Anda di halaman 1dari 18

PENGARUH MEDIA SOSIAL BAGI PROSES BELAJAR SISWA

Jain Rahman, S.Kom


Sub Bagian Informasi dan Humas, Kanwil Kemenag Prov. Kalsel, Banjarmasin,
Indonesia e-mail : jainrahman@kemenag.go.id

ABSTRAK

Perkembangan media sosial membuat kinerja menjadi lebih cepat, tepat, akurat sehingga
dapat meningkatkan produktivitas yang dihasilkan. Adapun media sosial yang sering digunakan
pada saat ini adalah Facebook, Twitter, Instagram, Path, Tumblr, dan media sosial yang lainnya.
Salah satu pengguna media sosial sekarang adalah pelajar, karena dengan menggunakan
media sosial pelajar dapat dengan mudah berkomunikasi jarak dekat maupun jarak jauh tanpa
harus bertatap muka atau bertemu. Media sosial bagi para pelajar merupakan hal yang penting
tidak hanya sebagai tempat memperoleh informasi yang menarik tetapi juga sudah menjadi
lifestyle atau gaya hidup.
Pemanfaatan media sosial sebagai media belajar telah menunjang sebuah teori klasik
mengenai teori pembelajaran sosial. Teori ini mengatakan bahwa proses belajar sosial berfokus
pada bagaimana seorang individu belajar dengan menjadikan orang lain sebagai subjek
belajarnya (Bandura, 2001).
1. PERKEMBANGAN MEDIA SOSIAL

Dewasa ini perkembangan sosial media kian hari kian meningkat, pada tahun 1997
awalnya sosial media ini lahir berbasiskan kepercayaan, namun mulai dari tahun 2000-an hingga
tahun- tahun berikutnya media sosial mulai diminati semua orang hingga mencapai masa
kejayaannya. Perkembangan media sosial membuat kinerja menjadi lebih cepat, tepat, akurat
sehingga dapat meningkatkan produktivitas yang dihasilkan. Adapun media sosial yang sering
digunakan pada saat ini adalah Facebook, Twitter, Instagram, Path, Tumblr, dan media sosial
yang lainnya.

Salah satu pengguna media sosial sekarang adalah pelajar, karena dengan menggunakan
media sosial pelajar dapat dengan mudah berkomunikasi jarak dekat maupun jarak jauh tanpa
harus bertatap muka atau bertemu. Media sosial bagi para pelajar merupakan hal yang penting
tidak hanya sebagai tempat memperoleh informasi yang menarik tetapi juga sudah menjadi
lifestyle atau gaya hidup. Banyak pelajar yang tidak ingin di anggap jadul karena tidak memiliki
akun media sosial.Media sosial bagi para pelajar biasanya di gunakan untuk mengekspresikan
diri, berbagai segala tentang dirinya kepada banyak orang terutama teman-teman dan media
sosial juga bisa di jadikan sebagai tempat untuk menghasilkan uang.

Kini sosial media sudah menjadi faktor penting interaksi bagi manusia. Ditambah lagi
dengan munculnya smartphone yang menyediakan kebebasan bersosial media dan provider yang
menyediakan murahnya layanan media sosial. Hal ini jelas mengakibatkan remaja khususnya
para pelajar melupakan akan batasan-batasan pergaulan yang seharusnya mereka ketahui.
Besarnya dampak media sosial tidak hanya memberikan dampak postif tetapi juga memberikan
dampak negatif kepada manusia terutama dampaknya bagi interaksi sesama manusia yang saat
ini telah di pengaruhi media sosial. Media sosial sedikit demi sedikit membawa kita ke suatu
pola budaya yang baru dan mulai menentukan pola pikir kita. Media sosial dapat membuat
seseorang menjadi ketergantungan terhadap media sosial.

2. APAKAH ITU MEDIA SOSIAL?


Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah
berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia
virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum
digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Pendapat lain mengatakan bahwa media sosial
adalah
media online yang mendukung interaksi sosial dan media sosial menggunakan teknologi berbasis
web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif.
Media Sosial (Social Media) adalah saluran atau sarana pergaulan sosial secara online di
dunia maya (internet). Para pengguna (user) media sosial berkomunikasi, berinteraksi, saling
kirim pesan, dan saling berbagi (sharing), dan membangun jaringan (networking).

Jika kita mencari definisi media sosial di mesin pencari Google, dengan mengetikkan
kata kunci "social media meaning", maka Google menampilkan pengertian media sosial sebagai
"websites and applications used for social networking" website dan aplikasi yang digunakan
untuk jejaring sosial.

Menurut Wikipedia, media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya
(users) bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring
sosial, wiki, forum, dan dunia virtual.

Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum
digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.

Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai "sebuah
kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web
2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content" (Kaplan,
Andreas M.; Michael Haenlein [2010] "Users of the world, unite! The challenges and
opportunities of Social Media". Business Horizons 53(1): 59–68).

Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi,
kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jejaring
sosial terbesar antara lain Facebook, Myspace, dan Twitter. Jika media tradisional menggunakan
media cetak dan media broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media sosial
mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback
secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak
terbatas.
Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media sosial pun ikut
tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses facebook atau twitter misalnya, bisa dilakukan
dimana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah mobile phone. Demikian
cepatnya orang bisa
mengakses media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi tidak
hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya media sosial juga
mulai tampak menggantikan peranan media massa konvensional dalam menyebarkan berita-
berita.

Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang seperti bisa
memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti televisi, radio, atau koran
dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media.
Seorang pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan social media dengan jaringan
internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan
dilakukan sendiri tanpa karyawan. Kita sebagai pengguna social media dengan bebas bisa
mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model
content lainnya.

3. Ciri ciri Media Sosial


Media sosial mempunyai ciri-ciri, yaitu sebagai berikut :
1. Pesan yang di sampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa keberbagai
banyak orang contohnya pesan melalui SMS ataupun internet
2. Kualitas distribusi pesan melalui media sosial memiliki berbagai variasi yang tinggi,
mulai dari kualitas yang sangat rendah hingga kualitas yang sangat tinggi tergantung
pada konten.
3. Pesan yang di sampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu Gatekeeper
4. Pesan yang di sampaikan cenderung lebih cepat di banding media lainnya
5. Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi

4. Pertumbuhan Media Sosial


Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki
media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti televisi, radio, atau koran
dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media.
Seorang pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan media sosial dengan jaringan
internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan
dilakukan sendiri tanpa karyawan. Pengguna media sosial dengan bebas bisa mengedit,
menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model content
lainnya.
5. Jenis-Jenis Media Sosial
Media sosial yang populer digunakan di Indonesia antara lain
1. Facebok
2. Twitter
3. Youtube
4. Blog
5. Google Plus
Sebagai salah satu media komunikasi, media sosial tidak hanya dimanfaatkan untuk berbagi
informasi dan ins pirasi, tapi juga ekspresi diri (self expression), "pencitraan diri" (personal
branding), dan ajang "curhat" bahkan keluh-kesah dan sumpah-serapah. Status terbaik di media
sosial adalah update status yang informatif dan inspiratif.

6. Peran dan Fungsi Media Sosial


Media sosial merupakan alat promosi bisnis yang efektif karena dapat diakses oleh siapa
saja, sehingga jaringan promosi bisa lebih luas. Media sosial menjadi bagian yang sangat
diperlukan oleh pemasaran bagi banyak perusahaan dan merupakan salah satu cara terbaik untuk
menjangkau pelanggan dan klien. Media sosial sperti blog, facebook, twitter, dab youtube
memiliki sejumlah manfaat bagi perusahaan dan lebih cepat dari media konvensional seperti
media cetak dan iklan TV, brosur dan selebaran. Media sosial memiliki kelebihan dibandingkan
dengan media konvensional, antara lain :
a. Kesederhanaan
Dalam sebuah produksi media konvensional dibutuhkan keterampilan tingkat tinggi
dan keterampilan marketing yang unggul. Sedangkan media sosial sangat mudah digunakan,
bahkan untuk orang tanpa dasar TI pun dapat mengaksesnya, yang dibutuhkan hanyalah
komputer dan koneksi internet.
b. Membangun Hubungan
Sosial media menawarkan kesempatan tak tertandingi untuk berinteraksi
dengan pelanggan dan membangun hubungan. Perusahaan mendapatkan sebuah feedback
langsung, ide, pengujian dan mengelola layanan pelanggan dengan cepat. Tidak dengan media
tradisional yang tidak dapat melakukan hal tersebut, media tradisional hanya melakukan
komunikasi satu arah.
c. Jangkauan Global
Media tradisional dapat menjangkau secara global tetapi tentu saja dengan biaya
sangat mahal dan memakan waktu. Melalui media sosial, bisnis dapat mengkomunikasikan
informasi dalam sekejap, terlepas dari lokasi geografis. Media sosial juga memungkinkan
untuk menyesuaikan konten anda untuk setiap segmen pasar dan memberikan kesempatan
bisnis untuk mengirimkan pesan ke lebih banyak pengguna.
d. Terukur
Dengan sistemtracking yang mudah, pengiriman pesan dapat terukur, sehingga
perusahaan langsung dapat mengetahui efektifitas promosi. Tidak demikian dengan media
konvensional yang membutuhkan waktu yang lama.
Adapun peran dan fungsi media sosial adalah sebagai berikut:
a. Administrasi
Pengorganisasian profil karyawan perusahaan dalam jaringan sosial yang relevan
dan relatif dimana posisi pasar anda sekarang. Pembentukan pelatihan kebijakan media
sosial, dan pendidikan untuk semua karyawan pada penggunaan media sosial. Pembentukan
sebuah blog organisasi dan integrasi konten dalam masyarakat yang relevan. Riset pasatr
untuk menemukan dimana pasar anda.
b. Mendengarkan dan Belajar
Pembuatan sistem pemantauan untuk mendengar apa yang pasar anda inginkan, apa
yang relevan dengan mereka.
c. Berpikir dan Perencanaan
Dengan melihat tahap 1 dan 2, bagaiman anda akan tetap didepan pasar dan begaimana
anda berkomunikasi ke pasar. Bagaimana teknologi sosial meningkatkan efisiensi
operasional hubungan pasar.
d. Pengukuran
Menetapkan langkah-langkah efektif sangat penting untuk mengukur apakah metode
yang digunakan, isi dibuat dan alat yang anda gunakan efektif dalam meningkatkan posisi
dan hubungan pasar anda.
7. Kondisi Pendidikan Remaja Indonesia
Pada dunia pendidikan remaja kini, proses belajar tidak lagi terfokus pada penyampaian
informasi yang dibatasi dinding-dinding kelas. Ledakan ilmu pengetahuan dan teknologi
membawa jejaring sosial sangat popular pada perkembangan komunikasi saat ini (Rasmita
Kalasi, 2014). Sosial media menciptakan sebuah budaya baru di mana para pengajar dan para
peserta didiknya tidak hanya dapat melakukan proses belajar di dalam konteks ruangan secara
fisik, namun karena munculnya media sosial memungkinkan proses pendidikan dilakukan dalam
ruang lain secara maya. Penggunaan sosial media secara formal dapat diartikan sebagai
kombinasi antara belajar secara analog maupun secara online. Komunikasi media sosial yang
terintegrasi dengan baik melahirkan lingkungan belajar yang baru, peran guru perlahan berubah
karena adanya teknologi media yang berkembang. Rasmita Kalasi (2014) mengungkapkan
bahwa peran guru yang awalnya merupakan pemberi pengetahuan, kini berubah menjadi pihak
yang menfasilitasi pembagian pengetahuan karena informasi dan ilmu yang didapat oleh para
peserta didik tidak lagi hanya didapat dari guru saja.

Penggunaan media sosial sebagai pembangun kualitas pendidikan mulai digalakkan.


Berdasarkan penelitian Rasmita Kalasi pada tahun 2014, diperoleh hasil bahwa 90 persen peserta
didik yang duduk di tingkatan fakultas menggunakan sarana media sosial dalam belajar dan
mengerjakan tugasnya atau menggunakan media sosial untuk membangun karier di luar dunia
kelas formal. Pembangunan pendidikan remaja lewat media sosial dapat membuktikan bahwa
setiap individu pada dasarnya butuh berkomunikasi dan terlibat di dalam sebuah komunitas,
terlepas dari apapun bentuk komunitas yang ada (Rasmita Kalasi, 2014). Setiap siswa remaja
maupun mahasiswa yang terdorong untuk menggunakan media sosial sebagai salah satu media
belajar perlu memiliki pemikiran yang kritis sebelum menggunakannya, serta dapat menyaring
informasi yang diperoleh dalam internet dan media sosial.

Pendidikan dengan tingkat yang lebih tinggi di Indonesia telah menerapkan sedikit demi
sedikit pemanfaatan media sosial dan internet dalam ruang lingkup didikannya. Kehadiran Media
sosial telah menjadi pelengkap dalam proses penyampaian informasi secara digital, namun
kehadirannya tidak serta merta menggantikan posisi media belajar lain yang sifatnya analog
seperti media cetak. Penggunaannya terbatas pada kemampuan pengguna yang belum mempuni,
seperti jaringan internet yang masih sulit didapatkan pada daerah-daerah tertentu di Indonesia.
8. Media sosial dalam dunia pendidikan
Media sosial adalah sebuah media yang isinya diciptakan dan didistribusikan melalui
sebuah interaksi sosial[1]. Media sosial merupakan sebuah aplikasi yang mengizinkan
penggunanya berinteraksi dan memberikan timbal balik dengan sesama pengguna; membuat,
mengedit dan membagikan informasi dalam berbagai bentuk (Prof. Neil Selwyn[2] ,2012).
Pertumbuhan media sosial selama beberapa tahun terakhir telah membawa perubahan cara
pemanfaatan internet bagi penggunanya dalam dunia pendidikan. Media sosial dalam dunia
pendidikan secara fungsinya dikondisikan sebagai bentuk kolaborasi, keramahan, dan kreativitas
penggunanya. kondisi yang terjadi kini, banyak kalangan masyarakat belum menyadari
pentingnya kebutuhan sosial media dan internet dalam dunia pendidikan.
Halpin dan Tuffield (2010)[3] mengatakan pentingnya untuk menyadari bahwa dari sisi luar
sebuah web dalam internet selalu bersifat sosial. Penggunaan media sosial dalam dunia
pendidikan dirasakan belum dipandang istimewa. Penggunaan media sosial dalam dunia
pendidikan sebagai media belajar telah dipandang penting pada pendidikan dengan jenjang yang
lebih tinggi, karena sebagai bagian dalam dunia ber-jaringan sosial, pengguna media telah
melampaui diri mereka sendiri dan menjadi bagian dalam suatu jaringan yang lebih luas. Proses
pendidikan yang merupakan sebuah proses terstruktur dalam menyerap informasi dan ilmu
pengetahuan.

9. Pemanfaatan media sosial dalam proses belajar


Proses belajar merupakan sebuah proses penyampaian informasi, ilmu pengetahuan,
informasi yang secara formal dan informal sering terjadi di sekeliling kita. Proses belajar
merupakan sebuah kondisi mengenai kapasitas individu untuk mengetahui lebih luas. Melalui
sebuah media sosial, pengetahuan dan proses belajar tidak lagi hanya berfokus pada akumulasi
pengetahuan individu sebelumnya. Terlepas dari baik ataukah buruk, menggunakan media
tersebut sebagai media dalam proses belajar, maka jelas bahwa aplikasi dan perangkat media
sosial telah berhasil menyediakan sebuah konsep tantangan baru dalam pembentukan pendidikan
formal yang telah ada saat ini.
Pemanfaatan media sosial sebagai media belajar telah menunjang sebuah teori klasik
mengenai teori pembelajaran sosial. Teori ini mengatakan bahwa proses belajar sosial berfokus
pada bagaimana seorang individu belajar dengan menjadikan orang lain sebagai subjek
belajarnya (Bandura, 2001). proses belajar ini telah ditunjang oleh media digital seperti
bagaimana seseorang
belajar menggoreng telur dengan melihat video orang lain menggoreng telur (Grant and
Meadows, 2010: 53). Selain belajar mengenai sebuah perilaku sederhana mengenai keahlian
seseorang, dalam media sosial dapat pula ditemukan bagaimana seorang individu belajar dan
mulai memikirkan konsekuensi yang akan timbul dari perilaku yang dilakukan oleh subjek
belajarnya. Media sosial pada kelanjutannya tidak hanya mengajarkan bagaimana sebuah
teknologi komunikasi dan informasi memberikan dampak, tetapi juga mengajarkan bagaimana
sebuah teknologi komunikasi diserap dan diadopsi (Bandura, 2001). Pemanfaatan Media sosial
kini banyak terjadi pada proses pendidikan jarak jauh (e-learning) di mana proses belajar
mengajar tidak lagi terbatas pada ruang kelas, jarak, dan waktu.

10. Manfaat Media Sosial Bagi Pelajar


Media sosial memiliki daya tariknya sendiri bagi setiap kalangan, begitupula dengan
kalangan remaja. Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh kementrian Kominfo dalam
penelusuran para pengguna aktivitas online pada anak usia remaja tahun 2014, ditarik
kesimpulan bahwa penggunaan media sosial sangat melekat dengan kehidupan remaja sehari-
hari. Dalam studi ini ditemukan bahwa dari 98 persen remaja yang di survei tahu tentang internet
dan 79,5 persen diantaranya adalah pengguna internet. Daya tarik internet dan media sosial inilah
yang kemudian memegang peranan penting dalam membangun kemampuan berkomunikasi
seseorang. Remaja saat ini begitu peka dengan perubahan yang terjadi dalam teknologi sosial,
mereka mengikuti perkembangan tersebut dan menguasainya dengan proses belajar
menggunakan metode “Trials and Error” (Rasmita Kalasi, 2014).
Jaringan sosial seperti Facebook, Twitter dan YouTube telah cepat menjadi bagian dari
kehidupan Anda sehari-hari. Salah satu alasan mengapa media sosial sangat populer adalah
karena memungkinkan pengguna untuk mengubah pengalaman mereka dan berinteraksi dengan
jaringan internet. Dengan banyaknya teknologi baru dan perkembangan jaringan sosial saat ini,
ada banyak manfaat dan alasan bagi semua orang, termasuk pelajar atau mahasiswa untuk
menggunakan media sosial. Sebuah penelitian menemukan hasil bahwa 70% pelajar merasa
bahwa teknologi yang mereka gunakan untuk belajar harus disesuaikan dengan diri mereka
sebagai pengguna media sosial. Berikut sejumlah manfaat penggunaan media sosial untuk
pendidikan :
1. Menciptakan Komunitas
Banyak pelajar ditantang untuk bisa menyesuaikan diri dengan konsep pembelajaran
yang baru dan tugas-tugas khusus. Media sosial membantu memusatkan pengetahuan kolektif
seluruh kelas untuk membuat kegiatan belajar dan berkomunikasi menjadi lebih efisien.
Contohnya :
a. Memulai daftar kontak kelas untuk berkolaborasi dan saling membagikan tips-tips pelajaran
tertentu
b. Mengundang guru yang menggunakan media sosial untuk bergabung dengan kelompok
belajar sehingga bisa memberi masukan
Anda harus ingat bahwa jutaan pelajar dimanapun mereka berada sedang mempelajari hal
yang sama saat ini. Jaringan kelompok belajar tak harus terbatas pada lingkup sekolah yang
sama. Dalam hal ini, pelajar terdorong untuk menjadi ‘ahli’ dalam keterlibatan aspek internet.
Tidak hanya belajar untuk berinteraksi dengan banyak orang, pelajar juga belajar cara
penggunaan media sosial tersebut.
2. Melanjutkan Pembahasan Pelajaran
Memulai jaringan kelompok belajar kolaboratif bisa menghemat waktu dan tenaga
banyak orang. Bagi pelajar yang tak dapat menghadiri kelas tertentu, tak perlu khawatir
ketinggalan pelajaran karena saat ini media sosial seperti Periscope, Skype atau SnapChat bisa
membantu pelajar.
Para pelajar dapat menggunakan Google Hangout untuk memfasilitasi mereka ketika
belajar kelompok. Pelajar yang ingin mengajukan pertanyaan kepada ahli, dapat memanfaatkan
Twitter atau Jelly yang dirancang untuk membangun koneksi melalui pertukaran pertanyaan atau
jawaban antar pengguna.
3. Mengatur Sumber Pembelajaran
Media sosial dapat membantu untuk menjaga semua informasi agar terorganisir dan
mudah diakses. Dengan media sosial, maka data yang pelajar miliki akan aman, akurat dan bisa
saling dibagikan menggunakan tools seperti Pinterest atau Tumblr.
Jika dokumen yang dibutuhkan tidak atau belum diposting ke media sosial, gunakan
Google Drive, Box atau Dropbox untuk mengumpulkan materi pembelajaran. Selain itu, pelajar
juga bisa menggunakan layanan berbagi konten seperti Google Docs untuk tugas kelompok.
Fitur tersebut membantu pelajar dalam mengorganisir kelompok dan tugas menjadi lebih mudah.
4. Mendukung Materi Pembelajaran
Media sosial dapat membantu mengidentifikasikan konten tambahan untuk memperkuat
atau memperluas pembelajaran pelajar. Misalnya saja YouTube membantu menyediakan video
bagi pelajar secara audio visual ketika dibutuhkan untuk memperjelas materi pembelajaran.
Media sosial memungkinkan pelajar mengirimkan bermacam-macam dokumen seperti video,
reminder, voice note, gambar, data dan lainnya.
5. Bertambahnya Wawasan
Para pelajar yang merupakan pengguna media sosial secara langsung saling memberikan
dan menerima beragam informasi. Mereka membagikan tips dan trik, proyek DIY (Do It
Yourself) dan informasi yang berguna untuk bahan pelajaran. Kemampuan mereka untuk
mengakses, menganalisa, menahan dan berbagi informasi kian meningkat seiring berjalannya
waktu. Bahkan mereka tak sadar sudah mengembangkan kemampuan mereka tersebut.
6. Kemampuan Marketing Media Sosial
Berkembangnya media sosial menciptakan ‘dunia’ marketing yang baru, dimana
membutuhkan para profesional atau ahli untuk membangun lapangan bisnis. Ketika para
pengguna media sosial bergabung dalam lingkup tersebut, maka secara langsung mereka
memberikan keahlian mereka.

11. Dampak Negatif Media Sosial


a. Depresi untuk sisi buruknya jejaring sosial bisa dianggap sebagai pencipta depresi bagi
penggunanya .
b. Ketergantungan Bahkan , hal ini juga menjadi sebuah penyakit baru seperti misalnya
facebook depression . Penyakit ini awal nya terlihat sama seperti kecemasan, kelainan
psikis, ketergantungan atau kebiasaan buruk lainnya. Meskipun hanya terlihat di facebook
maka penyakit ini pun mendapatkan perhatian serius.
c. Tidak Bisa Mengontrol Diri Pengguna adiktif media sosial dinilai tak bisa mengontrol
dirinya. Bagi mereka yang mengalami kecanduan akut, bahkan memiliki kontrol diri
rendah. Menurut peneliti pengguna terlalu peduli akan citra mereka di media sosial,
khususnya harga diri pada teman-teman terdekat.
d. Sisi negatif menjadi dominan jika pemakai salah menggunakannya, diantaranya sebagai
berikut: Sebagai penipuan di antaranya pemerkosaan yang kesemuanya cenderung ke arah
kriminallits Sebagai dalih meminta pulsa dengan memanfaatkan jejaring facebook.
e. Dampak negatifnya adalah semakin maraknya penipuan, pencemaran nama baik
/penggunaan,kejahatan seksual(pornoaksi dan pornografi),judi online dan dampak
kejahatan lainnya yang sangat marak terjadi akhir-akhir ini. Pelaku kejahatan
menggunakan media sosial sebagai alat untuk menjaring korban. Dari media sosial korban
akan dideteksi selanjutnya tinggal menciduknya saja.
f. Seorang pelajar biasanya akan menjadi lebih malas belajar .
g. Banyak para remaja yang kecanduan menggunakan media sosial tanpa mengenal waktu
sehingga menurunkan produktifitas dan rasa sosial di antara remaja pun berkurang.
h. Membuat waktu terbuang sia-sia
i. Menambah beban pengeluaran
j. Menggangu konsentrasi belajar
k. Mengancam kesehatan

12. Cara Memanfaatkan Media Sosial Di Sekolah

a. Menyebarkan informasi yang berkaitan dengan sekolah atau kelas melalui twitter atau
facebook.
b. Guru-guru dapat membagikan bahan-bahan pelajaran dan tugas-tugas melalui blog. Murid
murid juga dapat menuliskan tugas-tugas mereka di blog.
c. Meningkatkan kebanggaan pada sekolah atau kelas dengan membuat facebook page,
sehingga dapat berbagi berbagai hal seperti foto-foto kegiatan, informasi tentang sekolah
atau kelas, bahkan dapat juga menjual merchandise sekolah atau kelas secara online.
d. Sekolah juga dapat memanfaatkan blog maupun facebook untuk mempromosikan diri.
e. Sekolah dapat berhubungan dengan orangtua siswa melalui sosial media, sehingga
orangtua selalu mendapatkan informasi terkini.
f. Alumni sekolah dapat selalu terhubung dan kemudian berkembang, dan lain sebagainya
13. Contoh Chating Penggunaan Media Sosial dalam Belajar
Dalam penggunaaannya, terlepas dari hal hal negatif manfaat media sosial.Ada berberapa
contoh pemanfaatan media sosial bagi siswa untuk belajar. Berikut hasil chating antara siswa,
chating antara siswa dan guru dalam kaitannya dengan pelajaran dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1. Chating melalui medsos mengenai pelajaran


14. Angket Pengaruh Media Sosial bagi Siswa dalam Proses Belajar Mengajar
Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dengan skala likert.
Skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur persepsi, sikap atau pendapat
seseorang atau kelompok mengenai sebuah pristiwa atau fenomena sosial, berdasarkan definisi
operasional yang telah ditetapkan peneliti Adapun angket dampak media sosial bagi pendidikan
adalah sebagai berikut. Tabel 1.
Tabel 1. Angket Pengaruh Sosial Media bagi Siswa dalam Proses Belajar Mengajar

Sangat
Tidak Ragu- Sangat
No. Pernyataan tidak Setuju
setuju ragu setuju
setuju
1. Saya membuka media sosial
saat sedang belajar
2. Saya selalu mendapatkan
informasi tentang pelajaran
melalui media social
3. Saya sering membahas pelajaran
di media sosial
4. Wawasan saya bertambah saat
menggunakan social media
5. Facebook membantu saya dalam
menunjang pembelajaran
6. Twitter membantu saya dalam
menunjang pembelajaran
7. Sosial media membantu saya
dalam pemberitahuan tugas/PR
disekolah.
8. Saya menjadi kuper didunia
nyata karena selalu bersosial
media
9. Saya selalu menggunakan
medsos setiap hari
10. Saya lebih senang berpikir
memilih mengurusi sosial media
saya daripada pelajaran
11 Saya selalu memegang gadget
meskipun berbicara dengan
teman
12 Saya lebih sering update status
daripada membuka buku
pelajaran
13 Saya lebih suka bermain sosmed
daripada berkumpul dengan
teman
14 Menggunakan sosmed
mengganggu saya belajar
15 Saya tidak suka menggunakan
media social untuk belajar
16 Sosial media membantu saya
menghilangkan ketegangan saat
belajar
17 Waktu dalam penggunaan
media sosial lebih lama dari
waktu
belajar saya
18 Siswa maupun guru sering
menggunakan sosial media
dalam berbagi informasi
pelajaran ataupun penugasan
19 Saya mengecek sosial media
saya lebih dari 5 kali dalam
sehari
20 Saya menggunakan sosial media
sebagai media pembelajaran

Tabel 2. bobot nilai skala likert


No Likert Bobot nilai
1 Sangat setuju 5
2 Setuju 4
3 Ragu-ragu 3
4 Tidak Setuju 2
5 Sangat tidak Setuju 1

Tabel 3. Presentase Jawaban


No Jawaban Keterangan
1 0% - 20 % Berpengaruh
2 20 % -40% Kurang berpengaruh
3 40%-60% Cukup berpengaruh
4 60% - 80% Berpengaruh
5 80% -100% Sangat berpengaruh

15. Hasil Angket Pengaruh Media Sosial bagi Siswa dalam Proses Belajar Mengajar
Tabel 4 Hasil angket pengaruh sosial media bagi siswa dalam proses belajar mengajar
No. No.
Responden Total P.J Kategori Responden Total Kategori
1 58 58% Cukup 16 54 54% Cukup
2 57 57% Cukup 17 54 54% Cukup
3 58 58% Cukup 18 68 68% Cukup
4 51 51% Cukup 19 59 59% Cukup
5 67 67% Cukup 20 54 54% Cukup
6 64 64% Cukup 21 63 63% Cukup
7 64 64% Cukup 22 71 71% Kurang
8 84 84% Cukup 23 64 64% Cukup
9 61 61% Kurang 24 68 68% Cukup
10 57 57% Cukup 25 65 65% Cukup
11 64 64% Baik 26 54 54% Cukup
12 52 52% Cukup 27 76 76% Cukup
13 58 58% Baik 28 55 55% Cukup
14 63 63% Baik 29 55 55% Cukup
15 65 65% Cukup 30 54 54% Kurang
Rata-rata 61,23%

Dari data dalam tabel diketahui bahwa media sosial memiliki pengaruh bagi Siswa
dalam proses belajar mengajar dengan rerata nilai sebesar 61,23%. Hal ini menunjukkkan bahwa
media sosial berpengaruh terhadan proses belajar siswa. Siswa yang terpengaruh dengan adanya
medsos ini diharapkan dalam penggunaannya dapat bersikap bijak. Medsos ini akan memberikan
efek positif jika menggunakan dengan benar. Media sosial bisa dijadikan siswa sebagai tempat
melakukan diskusi dalam hal positif seperti ilmu pengetahuan, wawasan sosial, keagamaan serta
perkembangan teknologi terbaru. Dari hal tersebut diharapkan pelajar akan mampu berpikir lebih
dewasa dalam menghadapi suatu persoalan. Selain menambah wawasan, dengan medsos seorang
pelajar juga dapat melatih kreatifitas dengan mengikuti perkembangan teknologi dan
memanfaatkan peluang yang ada. Misalnya dengan belajar berbisnis melalui medsos. Adapun hal
negatif yang ditimbulkan adalah kemalasan dalam belajar, lebih suka mengurusi masalah
kehidupan di media sosial dari pada kenyataannya, menjadi kurang pergaulan dengan teman
teman
disekitarnya, bahkan berkurangnya rasa hormat seseorang dengan orang lain karena keasyikan
dengan media sosialnya. Adanya dampak seperti ini, hendaknya orang tua meberikan
pengawasan pada anak dalam penggunaan sosial di lingkungan tempat tinggal, begitu juga guru
memberikan pengawasan saat penggunan smartphone sebagai media pembelajaran.
Penelitian ini sesuai dengan penelitian Fitri (2017) sosial media mempunya dua bagian

yaitu positif dan negatif terhadap perubahan sosial anak. Mulai dari sisi negatif nya adalah anak

anak banyak yang menjadi anti sosial dimana mereka terlena oleh keasyikan berbincang dalam

sosial media dibandingkan bertatap muka langsung dalam dunia nyata, hal lainnya adalah banyak

juga yang terjebak menjadi pemalas dan boros demi melanjutkan keasyikan mereka dalam

berbincang di sosial media. Hal positif yang didapat juga banyak seperti kemudahan mengakses

materi untuk tugas sekolah, bahan diskusi dari materi pelajaran di sekolah sampai memberikan

pertemanan yang lebih luas bagi anak-anak yang sangat pendiam di dunia nyata.
DAFTAR PUSTAKA

Abdussalam, Huzaifah. 2015. Dampak positif dan negatif media sosial bagi Pelajar.
http://SOSMED/Abdus%20Salaam_%20Dampak%20Media%20Sosial%20Bagi%20Pela
jar.html, tanggal 12 Desember 2017.
Fitri, Sulidar.2017. Dampak Positif Dan Negatif Sosial Media Terhadap Perubahan Sosial.
Tasikmalaya: Universitas Tasikmalaya
Nugraha, Abrianto. 2012.Manfaat Media Sosial dalam Dunia Pendidikan.
https://abriantonugraha.wordpress.com/, tanggal 16 Desember 2017.
Putra, Jaya. 2012. Pengertian Media sosial peran serta fungsinya.
http://jayaputrasbloq.blogspot.com/2011/02/definisi-atau-pengertian-istilah-social.html,
diakses 7 Agustus 2017
Wijaya, Raden. 2013. Skala likert (metode perhitungan, persentase dan interval).
https://www.slideshare.net/wijayaraden/skala-likert-metode-perhitungan-persentase-dan-
interval, 3 Desember 2017

Romeltea. 2014. Media Sosial: Pengertian, Karakteristik, dan Jenis. Melalui


http://www.romelteamedia.com/2014/04/media-sosial-pengertian-karakteristik.html,
Diakses tanggal 7 Agustus 2017
Sukmahayati, Linda. 2017. Makalah Penelitian Sosial - Pengaruh Media Sosial Terhadap
Remaja. http://lindasukmahayati.blogspot.co.id/2017/03/penelitian-sosial-pengaruh-
media-sosial.html, diakses 12 Desember 2017.
Wikipedia. 2014. Media Sosial dalam dunia Pendidikan Remaja. Melalui
https://id.wikipedia.org/wiki/Media_sosial_dalam_dunia_pendidikan_remaja , Diakseses
tanggal 8 Agustus 2017.
Wikipedia.2017. Media Sosial. ttps://ms.wikipedia.org/wiki/Media_sosial, 8 Agustus 2017.

Anda mungkin juga menyukai