditunjuk untuk memberikan jasa tersebut
akan menjaga jangan sampai Penyedia Jasa dirugikan, dituntut dari segala klaim, pengaduan, kerusakan,
biaya tagihan dan pengeluaran-pengeluaran apapun yang timbul dari akibat kegagalan untuk melaksanakan
pekerjaan atau gagal memenuhi kewajiban berkenaan dengan jasa tersebut.
Apabila Penyedia Jasa lalai dalam hal pembayaran kepada Sub Penyedia Jasa atau tidak dapat membuktikan
penolakannya untuk membayar maka Pemberi Tugas berhak membayar kepada Sub Penyedia Jasa tersebut
secara langsung, sesuai sertifikat dari Pemimpin Proyek/Satuan Tugas, semua pembayaran, sesuai dengan
peraturan pembayaran dan sesuai dengan harga dalam Sub Kontrak untuk setiap jenis pekerjaan yang tidak
dilaksanakan pembayarannya oleh Penyedia Jasa.
Ditetapkan bahwa, apabila Pemimpin Proyek/Satuan Tugas telah mensyahkan dan Pemberi Tugas telah
membayar langsung seperti tersebut di atas, maka dalam mengeluarkan sertifikat lebih lanjut untuk
kepentingan Penyedia Jasa, Pemimpin Proyek/Satuan Tugas harus memotong dari jumlah yang akan
dibayarkan, langsung sebesar jumlah yang telah dibayarkan kepada Sub Penyedia Jasa yang ditunjuk, tetapi
tidak boleh menahan atau menunda keluarnya sertifikat itu sendiri bila harus dikeluarkan menurut ketentuan
Kontrak ini.
Pengertian pembayaran langsung ke Sub-Penyedia Jasa oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas dapat diartikan
pembayaran langsung yang terpisah dari Penyedia Jasa atau dapat dengan cara semua pembayaran
dimasukkan dulu ke rekening bersama (joint account) antara Penyedia Jasa dan Pemimpin Proyek/Satuan
Tugas dan baru dilakukan pemisahan dan dibayarkan langsung ke Sub-Penyedia Jasa.
Apabila pembayaran langsung ke Sub-Penyedia Jasa tersebut telah dilaksanakan oleh Pemberi Tugas maka
hal tersebut diartikan bahwa pembayaran kepada Penyedia Jasa sudah sah sesuai item pekerjaan tersebut.
Pembayaran uang muka akan dibayarkan oleh Pemberi Tugas dalam jangka waktu selambat-lambatnya 30
(tiga puluh hari) Hari Kalender setelah Penyedia Jasa menyerahkan Jaminan Uang Muka Pembayaran Uang
Muka dan bukti asuransi serta memenuhi sebagaimana disyaratkan dalam Pasal G.10(2), Pasal G.21, Pasal
G.23 dan Pasal G.24 dalam Ketentuan Umum Kontrak ini.
Pembayaran bahan di lapangan bukan merupakan persetujuan, dan setiap adanya bahan yang salah akan
ditolak meskipun pembayaran telah dilakukan sebelumnya dalam Sertifikat Bulanan.
Perhitungan cut-off dari akhir bulan Pekerjaan adalah per tanggal 5 setiap bulannya. Sertifikat Bulanan harus
meringkas nilai kasar dari Pekerjaan yang diselesaikan sejak dimulainya Kontrak sebagaimana yang dihitung
berdasarkan kuantitas nyata untuk pembayaran dan masing-masing Harga Satuan, beserta dengan setiap
pekerjaan tambahan yang telah diselesaikan yang diwenangkan berdasarkan Perintah Perubahan.
Jika Pemimpin Proyek/Satuan Tugas menemukan ketidakbenaran Sertifikat Bulanan, maka Pemimpin
Proyek/Satuan Tugas boleh mengubah nilainya dan segera memberitahu Penyedia Jasa secara tertulis yang
isinya rincian dan alasan untuk mengubah atau mengembalikannya kepada Penyedia Jasa untuk diperbaiki
dan diajukan kembali.
Sertifikat Bulanan yang disiapkan dalam cara ini dan yang ditandatangani oleh Penyedia Jasa, diperiksa dan
disahkan oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas harus diserahkan kepada Pemberi Tugas sebelum akhir
tanggal sepuluh bulan berikutnya. Pemberi Tugas harus memeriksa Sertifikat tersebut dan jika dianggap
benar dan telah memenuhi Kontrak, Pemberi Tugas akan memotong Jenis Pembayaran berikut ini :
(1) Hasil hitungan nilai kasar berdasarkan Sertifikat Bulanan sebelumnya.
(2) 10 % (sepuluh perseratus) dari hasil hitungan jumlah kasar dari setiap Sertifikat Bulanan yang ditahan
sebagai Jaminan Pemeliharaan dalam bentuk Uang Retensi.
(3) Angsuran pembayaran kembali pembayaran Uang muka sesuai dengan Pasal G.60(2).
(4) Potongan-potongan lain karena pajak dan pungutan yang diminta menurut undang-undang atau Kontrak
atau ketentuan lainnya.
(5) Setiap denda atau kerugian karena keterlambatan menurut konteks dalam Ketentuan Umum Kontrak.
(6) Potongan lain yang harus dipungut dari Penyedia Jasa sesuai dengan Ketentuan Umum Kontrak ini.
Pemberi Tugas akan melakukan pembayaran kepada Penyedia Jasa tidak lebih dari 30 (tiga puluh) Hari Kerja
setelah tanggal sertifikasi Sertifikat Bulanan. Tanggal Pembayaran harus dianggap sebagai tanggal
Pemberitahuan Pengeluaran Laporan Pelaksanaan.
Guna kelancaran pelaksanaan Pekerjaan, Penyedia Jasa tidak diperkenankan untuk menggunakan Biaya
Pekerjaan yang telah dibayarkan oleh Pengguna Jasa untuk kegiatan Pekerjaan/Proyek lain.
Seandainya perlu bagi Pemimpin Proyek/Satuan Tugas untuk mengubah, menahan atau hanya membuat
pembayaran sementara hanya pada suatu Sertifikat Bulanan, dia harus segera memberitahu Penyedia Jasa
secara tertulis berisi alasan-alasan perubahan atau penahanan atau pembayaran sementara.
Setelah ada tanggapan dari Pemimpin Proyek/Satuan Tugas dalam waktu 15 (lima belas) Hari Kalender
setelah tanggal Serah Terima Sementara diterima, Penyedia Jasa harus mengajukan laporan keuangan
berikut dengan Laporan Penyelesaian Pekerjaan.
Pemimpin Proyek/Satuan Tugas akan memeriksa secara menyeluruh laporan-laporan tersebut dan bila
disetujui, Pemberi Tugas akan membayar Sisa Pembayaran dalam waktu 45 (empat lima) Hari kalender
setelah tanggal pengiriman laporan.
Penyedia Jasa harus menyerahkan Sertifikat Pembayaran Akhir bersamaan dengan pengajuan
penerimaan Serah Terima Akhir dalam waktu 21 (dua puluh satu) Hari Kalender sebelum Serah Terima
Akhir dijadwalkan.
(2). Pengeluaran Sertifikat Penyelesaian Akhir dari Pekerjaan akan merupakan dasar pelepasan tuntutan dari
Pemberi Tugas terhadap Penyedia Jasa kecuali satu atau lebih dari hal-hal berikut ini :
a. Tuntutan yang dibuat secara tertulis sebelum keluarnya Sertifikat tersebut dan masih belum
terselesaikan.
b. Tuntutan-tuntutan yang timbul dari ketentuan jangka waktu Pemeliharaan.
(3). Jika Pemimpin Proyek/Satuan Tugas menganggap pekerjaan tidak terselesaikan, Penyedia Jasa akan
diberitahu secara tertulis mengenai alasan penolakan dari pengajuan tersebut. Bila Penyedia Jasa telah
menyelesaikan langkah-langkah pembetulan yang diminta oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas, dia
harus segera membuat pengajuan lebih lanjut untuk mendapatkan Sertifikat Penyelesaian Akhir.
Rekening Akhir tersebut, sesuai dengan Pasal G.48, dibayarkan oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas atau
Penyedia Jasa dalam waktu 45 (empat puluh lima) Hari Kalender dari keluarnya Sertifikat Penyelesaian Akhir.
Pembayaran Metode 2
Pilihan kedua, Pemberi Tugas boleh menginstruksikan Penyedia Jasa secara tertulis untuk membayar pihak-
pihak lain dengan jumlah penuh. Sebagai akibatnya, Penyedia Jasa boleh mengajukan klaim penggantian
untuk jumlah penuh pembayaran dari Pemberi Tugas. Dalam hal ini, Pemberi Tugas akan memotong dari
pembayaran yang menjadi hak Penyedia Jasa hanya kerusakan dan atau pemotongan lain sesuai dengan
pasal-pasal terkait dalam Kontrak, tetapi bukan biaya pekerjaan. Setelah menerima instruksi Pemberi Tugas
untuk membayar pihak lain. Penyedia Jasa harus mengeluarkan cek atas nama pihak lain dengan jumlah
penuh dan menyerahkan cek tersebut beserta dengan klaimnya untuk penggantian kepada Pemberi Tugas
yang akan meneruskan cek tersebut kepada pihak lain berkenaan dengan pekerjaan yang dikerjakannya.
Pemberi Tugas berhak sepenuhnya untuk menyelesaikan sendiri pekerjaan-pekerjaan tersebut atau
menggunakan Penyedia Jasa lain untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Pemberi Tugas atau Penyedia Jasa lain berhak sepenuhnya menggunakan peralatan konstruksi, bahan
material dan lain-lain termasuk pekerjaan-pekerjaan sementara yang dianggap telah disediakan khusus untuk
pelaksanaan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan Kontrak yang dianggap baik. Pemberi Tugas
setiap waktu dapat bertindak serupa untuk menjual atau melelang peralatan konstruksi, bahan/material dan
lain-lain termasuk pekerjaan-pekerjaan sementara yang tidak terpakai dan meneruskan penjualan-penjualan
tersebut sampai tercapai jumlah uang tertentu yang diperlukan untuk membiayai pekerjaan yang seharusnya
diselesaikan oleh Penyedia Jasa sesuai dengan Kontrak.
Apabila pekerjaan atau perbaikan tersebut adalah pekerjaan yang menurut pendapat Pemimpin
Proyek/Satuan Tugas merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Penyedia Jasa dengan biayanya
sendiri sesuai dengan Kontrak, maka Penyedia Jasa akan membayar kepada Pemberi Tugas atau akan
dipotong oleh pemberi Tugas dari pembayaran yang akan diterima oleh Penyedia Jasa. Tetapi, Pemimpin
Proyek/Satuan Tugas harus secepatnya memberitahukan secara tertulis kepada Penyedia Jasa apabila timbul
keadaan yang mendesak.
RESIKO KHUSUS
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Bila Pemimpin Proyek/Satuan Tugas telah memberikan pemberitahuan tertulis atau keputusannya kepada
Pemberi Tugas dan Penyedia Jasa dan tidak ada tuntutan pada Pengadilan Negeri disampaikan kepada
Pemimpin Proyek/Satuan Tugas baik oleh Pemberi Tugas dan Penyedia Jasa dalam waktu 90 (sembilan
puluh) Hari Kalender sejak penerimaan pembertahuan itu, keputusan itu adalah tetap final dan mengikat
antara Pemberi Tugas dan Penyedia Jasa.
Tidak ada keputusan yang dibuat Pemimpin Proyek/Satuan Tugas sesuai dengan ketetapan-ketetapan
terdahulu akan membatalkannya untuk menjadi saksi dan memberikan bukti dihadapan Pengadilan Negeri
pada setiap persoalan yang relevan dengan perselisihan atau pertikaian yang diserahkan kepada Pengadilan
Negeri.
Pengadilan Negeri tidak masuk dalam perundingan atau konsultasi semacam itu sampai setelah penyelesaian
atau pekerjaan dinyatakan selesai kecuali bila ada persetujuan tertulis dari Pemberi Tugas dan Penyedia
Jasa, dengan syarat :
(i) Bahwa tiap perundingan itu dapat dibuka sebelum penyelesaian atau pekerjaan dinyatakan selesai
sehubungan dengan penahanan oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas terhadap suatu sertifikat sesuai
Pasal G.60(6) atau penahanan pembayaran uang retensi sesuai dengan Pasal G.60(15) dimana
Penyedia Jasa menuntut haknya atau dalam hal pelaksanaan wewenang Pemimpin Proyek/Satuan Tugas
untuk memutuskan Kontrak sesuai dengan Pasal G.63 atau dalam hal kelalaian Pemberi Tugas sesuai
Pasal G.69;
(ii) Bahwa penerbitan Berita Acara Serah Terima Akhir sesuai dengan Pasal G.60(10) tidak suatu syarat
yang bisa dipakai pada pembukaan tiap perundingan itu.
Dalam hal tiap perundingan itu dibuka sebelum penyelesaian atau pekerjaan dinyatakan selesai, Penyedia
Jasa tidak berhak menghentikan pelaksanaan pekerjaan karena perundingan itu, kecuali bila diperintahkan
oleh Pemimpin Proyek/Satuan Tugas untuk melakukannya.
PEMBERITAHUAN – PEMBERITAHUAN
G.68(2) Cara Pemberitahuan kepada Pemberi Tugas atau Pemimpin Proyek/Satuan Tugas
Semua pemberitahuan yang diberikan kepada Pemberi tugas atau Pemimpin Proyek/Satuan Tugas dibawah
persyaratan Kontrak akan diberikan dengan mengirim lewat pos atau menyampaikan pada alamat-alamat
yang ditentukan berikut :
Kepada Pemberi Tugas
PT Jasa Marga Persero (Persero) Tbk. Cabang Jakarta – Tangerang
Plaza Tol Tangerang
Jalan Mh. Thamrin No.1 Tangerang – Banten
Penyedia Jasa berhak mengajukan permohonan kepada Pengadilan Negeri untuk pembatalan Kontrak.
PENYESUAIAN HARGA
Dalam hal Penyedia Jasa harus membayar biayanya sendiri untuk hal-hal yang secara sah dibebaskan,
Penyedia Jasa berhak mendapat penggantian penuh dari Pemberi Tugas.
Dalam hal Penyedia Jasa memilih menjual peralatan, material dan kendaraan yang dibebaskan dari pajak di
Indonesia Penyedia Jasa akan menanggung biaya dari semua pajak dan bea yang dikenakan sebagaimana
dikeluarkan sesuai dengan hukum dan peraturan di Indonesia.
G.71(2) Kompensasi untuk Kerugian yang Disebabkan Perubahan dalam Pajak, Bea dan Peraturan
Lain
Biaya yang timbul dari instansi pajak, retribusi Pemerintah Daerah atau Pusat atau yang sejenis yang relevan
dengan Kontrak, di bawah peraturan yang berlaku 30 (tiga puluh) Hari Kalender sebelum tanggal terakhir
untuk pemasukkan Penawaran akan dianggap berlaku penuh untuk Harga Satuan yang ditawarkan oleh
Penyedia Jasa pada saat Penawaran.
Bila perubahan peraturan itu terjadi selama pelaksanaan Kontrak, Pemberi Tugas dalam hal-hal tertentu,
mengganti kerugian Penyedia Jasa untuk setiap kerugian yang terbukti atau permintaan penggatian dari
Penyedia Jasa untuk setiap pendapatan yang terbukti terjamin akibat perubahan peraturan tersebut.
Keterangan :
1. Predikat Kinerja Penyedia Jasa ditetapkan setelah pekerjaan yang dinilai berakhir/selesai/diputus
Kontraknya;
2. Predikat Kinerja Penyedia Jasa : Sangat Baik/Baik/Cukup dapat mengikuti kegiatan Pengadaan
Barang/Jasa di Lingkungan PT Jasa Marga (Persero)Tbk. untuk tahun berikutnya;
3. Predikat Kinerja Penyedia Jasa : Kurang/Buruk/Sangat Buruk tidak dapat mengikuti kegiatan Pengadaan
Barang/Jasa di Lingkungan PT Jasa Marga (Persero)Tbk. selama 2 (dua) tahun berikutnya.