Berkomunikasi artinya menyampaikan perasaan dan pikiran kita kepada lawan bicara atau individu yang
ditujukan sebagai obyek komunikasi. Karena manusia adalah makluk sosial yang memiliki perasaan dan
natural empati serta simpathi pada normalnya, maka isi komunikasi yang diterima bisa memberikan
semangat dan menghibur. Misalnya, menelpon teman yang sedang mengalami patah hati dengan
mengatakan dan membicarakan hal-hal yang menyemangati dan menghibur sambil bercanda “banyak
ikan dilaut” sedikitnya membuat teman menjadi tersenyum dan bersemangat mencari ikan yang baru..
Tidak membuang waktu dengan hal-hal yang tidak penting tapi mengejar cita-cita dan berbuat baik
selagi masih hidup di dunia.
Manusia sebagai mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendirian tentunya haruslah sanggup beradaptasi
dimanapun, terlebih harus mampu menyesuaikan diri dengan manusia lainnya yang memiliki perbedaan
latar belakang kehidupan. Selain menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekitar dan orang-orang
disekitarnya agar dapat bersosialisi, menyesuaikan diri juga dapat dilakukan sebagai bentuk pertahanan
diri dan membentuk sebuah keluarga. Namun, sering kali akan ditemui hambatan komunikasi lintas
budaya didalam bersosialisasi seperti bahasa, adat budaya, tata krama ataupun norma yang berlaku
pada masyarakat tersebut. Untuk itu salah satu jalan keluar sebagai pemecah masalah hambatan
tersebut adalah dengan mengetahui cara berkomunikasi dengan baik agar proses interaksi sosial dapat
memberikan komunikasi yang efektif.