Dalam Oxford Learner’s Dictionary, kata pelayanan (service) diartikan sebagai “a system that
provides something that the public needs, organized by the government or a private company
(sistem yang menyediakan sesuatu yang dibutuhkan publik, yang diselenggarakan oleh
pemerintah atau perusahaan swasta).
Sementara itu, frasa pelayanan publik (public service) dalam kamus tersebut memiliki arti “a
service such as education or transport that a government or an official organization provides for
people in general in a particular society (layanan seperti pendidikan atau transportasi yang
disediakan oleh pemerintah atau organisasi resmi untuk orang-orang pada umumnya dalam
masyarakat tertentu)”.
Asas penyelenggaraan pelayanan publik seperti yang tercantum dalam Pasal 4 UU Pelayanan
Publik, yaitu:
a. kepentingan umum;
b. kepastian hukum;
c. kesamaan hak;
d. keseimbangan hak dan kewajiban;
e. keprofesionalan;
f. partisipatif;
g. persamaan perlakuan/tidak diskriminatif;
h. keterbukaan;
i. akuntabilitas;
j. fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan;
k. ketepatan waktu; dan
l. kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.
Terdapat tiga unsur penting dalam pelayanan publik khususnya dalam konteks ASN, yaitu:
1) penyelenggara pelayanan publik yaitu ASN/Birokrasi,
2) penerima layanan yaitu masyarakat, stakeholders, atau sektor privat, dan
3) kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh penerima layanan.
Pelayanan publik yang baik juga didasarkan pada prinsip-prinsip yang digunakan untuk
merespons berbagai kebutuhan dalam penyelenggaraan pelayanan publik di lingkungan
birokrasi. Prinsip pelayanan publik yang baik adalah:
a. Partisipatif dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat,
pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi hasilnya
b. Transparan Dalam penyelenggaraan pelayanan publik
c. Responsif Dalam penyelenggaraan pelayanan publik
d. Tidak diskriminatif
e. Mudah dan Murah
f. Efektif dan Efisien
g. Aksesibel
h. Akuntabel