Anda di halaman 1dari 4

Konten poster 2

1. Pendahuluan:
Prevalensi anemia defisiensi besi (IDA) pria dewasa di Negara Barat 0,5-2%.
Prevalensi IDA pada pria Israel yang berumur 20-40 tahun 2,2%.

Istilah “Anemia atlet “ terjadi pada atlet dan tentara selama periode latihan berat yang
intensif. 

Bukti umum dari hubungan antara tingkat ferritin dan kinerja fisik masih belum jelas.

Kurangnya Informasi tentang status besi tentara laki-laki peserta latihan

Tujuan : untuk untuk mengevaluasi insidensi anemia, defisiensi besi (ID), anemia
defisiensi besi (IDA), dan menentukan efek latihan fisik yang berat pada prevalensi
anemia defisiensi besi (IDA), defisiensi besi (ID) dengan normal hemoglobin (Hb),
dan anemia tanpa ID pada peserta pelatihan militer berat.

2. Bahan dan metode:


studi observasional prospektif.

 Kriteria inklusi : pria, usia 18-20 tahun, anggota pasukan pertahanan


Israel, sehat, tidak menderita penyakit hematologi, atau gangguan
Gastrointestinal dan absorpsi, dan bersedia menandatangani inform
consent.
 Kriteria eksklusi: Memiliki riwayat anemia (Hb <12 g/dL),
mengkonsumsi vitamin dan suplemen zat besi
 Metode:
para peserta menjalani pelatihan dasar selama 4-6 bulan, selanjutnya
menjalani program pelatihan ekstensif selama 14-16 bulan.
 sampel darah vena dikumpulkan sebelum pelatihan dasar, dan 6 bulan
setelah perekrutan (akhir pelatihan dasar)
 Anemia didefinisikan sebagai Hb <14 g / dL. 
 Defisensi besi (ID) didefinisikan sebagai feritin <30 ng / mL.
 Anemia yang disertai dengan defisiensi besi disebut anemia defisiensi
besi (IDA)
 Saturasi transferin (TSAT) dihitung menggunakan persamaan:
TSAT(%) = (ferrum/transferrin) × 71,24 . Nilai <15% juga menunjukkan
adanya defisensi besi (ID)
 Statistik deskriptif : rata-rata dan STD
 uji Kolmogorov-Smirnov, 2-tailed paired Student t test, Wilcoxon

3. Hasil:
Hasil penelitian menunjukkan jumlah anemia (Hb <14 g / dL), defisiensi besi (ID),
dan anemia defisiensi besi (IDA) yaitu sebesar 28%, 31%, dan 9%. sebanyak 63
orang (54%) yang di follow-up selama 6 bulan; 9 orang (14%) mengalami anemia
defisiensi besi (IDA), prevalensi anemia meningkat dari 19% menjadi 52%, dan ID
dari 33 hingga 35%. Pada follow-up 15 bulan, 29% mengalami anemia defisiensi
besi (IDA) dan 65% menunjukkan bukti defisiensi besi (ID).
4. Kesimpulan : prevalensi anemia yang tinggi, defisiensi besi (ID), dan
anemia defisiensi besi (IDA) ditemukan pada peserta militer yang sehat dan
terlibat dalam pelatihan fisik berat dalam waktu yang lama dan
berkelanjutan.

Hal ini disebabkan oleh perubahan fisiologis yang terkait dengan


aktivitas fisik yang berat.

5. Judul jurnal: Prevalence of Iron Deficiency and Iron Deficiency Anemia in


Strenuously Training Male Army Recruits
Penulis : Danny Epsteina, b Ariel Borohovitza,c Ilan Merdlera,c
Moran Furmana,c Emmanuel Atallia Alex Sorkina,d Yaniv Stainfelda,b
Yoni Isenberga,b Tanya Mashiachb Shachar Shapiraa Roni Weisshofb
Eldad J. Dannb,e
Nama jurnal: Acta Haematol 2018 (139):141–147
® S. Karger AG, Basel

Anda mungkin juga menyukai