Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ainul Qomariyah

NIM : 1900011151
Matkul : Bisnis Internasional
Kelas :B
Dosen : Deny Ismanto, S.E., M.M
Prodi : Manajemen

TUGAS

1. Apa saja perbedaan karakteristik negara-negara maju dan berkembang ?


Jawab :
 Negara maju adalah klasifikasi untuk negara-negara industri atau pascaindustri,
negara berbasis jasa yang telah mencapai pendapatan per kapita yang tinggi. Negara-
negara yang diklasifikasikan sebagai tipe negara maju secara ekonomi biasanya terdiri
dari negara-negara Eropa bagian barat, Jepang, Australia, Selandia Baru, Kanada,
Israel, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.
Karakteristik negara maju adalah sebagai berikut :
a. Pendapatan nasional bruto per kapita $11.116 atau lebih (berdasarkan kriteria
Bank Dunia).
b. Standar hidup yang tinggi, indeks kuaitas hidup yang tinggi, dan sebagian besar
penduduk diklasifikasikan sebagai kelas menengah.
c. Sering dilakukan penerapan sebagian besar teknik dan peralatan produksi
tercanggih.
d. Basis yang luas dari modal yang produktif, pasar keuangan dan sistem perbankan
yang canggih, dan perdagangan internasional yang kuat dan melibatkan berbagai
sektor.
e. Sektor pertanian biasanya memiliki bagian yang kecil dari total output dan
proporsi bidang manufaktur pada total output menurun.
f. Sistem pemerintah dan hukum yang telah berjalan dengan baik.
g. Kesempatan pendidikan yang memadai telah tersedia bagi rakyat di negara
tersebut, dengan tingkat buta huruf yang rendah.
h. Tingkat pengangguran atau pengangguran terselubung yang relatif rendah.
i. Pertumbuhan penduduk relatif rendah (biasanya kurang dari 2 persen per tahun).
j. Tingkat nutrisi dan akses terhadap layanan kesehatan yang memadai atau tinggi.
 Negara berkembang adalah klasifikasi untuk negara-negara dengan pendapatan lebih
rendah, yang secara teknis kurang maju.
Karakteristik negara berkembang adalah sebagai berikut :
a. PNB/Kapita kurang dari $11.116 (berdasarkan kriteria Bank Dunia).
b. Distribusi pendapatan tidak merata, dengan jumlah kelas menengah yang sangat
sedikit.
c. Dualisme Teknologi (Gabungan antara perusahaan yang menggunakan teknologi
terbaru dan perusahaan yang menggunakan metode primitif).
d. Dualisme Regional (Produktivitas dan pendapatan yang tinggi di beberapa daerah
dan perkembangan ekonomi yang rendah di daerah-daerah lain).
e. Mayoritas penduduk memperoleh pendapatan dari sektor pertanian yang kurang
produktif.
f. Pengangguran terselubung atau setengah pengangguran (dua orang yang
melakukan satu pekerjaan yang bisa dilakukan satu orang).
g. Pertumbuhan penduduk yang tinggi (2,5 hingga 4 persen per tahun).
h. Tingkat buta huruf yang tinggi dan fasilitas pendidikan yang tidak memadai.
i. Meluasnya kasus kekurangan gizi dan berbagai macam permasalahan kesehatan.
j. Ketidakstabilan politik.
k. Ketergantungan yang tinggi pada beberaoa produk untuk ekspor, umumnya
berupa produk pertanian atau barang tambang. Topografi yang tidak ramah,
seperti gurun, pegunungan, dan hutan tropis.
l. Tingkat mnabung yang rendah dan fasilitas perbankan yang tidak memadai.

2. Apa pentingnya tingkat perkembangan ekonomi sebuah negara bagi pemasar ?


Jawab :
Manajer yang terlibat dengan bisnis internasional menghadapi pasar dengan perbedaan
yang lebih besar dalam tingkatan perkembangan ekonomi dibandingkan pada saat mereka
bekerja dalam pengaturan bisnis domestik. Tingkat perkembangan ekonomi bagi suatu
negara berdampak pada seluruh aspek bisnis, dan manajer secara umum
mengelompokkannya ke dalam kategori berdasarkan tingkat perkembangan ekonomi,
seperti ekonomi maju, ekonomi berkembang, industri baru, dan industri maju.

3. Apa yang dimaksud dengan paritas daya beli, dan mengapa manajer perusahaan
intenasional harus memperhatikan mengenai hal tersebut ?
Jawab :
Paritas daya beli adalah jumlah unit dari suatu mata uang yang dibutuhkan untuk membeli
barang atau jasa dalam jumlah yang sama di pasar domestik yang dapat dibeli dengan satu
dolar di Amerika Serikat.
Karena perusahaan internasional harus memahami apa daya beli sesungguhnya dari
sebuah negara. Konsumen di negara yang memiliki PNB yang terlalu rendah untuk bisa
dijadikan pasar, mungkin memiliki daya beli diskresioner pada saat PNB berdasarkan
nilai tukar dikonversi menjadi PNB berdasarkan paritas daya beli.

4. Ada dua klasifikasi umum pajak impor : Hambatan tarif dan nontarif. Jelaskan apa yang
dimaksud dengan hambatan tarif dan nontarif !
Jawab :
 Hambatan Tarif
Tarif atau bea impor adalah pajak terhadap barang impor yang ditujukan untuk
menaikkan harganya di pasar negara pengimpor guna mengurangi persaingan
produsen lokal atau menstimulasi produksi lokal. Beberapa negara yang lebih kecil
juga menggunakannya untuk meningkatkan penghasilan dari impor dan ekspor.
Sebagai respons terhadap permintaaan untuk proteksi, pemerintah menggunakan bea
impor (hambatan tarif). Bentuk hambatan tarif yaitu sebagai berikut :
1) Bea Ad Valorem, Spesifik, dan Majemuk.
2) Harga Resmi.
3) Pajak Variabel.
4) Bea yang Lebih Rendah untuk Lebih Banyak Input Lokal.
 Hambatan Nontarif
Hambatan nontarif adalah segala bentuk diskriminasi terhadap barang impor selain
bea impor. Seiring usaha negara untuk mengurangi bea impor, hambatan nontarif
memainkan peranan yang semakin penting, dan menurut PBB penggunaannya telah
mengalami peningkatan pesat. Bentuk hambatan nontarif beragam yaitu sebagai
berikut :
1) Hambatan Kuantitaf.
a. Kuota.
b. Pembatasan Ekspor Sukarela.
c. Pengaturan Pemasaran yang Teratur.
2) Hambatan Nonkuantitatif.
a. Partisipasi Langsung Pemerintah dalam Kegiatan Perdagangan.
b. Bea Cukai dan Prosedur Administratif Lain.
c. Standar untuk Kesehatan, Keamanan, dan Kualitas Produk.

Anda mungkin juga menyukai