Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN

PROGRAM KESEHATAN LANSIA

PUSKESMAS SUKANEGARA
2022
KERANGKA ACUAN PROGRAM
KESEHATAN LANSIA

I. Pendahuluan
Lanjut usia adalah apabila usianya 65 tahun keatas (Effendy dan Makhfudli,
2009). Menurut WHO lanjut usia adalah berumur 60-74 tahun. Salah satu
keberhasilan pembangunan kesehatan dan kemajuan teknologi adalah meningkatnya
Usia Harapan Hidup (UHH) yang memiliki korelasi positif terhadap peningkatan
populasi lanjut usia (lansia). Sementara itu sesuai hasil Riset Kesehatan Dasar tahun
2013, pola penyakit terbanyak pada lansia sudah bergeser ke arah penyakit kronik
degeneratif dan cenderung menderita penyakit lebih dari satu (multi patologi).
Kondisi tersebut merupakan tantangan yang harus dihadapi bersama sehingga perlu
upaya yang tepat dan intensif untuk mewujudkan lansia yang sehat mandiri aktif dan
produktif.
Berdasarkan data Sakernas tahun 2016 sebanyak 47,37% lansia masih aktif
bekerja dan mengurus rumah tangga. Hal ini menunjukkan bahwa lansia masih
potensial untuk dapat berdaya guna. Maka dari itu sudah saatnya lansia tidak hanya
dipandang sebagai obyek, tetapi juga sebagai subjek yang dapat berperan dalam
membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan khususnya kesehatan
keluarga. Hal ini juga bermanfaat untuk meningkatkan fungsi kognitif Lansia yang
akan berpengaruh terhadap kualitas hidup Lansia.

II. Latar Belakang


Salah satu dampak keberhasilan pembangunan dan kemajuan teknologi adalah
meningkatnya Usia Harapan Hidup (UHH). Setiap tahun UHH terus mengalami
peningkatan. Pada tahun 2010, UHH Indonesia berada pada angka 69,8 tahun, tahun
2012 berada pada angka 70,2 tahun, dan pada tahun 2016 menapai 70,9 tahun. UHH
Indonesia diproyeksikan meningkat dari 69,8 tahun pada tahun 2010 menjadi 72,4
tahun pada tahun 2035. Berdasarkan data ini UHH perempuan lebih tinggi (72,9
tahun) dibandingkan laki-laki (69.0 tahun) (BPS proyeksi penduduk 2010-2035).
Dengan makin meningkatnya UHH akan terjadi peningkatan populasi lanjut usia
(lansia) dengan jumlah lansia perempuan lebih banyak. Sensus Penduduk (SP)
menunjukkan populasi lansia pada tahun 2010 sebesar 18,1 juta jiwa atau 7,6% dari
jumlah penduduk. Berasarkan Susenas, tahun 2016 jumlah lansia sebesar 22,4 juta
jiwa atau 8,69% dari jumlah penduduk. Berdasarkan Proyeksi Penduduk dari BPS
diperkirakan pada tahun 2020 penduduk lansia akan mencapai 27,09 juta atau 9,99%
dari jumlah penduduk sedangkan pada tahun 2035 sebesar 48,20 juta atau 15,77%
dari jumlah penduduk. Beberapa Provinsi telah menunjukkan persentasi lansia lebih
tinggi dari angka nasional bahkan bahkan ada yang telah mencapai lebih dari 10%.
Upaya harus segera dilakukan agar jumlah lansia tersebut sebagian besar dalam
kondisi sehat mandiri aktif dan produktif.
Peningkatan populasi lansia yang disertai proses penuaan alamiah mengharuskan
upaya yang tepat dan intensif untuk mewujudkan lansia yang sehat mandiri aktif dan
produktif. Untuk mewujukan kondisi lansia tersebut harus dimulai dari keluarga dan
dilakukan dengan pendekatan siklus hidup. Upaya mengacu pendekatan siklus hidup
selain meningkatkan status kesehatan indiviu pada kelompok usia bersangkutan pada
akhirnya berdampak pada kesehatan lansia secara paripurna. Dengan demikian status
kesehatan keluarga secara menyeluruh merupakan model untuk pada akhirnya
mempersiapkan kualitas status kesehatan lansia di masa depan.
Di masa pandemik Covid-19 kegiatan yang melibatkan kerumunan masyarakat,
di tuntut untuk mematuhi protokol kesehatan sebagai upaya untuk mencegah
penularan Covid-19. Adapun protokol kesehatan yang di maksud adalah
menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan, menggunakan sabun atau
hand sanitizer.
Kegiatan ini selaras dengan Visi dan Misi Puskesmas Sukanegara serta Tata Nilai
Puskesmas Sukanegara :
S : Senyum, salam, sapa, sopan, dan santun
I : Inovatif. Menciptakan sesuatu berdassarkan permasalahan disesuaikan
dengan situasi dan kondisi
G : Giat. Seluruh pegawai harus terlibat dalam setiap kegiatan Puskesmas
Sukanegara sesuai tupoksi
A : Akuntabel. Adanya pelaporan dalam setiap kegiatan yang dilakukan
P : Profesional. Memiliki kompetensi (kemampuan dan keterampilan) dalam
memberikan pelayanan kesehatan sesuai prosedur yang ditetapkan.

III. Tujuan
1. Tujuan Umum:
Meningkatkan derajat kesehatan dan mutu pelayanan lanjut usia sebagai bagian
proses deteksi dini dan peningkatan kesehatan serta pencegahan penyakit lansia
agar mencapat masa tua yang bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan
keluarga dan masyarakat
2. Tujuan Khusus:
a. Meningkatkan kesadaran pada lanjut usia untuk membina dan memelihara
kesehatan diri sendiri
b. Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat dalam menyadari dan
menghayati kesehatan usia
c. Meningkatkan jenisa dan jangkauan pelayanan kesehatan usia lanjut
d. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan usia lanjut
IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan Ket
1 Pendataan Lansia a. Koordinasi dengan kepala Desa
tentang kegiatan pendataan lansia
b. Persiapan format pendataan dan alat
tulis
c. Sosialisasi kepada kader lansia
untuk pengisian format pendataan
lansia
d. Melaporkan hasil pendataan lansia
ke petugas program lansia.

2 Pelaksanaan a. Pendaftaran usia lanjut sebelum


Posyandu Lansia pelaksanaan kegiatan
b. Penimbangan berat badan dan
pengikuran tinggi badan
c. Pengukuran tekanan darah,
pemeriksaan kesehatan( pemeriksaan
gula, asam urat, dan kolesterol) dan
pemeriksaan kognitif, mental, dan
kemandirian
d. Pencatatan hasil pengukuran dan
pemeriksaan kesehatan lansia di
kertas register dan kohort lansia
e. Penyuluhan dna konseling
f. Pemberian makanan tambahan

3 Hari Lanjut Usia a. Kegiatan dibuka oleh pembawa


Nasional (HLUN) acara dengan membaca bismillah
b. Sambutan oleh Bapak Lurah dan
Kepala Puskesmas
c. Penyuluhan Kesehatan oleh petugas
kesehatan
d. Melakukan senam lansia yang
dipimpin oleh kader lansia
e. Melakukan Foto Bersama
f. Melakukan skrinning kesehatan ;
Pengukuran berat badan , tinggi
badan, TTV, pemeriksaan lab
sederhana (gula, asam urat, dan
kolesterol), dan pemeriksaan
kognitif, mental dan kemandirian
g. Melakukan konseling dari hasil
pemeriksaan
4 Pembinaan a. Pendataan anggota keluarga lansia
Caregiver lansia yang memiliki masalah kesehatan
dan lansia yang hidup sendiri
b. Memberikan undangan pembinaan
kepada kader lansia dan anggota
keluarga lansia yang memiliki
masalah kesehatan
c. Pelaksanaan pembelajaran kepada
kader lansia dan anggota keluarga
lansia yang memiliki masalah
kesehatan
d. Melakukan evaluasi kepada kader
dan anggota keluarga lansia terhadap
pembelajaran yang didapatkan
kepada penanggung jawab program

V. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Pendataan Lansia
a. Petugas membuat format dengan mencantumkan butir pertanyaan informasi
yang ingin di dapatkan.
b. Petugas mengsosialisasikan kegiatan pendataan kepada kepala desa mengenai
pelaksanaan kegiatan pendataan lansia di desa.
c. Sosialisasi kepada kader lansia mengenai cara pengisian format.
d. Formulir pendataan di distribusikan kepada kader lansia untuk dapat dicari
data sesuai dengan formulir.
e. Mengumpulkan hasil pendataan untuk disampaikan kepada petugas program
lansia.
2. Posyandu Lansia
a. Melaksanakan koordinasi dengan lintor dan linpro, bidan desa, perawat desa
dalam loka karya mini bulanan.
b. Melaksanakan pendataan lansia
c. Menentukan jadwal kegiatan yang ditetapkan
d. Menggerakan kader untuk mengajak lansia agar aktif datang di posyandu
lansia
e. Menyiapkan sarana, prasarana (tempat kegiatan, meja & kursi, alat tulis, buku
kunjungan, buku kohort lansia, KMS) dengan di bantu oleh kader lansia
f. Melaksanakan kegiatan posyandu lansia
g. Mencatat hasil Posyandu Lansia
h. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan rencana tindak lanjut serta rujukan
untuk lansia yang mengalami masalah kesehatan
i. Mendokumentasikan kegiatan
3. Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN)
a. Kegiatan diawali dengan pembukaan oleh pembawa acara dan dilanjutkan
dengan sambutan dari Bapak Lurah dan Kepala Puskesmas Sukanegara, dan
dilanjutkan dengan pembacaan doa
b. Setelah pembacaan doa selesai, dilakukan penyuluhan kesehatan oleh tenaga
kesehatan puskesmas dan dilanjutkan dengan senam lansia yang dipimpin
oleh kader dan dilanjutkan foto Bersama
c. Setelah berfoto Bersama, dilakukan kegiatan skrinning kesehatan
d. Para lansia yang akan dilakukan skrinning di daftar oleh kader dan dicatat di
kertas pendaftaran dan lansia mengisi daftar hadir
e. Lansia diukur BB dan TB oleh kader dan do catat di kertas pendaftaram dan
di kertas register lansia
f. Lansia diukur tekanan darah oleh kader dan dilakukan pengkajian
kemandirian (ADL), Kognitif (AMT), dan mental (GDS) oleh petugas
puskesmas
g. Lansia dilakukan pemeriksaan lab sederhana (gula darah, kolesterol, dan
asam urat.
h. Lansia diberikan konseling kesehatan sesuai dengan hasil dari pemeriksaan
yang dilakukan. Jika hasil pemeriksaan tekanan darah maupun hasil lab yang
tidak normal diberikan surst rujukan ke puskesmas. Dan untuk lansia dengan
hasil yang normal diberikan motivasi untuk tetap menjaga kesehatan dan tetap
menjaga pola hidup sehat
4. Pembinaan Caregiver Lansia
a. Menentukan sasaran peserta yang akan di undang (kader lansia dan anggota
kelyarga yang memiliki lansia)
b. Menghubungi lintas sektor (Kepala Desa)
c. Membuat dan mengirim undangan untuk para peserta
d. Penyusunan susunan acara dan penggandaan materi
e. Persiapan pertemuan, alat tulis, dan kelengkapan pembinaan lainnya
f. Pelaksanaan pembinaan
g. Membuat laporan pembinaan care giver lansia

VI. Sasaran
1. Petugas lansia puskesmas
2. Kader lansia
3. Kelompok Pra Lansia (45-59 tahun)
4. Kelompok Lansia ( ≥ 60 tahun)
5. Keluarga yang memiliki lansia
VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
No Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pendataan
1 √
Lansia
Posyandu
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Lansia
Hari Lanjut
3 Usia √
(HLUN)
Pembinaan
4 Caregiver √
lansia

VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dna Pelaporan


Kegiatan dan pelaporan monitoring kegiatan dilakukan oleh penanggung jawab
program kesehatan lansia dan dilaporkan ke penanggung jawab UKM setiap bulan
untuk melihat kesesuaian antara jadwal perencanaan dengan jadwal pelaksanaan.
Kemudian dilakukan evaluasi untuk pelaksanaan kegiatan berikutnya. Pelaporan
dibuat setiap setelah kegiatan dan dilaporkan kepada penanggung jawab UKM

IX. Pencatatan Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan kegiatan dibuat di format yang telah dibuat oleh penanggung jawab
program kesehatan lansia. Pelaporan dibuat setiap bulan dan selanjutnya dilakukan
evaluasi setiap tri wulan. Pelaporan dilaksanakan secara berjenjang dari pemegang
program ke penanggungjawab UKM,kepala Puskesmas, dan Dinas Kesehatan

Sukanegara, Januari 2022

KEPALA PUSKESMAS SUKANEGARA

dr. Yukhi Mustikawaty


Pembina/IVa
NIP: 19771211 201101 2 001

Anda mungkin juga menyukai