Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KEGIATAN

ORIENTASI VERIFIKASI DAN VALIDASI DATA KELUARGA BERESIKO STUNTING


DI KABUPATEN MUSI RAWAS
TANGGAL 12 JULI 2022

I. Latar Belakang

Sesuai Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan


Pembangunan Keluarga, bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib mengumpulkan,
mengolah, dan menyajikan data dan informasi mengenai kependudukan dan keluarga.
Kegiatan tersebut dilaksanakan melalui sensus, survei, dan pendataan keluarga. Data dan
informasi kependudukan dan keluarga wajib digunakan oleh Pemerintah dan Pemerintah
Daerah sebagai dasar penetapan kebijakan, penyelenggaraan, dan pembangunan. Hal ini
dipertegas dengan Peraturan Pemerintah Nomor 87 tahun 2014 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Keluarga Berencana, dan Sistem Informasi
Keluarga. Pendataan keluarga adalah tata cara pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan
pemanfaatan data demografi, data Keluarga Berencana, data Keluarga Sejahtera, dan data
anggota keluarga yang dilakukan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah bersama
masyarakat secara serentak setiap 5 (lima) tahun sehingga data yang dihasilkan akurat, valid,
relevan dan dapat dipertanggungjawabkan melalui proses pengumpulan, pengolahan,
penyajian, penyimpanan, serta pemanfaatan data dan informasi kependudukan dan keluarga.

Pendekatan berbasis keluarga berisiko stunting dalam Program Percepatan Penurunan


Stunting merupakan sebuah pendekatan yang dilakukan sebagai upaya memastikan seluruh
intervensi baik spesifik maupun sensitif dapat menjangkau seluruh keluarga yang mempunyai
risiko melahirkan anak stunting. Upaya pendekatan berbasis keluarga risiko stunting
diharapkan mampu menjadi pemicu sekaligus pemacu dalam meningkatkan kinerja
pelaksanaan percepatan penurunan stunting. Pendekatan keluarga berisiko dalam upaya
percepatan penurunan stunting memiliki sedikitnya 5 kegiatan prioritas. Dengan melakukan
sedikitnya 5 skema pendekatan berbasis keluarga risiko, diyakini memiliki dampak yang besar
dan signifikan dalam percepatan penurunan stunting.

Data merupakan faktor yang sangat penting dalam pelaksanaan ke lima kegiatan prioritas
dengan pendekatan keluarga berisiko stunting. Pendampingan keluarga Berisiko Stunting dan
calon pengantin/calon Pasangan Usia Subur membutuhkan data sasaran by name by address
agar dapat mendampingi sasaran dengan dengan tepat dan memastikan bahwa seluruh
sasaran terdampingi.

Basis data by name by address yang digunakan dalam pendampingan keluarga berisiko
stunting adalah data hasil Pendataan Keluarga tahun 2021 (PK21). Mempertimbangkan
terjadinya dinamika kependudukan (kelahiran, kematian, perpindahan penduduk) serta
perubahan aspek sosial demografi lainnya, data hasil PK21 perlu dimutakhirkan serta
diverifikasi dan validasi secara periodik sehingga menghasilkan data valid dan mutakhir; yang
outputnya akan digunakan sebagai peta kerja bagi Tim Pendamping Keluarga (TPK) untuk
melakukan pendampingan keluarga sasaran.

Untuk mendukung pelaksanaan Verifikasi dan Validasi Data Keluarga Beresiko Stunting ini,
maka diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten dalam melaksanakan
pendataan keluarga. Oleh sebab itu, perlu dilaksanakan Orientasi Verifikasi dan Validasi Data
Keluarga Beresiko Stunting di Tingkat Kabupaten/Kota Bagi Tim TPK Kampung KB di
Kabupaten Musi Rawas.

II. Dasar
a. Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga (Lembaran Negara tahun 2009 Nomor 161, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 5080);
b. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5587;
c. Peraturan Presiden RI Nomor 87 tahun 2014 tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga, KB dan Sistem Informasi Keluarga; Pasal 53 ayat (1) menyatakan
Pendataan keluarga wajib dilaksanakan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota secara
serentak setiap 5 (lima) tahun untuk mendapatkan data keluarga yang akurat, valid, relevan,
dan dapat dipertanggungjawabkan melalui proses pengumpulan, pengolahan, penyajian,
penyimpanan, serta pemanfaatan data dan informasi kependudukan dan keluarga.
III. Tujuan
Kegiatan Orientasi Verifikasi dan Validasi Data Keluarga Beresiko Stunting bertujuan untuk
memberikan pengetahuan dan pemahaman terkait panduan verval bagi Tim TPK.

IV. Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah Tim TPK dari Kampung KB di Kabupaten Musi Rawas sebanyak
25 orang.

V. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan Orientasi Verifikasi dan Validasi Data Keluarga Beresiko Stunting ini
dilaksanakan selama 1 hari, pada tanggal 12 Juli 2022 di Kantor DPPKB Kabupaten (Jadwal
terlampir). Kegiatan dihadiri dan dibuka oleh Kepala Dinas PPPA/PPKB dan dihadiri oleh
jajaran PPPA/PPKB. Kegiatan ini dilakukan melalui pertemuan secara tatap muka. Materi-
materi sebagaimana terlampir disampaikan oleh narasumber dan dilanjutkan dengan praktek
pengisian formulir, praktek penggunaan aplikasi serta tanya jawab. Pada sesi tanya jawab
didapat beberapa catatan:
a. Mayoritas TPK sebelumnya telah mendapatkan orientasi di masing-masing kecamatan;
b. Mayoritas TPK masih belum paham tentang Definisi Operasional dan mekanisme
verivali, sehingga pelaksanaan verivali menjadi tidak efisien, dikarenanakan kesalahan
pemahaman terhadap Definisi Operasional masing- masing Faktor resiko dan
Pendampingan;
c. Mayoritas TPK masih belum mengetahui sasaran verivali (Bumil, Baduta, Balita),
sehingga seluruh PUS yang terdapat di Tabel 3 PK21 dan Tambahan Keluarga Baru dr
R1 KRS semua dilakukan Verivali.
Dengan adanya pertemuan ini diharapkan:
- Kader memahami Definisi Operasional masing-masing indicator dengan baik dan benar,
sehingga data yang didpat valid.
- Kader dapat melakukan tugasnya dengan baik dan benar, memiliki integritas menjadi
kader yang berkualitas dalam melaksanakan Verifikasi dan Validasi Data Keluarga
Beresiko Stunting Tahun 2022.
- Kader memahami tentang tata cara pengisian formulir KRS baik melalui metode formulir
ataupun aplikasi (appsheet).
VI. Dana
DIPA Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan Tahun Anggaran 2022 Bidang ADPIN
Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan.

VII. Kesimpulan
a. Orientasi yang telah dilakukan sebelumnya belum mencapai tujuan, dan tidak efisien
b. Persepsi TPK terhadap Verivali masih belum sama
c. Korlap, PLKB dan TPK belum memahami “benang merah” kegiatan Vervali dan
Pendampingan.

VIII. Saran
a. Untuk masa yang akan datang, perlu dilakukan Orientasi/ Training secara Offline
terintegrasi antar bidang/Program dan menyeluruh terhadap Fasilitator sehingga
didapatkan pemahaman yang sama di tataran Fasilitator dan Penanggungjawab program
untuk melakukan Teaching/Transformasi pengetahuan kepada kader TPK.
b. Orientasi dilakukan Offline dan dilakukan Pengukuran (pre-Post) serta Orientasi
Lapangan.

IX. Penutup
Demikian laporan kegiatan Orientasi Verifikasi dan Validasi Data Keluarga Beresiko Stunting
ini dibuat untuk digunakan sebagaimana semestinya.

Mengetahui, Pelaksana Kegiatan


Kabid Pengendalian Penduduk

Hj. FITRIANA, S.H ELISYAH MARSIAH, S.S.T., M.H


NIP.19670110 199302 2 001 NIP.19790313 200501 2 006
DOKUMENTASI KEGIATAN
ORIENTASI VERIFIKASI DAN VALIDASI DATA KELUARGA BERESIKO STUNTING
DI KABUPATEN MUSI RAWAS
TANGGAL 12 JULI 2022

Anda mungkin juga menyukai