Anda di halaman 1dari 4

1.

5 jenis opini audit menurut SPAP:


 Pendapat wajar tanpa pengecualian
Pendapatan wajar tanpa pengecualian menywtakan bahwa laporan keuangan menyajikan
secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas
entitas tertentu sesuai dengaan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia
 Opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan
Keadaan tertentu mungkin mengharuskan auditor menambahkan suatu paragraf
penjelasan(atau bahasa penjelasan yang lain) dalam laporan auditnya.
 Pendapat wajar dengan pengecualian
Menyatakan bahwan laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang
material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, kecuali untuk dampak hal-hall yang
berhubungan dengan yang dikecualikan.
 Pendapat tidak wajar
Menyatakan bahwa laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan,
hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia.
 Pernyataan tidak memberikan pendapat
Menyatakan bahwa auditor tidak menyatakan pendapatan atas laporan keuangan. Opini
ini dikeluarkan ketika auditor tidak puas akan seluruh laporan keuangan yang disajikan.
2. a) analisa common size laporan laba/rugi
Rumus menghitung common size:
Komponen laba/rugi/pendapatan bersih x 100%
Perhitungan Tahun 2012:
Komponen laba rugi pada tahun 2012 sebesar 964.600
964.600/720.000x100% = 1.33
Perhitungan Tahun 2013:
Komponen laba rugi pada tahun 2013 sebesar 789.660
789.660.535.000x100% = 1.48
Pada dasarnya, analisis common size bertujuan untuk mengetahui proporsi masing-
masing akun dalam laporan keuangan terhadap common base-nya.Hasil perbandingan ini
dapat memberikan gambaran mengenai kinerja keuangan perusahaan untuk
mempermudah proses analisis.
b) rasio lancar 2012 dan 2013
Rasio Lancar = Total aset lancar : kewajiban lancar
Rasio lancar tahun 2012
289.000/177.750 = 1.62
Rasio lancar digunakan untuk melihat kemampuan perusahaan untuk membayar
kewajiban. Jika dilihat dari hasil perhitungan tahun 2012 sebesar 1.62 maka aset
perusahaan masih bisa membayar kewajiban perusahaan.
Rasio lancar tahun 2013
340.000/226.400 = 1.50
Rasio lancar digunakan untuk melihat kemampuan perusahaan untuk membayar
kewajiban. Jika dilihat dari hasil perhitungan tahun 2013 sebesar 1.50 maka aset
perusahaan masih bisa membayar kewajiban perusahaan tetapi menurun cukup signifikan
dari tahun sebelumnya.
c) rasio cepat 2012 dan 2013
Rumus rasio cepat:
Rasio cepat = (kas+piutang+surat berharga)/kewajiban lancar
Perhutungan tahun 2012
Rasio cepat = (36.625 + 62.500 + 102.500)/177.750
= 201.625/177.750 = 1.13
Rasio cepat digunakan untuk melihat Kemampuan perusaahn dalam menggunakan aktiva
lancar tanpa persediaan untuk membayar utang jangka pendek. Jika dilihat dalam tahun
2012 ini perusahaan masih aman, masih bisa membayarnya.
Perhitungan tahun 2013
Rasio cepat = (30.800+88500.+102.500)/226.400
= 221.800/226.400 = 0.97
Rasio cepat digunakan untuk melihat Kemampuan perusaahn dalam menggunakan aktiva
lancar tanpa persediaan untuk membayar utang jangka pendek. Jika dilihat dalam tahun
2013 ini perusahaan mengalami penurunan aktiva lancar.
3. a)Jelaskan perbedaan pengertian kos terkandung dengan kos penggantian
Kos adalah ukuran biaya, atau biaya dinyatakan dalam kos. Kos biasanya disebut kos
karena kos biasanya bersifat melekat dengan biaya. Namun, kos tidak selalu dapat disebut
kos karena kos juga dapat mewakili aset. Kos adalah bahan akuntansi dasar (pengukuran
yang terkait dengan objek biaya). Dengan pengertian ini, semua objek yang dapat diukur
adalah objek kos, dan pengukuran ini disebut kos. Misalnya pendapatan Rp 2 juta, biaya
Rp 1 juta, mesin, Rp 5 juta, dan lain sebagainya adalah objek kos, dan angka yang terkait
dengan masing-masing objek ini (2 juta, 1 juta, 5 juta) adalah kos, dalam akuntansi akan
diproses. Kos adalah upaya untuk menghasilkan pendapatan (hasil). Kata "beban" tidak
selaras dengan pengertian usaha dan hasil, tetapi karena beban memiliki arti apa yang
harus ditanggung (seolah-olah pendapatan datang lebih dulu, dan kita mendapatkan
pendapatan). Jadi kita harus menanggung beban). Pengertian usaha (biaya) di sini sesuai
dengan pengertian unsur derajat SAK.
b)Perbedaan FIFO dengan LIFO
Pertama, FIFO merupakan singkatan dari First In First Out, sedangkan LIFO adalah
singkatan dari Last In First Out. Pengertian sederhana dari FIFO adalah metode
akuntansi atau manajemen persediaan barang dengan konsep mengkonsumsi atau
memakai barang yang diterima lebih awal. Sedangkan, LIFO adalah manajemen
persediaan barang dengan menggunakan atau mengkonsumsi terlebih dahulu barang yang
diterima terakhir. Metode yang paling sering digunakan adalah metode FIFO karena
Metode FIFO juga dinilai cocok untuk manajemen persediaan karena, khususnya jika ada
penurunan harga
c)Perbedaan biaya CSR dengan kewajiban demi keadilan
Biaya CSR merupakan sebuah biaya yang harus dikeluarkan oleh suatu perusahaan untuk
memenuhi kewajibannya. Sedangkan kewajiban demi keadilan merupakan sebuah
kewajiban yang harus dilaksanakan dengan tujuan keadilan.

4. a. Perbedaan antara anggaran, rencana strategi, dan prediksi menurut saya yaitu baik
perencanaan strategi dan anggaran melibatkan penyusunan rencana, tetapi jenis aktivitas
perencanaan berlawanan. Proses penyusunan budget konsentrasi pada satu tahun, sementara
perencanaan strategi fokus pada acara-aktivitas yang meliputi era beberapa tahun. Sedangkan,
suatu prediksi yakni suatu perkiraan akan apa yang mungkin terjadi, namun tidak mengandung
imlikasi bahwa pembuat prediksi akan berusaha untuk membentuk sebuah insiden sehingga
prediksinya akan terlaksana.

b. Kesulitan yang sering ditemukan dalam pusat pertanggungjawaban laba:

 Manajemen kantor kehilangan kendali mengenai keputusan yang telah didelegasikan


 Manajer pusat cenderung hanya memperhatikan laba jangka pendek
 Organisasi yang pada awalnya bekerja sama antara fungsi satu dengan yang lainnya
menjadi saling bersaing
 Terdapat kemungkinan peningkatan perbedaan pendapat dalam pengambilan keputusan
yang dapay menimbulkan pertentangan antar pusat pertanggungjawaban
 Tidak ada yang menjamin bahwa divisionalisasi pada masing-masing pusat laba akan
menjamin peningkatan laba perusahaan menjadi lebih optimal
 Kualitas pengambilan keputusan oleh manajer divisi mungkin bisa lebih jelek dari pada
manajerial divisi
 Menimbulkan terjadinya tambahan biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan manajerial
divisi.

Anda mungkin juga menyukai