Angket Pengaruh Media Sosial
Angket Pengaruh Media Sosial
ABSTRAK
Perkembangan media sosial membuat kinerja menjadi lebih cepat, tepat, akurat sehingga
dapat meningkatkan produktivitas yang dihasilkan. Adapun media sosial yang sering digunakan
pada saat ini adalah Facebook, Twitter, Instagram, Path, Tumblr, dan media sosial yang lainnya.
Salah satu pengguna media sosial sekarang adalah pelajar, karena dengan menggunakan
media sosial pelajar dapat dengan mudah berkomunikasi jarak dekat maupun jarak jauh tanpa
harus bertatap muka atau bertemu. Media sosial bagi para pelajar merupakan hal yang penting
tidak hanya sebagai tempat memperoleh informasi yang menarik tetapi juga sudah menjadi
lifestyle atau gaya hidup.
Pemanfaatan media sosial sebagai media belajar telah menunjang sebuah teori klasik
mengenai teori pembelajaran sosial. Teori ini mengatakan bahwa proses belajar sosial berfokus
pada bagaimana seorang individu belajar dengan menjadikan orang lain sebagai subjek
belajarnya (Bandura, 2001).
1. PERKEMBANGAN MEDIA SOSIAL
Dewasa ini perkembangan sosial media kian hari kian meningkat, pada tahun 1997
awalnya sosial media ini lahir berbasiskan kepercayaan, namun mulai dari tahun 2000-an hingga
tahun- tahun berikutnya media sosial mulai diminati semua orang hingga mencapai masa
kejayaannya. Perkembangan media sosial membuat kinerja menjadi lebih cepat, tepat, akurat
sehingga dapat meningkatkan produktivitas yang dihasilkan. Adapun media sosial yang sering
digunakan pada saat ini adalah Facebook, Twitter, Instagram, Path, Tumblr, dan media sosial
yang lainnya.
Salah satu pengguna media sosial sekarang adalah pelajar, karena dengan menggunakan
media sosial pelajar dapat dengan mudah berkomunikasi jarak dekat maupun jarak jauh tanpa
harus bertatap muka atau bertemu. Media sosial bagi para pelajar merupakan hal yang penting
tidak hanya sebagai tempat memperoleh informasi yang menarik tetapi juga sudah menjadi
lifestyle atau gaya hidup. Banyak pelajar yang tidak ingin di anggap jadul karena tidak memiliki
akun media sosial.Media sosial bagi para pelajar biasanya di gunakan untuk mengekspresikan
diri, berbagai segala tentang dirinya kepada banyak orang terutama teman-teman dan media
sosial juga bisa di jadikan sebagai tempat untuk menghasilkan uang.
Kini sosial media sudah menjadi faktor penting interaksi bagi manusia. Ditambah lagi
dengan munculnya smartphone yang menyediakan kebebasan bersosial media dan provider yang
menyediakan murahnya layanan media sosial. Hal ini jelas mengakibatkan remaja khususnya
para pelajar melupakan akan batasan-batasan pergaulan yang seharusnya mereka ketahui.
Besarnya dampak media sosial tidak hanya memberikan dampak postif tetapi juga memberikan
dampak negatif kepada manusia terutama dampaknya bagi interaksi sesama manusia yang saat
ini telah di pengaruhi media sosial. Media sosial sedikit demi sedikit membawa kita ke suatu
pola budaya yang baru dan mulai menentukan pola pikir kita. Media sosial dapat membuat
seseorang menjadi ketergantungan terhadap media sosial.
Jika kita mencari definisi media sosial di mesin pencari Google, dengan mengetikkan
kata kunci "social media meaning", maka Google menampilkan pengertian media sosial sebagai
"websites and applications used for social networking" website dan aplikasi yang digunakan
untuk jejaring sosial.
Menurut Wikipedia, media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya
(users) bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring
sosial, wiki, forum, dan dunia virtual.
Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum
digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai "sebuah
kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web
2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content" (Kaplan,
Andreas M.; Michael Haenlein [2010] "Users of the world, unite! The challenges and
opportunities of Social Media". Business Horizons 53(1): 59–68).
Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi,
kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jejaring
sosial terbesar antara lain Facebook, Myspace, dan Twitter. Jika media tradisional menggunakan
media cetak dan media broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media sosial
mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback
secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak
terbatas.
Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media sosial pun ikut
tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses facebook atau twitter misalnya, bisa dilakukan
dimana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah mobile phone. Demikian
cepatnya orang bisa
mengakses media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi tidak
hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya media sosial juga
mulai tampak menggantikan peranan media massa konvensional dalam menyebarkan berita-
berita.
Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang seperti bisa
memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti televisi, radio, atau koran
dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media.
Seorang pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan social media dengan jaringan
internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan
dilakukan sendiri tanpa karyawan. Kita sebagai pengguna social media dengan bebas bisa
mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model
content lainnya.
Pendidikan dengan tingkat yang lebih tinggi di Indonesia telah menerapkan sedikit demi
sedikit pemanfaatan media sosial dan internet dalam ruang lingkup didikannya. Kehadiran Media
sosial telah menjadi pelengkap dalam proses penyampaian informasi secara digital, namun
kehadirannya tidak serta merta menggantikan posisi media belajar lain yang sifatnya analog
seperti media cetak. Penggunaannya terbatas pada kemampuan pengguna yang belum mempuni,
seperti jaringan internet yang masih sulit didapatkan pada daerah-daerah tertentu di Indonesia.
8. Media sosial dalam dunia pendidikan
Media sosial adalah sebuah media yang isinya diciptakan dan didistribusikan melalui
sebuah interaksi sosial[1]. Media sosial merupakan sebuah aplikasi yang mengizinkan
penggunanya berinteraksi dan memberikan timbal balik dengan sesama pengguna; membuat,
mengedit dan membagikan informasi dalam berbagai bentuk (Prof. Neil Selwyn[2] ,2012).
Pertumbuhan media sosial selama beberapa tahun terakhir telah membawa perubahan cara
pemanfaatan internet bagi penggunanya dalam dunia pendidikan. Media sosial dalam dunia
pendidikan secara fungsinya dikondisikan sebagai bentuk kolaborasi, keramahan, dan kreativitas
penggunanya. kondisi yang terjadi kini, banyak kalangan masyarakat belum menyadari
pentingnya kebutuhan sosial media dan internet dalam dunia pendidikan.
Halpin dan Tuffield (2010)[3] mengatakan pentingnya untuk menyadari bahwa dari sisi luar
sebuah web dalam internet selalu bersifat sosial. Penggunaan media sosial dalam dunia
pendidikan dirasakan belum dipandang istimewa. Penggunaan media sosial dalam dunia
pendidikan sebagai media belajar telah dipandang penting pada pendidikan dengan jenjang yang
lebih tinggi, karena sebagai bagian dalam dunia ber-jaringan sosial, pengguna media telah
melampaui diri mereka sendiri dan menjadi bagian dalam suatu jaringan yang lebih luas. Proses
pendidikan yang merupakan sebuah proses terstruktur dalam menyerap informasi dan ilmu
pengetahuan.
a. Menyebarkan informasi yang berkaitan dengan sekolah atau kelas melalui twitter atau
facebook.
b. Guru-guru dapat membagikan bahan-bahan pelajaran dan tugas-tugas melalui blog. Murid
murid juga dapat menuliskan tugas-tugas mereka di blog.
c. Meningkatkan kebanggaan pada sekolah atau kelas dengan membuat facebook page,
sehingga dapat berbagi berbagai hal seperti foto-foto kegiatan, informasi tentang sekolah
atau kelas, bahkan dapat juga menjual merchandise sekolah atau kelas secara online.
d. Sekolah juga dapat memanfaatkan blog maupun facebook untuk mempromosikan diri.
e. Sekolah dapat berhubungan dengan orangtua siswa melalui sosial media, sehingga
orangtua selalu mendapatkan informasi terkini.
f. Alumni sekolah dapat selalu terhubung dan kemudian berkembang, dan lain sebagainya
13. Contoh Chating Penggunaan Media Sosial dalam Belajar
Dalam penggunaaannya, terlepas dari hal hal negatif manfaat media sosial.Ada berberapa
contoh pemanfaatan media sosial bagi siswa untuk belajar. Berikut hasil chating antara siswa,
chating antara siswa dan guru dalam kaitannya dengan pelajaran dapat dilihat pada gambar 1.
Sangat
Tidak Ragu- Sangat
No. Pernyataan tidak Setuju
setuju ragu setuju
setuju
1. Saya membuka media sosial
saat sedang belajar
2. Saya selalu mendapatkan
informasi tentang pelajaran
melalui media social
3. Saya sering membahas pelajaran
di media sosial
4. Wawasan saya bertambah saat
menggunakan social media
5. Facebook membantu saya dalam
menunjang pembelajaran
6. Twitter membantu saya dalam
menunjang pembelajaran
7. Sosial media membantu saya
dalam pemberitahuan tugas/PR
disekolah.
8. Saya menjadi kuper didunia
nyata karena selalu bersosial
media
9. Saya selalu menggunakan
medsos setiap hari
10. Saya lebih senang berpikir
memilih mengurusi sosial media
saya daripada pelajaran
11 Saya selalu memegang gadget
meskipun berbicara dengan
teman
12 Saya lebih sering update status
daripada membuka buku
pelajaran
13 Saya lebih suka bermain sosmed
daripada berkumpul dengan
teman
14 Menggunakan sosmed
mengganggu saya belajar
15 Saya tidak suka menggunakan
media social untuk belajar
16 Sosial media membantu saya
menghilangkan ketegangan saat
belajar
17 Waktu dalam penggunaan
media sosial lebih lama dari
waktu
belajar saya
18 Siswa maupun guru sering
menggunakan sosial media
dalam berbagi informasi
pelajaran ataupun penugasan
19 Saya mengecek sosial media
saya lebih dari 5 kali dalam
sehari
20 Saya menggunakan sosial media
sebagai media pembelajaran
15. Hasil Angket Pengaruh Media Sosial bagi Siswa dalam Proses Belajar Mengajar
Tabel 4 Hasil angket pengaruh sosial media bagi siswa dalam proses belajar mengajar
No. No.
Responden Total P.J Kategori Responden Total Kategori
1 58 58% Cukup 16 54 54% Cukup
2 57 57% Cukup 17 54 54% Cukup
3 58 58% Cukup 18 68 68% Cukup
4 51 51% Cukup 19 59 59% Cukup
5 67 67% Cukup 20 54 54% Cukup
6 64 64% Cukup 21 63 63% Cukup
7 64 64% Cukup 22 71 71% Kurang
8 84 84% Cukup 23 64 64% Cukup
9 61 61% Kurang 24 68 68% Cukup
10 57 57% Cukup 25 65 65% Cukup
11 64 64% Baik 26 54 54% Cukup
12 52 52% Cukup 27 76 76% Cukup
13 58 58% Baik 28 55 55% Cukup
14 63 63% Baik 29 55 55% Cukup
15 65 65% Cukup 30 54 54% Kurang
Rata-rata 61,23%
Dari data dalam tabel diketahui bahwa media sosial memiliki pengaruh bagi Siswa
dalam proses belajar mengajar dengan rerata nilai sebesar 61,23%. Hal ini menunjukkkan bahwa
media sosial berpengaruh terhadan proses belajar siswa. Siswa yang terpengaruh dengan adanya
medsos ini diharapkan dalam penggunaannya dapat bersikap bijak. Medsos ini akan memberikan
efek positif jika menggunakan dengan benar. Media sosial bisa dijadikan siswa sebagai tempat
melakukan diskusi dalam hal positif seperti ilmu pengetahuan, wawasan sosial, keagamaan serta
perkembangan teknologi terbaru. Dari hal tersebut diharapkan pelajar akan mampu berpikir lebih
dewasa dalam menghadapi suatu persoalan. Selain menambah wawasan, dengan medsos seorang
pelajar juga dapat melatih kreatifitas dengan mengikuti perkembangan teknologi dan
memanfaatkan peluang yang ada. Misalnya dengan belajar berbisnis melalui medsos. Adapun hal
negatif yang ditimbulkan adalah kemalasan dalam belajar, lebih suka mengurusi masalah
kehidupan di media sosial dari pada kenyataannya, menjadi kurang pergaulan dengan teman
teman
disekitarnya, bahkan berkurangnya rasa hormat seseorang dengan orang lain karena keasyikan
dengan media sosialnya. Adanya dampak seperti ini, hendaknya orang tua meberikan
pengawasan pada anak dalam penggunaan sosial di lingkungan tempat tinggal, begitu juga guru
memberikan pengawasan saat penggunan smartphone sebagai media pembelajaran.
Penelitian ini sesuai dengan penelitian Fitri (2017) sosial media mempunya dua bagian
yaitu positif dan negatif terhadap perubahan sosial anak. Mulai dari sisi negatif nya adalah anak
anak banyak yang menjadi anti sosial dimana mereka terlena oleh keasyikan berbincang dalam
sosial media dibandingkan bertatap muka langsung dalam dunia nyata, hal lainnya adalah banyak
juga yang terjebak menjadi pemalas dan boros demi melanjutkan keasyikan mereka dalam
berbincang di sosial media. Hal positif yang didapat juga banyak seperti kemudahan mengakses
materi untuk tugas sekolah, bahan diskusi dari materi pelajaran di sekolah sampai memberikan
pertemanan yang lebih luas bagi anak-anak yang sangat pendiam di dunia nyata.
DAFTAR PUSTAKA
Abdussalam, Huzaifah. 2015. Dampak positif dan negatif media sosial bagi Pelajar.
http://SOSMED/Abdus%20Salaam_%20Dampak%20Media%20Sosial%20Bagi%20Pela
jar.html, tanggal 12 Desember 2017.
Fitri, Sulidar.2017. Dampak Positif Dan Negatif Sosial Media Terhadap Perubahan Sosial.
Tasikmalaya: Universitas Tasikmalaya
Nugraha, Abrianto. 2012.Manfaat Media Sosial dalam Dunia Pendidikan.
https://abriantonugraha.wordpress.com/, tanggal 16 Desember 2017.
Putra, Jaya. 2012. Pengertian Media sosial peran serta fungsinya.
http://jayaputrasbloq.blogspot.com/2011/02/definisi-atau-pengertian-istilah-social.html,
diakses 7 Agustus 2017
Wijaya, Raden. 2013. Skala likert (metode perhitungan, persentase dan interval).
https://www.slideshare.net/wijayaraden/skala-likert-metode-perhitungan-persentase-dan-
interval, 3 Desember 2017