Anda di halaman 1dari 11

dokumen

kontrak
konstruksi
XI-DPIB
Kontrak
konstruksi
“ Adalah perjanjian antara
pemborong sebagai orang yang
bertanggung jawab dalam mewujudkan
fisik bangunan di lapangan, dengan
pemberi tugas sebagai pihak yang
membiayai pelaksanaan pembangunan. “
PP NO. 29 TAHUN 2000 Pasal 20,
tentang penyelenggaraan jasa konstruksi

Kontrak kerja konstruksi pada dasarnya


harus dipisah (perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan),
namun untuk kontrak kerja konstruksi
pekerjaan terintegrasi dapat dalam
satu kontrak.
Build Contract

 Menitik beratkan pada implementasi dari


rencana desain proyek yang sudah ada.

 Tugas pemborong hanya membangun


saja

 Kontrak jenis ini dibagi dalam :


- Fixed price contract
- Prime cost contract
Desain and
Build Contract
 Kontraktor mengajukan penawaran
pekerjaan termasuk desainnya

 Biasa digunakan pada proyek rumit dan


memakai teknologi tinggi

 Keuntungan:
- Mendapat desain yang baik
- Pihak pemilik hanya berurusan dengan satu organisasi
dari awal desain, perencanaan dan pelaksanaanya
Design and
Management
Contract
 Pekerjaan pengelolaan yang dapat
dikontrak kepada suatu organisasi
spesalis maupun idividu yang sering
disebut (konsultan).

 Pekerjaan mencangkup : ide, definisi


proyek, konsep, studi kelayakan, pra-
rencana sampai pada pengawasan
pekerjaan serta menyiapkan manual
operation dan perawatan.
JENIS KONTRAK PEMBAYARAN
1 Unit Price (Harga satuan)
Kontrak pengadaan barang atau jasa atas penyelesaian pekerjaan dalam batas
waktu tertentu berdasarkan harga satua yang pasti dan tetap untuk setiap
satuan pekerjaan
Lump Sum Fixed Price
2 Semua pekerjaan tercantum dalam dokumen kontrak dan dilakasanakan oleh
Kontraktor dengan jumlah imbalan tetap. Nilai kontak tidak dapat diubah.
Negotiated Cost Plus and Fee Contract
3 Kontraktor menyetujui melaksanakan pekerjaan dengan mendapatkan upah
yang tetap ataupun bervariasi yang telah mengandung laba dengan pergantian
semua biaya lapangan sesuai dengan biaya nyata.
Owner Builder
4 Melibatkan peilih proyek sebagai kontraktor.
Design and Build
5 Perusahaan bertanggung jawab penuh baik desain ataupun konstruksinya.
Pembayaran dilakukan pada saat proyek sudah selesai.
JENIS SURAT KONTRAK
1. Sistem termin :
pemborong memakai
uang sendiri untuk
Persetujuan bank
melakukan pekerjaan
dengan owner yag
pertahap lalu akan
memungkinkan
dibayar per termin.
pemborong
menitipkan harga
2. Sistem voor
borongan kepada
financieren, kontraktor
bank. Penagihan
akan mengerjakan dan
dilakukan kepada
membiayai pekerjaan
owner
sampai selesai, setelah
selesai baru dibayar
diakhir

Yang digadaikan Bank Yang dititipkan di Bank


Isi dokumen
Sesuai ketentuan Undang-undang No. 18kontrak
tahun 2017 tentang jasa kontruksi, kontrak kerja
konstruksi sekurang-kurangnya harus memuat uraian mengenai hal-hal berikut :

1. Identitas para pihak yang Detail pekerjaan .4


berkontrak Berisi gambaran tentang
Nama, alamat, tenaga ahli mengenai jumlah,
kewarganegaraan, domisili, kualifikasi keahlian, dan
tanda-tangan. klasifikasi pekerjaan yang
akan dilakukan
2. Rumusan Hak dan kewajiban .5 para
Pekerjaan pihak
Yang akan dikerjakan,
lingkup pekerjaan, nilai
pekerjaan dan batas waktu Cara pembayaran .6
proyek
Diatur dalam kontrakthe
3. Masa pertanggungan / fourth-largest one

pemeliharaan Aturan mengenai cedera .7 janji


Jangka waktu pemeliharaan ,
berkaitan dengan asuransi proyek (wanprestasi)
konstruksi.
Isi dokumen
Sesuai ketentuan Undang-undang No. 18kontrak
tahun 2017 tentang jasa kontruksi, kontrak kerja
konstruksi sekurang-kurangnya harus memuat uraian mengenai hal-hal berikut :

8. Klausul penyelesaian Klausul kegagalan banguanan .11


sengketa Berisi kewajiban para pihak
Dimuat dalam kontrak, (penyedia dan pengguna jasa)
penyelesaian bisa ewat pengadilan jika terjadi kegagalan
atau diluar pengadilan. bangunan.

9. Pemutusan kerja Klausul perlindungan .12


konstruksi pekerja
Jika salah satu pihak tidak Merujuk pada UU
menyelesaikan kewajiban. Ketenagakerjaan dan
peraturan keselamatan kerja
10. Kondisi keadaan memaksa
(force majeur) Klausul terhadap lingkungan.13
Kejadian yang timbul diluar kehendak dan Mengenai pemenuhan kewajiban
menimbulkan implikasi pada pekerjaan terhadap lingkungan, seperti
konstruksi. Seperti bencana alam. Amdal.
Istilah yang sering muncul dalam
kontrak
1. Provisional slump : biaya yang disediakan oleh pemilik proyek termasuk dalam nilai
kontrak untuk mencakup pekerjaan yang sudah tercantum dalam dokumen kontrak
namun belum dapat dihitung dengan pasti volumenya.
2. Prime cost : Sejumlah biaya yang disediakan oleh pemilik proyek dan termasuk
dalam nlai kontrak untuk mencakup pekerjaan-pekerjaan yang telah ditentukan.
3. Nominated sub contractor (NSC) sub kontraktor yang ditetapkan oleh pemilik proyek
untuk melaksanakan pekerjaan tertentu
4. Defect iability period (masa pemeliharaan) : suatu kurun waktu terhitung sejak
dilakukannya penyerahan pertama pekerjaan untuk menyelesaikan cacat-acat yang
ditentukanpada waktu penyerahan pertama serta kerusakan yang terjadi selama
masa pemeliharaan. Biasanya ditetapkan 3 bulan, 6 bulan atau 12 bulan.
5. Force majeur : peristiwa yang berda diluar kemampuan pemilik proyek maupun
kontraktor yang dapat mempengaruhi kinerja dan pelaksanaan.
6. Arbitrase : badan hukum yang ditujuk untuk menyelesaikan perselisihan antara
pemilik proyek dan kontraktor yang tidak dapat diselesaikan melalui musyawarah.
7. Eskalasi : perubahan harga bahan, upah dan alat sesuai dengan kondisi pasar yang
dapat mengakibatkan peruahan harga kontrak.

Anda mungkin juga menyukai