Anda di halaman 1dari 4

Asma Devi Puspita

Cgp angkatan 4
Kab. Pesisir Selatan.

Modul 3.2.a.9 Koneksi Antar Materi - Pemimpin Dalam Pengelolaan Sumber Daya

Pengelolaan sumber daya yang dimiliki oleh sekolah dapat di simpulkan menjadi 2 yang
pertama Pendekatan berbasis kekurangan/masalah (Deficit-Based Thinking) akan memusatkan
perhatian kita pada apa yang mengganggu, apa yang kurang, dan apa yang tidak bekerja.
Berdasarkan pendekatan ini pandangan yang dilakukan dimulai dari ketidaknyamanan,
pendekatan ini lebih mengarah bagaimana kita menciptakan solusi untuk mengatasi masalah-
masalah yang ada di sekolah.

Dan yang kedua adalah Pendekatan berbasis aset (Asset-Based Thinking) adalah sebuah
konsep yang dikembangkan oleh Dr. Kathryn Cramer, seorang ahli psikologi yang menekuni
kekuatan berpikir positif untuk pengembangan diri.
Pendekatan ini merupakan cara praktis menemukan dan mengenali hal-hal yang positif dalam
kehidupan, dengan menggunakan kekuatan sebagai tumpuan berpikir, kita diajak untuk
memusatkan perhatian pada apa yang bekerja, yang menjadi inspirasi, yang menjadi kekuatan
ataupun potensi yang positif.

Keselarasan dan keharmonisan pada sekolah dapat terwujud apabila kita mampu
memanfaatkan sumber daya yang ada, dan kita wujudkan menjadi sebuah aset serta saya
simpulkan yang termasuk dalam kelompok Biotik adalah: Murid, Guru, Kepala sekolah,
pengawas dan komite sekolah.
Faktor-faktor dalam kelompok Abiotik adalah: Sarana Prasarana dan keuangan. Ini merupakan
contoh artinya ada kolaborasi antara sesuatu yang hidup dan tak hidup.

Kemandirian dari suatu komunitas untuk dapat menyelesaikan tantangan yang dihadapinya
dengan bermodalkan kekuatan dan potensi yang ada di dalam diri mereka sendiri disebut
Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset.
Pendekatan ini berfokus pada Potensi Aset/sumber daya yang dimiliki oleh sekolah dalam hal
ini adalah ekosistem yang ada di sekolah.
Pendekatan Komunitas Berbasis Aset ini sangat cocok di terapkan di sekolah, karena ternyata
banyak sekali aset yang dapat dijadikan kekuatan untuk menciptakan sekolah yang lebih baik,
adapun 7 aset yang ada sebagai berikut:

Modal Manusia
Modal Sosial
Modal Fisik
Modal Lingkungan Atau Alam
Modal Finansial
Modal Politik
Modal Agama dan Budaya
Kesimpulan Terkait Materi Pemimpin Pembelajaran Dalam Pengelolaan Sumber Daya

Menjadi seorang pemimpin harus mampu meningkatkan rasa kepekaan terhadap kondisi dan
situasi yang ada di sekolah, karena berdasarkan inilah kita akan mampu melakukan tindakan
yang tepat untuk kemajuan sekolah.

Dan kolaborasi harus dilakukan untuk mewujudkannya kita tidak bisa berjalan sendiri, kita perlu
bergotong royong memanfaatkan segala potensi yang ada di sekolah. Melalui sebuah aksi
nyata dari tindakan yang terkecil sampai hal yang lebih kompleks.

Kita harus fokus pada aset dan kekuatan, Membayangkan masa depan, Berpikir tentang
kesuksesan yang telah diraih dan kekuatan untuk mencapai kesuksesan tersebut,
Mengorganisasikan kompetensi dan sumber daya dalam hal ini adalah aset.

Hubungan antara sebelum dan sesudah mempelajari modul ini

Sebelum belajar modul ini saya seringkali berpikir bahwa untuk memulai sesuatu hal kita
melangkah dari mewujudkan solusi untuk memecahkan masalah, sehingga dalam tindakan
yang dilakukan selalu berpikir berbasis masalah, sehingga setelah saya mempelajari modul ini
saya tersadar bahwa banyak sekali potensi yang dapat kita gali untuk mewujudkan sekolah
yang berkualitas dan menyenangkan.

Hubungan dengan Materi Pada Modul-Modul sebelumnya:


Hubungan dengan Filosofi Ki Hajar Dewantara

Ki Hajar Dewantara memandang pendidikan sebagai suatu proses menuntun segala kodrat
pada anak,hidup tumbuhnya anak itu diluar dari kecakapan atau kehendak kita sebagai
pendidik,setiap anak adalah mahluk ,manusia dan benda hidup yang hidup dan bertumbuh
menurut kodratnya sendiri.

Karenanya, sebagai seorang pendidik,kita hanyalah sebagai pamong dalam pembelajaran yang
bisa menjadi teladan, pendorong, dan penyemangat bagi anak didiknya. Seorang pemimpin
harus mampu mengelola salah satu aset yang dimiliki sekolah yaitu modal manusia baik guru
maupun murid.

Seorang Pemimpin harus bisa mendorong para guru melaksanakan pembelajaran yang
berpihak kepada murid sehingga murid dapat berkembang sesuai kodratnya

Hubungan dengan Nilai dan Peran Guru Penggerak

Peran Guru penggerak sebagai pemimpin pembelajaran harus bisa menerapkan nilai-nilai guru
penggerak dalam kesehariannya seperti mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, dan berpihak
pada murid. Dengan diterapkan nilai-nilai ini maka sekolah akan dapat mewujudkan murid yang
memiliki profil pelajar Pancasila.

Hubungan dengan Visi Guru Penggerak

Seorang pemimpin haruslah bisa menyusun Visi dan misi yang berpihak pada murid sebagai
Aset manusia yang ada disekolah. seorang pemimpin akan dapat melakukan perubahan
menjadikan sekolah berbasis sumber daya yang mampu menggerakkan seluruh warga sekolah
untuk melakukan perubahan yang akan berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran.

Hubungan Dengan Pembelajaran Berdiferensiasi, Sosial Emosional, dan Coaching

Pembelajaran berdiferensiasi mengelola sumber daya sesuai minat dan bakat dari murid
sehingga menghasilkan pembelajaran yang berkualitas dan berdampak pada murid.
Pembelajaran sosial emosional, melihat Potensi-potensi dan kekuatan yang dimiliki oleh siswa
dapat kita kembangkan lebih jauh lagi dengan memperhatikan sisi sosial emosional siswa.

Hubungan dengan coaching, diperlukan dalam menggali potensi yang dimiliki oleh siswa untuk
dapat dikembangkan agar supaya siswa akan dapat berkembang dengan maksimal

Hubungan Dengan Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

Sebagai Pemimpin Pembelajaran mampu mengambil keputusan yang memerdekakan murid


seutuhnya dan mengambil keputusan Berdasarkan nilai kebajikan universal, memperhatikan
Paradigma, Prinsip, langkah-langkah pengambilan dan pengujian keputusan serta Bertanggung
jawab sebagai pemimpin yang bijaksana.

Rencana perubahan secara rinci dengan menggunakan format BAGJA.

B-uat pertanyaan (Define)

Apa saja sumber daya SMA N 2 PAINAN yang bisa digunakan untuk menciptakan
pembelajaran yang berpihak pada murid?

Tindakan yang dilakukan: Menganalisis 7 modal utama milik sekolah yang bisa digunakan untuk
menciptakan sekolah yang aman, nyaman dan menyenangkan.

A-mbil pelajaran (Discover)

Bagaimana cara untuk menganalisis sumber daya yang dimiliki oleh SMA N 2 PAINAN?

Tindakan yang dilakukan : Menjalin kolaborasi dengan teman sejawat untuk menganalisa 7
modal utama sumber daya yang bisa dimanfaatkan oleh sekolah.
G-ali mimpi (Dream)

Apa yang bisa dilakukan untuk menciptakan kelas yang aktif, nyaman dan menyenangkan?

Tindakan yang dilakukan : Memetakan kebutuhan murid sehingga pembelajaran bisa


disampaikan dengan maksimal sesuai dengan kondisi setiap murid. 

J-abarkan rencana (Design)

Bagaimana caranya menciptakan pembelajaran yang berpihak pada murid dengan


menggunakan sumber daya yang ada? Siapa saja yang bisa diajak berkolaborasi?

Tindakan yang dilakukan : Mendalami materi yang akan diberikan pada murid. Mengidentifikasi
sumber daya apa saja yang bisa digunakan sebagai media pembelajaran interaktif.
Menggunakan modal manusia untuk menunjang pembelajaran.

A-tur eksekusi (Deliver)

Siapa yang dilibatkan dalam mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid dengan
menggunakan tujuh modal utama SMA N 2 PAINAN?

Tindakan yang dilakukan: Saya akan mensosialisasikan pembelajaran materi yang didapat di
guru penggerak pada rekan sesama guru untuk mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada
anak. Kami akan bersama-sama menganalisis kemudianmenggunakan tujuh modal utama
sumber daya yang bisa dimanfaatkan untuk sekolah.

Anda mungkin juga menyukai