SALINAN
PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESI.A
NOMOR 107 TAHUN 2022
TENTANG
STANDAR PENDIDIKAN PROFESI DOKTER SUBSPESIALIS
ILMU KEDOKTERAN FISIK DAN REHABILITASI
MEMUTUSKAN:
Menetapkan PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA TENTANG
STANDAR PENDIDIKAN PROFESI DOKTER SUBSPESIALIS
ILMU KEDOKTERAN FISIK DAN REHABILITASI.
Pasal 1
Pasal 2
(1) Standar Pendidikan Profesi Dokter Subspesialis Ilmu
Kedokteran Fisik dan Rehabiltasi disusun berdasarkan
Standar Nasional Pendidikan Kedokteran.
(21 Standar Pendidikan Profesi Dokter Subspesialis Ilmu
Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) memuat:
a. Staldar Kompetensi Dokter Subspesialis Ilmu
Kedolrteran Fisik dan Rehabilitasi;
b. Standar Isi;
c. Standar Proses Pencapaian Kompetensi Berdasarkan
Tahap Pendidikan Profesi Dokter Subspesialis Ilmu
Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi;
d. Standar Rumah Sakit Pendidikan;
e. Standar Wahana Pendidikan Kedokteran;
f. Standar Dosen;
g. Standar Tenaga Kependidikan;
h. Standar Penerimaan Calon Mahasiswa;
i. Standar Sarana dan Prasarana;
j. StandarPengelolaanPembelajaran;
k. Standar Pembiayaan;
l. Standar Penilaian Program Pendidikan Dokter
Subspesialis Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi;
m. Standar Penelitian Dokter Subspesialis Ilmu
Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi;
n. Standar Pengabdian kepada Masyarakat;
-4-
Pasal 3
(1) Perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan
profesi dokter subspesialis ilmu kedokteran fisik dan
rehabilitasi harus menerapkan Standar Pendidikan
Profesi Dokter Subspesialis Ilmu Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi, termasuk dalam mengembangkan
kurikulum.
(2) Perguruan tinggi yang akan mengembangkan kurikulum
pendidikan profesi dokter subspesialis ilmu kedokteran
fisik dan rehabilitasi harus mengacu pada Standar
Pendidikan Profesi Dokter Subspesialis Ilmu Kedokteran
Fisik dan Rehabilitasi untuk menjamin mutu program
pendidikan dokter subspesialis ilmu kedokteran fisik dan
rehabilitasi.
Pasal 4
Perguruan tinggl harus memenuhi Standar Pendidikan Profesi
Dokter Subspesialis Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
sebagai kriteria minimal pada penyelenggaraan pendidikan
profesi dokter subspesialis ilmu kedokteran frsik dan
rehabilitasi.
5-
Pasal 5
(1) Konsil Kedokteran Indonesia melakukan pemantauan dan
evaluasi terhadap penerapan Standar Pendidikan Profesi
Dokter Subspesialis Ilmu Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi pada penyelenggaraan pendidikan profesi
dokter subspesialis ilmu kedokteran frsik dan rehabilitasi.
(2) Berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Konsil Kedokteran
Indonesia memberikan rekomendasi kepada perguman
tinggi untuk mengembangkan sistem penjaminan mutu
internal sebagai proses penjaminan mutu pendidikan
profesi dokter subspesialis ilmu kedokteran fisik dan
rehabilitasi.
(3) Pemantauan dal evaluasi terhadap penerapan Standar
Pendidikan Profesi Dokter Subspesialis Ilmu Kedokteran
Fisik dan Rehabilitasi dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 6
(1) Dokter yang telah mengikuti pendidikan profesi dokter
subspesialis ilmu kedokteran fisik dan rehabilitasi di
institusi pendidikan terakreditasi, tetap dapat dinilai
capaian pembelajarannya sesuai dengan Standar
Pendidikan Profesi Dokter Subspesialis Ilmu Kedokteran
Fisik dan Rehabilitasi melalui Rekognisi Pembelajaran
Lampau sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(2) Perguruan tinggi yang telah menyelenggarakan pendidikan
dokter subspesialis ilmu kedokteran fisik dan rehabilitasi
harus menyesuaikan standar pendidikalnya dengan
Standar Pendidikan Profesi Dokter Subpsesialis Ilmu
Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi paling lambat 6 (enam)
bulan seja-k Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia ini
diundangkan.
6-
Pasal 7
Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia ini mulai berlaku pada
tanggal diundangkan.
-7
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 77 Jar:uari 2022
ttd.
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 26 J anuari 2022
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG_UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BENNY RIYANTO
ttd
LAMPIRAN
PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
NOMOR 107 TAHUN 2022
TENTANG
STANDAR PENDIDIKAN PROFESI DOKTER
SUBSPESIALIS ILMU KEDOKTERAN FISIK DAN
REHABILITASI
SISTEMATIKA
BAB I PENDAHULUAN
A. LATARBELAKANG
B. SEJARAH
C. VISI, MISI, NIIAI DAN TUJUAN PENDIDIKAN
D. MANFAAT STANDAR PENDIDIKAN PROFESI DOKTER
SUBSPESIALIS ILMU KEDOKTERAN FISIK DAN REHABILITASI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATARBELAKANG
B. SBJARAH
I. Visi
Program Studi Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi yang selanjutnya
disingkat KFR mempunyai Visi sebagai berikut: Menghasilkan
-12-
2 Misi
3 Nilai
4 TUJUAN PENDIDIKAN
a. T\rjuan Umum
1. Berkesinambungan
Pendidikan dokter subspesialis Ilmu Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi merupakan lanjutan pendidikan spesialis
Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
2. Akademik professional
3. Belajar aktif
4. Sekuensial
Strategi proses pembelajaran, supervisi, dan evaluasi disusun
sekuensial dan berjenjang melalui berbagai tahapan.
5. Prasyarat
Setiap tahap merupakan prasyarat yang harus dicapai lebih
dahulu untuk dapat mengikuti tahapan berikutnya.
7. Sistim matriks
BAB II
STANDAR PENDIDIKAN PROFESI DOKTER SUBSPESIALIS
ILMU KEDOKTERAN FISIK DAN REHAI}ILITASI
a) Sikap;
b) Keterampilan Umum;
c) Pengetahuan;
d) Keterampilan Khusus.
Butir a dan b diambil dari lampiran Permendikbud no 3 th 2O2O Tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi sesuai levelnya. Butir c dan d disusun
oleh Kolegium sesuai dengan UUPK Pasal 26 ayat (3) dan (a).
-18-
1 Area Kompetensi
Pada akhir pendidikan diharapkan seor€rng dokter subspesialis
kedokteran fisik dan rehabilitasi harus memenuhi kompetensi yang
tercantum dalam kurikulum nasional untuk disiplin KFR.
Kompetensi tersebut mencakup 7 area kompetensi yaitu:
a. Komunikasi efektif.
b. Ketrampilan klinis.
Etika
Etika profesionalisme peserta didik adalah untuk menjadi dokter
Subspesialis KFR yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat
yang mempunyai kemampuan yang baik.
Komunikasi
Komunikasi yang efektif
Terhadap penderita
Kompetensi Umum
Kerjasama Tim
Hubungan yang baik antara dokter, perawat dan kar5rawan
kesehatan, dan Pasien dan keluarga pasien
,)
Capaian Kompetensi Khusus
Subspesialis KFR melakukan asesmen melalui pemeriksaan KFR
dan pemeriksaan penunjang dengan berbagai peralatan diagnostik
fungsi untuk melakukan diagnosis fungsi berdasarkan ICF
(Internatianal Classiftcation of Functbning, Disabilifu and Healthl,
menentukan prognosis fungsi dan sasaran program, memberikan
program rehabilitasi yang komprehensif meliputi terapi
medikamentosa, manajemen dengan intervensi, modalitas lisik ,
a. Subspesialis KFRmusculoskeletal;
lVrltten r-sccs3ruent
Evaluasi
Pemeriksaan dan uji fungsi yang ingin
dinilai perkembangan sesuai dengan
kondisi pasien dan intervensi yang
diberikan
-26-
Level
No. Diagnosa Penyakit Jenis tindakan
Kompetensi
Mampu melakukan manajemen KFR pada kasus-kasus muskuloskeletal dengal gangguan
fungsional:
3 Nyeri punggung akibat Asesmen: 4
masalah muskuloskeletal o Asesmen Kedokteran Fisik dan
dengan berbagai penyulit Rehabilitasi Komprehensif
o Pemeriksaan fungsi otot
r Pemeriksaan fleksibilitas dan lingkup
gerak sendi
. Pemeriksaan status fungsional
. Pemilihal dan penentuan ortosis
sesuai indikasi
Intervensi
o Latihan terapeutik
. Hidroterapi
. Manual manipulasi
. Peresepan terapi modalitas fisik
. Dry needling
. Peresepan orthotic prostetic
. Tatalal<sana nyeri dengan terapi non
medikamentosa dan medikamentosa,
termasuk intervensi nyeri dengan
Injeksi intraarticular, injeksi soft
tbsue, sgmpathetic nerue block, foret
jotnt block, medial branch block,
Peipheral netue block atau RF
neurotomi dengan panduan USG
. Intewensi dengan prinsip regenerative
(PRP dan prolotherapy) dengan atau
tanpa panduan USG
Evaluasi
Pemeriksaan dan uji fungsi yang ingin
dinilai perkembangan sesuai dengan
kondisi pasien dan intervensi yang
diberikan tatalaksana injeksi
Evaluasi
Pemeriksaan dan uji fungsi yang ingin
dinilai perkembalgan sesuai dengan
kondisi pasien dan intervensi yang
diberikan
7 Keganasan muskuloskeleta-l Asesmen 4
dengan nyeri cancer . Asesmen Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi Komprehensif
. Pemeriksaan fungsi otot
r Pemeriksaan fleksibilitas dan lingkup
gerak sendi
o Pemeriksaal status fungsional
o Pemilihan dan penentuan ortosis dan
alat bantu jalan sesuai indikasi
Intervensi:
. Latihan ambulasi dan pola jalan
. Latihan terapeutik
. Peresepan terapi modalitas fisik
. Tatalaksana nyeri dentalr terapi non
medikamentosa dan medikamentosa,
termasuk interensi nyeri dengan
Injeksi intraarticular, injeksi soft
tissue, sgmpathetic nerue block,
-28-
Evaluasi
Pemeriksaan dan uji fungsi yang ingin
dinilai perkembangan sesuai dengan
kondisi pasien dan intervensi yang
diberikan
11 Cedera dan inflamasi Asesmen: 4
jaringan lunak akibat o Asesmen Kedokteran Fisik dan
berbagai cedera dengan Rehabilitasi Komprehensif
berbagai penyulit dan o Pemeriksaan fungsi otot
komplikasi . Pemeriksaan fleksibilitas dan
lingkup gerak sendi
. Pemeriksaan status fungsional
e Pemilihan dan penentuan ortosis ,
alas kaki dan alat bantu jalan
sesuai indikasi
Intervensi:
. Latihan ambulasi dan pola jalan
r Latihan terapeutik
. Peresepan terapi modalitas fisik
. Terapi aktivitas kehidupan sehari-
hari
-30-
Level
No. Diagnosa Penyakit Jenis tindakan
Kompetensi
Mampu melakulan manajemen KFR pada kasus-kasus muskuloskeletal dengan gangguan
fungsional :
. Splinting dan taping
o Casting
. Tatalaksana nyeri dengan terapi
non medikamentosa dan
medikamentosa, termasuk
intewensi nyeri dengan injeksi soft
hssue (ligament, tendon, muscle,
bursa) dengan panduan usg.
o Intervensi dengan prinsip
regenerative (PRP dan
prolotherapy) dengan atau tanpa
panduan USG
Evaluasi
Pemeriksaan dan uji fungsi yang ingin
dinilai perkembangan sesuai dengan
kondisi pasien dan intervensi yang
diberikan
12 Luka bakar dengan kondisi Asesmen: 4
medis kritis, pasca . Asesmen Kedokteran Fisik dan
rekonstruksi, dengan Rehabilitasi Komprehensif
deformitas berat dan atau . Pemeriksaan fungsi otot
memiliki penyulit o Pemeriksaan fleksibilitas dan
lingkup gerak sendi
. Pemeriksaan status fungsional
. Pemilihan dan penentuan ortosis
dan alat bantu jalan sesuai
indikasi
Intervensi:
o Latihan ambulasi dan polajalan
. Latihan terapeutik
. Peresepan terapi modalitas fisik
o Terapi al<tivitas kehidupan sehari-
hari
. Splinting
Evaluasi
Pemeriksaan dan uji fungsi yang ingin
dinilai perkembangan sesuai dengan
kondisi pasien dan intervensi yang
diberikan
Komplikasi Musculoskeletal Asesmen: 4
alibat penyakit Autoimun . Asesmen Kedolderan Fisik dan
dengan kondisi akut, Rehabilitasi Komprehensif
melibatkan banyak sistem . Pemeriksaal fungsi otot
organ, dan atau deformitas . Pemeriksaan fleksibilitas dan
berat atau multiple lingkup gerak sendi
o Pemeriksaan status fungsional
o Pemilihan dan penentuan ortosis ,
alas kaki dan alat bantu jalan
sesuai indikasi
lntervensi:
. Latihan ambulasi dan pola jalan
o Latihan terapeutik
. Peresepan terapi modalitas fisik
. Terapi al,rtivitas kehidupan sehari-
hari
Evaluasi
- 31 -
Level
No Diagnosa Penyakit Jenis tindakan
Kompetensi
Mampu melakukan manajemen KFR pada kasus-kasus muskuloskeletal dengan gangguan
fungsional :
panduan USG
Evaluasi:
Pemeriksaan dan uji fungsi yang ingin
dinilai perkembangan sesuai dengan
kondisi pasien darr intervensi yang
diberikan
Level
No. Jenis tindalan
Kompetensi
Mampu melakukan manajemen KFR pada kasus-kasus neuromuskular dengan
gangguan fungsional :
o Talaksana disfagia
. Tatalaksanapersepsi-kognisi
o Tatalaksana gangguan sensasi
somato sensorik
. Tatalaksana gangguan kontrol
motorik
. Tatalaksana nyeri pada stroke
o TatalaksanaPeningkatan
kebugaran kardiorespirasi pada
stroke
. Tatalaksananeuropaliatif
. Intervensi rehabilitasi dengan
atau tanpa USG pada
spastisitas (injeksi botulinum
toxin, ataru neurolVtb agent
lain, medikamentosa,
modalitas, splinting/orthosis,
manual manipulasi)
Evaluasi
Pemeriksaan dan uji fungsi yang ingin
dinilai perkembangannya sesuai
dengan kondisi pasien dan intervensi
yang diberikan
2 Cedera Medula Spinalis Asesmen: 4
dengan komplikasi dan . Asesmen Kedokteran Fisik dan
penyulit Rehabilitasi Komprehensif
o Penetapan status fungsional
. Penentuan prognosis fungsional
dengan mempertimbangkan
komorbiditas, komplikasi dan
penyulit
. Penentuan manajemen
rehabilitasi CMS dengan
komplikasi dan penyulit
. Pengembalian fungsi sosial
penderita cMS sesuai dengan
psiko-sosio-kultur
. Penetapan diagnosis Nyeri pada
CMS
. Analisis Dampak Cedera
Medula Spinalis pada sistem
organ tubuh
. Uji fungsi berkemih (termasuk
urodinamik) dan fungsi
defekasi (berkolaborasi dengan
spesidis terkait)
. Uji fungsi otonom akibat
Cedera Medula Spinalis
. Uji fungsi kardiorespirasi pada
CMS
. Analisis Nyeri pada Cedera
Medula Spinalis
Intervensi:
o Latihan terapeutik termasuk
didalamnya hidroterapi
o Peresepan terapi modalitas fisik
. Peresepan ortotik prostetik
-36-
Level
No. Jenis tindal<arr
Kompetensi
Mampu melakukan manajemen KFR pada kasus-kasus neuromuskular dengan
gangguan fungsional :
. Tatalaksanapeningkatan
kebugaran kardiorespirasi pada
peipherat nerue entrapment
. Tatalaksananeuropaliatif
. Tatalaksala Nyeri pada Medula
Spinalis dengan terapi non
medikamentosa dan
medikamentosa
. Tatalaksala gangguan
berkemih darr defekasi pada
CMS
. TatalaksanaPeningkatan
Kebugaran Kardiorespirasi
pada CMS
. Intervensi rehabilitasi pada
spastisitas (injeksi botulinum
toxin atau neurolytic agent
lain, medikamentosa,
modalitas, splinting/orthosis,
manual manipulasi)
. Tatalaksana nyeri dengan
terapi non medikamentosa dan
medikamentosa, termasuk
intervensi nyeri dengan
svmDathetic nerve block
Evaluasi
Pemeriksaan dan uji fungsi yang ingin
dinilai perkembangannya sesuai
dengan kondisi pasien dan intewensi
yang diberikan
3 Neuropati Perifer dengan Asesmen: 4
komplikasi dan penyulit . Asesmen Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi Komprehensif
. Penetapan status fungsional
. Penentuan prognosis fungsiona.l
dengan mempertimbangkan
komorbiditas, kompiikasi dan
penyulit
. Penentuan manajemen
rehabilitasi Neuropati Perifer
dengan komplikasi dan penyulit
o Pengembalian fungsi sosial
penderita Neuropati Perifer
sesuai dengan psiko-sosio-
kultur
. Penetapan diagnosis Nyeri pada
Neuropati Perifer
. Uji fungsi elektrohsiologi syaraf
dan otot
. Uji fungsi berkemih (termasuk
urodinamik) dan fungsi
defekasi (kolaborasi dengan
spesialis terkait)
. Uji fungsi kardiorespirasi pada
neuropati perifer
Intervensi:
-37-
Level
No Jenis tindakan
Kompetensi
Mampu melakukan manajemen KFR pada kasus-kasus neuromuskular dengan
gangguan fungsional :
. Latihal terapeutik termasuk
didalamnya hidroterapi
o Dry needling
o Peresepan terapi modalitas fisik
. Peresepan ortotik prostetik
o Tatalaksana Nyeri Neuropatik
dengan terapi non
medikamentosa dan
medikamentosa
. Tatalaksana gangguan
berkemih dan defekasi pada
Neuropati Perifer
. Tatalaksana Peningkatan
Kebugaran Kardiorespirasi
pada Neuropati Perifer
o Tatalaksana nyeri dengan
intervensi nyeri dengan
Peripheral rerue block atau RF
neurotomi dengan panduan
USG
. Intervensi dengan prinsip
regenerative (PRP dan
prolotherapy) dengan atau
tanpa panduan USG
Evaluasi
Pemeriksaan dan uji fungsi yang ingin
dinilai perkembangannya sesuai
dengan kondisi pasien dan intervensi
yang diberikan
4 T\:mor pada ota-l< dengan Asesmen: 4
komplikasi dan penJdit . Asesmen Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi Komprehensif
. Penetapan status fungsional
. Penentuan prognosis fungsional
dengan mempertimbangkan
komorbiditas, komplikasi dan
penyulit
. Penentuan manajemen
rehabilitasi tumor otak dengan
komplikasi dan penyulit
. Pengembalian fungsi sosial
penderita tumor otak sesuai
dengan psiko-sosio-kultur
. Penetapan diagnosis nyeri pada
tumor otak
. Uji fungsi komunikasi
(gangguan kognitif dan bahasa)
. Uji fungsi berkemih dan
defekasi (termasuk urodinamik)
dan fungsi defekasi (kolaborasi
dengan spesialis terkait)
. Uji fungsi menelan : FEES dan
fluoroskopi (kolaborasi dengan
spesialis terkait)
. Uji fungsi luhur (asesmen dan
observasional), sebagai bagian
dari tes baku fungsional KFR
-38-
Level
No Jenis tindakan
Kompetensi
Mampu melakukan manajemen KFR pada kasus-kasus neuromuskular dengan
gangguan fungsional :
. Uji fungsi persepsi sensori
. Uji fungsi kontrol motorik
(termasuk movement disorder)
. Uji fungsi eksekusi
. Uji fungsi kardiorespirasi
lntervensi:
. Tatalaksana gangguan
komunikasi termasuk akibat
gangguan fungsi luhur
o Tatalaksana gangguan
berkemih dan defekasi
. Tatalaksana disfagia
. Tatalaksanapersepsi-kognisi
. Tatalaksana gangguan sensasi
somato sensori
. Tatalaksana gangguan kontrol
motorik
. Tatalaksana nyeri pada tumor
otak dengan terapi non
medikamentosa dan
medikamentosa
o Tatalaksanapeningkatan
kebugaran kardiorespirasi pada
tumor di otak
. Intervensi rehabilitasi pada
spastisitas (injeksi botulinum
toxin atau neurolgtic agentlain
, medikamentosa, modalitas,
splinting/orthosis, manual
manipulasi)
. Tatalaksananeuropaliatif
Evaluasi
Pemeriksaan dan uji fungsi yang ingin
dinilai perkembangannya sesuai
dengan kondisi pasien dan intervensi
yang diberikan
Level
No. Jenis tindakan
Kompetensi
Mampu melakukan manajemen KFR pada kasus-kasus neuromuskular dengan
gangguan fungsional :
Level
No. Jenis tindakan
Kompetensi
Mampu melakukan manajemen KFR pada kasus-kasus neuromuskular dengan
gangguan fungsional :
. Penetapan diagrrosis Nyeri pada
Tumor pada Syaraf Perifer
. Uji fungsi elektrofisiologi syaraf
dan otot
. Uji tungsi berkemih (termasuk
urodinamik) dal fungsi
defekasi (kolaborasi dengan
spesialis terkait)
. Uji fungsi kardiorespirasi pada
T\rmor syaraf perifer
Intervensi;
. Latihan terapeutik termasuk
didalamnya hidroterapi
. Peresepan terapi modalitas lisik
o Peresepan ortotik prostetik
. Tatalaksana Nyeri Neuropatik
dengan terapi non
medikamentosa dan
medikamentosa
. Tatalaksana gangguan
berkemih dan defekasi pada
Ttrmor syaraf Perifer
. TatalaksanaPeningkatan
Kebugaran Kardiorespirasi
pada Ttrmor Syaraf Perifer
o Tatalaksana nyei peipheral
nerue block atau RF neurotomi
dengan panduan USG
Evaluasi
Pemeriksaan dan uji fungsi yang ingin
dinilai perkembangannya sesuai
dengan kondisi pasien dan intervensi
yang diberikan
7 Cedera Otak Traumatik Asesmen: 4
(traumatic brain injury) . Asesmen Kedokteran Fisik dan
gangguan fu ngsional berat Rehabilitasi Komprehensif
dan/ atau dengan penyrlit . Penetapan status fungsional
. Penentuan progrrosis fungsional
dengan mempertimbangkan
komorbiditas, komplikasi dan
penyulit
. Penentuan manajemen
rehabilitasi TBI dengan
komplikasi dan penyulit
. Pengembalian fungsi sosial
penderita TBI sesuai dengan
psiko-sosio-kultur
. Penetapan diagnosis Nyeri pada
TBI
. Pemeriksaan status fungsional
. Pemeriksaan fungsi otot
o Pemeriksaan fleksibilitas dan
lingkup gerak sendi
. Uji sensibilitas
. Uji fungsi level kognisi
. Uji fungsi luhur (asesmen dan
observasional), sebagai b,gran
-4t-
Level
No. Jenis tindakan
Kompetensi
Mampu melakukan manajemen KFR pada kasus-kasus neuromuskular dengan
gangguan fungsional :
lntervensi:
. Latihan terapeutik
. Latihan ambulasi dan pola
jdan
. Terapi aldivitas kehidupan
sehari-hari
. Rehabilitasivokasiona.l
. Tatalaksana gangguzrn proses
bicara pada kelainana kranio-
fasial
. Tatalaksaaa gangguan fonasi
dan artikulasi
r TatalaksanaPeningkatan
Kebugaran Kardiorespirasi
pada TBI
. Tatalaksana nyeri dengan
terapi non medikamentosa dan
medikamentosa pada TBI
o Tatalaksananeuropaliatif
. Intervensi rehabilitasi pada
spastisitas (injeksi botulinum
toxi n atau neurolytb agent lain,
medikamentosa, modalitas,
splinting/orthosis, manual
manipulasi)
Evaluasi
Pemeriksaan dan uji fungsi yang
ingin dinilai perkembangannya
sesuai dengan kondisi pasien dan
intervensi yang diberikan
8 Rehabilitasi Penyakit 1A"."-..r, 4
Parkinson/ Parkisonism l-. *."*.r,Kedol<teran Fisik dan
termasuk Degenerative Rehabilitasi Komprehensif
movement disorder of CNS
L . Penetapan status fungsional
-42-
Level
No. Jenis tindakan
Kompetensi
Mampu melakukan manajemen KFR pada kasus-kasus neuromuskular dengan
gangguan fungsional :
yang lain gangguan o Penentuan progrrosis fungsional
fungsional berat dan/atau dengan mempertimbangkan
dengan penyulit komorbiditas, komplikasi dan
penyulit
. Penentuan manajemen
rehabilitasi Parkinson dengan
komplikasi dan penprlit
o Pengembalian fungsi sosial
penderita Parkinson sesuai
dengan psiko-sosio-kultur
. Penetapan diagnosis Nyeri pada
Parkinson
o Pemeriksaan status fungsional
o Pemeriksaan fungsi otot
o Pemeriksaan fleksibilitas dan
lingkup gerak sendi
. Uji sensibilitas
. uji fungsi kognisi
o Uji fungt berkemih dan defekasi
. Uji fungsi komunikasi
. Uji fungsi menelan
. Uji fungsi emosi
. Uji statis dan dinamis
. Uji fungsi kontrol postur
. Uji fungsi eksekusi gerak
. Pemilihan dan penentuan
ortosis sesuai indikasi
. uji motorik hdus
. Uji fungsi lokomotor
. Uji pola jalan
o Uji dekondisi
. Uji kemampuan fungsional dan
perawatan
. Uji fungsi kardiorespirasi pada
Parkinson
Intervensi:
o Latihan Terapeutik
o Latihan ambulasi dan pola
jalan
. Terapi aktivitas kehidupan
sehari-hari
. Tatalaksanamedikamentosa
. TatalaksanaPsikososial
. Tatalaksananeuropaliatif
o TatalaksanaPeningkatan
Kebugaran Kardiorespirasi
pada Parkinson
. Tatalaksana nyeri dengan
terapi non medikamentosa dan
medikamentosa pada Parkinson
Level
No. Jenis tindakan
Kompetensi
Mampu melakukan manajemen KFR pada kasus-kasus neuromuskular dengan
gangguan fungsional :
9 Rehabilitasi Motor Neuron Asesmen: 4
Disease gangguan . Asesmen Kedokteran Fisik dan
fungsional berat dan/atau Rehabilitasi Komprehensif
dengan penyulit . Penetapan status fungsional
. Penentuan prognosis fungsional
dengan mempertimbangkan
komorbiditas, komplikasi dan
penyulit
. Penentuan manajemen
rehabilitasi Motor Neuron
Disease dengan komplikasi dan
penyulit
. Pengembalian fungsi sosial
penderita Moror Neuron Disease
sesuai dengan psiko-sosio-
kultur
. Pemeriksaan status fungsional
. Pemeriksaan fungsi otot
. Pemeriksaan fleksibilitas dan
lingkup gerak sendi
. Uji sensibilitas
. Uji keseimbangan statis dan
dinamis
. Uji fungsi kontrol postur
. Uji fungsi eksekusi gerak
. Pemilihan dan penentuan
ortosis sesuai indikasi
. Uji motorik halus
. Uji fungsi lokomotor
. Uji Polajalan
. Uji dekondisi
. Uji kemampuan fungsional dan
perawatan
. Uji fungsi kardiorespirasi pada
Motor Neuron Dbease
o Uji Fungsi menelal : FEES dan
Fluoroskopi (kolaborasi dengan
spesialis terkait)
Intervensi:
. Latihan Terapeutik
o Latihan ambulasi dan pola
jdan
. Terapi ahivitas kehidupan
sehari-hari
. Tatalaksana Disfagia
. TatalaksanaPsikososial
. Tatalaksananeuropaliatif
. TatalaksanaPeningkatan
Kebugaran Kardiorespirasi
pada Motor Neuron Disease
Level
No Jenis tindakan
Kompetensi
Mampu melakukan manajemen KFR pada kasus-kasus neuromuskula-r dengan
gangguan fungsional :
10 Rehabilitasi Penyakit Asesmen: 4
Myopati dengan gangguan o Asesmen Kedolrteran Fisik dan
fungsional berat dan/atau Rehabilitasi Komprehensif
dengan penyulit . Penetapan status fungsional
. Penentuan prognosis fungsional
dengan mempertimbangkan
komorbiditas, komplikasi dan
penyulit
. Penentuan manajemen
rehabilitasi Myopati dengan
komplikasi dan penyulit
. Pengembalian fungsi sosial
penderita Myopati sesuai
dengan psiko-sosio-kultur
. Pemeriksaan status fungsional
. Pemeriksaan fungsi otot
o Pemeriksaan fleksibilitas dan
lingkup gerak sendi
. Uji sensibilitas
. Uji keseimbangan statis dan
dinamis
. Uji fungsi kontrol postur
. Pemilihan dan penentuan
ortosis sesuai indikasi
. Uji motorik halus
. Uji fungsi lokomotor
. Uji Pola jdan
. Uji dekondisi
. Uji kemampuan fungsional dan
perawatan
' Uji fungsi kardiorespirasi pada
Parkinson
. Uji fungsi elektrolisiologi syaraf
dan otot
Intervensi:
. Latihan Terapeutik
. Latihan ambulasi dan pola
jalan
. latihan aldivitas kehidupan
sehari-hari
. TatalaksanaPsikososial
. TatalaksanaPeningkatan
Kebugaran Kardiorespirasi
pada Myopati
. Tatalaksananeuropaliatif
Evaluasi
Pemeriksaan dan uji fungsi yang ingin
dinilai perkembangannya sesuai
dengan kondisi pasien dan intervensi
yartg diberikan.
Level
No Jenis tindakan
Kompetensi
Mampu melakukan manajemen KFR pada kasus-kasus neuromuskular dengan
gangguan fungsional :
. Penentuan prognosis fungsional
dengan mempertimbangkan
komorbiditas, komplikasi dan
penyulit
. Penentuan manajemen
rehabilitasi dengan komplikasi
dan penyulit
. Pengembalian fungsi sosial
penderita sesuai dengan psiko-
sosio-kultur
. Penetapan diagnosis
. Uji tungsi elektrofisiologi syaraf
dan otot
o Uji fungsi kardiorespirasi pada
peripheral nerve entrapment
Intervensi:
o [.atihan terapeutik termasuk
didalamnya hidroterapi
o Manual manipulasi
. Dry needling
o Peresepan terapi modalitas fisik
o Peresepan orthotic prostetic
. Tatalaksanan peningkatan
kebugaran kardiorespirasi pada
peripheral nerve entrapment
. Tatalaksana Nyeri Neuropatik
dengan terapi non
medikamentosa dan
medikamentosa
r Tatalaksana nyeri dengan
Peipheral nerue block atau RF
neurotomi dengan panduan
USG
. Intervensi dengan prinsip
regenerative (PRP dan
prolotherapy) dengan atau
tanpa panduan USG
Evaluasi
Pemeriksaan dan uji fungsi yang ingin
dinilai perkembangannya sesuai
dengan kondisi pasien dan intervensi
yang diberikan
r2 RadicuLopathy Asesmen:
o Asesmen Kedolderan Fisik dan
Rehabilitasi Komprehensif
. Penetapan status fungsional
. Penentuan prognosis fungsional
dengan mempertimbangkan
komorbiditas, komplikasi dan
penyulit
. Penentuan manajemen
rehabilitasi dengan komplikasi
dan penyulit
. Pengembalian fungsi sosial
penderita sesuai dengan psiko-
sosio-kultur
. Penetapan diagnosis nyeri pada
-46-
Level
No. Jenis tindakan
Kompetensi
Mampu melakukan manajemen KFR pada kasus-kasus neuromuskular dengan
gangguan fungsional :
radiculopathy
. Uji fungsi elektrofisiologi syaraf
dan otot
. Uji fungsi berkemih (termasuk
urodinamik) dan fungsi
defekasi (koloborasi dengan
spesialis terkait)
. Uji fungsi kardiorespirasi pada
radbulopathy
Intervensi:
Latihan terapeutik
Hidroterapi
Manual manipulasi
Peresepan terapi modalitas fisik
Dry needling
Peresepan orthotic prostetic
Tatalaksanan Bangguan
berkemih dan defekasi pada
radiculopathy
Tatalaksana peningkatan
kebugaran kardiorespirasi pada
radiculopathy
Tatalaksana Nyeri Neuropatik
dengan terapi non
medikamentosa dan
medikamentosa, termasuk:
selectiue Nerue Root
eir adicutar ) Inj e ctio ns, C au d al
(P
epidural injection dengan
panduan USG
Evaluasi
Pemeriksaan dan uji fungsi yang ingin
dinilai perkembangannya sesuai
dengan kondisi pasien dan intervensi
yang diberikan
13 Complex Regional Pain Asesmen:
SVndlome . Asesmen Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi Komprehensif
. Penetapan status fungsional
. Penentuan prognosis fungsional
dengan mempertimbangkan
komorbiditas, komplikasi dan
penyulit
. Penentuan manajemen
rehabilitasi dengan komplikasi
dan penyulit
. Pengembalian fungsi sosial
penderita sesuai dengan psiko-
sosio-kultur
o Penetapan diagnosis nyeri pada
CPRS
. Uji fungsi elektrofisiologi syaraf
dan otot
ln tervensi
Latihan terapeutik
-47-
Level
No. Jenis tindakan
Kompetensi
Mampu melakukan manajemen KFR pada kasus-kasus neuromuskular dengan
gangguan fungsional :
. Manual Manipulasi
. Peresepan terapi modalitas
fisik
o Tatalaksanapeningkatan
kebugaran kardiorespirasi
pada radiculopathy
o Tatalaksana nyeri
neuropatik dengan atau
tanpa medikamentosa,
termasuk : sympalhetic
blocks, epidural dan
intr athe cal ap proach dengan
panduan USG
. Intervensi dengan prinsip
regenerative (PRP dan
prolotherapy) dengan atau
tanpa USG
Evaluasi
Pemeriksaan dan uji fungsi yang ingin
dinilai perkembangannya sesuai
dengan kondisi pasien dan intervensi
yang diberikan
Intervensi:
. Playing therapy
. Latihan ketahanan
kardiopulmonar
. Latihan dengan incentive
spiromet4/
Evaluasi:
Pemeriksaan dan uji fungsi yang ingin
dinilai perkembangan sesuai dengan
kondisi pasien dan intervensi yang
diberikan
6 Gagal jantung kronik Asesmen: 4
dengan penyulit dan . Asesmen Kedokteran Fisik dan
muLtiple comorbid Rehabilitasi Komprehensif pada
kasus dengan penyulit dan
multiple comorbid
o Pemeriksaan status fungsional
. Uji fungsi kardiorespirasi
. Uji Latih kardiorespirasi : uji
jalan, ergocyle. Treadmill dan
CPET (kolaborasi dengan Sp
terkait)
Intervensi:
. Latihan ketahanan
kardiopulmonar
. Latihan dengan incentive
spirometry
Evaluasi:
Pemeriksaan dan uji fungsi yang ingin
dinilai perkembangan sesuai dengan
kondisi pasien dan intervensi yang
diberikan
7 Gangguan Respirasi pada Asesmen: 4
Penyakit neuromuscular . Asesmen Kedokteran Fisik dan
pada kasus dengan Rehabilitasi Komprehensif
penyulit/ komplikasi/ gan o Pemeriksaan status fungsional
gguan fungsional berat . Uji fungsi kardiorespirasi
. Uji kekuatan otot respirasi
dengan respiratory muscle trairrcr
. Uji fleksibilitas otot dada
. Pemeriksaan kemampuan batuk
dengan peak cough flow
Intervensi:
Latihan batuk efektif
o Actiue Cycle Breathing Exercise
(ACRr)
o Latihan dengan mechanical
irsuJflation and exsuJJlation
technique dan manual
insufJlation and exsuJflation
techniqe (Air stacking )
Uji kontrol postur
Non-inuasiue mechanical
uentilation
Latihan aktivitas kehidupan
sehari-hari dan konservasi energi
L,atihan ketahanan
kardiopulmonar
Penggunaan Neuromuscular
Electriral Sttmulation pada
garlgguan respirasi pada
-51 -
penyakit neuromuskular
Evaluasi:
Pemeriksaan dan uji fungsi yang ingin
dinilai perkembangan sesuai dengan
kondisi pasien dan intervensi yang
diberikan
8 Keganasan pada paru Asesmen:
pada kasus dengan o Asesmen Kedokteran Fisik dan
penyulit/ komplikasi/ gan Rehabilitasi Komprehensif
gguan fungsional berat o Pemeriksaan status fungsional
. Uji fungsi kardiorespirasi
. Uji kekuatan otot respirasi
dengan respiratory muscle troiner
. Uji fleksibilitas otot dada
o Pemeriksaan kemampuan batuk
dengan peak cough flotu
Intervensi:
. Latihan batuk efektif
o Actiue Cycle Breathing Exercise
IACBT)
o Latihan dengan mechanicol
insufflation and exsufflation
techniqte dan manutal
insuJflation and exsufflation
technique (Air stacking )
. Uji kontrol postur
. Non-inuasiue mechanbal
uentifation
o Latihan aktivitas kehidupan
sehari-hari dan konservasi energi
o Latihan ketahanan
kardiopulmonar
. Penggunaan Neuromttscular
Electrical Stimulation pada
gangguan respirasi pada
penyakit neuromuskular
Evaluasi:
Pemeriksaan dan uji fungsi yang ingrn
dinilai perkembangan sesuai dengan
kondisi pasien dan intervensi yang
diberikan
9 Respiratory failure and Asesmen: 4
heart disease di lCV, . Asesmen Kedokteran Fisik dan
HCU, ICCU pada kasus Rehabilitasi Komprehensif
dengan Ventilasi . Penilaian RASS dan CAM ICU
Mekanik/komorbid/ peny . Evaluasi Neu York Heart
ulit/ komplikasi/ ganggua Association
n fungsional berat . Pemeriksaan status fungsional
. Uji kekuatan otot respirasi
der:gaD respiratory muscle trainer
. Pemeriksaan kemampuan batuk
dengan peak mugh Jlout
. Asesmen skrining mobilisasi
o Uji latih kardiorespiras
Intervensi:
; l,atihan batuk efektif
o Actiue Cycle Breathing Exercise
bcBr)
o Manual cough assist
oMechaniral cough assist
-52-
t evel
No. Jenis tindakan
Kompetensi
Mampu melakukan manajemen KFR pada kasus-kasus pada anak dengan gangguan
fungsional :
1 Gangguan perkembangan Asesmen: 4
pada anak dengan kasus . Asesmen Kedokteran Fisik dan
kompleks Rehabilitasi Komprehensif
Sensori-persepsi o Pemeriksaan status fungsional
Kogritif . Uji fungsi kog:rtisi (evaluasi
Berbahasa-bicara klinis)
Motorik (oromotor, . Uji fungsi komunikasi
respiromotor, motorik . Uji fungsi integrasi sensori motor
kasar, motorik halus) o Uji keseimbangan statis dan
Personal-sosial dinarnis
o Uji kontrol postur
o Uji fungsi eksekusi gerak
. Uji motorik halus
. Uji fungsi lokomotor
-53-
Level
No. Jenis tindakan
Kompetensi
Mampu melakukan manajemen KFR pada kasus-kasus pada anak dengan gangguan
fungsional :
. Uji pola jalan
. Uji kemampuan fungsional dan
perawatan
Intervensi:
r [atihan terapeutik
o Latihan ambulasi dan pola jalan
. Terapi a}rtivitas kehidupan
sehari-hari
o Tatalaksana gangguan artikulasi
dan komunikasi
Evaluasi
Pemeriksaan dan uji fungsi yang ingin
dinilai perkembangan sesuai dengan
kondisi pasien dan intervensi yang
diberikan
2 Gangguan fungsi akibat Asesmen: 4
cedera susunan saraf . Asesmen Kedokteran Fisik dan
pusat (Ensefalitis, Rehabilitasi Komprehensif
Cerebral Palsy) dengan o Uji sensibilitas
penlrulit . Uji tunCsi kognisi (evaluasi
klinis)
. Uji fungsi komunikasi (bicara)
. Uji fungsi menelan (evaluasi
klinis dan BSST)
. Uji fungsi integrasi sensori motor
o Uji keseimbangan statis dan
dinamis
. Uji kontrol postur
. Uji fungsi eksekusi gerak
o Pemilihan dan penentuan ortosis
sesuai indikasi
. Uji motorik halus
. Uji fungsi lokomotor
. Uji Pola jalan
o Uji kemampuan fungsional dan
perawatan
. Uji fungsi kardiorespirasi
Intervensi:
. Latihan terapeutik
o Latihan ambulasi dan pola jalan
. Terapi al<tivitas kehidupan
sehari-hari
o Tatalaksana gangguan proses
bicara pada kelainan kranio-
fasial
. Tatalaksanagzrnggu:rnartikulasi
. Uji fungsi komunikasi
(berbahasa)
. Uji fungsi menelan (interpretasi
FES dan flouroskopi)
. Tatalaksana gangguan Bahasa
. Tatalaksana disfagia
. Penanganan persepsi- kognisi
. Tatalaksana gangguan sensasi
-54-
Level
No. Jenis tindakan
Kompetensi
Mampu melakukan manajemen KFR pada kasus-kasus pada anak dengan gangguan
fungsional :
somato sensor
. Injeksi Botolinum toxin atau
neurolgtb agent lain untuk
tatalaksana spastisitas yang
beral<ibat gangguan fungsi
dalam aktivitas hidup sehari-
hari, mobilisasi, dan transfer
. Tatalaksana spastisitas dengan
TENS, RSWT
Evaluasi
Pemeriksaan dan uji fungsi yang ingin
dinilai perkembangan sesuai dengan
kondisi pasien dan intervensi yang
diberikan
3 Gangguan fungsi terkait Asesmen: 4
cedera susunan saraf o Asesmen Kedokteran Fisik dan
perifer (Pleksus Rehabilitasi Komprehensif
Brakhialis) yang o Pemeriksaan status fungsional
kompleks . Uji sensibilitas
. Pemilihan dan penentuan ortosis
sesuai indikasi
. Uji motorik halus
o Uji kemampuan fungsional dan
perawatan
Intervensi:
. Latihan terapeutik
. Terapi aktivitas kehidupan
seha.ri-hari
o Terapi modalitas fisik
Evaluasi
Pemeriksaan dan uji fungsi yang ingin
dinilai perkembangan sesuai dengan
kondisi pasien dan intervensi yang
diberikan
. Uji tungsi elektrofisiologi syaraf
dan otot (elektrodiagnostik)
untuk perencanaan dan evaluasi
hasil terapi
4 CTEV ( Kelainan Asesmen: 4
ortopedik dan o Asesmen Kedokteran Fisik dan
muskuloskeletal) Rehabilitasi Komprehensif
o Pemeriksaan status fungsional
. Pemilihan dan penentuan ortosis
, alas kaki dan alat bantu jalan
sesuai indikasi
Intervensi:
o Latihan ambulasi dan pola jalan
o Latihan terapeutik
. Terapi modalitas fisik
Evaluasi
Pemeriksaan dan uji fungsi yang ingin
dinilai perkembangan sesuai dengan
kondisi pasien dan intervensi yang
diberikan
5 Gangguan Asesmen: 4
Neurodevelopmental . Asesmen Kedokteran Fisik dan
-55-
Level
No. Jenis tindakan
Kompetensi
Mampu melakukan manajemen KFR pada kasus-kasus pada anak dengan gangguan
fungsional :
pada kasus tanpa Rehabilitasi Komprehensif
penyulit (contoh : tanpa . Pemeriksaan status fungsional
gangguan kognitif berat, . Uji fungsi kognisi (evaluasi
sindroma metabolik) klinis)
Gangguan fungsi . Uji tungsi komunikasi
terkait kasus . Uji fungsi integrasi sensori
Spektrum autistic motor
Gangguan fungsi o Uji kemampuan fungsional dan
terkait kasus perawatzrn
Pemusatan perhatian Intewensi:
dan hiperaktifitas . Terapi aktivitas kehidupan
sehari-hari
o Tatalaksana gangguan
artikulasi
. Terapi sensori integrasi
. Terapipersepsi-kognisi
. Latihan koordinasi
Evaluasi
Pemeriksaan dan uji fungsi yang ingin
dinilai perkembangan sesuai dengan
kondisi pasien dan intervensi yang
diberikan
6 Kesulitan makan dengan Asessment: 4
penyulit . Asesmen Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi Komprehensif
o Evaluasi fungsi oromotor
. Uji kontrol postur
. Uji fungsi integrasi sensori motor
Intervensi:
Tatalaksana kesulitan makan pada
anak
Evaluasi
Pemeriksaan dan uji fungsi yang ingin
dinilai perkembangan sesuai dengan
kondisi pasien dan intervensi yang
diberikan
7 Spina bifida, Asesmen: 4
myelodisplasia dengan o Asesmen Kedokteran Fisik dan
penyulit Rehabilitasi Komprehensif
o Pemeriksaan status fungsional
. Uji sensibilitas
. Uji keseimbangan statis dan
dinamis
. Uji kontrol postur
. Uji tungsi berkemih (evaluasi
klinis)
o Uji fungsi defekasi
o Pemilihan dan penentuan ortosis
sesuai indikasi
. Uji motorik halus
o Uji fungsi lokomotor
. Uji Pola jalan
o Uji dekondisi
o Uji kemampuan fungsional dan
pera$,atan
. Uji fungsi kardiorespirasi
-56-
No Jenis tindakan
kvel
Kompetensi
Mampu melakuk:rn manajemen KFR pada kasus-kasus pada anak dengan gangguan
fungsional :
. Elektrodiagnosis
Intervensi:
o Latihan terapeutik
o Latihan ambulasi dan pola jalan
. Terapi aktivitas kehidupan
sehari-hari
o Uji fungsi berkemih termasuk
urodinamik (kolaborasi dengan
spesialis terkait)
. Injeksi Botolinum toxin atau
n.eurolytb agent lain untuk
tatalaksana spastisitas
. Tatalaksana spastisitas dengan
modalitas
Evaluasi
Pemeriksaan dan uji fungsi yang ingin
dinilai perkembangan sesuai dengan
kondisi pasien dan intervensi yang
diberikan
8 Sindrom down dengan Asssesment: 4
penyulit . Asesmen Kedol,rteran Fisik dan
Rehabilitasi Komprehensif
o Pemeriksaan status fungsional
o Uji fungsi kognisi (evaluasi
klinis)
o Uji fungsi komunikasi
. Uji fungsi integrasi sensori motor
o Uji keseimbangan statis dan
dinamis
o Uji kontrol postur
. Uji fungsi eksekusi gerak
o Uji motorik halus
. Uji tungsi lokomotor
. Uji Pola jalan
o Uji kemampuan fungsional dan
perawatan
Intervensi:
o Latihan terapeutik
. Latihan ambulasi dan pola jalan
o Terapi aktivitas kehidupan
sehari-ha-ri
Evaluasi
Pemeriksaan dan uji fungsi yang ingin
dinilai perkembangan sesuai dengan
kondisi pasien dan intervensi yang
diberikan
9 Kelainan kongenital Asesmen: 4
ekstremitas, limb . Asesmen Kedokteran Fisik dan
deficiency dart Rehabilitasi Komprehensif
muskuloskeletal, luka . Pemeriksaan status fungsional
bakar yang kompleks, o Uji sensibilitas
paralirnpik . Uji keseimbangan statis dan
dinamis
. Uji kontrol postur
. Pemilihan dan penentuan ortosis
sesuai indikasi dan prostesis
-57-
[,evel
No. Jenis tindakan
Kompetensi
Mampu melakukan manajemen KFR pada kasus-kasus pada anak dengan gangguan
fungsional :
. Uji motorik halus
. Uji fungsi lokomotor
. Uji Polajalan
o Uji dekondisi
o Uji kemampuan fungsional dan
perawatan
o Uji fungsi kardiorespirasi
Intervensi:
. Latihan terapeutik
o Latihan ambulasi dan pola jalan
o Terapi al<tivitas kehidupan
sehari-ha-ri
Evaluasi
Pemeriksaan dan uji fungsi yang ingin
dinilai perkembangan sesuai dengan
kondisi pasien dan intervensi yang
diberikan
10 cangguan fungsi akibat Asesmen: 4
kelainan sendi (JIA) dan . Asesmen Kedokteran Fisik dan
kelainan rematik lain Rehabilitasi Komprehensif
dengan penlrulit . Pemeriksaan fungsi otot
Nyeri muskuloskeletal . Pemeriksaan fleksibilitas dan
pada anak lingkup gerak sendi
Tumor/keganasan o Pemeriksaan status fungsional
. Pemilihan dan penentuan ortosis
, alas kaki dan alat bantu jalan
sesuai indikasi
Intervensi:
. Latihan ambulasi dan pola jalan
o Latihan terapeutik
o Terapi modalitas fisik
. Terapi aktivitas kehidupan
sehari-hari
. Terapi paliatif
Evaluasi
Pemeriksaan dan uji fungsi yang ingin
dinilai perkembangan sesuai dengan
kondisi pasien dan intervensi yang
diberikan
11 Gangguan fungsi akibat Asesmen: 4
Kelainan Metabolik yang . Asesmen Kedokteran Fisik dan
terkait dengan kelainan Rehabilitasi Komprehensif
neuromuskuler dengan . Pemeriksaan status fungsional
penyulit . Uji Fungsi Kognisi
o Uji dekondisi
o Uji fungsi elektrofisiologi syaraf
dan otot
. Evaluasi ortosis dan dat bantu
lain
Intervensi:
. Latihan terapeutik
o Terapi aldivitas kehidupan
sehari-hari
Evaluasi:
Pemeriksaan dan uji fungsi yang ingin
-58-
Level
No. Jenis tindakan
Kompetensi
Mampu melakukan manajemen KFR pada kasus-kasus pada anak dengan gangguan
fungsional :
dinilai perkembangan sesuai dengan
kondisi pasien dan intervensi yang
diberikan
Rehabilitasi Komprehensif
o Pemeriksaan status fungsional
. Uji Sensibilitas
o Uji dekondisi
. Uji Kemampuan fungsional dan
perawatan
hteryensi:
r Latihan Terapeutik
o Terapi a]<tivitas kehidupan
sehari-hari
Evaluasi:
Pemeriksaan dan uji fungsi yang ingin
dinilai perkembangan sesuai dengan
kondisi pasien dan intervensi yang
diberikan
Gangguan Tidur Asesmen: 4
(Insomnia) dengan . Asesmen Kedokteran Fisik dan
penyulit Rehabilitasi Komprehensif
. Pemeriksaan status fungsional
. UJi Kemampuan fungsional
dan perawatan
Intervensi:
o Latihan Terapeutik
. Terapi alrtivitas kehidupan
sehari-hari
Evaluasi:
Pemeriksaan dan uji fungsi yang ingin
dinilai perkembangan sesuai dengan
kondisi pasien dan intervensi yang
diberikan
Gangguan Asesmen: 4
Pendengaran dan . Asesmen Kedokteran Fisik dan
Penglihatan dengan Rehabilitasi Komprehensif
penyulit o Pemeriksaan status fungsional
. Uji fungsi komunikasi
. Uji fungsi luhur (asesmen dan
observasional), sebagai bagial
dari tes baku fungsional KFR
Intervensi:
. Tatalaksana gangguan Bahasa
. Penanganan persepsi- kognisi
o Tatalaksana gangguan sensasi
somato sensori
. RehabilitasiVokasional
. Terapi al<tivitas kehidupan
sehari-hari
Evaluasi:
Pemeriksaan dan uji fungsi yang ingin
dinilai perkembangan sesuai dengan
kondisi pasien dan intervensi yang
diberikan
Inkontinesia urin Asesmen: 4
dengan penyulit . Asesmen Kedokteran Fisik dan
Inkontinensia alvi Rehabilitasi Komprehensif
dengan penyulit o Pemeriksaan status fungsional
o Pemeriksaan fungsi otot
. Uji sensibilitas
. Uji fungsi berkemih (evaluasi
klinis)
. Uji fungsi defekasi
. Uji dekondisi
. Uji fungsi kognisi (evaluasi
-60-
klinis)
. Uji kemampuan fungsional dan
perawatan
Intervensi:
. Latihan terapeutik
. Terapi aktivitas kehidupan
sehari-hari
Evaluasi:
Pemeriksaan dan uji fungsi yang ingin
dinilai perkembangan sesuai dengan
kondisi pasien dan intervensi yang
diberikan
Inanisi (malnutrisi) Asesmen: 4
dengan penyulit . Asesmen Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi Komprehensif
. Pemeriksaan status fungsional
. Pemeriksaa-n fungsi otot
. Uji Fungsi Kognisi
. Uji sensibilitas
. Uji fungsi defekasi
. Uji dekondisi
. Uji kemampuan fungsional dan
perawatan
Intervensi
. Latihan terapeutik
. Terapi al<tivitas kehidupan
sehari-hari
Evaluasi:
Pemeriksaan dan uji fungsi yang ingin
dinilai perkembangan sesuai dengan
kondisi pasien dan intervensi yang
diberikan
Konstipasi (impaksi) Asesmen: 4
dengan penyulit o Asesmen Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi Komprehensif
e Pemeriksaan status fungsional
o Pemeriksaan fungsi otot
. Uji sensibilitas
. Uji fungsi defekasi
. Uji dekondisi
o Uji kemampuan fungsional dan
perawatan
. Uji Fungsi Kognisi
Intervensi:
. Latihan terapeutik
. Terapi aktivitas kehidupan
sehari-hari
Evaluasi:
Pemeriksaan dan uji fungsi yang ingin
dinilai perkembangan sesuai dengan
kondisi pasien dan intervensi yang
diberikan
klinis)
. Uji fungsi komunikasi (bicara)
. Uji fungsi menelan (evaluasi
klinis dan BSS'IJ
. Uji fungsi integrasi sensori
motor
. Uji keseimbangan statis dan
dinamis
. Uji kontrol postur
. Uji fungsi eksekusi gerak
. Uji fungsi lokomotor
r Uji dekondisi
. Uji kemampuan fungsional dan
perawatan
. Uji fungsi kardiorespirasi
Intervensi:
. Latihan terapeutik
. Terapi alrtivitas kehidupan
sehari-hari
o Rehabilitasivokasional
Evaluasi:
Pemeriksaan dan uji fungsi yang ingin
dinilai perkembangan sesuai dengan
kondisi pasien dan intervensi yang
diberikan
lnfeksi dengan penyulit Asesmen: 4
. Asesmen Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi Komprehensif
. Pemeriksaan status fungsional
. Pemeriksaan fungsi otot
o Pemeriksaan fleksibilitas dan
lingkup gerak sendi
. Uji sensibilitas
. Uji fungsi kognisi (evaluasi
klinis)
. Uji dekondisi
o Uji kemampuan fungsional dan
perawatan
Intervensi:
. Latihan terapeutik
. terapi altivitas kehidupan
sehari-hari
Evaluasi:
Pemeriksaan dan uji fungsi yang ingin
dinilai perkembangan sesuai dengan
kondisi pasien dan intervensi yang
diberikan
Depresi dengan Asesmen: 4
penyulit . Asesmen Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi Komprehensif
o Pemeriksaan status fungsional
. Uji fungsi kognisi (evaluasi
klinis)
. Uji dekondisi
. Uji kemampuan fungsional dan
perawatan
Intervensi:
. Latihan terapeutik
. RehabilitasiVokasional
. Terapi aktivitas kehidupan
sehari-hari
Evaluasi:
Pemeriksaan dan uii fungsi yang ingin
-62-
Evaluasi
Pemeriksaan dan uji fungsi yang ingin
dinilai perkembangan sesuai dengan
-64-
Evaluasi:
Pemeriksaan dan uji fungsi yang ingin
dinilai perkembangan sesuai dengan
kondisi pasien dan intervensi yang
diberikan
11 Total Knee Artroplastq Asesmen: 4
(Presenre of artiftcia) knee r Asesmen Kedokteran Fisik dan
-1bint| dengan penyulit Rehabilitasi Komprehensif
. Pemeriksaan fungsi otot
. Pemeriksaan fleksibilitas dan
lingkup gerak sendi
. Uji keseimbangan statis dan
dinamis
o Pemeriksaan status fungsional
. Uji FunCSi Kognisi (evaluasi
klinis)
Intervensi:
. Latihan ambulasi dan pola
jalan
. Latihan terapeutik
o Terapi aldivitas kehidupan
sehari-hari
Evaluasi:
Pemeriksaan dan uji fungsi yang
ingin dinilai perkembangan sesuai
dengan kondisi pasien dan
intervensi yang diberikan
t2 F atique dengan gangguan Asesmen: 4
fungsional berat . Asesmen Kedokteran Fisik dan
dan/atau dengan Rehabilitasi Komprehensif
penyulit o Pemeriksaan fungsi otot
. Uji Fungsi Kardiorespi
. Uji Fungsi Kognisi (evaluasi
klinis)
Intervensi:
. Latihan terapeutik
. Latihan Ketahanan
Kardiopulmonale
. Terapi aktivitas kehidupan
sehari-hari
Evaluasi:
Pemeriksaan dan uji fungsi yang ingin
dinilai perkembangan sesuai dengan
kondisi pasien dan intervensi yang
diberikan
diberikan
l4 Perawatan Paliatif dan Asesmen: 4
Akhir Kehidupan dengan . Asesmen Kedokteran Fisik dan
gangguan fungsional Rehabilitasi
berat dan/ atau dengan r Pemeriksaan status fungsional
penyulit e Pemeriksaan fungsi otot
. Uji Fungsi Kardiorespi
o Pemeriksaan fleksibilitas dan
tingkup gerak sendi
o Uji fungsi lokomotor
. Uji tungsi kognisi (evaluasi
klinis)
o Uji fungsi dekondisi
Intervensi:
. Latihan terapeutik
. Terapi aktivitas kehidupan
sehari-hari
o Prosedur atau tindakan yang
berhubungan dengan kejiwaan
Evaluasi:
Pemeriksaan dan uji fungsi yang ingin
dinilai perkembang.rn sesuai dengan
kondisi pasien dan intervensi yang
diberikan
15 Keterbatasan aktivitas Intervensi: 4
karena disabilitas dengan Terapi edukasi
gangguan fungsional Rehabilitasi berbasis kehtatga lfatnily
berat dan/ atau dengan therapgl dan rehabilitasi berbasis
pen)rulit masyarakat
Terapi okupasi
Rehabilitasi vokasional
Prognostication
Retum to work
Eva.luasi:
Pemeriksaan dan uji fungsi yang ingin
dinilai perkembangan sesuai dengan
kondisi pasien dan intervensi yang
diberikan
B. STANDAR ISI
Dasar I 4 minggu 4
Dasar II 8 minggu 6
q
Dasar Keahlian 10 minggu
Dasar Intervensi
(Kompetensi dasar
intervensi : consent,
I
perencanaan sebelum
intervensi, persiapan
2 minggu 1
sebelum intervensi,
teknik intervensi,
exposure dan
sterilisasi lapangan
intervensi).
Penelitial I
1
(penyusunan proposal)
Exc Testing dan
II 4 minggu
Functional Evaluation
EMG
4 minggu 3
surface/ biofeddback
Isotonik dan Isokinetik 4 minggu 3
-68
Evaluation
USG I 4 minggu 3
USG II 4 minggu 3
Analisa gait 4 minggu J
Penelitian II
(pelaksanaan 2
penelitian)
III Degeneratif 4 minggu J
Fraktur 4 minggu
Amputasi 4 minggu J
Deformitas dan
4 minggu 2
gangguan postur
Cedera dan inflamasi
4 minggu 3
jaringan lunak
Metabolik 4 minggu J
Imunologi 4 minggu 2
Hematologi dan
8 minggu 6
Onkologi
Penelitian III (hasil
2
penelitian)
Total 77
I Dasar I 4 minggu 4
Dasar II 6 minggu 6
Dasar Keahlian dan Intervensi
(Kompetensi dasar intervensi :
I Dasar I 4 minggu
Dasar II 8 minggu 6
Dasar Keahlian I 3 minggu 2
Dasar Keahlian II 8 minggu 6
Penelitian I (pen5ntsunan
1
proposal)
II Penyakit Paru Obstruktif 10 minggu 8
-70-
Tota-i 70
I Dasar I 4 minggu 4
Dasar II 6 minggu 6
Dasar Keahlian 1 4 minggu 2
Dasar Keahlian 2 1O minggu 6
Penelitian I (penyusunan
I
proposal)
II Specific Neuromuscular Disease 4 minggu 4
Spinal Cord Injuries dan spina
4 minggu
bilida 4
Central Nerve system 12 minggu 8
Pheripheral Nerve system 4 minggu )
- 7r -
Penelitian II (pelaksanaan
2
penettian)
Orthopedic and
12 minggu 8
III musculoskeletal disorder
Gangguan postur 4 minggu 3
Musculoskeleta-l Pain in
4 minggu
Pediatric
Pediatric Limb Deficiencies 4 minggu
Rehabilitasi regeneratif 4 minggu 2
transplantasi organ 4 minggu 2
IV
Kardio-respirasi 4 minggu 2
Paralimpik pada anak dan
4 minggu
sport medicine pada anak 2
Tota,l 70
I Dasar I 4 minggu 4
Dasar II 8 minggu 6
Dasar Keahlial 12 minggu 8
Penelitian I (penyusunan
1
proposaJ)
Comprehensive Geriatric
4 minggu 2
Assessment
II
Ultrasono grafi Musculoskeletal
8 minggu 4
Applied
Geriatric Giant 12 minggu 10
Penelitian II (pelaksanaan
2
penelitian)
III Joint Replacement 8 minggu 6
-72-
Fatigue 4 minggu 3
IV
Paliatif and end of life 8 minggu 4
Nyeri 4 minggu 3
Tota-1 7l
1) KlasifikasiA
2) Terakreditasi tingkat tertinggi nasional dan internasional
3) Memiliki dokter subspesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
Konsultan minimal 1 (satu) sesuai dengan bidang
peminatannya
a) Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Anak
b) Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Muskuloskeletal
c) Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Neuromuskular
-78-
b. RS Pendidikan Afiliasi
1) Minimal klasifikasi B
2) terakreditasi tingkat tertinggi nasional dan internasional
3) memiliki dokter subspesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
paling sedikit 1 orang sesuai dengan bidang subspesialisnya
3. Fakultas kedokteran dapat bekerja sama dengan paling banyak 2
(dua) rumah sakit sebagai Rumah Sakit Pendidikan Utama.
F. STANDAR DOSEN
G. STANDARTENAGA KEPENDIDIKAN
1. Waktu Penerimaan
Penerimaan Peserta Didik Program Pendidikan Dokter Subspesialis
KFR baru dilakukan dua kali per tahun.
2. Bentuk ujian seleksi mahasiswa baru
a. Sesuai peraturan institusi
b. Sesuai persyaratan kolegium
1) Ujian tulis
2) Wawancara
3) Draft proposal penelitian
-85-
6. Fasilitas Pendidikan
Rumah sakit yang dipergunakan untuk pendidikan dokter subspesialis
Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi harus sudah terakreditasi oleh
Kolegium Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Indonesia bersama-sama
dengan KPS Institusi Pendidikan yang berkoordinasi dengan Majelis
Kolegium Kedokteran Indonesia.
2) Khusus Diagnostik:
a) USG Muskuloskeletal
b) Alat elektrodiagnostik (EMG)
c) Gait analyzer
d) Isokinetic machine
e) Isotonic machine
f) Hand dynamometer
g) CPET
h) Ergocycle
i) Treadmill
j) Spirometer
k) Peak flow meter
U ECG monitor
m) Urodinamik
n) FEES
-89-
o) Posturografi
p) Stabilometri
d Threshold Respiratory Muscle Trainer
r) Mechanical Insufflation Exsuflation
s) Surface EMG
t) Body Impedance Analyz
u) Pedoskop
v) Skoliometer
w) Tes fungsi luhur
x) Pulse o4,rmetr5r
3) Modalitas Terapi Fisik
a) ESWT/RSWT
b) Laser Therapy
c) NK Table
d) Hydrotherapy
e) Incentivespirometer
f) UltrasoundDiathermy
g) Shortwave Diathermy
h) Microwave Diathermy
i) Infrared
j) Parallin Bath
k) Hot pack dan Cold pack
1) Cryotherapy
m) Ultraviolet Therapy
n) Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation
o) Interferential Electrical Neuromuscular Stimulation
p) Neuro Muscular Electrical Stimulation
ql Alat-alat l,atihan terapeutik
r) Alat Traksi
s) Nebulizer jet
t) Nebulizerultrasound
u) Biofeedback
v) Vacuum Compression
w) Pnetrmomassage
x) Traksi
-90-
Delan
Xepala Depaatemen
Sekr€taris Paogram
Studl
K. STANDARPEMBIAYAAN
Uraian standar penelitian pada program studi dengan merujuk pada SNPK
pasal 58:
-95-
e. Standar Peneliti
Standar Peneliti merupakan kriteria minimat kemampuan peneliti
untuk melaksanalan penelitian. Peneliti wajib menguasai
metodologi penelitian sesuai bidang dan tingkat kerumitan serta
kedalaman penelitian. Standar peneliti ditentukan berdasarkan
kualifrkasi akademik dan hasil penelitian yang menentukan
kewenangan melaksanakan penelitian.
f. Penelitian;
g. Rekruitmen dosen dan tenaga kependidikan
h. Ke{a sama dengan pihak ketiga;
i. Pembentukan komite koordinasi pendidikan;
j. Tanggung jawab hukum;
k. Keadaan memaksa;
l. Ketentuan pelaksanaan kerja sama; jangka waktu kerja sama;
dan
m. Penyelesaian perselisihan.
2 Jejaring RS Pendidikan baik RS Pendidikan Afiliasi, RS Pendidikan
Satelit dan fasilitas pelayanan kesehatan lain sebagai wahana
pendidikan kedokteran wajib memiliki Kontrak Kerja Sama secara
tertulis dengan Rumah Sakit Pendidikan Utama dan Fakultas
Kedokteran atas nama pergu.ruan tinggi.
a Program pendidikan profesi dokter subspesialis Kedoli:teran Fisik
dan Rehabilitasi juga dapat bekerjas€una dengan rumah sakit
pendidikan luar negeri yang ditetapkan oleh kolegium serta harus
memiliki kontrak kerjasama dalam bahasa Indonesia dan bahasa
asing antara rumah sakit pendidikan luar negeri dan Fakultas
Kedokteran penyelenggara pendidikan profesi dokter subspesialis
Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi.
BAB III
PENUTUP
ttd.