KERANGKA ACUAN KERJA
SOSIALISASI KESEHATAN REPRODUKS! PADA CALON PENGANTIN
TAHUN 2022
PENDAHULAN
Tingginya angka kematian ibu secara nasional yaitu 307 per 100.000
Kelahiran Hidup (menurut SDKI tahun 2002 — 2003) Jawa Timur 168 per
100,000 Kelahiran Hidup (Susenas 2000), dan penurunannya sangat lambat,
sedangkan target yang harus dicapai pada tahun 2010 untuk AKI sebesar 125
per 100.000 kelahiran hidup.
Dalam melakukan peran sebagai pasangan, seorang suami dan istri
haruslah memiliki Kesehatan lahir dan batin yang baik. Salah satu indikasi
bahwa calon pengantin yang sehat adalah bahwa kesehatan reproduksinya
berada pada kondisi yang baik. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
memberikan informasi pra nikah di kelas calon pengantin sehingga calon
pengantin memahami konsep kesehatan reproduksi dan komponennya serta
mempersiapkan catin akan kehidupan perkawinan yang sehat. Rendahnya
kelahiran pada remaja dan rendahnya perkawinan usia dini merupakan salah
satu intervensi dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI),
l. DASAR PELAKSANAAN
a. Undang-Undang nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan (Lembaran
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia 5083
b. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2014 Tentang Kesehatan
Reproduksi (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 169 Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5587)
c. Peraturan Menteri Kesehatan Indonesia Nomor 71 Tahun 2016 Tentang
Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Nonfisik Bidang
Kesehatan Tahun Anggaran 2017
d. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2021 Tentang Pelayanan
Masa sebulum hamil, Masa hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah
Melahirkan, Penyelengaraan Pelayanan Kontrasepsi, serta Pelayanan
Kejahatan Seksual
TUJUAN
a. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan dan menyiapkan Kesehatan reproduksi calon
Pengantin sehingga menghasilkan generasi platinum.
. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan pengetahuan calon pengantin mengenai pernikahan, hak
reproduksi dan seksualitas, Pemeriksaan kesehatan calon pengantin,
_Tindak kekerasan yang menganggu pernikahan, Solusi mengatasi
tindak kekerasan, gender, organ reproduksi, kehamilan, persalinan
metode kontasepsi, ASI, IMS
2) Mempersiapkan kesehatan calon pengantin
3)Pasangan calon pengantin bersedia menandatangai kesepakatan
menuju generasi platinum.
eIV. SASARAN
Pasangan calon pengantin
V. MATERI
Materi dalam pelaksaan sosialisasi kesehatan reproduksi pada calon pengantin
adalah :
a. Perikahan,
b. Hak reproduksi dan seksualitas,
c. Pemeriksaan kesehatan calon pengantin, tindak kekerasan yang
menganggu pernikahan,
4d. Solusi mengatasi tindak kekerasan, gender, organ reproduksi,
e. Kehamilan, persalinan metode kontasepsi, ASI, IMS.
vi.
NARASUMBER & MODERATOR (BILA ADA)
Pemberian materi kesehatan reproduksi pada calon pengantin diberikan oleh
tenaga kesehatan Puskesmas (dokter, bidan).
vil.
METODE
Kondisi Normal (Tidak dalam keadaan pandemi)
a. Perpasangan
1) Pemberian materi mengunakan lembar balik
2) Tanya Jawab
b. Kelompok
1) Pemberian materi mengunakan lembar balik dan atau power point
2) Diskusi
Kondisi Pandemi
Menyesuaikan tingkat transmisi komunitas dan kapasitas respon perkembangan
pandemi Covid-19 (Sosialisi kesehatan reproduksi calon pengantin dilakukan
dengan memperhatikan protokol kesehatan)
Vill. LANGKAH-LANGKAH
a. Menentukan sasaran kelas repoduksi calon pengantin minimal 5 pasang
b. Membuat jadwal pertemuan kelas repoduksi calon pengantin
¢. Melakukan pertemuan pasangan calon pengantin secara perorangan atau
kelompok:
1) Memberikan pre test tentang kesehatan reproduski pada pasangan
calon pengantin
2) Pemberian materi olen narasumber
3) Evaluasi peningkatan pemahaman dengan pemberian post test pada
sasaran
4) Penandatangan kesepakatan generasi platinum
d, Membuat laporan kegiatan, berisi proses pelaksanaan kegiatan, hasil pre
dan post tes, jumlah calon pengantin yang menandatangani lembar
kesepakatan menuju generasi platinum, kendala dalam pelaksanaan
kegiatan.IX. PELAKSANAAN
Bulan
No jiatan
ie 4[2[3[4[5/6]7] 8] 9 | 40/41/12
1 | Sosialisasi
Kesehatan
Reproduksi Pada
Calon Pengantin
X. SUMBER DANA
Dana berasal dari DAK Bantuan Operasional Kesehatan Tahun 2022.
a. Biaya snack Rp6.600,00 per kotak dalam 1 (satu) kegiatan
b. Biaya nasi Rp26.290,00 per kotak dalam 1 (satu) kegiatan
Xl. PENUTUP
Demikian kerangka acuan kerja pelaksanaan sosialisasi kesehatan reproduksi
pada pasangan calon pengantin dibuat untuk digunakan sebagaimana
mestinya.
‘Surabaya,
KepalaBidang Sub Koordinator
Kesehatan Masyarakat Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat
M. dr.Sri Lestari
bina PenataTk |
NIP 197306012007012013 NIP 197304262006042014LAPORAN HASIL KEGIATAN
SOSIALISASI KESEHATAN REPRODUKS! PADA CALON PENGANTIN
Dasar (Sesuai Nomor Undangan)
Tujuan Pelaksanaan
Tanggal Pelaksanaan
Jam Pelaksanaan
‘Tempat Pelaksanaan
Jumlah Peserta
Proses Kegiatan
a. Hasil Pre test
b. Hasil Post Test
a. Uraian Pelaksanaan kegiatan
b. Jumlah calon pengantin yang menandatangani lembar kesepakatan
NO@eRONE
menuju generasi platinum
8. Masalah/ Kendala
9. Rencana Tindak Lanjut
10. Kesimpulan
Surabaya, .
Pelapor :
1. Nama.........(Tanda Tangan)