Apabila terjadi ketidakseimbangan diantara ketiganya, maka solusi alternatif dapat ditentukan
sebagai berikut.
a. Tindakan terhadap lingkungan : memperbaiki kualitas lingkungan (baik dari sumber daya
maupun penertiban perilaku masyarakat)
b. Tindakan terhadap pejamu : memberikan vaksinasi agar pejamu lebih kuat terhadap agent
penyakit.
c. Tindakan terhadap agent : pembuatan program jangka panjang/pendek
Agent : organisme hidup atau kuman infektif yang dapat menimbulkan suatu penyakit.
Ex: kimiawi, fisik (radiasi), biologis , nutrisi, metazoa, virus, jamur, bakteri, dll
Host/pejamu : manusia; orang yang rentan terhadap suatu penyakit.
Ex : umur, jenis kelamin, hubungan keluarga/hereditas, suku, ras, fungsi fisiologis, status
kesehatan, anatomi tubuh, gaya hidup, kuantitas respon tubuh, kehidupan sosial pekerjaan.
Lingkungan : lingkungan merupakan semua faktor luar dari individu dan sangat
mempengaruhi kehidupan individu karena menentukan hubungan interaksi antara agent
dengan pejamu.
Ex ; lingkungan fisik, biologis, sosial.
Lingkungan sosial : semua bentuk kehidupan sosial, politik, dan organisasi, serta institusi
yang mempengaruhiindividu dalam membentuk masyarakat tersebut.
Ex: bentuk organisasi masyarakat, sistem yankes, sistem ekonomi, kepadatan penduduk,
kebiasaan hidup masyarakat, dan kepadatan rumah.
Pada penyakit SARS, lingkungan yang dapat mendukung seseorang untuk terkontaminasi
virus adalah lingkungan yang memang sudah terjangkit virus SARS. Sehingga kebersihan
lingkungan harus diperhatikan agar tidak menjadi tempat perkembangbiakan virus.
Judul buku : Epidemiologi untuk Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Penulis : Najmah, S.KM, M.PH
Penerbit : Rajawali Pers (2016)
Kota terbit :Jakarta
Hal 78-92
PPT Bu desi
Variabel pengganggu/ non eksperimental : variabel yang secara teoritis berpengaruh terhadap
variabel terikat, tetapi pada penelitian yang dirancang, tidak dikehendaki pengaruhnya.
Pengendalian var. Pengganggu:
1. Penyamaan kondisi variabel = pembatasan subjek, randomisasi, matching
2. Uji statistik = ikut diperhitungkan pengaruhnya terhadap variabel terikat.
Variabel perancu : variabel yang tidak diteliti tetapi dapat mempengaruhi hasil penelitian (karena
berhubungan dengan variabel bebasdan variabel tergantung) serta bukan variabel antara.
Kriteria variabel perancu :
1. Faktor risiko dari penyakit yang diteliti
2. Mempunyai hubungan dengan paparan
3. Bukan merupakan bentuk antara dalam hubungan antara paparan dan penyakit.
Pengendalian confounder :
1. Sebelum pengumpulan data : matching ( pemilihan kontrol sampai kontrol tersebut sama
dengan kasus dalam hal karakteristiknya. 2 jenis matching = matching frekuensi, matching
individu), randomisasi ( pengalokasian subjek penelitian dari sampel secara acak), retriksi
( membatasi subjek penelitian pada karakteristi tertentu saja).
2. Setelah data terkumpul : analisis stratifikasi, analisis multivariate (jika confounding banyak
dan akan dikontrol bersamaan serta diasumsikan hubungan variabel2 tsb linier).
Studi cross sectional :
+ : mudah, murah, berguna untuk menemukan paparan yang erat dengan karakteristik individu
: sulit mengetahui apakah paparan mendahuili akibat/tidak
Judul buku : Panduan Epidemiologi bagi pengelola kesehatan kabupaten
Penulis :JP. Vaughan & RH Morrow
Penerbit : ITB Bandung (1993)
Kota terbit : Bandung
Hal 59-197