dengan kondisi psikologis anak karena seorang anak sangat sensitif
terhadap berbagai pengaruh dari luar. Maka memberikan perhatian yang lebih dari orang tua merupakan salah satu motivasi terbesar bagi anak- anak yang memiliki keterbatasan mental. Pendidikan agama pun tentunya harus ditekankan dalam mendidik siswa. Sebagai dasar pembentukkan kepribadian siswa, pendidikan agama sangat penting untuk membentengi diri siswa, karena lingkungan sekitar juga memberikan pengaruh yang cukup besar bagi pembentukan kepribadian siswa. Permasalahannya adalah bagaimana memberikan pendidikan agama kepada siswa tunagrahita dengan keterbatasan intelegensinya. Dengan begitu kita juga perlu mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama Islam bagi anak-anak yang memiliki kekurangan dan keterbatasan mental (Tunagharita). Maka, sudah menjadi tugas dan tanggung jawab semua pihak khususnya kalangan akademis maupun lembaga pendidikan untuk meberikan sebuah metode yang tepat bagi siswa tunagrahita, salah satunya dengan metode pemberian reward. Begitu besar pengaruh dari implementasi reward dalam proses pembelajaran, karena hal tersebut dapat memotivasi siswa agar lebih aktif dalam melakukan pembelajaran sehingga minat belajar siswa jadi meningkat. Pemberian reward dalam pembelajaran memiliki implikasi yaitu siswa diakui sebagai individu unik yang memiliki kemampuan tertentu dan karakteristik yang dapat dihargai. Pemberian reward juga memiliki beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pelaksanaannya, apalagi kepada siswa tunagrahita. Akan tetapi hal itu tidak menutupi efek pemberian yang bersifat umum, pemberian reward akan menghasilkan perasaan senang pada diri siswa sehingga siswa lebih termotivasi untuk belajar. 2