PEMBAHASAN
ini dilakukan dengan melihat data sekunder berupa laporan tahunan Puskesmas
Andalas tahun 2018 Standar Pelayanan Minimal (SPM) semester satu tahun 2019
dan data primer yang diperoleh dari kuesioner preintervensi. Berikut daftar
Program Masalah
Pelayanan 1. Angka penderita hipertensi yang semakin meningkat terdata
kesehatan pada tahun 2019 sebanyak 1608
penderita 2. Capaian pelayanan kesehatan pada penderita hipertensi baru
hipertensi mencapai 10,89% dari target 100%
3. 89,11% penderita hipertensi tidak mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar, tanpa meyingkirkan kemungkinan
penderita hipertensi tersebut mendapatkan pelayanan dari FKTP
jejaring.
Pelayanan Kesehatan Persentase warga negara usia 60 tahun keatas yang mendapatkan
pada usia lanjut skrining kesehatan baru mencapai 30%
langkah selanjutnya adalah pembuatan diagram Plan, Do, Check, Action untuk
Nilai 4 = Penting
Nilai 4 = Mudah
Nilai 2 = Mahal
Nilai 4 = Murah
Nilai 5 = Sangat murah
Nilai 2 = Rendah
Nilai 3 = Sedang
Nilai 4 = Tinggi
Mengacu pada data yang terdapat pada data tahunan hipertensi Puskesmas
Puskesmas. Hal ini dapat terjadi dikarenakan oleh pasien yang berobat ke FKTP
Andalas tahun 2019 untuk hipertensi adalah 10.89% dari 100% yang merupakan
pasien hipertensi yang kemudian dilaporkan oleh FKTP jejaring kepada pihak
puskesmas.
Biaya: 4 (Murah)
hipertensi yang dapat diakses oleh berbagai FKTP jejaring untuk mengunggah
Mutu: 4 (Tinggi)
kesehatan pada anggota kelompok lansia yang dibina sesuai standar 45,89%
dari target 80%. Peningkatan jumlah harapan hidup harus diseimbangi dengan
Masalah ini kurang mudah diintervensi dikarenakan mobilitas dari lansia lebih
sulit, maka dari itu dibutuhkan kader- kader yang aktif untuk mengajak lansia
Mutu: 4 (Tinggi)
hidup sehat, aktif, mandiri sesuai dengan Permenkes nomor 25 tahun 2016.
3. Posyandu Balita
setiap bulannya D/S di Puskesmas Andalas sebanyak 60,4% dari target 85%.
Kader yang ada di puskesmas andalas memiliki tugas sebagai kader posyandu
balita dan posyandu lansia. Perlunya dilakukan penambahan jumlah kader dan
Mutu: 4 (Tinggi)
pada posyandu balita dapat digunakan sebagai penjaringan gizi kurang dan
buruk, dan dapat pula mengetahui risiko stunting pada anak lebih dini, yang
diharapkan adalah apabila hal tersebut cepat dideteksi, maka cepat pula untuk
pelayanan kesehatan pada penderita hipertensi baru 10,89% dari target 100%.
kebiasaan dan gaya hidup yang tidak sehat pada masyarakat menjadi penyebab
kejadian hipertensi yang masih tinggi. Berdasarkan laporan tahunan dan data
yang kurang menarik dapat juga menjadi salah satu penyebab rendahnya
berbagai aspek, yaitu dari segi manusia bahwa semakin tingginya angka
ketidakpatuhan penderita hipertensi melakukan kunjungan ke puskesmas, maka
kesehatan dengan media yang kurang menarik dapat menjadi faktor yang
jejaring.
Manusia Material
Metode Lingkungan
1. Manusia
Andalas.
Andalas.
kunjungan ke puskesmas.
2. Metode
Andalas.
jejaring
FKTP jejaring
3. Material
di FKTP jejaring
Andalas..
4. Lingkungan
Andalas
program penyakit tidak menular dan lintas sektoral yang bekerja sama.
Plan:
Pertemuan internal dengan kepala puskesmas
Pertemuan internal dengan pemegang program penyakit tidak
menular
Perumusan kegiatan PDCA
Do:
Pembuatan Proposal Bantuan Dana
Advokasi dan Sosialisasi program HIPSTER Pelatihan Kader
Lansia SAKTI
Pembentukan dan peresmian komunitas Lansia SAKTI
Lansia SAKTI in action
Kuisionerisasi Post Intervensi
Check:
Peningkatan pengetahuan Lansia mengenai ASI eksklusif
Peningkatan pengetahuan Lansia terkait ASI eksklusif
Monitoring dan evaluasi kegiatan Lansia SAKTI
Action:
Terbentuknya komunitas lansia SAKTI
Kegiatan komunitas lansia SAKTI yang berkelanjutan