Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ghisya Siti Rochmah

NPM : 120020546

Manajemen 2A

Tugas Ekonometrika Langkah-langkah metode klasik


Teori buku Damodar N.Gujarati (2003,P.4-10)

1. Pernyataan tentang teori atau hipotesis


John Maynard Keynes mengatakan bahwa “Hukum psikologi dasar menyatakan bahwa
pria (wanita) meningkat konsumsinya sebagaimana pendapatannya meningkat, tetapi tidak
sebanyak kenaikan pendapatannya”.
Dengan kata lain, Keynes mempostulatkan bahwa laju perubahan konsumsi untuk satu
satuan unit (katakanlah, satu dolar atau rupiah) pada pendapatan, lebih besar dari 0 tetapi
lebih kecil dari 1. Keynes mempostulatkan apa yang disebut sebagai Marginal Prospensity
To Consume, disingkat MPC.

2. Spesifikasi model matematika dari teori


Meskipun Keynes mempostulatkan hubungan positif antara konsumsi dan pendapatan,
namun ia tidak menentukan secara pasti bentuk hubungan fungsional antara keduanya.
Seorang matematikawan ekonomi mungkin mengusulkan bentuk fungsi konsumsi berikut:
y = β₁ + β₂Χ, 0 < β₂ <1
keterangan :
y = menyatakan pengeluaran konsumsi
x = menyatakan pendapatan
β₁ dan β₂ = merupakan parameter model, yang selanjutnya disebut sebagai perpotongan
(intercept) dan lereng (slope), koefisien β₂ mengukur MPC.
Fungsi konsumsi pada persamaan hanya memiliki satu persamaan sehingga disebut
Model Persamaan Tunggal (Single Equation Model). Jika terdapat lebih dari satu persamaan,
model ini disebut Model Persamaan Berganda (Multiple-Equation Model). Variabel yang
muncul pada sisi sebelah kiri tanda sama dengan dinamakan Variabel Dependen atau Variabel
takbebas (Dependent Variable) dan variabel di sebelah kanan disebut Variabel Indenpenden
atau variabel bebas (Independent Atau Explanatory). Pada persamaan diatas konsumsi y
adalah variabel takbebas sedangkan pendapatan x adalah variabel bebas.

3. Spesifikasi model statistika atau matematika


Model matematika pada persamaan tidaklah terlalu menarik bagi ekonometrikawan,
karena model tersebut mengasumsikan hubungan eksak atau deterministik antara konsumsi
dan pendapatan. Hubungan antara peubah ekonomi umumnya tidaklah eksak. Sebagai contoh,
jika kita mendapatkan data 1000 keluarga di Indonesia, katakan-lah, kemudian kita memplot
data tersebut dengan konsumsi pada sumbu vertikal dan pendapatan pada sumbu horizontal,
maka kita tidak mengharapkan semua amatan akan terletak pada suatu garis lurus. Hal ini
disebabkan peubah lain memengaruhi konsumsi seperti ukuran keluarga, usia anggota
keluarga, agama keluarga, dan lain-lain.
Agar hubungan antara peubah ekonomi menjadi tidak eksak ekonometrikawan biasanya
memodifikasi fungsi konsumsi deterministik pada
y = β₁ + β₂x + μ
dengan μ adalah gangguan (disturbance atau error). Gangguan ini merupakan variabel acak
yang memiliki sifat-sifat peluang yang terdefinisikan dengan baik (well-defined). Kalau μ ini
mungkin mewakili semua faktor yang mempengaruhi konsumsi tetapi tidak disertakan secara
eksplisit.
Model ini bukan disebut dengan model ekonometrika, lebih tepat nya model regesi linear
sederhana. Pada model fungsi konsumsi dihipotesiskan bahwa konsumsi y berhubungan
secara linear dengan variabel penjelas x, tetapi hubungan antara keduannya tidaklah eksak
dan tergantung pada variasi individu.

4. Mendapatkan data
Untuk mengestimasi model ekonometrika, kita memerlukan data. Dengan kata lain,
untuk mendapatkan estimasi nilai β₁ dan β₂ kita memerlukan data.

5. Mengestimasi parameter model ekonometrika


Langkah selanjutnya adalah mengestimasi parameter model ekonometrika. Dengan
teknik analisis regresi sederhana yang nanti akan kita bahas, diperoleh estimasi untuk β₁ dan
β₂, berturutturut adalah -184,08 dan 0,7064. Dengan demikian esimasi fungsi konsumsi
adalah
Ŷ = -184,08 + 0,7064x₁
Tanda topi ᴖ mengindikasikan bahwa nilai tersebut adalah nilai estimasi. Sebagai
konvensi, tanda topi di atas peubah atau parameter mengindikasikan bahwa itu merupakan
nilai estimasi. Lalu apa arti dari masing-masing koefisien itu? Nanti, kita akan membahas
lebih rinci interpretasi dari koefisien regresi tersebut. Sebagai contoh, angka 0;70 berarti
bahwa untuk periode sampel tersebut kenaikan pendapatan sebenarnya sebesar 1 dollar
menyebabkan, secara ratarata, kenaikan sekitar 70 sen pada pengeluaran konsumsi
sesungguhnya. Dikatakan rata-rata karena hubungannya tidak eksak.

6. Pengujian hipotesis
Setelah model yang disuaikan (fitted model) adalah model yang memberikan hampiran
atau pendekatan cukup bagus, kita harus membuat kriteria untuk mencari tahu apakah
estimasi pada teori yang sedang diuji. Untuk itu kita melakukan statistika inferensial
(pengujian hipotes)

7. Prediksi (Prediction) atau peralaman (Forecasting)


Jika model terpilih tidak bertentangan dengan hipotesis atau teori yang bersesuaian, kita
dapat menggunakannya untuk memprediksi nilai masa depan variabel takbebas (dependent
variable) y berdasarkan nilai peubah acak prediktor x.

8. Menggunakan model untuk kendali atau kebijkan


Pada sub bagian sebelumnya kita telah mendapatkan estimasi persamaan regresi yang
dapat selanjutnya dapat digunakan untuk pengendalian atau kebijakan. Dengan kebijakan
fiskal atau moneter yang tepat pemerintah dapat mengendalikan nilai peubah x untuk
menghasilkan nilai target y.
Tugas Penerapan Kasus Ekonometrika Dalam Kehidupan Sehari-hari

Harga minyak mentah dunia masih merangkak naik pada November 2007 lalu;
penutupan perdagangan di hari Rabu 7 November, minyak mentah menembus harga
USS97/barrel suatu kenaikan lebih dari 50% bila dibandingkan dengan harga minyak mentah
di bulan November 2006 yang baru mencapai sekitar US$64/barrel. Sedangkan pada tanggal
1 Desember, harga minyak masih naik secara perlahan tetapi pasti sampai mencapai level
US$98. Tetapi, pada tanggal 6 Desember harga turun ke USS87/barrel. Gejolak harga minyak
dunia sangat tajam, sebagian besar bisa dijelaskan karena adanya ketidakseimbangan antara
permintaan dan penawaran.

Menghadapi fenomena ini, kita semua menjadi bertanya-tanya; ke mana arah


pergerakan harga minyak selanjutnya: apakah akan turun lagi sampai ke harga normal seperti
sebelum adanya kenaikan tajam ataukah akan berbalik menembus angka psikologi US$100
per barel. Setelah menembus US$100, akan ke mana lagi arahnya?

Pertanyaan mendasar berikutnya adalah bagaimana dampak dari kenaikan harga


minyak tersebut terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara terutama bagi negara kita,
Indonesia. Tentunya dampak kenaikan harga minyak ini tidak hanya menerpa negara kita
tetapi melanda juga ke negara lain di dunia baik negara pengekspor minyak maupun negara
pengimpor minyak termasuk negara-negara mitra dagang kita.

Dengan demikian, kita akan terkena dampak langsung dan tidak langsung dari
kenaikan harga minyak ini. Pada prinsipnya, tidak mudah untuk menjawab pertanyaan
pertanyaan tersebut di atas karena banyak faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan harga
minyak dan banyak hal yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Sedangkan dampak ekonomi dari gejolak harga minyak ini tidak mudah dianalisis
juga karena melibatkan banyak variabel yang saling terkait. Akan tetapi dengan bantuan
Teknik Matematika Ekonomi dan dilengkapi dengan Model Ekonometrika analisis masalah
tersebut dapat dipermudah dengan membuatnya lebih sistematis. Ini adalah sekadar ilustrasi
bagaimana matematika ekonomi dan ekonometrika dapat berperan untuk memahami
fenomena ekonomi serta dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai