Fungsi Sistem Pengisian adalah sebagai sumber listrik ketika mesin hidup dan mengisi
kembali setelah mesin di starter ( menjamin ketersediaan listrik dan juga pengisian kembali
ke baterai)
Ketika kunci kontak di putar ke posisi ON maka arus akan mengalir dari baterai ke kunci
kontak, ke sekring dan ke lampu indikator pengisian lalu ke terminal L, ke regulator ke PO
lalu ke P1 dan selanjutnya ke massa. Pada saat ini lampi indikator akan menyala.
Arus dari baterai juga mengalir ke IG Regulator lalu ke terminal F regulator ke F alternator ke
slipring, ke rotor coil kemudian ke massa. Akibatnya pada kumparan rotor timbil medan
magnet.
Setelah mesin hidup alternator khususnya pada stator coil kan menghasilkan arus listrik dan
arus yang dihasilkan ini akan menuju terminal N alternator dan ke N regulator ke kumparan
voltage relay dan ke massa. Akibatnya pada voltage relay terjadi kemagnetan, sehingga
terminal P0 akan tertarik dan menempel P2 yang mana arus yang masuk ke lampu pengisian
tidak akan mendapatkan massa ini yang akan membuat lampu indikator mati.
Output dari stator coil ini disalurkan ke dioda dan di searahkan menjadi arus DC kemudian
mengalir ke terminal B alternator kemudian ke baterai maka baterai terjadi pengisian.