Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut WHO, keluarga berencana adalah sebuah program yang
dimaksudkan untuk mengantisipasi kehamilan yang tidak diinginkan, mengatur
jumlah anak sesuai rencana dan mengatur waktu dari kelahiran antar anak.
Program KB ini dapat dilaksanakan dengan menggunakan metode kontrasepsi
berupa KB oral, suntik, implant, Intra Uterine Device (IUD), kondom dan
sterilisasi. Program KB ini selain untuk menekan jumlah penduduk, berfungsi
juga sebagai pencegahan transmisi penyakit menular seksual (PMS) serta
menghindari terjadinya tindakan aborsi pada kehamilan. Menurut hasil penelitian,
usia subur seorang wanita biasanya antara 15-49 tahun. Oleh karena itu untuk
mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan kelahiran, wanita/pasangan ini
lebih diprioritas untuk menggunakan alat/cara KB.
Berdasarkan data dinas kesehatan provinsi Bali, pada tahun 2014 tercatat
bahwa cakupan peserta KB aktif sebesar 83,87% dari seluruh pasangan usia subur
yang tercatat, menurun dari tahun 2012 yaitu sebesar 84,4%. Kabupaten Gianyar
pada tahun 2018, angka pencapaian KB pasca salin tercatat sudah mencapai angka
2396 dari 6322 persalinan aiatu sekitar 39,70%. Angka ini bahkan mengalami
penurunan secara persentase yaitu 1829 dari 5484 persalinan, atau sekitar 35,23%.
Perbedaan yang sangat jauh tersebut kemungkinan disebabkan oleh kurang atau
sulitnya pendataan peserta KB di tiap daerah.
Banyak hal yang menyebabkan pencapaian Pelayanan KB belum sesuai
harapan. kegiatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) yang dilakukan
kepada masyarakat belum mampu mengubah nilai tentang jumlah anak ideal yang
diinginkan maupun perilaku masyarakat dalam mendapatkan pelayanan
kontrasepsi sesuai kebutuhan. Menurut Green kesehatan seseorang atau
masyarakat dipengaruhi oleh 2 faktor pokok yakni faktor prilaku (behavior
causes) dan faktor dari luar perilaku (non-behavior causes). Perilaku itu sendiri
ditentukan atau terbentuk dari 3 faktor yaitu, faktor-faktor predisposes
(pengetahuan, sikap kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya), faktor-
faktor pendukung (puskesmas, obat-obatan, alat-alat kontrasepsi), dan faktor-
faktor pendorong (petugas kesehatan).
1.2 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja
yang mempengaruhi rendahnya capaian KB pasca salin.

Anda mungkin juga menyukai

  • Untitled
    Untitled
    Dokumen1 halaman
    Untitled
    Dek ina
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen1 halaman
    Bab Iii
    Dek ina
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen3 halaman
    Bab I
    Dek ina
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen15 halaman
    Bab Ii
    Dek ina
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen3 halaman
    Bab I
    Dek ina
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen4 halaman
    Bab 2
    Dek ina
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Dek ina
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 Pendahuluan-2
    Bab 1 Pendahuluan-2
    Dokumen3 halaman
    Bab 1 Pendahuluan-2
    Dek ina
    Belum ada peringkat
  • 82-Article Text-267-1-10-20200407
    82-Article Text-267-1-10-20200407
    Dokumen5 halaman
    82-Article Text-267-1-10-20200407
    shinta
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen1 halaman
    Bab Iii
    Dek ina
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Dokumen15 halaman
    Bab I Pendahuluan
    Dek ina
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen4 halaman
    Bab 2
    Dek ina
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen15 halaman
    Bab Ii
    Dek ina
    Belum ada peringkat
  • Bab I-1
    Bab I-1
    Dokumen2 halaman
    Bab I-1
    Dek ina
    Belum ada peringkat