Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PEMIKIRAN KALAM MODERN

Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah: Ilmu Tauhid

Dosen Pengempu: Imam Athoir Rokhman M.pd.

Oleh:

Alfatin Amalia: 2077011616

Yasmin Alya Sarifah:

SEKOLAH TINGGI ISLAM MA’HAD ALY AL-HIKAM

MALANG

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Januari 2022
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Ilmu kalam menghasilkan wacana wacana, seperti halnya aliran pemikiran


keislaman lainnya memiliki titik kelemahan dan perlu mendapat kritikan. Berbincang
kelemahan ilmu kalam paling tidak terdaat 3 hal yang yang perlu diteliti, diantaranya
adalah cara yang digunakan oleh para pemuka aliran kalam untuk menyelesaikan
persoalan kalam, terutama ketika saat menafsirkan Al-Qur’an.

Selain aspek estimologi, kritikan juga jatuh pada aspek ontology yang hanya
berkisaran pada persoalan-persoalan ketuhanan dan yang berkaitan dengan bayangan dan
jauh dari persoalan kehidupan manusia

B. RUMUSAN MASALAH

C. TUJUAN MASALAH
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pemikiran Ilmu Kalam Menurut Muhammad Iqbal

1. Riwayat Hidup Muhammad Iqbal


Muhammad Iqbal lahir di Sialkot pada tahun 1873, dan beliau dibesarkan dari
keluarga yang berkasta Brahmana Khasmir. Ayahnya beliau terkenal shaleh namanya
adalah Nur Muhammad. Guru pertama beliau adalah ayahnya sendiri kemuadian beliau
dimasukkan di maktab untuk mempelajari Al-Qur’an. Ketika beliau belajar dikota India,
beliau menawarkan beberapa konsep dari pemikiranya yaitu seperti, perlunya
pengembangan sebuah ijtihad dan dinamisme dalam islam. Pemikiran ini muncul karena
adanya ketidak sepakatnya terhadap perkembangan islam dan hampir enam abad terakhir
ini. Kemudian umat islam mengalami kemunduran.
Pada tahun 1930, beliau memsuki bidang politik dan menjadi ketua dari
konferensi tahunnan liga muslim di Allahabad, kemudian beliau juga masuk dalam
konferensi meja bundar di London yang membahas konstitusi baru bagi India pada tahun
1931 sampai 1992, kemudian pada bulan oktober tahun 1933, beliau diundang ke
afganistan untuk membicarakan tentang pembentukan universitas Kabul, lalu beliau jatuh
sakit pada tahun 1935 dan meninggal dunia pada tanggal 20 april 1935.

2. Pemikiran Kalam Muhammad Iqbal


Islam dalam pandangan beliau menolak konsep lama yang menyatakan bahwa
alam bersifat statis. kemudian islam kata beliau mempertahankan konsep dinamis dan
mengakui adanya gerak perubahan dalam kehidupan sosial manusia. Oleh karena itu,
manusia harus bisa menciptakan perubahan, penghargaan beliau terhadap gerak dan
perubahan ini membawa pemahaman yang dinamis terhadap Al-Qur’an dan hukum
Islam, menurt beliau tujuan dari diturunkannya Al-Qur’an adalah untuk membngkitkan
kesadaran hati manusia sehingga dapat menjabarkan Al-Qur’an dengan kemampuan nalar
mereka, inilah yang disebut ijtihad dalam ilmu fiqih dan beliau menyebutnya dengan
prinsip gerak dalam struktur islam.

Sebagaimana pandangan mayoritas ulama, beliau membagi kualifikasi ijtihad ke


dalam tiga tingkatan, yaitu:
a) Otoritas penuh dalam menentukan perundang undangan yang secara praktis hanya
terbatas pada pendiri madzhab madzhab saja
b) Otoritas relatif yang hanya dilakukan dalam batas-batas tertentu dari satu
madzhab
c) Otoritas khusus yang berhubungan dengan penetapan hukum dalam kasus kasus
tertentu dengan tidak terikat pada ketentuan-ketentuan pndiri madzhab.

a. Hakikat Teologi
Secara umum beliau melihat bahwasanya teologi itu ilmu yang berddimensi
keilmuan, yang mendasar pada tauhid, dan didalamnya terdapat jiwa yang bergerak
seperti kesetiakawanan, kebebasmerdekaan, dan persamaan. pandangannya tentang
ontologi teologi membuatnya berhasil melihat penyimpanan yang melekat pada literatur
ilmu kalam klasik.

b. Pembuktiian Tuhan
Dalam membuktikan keberadaan Tuhan, beliau menolak argument teologis yang
berusaha membuktikan eksistensi Tuhan yang mengatur ciptaan-Nya. Walaupun
demikian beliau menerima landasan teologis yang tetap ada. untuk menopang hal itu,
beliau menolak pandangan yang statis.

c. Jati Diri Manusia


Faham dinamisme beliau berpengaruh besar terhadap jati diri manusia.
Penelusuran terhadap pendapatnya tentang persoalan ini dapat ddilihat dari konsepnya
tentang ego, ide sentral dalam pemikiran filosofisnya. Kata itu diartikan dengan
kepribadian. Manusia hidup untuk mengetahui kepribadiannya serta menguatkan dan
mengembangkan bakat bakatnya, bukan sebaliknya, yakni melmahkan pribadinya, seperti
yang dilakukan oleh para sufi yang menundukkan jiwa sehingga fana dengan Allah.

d. Dosa
Beliau secara tegas menyatakan dalam seluruh kualitasnya bahwa Al-Qur’an
menampilkan ajaran tentang kebebasan ego manusia yang bersifat kreatif. Dalam
hubungan ini, beliau mengembangkan cerita tentang kejatuhan Adam(karena memakan
buah terlarang)

e. Surga dan Neraka


Surga dan neraka, kata beliau adalah keadaan, bukan tempat. Gambaran gambaran
tentang surge dan neraka dalam Al-Qur’an adalah sebuah sebuah sebuah penampilan
kenyataan batin secara visual. Kemudian neraka, menurut Al-Qur’an adalah “api Allah
yang menyala nyala yang membumbung keatas hati” itu semua menggambarkan sifat dari
neraka dan surge.

B. Pemikiran Ilmu Kalam Menurut Sayyid Ahmad Khan

1. Riwayat Singkat Sayyid Ahmad Khan


Sayyid Hmad Khan lahir di Delhi pada tahun 1817. Menurut suatau keterangan,
beliau berasal dari keturunana Husein (cucu nabi Muhammad). Sejak kecil beliau
mendapat didikan tradisional tentang pengetahuan agama, beliau belajar agama dan
bahasa Persia. Beliau rajin membaca buku dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan.
Ketika berusia delapan belas tahun, beliau bekerja pada Serikat India Timur khususnya di
Dunia islam diakui cukup besar.
Dikota Delhi inilah beliu dapat melihat langsung peninggalan peninggalan
kejayaan islam dana bergaul dengan tokoh tokoh dan pemuda muslim. Selama di Delhi
beliau mulai mengarang karya karyanya, kemudian pada tahun 1855 beliau pindah ke
Bijnore. Ditempay ini beliau tetap mengarang buku buku penting islam di India.
Kemudian pada tahun 1857terjadi pemberontakan dan kekacauan politik di Delhi, beliaua
sempat berfikir untuk meninggalkan India menuju Mesir, tetapi beliau sadar beliau harus
memperjuangkan umat islam india agar lebih maju. Beliau mencegah kekerasan dan
banyak menolong orang inggris dari pembunuh, hingga diberi gelar Sir tetapi beliau
menolaknya.

2. Pemikiran kalam Sayyid Ahmad Khan

Beliau mempunyai kesamaan pemikiran dengan Muhammad Abduh di Mesir,


maka hal ini dapat dilihat dari beberapa pemikiran yang dikemukakannya, terutama
tentang akal yang mendapat penghargaan tinggi dalam pandangannya. Meskipun
demikian, beliau sebagai seseorang yang menganut ajaran islam yang taat dan percaya
akan kebenran wahyu, beliau berpedapat bahwa akal itu bukanlah segalanya dan
kekuatan dari akal pun terbatas.

Keyakinan kekuatan akal menjadikan beliau percaya bahwa mansia bebas untuk
menentukan kehendak dan melakukan perbuatan. kalau seperti ini berarti beliau
mempunyai faham yang sama dengan faham Qadariyah, menurutnyya, beliau telah
dianugrahi Tuhan berbagai macam daya, diantaranya adalah daya berfikir berupa akal,
dan daya fisik untuk merealisasikan kehendaknya. Karena kuatnya kepercayaan terhadap
hukum alam dan kerasnya mempertahankan konsep hukum alam, beliau dianggap kafir
oleh sebagian umat islam, bahkan ketika beliau datang ke india pada tahun 1869.

Sejalan dengan faham Qadariyah yang dianutnya, beliau menentang keras faham
aklid. Beliau berpendapat bahwa umat islam di India mundur karena mereka tidak
mengikuti perkembangan zaman. Kemudian beliau mengemukakan bahwa Tuhan sudah
menentukan tabiat bagi setiap makhluk-Nya yang tetap dan tidak prnah berubah.
Menurut pendapat beliau, islam adalam agama yang tepat pada hukum alam, karena
semua hukum alam adalah cipptaan Tuhan dan Al-Qur’an adalah firman-Nya dan tentu
saja jika keduanya seiring sejalan tanpa ada pertentangan.
Sejalannya dengan keyakinan hukum alam, beliau tidak mau jika pemikirannya
hanya bergantung pada Hadits dan Fiqih, segala sesuatu diukurnya dengan rasional
pemikirannya. Beliau pun menolak semua yang bertentangan dengan logika dan hukum
alam, dan beliau hanya mau mengambill Al-Qur’an sebagai pedoman bagi umat islam,
sedangkan yang lainnya bersifat membantu dan kurang

Anda mungkin juga menyukai