Anda di halaman 1dari 2

Nama : Afif Hidayatulloh

NIM : 19107020033

Mengenal Karel Steenbrink

Setelah saya membaca kisah perjalanan karir Karel A Steenbrink dalam sebuah artikel saya

mengapresiasi perjalanannya. Bagaimana tidak? Dia merupakan seseorang yang beragama

Katolik, akan tetapi mendalami ilmu ilmu pengetahuan dunia keislaman. Bahkan dia sampai

masuk ke dalam lembaga lembaga pendidikan Islam (pesantren) dan juga mengajar di salah

satu mata kuliah ilmu tafsir Al-Quran di IAIN Jakarta dan Yogyakarta selama beberapa

tahun. Salah satu karyanya dituangkan dalam sebuah buku yang berjudul “Pesantren,

Madrasah, Sekolah”.

Yang saya pahami dari ambisi Karel A Steenbrink adalah pengakuannya akan keilmuan dunia

Islam membuatnya keluar dari duniannya dan melihat dunia lain yang menurutnya lebih luas.

Dalam hal ini dia hanya sebatas mengagumi keilmuan Islam namun masih menjaga

akidahnya (keyakinannya). Dengan kata lain Allah SWT belum memberinya hidayah untuk

memeluk Islam walaupun dia sudah menyadari mengenai kebenaran Al-Quran dibandingkan

dengan agama aslinya.

Kemudian dalam praktiknya, dia sampai pergi ke Indonesia untuk melihat secara langsung

bagaimana kondisi dan keadaan sistem kelembagaan pendidikan Islam. Oleh karena itu dia

masuk ke Pesantren dan menjadi bagian darinya untuk meneliti kehidupan pesantren di

Indonesia. Menariknya bagi dia, Pesantren dapat bertahan di tengah majunya dan

berkembangnya sistem pendidikan modern. Terlebih lagi pesantren dapat mengikuti

perkembangan yang maju tersebut. Hal inilah yang menjadi ciri khas negara Indonesia yang

memiliki sistem lembaga pendidikan sendiri dan berbasis agama.


Di akhir tulisan tersebut, terdapat pernyataan yang menarik mengenai dua pandangan

pemimpin agama mengenai adanya serangan Amerika ke Afganistan. Fatwa dari MUI

andaikata Afganistan diserang oleh Amerika, umat Islam Indonesia akan membela mereka

dengan panggilan jihad fi sabililah. Sedangkan pandangan lain dilakukan oleh paus yang

merupakan pemimpin agama katholik, yang pergi ke Khazakstan dan menyerukan agar

permasalahan tersebut di bawa ke meja perundingan. Dari hal tersebut dapat ditarik

kesimpulan bahwa pemimpin Islam mengenai jaln yang diusulkan paus tersebut, yaitu

memang ajaran Islam mengajarkan adanya seruan untuk membela diri, dan kedua dirinya

sudah kerap melakukan dialog dengan pemimpin Gereja namun tidak ada hasilnya, dialog

hanya cocok untuk para akademisi dan aktivis perdamaian, karena kenyataan di lapangan

sangat berbanding terbalik dengan pandangan kita. Menurut Karel A Steenbrink jangan

membayangkan atau berpikir bahwa ahli agama bisa mengubah dunia.

Kemudian pada wilayah agama Islam kita masuk ke dalam naskah yang sebenarnya pada

hakikatnya dan kemudian kita akan memanusiakana masnuia apanibla kita masuk ke

dalamnya maka itulah hal yang di maksudkan, lantas apakah yang orang orang awam

maksudnkan. Hal tersenut tentu sangat berbanding terbalik terhadap apa yang kalian

maksudkan.

Anda mungkin juga menyukai