PUISI WAJIB
Ya Allah
Sebagaimana para Nabi
Kami ingin mengembala
Kambing dalam jiwa kami
Membangun rumah Ibrahim
dalam diri kami
Menggenggam kesabaran Ayub
Menancapkan keyakinan Ya’qub
Hingga kami dapat menyongsong
dan membelai-belai takdirMu
Ya Allah
Berilah kami daya
Untuk menakhlukkan
dan membanting keakuan kami
ke tingkat yang paling rendah
Sebagaimana Musa
Tersungkur di bukit Tursina
Ya Allah
Fir’aun-fir’aun telah bergentayangan
Mengancam peradaban agung
Peninggalan para Rasul
Berilah kami kekuatan cinta kasih Isa
dan keteladanan Muhammad
Untuk bekal menghadapi tipu dayanya
Mengimbangi gonjang-ganjing dunia
Bimbinglah kami
Menapaki jalan kebenaran
yang telah dirintis oleh kekasihMu
hingga ke Shidratul Muntaha
untuk antri menunggu panggilanMu
Ya Allah
Sungguh
Tanpa rahmatMu
Kami tak pantas bersimpuh di istanaMu
4. IBU
Karya: Chamim Kohari
Sejuk pandangmu
Menyembunyikan air mata
Gemuruh di dadaku
Membahana
Meluluh lantakkan kalbuku
Izinkan aku memetik rembulan
Bersama lautan teduhmu
Kau adalah Suraya
Lentera jagad di saat gelap
Penyejuk hati
di waktu sendiri
MAJU
Sekali berarti
Sudah itu mati
MAJU
Bagimu negeri
Menyediakan api
Maju
Serbu
Serang
Terjang
6. SEPERTI BIASA
Karya: Izzah Haizam Kholilah
Seperti biasa
Menjelang Ramadhan tiba
Aku diingatkan buya
Agar puasa sebulan sempurna
Menjaga hati
Menjaga mata
Menjaga mulut
Menjaga telinga
Menjaga tangan
Menjaga kaki
Semua harus dijaga
Agar puasa bisa diterima
Seperti biasa
disaat puasa
Tidak boleh mencuri sempat
Meminum air di kamar mandi
Makan roti di kamar sendiri
Makan nasi di saat rumah sepi
Jangan mencuri-mencuri
Pasti Allah melihat sendiri
Sedang di kanan-kiri
Rakib dan Atid
Siap menjadi saksi
Ayo puasa
sebelum kita mati