Universitas Lampung (UNILA) merupakan universitas negeri pertama di Lampung yang berdiri
pada 23 September 1965 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu
Pengetahuan tentang berdirinya Universitas Lampung. Unila dalam melanjutkan fungsinya
sebagai lembaga yang memenuhi tri darma perguruan tinggi yaitu pengajaran, penelitian dan
pengabdian, telah menetapkan Visi dan misi yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan
Jangka Panjang (RPJP) Unila 2005-2025. Adapun Visi dari Universitas Lampung yaitu:
Unila sebagai perguruan tinggi, memiliki tugas menyelenggarakan pendidikan akademik dan
dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam berbagai rumpun ilmu pengetahuan dan
teknologi dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi. Adapun
fungsinya yaitu:
a) Menetapkan dan mempertimbangkan pelaksanaan kebijakan akademik
b) Menetapkan kebijakan non-akademik dan pengelolaan Unila
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya tersebut, Unila memiliki Biro sebagai unsur pelaksana
administrasi Unila di bawah Rektor yang menyelenggarakan pelayanan teknis dan administratif
kepada seluruh unsur di lingkungan Unila. Salah satu Biro yang membantu Unila dalam
menjalankan tugasnya yaitu Biro Umum dan Keuangan yang menjalankan tugasnya yaitu
melaksanakan urusan keuangan, kepegawaian, ketatausahaan, kerumahtanggaan, hukum
ketatalaksanaan, dan pengelolaan barang milik negara.
Unila dalam mencapai tujuan organisasinya memiliki unsur pembantu pimpinan yang
melakukan sebagian pekerjaan yang menjadi tanggung jawab pimpinan untuk mencapai tujuan
organisasi, salah satunya adalah ASN. Salah satu jabatan ASN yang tergabung dan ditugaskan
di Universitas Lampung adalah Analis Barang Milik Negara (Analis BMN). Analis BMN ini
memiliki fungsi yaitu melakukan kegiatan yang meliputi pengumpulan, pengklasifikasian, dan
penelaahan untuk menyimpulkan dan menyusun rekomendasi di bidang barang milik negara.
Adapun tugasnya adalah sebagai berikut:
a) Menganalisis kebutuhan barang milik negara;
b) Menyusun instrumen pengumpulan dan pengolahan data barang milik negara;
c) Mengidentifikasi masalah dalam pengelolaan barang milik negara;
d) Menyusun bahan fasilitasi petunjuk pelaksanaan pengelolaan barang milik negara;
e) Menyusun konsep laporan pengelolaan barang milik negara;
f) Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai pertanggungjawaban
pelaksanaan.
Universitas Lampung, memiliki nilai-nilai organisasi yang tertuang dalam Revisi RPJP Unila
2005-2025, yaitu:
Adapun nilai-nilai sub-organisasi dibawah naungan Universitas Lampung merujuk pada nilai-
nilai organisasi Universitas Lampung.
ANALISIS ISU INSTANSI
A. IDENTIFIKASI ISU
B. ANALISIS ISU
Alat analisis isu yang digunakan dalam menganalisis kriteria isu ini adalah dengan metode USG
(Urgency, Seriousness, Growth).
2) Seriousness merupakan ukuran seberapa serius suatu isu harus dibahas dengan
dikaitkan akibat yang ditimbulkan.
3) Growth merupakan ukuran sebesar besar kemungkinan terburuk jika suatu isu tidak
segera diselesaikan.
Penilaian secara USG ini dinilai berdasarkan pemberian bobot dengan rentang skor 1-5, seperti
dalam tabel berikut:
Bobot Keterangan
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
Kriteria
No Penilaian Masalah Jumlah Rank
U S G
Kurang efektifnya pengumpulan laporan
penggunaan persediaan di setiap anak
1 Satker sehingga penyerahan laporan 4 5 4 13 1
menjadi terlambat
Rendahnya semangat petugas dalam
2 3 3 3 9 4
mencetak laporan akhir
Kurangnya koordinasi antara pihak 1
dengan yang lainnya terkait pembuatan
3 label dan penomoran barang milik 4 3 3 10 3
negara
Matriks analisis USG memberikan hasil bahwa prioritas utama permasalahan adalah “Kurang
efektifnya pengumpulan laporan penggunaan persediaan di setiap anak satker”. Tujuan dari
dibuatnya laporan penggunaan persediaan ini adalah untuk memenuhi kewajiban kami sebagai
pengguna barang untuk melaporkannya dengan tepat wktu kepada pihak pengelola barang pada
setiap akhir periode pelaporan. Dampak dari terlambatnya pengumpulan laporan maka Universitas
Lampung akan dikenakan sanksi denda keterlambatan penyerahan laporan atau bahkan operasional
di periode berikutnya yang mungkin akan terhambat. Hal ini menjadi suatu alasan pentingnya
pengumpulan laporan tepat waktu diprioritaskan dalam penyelesaian masalah agar terhindar dari
sanksi-sanksi yang berimbas pada kelancaran operasional periode berikutnya.
D. ANALISIS PENYEBAB