Anda di halaman 1dari 4

Isu kebijakan dalam politik

A. Pengertian isu kebijakan

Harrison (2008:550) dalam (Kriyantono, 2012) memberikan definisi


bahwa isu adalah berbagai perkembangan, biasanya di dalam arena publik, jika
berlanjut, dapt secara signifikan memengaruhi operasional atau kepentingan
jangka panjang dari organisasi. Menurut William Dunn (1990). Sedangkan  isu
kebijakan yaitu produk atau fungsi dari tidak sewenang-wenangnya perdebatan
patut tentang definisi, rincian, penjelasan maupun penilaian atas suatu masalah
tertentu.

Isu kebijakan muncul apabila sudah terjadi perbedaan pendapat antara yang satu
dengan yang lainya untuk mencapai suatu tujuan. Bertentangan pandangan
terhadap suatu masalah tersebut.

B. Contoh isu dalam kebijakan politik indonesia

Berikut merupakan contoh isu isu dalam kebijakan politik Indonesia

1. penguatan International Monetary System (IMS). Salah satu mitigasi yang


menjadi fokus bahasan adalah sinkronisasi kebijakan normalisasi yang
ditempuh negara maju dan respons yang dilakukan negara berkembang
melalui penguatan Global Financial Safety Net (GFSN) dengan
mendorong kolaborasi antara GFSN dan Regional Financing
Arrangements (RFA).
2. ekonomi digital. Perkembangan ekonomi digital dipengaruhi oleh berbagai
risiko. Untuk itu, terdapat beberapa hal yang perlu menjadi perhatian dan
akan mengemuka dalam pembahasan Pertemuan Tahunan 2018, antara
lain dampak ekonomi digital terhadap perekonomian, sistem pembayaran,
central bank operation, cross-border arrangement and collaboration. 
3. peran serta pihak swasta untuk mendukung pembiayaan pembangunan
infrastruktur negara berkembang. Pembahasan isu ini dalam Pertemuan
Tahunan 2018 diharapkan dapat menghasilkan kerangka kebijakan yang
jelas dan konsisten, tata kelola yang baik, iklim usaha yang mendukung,
serta inovasi model pembiayaan infrastruktur sehingga dapat
meningkatkan peran swasta dalam pembiayaan infrastruktur.
4. penguatan aspek ekonomi dan keuangan syariah. Ekonomi dan keuangan
syariah mempunyai peran yang cukup signifikan dalam mendukung
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, baik di negara maju maupun
negara berkembang. Instrumen keuangan syariah seperti sukuk maupun
yang berbasis zakat dan wakaf berpotensi mendukung pertumbuhan
ekonomi sebagai sumber pembiayaan infrastruktur. Saat ini, negara-negara
Islam di Asia dan Timur Tengah telah menyusun International Standard
for WAQF yang diharapkan dapat mendukung perkembangan ekonomi
keuangan syariah. Pertemuan Tahunan 2018 juga menjadi kesempatan
bagi Indonesia untuk menunjukkan kemajuan dalam ekonomi dan
keuangan syariah.
5. isu-isu terkait sektor fiskal, yaitu urbanisasi, ekonomi digital, human
capital, manajemen risiko bencana, perubahan iklim, dan pembiayaan
infrastruktur.

C. Kontribusi kebijakan fiscal kemenkeu untuk transformasi ekonomi di


Indonesia

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati memaparkan 4


(empat) kontribusi kebijakan fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu)
dalam mentransformasi ekonomi Indonesia.  Hal ini disampaikannya dalam
Seminar Nasional Transformasi Ekonomi Untuk Indonesia Maju di Hotel
Borobudur, Jakarta, Jumat (09/08). Seminar ini sekaligus sebagai perayaan
ulang tahun Kementerian Koordinator Perekonomian (Kemenko
Perekonomian) ke-53. 

Berikut merupakan beberapa kontribusi kebijakan fiscal kemenkeu untuk


transformasi ekonomi di Indonesia :
1. Kontribusi kebijakan fiskal yang pertama adalah terkait dengan
meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia untuk rasio
produktifitas Indonesia atau Incremental Capital Output Ration (ICOR)

yang masih berada pada level 6,3. Indonesia telah mengadopsi alokasi
anggaran pendidikan dalam 10 tahun terakhir sebanyak 20% dari APBN
misalnya tahun 2019 yaitu Rp492,5 triliun. “Labor force kita besar akan
tetapi kita terkendala di kualitas pendidikan yang masih rendah dengan
cakupan yang terbatas. Isu kebijakan sektor pendidikan akan kita bahas
terus-menerus. Dengan perbaikan kualitas SDM maka Indonesia akan
mampu keluar dari middle-income trap dan melakukan transformasi
ekonomi," tambahnya.  

2. Kontribusi fiskal yang kedua untuk meningkatkan SDM adalah dengan


Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Pemerintah terus meningkatkan
sistem jaminan kesehatan agar lebih sustainable seperti menyediakan
social safety net untuk masyarakat dalam bentuk bantuan dukungan tunai
melalui Program Keluarga Harapan (PKH) maupun non-tunai melalui
Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT), pelatihan-pelatihan, Kartu Indonesia
Pintar (KIP), dan Kartu Indonesia Sehat (KIS).
3. Kontribusi fiskal ketiga adalah belanja di bidang infrastruktur. Alokasi
anggaran infrastuktur adalah yang terbesar kedua di dalam APBN setelah
pendidikan. Mengingat kebutuhan anggaran infrastruktur yang tinggi,
pemerintah tidak hanya menggunakan APBN tetapi juga mendorong
kebijakan dengan sektor publik yaitu Kerjasama Pemerintah dan Badan
Usaha (KPBU). 
4. Kontribusi fiskal keempat adalah mendorong reformasi birokrasi.
“Ekonomi kita saat ini biayanya tinggi. Kita perlu membuat sistem dimana
orang-orangnya lebih fokus pada substansi dari pada penunjang. Inilah
tantangan kita, mendesain birokrasi yang lebih efisien,” ungkap Menkeu.
(jsg/hpy/nr)
Sumber: https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/ini-empat-kontribusi-kebijakan-
fiskal-kemenkeu-untuk-transformasi-ekonomi-indonesia/

https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/ini-lima-isu-utama-yang-akan-diangkat-
indonesia-dalam-pertemuan-tahunan-imf-wbg-2018

Anda mungkin juga menyukai