Anda di halaman 1dari 24

Materi Kuliah: K3 & UU PERTAMBANGAN

POTENSI KONFLIK &


KASUS-KASUS DI
KAWASAN
PERTAMBANGAN
Dosen : Meinarni Thamrin

Program Studi Teknik Pertambangan


Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
2016
FILOSOFI

 Pasal 33 ayat 3 UUD 1945 :

“ Bumi dan air dan kekayaan alam yang


terkandung didalamnya di kuasai oleh
Negara dan dipergunakan sebesar-besarnya
untuk kemakmuran rakyat”

© Meinarni Thamrin, 20015


23/04/2015 Mey 2
PENGUASAAN DAN PENGUSAHAAN
PERTAMBANGAN

UU NO.4/2009

© Meinarni Thamrin,2015
UU NO.4/2009

23/04/2015 Mey 3
UNDANG-UNDANG SEKTOR LAIN YANG
MEMENGARUHI SEKTOR PERTAMBANGAN
Dbatalkan oleh MK
UU No. 4/2009

MINERBA
UU 7/2004 UU 41/99 Kehutanan
UU 32/2009
Sumberdaya Air Jo.UU 19/04
LH

UU PERPAJAKAN :
RUU PSDA
UU PPH 36/2008

UU 5/60 AGRARIA
& PERTAMBANGAN UU 22/99
RUU PERTANAHAN Jo.UU 32/04 Otoda.
Jo UU 23//2014 UU 2/00
UU 13/03 (Pemda) UU 5/84
(PP 17/86)
UU 3/92 UU 25/2007
UU ENERGI

© Meinarni Thamrin, 2015


Ttg INVESTASI
PMA & DOMESTIK
UU 32/2014
UU 1/85 UU 33/2004 UU 26/2007 UU 1/95 UU 5/98
UU T.RUANG
UU 21/00
UU 1 /2014 Pengelolaan Pesisir
dan Pulau-Pulau Kecilr
23/04/2015 Mey 4
LOKASI PERTAMBANGAN DI INDONESIA

© Meinarni Thamrin, 2015


Mey
23/04/2015 5
Privillage Thd Industri Pertambangan
U/ Investasi Asing (Versi JATAM)
 Kemudahan dalam Perolehan Perijinan
 Pemberian Konsesi yang Sangat Luas
 Bebas Mengalih Fungsi Sosial,Ekonomi & Ekologi Suatu Kawasan
 Jaminan Dukungan Pendanaan
 Menggunakan Teknologi Buruk/Usang
 Jaminan Keamanan
 Mendapat Subsidi Kerugian
 Tidak Patuh & Kebal Hukum
 Bebas Menggunakan Sumberdaya & Sarana Publik
 Mewakili Negara dalam Melakukan Transaksi
 Merusak Lingkungan & Mewariskannya dalam Jangka Panjang

23/04/2015 Mey 6
Penyebab/Pemicu
 Kondisi Sosial & Budaya Masyarakat di
Kawasan Pertambangan Kemiskinan

 Bad Governance Kebijakan yang tidak mendukung

 Bad Corporate COMDEV tidak terlaksana dengan


baik.
 Provokasi

23/04/2015 Mey 7
KONDISI SOSIAL DAN BUDAYA
MASYARAKAT DI KAWASAN
PERTAMBANGAN
􀂉 LATAR BELAKANG PEMIKIRAN
 Kawasan pertambangan pada umumnya terletak di
wilayah perkebunan masyarakat pedesaan,
baik PETI, maupun Kontrak Karya (Ratatotok,Likupang,
Cikotok, dll)
 Selain itu ada juga yang terdapat di kawasan pulau-
pulau kecil (Batu Hijau, P.Sumbawa NTB)
 Kondisi tersebut memberikan gambaran bahwa
pekerjaan pokok masyarakat yang bermukim
di kawasan pertambangan pada umumnya adalah
Petani atau Nelayan.
23/04/2015 Mey 8
LATAR BELAKANG
 Sebagai masyarakat petani pada umumnya mereka adalah petani
tradisional.
 Demikian juga bagi mereka yang berprofesi sebagai nelayan adalah
nelayan tradisional.
 Sebagai petani dan nelayan tradisional berarti kondisi sosial
ekonomi mereka berada jauh di bawah rata-rata pendapatan
nasional.
 Karena pendapatan mereka di bawah rata-rata pendapatan
nasional, maka mereka pada umumnya terkategori pada
masyarakat miskin.
 Akibat kemiskinan tersebut, mereka lebih mudah untuk menerima
pekerjaan yang dianggapnya dapat memberikan sesuatu yang
menjanjikan,termasuk di dalamnya bahwa mereka sangat mudah
diprovokasi.
23/04/2015 Mey 9
BEBERAPA KASUS DI KAWASAN
PERTAMBANGAN
KASUS PONGKOR DAN CIKOTOK:
 Pada tanggal 3 Desember 1998, terjadi kerusuhan di kawasan pertambangan emas,
batubara dan timah yang dikelolah oleh PT ANTAM Tbk. Dimana terjadi amuk massa
yang membakar seluruh fasilitas
perkantoran dari PT ANTAM Tbk.
 Penyebabnya adalah adanya tindakan penertiban terhadap PETI yang dilakukan PT
ANTAM Tbk.
 Fenomena ini muncul karena Pemerintah seolah-olah membiarkan kegiatan PETI
terus berjalan. Pembiaran ini merupakan permainan bersama dalam berbagai level di
sektor Pemerintahan dengan para aktor PETI untuk mendapatkan keuntungan baik
pribadi maupun kelompok.
 Pada sisi lain Pemerintah harus menegakkan hukum dan aturan.
 Konflik di kawasan tersebut, hanyalah salah satu bentuk ungkapan konflik yang
sebenarnya mulai tumbuh dan terbentuk sejak eksplorasi bahan galian dimulai.
 Konflik menjadi melebar ketika tuntutan dari masyarakat lokal terhadap
perusahaan. Tuntutan tersebut ada karena adanya jurang pemisah yang
sangat lebar antara masyarakat sekitar. Hal ini sebagai akibat dari tidak
terealisasinya program “community development”

23/04/2015 Mey 10
KASUS BUYAT
 Konflik di wilayah pertambangan emas di Ratatotok (dikenal dengan
kasus Buyat) terjadi antara PT NMR,Pemerintah dan LSM.
 Adanya dugaan pencemaran di Teluk Buyat berdasarkan hasil
laporan medis yang diumumkan oleh Tim medis dari relawan Walhi
dan Jatam terhadap 20 warga Buyat Pante (Lakban) pada tanggal
30 September 1999.
 Menurut tim medis dari LSM ini bahwa di Teluk Buyat telah
terkontaminasi logam berat merkuri yang bersumber dari tailing PT
Newmont Minahasa Raya.
 Laporan tim medis tersebut menambah keyakinan dugaan
pencemaran di teluk Buyat oleh pembuangan limbah PT NMR,
sehingga mereka berusaha untuk melakukan advokasi terhadap
masyarakat yang bermukim di teluk Buyat.
 Dugaan LSM yang mengadvokasi masyarakat di Teluk Buyat
(Lakban) ini semakin kuat dengan meninggalnya Andini Lensun
pada tanggal 3 Juli 2004.
23/04/2015 Mey 11
KASUS BUYAT
 Alasan lain yang dikemukakan oleh pihak LSM akibat pencemaran
lingkungan di teluk Buyat, sekitar tahun 1996/97 (pada saat PT NMR baru
mulai beroperasi) ada
suatu peristiwa yang menggemparkan di sekitar teluk Buyat yaitu
banyaknya ikan yang mengapung dan terdampar di sepanjang teluk Buyat
selama tiga hari,
kejadian ini terulang kurang lebih dua kali.
 Salah satu penyebab sehingga masyarakat di Teluk Buyat dapat
dipengaruhi oleh pihak lain karena tingkat kemiskinan masyarakat sudah
sangat kompleks, baik
kemiskinan secara alamiah maupun karena kemiskinan buatan. Baik
kemiskinan alamiah maupun buatan disebabkan karena rendahnya tingkat
pendidikan pada masyarakat Lakban (teluk Buyat).
 Sebenarnya kasus Buyat dipicu oleh ketidakpuasan sebagian petani atas
biaya ganti rugi tanah dan menjelang penutupan kegiatan penambangan PT
NMR banyak karyawan yang di PHK.

23/04/2015 Mey 12
Versi JATAM

23/04/2015 Mey 13
KASUS TOKATINDUNG, PT Meares Soputan
Mining (PT.MSM)
 Pada akhir-akhir ini terjadi konflik antara Gubernur Provinsi Sulawesi Utara
dengan PT MSM, terkait kasus izin operasi pelaksanaan pertambangan
Emas di kawasan Tokatindung.
 Konflik tersebut terkait masalah kotroversi AMDAL PT MSM, di mana pada
satu sisi Menteri ESDM memberikan izin operasi sementara di sisi lain
Menteri Lingkungan Hidup tidak menginjinkan PT MSM beropersi dengan
alasan persoalan lingkungan, dan pada pihak lain Gubernur dengan
mengatasnamakan masyarakat Sulut tidak merekomendasi PT MSM untuk
beroperasi.
 Dengan tidak diizinkannya PT MSM beroperasi, maka pada saat ini
masyarakat sekitar tambang kehilangan lapangan pekerjaan. Masyarakat
sekitar yang direkrut oleh PT MSM menjadi karyawan kurang lebih 1000
orang dan pada saat ini kurang lebih 600 orang karyawan yang
dirumahkan.
 Dalam konteks konflik yang terjadi di daerah pertambangan Tokatindung,
konflik kuat terjadi antara pemerintah provinsi dengan pengusaha (PT
MSM).
 Akhir-akhir ini masyarakat di sekitar wilayah pertambangan Tokatindung
Mey 14
23/04/2015 menanti kepastian beroperasinya PT MSM.
Versi JATAM, Kasus PT.FI di Papua

23/04/2015 Mey 15
Data JATAM

Mey 16
23/04/2015
Data JATAM

23/04/2015 Mey 17
Pengamanan OBVITNAS*
 Diatur dalam KEPRES 63/2004
 Tahun 2005 tercatat 270 Perusahaan dari
sektor ESDM yang masuk dalam kategori
OBVITNAS.
 Pada zaman ORBA dilakukan oleh TNI,
dengan adanya KEPRES 63/2004,
dialihkan ke POLRI.

*) obyek Vital Nasional


23/04/2015 Mey 18
OBVITNAS dari Sub Sektor
Pertambangan MINERBA :
1. PT. FREEPORT INDONESIA
2. PT.INCO, menjadi PT. Vale di Soroako
3. PT. ADARO Enviro Coal
4. PT.KPC (Kaltim Prima Coal)
5. PT.BA (BUKIT ASAM)
6. PT.KOBA TIN (Telah berakhir masa KK)
7. PT.TIMAH,Tbk
8. PT.ARUTMIN INDONESIA
9. PT.ANTAM – POMALAA
10. PT.NEWMONT NUSA TENGGARA
23/04/2015 Mey 19
Kasus Lingkungan : Lokasi tambang PT Indo Muro Kencana
(IMK)/ Investor Australia, di Kalteng (Status Mine Closure, Versi Jatam)

23/04/2015 Mey 20
Bekas Pit Tambang Emas, PT.IMK, Kalteng
Versi JATAM

23/04/2015 Mey 21
PT. Barisan Tropikal Mining, Sumsel
Status Mine Closure, limbah dari tailing dam
dialirkan ke sungai, Versi JATAM

23/04/2015 Mey 22
23/04/2015 Mey 23
SELESAI
Pertanyaan ?

Anda mungkin juga menyukai