Anda di halaman 1dari 7

Nama : Afif Hidayatulloh

Nim : 19107020033

Judul : Peran UMKM Wanita Dalam Pengembangan Usaha dan Perekonomian Rumah Tangga
Pendahuluan :
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) adalah sektor ekonomi nasional yang paling
strategis dan menyangkut hajat hidup orang banyak sehingga menjadi tulang punggung
perekonomian nasional. UMKM juga merupakan kelompok pelaku ekonomi terbesar dalam
perekonomian di Indonesia dan telah terbukti menjadi kunci pengaman perekonomian
nasional dalam masa krisis ekonomi serta menjadi desiminator pertumbuhan ekonomi pasca
krisis.
Pada sebagian besar masyarakat menganggap bahwa wanita merupakan individu yang tidak
harus ikut dalam memajukan perekonomian keluarga, wanita dianggap individu yang cukup
berperan dalam mengurusi keluarga dan kebutuhan rumah tangga. Namun seiring danya
kemajuan globalisasi, mendorong masyarakat untuk memiliki pemikiran terbuka terhadap
peran wanita yang tidak hanya terpaku pada tugas rumah tangga semata. Namun wanita juga
dapat turut serta membantu memajukan perekonomian keluarga dengan berpengaruh pada
kesejahteraan
masyarakat Indonesia.
Peran perempuan pada sektor UMKM yang ada di desa-desa sangatlah tinggi, sebab
keberlangsungan produksi sebuah UMKM berada pada kemampuan terbatas yang dimiliki
oleh para pelaku perempuan ini. Namun kenyataannya dari peran perempuan ini kurang
mendapat adanya perhatian yang efektif dari pemerintah, misalnya kredit program yang
dikelola oleh perempuan terjerat kredit liar yang bunganya relatif tinggi (Prihatmining,
2010).Kurangnya perhatian terhadap perempuan tersebut dapat juga disebabkan karena
rendahnya kedudukan perempuan dalam keluarga dan masyarakat. Rendahnya kedudukan
perempuan tersebut menyebabkan dampak yang lebih luas yaitu rendahnya kesejahteraan
kesadaran, partisipasi dan fungsi kontrol. Umumnya pelakuan yang dilakukan oleh
perempuan pelaku UMKM ini adalah berlangsung setiap hari dan sepanjang hari hingga
waktu yang di tentukan oleh pemilik usaha sendiri.
Dalam hal peningkatan perekonomian keluarga, perempuan khususnya di daerah pedesaan.
Perempuan memiliki keterbatasan dalam menjalankan aktivitasnya, keterbatasan tersebut
seperti rendahnya pendidikan, keterampilan, sedikitnya kesempatan kerja, dan juga hambatan
ideologis perempuan yang terkait rumah tangga. Di mana pada masyarakat pedesaan wanita
sering dipandang sebelah mata.
Kedudukan dan peran wanita dalam memajukan perekonomian keluarga memiliki beberapa
indikator yang dapat menjadi tolok ukur, diantaranya adalah dengan mengalisa kegiatan-
kegiatan yang dilakukan wanita pelaku UMKM pada umumnya dalam masyarakat, kegiatan
usaha, jenis pelakuan, san status pelakuan. Dai indikator tersebut akan diperoleh gambaran
mengenai kegiatan produktif seperti apakah yang dapat menghasilkan upah atau imbalan
yang sesuai dengan kegiatan wanita pelaku UMKM tesebut, bagaimana proporsi wanita
dalam bekerja, status wanita dalam pelakuan di industri UMKM, posisi wanita pekerja
apakah sudah sesuai atau tidak. Kajian tentang wanita di lapangan dapat dihubungkan dengan
keadaan masyarakat yang pada umumnya dipengaruhi oleh kebutuhan disamping nilai-nilai
yang berlaku dalam masyarakat. kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh wanita apakah sudah
sewajarnya tidak langsung berkaitan dengan urusan rumah tangga, juga menentukan
perannya.
Oleh karena itu dalam penelitian ini, penulis berusaha menjabarkan bagaimana peran wanita
yang terjun di dalam UMKM. Tindakan tersebut sangat berpengaruh dalam peningkatan
perekonomian keluarga. Selain itu dengan terjunnya para wanita di sektor UMKM turut serta
mengembangkan dan mendorong UMKM di Indonesia.
Rumusan masalah : Bagaimanakah peran wanita yang terjun di dalam UMKM tersebut mampu
meningkatkan perekonomian keluarga?
Tujuan : Mengetahui peran wanita dalam menjalankan UMKM di dalam pengembangan usaha
dan perekonomian keluarga.
Manfaat : untuk memahami berbagai peran wanita dan meningkatkan pengetahuan publik
mengenai UMKM wanita.
Kajian literatur :
Kajian lietartur adalah kegiatan peninjauan kembali (review) pada sebuah pustaka yang berkaitan
ataupun yang relevan dengan topik penelitian yang dipilih. Tinjauan pustaka dilakukan untuk
menegaskan batas-batas logis penelitian, selain itu juga bisa menjadi sebuah acuan bagi peneliti
untuk melihat kembali apa yang menurutnya relevan dan tidak relevan bagi penelitiannya.
Penelitian yang dilakukan oleh Gumirlang Wicaksono yang berjudul Meningkatkan Kinerja
UMKM Industri Kreatif Melalui Pengembangan Kewirausahaan Dan Orientasi Pasar: Kajian
Pada Peran Serta Wirausaha Wanita Di Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman , Provinsi DIY
memiliki tujuan untuk mengidentifikasi masalah dalam rangka pengembangan Usaha Mikro
Kecil Menengah Usaha, penelitian ini fokus pada peran perempuan pengusaha dalam industri
kreatif di Sumber Rahayu, Moyudan, Sleman, DIY. Penelitian ini menggunakan metode analisis
yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan inferensial. Hasil dari penelitian ini
adalah sebagian besar permasalahan yang dihadapi oleh Usaha Mikro Kecil Menengah berkaitan
dengan aspek permodalan, aspek pemasaran, dan sumber daya manusia. Analisis inferensial
menunjukkan adanya hubungan positif antara orientasi wirausaha dan orientasi pasar terhadap
kinerja usaha Mikro Kecil Menengah secara parsial dan simultan.
Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Rr. Nugraheni Suci Sayekti dengan judul Analisis
Strategi Pernanan Wanita UMKM Dalam Peningkatan Perekonomian di Kec. Ngantang, Kab.
Malang memiliki tujuan penelitian untuk mendiskripsikan, menganalisis dan
menginterpretasikan aspek-aspek yang berhubungan dengan: (1) Latar belakang kehidupan sosial
Wanita Pelaku UMKM di Desa Ngantang Kab. Malang, (2) Adanya usaha usaha yang telah
dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarganya, (3) Penciptaan program program yang
bisa meningkatkan peran kewirausahaan wanita pelaku UMKM di Desa Kec. Ngantang, Kab.
Malang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian ini adalah
merumuskan strategi yang tepat untuk pelaku Wanita Petani UMKM di Desa Ngantang yaitu
mendorong wanita untuk membuka usaha di bidang perdagangan sayuran dan produksi makanan
dari bahan sayuran atau hasil pertanian.
Penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Tjiptaningsih dengan judul Pemberdayaan Perempuan
Dalam Upaya Peningkatan Ekonomi Keluarga (Studi Kasus Pada Kelompok Usaha Perempuan
di Desa Sindangkempeng Kecamatan Greged Kabupaten Cirebon) memiliki tujuan penelitian
untuk mendeskripsikan implementasi Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga
(PKK) dalam Pemberdayaan Perempuan di Warga Sindangkempeng Kecamatan Greged
Kabupaten Cirebon. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui
pendekatan studi kasus. Hasil dari penelitian ini ialah upaya Penggerak Tim Pemberdayaan dan
Keluarga Sejahtera (PKK) dalam pemberdayaan perempuan sudah baik menggunakan analisis
teori pemberdayaan 5P. Yaitu kemungkinan, penguatan, perlindungan, penunjang dan
pemeliharaan.
Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Siti Nur Azizah dengan judul penelitian Wanita Dan
Peranannya Dalam Memajukan UMKM Batik Di Kebumen, memiliki tujuan penelitian untuk
menganalisis, mendeskripsikan dan mengintepretasikan apa saja faktor yang mempengaruhi
pemberdayaan wanita sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan perekonomian keluarga.
Metode penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah Pada saat ini
UKM masih menghadapi permasalahan-permasalahan dalam mengembangkan usahanya, seperti
kurang modal, lemahnya sumber daya manusia kurang menguasai teknologi/pasar
memperngaruhi kinerja usaha, sehingga permasalahan-permasalahan tersebut perlu dicarikan
pemecahan secara terpadu. Dengan adanya kesadaran dan kemauan yang tinggi dari wanita
pelaku usaha untuk meningkatkan kemampuan ketrampilannya agar dapat meningkatkan
usahanya, baik dalam bentuk pendidikan/pelatihan, studi banding, maupun magang.
Penelitian yang dilakukan oleh Wasis Gunadi dengan judul PENINGKATAN PERANAN
WANITA DALAM PENGEMBANGAN USAHA RUMAH TANGGA memiliki tujuan
penelitian Memberikan gambaran umum peranan wanita dalam pengembangan usaha UMKM.
Adapun metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Hasil dari penelitian ini
adalah pelaku usaha wanita memiliki keunggulan-keunggulan yang secara alamiah yang
dimilikinya, mempunyai peluang yang besar untuk menjadi pelaku usaha yang sukses. Untuk itu
diperlukan motivasi, kreativitas, inovasi dan kemauan untuk terus menerus mengikuti
perkembangan permintaan pasar, agar dapat menghasilkan dan memasarkan produk yang
berdaya saing.
Landasan Teori :
Menurut David
(2016), Manajemen strategi adalah seni dan ilmu merumuskan, melaksanakan, dan
mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang memungkinkan organisasi untuk mencapai
tujuan. Menurut David,Fred R. (2016),
Analisis SWOT sebagai berikut:
1. Strengths (Kekuatan) Pengertian
Strenght (kekuatan) adalah segala sumber daya yang dimiliki perusahaan baik sumber daya
manusia, keterampilan, soft skill, maupun keunggulan lain yang dimiliki perusahaan yang
mana dihubungkan dengan para pesaing perusahaan serta kebutuhan pasar. Kekuatan adalah
sebuah persaingan khusus yang mampu memberikan keunggulan daripada perusahaan lain
dalam hal kompetisi.
2. Weakness (Kelemahan)
Weakness (kelemahan) merupakan suatu keterbatasan serta kekurangan dalam sebuah
perusahaan (dalam hal sumber dayanya, kapabilitas karyawannya, serta penguasaan
keterampilan dimana nantinya akan menghambat kinerja perusahaan ke depannya).
Keterbatasan lain yang dapat menghambat jalannya perusahaan antara lain : fasilitas,
tunjangan, sumber daya keuangan perusahaan, kapabilitas, manajemen, serta kelihaian
bagian pemasaran.
3. Opportunities (Peluang)
Peluang merupakan suatu kesempatan yang sangat penting yang sangat ditunggu oleh
masing-masing perusahaan. Peluang-peluang yang datang ini pada umumnya bersifat akan
menguntungkan perusahaan. Namun terkadang peluang yang datang ini belum tentu
langsung bisa disambut oleh perusahaan tersebut dikarenakan kendala-kendala tertentu.
Contoh peluang yang kedepannya bisa mendatangkan keuntungan kepada perusahaan antara
lain perubahan teknologi, peningkatan hubungan dengan pembeli maupun supplier, dan lain-
lain.
4. Threats (Ancaman)
Kebalikannya dengan peluang, Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungkan
perusahaan. Hal ini menjadi pengganggu jalannya roda bisnis perusahaan dan mengancam
posisi perusahaan di dalam pasar, maupun mengganggu tujuan perusahaan. Contoh ancaman
yang sering dihadapi perusahaan yaitu aturan-aturan baru dari pemerintah yang sangat
merugikan pengusaha.
Metode : literatur
Metode studi literatur adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode
pengumpulan data pustaka, membaca, dan mencatat serta mengelola bahan penelitian.
Pembahasan :
Dari jumlah UMKM di Indonesia, perempuan sebagai pelaku UMKM memiliki jumlah yang
cukup signifikan. Walaupun data mengenai keterlibatan perempuan dalam usaha mikro, kecil
dan menegah masih sangatlah minim namun diyakini berdasarkan fakta yang ditemukan di
lapangan diketahui bahwa mayoritas Usaha Mikro, Kecil dan Menengah ini dijalankan oleh
perempuan, khususnya pada usaha-usaha home industri yang dikelola oleh rumah tanggarumah
tangga. Dilihat dari jumlah unit usahanya UMKM sangat banyak terdapat di semua sektor
ekonomi dan kontribusinya sangat besar terhadap kesempatan kerja dan pendapatan, namun di
sisi lain, ditemukan bahwa banyak usaha kecil dan menengah yang dikelola oleh perempuan
banyak mengalami kendala di berbagai aspek usaha yang dijalankannya, sebagai antisipasi
permasalahan, maka perlu dilakukan kajian mengenai bagaimana potensi Usaha Kecil Menengah
yang dikelola kaum perempuan sebagai kontributor penetrasi ekonomi. (Hanoeboen)
Keterlibatan perempuan dalam wirausaha, menjadi kajian beberapa peneliti, di antaranya
Ardhanari (2007), yang meneliti profil dan hambatan wirausaha perempuan di Indonesia untuk
berkembang. Temuannya sangat menarik karena disebutkan hambatan wirausaha perempuan
adalah karakteristik personal yang diakibatkan oleh beban kerja akibat peran ganda seorang
perempuan dan karakteristik struktural, yaitu hambatan terhadap akses permodalan (syarat dan
agunan) dan akses pemasaran di mana perempuan memiliki akses informasi pemasaran yang
rendah. Disimpulkan bahwa hambatan perkembangan wirausaha perempuan adalah akibat
gender stereotype(stereotip gender) antara perempuan dan laki-laki dalam lingkungan patriarkhi.
Kesadaran dari wanita untuk menciptakan pekerjaan bukan mencari pekerjaan. Berkaitan dengan
upaya peningkatkan peran perempuan pengusaha dalam pengangguran, maka disamping perlu
adanya data yang jelas tentang jumlah perempuan pengusaha, kiranya juga harus dipahami
masalah dan tantangan yang ihadapi. Dengan peta yang jelas, maka akan dapat disusun program
dan kegiatan yang terarah dalam pengembangan perempuan pengusaha ke depan. Namun
demikian, mempelajari secara tersirat selama, ini kelompok perempuan pengusahasepertinya
banyak bergerak dalam usaha agrobisnis, khususnya sayur-mayur, pedagang jamu, kerajinan,
serta warung makan. Untuk sektor industri, tampaknya belum banyak digeluti oleh perempuan.
Walaupun demikian, diperkirakan kaum perempuan pengusaha ini cukup memberikan peran
besar dalam penyerapan tenaga kerja dalam rangka mengatasi pengangguran, karena usaha yang
mereka kembangkan memang merupakan usaha yang memberikan peran besar dalampenyerapan
tenaga kerja.
Dari sisi peran serta wanita dalam usaha kecil menengah, dapat diketahui bahwa etoskerja para
wanita sangat tinggi. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian dimana para wanita memiliki
keinginan yang sangat besar untuk memberikan kontribusi dalam menyejahterakan keluarganya.
Bahkan para wanita menghendaki adanya pengurangan pengangguran. Dua hal ini
mengisyaratkan bahwa para wanita tersebut memiliki kegigihan usaha yang tinggi dan perlu
diberikan arahan dan wawasan yang benar dan tepat tentang bagaimana mengelola bisnis secara
modern. Jika hal ini diberikan, para wanita tersebut dapat menjadi wirausahawati yang sangat
tangguh.
Bagi perempuan Indonesia, pemenuhan hak ekonomi perempuan saat ini semakin dirasakan
sebagai salah satu kebutuhan dasar apalagi dengan semakin meningkatnya tingkat partisipasi
angkatan kerja perempuan dari tahun ke tahun. Pengalaman dan pemahaman perempuan dengan
arisan dapat membantu perempuan untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan perekonomian
bangsa. Perempuan sebetulnya merupakan manajer yang baik dalam usaha Di samping itu,
pemberian kesempatan atas hak ekonomi perempuan akan mengantarkan kaum perempuan pada
suatu tatanan perjuangan mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender. Perannya dalam
peningkatan produktivitas ekonomi perempuan selain meningkatkan rasa percaya diri sebagai
aktor pembangunan, tetapi juga memberikan posisi tawar bagi perempuan terhadap rekan sekerja
laki-laki.
Oleh karena itu dengan kebijakan dan progam pemerintah dalam rangka pembinaan kepada
UMKM yang dikelola perempuan melalui bantuan kredit lunak diharapkan sektor UMKM bisa
tetap survive. Selain itu pemerintah juga perlu memberikan pelatihan kepada UMKM yang
dikelola perempuan untuk meningkatkan keterampilan melalui pelatihan kewirausahaan maupun
manajemen sehingga UMKM yang dikelola perempuan bisa berkembang dengan baik.

Kesimpulan :
Para wanita yang berani terjun ke dalam sektor UMKM ternyata memiliki pengaruh yang besar
bagi perekonomian keluarga. Bagi keluarga tersebut memiliki tambahan pendapatan untuk
memenuhi kebutuhannya. Selain itu juga ektor UMKM yang didominasi oleh perempuan
mempunyai peranan penting dalam peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB), penyerapan
tenaga kerja dan ekspor Indonesia. Masalah pengangguran merupakan hal yang harus segera
ditangani. Keterlambatan menangani pengangguran akan menimbulkan masalah sosial baru yang
semakin komplek ke depan. Mengatasi masalah pengangguran dapat dilakukan dengan
pengembangan UMKM yang fokus pada beberapa sektor/komoditi tertentu dan dengan
pendekatan yang terintegratif.
Pada saat ini UMKM wanita masih menghadapi permasalahan-permasalahan dalam
mengembangkan usahanya, seperti kurang modal, lemahnya sumber daya manusia, kurang
menguasai, teknologi/pasar mempengaruhi kinerja usaha, ataupun pandangan masyarakat
Indoensia pada umumnya yang tidak memberikan dukungan pada perempuan di sektor UMKM.
sehingga permasalahan tersebut perlu dicarikan pemecahan. Oleh karena itu segala kalangan baik
itu keluarga, lingkungan masyarakat dan juga pemerintah perlu memberikan dukungan, dorongan
ataupun pembinaan kepada UMKM yang dikelola perempuan. Keluarga dengan memberikan
dorongan dan solusi, masyarakat dengan berupa apresiasi dan juga pemerintah dengan bantuan
kredit lunak dan membekali dengan pelatihan kewirausahaan maupun manajemen sehingga
UMKM yang dikelola perempuan bisa berkembang dengan baik.

Daftar Pustaka :
Gumirlang, Wicaksono, Audita Nuvriasari. 2015. Meningkatkan Kinerja UMKM Industri Kreatif
Melalui Pengembangan Kewirausahaan Dan Orientasi Pasar: Kajian Pada Peran Serta Wirausaha
Wanita Di Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman , Provinsi DIY. Jurnal Sosio Humaniora
Vol. 3 No. 4,
Rr. Nugraheni Suci Sayekti, Nila Kartika Sari. 2017. Analisis Strategi Pernanan Wanita UMKM
Dalam Peningkatan Perekonomian di Kec. Ngantang, Kab. Malang. SENASPRO 2017.
Wahyu, Tjiptaningsih. 2017. Pemberdayaan Perempuan Dalam Upaya Peningkatan Ekonomi
Keluarga (Studi Kasus Pada Kelompok Usaha Perempuan di Desa Sindangkempeng Kecamatan
Greged Kabupaten Cirebon). Reformasi : Jurnal Ilmiah Administrasi PEMBERDAYAAN
Hawik Ervina Indiworo Universitas. 2016. Peran Perempuan Dalam Meningkatkan Kinerja
UMKM. Jurnal Equilibria Pendidikan Vol. 1, No. 1, 2016 PERAN
Siti Nur Azizah, Harini Abrilia Setyawati. 2018. Wanita Dan Peranannya Dalam Memajukan
UMKM Batik Di Kebumen. ”Pengembangan Sumber Daya Perdesaan dan Kearifan Lokal
Berkelanjutan VIII” 14-15
Wasis, Gunadi.2019.PENINGKATAN PERANAN WANITA DALAM PENGEMBANGAN
USAHA RUMAH TANGGA. JURNAL ILMIAH M-PROGRESS Vol 9 No 1.

Anda mungkin juga menyukai