MAKALAH
Dosen Pengampu:
Drs. M. Qomarul Huda M. Fil. I
Penyusun:
Mohammad Ginanjar Erfan NIM. 21101026
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillahhirobbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah
memberikan rahmat dan hidayahNya baik berupa kenikmatan maupun kesehatan lahir
dan batin, sehingga kita senantiasa dalam lindungan dan limpahan rahmat-Nya. Tidak
lupa shalawat serta salam tak henti-hentinya kita panjatkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW. beserta seluruh keluarga serta sahabatnya, dan seluruh umat
manusia yang mengikutinya.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Aliran Kepercayaan
dari bpk Drs. M. Qomarul Huda M. Fil. I selaku pengampu mata kuliah. Selain itu,
makalah ini adalah sebagai tolak ukur kemampuan mahasiswa dalam menganalisis.
Kami selaku penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak lepas dari
bimbingan, dorongan dan bantuan dari berbagai pihak, yang akhirnya dapat
terlaksanakannya pembuatan makalah ini dengan sempurna.
Semoga apa yang kami tulis ini dapat menambah pengetahuan bagi pembaca
maupun pendengar dan orang yang telah mempercayai makalah ini sebagai referensi.
Tidak lupa kami selaku penulis memohon maaf apabila selama proses pembuatan
makalah ini ada hal-hal yang tidak patut dan tidak semestinya antara adab seorang
mahasiswa dengan dosen. Penulis menyadari sepenuhnya akan keterbatasan
kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik
dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua yang membaca dan membutuhkannya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................................ii
Daftar Isi.........................................................................................................................iii
Bab I Pendahuluan...........................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................2
C. Tujuan ....................................................................................................................2
Bab II Pembahasan..........................................................................................................3
1. Bagaimana sejarah Kawulo Warga Naluri..............................................................3
2. Bagaimana Doktrin Kawulo Warga Naluri.............................................................5
3. Apa pedoman Kawulo Warga Naluri…………………………………………...…6
Bab III Penutup................................................................................................................7
A. Kesimpulan.............................................................................................................7
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………..8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah sebuah negara yang terdiri dari beragam suku bangsa dan
bahasa yang tersebar mulai dari Sabang hingga Merauke. Keberagaman yang ada
dalam masyarakat Indonesia telah membentuk beragam kebudayaan dan falsafah
hidup masyarakatnya. Salah satu aspek dari keberagaman bangsa Indonesia adalah
keberagaman keagamaan. Berdasarkan Penetapan Presiden Nomor 1 Tahun 1965,
pemerintah mengakui enam agama yang ada di Indonesia, yaitu Islam, Kristen,
Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu yang diakui melalui Undang-Undang
Nomor 5 tahun 1969. Namun, regulasi ini memiliki kelemahan karena hanya
menyebutkan agama-agama yang berasal dari luar negeri dan tidak
mencantumkan agama-agama pribumi.
1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah Kawulo Warga Naluri?
2. Bagaimana doktrin Kawilo Warga Naluri?
3. Apa pedoman Kawulo Warga Naluri?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah Kawulo Warga Naluri.
2. Untuk mengetahui doktrin Kawulo Warga Naluri.
3. Untuk mengetahui pedoman Kawulo Warga Naluri.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Bagaimana sejarah Kawulo Warga Naluri
Kawula Warga Naluri (KWN) adalah sebuah organisasi keagamaan yang
telah ada sejak masa penjajahan Belanda. Gerakan ini aktif di wilayah Kabupaten
Ciamis, Cilacap, dan beberapa daerah lain di Karesidenan Banyumas. Gerakan ini
mengikuti ajaran-ajaran yang terdapat dalam buku Darmagandhul.
Pendiri gerakan ini adalah R.M. Hadikusumo, yang masih berasal dari
keturunan bangsawan Yogyakarta. Pada masa muda, dia memiliki minat dalam
mempelajari ilmu kebatinan, terutama dari pelajaran-pelajaran yang terdapat
dalam kitab-kitab seperti Piwulang Wali Sanga dan Darmagandhul. Isi dari kitab
Wali Sanga tersebut dikenal sebagai pelajaran ilmu sejati, yang merupakan inti
dari ajaran-ajaran Islam. Namun, dengan penelitian yang mendalam, seseorang
akan dengan cepat mengetahui bahwa isi buku tersebut sebenarnya adalah ajaran
sufi (mistik) yang terpengaruh oleh aliran Islam yang bercampur dengan ajaran-
ajaran dari agama Hindu dan Budha (yoga).
Beliau memiliki pengikut yang sangat setia dan patuh, baik dalam hal
ajaran maupun pelaksanaannya. Salah satu pengikut setianya berasal dari
Gandrungmangun, wilayah barat Kabupaten Cilacap yang berdekatan dengan
perbatasan Ciamis, yaitu K.H. Kasbullah. Setelah R.M. Hadikusumo meninggal
dunia, K.H. Kasbullah diberi tanggung jawab untuk melanjutkan KWN
3
berdasarkan wasiat atau pesan yang ditinggalkan oleh R.M. Hadikusumo sebelum
beliau wafat.
Dinamika sosial dan politik setelah peristiwa G30S tahun 1965 berdampak
pada sistem kepercayaan sebagian penganutnya. Salah satu dampaknya adalah
pembubaran aliran KWN di Kabupaten Banjarnegara pada tahun 1966. Pembubaran
ini dilakukan berdasarkan pemahaman tentang apa yang dianggap sebagai agama
1
Kamil. Kertapradja. ALIRAN KEBATINAN DAN KEPERCAYAAN DI INDONESIA. (Jakarta: yayasan
masagung. 1985). Hal. 140.
4
dan "bukan agama", di mana KWN dianggap sebagai kepercayaan, bukan agama.
Penerimaan dan tanggapan terhadap definisi KWN sebagai kepercayaan dan bukan
agama mencerminkan nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat pedesaan.
Respons ini terkait dengan orientasi nilai-nilai budaya Jawa yang dianut oleh para
penganut KWN pada tahun 1950-an, di mana mereka cenderung menerima keadaan
dalam menghadapi kesulitan hidup, meskipun ada yang mempelajari Jawa klasik.
Berdasarkan orientasi nilai-nilai budaya tersebut, orang Jawa cenderung
memiliki sikap penerimaan terhadap kesulitan hidup (penerimaan). Nilai ini juga
dipegang oleh penganut KWN dalam menghadapi stereotip "belum beragama",
yang berarti mereka menerima bahwa sistem kepercayaan mereka dihubungkan
dengan politik dan isu komunis. Di sisi lain, definisi agama lebih inklusif terhadap
agama-agama dunia, sementara "non-religius" cenderung mengabaikan KWN
dengan stereotip "non-religius".2
5
serta membantu sesama anggota keluarga merupakan nilai yang dijunjung
tinggi.
6
bahwa tak ada Tuhan melainkan Allah dan aku menyaksikan bahwa Muhammad utusan
Allah'. Lafal semacam itu disebut Sahadat Sarengat. Sarengat memiliki arti bahwa saat
seseorang tidur, kemaluannya bangkit. Ada beberapa kata yang perlu dikaitkan dengan
sarengat, yaitu tarekat, hakekat, dan makripat. Tarekat berarti meminta izin atau
persetubuhan kepada pasangannya; hakekat berarti saling menyatu, laki-laki dan
perempuan harus bersatu dalam keharmonisan; dan makripat berarti mengetahui dan
memahami syarat-syarat pernikahan, termasuk persetubuhan, yang boleh dilakukan
pada siang hari. Oleh karena itu, setiap individu harus memahami sahadat sarengat baik
secara lahir maupun batin.4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada Gerakan Kawula Warga Naluri (KWN) adalah sebuah inisiatif
kepercayaan yang telah muncul sejak zaman penjajahan Belanda. Gerakan ini
aktif di daerah Kabupaten Ciamis, Cilacap, dan beberapa wilayah di Karesidenan
Banyumas. Inspirasi gerakan ini berasal dari buku Darmagandhul.
4
Ibid. Hal. 5.
7
DAFTAR PUSTAKA
Kamil. Kertapradja. ALIRAN KEBATINAN DAN KEPERCAYAAN DI INDONESIA. (Jakarta: yayasan masagung.
1985).
Satria. Adhitama. “IMPLEMENTASI AJARAN KEJAWEN OLEH PAGUYUBAN BUDAYA BANGSA”. Volume 22.
No. 2. 2022.
Puji. Suliani. Dkk. “Keberlanjutan Identitas Budaya eks-Penganut Kawula Warga Naluri 1966-1971 Di
Banjarnegara”. https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/jw/.