Anda di halaman 1dari 3
KERANGKA ACUAN KERJA PELAKSANAAN STIMULASI DETEKS! DAN INTERVENS! DIN! TUMBUH KEMBANG BAYI DAN ANAK BALITA D! KOTA St ‘TAHUN 2022 A. LATAR BELAKANG Masa depan suatu bangsa tergantung pada keberhasilan anak dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Tata ferme kehidupan terutama periode sejk anin dalam kandungan sampai anak berus 2 tahun merupakan periode yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Periode ini merupakan kesempatan emas sekaligus masa = masa yang rentan terhadap pengaruh negatif. Nutris| yang balk dan cukup, status kesehatan yang baik, pengasuhan yang benar, dan stimulasi yang tepat pada periode ini akan membantu anak untuk tumbuh sehat dan mampu mencapai kemampuan optimainya sehingga dapat berkontribusi lebih baik dalam masyaraket. | Stimulasi yang tepat akan merangsang otak balita sehingga perkembangan kemampuan gerak, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian pada balita berlangsung optimal sesual dengan umur anak. Deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang perlu dilakukan untuk dapat mendeteksi secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang balita termasuk menindaklanjuti setiap keluhan orang tua terhadap masalah tumbuh kembang anaknya. Apabila ditemukan ada penyimpangan, maka dilakukan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang balita sebagai tindakan koreksi dengan memanfaatkan plastisitas otak anak agar tumbuh kembangnya kembali normal atau penyimpangannya tidak semakin berat. Apabila balita perlu dirujuk, maka rujukan juga harus dilakukan sedini mungkin sesuai dengan indikasi. Kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang balita yang menyeluruh dan terkoordinasi diselenggarakan dalam bentuk kemitraan antara keluarga (orang tua, pengasuh anak dan anggota keluarga lainnya), masyarakat (kader, tokoh masyarakat, organisasi profesi, lembaga swadaya masyarakat, dan sebagainya) dengan tenaga profesional (Kesehatan, pendidikan dan sosial), akan meningkatkan kualitas tumbuh Kembang anak usia dini dan kesiapan memasuki jenjang pendidikan formal. Indikator keberhasilan pembinaan tumbuh kembang anak tidak hanya meningkatnya status kesehatan dan gizi anak tetapi juga mental, emosional, sosial dan kemandirian anak berkembang secara optimal. Kegiatan Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang Bayi dan Anak Balita bisa dilakukan di semua lini dan masyarakat. Termasuk diantaranya yaitu di Posyandu, Kelompok Bermain (KB), Roudlatul Athfal (RA), Tempat Penitipan Anak (TPA), dan Pos PAUD Terpadu (PPT). Dengan demikian diharapkan semua bayi dan anak balifa di Kota Surabaya mendapatkan Pelayanan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK). B. DASAR 1. Undang-undang No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan Undang Undang no 3 Tahun 2014 tentang Perubahan Undang-undang No, 23 tahun 2002 Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan Peraturan Menteri Kesehatan No. 25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak SN Dipindai dengan CamScanner 4. Peraturan Mente! Kesehatan No. 66 tahun 2014 tentang Pemantauan Pertumbuhan, Perkembangan, dan Gangguan Tumbuh Kembang Anak §. Peraturan Menteri Kesehatan No.43 Tahun 2019 tentang Puskesmas 6. Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan No. 146 tahun 2014 tentang Kurikutum 2013 PAUD 7. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak C, TUJUAN 4. Tujuan Umum Seluruh bayi dan anak balita mendapatkan pelayanan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK). 2. Tujuan Khusus. a. Terselenggaranya kegiatan Stimulas! Deteksi dan Intervensi Kembang (SDIDTK) baik di Fasilitas Kesehatan, Posyandu, Bermain/Play Group, Tempat Penitipan Anak, PAUD. b. Terselenggaranya jejaring dan alur rujukan tumbuh kembang anak. Tumbuh Kelompok D. SASARAN Bayi usia 0 - 11 bulan dan anak balita (1-4 th) di wilayah kerja Puskesmas Kota Surabaya. E. WAKTU Kegiatan Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang bayi dan anak balita ini dilakukan pada tahun 2022 pada saat Posyandu, monitoring Kelompok Bermain(KB), monitoring Tempat Penitipan Anak, monitoring kegiatan PAUD atau saat berkunjung ke Puskesmas. F. TEMPAT PELAKSANAAN Kegiatan Stimulasi Deteks! Intervensi Dini Tumbuh Kembang bayi dan anak balita dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Kota Surabaya. G, TENAGA PELAKSANA Petugas Puskesmas bersama dengan Kader Posyandu, Bunda TPA, Bunda PAUD, Guru KB, dan Guru RA. Dipindai dengan CamScanner H. MEKANISME PELAKSANAAN ‘Mekanisme kegiatan Stimulasi Deteksi Intervens! Dini Tumibuh Kembang bayi dan anak balita sebagai berikut : ‘Stimulast. dan pemantauan _tumbuh Kembang di keluarga dan masyarakat dengan menggunakan buku KIA 2 Deteksi ini penyimpangan tumbuh kembang di tingkat petugas (tenaga kesehatan, pendidk terlatih) dengan menggunakan KPSP Tidak ada penyimpangan ‘Ada penyimpangan £ q t + Penyimpangan |{ Penyimpangan || Gangguan (Gangguan Mental Emosional Pertumbuhan _ || Perkembangan || pendengaran dan penglihatan Intervensi Dini Penyimpangan Tumbuh Kembang ff ——— 7} ‘Ada Perbaikan Tidak ada Perbaikan q Dirujuk ke Fasiltas Kesehatan yang lebih tinaai |, ANGGARAN Kegiatan Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang bayi dan anak balita dilakukan tanpa pemblayaan. Surabaya, Februari 2022 Mengetahui, Gizi Masyarakat de Karta Bi Rede M.Kes. gr. Sri Lestari NIP. 197306012007012013 NIP. seranen eata Dipindai dengan CamScanner

Anda mungkin juga menyukai