Oleh :
Siti Kholijah
A. PENDAHULUAN
Akhir-akhir ini kemajuan teknologi dan informasi berkembang sangat pesat, yang
termasuk salah satunya perkembangan media sosial yang fungsi utamanya
meyebarkan berita dan informasi. Reproduksi informasi berbanding lurus dengan
perkembangan teknologi yang dialami oleh manusia. Lahirnya media sosial
menjadikan prilaku masyarakat mengalami perubahan baik budaya etika dan norma
yang ada. Keadaan tersebut disatu sisi bisa menjandi potensi yang menguntungkan
namun disisi lain dapat menjadi ancaman yang berdampak negatif pada perpecahan.
keberadaan internet sepaket sedang kebudayaan yang ada di dalam masyarakat yang
membuat masyarakat sulit membedakan informasi faktual dan hoax. Ironisnya tidak
sedikit masyarakat tanpa berfikir panjang langsung menshare informasi bahkan
memproduksi kembali informasi tanpa mengetahui bohong atau benar suatu berita.1
Di indonesia hoax bukanlah sesuatu yang baru namun muncul dan bereproduksi
secara massif dan menunggangi kontestasi politik. Kemunculan hoax tidak lepas dari
perkembangan teknologi media yang telah mengubah alat –alat komunikasi menjadi
lebih cepat dan mudah tersebar. .Hoax muncul secara bertubi- tubi dalam berbagai
konteks persebaran informasi dari politik, kesehatan, organisasi serta individu. Tidak
salah bila Redstate menyebutkan bahwa hari ini adalah era Brave New Word Fake
News. Peredaran berita hoax mudah terjadi dimasyrakat yang literasinya masih sangat
rendah dengan menerima informasi dengan mentah-mentah tanpa diolah terlebih
dahulu dan pada akhirnya terjerumus dalam kesimpang siuran berita, provokasi dan
saling membenci. Fenomena tersebarnya berita bohong sebenarnya sudah ada
dijelaskan dalam al-qur’an sebagaimana dalam QS. An-Nur ayat 11
َ <ر لَّ ُكمۡۚ لِ ُك< ِّل ٱمۡ< ِر ٖ ٕي ِّم ۡنهُم َّما ۡٱكت ََسٞ <خَي
َب ِمن ۡ ة ِّمن ُكمۡۚ اَل ت َۡح َسبُوهُ َش< ٗ ّرا لَّ ُكمۖ بَ ۡ<ل هُ< َوٞ َُصب
ۡ كع ِ ِإ َّن ٱلَّ ِذينَ َجٓا ُءو بِٱِإۡل ۡف
١١ يمٞ َظ ِ ٱِإۡل ۡث ۚ ِم َوٱلَّ ِذي تَ َولَّ ٰى ِك ۡب َرهۥُ ِم ۡنهُمۡ لَ ۥهُ َع َذابٌ ع
1
Nurul hidayah,pengaruh media sosial terhadap penyebaran hoax oleh digital native,2017,hal.2
11.Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah
dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu
buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang
dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa
di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam
penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar.
Menurut sebuah riwayat munculnya QS. an-nur ayat 11 karena adanya tuduhan
zina yang ditujukan kepada Aisyah ketika ia pulang dari Madinah bersama pasukan
muslim. Pada saat perjalan aisyah merasa kehilangan kalungnya, namun saat aisyah
mencari kalung nya aisyah tertinggal dari rombongan. setelah beberapa lama
kemudian seorang sahabat bernama safwan bin al-muattal al-sulami aldakhwani
melihatnya sedang tertidur dab beliau mengucap innalillahi dan kemudian
mengantarkan aisyah hingga sampai kepada rombongan kaum muslim. Namun setelah
terjadinya peristiwa tersebut, umat islam malah beramai-ramai membicarakan tentang
aisyah dan menyebarkan berita bohong. 2
Dari penjelasan dari riwayat diatas dapat diambil sebuah pelajaran bahwa hoax
bukanlah sesuatu yang baru tetapi sudah terjadi pada masa Nabi muhammad. Dalam
lingkup indonesia penyebaran hoax di media sosial mulai marak sejak media sosial
populer digunakan oleh masyarakat. Di indonesia hoax muncul dan berkembang
secara sporadis dan diperparah oleh keberadaan kontestasi politik yang terjadi pada
pemilu presiden indonesia tahun 2014 hal yang sama juga terjadi di Amerika Serikat
pada proses pemilihan presiden yang membuat donal trump berhasil menduduki kursi
negara sama hal nya seperti yang terjadi di kalimantan tahun 2017 seorang laki-laki
yang berusia 53 tahun yang akan menjenguk cucunya yang baru lahir disuatu daerah
tetapi laki-laki ini tidak mengetahui alamatnya dan kebingan mencari masyarakat
mengira bahwa dia adalah seorang penculik laki-laki tersebut kemudian di amuk
massa hingga tewas meregang nyawa akibat berita hoax yang ada dimasyarakat .
Fenomena hoax .
jadi dapat dipahami bahwa dampak adanya hoax sangatlah fatal hingga bisa
merenggut nyawa seseorang. Hoax dapat dibaca sebagai problem yang global dimana
dapat muncul dimanapun informasi berada. Penyebaran berita hoax di indonesia
2
Lutfi Maulana,Jurnal Ilmiah Agama Dan Sosial Budaya, Kitab Suci Dan Hoax: Pandangan Al-Qur’an
Dalam Menyikapi Berita Bohong,Vol.2 Thn2017,hal.214
tersebar melalui media sosial 92,40%(facebook.whatsapp, line, telegram twitter),
berturut-turut 62,80% hoax tersebar melalui aplikasi chatting (whatsapp,line,
telegram) dan menempati no tiga berturut-turut 34,90% hoax tersebar melalui situs
web. Bila didasrkan formatnya hoax 62,10% tersebar dalam bentuk tulisan sedangkan
37,50% berbentuk gambar dan dimensi, hoax paling populer di indonesia merupakan
isu sosial politik 91,80% menyusul isu SARA( Suku agama ras dan antar golonga)
sebanyak 88,60%. (riset fahmi).3