Anda di halaman 1dari 5

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY.

I G1P0A0 UMUR 27 TAHUN


HAMIL 32 MINGGU DENGAN KONSTIPASI DI PUSKESMAS KOLONODALE

I. Pengkajian
Tanggal : 1 November 2020
Tempat : PUSKESMAS KOLONODALE
Jam : 09:00 WITA

II. Identitas Pasien Penanggung Jawab/ Status: Suami

Nama : Ny. I Nama : Tn. A

Umur : 27 tahun Umur : 30 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Tidak bekerja Pekerjaan :Karyawan swasta

Suku bangsa: Bugis/Indonesia Suku bangsa : Bugis/Indonesia

Alamat : Kolonodale, Kab. Morut Alamat :Kolonodale,

Prov. Sulawesi Tengah Kab. Morut


Prov. Sulawesi Tengah

A. Data Subjektif
- Ibu mengatakan bernama Ny. I Umur 27 tahun
- Ibu mengatakan ini hamil yang pertama dan belum pernah keguguran
- Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir tanggal 22 Maret 2020 dan Hari
Perkiraan Lahirnya tanggal 29 Desember 2020
- Ibu mengatakan sulit buang air besar sejak 3 hari yang lalu.

B. Data Obyektif
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda Vital : TD: 120/80 mmHg, N: 84 x/menit, S: 36,5°C, R: 22x/menit
TB : 157 cm
BB sebelum hamil : 48 kg
BB kunjungan sebelumnya : 51 kg
BB saat kunjungan : 52 kg
Status Present :
Muka : Tidak oedema, tidak sianosis, tidak ada cloasma
Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih
Hidung : Bersih, tidak terdapat secret abnormal dan polip
Mulut : Tidak terdapat karies gigi, stomatitis.
Telinga : Tidak terdapat serumen maupun cairan abnormal
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, limfe, dan venajugularis
Ketiak : Tidak terdapat pembesaran kelenjar limfe
Dada : Tidak terdapat retraksi dinding dada, tidak terdapat wheezing,
denyut jantung dan pernafasan teratur.
Perut : Tidak terdapat pembengkakan hati, tidak terdapat luka bekas
operasi, tidak terdapat nyeri tekan pada gaster dan ginjal
Ekstremitas : Atas : jemari lengkap, tidak oedem, pergerakan normal
Bawah: jemari lengkap, tidak oedem, tidak ada varises,
pergerakan normal
Punggung : Ibu mengalami lordosis fisiologis akibat kehamilan
Status Obstetrik
Inspeksi :
Muka : tidak ada oedem, tidak ada cloasma gravidarum
Mamae : payudara membesar, puting susu menonjol, areola
menghitam,
kolostrum belum keluar
Abdomen : terdapat linea nigra, tidak terdapat striae gravidarum
Palpasi
Leopold I : TFU ½ pusat-px (27 cm )
Leopold II : PUKA
Leopold III : Presentase Kepala
Leopold IV : Kepala belum masuk PAP
TFU Menurut McDonald : 27 cm TBJ: (27-12) x 157=2,300 gram
Auskultasi DJJ : 140 x/mnt Frekuensi : 12-11-12 teratur
C. Analisa
1. Diagnosa Aktual
Ny. I, GIP0A0, umur 27 tahun, umur kehamilan 32 minggu, hidup intrauterine,
teraba TFU ½ pusat-px, PUKA, Prsentase Kepala, Kepala Belum masuk PAP, DJJ
140x/mnt. dengan kurangnya pengetahuan ibu tentang perubahan fisiologis
konstipasi pada ibu hamil
2. Masalah
Kurangnya pengetahuan ibu tentang perubahan fisiologis konstipasi pada ibu
hamil dan cara menanganinya
3. Diagnosa Potensial
Tidak Ada
4. Kebutuhan
Kebutuhan untuk KIE mengenai penyebab dan cara mengatasi konstipasi

D. Penatalaksanaan
Tanggal 1 November 2020 Pukul : 11.00 WITA
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yaitu keadaan ibu dan janin baik.
Hasil : Ibu mengucapkan Alhamdulillah setelah mengetahui bahwa ibu dan janin
dalam keadaan sehat.
2. Memberikan apresiasi kepada ibu karena ibu sudah mengonsumsi makanan
bergizi dan teratur meminum obat yang diberikan bidan, serta menjaga kondisinya
dan janinnya tetap sehat kemudian memberikan motivasi untuk tetap
mempertahankannya.
Hasil : Ibu bersyukur dan terlihat senang dengan apa yang disampaikan oleh bidan
mengenai apresiasi dan motivasi untuk peningkatan kesehatannya selama hamil.
3. Memberitahu ibu bahwa sulit buang air besar yang ibu rasakan merupakan
ketidaknyamanan pada kehamilan yang normal. Penyebab konstipasi, diantaranya
adalah :
a. Meningkatnya hormon progesteron yang mempunyai efek rileks terhadap otot-
otot polos, salah satunya otot usus akibatnya saluran pencernaan bekerja lebih
lambat.
b. Desakan usus oleh pembesaran janin.
c. Kurangnya cairan tubuh atau dehidrasi.
d. Gaya hidup dan pola makan yang kurang teratur (seperti diet yang buruk).
e. Kekurangan asupan vitamin C dan kurang makan makanan berserat.
f. Jarang atau kurang berolahraga.
g. Efek samping dari penggunaan suplemen zat besi.
Cara untuk meringankan terjadinya konstipasi, diantaranya adalah :
a. Meningkatkan in take makanan berserat tinggi seperti sereal/ roti dari gandum
utuh, beras merah, kacang-kacangan, buah dan sayuran segar setiap hari.
Konsumsi buah pepaya, semangka, wortel, dan pisang mas.
b. Minum banyak air putih, minimal 8 gelas per hari dan minum satu gelas jus
buah segar setiap hari.
c. Minum air hangat di pagi hari setelah bangun tidur, untuk merangsang
pergerakan usus.
d. Olahraga ringan secara teratur seperti berjalan kaki, dan berenang dapat
membantu meringankan susah buang air besar, selain membuat badan lebih fit
dan sehat.
e. Buang air besar segera saat terasa ada dorongan.
f. Jangan mengkonsumsi makanan siap saji dan bersifat panas, serta minum
minuman yang berkafein.
g. Mengkonsumsi yogurth yang mengandung polydextrose sangat efektif
untuk menyembuhkan sembelit.
h. Istirahat yang cukup.
Hasil : Ibu lega mendengar bahwa keluhan yang dialami adalah normal dan Ibu
mengerti dengan penjelasan yang diberikan bidan mengenai penyebab konstipasi
serta cara meringankannya, terbukti dengan dapat menjelaskan kembali apa yang
telah disampaikan.
4. Memberikan tablet besi sebanyak 30 tablet, Kalk dan Vitamin C sebanyak 10
tablet dengan dosis 1xsehari 1tablet beserta penjelasan cara minum:
a. Vitamin C diminum dengan dosis 1xsehari 1 tablet bersama tablet besi karena
vitamin C membantu penyerapan zat besi.
b. Tablet besi diminum malam sebelum tidur dengan dosis 1xsehari 1 tablet,
diminum dengan air jeruk atau air putih karena meningkatkan proses
penyerapan Fe, tidak diminum bersamaan dengan teh, susu dan kopi karena
menghambat proses penyerapan Fe.   
c. Kalk diminum pagi sesudah makan dengan dosis sehari 1×1 tablet.
Hasil : Ibu mendapatkan tablet besi sebanyak 30 tablet, Kalk serta Vitamin C
sebanyak 10 tablet dengan dosis 1xsehari 1 tablet dan ibu mengerti cara
meminumnya, terbukti dengan dapat menjelaskan kembali apa yang telah
disampaikan.
5. Membuat kesepakatan dengan ibu untuk kunjungan ulang 4 minggu lagi atau jika
ibu memiliki keluhan.
Hasil : Ibu bersedia untuk melakukan kunjungan ulang 4 minggu lagi atau jika ibu
memiliki keluhan.

(Varney, Helen, 2007)

Dapus: Varney, Helen. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4 Volume 2.
Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai