Anda di halaman 1dari 1

Khotbah adanya "sumbatan-sumbatan" yang membuat pikiran dan

hati mereka tertutup; mereka tidak bisa mengalami


Hati-hati Sumbatan! pembaruan oleh karya penyelamatan Allah.

Kisah Yesus di hadapan Mahkamah Agama menjadi Apa yang mereka alami bisa terjadi dalam hidup kita.
puncak dari kekerasan hati tua-tua bangsa Yahudi, imam- Sumbatan-sumbatan itu bisa muncul dalam wujud
imam kepala, dan ahli-ahli Taurat. Sebuah Pengadilan yang bermacam-macam.
nampak jelas sekali tidak ada ketidakadilan.
Misalnya, jabatan dan kedudukan bisa membuat kita
Mereka bersikeras tidak mau menerima dan mengakui memandang rendah orang lain. Rasa iri atas popularitas
Yesus sebagai Mesias. Mereka menganggap Kristus hanya orang lain juga bisa menjadikan kita tidak mau belajar dari
anak Yusuf si tukang kayu yang merusak kepopuleran orang itu, bahkan bisa jadi membuat kita melakukan
mereka. tindakan tidak terpuji, seperti kejahatan. Gengsi pun bisa
menjadi sumbatan bagi kita untuk mengakui dan menerima
Bukan saja mereka, tetapi para hamba mereka juga anugerah Tuhan lewat hal-hal yang sederhana.
melakukan hal serupa bahkan mengolok-olokkan Dia dan
memukuli-Nya (ay. 63). Hari ini kita diajak untuk merenung dan merefleksikan
sumbatan apa saja yang ada dalam diri kita yang bisa
Padahal hukum saat itu adalah seorang tahanan tidak boleh menghalangi anugerah Allah bekerja dalam diri kita.
diapa-apakan sebelum dijatuhi hukuman secara resmi.
Mari kita memohon kasih dan pertolongan Tuhan agar
Tetapi, Tuhan kita menjadi korban dari penjaga yang tidak semua sumbatan itu bisa terlepas dari diri kita sehingga kita
bertanggungjawab, yang bertugas di antara berakhirnya dapat berpikir positif atas segala hal yang terjadi dalam
pemeriksaan oleh Imam Besar dan penampilan-Nya di hidup.
depan Pilatus.
Kita patut meminta pertolongan Tuhan, sehingga
Mereka tidak membiarkan Dia beristirahat barang satu peristiwa dimana Tidak ada kesalahan apapun yang
menit pun, sekalipun Ia belum tidur semalam-malaman.
terdapat pada-Nya. Tidak ada tuduhan pidana dan
Mereka juga tidak membiarkan Dia menenangkan diri,
perdata yang dapat menghukum-Nya. Yesus dihukum
meskipun Ia akan segera diadili. Ia juga tidak diberi waktu
untuk mempersiapkan diri menghadapi sidang mahkamah semata-mata karena siapa Dia sebenarnya, karena
itu. Mereka menjadikan Dia bahan lawakan mereka. Malam hati yang tidak mau terbuka pada-Nya, tidak menjadi
yang menyengsarakan diri-Nya ini akan menjadi malam bagian dari hidup kita.
sukacita bagi mereka.
Hidup adalah sebuah pilihan: memilih untuk berada dalam
Mereka menutupi muka-Nya, dan sesuai dengan keadaan yang baik atau buruk. Mari kita pilih yang baik
kebiasaan permainan saat itu, orang-orang muda yang ada seperti kehendak-Nya
di antara mereka akan terus memukuli wajah-Nya sampai
Ia dapat menyebutkan nama orang yang memukul-Nya
(ay. 64).

Hal ini dilakukan untuk memperolokkan jabatan kenabian-


Nya, bahwa Ia bisa bernubuat dan memiliki pengetahuan
tentang hal-hal rahasia seperti yang dikatakan orang
mengenai diri-Nya.

Jikalau Engkau adalah Mesias. Lukas melaporkan adanya


dua pertanyaan dari Sanhedrin. Pertanyaan yang satu ini,
apabila dijawab dengan mengiyakan dapat dianggap
sebagai pengakuan berkhianat, sebab setiap mesias
dianggap berkemungkinan memimpin suatu pemberontakan
melawan pemerintah Roma.

Tapi intinya adalah mereka sama sekali tidak mau


mendengar kritik dan teguran dari Kristus. Mereka
menutup hati mereka. Kekerasan hati itu terjadi karena

Anda mungkin juga menyukai