Anda di halaman 1dari 13

PERSPEKTIF VOL. VII NO. 2.

September 2009

AUDIT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER

Ahmad Yani
AMIK BSI Tanggerang
Jl. Otto Iskandar Dinata No. 25, Tanggerang,
Indonesia Email: amyani05@yahoo.com

Abstrak
Audit Information System Accounting bases on computer is a systematic process for in objective get and
evidence evaluation hits statement of action subject and transaction that economy value, to ascertain
compatibility level between statement referred [as] and criterion result that was established, and communicate
reult to users that have interest (American Accounting Association). Audit is conducted by internal auditor and
auditor external. Responsible Internal auditor to help the party of management improves effectivity and
efesiensi organisasional, entered help design and mengimplementasikan Information system Akuntansi that give
contribution at company aims. External Auditor responsible at interested parties to company and investor,
despite that indirectly have interest in Information system efectivity Accountany in company. Internal audit
Existence in business organization (company) is to sufficiency evaluation and effectivity of operation system
internal company, and specify facility from responsibility execution that really conducted. Type of internal audit
activity in company cover financial audit, information system audit and operational audit or management.
Whereas audit processes covers step: plan, collect evidence, evidence evaluation and communicate audit result
to the party of management.
Keywords: Audit Information System Accounting Bases on Computer

Audit Sistem Informasi Akuntansi berbasis komputer adalah sebuah proses sistematis untuk secara
objektif mendapatkan dan mengevaluasi bukti mengenai pernyataan perihal tindakan dan transaksi yang bernilai
ekonomi, untuk memastikan tingkat kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan hasil kriteria yang telah
ditetapkan, serta mengkomunikasikan hasil-hasinya pada para pemakai yang berkepentingan (American
Accounting Association). Audit dilakukan oleh auditor internal dan auditor eksternal. Auditor internal
bertanggungjawab untuk membantu pihak manajemen meningkatkan efektivitas dan efesiensi organisasional,
termasuk membantu mendesain dan mengimplementasikan Sistem Informasi Akuntansi yang memberikan
kontribusi pada tujuan perusahaan. Auditor eksternal bertanggungjawab pada pihak-pihak yang berkepentingan
terhadap perusahaan dan investor, disamping itu secara tidak langsung berkepentingan dalam efektifitas Sistem
Informasi Akuntansi dalam perusahaan. Keberadaan audit internal dalam organisasi bisnis (perusahaan) adalah
untuk mengevaluasi kecukupan dan efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan, serta menetapkan
keleluasaan dari pelaksanaan tanggung jawab yang benar-benar dilakukan. Jenis kegiatan audit internal dalam
perusahaan meliputi audit keuangan, audit sistem informasi dan audit operasional atau manajemen. Sedangkan
proses-proses audit meliputi langkah: merencanakan, mengumpulkan bukti, mengevaluasi bukti dan
mengkomunikasikan hasil audit kepada pihak manajemen.
Kata kunci: Audit SIA Berbasis Komputer

I. PENDAHULUAN dengan perencanaan teliti serta pemilihan dan


pelaksanaan teknik yang tepat dengan hati-hati.
Pemanfaatan teknologi informasi (TI) dalam Dalam membuat rekomendasi, auditor membuat
Sistem Informasi Akuntansi sangat mempengaruhi kriteria-kriteria, seperti prinsip-prinsip manjemen
metode dan prosedur yang ada dalam sistem itu dan pengendalian sebagai dasar evaluasi.
sendiri. Dalam Sistem Informasi Akuntansi yang Para auditor biasanya mengaudit di luar
terkomputerisasi akan terjadi penggabungan komputer (audit around the computer), dan
prosedur dan tugas yang tidak dapat dilakukan pada mengabaikan komputer serta program-program
Sistem Informasi Akuntansi manual. Oleh yang digunakan. Dengan kata lain yang menjadi
karenanya pengendalian intern pada Sistem fokus perhatian para auditor adalah catatan dan
Informasi Akuntansi yang sudah berbasis komputer output dari SIA tersebut, dan berpikir bila keluaran
juga akan berbeda dengan yang masih manual. (output) dari sistem tersebut telah benar dihasilkan
Demikian pula dengan audit yang dilakukan pun dari input sistem, maka pemrosesan yang dilakukan
akan sangat berbeda. Audit yang dilakukan dalam sistem pasti handal. Dalam kasus ini ada
terhadap Sisten Informasi Akuntansi berbasis pendekatan yang lebih baru, yaitu audit melalui
komputer dilakukan oleh auditor internal komputer (audit through the computer),
perusahaan itu sendiri dan juga dilakukan oleh menggunakan komputer untuk memeriksa
auditor eksternal independen. Audit membutuhkan kecukupan pengendalian terhadap suatu sistem,
pendekatan langkah perlangkah yang dibentuk data dan output. Dalam tulisan ini Penulis akan

1
PERSPEKTIF VOL. VII NO. 2. September 2009

membahas audit terhadap Sistem Informasi IV. HASIL PEMBAHASAN


Akuntansi berbasis komputer berdasarkan
prespektif dari auditor internal. Pembahasan akan 4.1. Standar-Standar Audit Internal
meilputi jenis kegiatan audit apa saja yang
dilakukan oleh auditor internal, tinjauan meyeluruh Berdasarkan Institute of Internal Auditor (IIA),
dari proses audit mulai dari perencanaan audit, tujuan dari audit internal adalah untuk
pengumpulan bukti, evaluasi bukti audit sampai mengevaluasi kecukupan dan efektivitas sistem
dengan mengkomunikasikan hasil audit dengan pengendalian internal perusahaan, serta
pihak manajemen perusahaan serta berfokus pada menetapkan keleluasaan dari pelaksanaan tanggung
berbagai konsep dan teknik yang digunakan dalam jawab yang benar-benar dilakukan. Garis besar dan
melakukan audit terhadap Sistem Informasi tanggung jawab auditor internal menurut IIA
Akuntansi perusahaan. Kemudian dibahas juga adalah sebagai berikut:
bagaimana peranan Teknologi Informasi terhadap 1. Melakukan tinjauan atas keandalan dan
audit Sistem Informasi Akuntansi (SIA) berbasis integritas informasi operasional dan keuangan,
komputer. serta bagaimana hal tersebut diidentifikasi,
diukur, diklasifikasi dan dilaporkan.
II. TINJAUAN PUSTAKA 2. Menetapkan apakah sistem telah didesain
untuk sesuai dengan kebijakan operasional dan
Menurut Marshall (2006:434) Audit adalah pelaporan, perencanaan, prosedur, hokum, dan
proses sistematis untuk secara objektif medapatkan peraturan yang berlaku.
dan mengevaluasi bukti mengenai pernyataan 3. Melakukan tinjauan mengenai bagaimana asset
tindakan dan kegiatan ekonomi, untuk memastikan dijaga, dan memverifikasi keberadaan asset
tingkat kesesuaian hubungan antara pernyataan tersebut.
tersbut dengan kriteria yang telah dibuat dan 4. Mempelajari sumber daya perusahaan untuk
mengkomunikasikan berbagai hasil dengan semua menetapkan seberapa efektif dan efesien
pihak yang berkepentingan. mereka gunakan.
Menurut Marshall (2006:473) SIA adalah 5. Melakukan tinjauan atas operasional dan
sumber daya manusia dan modal dalam organisasi program perusahaan, untuk menetapkan
yang bertanggung jawab untuk (1) persiapan apakah mereka dilaksanakan sesuai rencana
informasi keuangan dan (2) informasi yang dan apakah mereka dapat memenuhi tujuan-
diperoleh dari mengumpulkan dan memproses tujuan mereka.
berbagai transaksi perusahaan. Sebagian besar organisasi bisnis
Menurut Marshall (2006:434) audit sistem (perusahaan) sekarang ini telah menggunakan
informasi (information system audit) adalah Sistem Informasi Akuntansi berbasis komputer
tinjauan pengendalian umum dan aplikasi atas untuk memproses, menyimpan, dan mengendalikan
suatu SIA, untuk menilai pemenuhan kebijakan dan informasi perusahaan. Untuk mecapai tujuan
prosedur pengendalian internal serta seperti yang telah digariskan oleh IIA, seorang
keefektivitasannya untuk menjaga aset. auditor internal harus memiliki kualifikasi untuk
memeriksa seluruh elemen Sistem Informasi
III. METODE PENELITIAN Akuntansi (SIA) yang terkomputerisasi dengan
menggunakan komputer sebagai alat bantu untuk
1. Studi Literatur mencapai tujuan-tujuan dari audit yang dilakukan.
Studi literatur dilakukan dengan membaca Dengan kata lain keahlian dalam bidang komputer
buku literatur tentang audit Sistem Informasi merupakan suatu hal yang sangat penting bagi
Akuntansi berbasis komputer, Selain itu juga seorang auditor internal yang akan melakukan audit
melakukan pencarian data di Internet tentang, terhadap Sistem Informasi Akuntansi yang sudah
pelaksanaan audit Sistem Informasi berbasis berbasis komputer.
komputer.
2. Observasi 4.2. Kegiatan Audit Internal
Observasi dilakukan dalam bentuk observasi
non perilaku yaitu dengan mengambil data- Menurut Marshall (2006:390), jenis-jenis
data sekunder yang terdapat di internet kegiatan yang dilakukan dalam audit internal
kemudian menganalisa data tersebut terhadap suatu perusahaan meliputi kegiatan
3. Pengambilan kesimpulan sebagai berikut:
Setelah proses analisa telah selesai dilakukan, 1. Audit Keuangan
maka dilakukan pengambilan kesimpulan Yaitu memeriksa keandalan dan integritas
dengan cara menarik kesimpulan dari analisa catatan-catatan akuntansi (baik informasi
data telah dilakukan sebelumnya. keuangan dan operasional) dan
menghubungkannya dengan standar pertama
dari kelima standar lingkup audit internal.

2
PERSPEKTIF VOL. VII NO. 2. September 2009

2. Audit Sistem Informasi laporan keuangan. Sebuah perusahaan


Yaitu melakukan tinjauan atas pengendalian yang memiliki pengendalian internal
terhadap Sistem Informasi Akuntansi untuk lemah akan memiliki banyak resiko
menilai kesesuaiannya dengan kebijakan dan pengendalian daripada perusahaan dengan
prosedur pengendalian serta efektivitas dalam pengendalian internal yang kuat.
menjaga asset perusahaan. Lingkupnya secara c. Resiko pendeteksian, yaitu resiko yang
garis besar berhubungan dengan standar kedua timbul akibat tidak dapat terdeteksinya
dan ketiga dari IIA. sebuah kesalahan atau kesalahan
3. Audit Operasional atau Manajemen penyajian oleh auditor dan prosedur audit
Yaitu berkaitan dengan penggunaan secara yang dibuat.
ekonomis dan efesien sumber daya, serta
pencapaian sasaran dan tujuan yang telah Untuk mematangkan tahap perencanaan,
ditetapkan. Lingkupnya berhubungan dengan sebuah program audit awal dipersiapankan
standar ke-empat dan ke-lima dari IIA. untuk mencapai tujuan audit dan untuk
meminimalkan resiko-resiko audit. Suatu
4.3. Tinjauan Menyeluruh Proses Audit anggaran waktu dipersiapkan, dan para
anggota staf akan ditugaskan untuk
Urutan kegiatan yang dilakukan dalam melaksanakan langkah-langkah audit tertentu.
melakukan audit terhadap Sistem Informasi
Akuntansi berbasis komputer meliputi empat 2. Mengumpulkan Bukti Audit
langkah utama, yaitu: merencanakan audit, Tahap pengumpulan bukti ini memerlukan
mengumpulkan bukti audit, mengevaluasi, serta waktu proses relative lama bila dibandingkan
mengkomunikasikan hasil audit itu sendiri dengan dengan tahapan kegiatan lainnya. Ada
pihak manajemen. beberapa metode-metode yang paling umum
1. Merencanakan Audit digunakan untuk mengumpulkan bukti audit,
Tujuan dari perencanaan audit adalah untuk yaitu:
menetapkan mengapa, bagaimana, kapan, dan a. Pengamatan atas berbagai kegiatan yang
oleh siapa audit akan dilaksanakan (4W = why, diaudit.Contohnya dengan memperhatikan
how, when, who). Langkah pertama yang cara pegawai memasuki lokasi computer
dilakukan adalah menetapkan lingkup dan atau bagaimana personil pengendalian
tujuan audit itu sendiri. Contohnya lingkup data menangani kegiatan pemrosesan data.
audit sebuah perusahaan terbuka meluas b. Melakukan tinjauan atas dokumentasi. Hal
hingga ke para pemegang saham perusahaan ini dilakukan untuk dapat memahami
dengan tujuan mengevaluasi kejujuran bagaimana suatu Sistem Informasi
penyajian laporan keuangan. Sebaliknya audit Akuntansi atau Sistem Pengendalian
internal mungkin memeriksa seluruh divisi, Internal berfungsi.
departemen tertentu, atau sebuah aplikasi c. Melakukan diskusi. Diskusi ini perlu
komputer. Audit internal dapat berfokus pada dilakukan dengan para pegawai mengenai
pengendalian internal, informasi keuangan, pekerjaan mereka dan bagaimana mereka
kinerja operasional, atau beberapa kombinasi melaksanakan beberapa prosedur tertentu.
dari ketiga audit tersebut. Sebuah audit harus d. Kuesioner. Yaitu dilakukan untuk
direncanakan sebaik mungkin agar sebagian mengumpulkan data tertentu mengenai
besar kegiatan audit berfokus pada area-area system terkait yang sedang dilakukan
yang memiliki factor-faktor resiko tertinggi. audit.
Ada tiga jenis resiko dalam melakukan audit, e. Pemeriksaan fisik. Yaitu memeriksa
yaitu: jumlah dan kondisi asset berwujud
a. Resiko inheren, yaitu toleransi atas resiko perusahaan seperti perlengkapan,
yang material dengan mempertimbangkan persediaan, atau kas.
ketidakberadaan pengendalian. f. Melakukan konfirmasi. Yaitu meng-
Contohnya, sebuah sistem yang konfirmasi atas ketepatan informasi
menerapkan pemrosesan on-line, jaringan, tertentu, seperti saldo rekening,
software database, telekomunikasi, dan pelanggan, melalui komunikasi dengan
bentuk teknologi canggih lainnya, pihak ketiga yang independen.
memiliki lebih banyak resiko inheren g. Melakukan ulang prosedur. Yaitu untuk
daripada suatu sistem pemrosesan batch memveriverifikasi informasi kuantitatif
yang tradisional. dari beberapa catatan dan laporan, seperti
b. Resiko pengendalian, yaitu resiko yang total batch atau menghitung kembali
timbul dari kesalahan penyajian yang beban depresiasi tahunan.
material dan berdampak hingga ke h. Melakukan pembuktian. Yaitu untuk
struktur pengendalian internal serta mendapatkan validitas suatu transaksi

3
PERSPEKTIF VOL. VII NO. 2. September 2009

dengan cara memeriksa seluruh dokumen sebagaian besar merupakan masalah penilain.
pendukungnya, seperti pesanan Materialitas secara umum lebih penting untuk
pembelian, laporan penerimaan dan faktur audit eksternal, yang menekankan kejujuran
penjualan dari pemasok yang mendukung penyajian laporan keuangan, bukan untuk audit
transaksi utang usaha. internal, yang berfokus untuk menetapkan
i. Melakukan tinjauan analitis. Tinjauan tingkat kesesuaian dengan kebijakan
analitis atas hubungan dan tren antar manajemen.
informasi untuk mendeteksi hal-hal yang Auditor mencari keyakinan yang wajar bahwa
harus diselidiki lebih lanjut. tidak ada kesalahan yang material dalam
Sebuah audit biasanya akan menggunakan informasi atau suatu proses yang diaudit. Oleh
campuran berbagai prosedur. Contohnya, suatu karena sangat mahal untuk mencari kepastian
audit yang didesain untuk mengevaluasi yang lengkap, audit harus bersedia menerima
pengendalian internal Sistem Informasi Akuntansi sejumlah resiko bahwa kesimpulan audit tidak
akan menggunakan lebih banyak pengamatan, benar. Hal yang pnting untuk disadari bahwa
tinjauan atas dokumentasi, diskusi dengan para ketika resiko inheren atau pengendalian tinggi,
pegawai, dan pelaksanaan ulang rosedur auditor harus mendapatkan keyakinan yang
pengendalian. Suatu audit informasi keuangan akan lebih besar untuk mengimbangi ketidakpastian
berfokus pada pemeriksaan fisik, konfirmasi, dan resiko yang lebih besar. Dalam seluruh
pembuktian, tinjauan analitis, dan pelaksanaan tahapan audit, penemuan dan kesimpulan
ulang proses perhitungan saldo rekening dengan hati-hati didokumentasikan dalam
perusahaan. lembar kerja audit. Dokumentasi ini sangat
3. Mengevaluasi Bukti Audit penting pada tahap evaluasi untuk mencapai
Auditor mengevaluasi bukti yang dikumpulkan dan mendukung kesimpulan akhir.
dengan dasar tujuan audit tertentu, dan
memutuskan apakah bukti tersebut mendukung 4. Mengkomunikasikan Hasil Audit
kesimpulan atau tidak .Apabilla kurang Auditor memersiapkan laporan tertulis dan
mendukung, auditor akan merencanakan dan kadang lisan yang meringkas penemuan-
melaksanakan prosedur tambahan sampai bukti penemuan dan berbagai rekomendasi audit,
yang cukup dapat dikumpulkan untuk dengan referensi bukti pendukung dalam
membuat kesimpulan yang kuat. lembar kerja. Laporan ini disajikan kepada
Materialitas dan kepastian yang wajar pihak manajemen, komite audit, dewan
merupakan hal yang penting ketika ingin komisaris, dan pihak-pihak lain yang terkait.
memutuskan seberapa jauh kegiatan audit Setelah hasil audit dikomunikasikan, para
dibutuhkan dan kapan saat untuk mengevaluasi auditor sering kali melaksanakan penelitian
bukti . Oleh karena kesalahan selalu ada pada lanjut untuk memastikan bahwa rekomendasi
sistem manapun, para auditor berfokus untuk mereka telah diimplementasikan.
mendeteksi dan melaporkan kesalahan-
kesalahan yang memiliki dampak signifikan Untuk lebih jelas kegiatan yang ada dalam
pada intrepretasi pihak manajemen atas tinjauan menyeluruh dari suatu proses audit bisa
temuan-temuan audit. Menetapkan dilihat dalam gambar berikut ini:
materialitas, yaitu mengenai apa yang penting
dan tidak penting berdasarkan situasi,

Gambar 2.1 Proses Audit

4
PERSPEKTIF VOL. VII NO. 2. September 2009

4.4. Pendekatan Audit Berdasarkan Resiko (The atas kesalahan dan ketidak-beraturan yang dapat
Risk-Based Audit Approach) terjadi dan resiko. Pemahaman atas hal ini
memberikan dasar yang kuat untuk
Menurut Marshall (2006:394) dalam mengembangkan rekomendasi pada pihak
pendekatan audit berdasarkan resiko ini manajemen mengenai sistem pengendalian Sistem
memberikan kerangka logika untuk melaksanakan Informasi Akuntansi.
audit dengan tahapan sebagai berikut:
1. Tentukan ancaman-ancaman (kesalahan dan 4.5. Audit Sistem Informasi
ketidakberaturan) yang dihadapai Sistem
Informasi Akuntansi. Tujuan dari audit sistem informasi adalah
2. Identifikasi prosedur pengendalian yang untuk meninjau dan mengevaluasi pengendalian
diimplementasikan untuk meminimalkan setiap internal yang melindungi sistem tersebut. Ketika
ancaman dengan mencegah atau mendeteksi melaksanakan audit sistem informasi, para auditor
kesalahan dan ketidak beraturan. harus memastikan tujuan-tujuan berikut:
3. Evaluasi prosedur pengendalian. Meninjau 1. Perlengkapan keamanan melindungi
dokumentasi sistem dan wawancara dengan perlengkapan komputer, program, komunikasi,
personil yang tepat untuk menetapkan apakah dan data dari akses yang tidak sah, modifikasi
prosedur yang dibutuhkan ada atau tidak ada. atau penghancuran.
Kemudian uji pengendalian dilaksanakan 2. Pengembangan dan perolehan program
untuk menetapkan apakah prosedur-prosedur dilaksanakan sesuai dengan otrisasi khusus dan
itu telah diikuti dengan baik. Uji ini terdiri dari umum dari pihak manajemen.
berbagai kegiatan seperti mengamati 3. Modifikasi program dilaksanakan dengan
operasional sistem, memeriksa dokumen, otorisasi dan persetujuan dari pihak
catatan, dan laporan, memeriksa beberapa manajemen.
sampel input dan output sistem, serta 4. Pemrosesan transaksi, file, laporan, dan catatan
menelusuri transaksi di sepanjang sistem. komputer lainnya telah akurat dan lengkap.
4. Evaluasi kelemahan (kesalahan dan ketidak 5. Data sumber yang tidak akurat atau yang tidak
beraturan yang tidak terungkap oleh prosedur memiliki otorisasi yang tepat diidentifikasi dan
audit dan saran pada klien. Langkah ini ditangani sesuai dengan kebijakan manajerial
berfokus pada resiko pengendalian apakah yang telah ditetapkan.
sistem pengendalian secara keseluruhan 6. File data komputer telah akurat, lengkap, dan
menangani hal-hal tersebut tidak. Apabila dijaga kerahasiaannya.
kekurangan pengendalian teridentifikasi,
auditor menanyakan tentang pengendalian Gambar berikut ini mengilustrasikan hubungan
pengmbang (compensating control) yang diantara ke-enam tujuan ini dengan komponen-
mengimbangi kekurangan tersebut. komponen sistem informasi.
Pendekatan berdasarkan resiko untuk audit
memberikan para auditor pemahaman yang jelas

5
PERSPEKTIF VOL. VII NO. 2. September 2009

Tujuan 1: Keamanan Keseluruhan

Tujan 5: Data Sumber

Data Sumber

Entri Data

Tujuan 2: Pengembangan dan Perolehan programData Sumber


Progr

Pemrosesan

F
Output

Tujuan 3:Tujuan 4: Modifikasi ProgramPemrosesan Komputer Tujuan 6: File Data

Gambar 2.2. Komponen Sistem Informasi dan Tujuan Audit yang Berkaitan

4.6. Software Komputer untuk Audit spesifikasi dari auditor, menghasilkan program
Sofware yang khusus dibuat untuk melakukan yang melaksanakan fungsi-fungsi audit. CAS
audit terhadap Sistem Informasi Akuntansi yang idealnya sesuai untuk pemeriksaan file data yang
berbasis komputer disebut Computer Audit besar, untuk mengidentifikasi catatan-catatan yang
Software(CAS) atau Generalized Audit Software membutuhkan pemeriksaan audit lebih lanjut.
(GAS). Software ini khusus dibuat untuk para Untuk lebih jelasnya mengenai fungsi-fungsi
auditor dan sudah tersedia di pemasok software dan umum dari saoftware audit komputer ini disajikan
kantor akuntan publik besar. Pada dasaranya, CAS dalam tabel berikut:
ini adalah program komputer yang berdasarkan

Tabel 2.1. Fungsi-fungsi Umum Software Audit


Fungsi Penjelasan Contoh-contoh
Pemformatan Ulang Membaca data dalam format dan Membaca catatan persediaan dari
struktur data yang berbeda, serta database bagian pembelian dan
mengubahnya ke format dan struktur menubahnya ke file persediaan yang
yang umum dapat digunakan oleh
program GAS
Manipulasi File Menyortir berbagai catatan ke dalam Menyortir catatan persediaan berdasarkan
susunan yang berurutan, lokasi, menyatukan file transaksi
menyatukan berbagai file yang pelanggan dengan file utama bagian
diatur berdasarkan piutang usaha
perintah penyortiran yang sama

6
PERSPEKTIF VOL. VII NO. 2. September 2009

Perhitungan Melaksanakan keempat aritmatika Menghtung jumlah total file piutang usaha
dasar, menambah, mengurangi, klien, menghitung ulang penilaian persediaan

7
PERSPEKTIF VOL. VII NO. 2. September 2009

mengalikan dan membagi klien, menghitung ulang penyusutan yang


dilakukan klien, melakukan penambahan
total penggajian pegawai per departemen
Pemilihan Data Meninjau file data untuk menarik Mengidentifikasi rekening pelanggan yang
berbagai catatan yang memenuhi memiliki saldo melebihi batas kredit,
kriteria tertentu memilih seluruh transaksi pembelian yang
melewati jumlah uang tertentu
Analisa Data Memeriksa catatan untuk melihat Melaksanakan edit data atas file-file klien,
kesalahan atau nilai yang hilang, membandingkan file penggajian dan
membandigkan berbagai field daam kepegawaian untuk memeriksa konsistensi
catatan yang saling berhubunga untuk
melihat jika ada inkonsistensi
Pemrosesan File Memberikan kemampuan Menggunakan simulasi parallel untuk
pemrograman untuk pembuatan, memverifikasi bahwa perhitungan laba kotor
pembaruan, dan download file ke PC klien sudah benar, melakukan download atas
sampel catatan persediaan klien ke PC untuk
dianalisis lebih lanjut guna mendukung
perhitungan pengujian persediaan
Statistik Membagi catatan file berdasarkan Membagi rekening pelanggan berdasarkan
penilaian suatu barang, memilih sampel jumlah saldo rekening dan memilih sampel
statistic, menganaisis hasil sampling dari rekening yang telah dibagi-bagi tersebut
secara statistik sebagai konfirmasi audit
Pembuatan Laporan Memformat dan mencetak laporan serta Mempersiapkan analisis rasio dan trend
dokumen laporan keuangan, mempersiapkan daftar
umur piutang usaha, mempersiapkan
konfirmasi audit
Sumber: Marshall,2006:412

Sebagai gambaran pemrosesan software audit,


Marshall menggambarkan dalam gambaran umum
sebagai berikut:

8
PERSPEKTIF VOL. VII NO. 2. September 2009

Mendapatkan dokumen Database


Mentapkan tujuan audit Mendesain Lapran Audit Mengidentifikasi Kegiatan Audit

Tujuan2 Audit yang didokumentasi kan


Dokumentasi Database Desain Laporan Audit Spesifikasi Kegiatan Audit

Lembar Spesifikasi GAS


Lembar Spesifikasi Pengkodean

Monitor Masukan Data

Program GAS untuk Memasukan Data

Entri data untuk spesifikasi

Pengoperasia
G

n Pembuatan
Program Spesifikasi GAS

Program
Audit
Sumb

Pegoperasia
File

n Audit
Pertama

File Kerja Pengoperasian Tambahan Audit


Audit

Laporan Pengecualian Laporan Ringkasan Laporan Lain-lain


Dafar Sampel

Gambar 2.3. Gambaran Umum Pemrosesan GAS

4.7. Audit Operasional Atas Suatu SIA internal, sementara lingkup audit keuangan dibatasi
pada output sistem. Adapun lingkup audit
Tujuan audit operasional mncakup faktor- operasional lebih luas, meliputi seluruh aspek
faktor seperti efektivitas, efesiensi, dan pencapaian manajemen sistem informasi.
tujuan. Teknik dan prosedur yang digunakan dalam Langkah pertama yang dilakukan dalam audit
audit operasional hampir sama dengan yang operasional adalah perencanaan audit, yaitu masa
diterapkan dalam audit sistem informasi dan pembuatan lingkup dan tujuan audit, tinjauan awal
keuangan. Bedanya adalah bahwa lingkup audit atas sistem dilakukan, dan program audit sementara
sistem informasi dibatasi pada pengendalian
9
PERSPEKTIF VOL. VII NO. 2. September 2009

dipersiapkan.

1
PERSPEKTIF VOL. VII NO. 2. September 2009

1. Pengumpulan bukti mencakup kegiatan- simulasi ini kemudian dibandingkan dengan


kegiatan berikut ini: hasil pemrosesan sesungguhnya yang telah
2. Meninjau kebijakan dokumentasi operasional dilakukan oleh objek pemeriksaan. Dari hasil
3. Melakukan konfirmasi atas prosedur dengan perbandingan tersebut akan diketahui apakah
pihak manajemen serta personil operasional program atau sistem yang dipakai telah benar
4. Mengamati fungsi-fungsi dan kegiatan atau masih terdapat kesalahan atau
operasional penyimpangan.
5. Memeriksa rencana dan laporan keuangan 3. Pemasangan Modul Pemeriksaan.
serta operational Pemeriksa dapat memasang suatu modul atau
6. Menguji pengendalian program pemeriksaan ke dalam program
aplikasi untuk memantau secara otomatis
Pada tahap pengumpulan bukti, auditor sehingga dapat terhimpun data untuk keperluan
mengukur sistem yang sesungguhnya dengan pemeriksaan. Pemeriksa dapat menyimpulkan
sistem ideal, yaitu sistem yang mengikuti prinsip- apakah program aplikasi berjalan baik tanpa
prinsip terbaik dari manajemen sistem. Salah satu ada penyimpangan dari catatan log yang
pertimbangan yang penting adalah hasil-hasil dari dicetak secara berkala.
kebijakan serta praktik manajemen lebih signifikan 4. Pemakaian Perangkat Lunak Khusus untuk
dari kebijakan dan praktik mereka sendiri. Dengan Pemeriksaan (Audit software)
demikian apabila hasil yang baik dicapai melalui pemeriksa dapat menguji keandalan
kebijakan dan praktik yang secara teori lemah, dokumentasi dan berkas suatu objek
maka auditor harus secara hati-hati pemeriksaan.
mempertimbangkan apakah perbaikan yang Beberapa audit software yang biasa dipakai
direkomendasikan akan secara menyeluruh antara lain: Generalized Audit Software, Audit
mendokumentasikan penemuan-penemuan dan Command Language(ACL), audassist, IDEA-
kesimpulan-kesimpulan tersebut, serta Y.
mengkomunikasikan hasil audit dengan pihak
manajemen. Metode Tracing
Pemeriksa dapat melakukan penelusuran
4.8. Peranan Teknologi Informasi Terhadap terhadap suatu program atau sistem aplikasi untuk
Audit SIA Berbasis Komputer Dilihat dari menguji keandalan kebenaran data masukan dalam
Teknik-teknik Audit dengan Menggunakan pengujian ketaatan, pemeriksa mencetak daftar
Teknologi Informasi instruksi program yang dijalankan sehingga dapat
ditelusuri apakah suatu instruksi telah dijalankan
Beberapa teknik yang dapat dilakukan dalam selama proses.
pemeriksaan Eelektronik Data Processing, antara
lain: Metode Pemetaan (Mapping)
1. Pengujian dengan Data Simulasi Pemrogram dapat memasukkan kode-kode
Teknik ini dianggap paling efektif. Pemeriksa tertentu yang tidak dikehendaki yang disiapkan ke
dapat langsung memerika sistim pengolahan dalam program untuk kepentingannya. Dengan
dengan menggunakan transaksi simulasi diketahuinya bagian-bagian yang sedang bekerja
sebagai bahan pengujian. Beberapa program dan bagian-bagian yang tidak sedang bekerja
aplikasi diuji kemampuannya dalam tersebut maka dapat dipisahkan kode-kode yang
memproses data hingga dapat diketahui apakah tidak dikehendaki tadi kemudian menghapuskan-
program berjalan secara benar atau ditemukan nya.
kesalahan atau penyimpangan. Pemanfaatan
Fasiltas Pengujian Secara Terpadu Teknik ini Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK) atau
merupakan perluasan dari teknik pengujian Computer Assisted Audit Techniques (CAATs).
data. Transaksi simulasi digabung dengan Ada dua kondisi yang menyebabkan auditor
transaksi sebenarnya dengan cara memberikan perlu mempertimbangkan penggunaan TABK,
suatu kode khusus. Pemeriksaan dapat yaitu:
membandingkan hasil pengujian dengan 1. Tidak adanya dokumen masukan atau tidak
ketentuan yang ditetapkan dan dapat menilai adanya jejak audit (audit trail) dalam sistem
keandalan program aplikasi dan mengetahui informasi komputer.
apakah program aplikasi telah dilengkapi 2. Dibutuhkannya peningkatan efektivitas dan
dengan error detection. efisiensi prosedur audit dalam pemeriksaan.
2. Simulasi Paralel
Pemeriksa membuat simulasi pemrosesan Ada dua tipe Teknik Audit Berbantuan
dengan memanfaatkan program yang disusun Komputer (TABK) yang lebih umum digunakan
oleh pemeriksa, yaitu suatu model aplikasi dalam audit, yaitu:
yang dipakai secara rutin. Hasil pemrosesan 1. Perangkat lunak audit (audit software).

1
PERSPEKTIF VOL. VII NO. 2. September 2009

Perangkat lunak audit terdiri dari program


komputer yang digunakan oleh auditor sebagai Teknik Audit Berbantuan Komputer dapat
bagian prosedur auditnya. Untuk mengolah digunakan dalam pelaksanaan berbagai prosedur
data audit yang signifikan dan sistem akuntansi audit berikut ini:
entitas. Perangkat lunak audit dapat terdiri dari 1. Pengujian rincian transaksi dan saldo.
program pakar, program yang dibuat dengan 2. Prosedur review analitik.
tujuan khusus (purpose-written programs), dan 3. Pengujian pengendalian (test of contro/) atas
program utilitas (utility programs). Terlepas pengendalian umum sistem informasi
dari sumber program, auditor harus meyakini komputer - seperti, penggunaan data uji untuk
validitas program tersebut untuk tujuan audit menguji prosedur akses ke perpustakaan
sebelum menggunakan program tersebut. program (programlibraries).
Program paket (package programs) adalah 4. Pengujian pengendalian atas pengendalian
program komputer yang dirancang untuk aplikasi sistem informasi komputer seperti
melaksanakan fungsi pengolahan data yang penggunaan data uji untuk menguji
mencakup pembacaan file komputer, pemilihan berfungsinya prosedur yang telah diprogram.
informasi, pelaksanaan perhitungan, 5. Mengakses file, yaitu kemampuan untuk
pembuatan file data, dan pencetakan laporan membaca file yang berbeda record-nya dan
dalam suatu format yang telah ditentukan oleh berbeda formatnya.
auditor. Program yang dibuat dengan tujuan 6. Mengelompokkan data berdasarkan kriteria
khusus (purpose-written programs) adalah tertentu.
program komputer yang dirancang untuk 7. Mengorganisasi file, seperti menyortir dan
melaksanakan tugas audit dalam keadaan menggabungkan.
khusus. Program ini dapat disiapkan oleh 8. Membuat laporan, mengedit dan memformat
auditor, oleh entitas, atau oleh pemrogram luar keluaran.
yang ditugasi oleh auditor. Program utilitas 9. Membuat persamaan dengan operasi rasional
(utility programs) adalah program yang (AND; OR; =; < >; <; >; IF).
digunakan oleh entitas untuk melaksanakan
fungsi pengolahan umum seperti penyortasian, Pengetahuan, keahlian, dan pengalaman
pembuatan, dan pencetakan file. Program ini komputer yang dimiliki oleh auditor dalam
umumnya dirancang unruk tujuan audit. Lingkungan Sistem Informasi Komputer
2. Data uji (test data) untuk tujuan audit. menjelaskan tingkat keterampilan dan kompetensi
Data uji (test data). Dalam pelaksanaan auditor yang harus dimiliki bila melaksanakan
prosedur audit teknik data uji digunakan suatu audit dalam lingkungan sistem informasi
dengan cara memasukkan data ke dalam sistem komputer dan memberikan panduan bila
komputer entitas kemudian hasil yang mendelegasikan pekerjaan kepada asisten dengan
diperoleh dibandingkan dengan hasil yang keterampilan sistem informasi komputer atau bila
telah ditemukan sebelumnya. Contoh menggunakan pekerjaan yang dilaksanakan oleh
penggunaan teknik data uji adalah: auditor independen lain atau tenaga ahli yang
a. Data uji digunakan untuk menguji memiliki keahlian di bidang sistem informasi
pengendalian khusus dalam program komputer Secara khusus, auditor harus memiliki
komputer, seperti on-Line password dan pengetahuan memadai untuk merencanakan,
pengendalian akses data. melaksanakan, dan menggunakan hasil penggunaan
b. Transaksi uji yang dipilih dari transaksi Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK).
yang tidak diproses atau telah dibuat Tingkat pengetahuan yang harus dimiliki oleh
sebelumnya oleh auditor untuk menguji auditor tergantung atas kompleksitas dan sifat
karakteristik pengolahan tertentu yang TABK dan sistem akuntansi entitas. Oleh karena
dilakukan oleh entitas dengan sistem itu, auditor harus menyadari bahwa penggunaan
komputernya. Transaksi ini umumnya Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK)
diolah secara terpisah dari pengolahan dalam keadaan tertemu dapat mengharuskan
normal yang dilakukan oleh entitas. dimilikinya jauh lebih banyak pengetahuan
c. Transaksi uji yang digunakan dalam suatu komputer dibandingkan dengan yang dimilikinya
pengujian terpadu dengan cara dalam keadaan lain. Dalam mengevaluasi
menciptakan "dummy unit" (seperti efektivitas dan efisiensi suatu TABK auditor dapat
departemen atau karyawan) untuk mempertimbangkan daur hidup aplikasi TABK.
mempostingtransaksi uji ke dalam Perencanaan mula-mula, perancangan, dan
dummyunit tersebut dalam siklus pengembangan suatu TABK biasanya akan
pengolahan normal entitas. memberikan manfaat terhadap auditor periode
berikutnya. Jika waktu yang tersedia untuk
Manfaat Teknik Audit Berbantuan Komputer melaksanakan audit terbatas. Auditor dapat
(TABK) merencanakan penggunaan Teknik Audit

1
PERSPEKTIF VOL. VII NO. 2. September 2009

Berbantuan Komputer (TABK) karena program mengumpulkan bukti, mengevaluasi bukti dan
tersebut akan dapat memenuhi persyaratan waktu mengkomunikasikan hasil audit kepada pihak
lebih baik dibandingkan dengan prosedur lain. manajemen.
Pengendalian Penerapan Teknik Audit Berbantuan 5. Audit Sistem Informasi Akuntansi yang
Komputer (TABK) dan penggunaan nya harus berbasis komputer melalui komputer (audit
dikendalikan oleh auditor untuk memberikan through the computer), yaitu audit yang
keyakinan memadai bahwa tujuan audit dan menggunakan komputer untuk memeriksa
spesifikasi rinci Teknik Audit Berbantuan kecukupan pengendalian terhadap suatu
Komputer (TABK) telah terpenuhi, dan bahwa sistem, data dan output.
Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK) tidak 6. Software yang khusus dibuat untuk melakukan
dimanipulasi secara tidak semestinya oleh staf audit terhadap Sistem Informasi Akuntansi
entitas. Prosedur khusus yang diperlukan untuk yang berbasis komputer disebut Computer
mengendalikan penggunaan suatu Teknik Audit Audit Software(CAS) atau Generalized Audit
Berbantuan Komputer (TABK) akan tergantung Software (GAS).
atas aplikasi tersebut. 7. Ada dua kondisi yang menyebabkan auditor
perlu mempertimbangkan penggunaan Teknik
V. KESIMPULAN Audit Berbantuan Komputer (TABK) atau
Computer Assisted Audit Techniques
Beberapa hal yang dapat penulis simpulkan (CAATs). Kondisi yang dimaksud adalah yang
dari uraian atau pembahasan pada tulisan ini pertama, tidak adanya dokumen masukan atau
sebagai berikut: tidak adanya jejak audit (audit trail) dalam
1. Audit Sistem Informasi Akuntansi berbasis sistem informasi komputer. Kondisi yang
komputer adalah sebuah proses sistematis kedua karena dibutuhkannya peningkatan
untuk secara objektif mendapatkan dan efektivitas dan efisiensi prosedur audit dalam
mengevaluasi bukti mengenai pernyataan pemeriksaan
perihal tindakan dan transaksi bernilai
ekonomi, untuk memastikan tingkat kesesuaian
antara pernytaan tersebut dengan hasil kriteria DAFTAR PUSAKA
yang telah ditetapkan, serta
mengkomunikasikan hasil-hasinya pada para Baridwan, Zaki.2000. Sistem Informasi Akuntansi.
pemakai yang berkepentingan. Jogyakarta: BPFE.
2. Audit pada Sistem Informasi Akuntansi
berbasis komputer dilakukan oleh auditor Bromney,Marshall, Stainbart,PJ. 2006. Sistem
internal dan auditor eksternal. Masing-masing Informasi Akuntansi edisi 9.Jakarta: Salemba
auditor memiliki fungsi dan tanggung jawab Empat.
yang berbeda.
3. Auditor internal bertanggungjawab untuk Dasaratha V.Rama,Frederick L. Jones. 2008.
membantu pihak manajemen meningkatkan Sistem Informasi Akuntansi Buku 1. Jakarta:
efektivitas dan efesiensi organisasional, Salemba Empat.
termasuk membantu mendesain dan
mengimplementasikan SIA yang memberikan Jogiyanto,HM.2005. Analisa & Desain Sistem
kontribusi pada tujuan perusahaan. Auditor Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan
eksternal bertanggungjawab pada pihak-pihak Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi
yang berkepentingan terhadap perusahaan dan Offset..
investor, dan hanya secara tidak langsung
berkepentingan dalam efektifitas SIA dalam Krismiaji.2005. Sistem Informasi Akuntansi Edisi
perusahaan. 2. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
4. Proses audit dalam Sistem Informasi
Akuntansi berbasis komputer di perusahaan
meliputi langkah-langkah: perencanaan audit,

Anda mungkin juga menyukai