Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS KEBIJAKAN PANGANDARAN HEBAT DI DINAS

PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA


KABUPATEN PANGANDARAN
Ditujuakan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kebijakan Pendidikan
Disusun oleh Jujun Junaedi

A. LATAR BELAKANG
Negara Indonesia sebuah negara yang terdiri dari beberapa pulau. Kaya akan suatu adat
istiadat dan budaya yang membentuk kepribadian rakyat Indonesia. Saat ini anak bangsa
Indonesia menghadapi persaingan dengan sesamanya terlebih lagi dalam menghadapi anak-anak
dari negara-negara di dunia yang memiliki ilmu pengetahuan yang berbeda-beda. Sesuai dengan
cita-cita para pendiri bangsa bahwa salah satu tujuan pendirian Negara Indonesia adalah
mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana tertuang dalam pembukaaan Undang-undang
Dasar Tahun 1945. Pemerintah dalam hal ini sebagai pengambil kebijakan pendidikan demi
kemajuan bangsa ini harus melakukan langka-langkah untuk menjawab semua tantangan yang di
hadapi anak Indonesia. Dalam hal pemenuhan Standar Nasional Pendidikan, Kementrian dan
Kebudayaan Republik Indonesia sejak Tahun 2006 telah melaksanakan program bantuan
operasional sekolah. Program tersebut bertujuan memberikan bantuan kepada sekolah/madrasah
untuk memenuhi layanan pendidikan yang terjangkau dan bermutu. Kabupaten Pangandaran
merupakan Daerah Otonom Baru yang lahir dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor
21 tahun 2012 tentang Pembentukan Kabupaten Pangandaran Di Provinsi Jawa Barat merupakan
pemekaran dari Kabupaten Ciamis. Pemerintah Kabupaten Pangandaran melakukan prioritas
pembangunan di bidang infrastruktur, bidang kesehatan dan bidang pendidikan agar bisa
berkembang dengan baik. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga merupakan unsur pelaksana
Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah, dipimpin oleh Kepala Dinas yang
berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah yang
merupakan leading sector dalam pengembangan dan pembangunan dalam bidang pendidikan
yang membawahi 282 Sekolah Dasar Negeri, 37 Sekolah Menengah Pertama Negeri dan 16
Sekolah Menengah Pertama Swasta yang tersebar di 10 kecamatan dengan sarana dan prasarana
yang beragam. Banyaknya siswa yang belajar di sekolah dengan pasilitas belajar yang berbeda,
maka dengan adanya bantuan dana pendidikan ini diharapkan setiap siswa mendapat layanan
pendidikan yang merata dan memuaskan dengan sarana dan prasarana pendukung yang memadai
terutama dari satuan pendidikan yang mendapat bantuan dari pemerintah. Maka untuk membantu
layanan pendidikan Pemerintah Kabupaten Pangandaran mengeluarkan kebijakan pendidikan
yang dikenal dengan Pendidikan Pangandaran Hebat.

B. KAJIAN TEORI
Kebijakan merupakan suatu rencana, sikap, perbuatan, himpunan keputusan dan
pengawasan yang terorganisir untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui penggunaan sarana-
sarana tertentu. Pelaku kebijakan adalah orang atau lembaga yang melaksanakan suatu
kebijakan. Suatu kebijakan akan memiliki nilai penting dan bermanfaat apabila adanya
implementasi atas kebijakan tersebut.

Studi mengenai dan fokus pengimplementasian kebijakan atau penerapan kebijakan yang
dikeluarkan pemerintah sebagai aparatur negara sangatlah kompeten untuk dikaji secara
seksama, karena ini menyangkut dampak dari kebijakan yang secara dirasakan langsung oleh
masyarakat sewajarnya dipahami sebagai bentuk nyata dari sebuah turunan undang-undang
mengenai pelaksanaan sampai tahap pengevalusiaan. Maka dari itu akan dipaparkan beberapa
konsep sesuai dengan batasan-batasan dari penelitian ini.

Menurut pendapat (Wahab, 2008: 68) menjelaskan bahwa : Implementasi adalah pelaksanaan
keputusan kebijakan dasar, biasanya dalam bentuk undang-undang, namun dapat pula berbentuk
perintah-perintah atau keputusan-keputusan eksekutif yang penting atau keputusan badan
peradilan.
Menurut Van Meter dan Van Horn (Wahab, 2014: 135) menjelaskan bahwa :
Implementasi adalah tindakan-tindakan yang dilakukan baik oleh individu-individu/pejabat-
pejabat atau kelompok-kelompok pemerintah atau swasta yang diarahkan pada tercapainya
tujuan-tujuan yang telah digariskan dalam keputusan kebijakan.

Berdasarkan pengertian tersebut, maka dapat peneliti pahami bahwa implementasi adalah
tindakan tindakan yang dilakukan oleh individu atau kelompok pemerintah ataupun swasta yang
diarahkan pada pencapain tujuan tujuan yang terdapat dalam keputusan kebijakan. Selanjutnya
Winarno (2014:147) menjelaskan bahwa implementasi kebijakan adalah :
Implementasikebijakan dipandang dalam pengertian luas, merupakan tahap dari proses kebijakan
segera setelah penetapan undang-undang. Implementasi dipandang secara luas
mempunyai makna pelaksanaan undang-undang dimana berbagai aktor, organisasi, prosedur dan
teknikl yang bekerja bersama-sama untuk menjalankan kebijakan guna meraih tujuan-tujuan
kebijakan atau program-program. Selanjutnya pada pasal 2 Peraturan Bupati Nomor 42 tahun
2016 tentang Pendidikan Pangandaran Hebat di jelaskan bahwa :
Pendidikan Pangandaran Hebat bertujuan untuk :
a. Meningkatkan angka partisipasi sekolah semua jenjang pendidikan.
b. Meningkatkan angka rata-rata lama sekolah penduduk Kabupaten Pangandaran.
c. Meningkatkan pemerataan dan akses layanan pendidikan bagi penduduk Kabupaten
Pangandaran. Berdasarkan uraian di atas, diketahui bahwa implementasi Peraturan Bupati
Nomor 42 Tahun 2016 tentang Pendididikan Pangandaran Hebat di Dinas Pendidikan Pemuda
dan Olahraga Kabupaten Pangandaran dapat tercapai apabila ke empat variabel pendukung
berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Kajian ini berdasarkan pada referensi dari kajian sebelumnya yang dikaukan oleh Dodo Suhada
Universitas Galuh Ciamis.

C. KAJIAN LAPANGAN
Kajian yang kami lakukan dalam penelitian ini adalah dengan mengumpulkan data dari
penelitian sebelumnya.

D. PEMBAHASAN
1. Implementasi Peraturan Bupati Nomor 42 tahun 2016 tentang Pendidikan
Pangandaran Hebat di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pangandaran
Implementasi Peraturan Bupati Pangandaran Tahun 2016 nomor 42 tentang Pendidikan
Pangandaran Hebat di Dinas Pemuda dan Olahraga pada umumnya implementasinya sudah
berjalan dengan baik, tapi belum sepenuhnya variable sesuai dengan teori dari ahli mengenai
implementasi kebijakan, yaitu Teori George C. Edward III dalam Subarsono (2013:90-92).
Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan diketahui bahwa Implementasi Peraturan
Bupati nomor 42 tahun 2016 tentang Pendidikan Pangandaran Hebat di Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pangandaran telah dilaksanakan dengan baik karena pihak
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga telah melakukan komunikasi dengan pihak terkait,
ketersediaan sumberdaya, disposisi pelaksana dan adaya struktur birokrasi serta pembagian
tugas.

2. Hambatan-hambatan yang hadapi dalam implementasi Peraturan Bupati Nomor 42


tahun 2016 tentang Pendidikan Pangandaran Hebat di Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga Kabupaten Pangandaran
Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam Implementasi Peraturan Bupati nomor 42 tahun
2016 tentang Pendidikan Pangandaran Hebat di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Kabupaten Pangandaran secara umum sudah berjalan dengan baik hal ini terlihat dari sebagaian
informan yang memberikan tanggapan sedikit hambatan, tapi ada beberapa hambatannya antara
lain ketersediaan sumberdaya manusia terutama bendahara dan operator sekolah, ketersediaan
dana anggaran kas di sekolah yang kurang juga rendahnya pemahaman dari para pelaksana akan
pembagian tugas yang jelas sesuai dengan struktur organisasi yang sudah dibuat.

3. Upaya–upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam implementasi


Peraturan Bupati Nomor 42 tahun 2016 tentang Pendidikan Pangandaran Hebat di Dinas
Pendidikan Pemudadan Olahraga Kabupaten Pangandaran
Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam Implementasi
Peraturan Bupati nomor 42 tahun 2016 tentang Pendidikan Pangandaran Hebat di Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pangandaran secara umum sudah berjalan dengan
baik hal ini terlihat dari sebagaian informan yang memberikan tanggapan dengan mengadakan
koordinasi, pelatihan dan pendidikan untuk para operator dan bendahara di sekolah-sekolah,
menambah jumlah ketersediaan dana anggaran kas di sekolah. Juga dibuat lebih banyak dalam
pembuatan struktur organisasi untuk lebih memahami dalam pembagian tugas yang jelas sesuai
dengan struktur organisasi yang sudah dibuat.

E. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian terkait implementasi Peraturan Bupati Nomor 42 Tahun 2016
tentang Pendidikan Pangandaran Hebat di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, dapat
disimpulkan sebagai berikut :

1. Implementasi Peraturan Bupati Nomor 42 Tahun 2016 tentang Pendidikan Pangandaran


Hebat di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pangandaran dapat
dilaksanakan cukup baik, hal ini diketahui dari sebagian besar indikator yang menjadi
tolak ukur dalam penelitian ini telah dilaksanakan. Artinya pelaksanaan Implementasi
Peraturan Bupati Nomor 42 Tahun 2016 tentang Pendidikan Pangandaran Hebat di Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pangandaran belum sepenuhnya sesuai
dengan variabel yang mempengaruhi implementasi kebijakan menurut Teori George C.
Edward III (Subarsono, 2013:90-92).
2. Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam Implementasi Peraturan Bupati Nomor 42
Tahun 2016 tentang Pendidikan Pangandaran Hebat di Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga Kabupaten Pangandaran adalah masih kurangnya koordinasi di sekolah antara
kepala sekolah, bendahara dan operator sekolah, kurangnya dokumen prosedur yang jelas
di tingkat sekolah, sosialisasi dari dinas yang belum maksimal untuk sekolah dalam
pengelolaan dana dan surat pertanggungjawaban. Juga dalam jumlah sumberdaya manusia
yang masih kurang terutama untuk bendahara dan operator sekolah, masih rendahnya
kemampuan dari pelaksana dalam pembuatan rencana anggaran pendapatan dan belanja
sekolah dan penguasaan aplikasi simda keuangan, rendahnya kualifikasi pendidikan dari
bendahara dan operator sekolah serta sering terjadinya kekosongan kas tunai disekolah
untuk melaksanakan program kegiatan.
3. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam Implementasi Peraturan
Bupati Nomor 42 Tahun 2016 tentang Pendidikan Pangandaran Hebat di Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pangandaran adalah melakukan pembinaan
kepada kepala UPTD dan Kepala Sekolah SMP untuk meningkatkan koordinasi di tingkat
sekolah, menambah jumlah buku pedoman teknis pengelolaan pendididikan pangandaran
hebat untuk sekolah dasar, membuat standar operasional prosedur secara khusus untuk
kuasa pengguna anggaran, bendahara dan operator. Untuk dimensi sumberdaya dengan
menambah sumber daya untuk bendahara dan operator sekolah, memberikan pelatihan dan
bimbingan teknis kepada para pelaksana, monitoring penggunan anggaran di sekolah agar
tidak terjadi kekosongan kas tunai di sekolah.

F. DAFTAR PUSTAKA
Teknis Pendidikan Pangandaran AG Subarsono, 2016. Analisis Hebat. Kebijakan Publik:
Konsep, Teori, dan Aplikasi.Jakarta. Pustaka Pelajar.
Solichin, Abdul Wahab, 2014. Pengantar Analisis Kebijakan Negara. Jakarta: Rineka
Cipta.
Sugiyono. 2016. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. bandung: Alfabeta.
Wahab, Solichin Abdul. 2012 . Analisis Kebijakan Dari Formulasi ke Penyusunan Model-
Model
Implementasi Kebijakan Publik. Bumi Aksara. Jakarta. Yunus, Hadi Sab.
Winarno Budi. 2014. Kebijakan Publik Teori, Proses dan Studi Kasus. Yogyakarta: CAPS.
Peraturan Perundang-undangan :Undang–undang Nomor 21 Tahun 2012 tentang
Pembentukan Kabupaten Pangandaran Di Provinsi Jawa Barat.
Peraturan Bupati Pangandaran Nomor 42tahun 2016 tentang Pendidikan Pangandaran Hebat.
Lampiran I Peraturan Bupati Pangandaran Nomor 42 tahun 2016 tentang
Pendidikan Pangandaran Hebat, Petunjuk

Anda mungkin juga menyukai