Anda di halaman 1dari 8

Priyono, dkk.

, Studi Penentuan Status Mutu Air di Sungai Surabaya untuk Keperluan Bahan Baku Air Minum 53

STUDI PENENTUAN STATUS MUTU AIR DI SUNGAI SURABAYA


UNTUK KEPERLUAN BAHAN BAKU AIR MINUM

Thesa Septine Citri Priyono1, Emma Yuliani2, Rini Wahyu Sayekti2


1
Mahasiswa Fakultas Teknik Pengairan, 2Dosen Fakultas Teknik Pengairan
echacutebanget@yahoo.com

Abstrak: Sungai Surabaya merupakan bahan baku air minum dan salah satu sumber bagi penyediaan air
PDAM Surabaya. Selama sepuluh tahun terakhir pencemaran di Sungai Surabaya semakin memburuk.
Pencemaran tidak hanya berasal dari limbah domestik tetapi juga berasal dari industri yang ada di
sekitar Sungai Surabaya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan status mutu air di Sungai Surabaya
ditinjau dari peruntukannya. Penentuan status mutu air di Sungai Surabaya dilakukan pada stasiun
monitoring terdekat dengan IPAL PDAM Karangpilang, yaitu Stasiun Monitoring Cangkir Tambangan,
Stasiun Monitoring Bambe Tambangan dan Stasiun Monitoring Karangpilang. Metode yang digunakan
untuk Penentuan Status mutu air ini adalah metode STORET dan Metode Indeks Pencemaran. Analisis
penentuan status mutu air ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemaran pada stasiun monitoring
terdekat. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan, status mutu air di Sungai Surabaya menurut metode
STORET 49,44% adalah tercemar berat untuk peruntukkan kelas dua. Sedangkan status mutu air di
Sungai Surabaya menurut metode Indeks pencemaran 100% adalah tercemar sedang untuk peruntukkan
kelas dua.

Kata kunci: Status Mutu Air, Metode STORET, Metode Indeks Pencemaran, Sungai Surabaya

Abstract: The water of Surabaya River is the raw material of drinking water and one of water supply source
for PDAM Surabaya. Over the last ten years pollution in Surabaya River is worsened. Pollution not only
from domestic waste but also from existing industries around Surabaya River. This study aimed to determine
the status of water quality in the Surabaya River. Determination water quality status in the Surabaya River
conducted to closest monitoring station to the PDAM Waste Water Treatment Karangpilang. They are
Cangkir Tambangan Monitoring Station, Bambe Tambangan Monitoring Stations, and Karangpilang
Monitoring Station. The method used for the determination of water quality status are STORET and Pollu-
tion Index Method. Analysis of water quality status determination aims to determine the level of impurity in
the nearest monitoring station. From the research it can be concluded, water quality status in Surabaya
River is 49.44% heavily polluted by STORET for grade two. While 100% is being polluted by Pollution
Index Method for grade two.

Keywords: Water Quality Status, STORET, Pollution Index Method, Surabaya River

Sungai Surabaya merupakan sumber bahan baku air cemaran air Kali Surabaya. Hal ini dikarenakan ba-
minum bagi PDAM. Sedangkan pada kenyataannya nyaknya industri di sekitar Sungai Surabaya. Hampir
Sungai Surabaya mendapatkan banyak pencemaran setiap tahun Sungai Surabaya tercemar berat khu-
dari lingkungan sekitarnya, baik itu dari limbah do- susnya di musim kemarau dimana debit air kecil, hal
mestik maupun limbah industri. Semakin buruk kua- tersebut berakibat pada kematian banyak ikan dan
litas air di Sungai Surabaya maka bahan baku air membuat kualitas air PDAM menurun.
minum yang akan digunakan oleh PDAM akan se- Berdasarkan permasalahan di atas maka, perlu
makin tercemar sehingga penambahan zat kimia pada adanya penelitian pengaruh pencemaran limbah in-
pengolahan air minum akan semakin banyak. dustri pabrik yang terdapat di sepanjang Sungai Su-
Pada tahun 1970, belum terasa ada permasa- rabaya beserta limbah domestik terhadap status mutu
lahan serius dengan kualitas air Kali Surabaya yang air di Sungai Surabaya. Metode yang digunakan dalam
merupakan bahan baku air minum PDAM. Namun penelitian ini adalah metode STORET dan metode
keadaan menjadi berubah sejak tahun 1975. Sekitar lndeks Pencemaran yang mana sesuai dengan Kep-
pertengahan tahun 1976 mulai dirasakan kasus pen- men No 115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan

53
54 Jurnal Teknik Pengairan, Volume 4, Nomor 1, Mei 2013, hlm 53–60

Status Mutu Air. Metode ini digunakan karena para- tersebut merupakan terusan kali Brantas yang mulai
meter yang diuji dapat digunakan untuk semua para- dari Mlirip, Mojokerto. Melewati daerah Wringin
meter yang terdapat pada baku mutu air, dimana dae- Anom, Driyorejo dan Sepanjang sebelum sampai ke
rah penelitian meliputi Sungai Surabaya. Surabaya.
Penelitian ini dilakukan pada tiga stasiun moni- Penelitian ini dilakukan dengan cara pengum-
toring Perum Jasa Tirta I yaitu terletak di stasiun pulan data-data yang dibutuhkan kemudian melaku-
monitoring Cangkir Tambangan, Bambe Tambangan, kan uji homogenitas. Setelah data yang akan digu-
dan Karangpilang. Data yang digunakan adalah data nakan homogen maka dapat dilakukan analisa sta-
sekunder mutu air yang merupakan hasil monitoring tus mutu air dengan menggunakan metode STORET
mutu air dari Perum Jasa Tirta I dari tahun 2007 dan Indeks Pencemaran. Selanjutnya adalah penen-
sampai tahun 2011. Parameter-parameter yang di- tuan trend dari status mutu air metode STORET dan
gunakan dalam penelitian ini adalah temperatur, TSS, metode Indeks Pencemaran pada tiap-tiap stasiun
DO, BOD, pH, NO2, NO3, fenol, detergen dan E. monitoring.
Coli. Tidak membahas tentang teknologi yang digu- Data yang dibutuhkan dalam studi penelitian ini
nakan untuk mengolah air sungai menjadi air minum. antara lain:
Dimana hasil akhir dari penelitian berupa analisa kua- 1. Data sekunder mutu air pada stasiun monitor-
litas air di sepanjang Sungai Surabaya khususnya pa- ing Cangkir Tambangan, Bambe Tambangan,
da stasiun monitoring Cangkir Tambangan, Bambe dan Karang pilang yang diperoleh dari Perum
Tambangan, dan Karang pilang. Jasa Tirta I dari tahun 2007 sampai tahun 2011.
Tujuan studi penelitian untuk menentukan sta- Parameter yang digunakan pada tiap-tiap stasiun
tus mutu air di sepanjang Sungai Surabaya dari Cang- adalah temperatur, TSS, DO, BOD, NO2, NO3,
kir Tambangan hingga Karangpilang menggunakan pH, fenol, detergen dan bakteri e. colli.
metode Indeks Pencemaran dan metode STORET, 2. Peta lokasi pemantauan kualitas air buangan in-
mengetahui trend status mutu air pada masing-masing dustri di DAS Kali Brantas dan Peta lokasi pe-
stasiun monitoring dan mengetahui parameter apa mantauan kualitas air sungai dan waduk di DAS
yang menjadi indikator pencemaran terbesar di Su- Kali Brantas yang diperoleh dari Perum Jasa
ngai Surabaya dan kapan terjadinya pencemaran ter- Tirta I.
tinggi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
METODE PENELITIAN Kondisi Awal Parameter Pencemar di Sungai
Lokasi penelitian berada di Kali Surabaya yang Surabaya.
mengalir antara kota Mojokerto hingga Surabaya, di- Data Mutu Air Temperatur: Kadar parameter
mana terletak antara bujur 112o30’ sampai 112o45’  temperatur yang tertinggi mulai dari tahun 2007 sam-
BT dan lintang 7o15’ LS sampai 7o25’ LS. Sungai pai 2011 adalah 33°C pada bulan Februari tahun 2009

Gambar 1. Lokasi Penelitian


Priyono, dkk., Studi Penentuan Status Mutu Air di Sungai Surabaya untuk Keperluan Bahan Baku Air Minum 55

Gambar 2. Diagram Alir Pengerjaan Penelitian Status Gambar 3. Diagram Alir Metode STORET
Mutu Air

di Stasiun Monitoring karang pilang. Sedangkan baku untuk peruntukan kelas dua sesuai PP. RI no.82 tahun
mutu air parameter BOD untuk peruntukan air minum 2001 adalah 50 mg/l.
sesuai peruntukan kelas dua sesuai PP. RI no.82 ta- Data Mutu Air DO (Dissolved Oxygen): Para-
hun 2001 adalah ± suhu udara 3°C, dimana suhu air meter DO merupakan suatu parameter yang jika nilai
normal adalah 28°C. Maka kadar parameter tempe- konsentrasi parameter menurun menyatakan tingkat
ratur tertinggi yang terkandung di Sungai Surabaya pencemaran meningkat. Kadar parameter DO yang
tidak memenuhi baku mutu air yang ditetapkan. terendah mulai dari tahun 2007 sampai 2011 adalah
Data Mutu Air TSS (Total Suspended Solid): 0,9 mg/l pada bulan Juli tahun 2007 di Stasiun Moni-
Kadar parameter TSS yang tertinggi mulai dari tahun toring Karang pilang. Sedangkan baku mutu air para-
2007 sampai 2011 adalah 2116,7 mg/l pada bulan Ma- meter DO untuk peruntukan kelas dua sesuai PP.
ret tahun 2008 di Stasiun Monitoring Cangkir Tam- RI no.82 tahun 2001 adalah 4 mg/l atau lebih besar
bangan. Sedangkan baku mutu air parameter TSS dari 4 mg/l.
56 Jurnal Teknik Pengairan, Volume 4, Nomor 1, Mei 2013, hlm 53–60

Gambar 4. Diagram Alir Metode Indeks Pencemaran

Data Mutu Air BOD (Biochemical Oxygen De- mutu air parameter NO2 untuk peruntukan air minum
mand): Kadar parameter BOD yang tertinggi mulai sesuai peruntukan kelas dua sesuai PP. RI no.82 ta-
dari tahun 2007 sampai 2011 adalah 35,63 mg/l pada hun 2001 adalah 0,06 mg/l.
bulan Oktober tahun 2009 di Stasiun Monitoring Tam- Data Mutu Air NO3(Nitrate): Kadar parameter
bangan Bambe. Sedangkan baku mutu air parameter NO3 yang tertinggi mulai dari tahun 2007 sampai
BOD untuk peruntukan kelas dua sesuai PP. RI no.82 2011 adalah 3,324 mg/l pada bulan Februari tahun
tahun 2001 adalah 3 mg/l. 2008 di Stasiun Monitoring Cangkir Tambangan. Se-
Data Mutu Air pH (Derajat Keasaman): Kadar dangkan baku mutu air parameter NO3 untuk per-
parameter pH yang tertinggi mulai dari tahun 2007 untukan air minum sesuai peruntukan kelas dua se-
sampai 2011 adalah 8,4 mg/l pada bulan Juli tahun suai PP. RI no.82 tahun 2001 adalah 10 mg/l.
2008 di Stasiun Monitoring Cangkir Tambangan. Se- Data Mutu Air Fenol: Kadar parameter fenol
dangkan baku mutu air parameter pH untuk perun- yang tertinggi mulai dari tahun 2007 sampai 2011 ada-
tukan air minum sesuai peruntukan kelas dua sesuai lah 0,075 mg/l pada bulan Februari tahun 2009 di
PP. RI no.82 tahun 2001 adalah 6-9 mg/l atau diantara Stasiun Monitoring Bambe Tambangan. Sedangkan
6 sampai 9 mg/l. baku mutu air parameter fenol untuk peruntukan air
Data Mutu Air NO2(Nitrite): Kadar parameter minum sesuai peruntukan kelas dua sesuai PP. RI
NO2 yang tertinggi mulai dari tahun 2007 sampai no.82 tahun 2001 adalah 1 ¼g/l atau 0,001 mg/l.
2011 adalah 1,553 mg/l pada bulan Juli tahun 2008 di Data Mutu Air Detergen: Kadar parameter de-
Stasiun Monitoring karang pilang. Sedangkan baku tergen yang tertinggi mulai dari tahun 2007 sampai
Priyono, dkk., Studi Penentuan Status Mutu Air di Sungai Surabaya untuk Keperluan Bahan Baku Air Minum 57

2011 adalah 0,346 mg/l pada bulan November tahun Perbandingan Hasil Pengukuran Parameter
2007 di Stasiun Monitoring Cangkir Tambangan. Se- Pencemar dengan Baku Mutu.
dangkan baku mutu air parameter detergen untuk Sebelum mengetahui hasil dari analisa status mu-
peruntukan air minum sesuai peruntukan kelas dua tu air dengan metode STORET dan Indeks Pence-
sesuai PP. RI no.82 tahun 2001 adalah 0,2 mg/l. maran, hasil pengukuran parameter tercercemar ter-
Data Mutu Air Bakteri E. Coli: Kadar parameter sebut juga dapat dibandingkan secara langsung de-
bakteri E. coli yang tertinggi mulai dari tahun 2007 ngan baku mutunya untuk mengetahui bagaimana
sampai 2011 adalah 50000 jml/100 ml sampel pada kualitas air di Sungai Surabaya.
bulan Juli tahun 2007 di Stasiun Monitoring Karang
pilang. Sedangkan baku mutu air parameter E. coli Hasil Analisa Penentuan Status Mutu Air de-
untuk peruntukan air minum sesuai peruntukan kelas ngan Metode STORET.
dua sesuai PP. RI no.82 tahun 2001 adalah 5000 jml/
100 ml.

Tabel 1. Rekapitulasi Total Skor Penentuan Status Mutu Air dengan Metode STORET pada Stasiun Monitoring
Cangkir Tambangan

Tabel 2. Rekapitulasi Total Skor Penentuan Status Mutu Air dengan Metode STORET pada Stasiun Monitoring
Bambe Tambangan
58 Jurnal Teknik Pengairan, Volume 4, Nomor 1, Mei 2013, hlm 53–60

Tabel 3. Rekapitulasi Total Skor Penentuan Status Mutu Air dengan Metode STORET pada Stasiun Monitoring
Karangpilang

Hasil Analisa Penentuan Status Mutu Air de-


ngan Metode Indeks Pencemaran.

Tabel 4. Rekapitulasi Nilai Pij Penentuan Status Mutu Air dengan Metode Indeks Pencemaran pada Stasiun Moni-
toring Cangkir Tambangan

Tabel 5. Rekapitulasi Nilai Pij Penentuan Status Mutu Air dengan Metode Indeks Pencemaran pada Stasiun Moni-
toring Bambe Tambangan
Priyono, dkk., Studi Penentuan Status Mutu Air di Sungai Surabaya untuk Keperluan Bahan Baku Air Minum 59

Tabel 6. Rekapitulasi Nilai Pij Penentuan Status Mutu Air dengan Metode Indeks Pencemaran pada Stasiun Moni-
toring Karangpilang

Analisa Parameter Pencemar. di stasiun monitoring Bambe Tambangan dengan


Berdasarkan hasil perhitungan status mutu air skor 7,535 (skor air dengan kualitas baik berkisar
metode STORET dan Indeks Pencemaran dapat di- antara 0 s/d 0,1).
lihat bahwa kondisi di Sungai Surabaya tercemar se- Trend status mutu air pada metode STORET
dang hingga berat. Pencemaran tertinggi pada me- cenderung naik atau kualitas air nya semakin mem-
tode STORET terjadi pada bulan November tahun baik dan Trens status mutu air pada metode Indeks
2010 di stasiun monitoring Karangpilang. Dengan Pencemaran cenderung mengalami penurunan atau
persentase tercemar sebesar 65%, dan persentase semakin membaik pula.
memenuhi baku mutu sebesar 35%. Sedangkan pada
metode Indeks Pencemaran, pencemaran tertinggi DAFTAR PUSTAKA
terjadi pada bulan Februari tahun 2009 di stasiun mo- Alaerts, G., dan Sri, S.S. 1984. Metoda Penelitian Air.
nitoring Bambe Tambangan. Dengan persentase ter- Surabaya: Penerbit Usaha Nasional.
cemar sebesar 33,33%, dan persentase memenuhi Bakteri Denitrifikasi. http://id.wikipedia.org/wiki/Bakteri_
baku mutu sebesar 66,66%. denitrifikasi (diakses 27 Juni 2012)
Cara Menghilangkan Amoniak dan Nitrit pada Limbah
KESIMPULAN Domestik. Laboratorium Kimia. PT PJB Muara Tawar
Bekasi. http://laboratorymtw.blogspot.com/2011/04/
Dari hasil analisis data dan pembahasan yang
cara-menghilangkan-amoniak-dan-nitrit.html (diakses
telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai be- 16 September 2012)
rikut. Gojali, S. Proses Penjernihan Air dengan Penambahan
Hasil dari penentuan status mutu air di Sungai Koagulan. http://www.scribd.com/sgojali/d/
Surabaya menurut metode STORET 49,44% adalah 56379118-Proses-Penjern ihan-Air-den gan-
tercemar berat untuk peruntukkan kelas dua. Se- Penambahan-Koagulan (diakses 27 Juni 2012)
dangkan status mutu air di Sungai Surabaya menurut Kekeruhan. http://ricky-fishery-art.blogspot.com/2011/
metode Indeks pencemaran 100% adalah tercemar 06/kekeruhan.html (diakses 24 Juni 2012)
sedang untuk peruntukkan kelas dua. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor
Penyumbang pencemar terbesar di Sungai Su- 115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Sta-
tus Mutu Air. Menteri Negara Lingkungan Hidup.
rabaya adalah Fenol dan TSS (Total Suspended
Jakarta.
Solid). Jika dilihat berdasarkan jenis limbah buangan
Kompas. 2011. Perlu Kesadaran Bersama Cegah Pence-
industri yang ada di sekitar Sungai Surabaya maka maran Kali Surabaya http://kompas.com (diakses 3
fenol berasal dari pabrik tekstil. Maret 2012)
Pencemaran tertinggi pada metode STORET Lampiran I Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hi-
terjadi pada bulan November tahun 2010 di stasiun dup Nomor 01 Tahun 2010. Pedoman Inventarisasi
monitoring Karangpilang dengan skor -56 (skor air dan Identifikasi Sumber Pencemar Air. Menteri Ne-
dengan mutu baik berkisar antara 0 s/d -10). Se- gara Lingkungan Hidup. Jakarta.
dangkan pada metode Indeks Pencemaran, pence- Limbah Berbahaya Hajar Kali Surabaya. http://jawapos.
maran tertinggi terjadi pada bulan Februari tahun 2009 com (diakses 5 Juni 2012)
60 Jurnal Teknik Pengairan, Volume 4, Nomor 1, Mei 2013, hlm 53–60

Montarcih, L., dan Soetopo, W. 2009. Statistik Hidrologi Said, N.I. 2008. Teknologi Pengelolaan Air Minum “ Teori
(Terapan). Malang: Tirta Media. dan Pengalaman Praktis” http://kelair.bppt.go.id
Novianto, H. Kimia Lingkungan DO. http://www.scribd. (diakses 5 Februari 2012)
com/doc/94421517/Kimling-DO-Tian (diakses 25/06/ Sejarah Pencemaran Kali Surabaya. http://jovamedia.
2012) wordpress.com (diakses 11 Februari 2012)
Paramadyasta, A. 2011. Studi Penelitian Status Mutu Air Soewarno. 1995. Hidrologi Aplikasi Metode Statistik un-
dengan Metode STORET dan Indeks Pencemaran tuk Analisa Data, Jilid 2. Bandung: Penerbit Nova.
di Waduk Sutami. Skripsi. Jurusan Pengairan Fakultas Sugiharto. 1987. Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah.
Teknik Universitas Brawijaya. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
Peta Provinsi Jawa Timur. http://saripedia.files.wordpress. Total Suspended Solid. http://environmentalchemistry.
com. (diakses 7 Juli 2011) wordpress.com/2012/01/11/total-suspended-solid-
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 tss-2/ (diakses 24 Juni 2012)
Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Ubah Air Berbakteri Menjadi Air Bersih. http://lifestyle.
Pengendalian Pencemaran Air. Presiden Republik cukupsatu.com/news/read/2012/04/20/5564/ubah-
Indonesia. Jakarta. air-berbakteri-menjadi-air-bersih.html (diakses 25/06/
Pratiwi, A. Makalah Sedimentasi. http://www.scribd.com/ 2012)
doc/47152855/makalah-sedimentasi (diakses 27 Juni Viessman Jr.,W., and Hammer, M.J. 1985. Water Suplly and
2012) Pollutan Control. 4th ed. New York: Harper & Row,
Rukaesih, A. 2004. Kimia Lingkungan. Yogyakarta: Pe- Publishers, Inc.
nerbit ANDI.

Anda mungkin juga menyukai