Anda di halaman 1dari 3

CONTOH SURAT

Kementrian Agama Bandar Lampung


Jl. Wr. Suratmin 45 Sukarame Bandar Lampung
Web. Kementrian Agama.Com

Puji syukur senantiasa dipanjatkan kepada Allah SWT. Atas rahmat dan karunianya
akhirnya makalah ini dapat disusun. Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah filsafat ilmu di fakultas tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Raden Intan
Lampung.
Makalah ini dibuat bertujuan untuk pembelajaran mahasiswa Pendidikan Agama Islam
guna menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa dalam mata kuliah filsafat ilmu.
Karena filsafat ilmu memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya
manusia.
Dalam penyusunan makalah ini kami membahas tentang tokoh-tokoh filsafat ilmu dan
filsafat islam beserta pemikirannya. Dalam makalah ini dibuat bukan untuk mendiskriminasi
yang menyebabkan suatu problematika, tetapi hanya sebagai bahan pembelajaran dan
pertimbangan mahasiswa dalam proses belajar.
Kami mohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kepada Allah kami mohon ampun, dan kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
dan berguna bagi para pembaca. Kami juga dengan senang hati menerima kritik dan saran
yang membangun guna memperbaiki setiap kekurangan dari makalah ini.

CONTOH KOLOM KORAN


Ibnu Sina dilahirkan dalam masa kekacauan, dimana Khilafah
Abbasiyah mengalami kemunduran, dan negeri-negeri yang mula-mula
berada di bawah kekuasaan khilafah tersebut mulai melepaskan diri satu
persatu untuk berdiri sendiri. Kota Baghdad sendiri, sebagai pusat
pemerintahan Khilafah Abbasiyah, dikuasai oleh golongan Bani Buwaih
pada tahun 334 H dan kekuasaan mereka berlangsung terus sampai tahun
447 H. Di antara daerah-daerah yang berdiri sendiri ialah Daulah Samani
di Bukhara, dan di antara khalifahnya ialah Nuh bin Mansur. Pada
masanya, yaitu di tahun 340 H (980 M), di suatu tempat yang bernama
Afsyana, daerah Bukhara, Ibnu Sina dilahirkan dan dibesarkan. Di Bukhara
ia menghafal Quran dan belajar ilmu-ilmu agama serta ilmu astronomi,
sedangkan usianya baru sepuluh tahun. Kemudian ia mempelajari
matematika, fisika, logika dan ilmu metafisika. Sesudah itu ia mempelajari
ilmu kedokteran pada Isa bin Yahya, seorang Masehi.
Belum lagi usianya melebihi enam-belas tahun, kemahirannya
dalam ilmu kedokteran sudah dikenal orang, bahkan banyak orang yang
berdatangan untuk berguru kepadanya. Ia tidak cukup dengan teori-teori
kedokteran, taoi juga melakukan praktek dan mengobati orang-orang
sakit.
Sebenarnya hidup Ibnu Sina tidak pernah mengalami ketenangan, dan
usianya pun tidak panjang. Meskipun banyak kesibukan-kesibukannya
dalam urusan politik, sehingga ia tidak banyak mempunyai kesempatan
untuk mengarang, namun ia telah berhasil meninggalkan berpuluh-puluh
karangan.
Ibnu Sina memberikan perhatiannya yang khusus terhadap
pembahasan kejiwaan, sebagaimana yang dapat kita lihat dari buku-buku
yang khusus untuk soal-soal kejiwaan atau pun buku-buku yang berisi
campuran berbagai persoalan filsafat. Pengaruh Ibnu Sina dalam soal
kejiwaan tidak dapat diremehkan, baik pada dunia piker Arab sejak abad
kesepuluh Masehi sampai akhir abad ke-19 Masehi, terutama pada

Gundissalinus, Albert the Great, Thomas Aquinas, Roger Bacon, dan Dun
Scott. Bahkan juga ada pertaliannya dengan pikiran-pikiran Descartes
tentang hakikat jiwa dan wujudnya. Hidup Ibnu Sina penuh dengan
kesibukan bekerja dan mengarang; penuh pula dengan kesenangan dan
kepahitan hidup bersama-sama, dan boleh jadi keadaan ini telah
mengakibatkan ia tertimpa penyakit yang tidak bisa diobati lagi. Pada
tahun 428 H (1037 M).

Anda mungkin juga menyukai