Anda di halaman 1dari 26

KABUPATEN KARIMUN

Dr. H. Aunur Rafiq, S.Sos, M.Si H. Anwar Hasyim, M.Si


BUPATI KARIMUN WAKIL BUPATI KARIMUN

FGD DALAM KEGIATAN


PELAKSANAAN VAKSINASI
COVID-19
KABUPATEN KARIMUN

KAMIS19 AGUSTUS 2021


SATGAS PENANGANAN COVID-19
KABUPATEN KARIMUN
AGUS
DATA KASUS COVID-19 PER KECAMATAN
18 KABUPATEN
KARIMUN

KONFIRMASI COVID SEMBUH COVID


NO KECAMATAN MENINGGAL ZONASI
HARI INI TOTAL HARI INI TOTAL AKTIF
1 KARIMUN 0 990 8 912 39 39
2 MERAL 34 1197 13 1092 84 21
3 MERAL BARAT 0 302 2 286 12 4
4 TEBING 11 804 10 738 47 19
5 KUNDUR 18 526 10 456 50 20
6 KUNDUR UTARA 7 192 0 157 34 1
7 KUNDUR BARAT 0 252 7 226 22 4
8 BELAT 0 45 0 29 16 0
9 BURU 0 5 0 2 0 3
10 MORO 0 97 0 96 0 1
11 DURAI 0 29 6 27 2 0
12 UNGAR 0 48 0 46 2 0
Memakai Masker
13 NIUR PERMAI 0 42 1 38 4 0
M jaga Jarak
14 LUAR WILAYAH 0 263 0 240 e 19 4
TOTAL 70 4.792 57 4.345 331 116
KASUS KONFIRMASI COVID-19 DI KABUPATEN KARIMUN
TAHUN 2020 S/D 18 AGUSTUS 2021
1400

1271
1219
1200

1040
1000

800 746

600

400

200
133
86 75 76 66
4 24 10 13 10
1 0 1 0
0
Mar-20 Apr-20 May-20 Jun-20 Jul-20 Aug-20 Sep-20 Oct-20 Nov-20 Dec-20 Jan-21 Feb-21 Mar-21 Apr-21 May-21 Jun-21 Jul-21 Aug-21
AGUSTUS DATA TEMPAT PERAWATAN

18
& KARANTINA TERPADU

KABUPATEN
KARIMU N

NO. NAMA TEMPAT ALAMAT KAPASITAS


TERPAKAI ( TEMPAT TIDUR) PROSENTASE
(TEMPAT TIDUR)

DARUSALAM, MERAL
1 PUSKESMAS BARAT BARAT 22 16 73

2 KLINIC MEDIC CENTRE BARAN TIMUR, MERAL 15 12 80

JL. PAYA CINCIN BATI KEC


3 SMKN 1 KARIMUN TEBING 77 19 25

4 JL. PAYA CINCIN BATI KEC 90 8 9


SMA 4 KARIMUN
TEBING

5 HOTEL GEMBIRA TANJING BATU KOTA 129 30 23

6 SIKB SAIPEM PANKE 23 13 57

7 BATI CAMP SAIPEM SEI BATI 64 6 9

JUMLAH 420 104 25


18 AGUS DATA VAKSINASI 18 TAHUN KE ATAS
PER KECAMATAN/PUSKESMAS

JUMLAH DIVAKSIN PROSENTASE


NO PUSKESMAS SASARAN
TOTAL DOSIS I TOTAL DOSIS II DOSIS I DOSIS II

1 KARIMUN 36.496 18.204 7.836 49,88 21,47


2 TEBING 20.300 12.858 5.775 63,34 28,45
3 MERAL BARAT 10.680 12.005 4.402 112,41 41,22
4 MERAL 35.822 17.102 7.018 47,74 19,59
5 BELAT 4.655 3.324 589 71,41 12,65
6 BURU 5.765 4.663 670 80,88 11,62
7 KUBA 9.293 8.514 1.481 91,62 15,94
8 KUTA 9.310 6.364 1.044 68,36 11,21
9 KUNDUR 21.343 12.868 4.293 60,29 20,11
10 UNGAR 4.197 2.765 699 65,88 16,65
11 MORO 7.900 4.778 634 60,48 8,03
12 DURAI 4.450 2.776 46 62,38 1,03
13 NYIUR PERMAI 4.491 3.000 592 66,80 13,18
14 FASILTAS LAIN2 12.746 7.231
JUMLAH 171.588 121.967 42.310 71,08 24,66
18 AGUS DATA VAKSINASI 12-17 TAHUN
PER KECAMATAN/PUSKESMAS

JUMLAH DIVAKSIN PROSENTASE


NO PUSKESMAS SASARAN
TOTAL DOSIS I TOTAL DOSIS II DOSIS I DOSIS II

1 KARIMUN 4.951 1.172 734 23,67 14,83


2 TEBING 2.911 945 564 32,46 19,37
3 MERAL BARAT 1.475 375 205 25,42 13,90
4 MERAL 4.722 1.391 685 29,46 14,51
5 BELAT 574 238 13 41,46 2,26
6 BURU 823 788 369 95,75 44,84
7 KUBA 1.741 338 289 19,41 16,60
8 KUTA 1.191 729 468 61,21 39,29
9 KUNDUR 3.041 934 524 30,71 17,23
10 UNGAR 536 176 98 32,84 18,28
11 MORO 1.150 546 0 47,48 0,00
12 DURAI 640 262 0 40,94 0,00
13 NYIUR PERMAI 792 207 13 26,14 1,64
14 FASILTAS LAIN2 48 5
JUMLAH 24.274 8.149 3.967 33,57 16,34
Hak Akses Untuk aplikasi P. Care, SMDV dan Smile

P. Care Smile
User : hasbi.dinkesk User : d2102
Pasword : @Rika1978 Password : Smile12*
Keamananvaksin.kemenkes,go.id
User : dkkkarimun
Pasword : 12345678

SMDV
untuk Pengajuan
id : req-kabupaten_karimun
Pasword : biovaksin2021

untuk persetujuan
id : app_kabupaten_karimun
Password : biovaksin 2021
PERENCANAAN VAKSINASI

1. Penentuan/penetapan sasaran vaksinisasi dan penentuan rencana kebutuhan vaksin


a. Sebagaimana petunjuk teknis dari Kementerian Kesehatan (Keputusan Diirjen P2P No. HK
02.02/4/423/2021) bahwa sasaran vaksinasi Covid-19 adalah :
- Petugas Kesehatan
- Petugas Publik
- Lansia
- Masyarakat Rentan
- Masyarakat umum Lainnya
- Pendataan sasaran penerima vaksin dilakukan secara top-down melalui Sistem Informasi Satu
Data Vaksinasi COVID-19 yang bersumber dari Kementerian/Lembaga terkait atau sumber
lainnya meliputi nama, Nomor Induk Kependudukan, dan alamat tempat tinggal sasaran
- Melalui Sistem Informasi Satu Data Vaksinasi COVID-19 dilakukan penyaringan data (filtering)
sehingga diperoleh sasaran kelompok penerima vaksin COVID-19 sesuai kriteria yang telah
ditetapkan
b. Penentuan rencana kebutuhan vaksin untuk Petugas Kesehatan disesuaikan dengan jumlah
sasaran yang terdapat di wilayah Kabupaten Karimun
c. Untuk rencana kebutuhan vaksin bagi Petugas Publik Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun hanya
menerima dropping dari Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau dan Biofarma

2. Informasi data apa yang digunakan (sumber data) Untuk Menetapkan Sasaran
1. SI SDMK
2. Data dari Organisasi Perangkat Daerah dan Instansi Vertikal
3. Data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
3. Mekanisme validasi atas pendataan sasaran oleh Pemda untuk masing-masing jenis vaksin (vaksin program dan
vaksin gotong royong) :
a. Petugas Kesehatan
Pendataan sasaran untuk petugas kesehatan diambil dari data SISDMK (Sistem Informasi Sumber Daya
Manusia Kesehatan) . Sistem ini telah di update dan di Validasi oleh Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan
Riau

b. Petugas Publik
Pendataan Sasaran untuk petugas Publik dilakukan dengan cara Dinas Kesehatan berkoordinasi dengan
Organisasi Perangkat Daerah dan Instansi Vertikal untuk mendapat jumlah pengawai yang akan menjadi
sasaran Vaksinasi Covid-19

c Lansia, Masyarakat Rentan dan Masyarakat Umum Lainnya


Untuk masyarakat rentan dan masyarakat Umum lainnya Dinas Kesehatan telah berkoordani dengan Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil serta Kantor Camat se Kabupaten Karimun untuk menentukan jumlah
sasaran Vaksinsasi.

d. Vaksin Gotong Royong


sampai hari pelayanan vaksinasi belum dilaksanakan di Kabupaten karimun sehingga validasi data untuk
vaksin gotong royong belum pernah dilakukan
4. Bagaimana penetapan prioritas wilayah penerima vaksin didaerahnya?
✓ Prioritas vaksinasi untuk tahap pertama adalah untuk SDM di pelayanan kesehatan baik : pelayanan
pemerintah maupun swasta
✓ Prioritas vaksinasi tahap II adalah untuk lansia dan pelayan publik, guru
✓ Vaksinasi tahap III sesuai dengan target vaksinasi yang ditetapkan oleh Propinsi 50% di akhir Juni, vaksinasi
diperuntukkan untuk semua masyarakat bahkan sesuai dengan surat Gubernur juga untuk pekerja

5. Bagaimana penentuan kelompok prioritas penerima vaksin dan bagaimana proses pendaftarannya
a. Petugas Kesehatan
Seluruh Petugas Kesehatan yang terdata di SI SDMK merupakan prioritas pelayanan Vaksinasi Covid-19
dan secara otomatis terdaptar sebagai penerima Vaksin di Aplikasi P. Care

c. Lansia
Pada tahap awal pelaksanaan vaksinasi Untuk sasaran Lansia Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun dan
Puskesmas berkoordinasi dengan Kantor Camat se Kabupaten Karimun yang selanjutnya dilakukan
pendaftaran sasaran oleh petugas P. care Puskesmas

b. Petugas Publik
Dari hasil koordinasi Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun dengan Organisasi Perangkat Daerah dan
Instansi Vertikal didapatkanlah sasaran untuk pelayanan Publik dan Tim Vaksinasi di Fasilitas Kesehatan
akan mendaftarkannya di Aplikasi P. Care

c. Masyarakat Rentan dan Masyarakat Umum Lainnya


Dengan adanya Surat Edaran dari Gubernur Provinsi Kepulauan Riau dan dengan ditambahkannya user
verifikasi sasaran di aplikasi P. Care maka masyarakat dapat langsung menuju ke Fasilitas Kesehatan untuk
mendapatkan pelayanan Vaksinasi Covid-19 tanpa harus mendaftarkan diri.
6. Bagaimana entitas menentukan/menyusun strategi dalam rangka meningkatkan intensitas layanan?
(misal: terdapat lonjakan kasus, ada kebijakan tertentu, dll) ;
a. Pengaturan jam pelayanan
Membuat jadwal pelayanan (pembatasan orang yang dilayani)
b. Fasilitas Kesehatan Membuat beberapa titik pelayanan untuk menghidari terjadinya kerumunan
c. Fasilitas Kesehatan tetap memantau dan menghimbau agar sasaran vaksinasi tetap mematuhi
protokol kesehatan
DISTRIBUSI VAKSIN

- Proses bisnis penggunaan Aplikasi SMILE, Aplikasi Sistem Manajemen Distribusi Vaksin (SMDV), Aplikasi
Biotracking, situs web portal permintaan alokasi vaksin, dan aplikasi PCare Vaksinasi.
a. Penggunaan Aplikasi Smile(Sistem Monitoring Imunisasi dan Logistik Elektronik)
Dinas Kesehatan mendapatkan User Name dan Pasword dari Admin Smile Pusat. Penerimaan dan
pendistribusian baik vaksin maupun logistik akan tercatat pada aplikasi ini

b. Penggunaan Aplikasi SMDV


Dinas Kesehatan mendapatkan User dan Pasword dari Operator SMDV. Aplikasi ini digunakan untuk
mengajukan perintaan vaksin ke HUB Vaksin (Kimia Farma) dan melihat ketersedian vaksin yang
akan dialokasikan oleh Kementrian Kesehatan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun

c. Pengunaan Aplikasi P. Care


Dinas Kesehatan mengusulkan operator P. Care ke BPJS, dan kemudian mendapatkan user name dan
pasword P. Care, selanjutnya petugas P. Care Dinas Kesehatan yang mendaftarkan dan
menambahkan user Fasilitas Kesehatan Pelayanan Vaksinasi Covid-19.
Petugas P. Care di Fasilitas Kesehatan akan mengentri ke aplikasi sasaran yang akan dan telah di
vaksinasi
a. Kelemahan/ Kekurangan sistem/ aplikasi dan dampaknya terhadap kegiatan distribusi;
✓ Kelemahan Aplikasi P. Care
• Aplikasi P. Care sering tidak bisa diakses, terutama pada daerah yang sulit sinyal
• Terdapat sararan vaksin yang tidak bisa dientri sehingga sasaran tidak bisa mendapatkan
sertifikat vaksin
• User Dinas Kesehatan hanya bisa menambahkan dan membuat akun fasilitas pelayanan
vaksinasi
• Terkadang jenis vaksin tidak bisa di input

✓ Kelemahan Aplikasi Smile


• Aplikasi sulit dipahami, terutama bagi petugas di Fasilitas Pelayanan Vaksinasi
• Proses pengalihan vaksin (relokasi) dari satu Fasilitas Pelayanan Vaksinasi ke fasiltas lainnya
sangat rumit
• User Dinas Kesehatan tidak bisa menarik data dari fasilitas pelayanan vaksinasi sehingga
apabila terjadi kesalahan input sangat sulit untuk diperbaiki
• Tampilan yang tidak interaktif
• SBBK yang tidak bisa langsung digunakan

✓ Kelemahan Aplikasi SMDV


Tidak semua vaksin didistribusikan melalui SMDV
Kelemahan pengendalian untuk mengantisipasi kesalahan/ kecurangan dalam penggunaan sistem/ aplikasi;
✓ Apabila terjadi kelemahan dalam pengelolaan p care maka akan timbul resiko kecurangan penyalahgunaan p
care , maka hal ini harus diantisipasi
✓ Tim vaksinasi di SK kan oleh Bupati kemudian Kepala Puskesmas meng-SK kan tim vaksinasi sesuai dengan
tugasnya
✓Hanya petugas P care yang akan menginput data P care dan hanya petugas P care yang mempunya user Id dan
pasword P care

Alur Distribusi Vaksin


a. Distribusi Vaksin Melalui SMDV
User Dinas Kesehatan mengajukan permintaan vaksin sesuai dengan alokasi vaksin yang tersedia, User Dinas
Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau akan mengapprove permintaan vaksin, SMDV melalui HUB (Kimia Farma)
mendistribusikan vaksin ke Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun

b. Disribusi Vaksin Dari Dinas Kesehatan Provinsi


Dinas kesehatan Provinsi Kepulaua Riau menyalurkan vaksin melalui Balai instalasi Pengelolaan Farmasi dan Alat
Kesehatan

c. Disrtibusi Vaksin ke Puskesmas


Untuk Fasilitas Pelayanan Vaksinasi di Dalam Pulau Karimun distribusi dilakukan dengan cara petugas Balai instalasi
Pengelolaan Farmasi dan Alat Kesehatan langsung mengatar ke alamat sedangakan untuk Fasilitas Pelayanan
Vaksinasi di luar Karimun petugas Fasilitas Pelayanan Vaksinasi akan menjemput vaksin tersebut.
DISTRIBUSI VAKSIN (LANJUTAN)

- c. Kendala/ permasalahan yang dihadapi user dalam penggunaan sistem/ aplikasi.


❖ Alur distribusi vaksin program, peralatan pendukung, dan logistik yang diterima dari Pusat ke Provinsi,
dari Provinsi ke Kab/ Kota, serta dari Pemerintah Kab/ Kota kepada Puskesmas serta Faskes lainnya
Vaksin yg didistribusikan ke dinkes kab akan diterima oleh staf IF dengan menyesuaikan dokumen
SBBM (surat bukti barang masuk) diantaranya no batch, Kuatitas, ed dan suhu.
setelah semuanya sesuai maka vaksin akan dimasukkan kedalam kulkas vaksin. Data data vaksin
seperti jenis vaksin, No batch. Kuantitas, kedauarsa, didokumentasikan secara manual dan melalui
aplikasi SMILE. Di aplikasi ini data tersbut di input sebagai penerimaan dan stok/persediaan di dinkes
kabupaten. Selanjutkan di lakukan alokasi ke setiap faskes berdasarkan jumlah sasaran masing masing
faskes, dan didistribusikan berdasarkan jumlah alokasi yg telah ditentukan masing masing faskes, dan
di input kembali sebagai pengeluaran di aplikasi SMILE. faskes akan menerima vaksin yg
didistribusikan dari dinkes dengan memginput kembali di aplikasi SMILE sebagai STOK /PERSEDIAAN di
Faskes . Selanjutnya vaksin tersebut didistribusikan kembali ke masyarakat sebagai pengeluaran di
SMILE sehingga stok di faskes menjadi berkurang/ habis

❖ bagaimana upaya pengendalian yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi/ Kabupaten/ Kota dalam
melaksanakan distribusi vaksin program sesuai standar dan menjaga kualitas vaksin program
✓ Setiap datang vaksin dikawal oleh aparat keamanan dari Polri,Tni dan satpol PP
✓ Menggunakan aplikasi P care dan smile
✓ Ada BAST dan SBBK
✓ Suhu refrigerator/kulkas vaksin suhu dicatat setiap hari
✓ Menggunakan vaksin carrier di tempat pelayanan
✓ Sisa vaksin dikembalikan lagi ke refrigerator/kulkas vaksin
✓ Selalu dicatat kedaluarsa dan ada penanda kualitas vaksin
✓ Menerapkan prinsip FEFO/FiFO
PELAKSANAAN VAKSINASI

➢ strategi dan upaya Pemda dalam:


a. Melaksanakan manajemen Vaksin dan Logistik Untuk Vaksinasi Program;
✓ Secara umum logistic vaksin dan penunjang lebih berdasarkan droping dari propinsi dibandingkan berdasarkan permintaan
kebutuhan dari Kabupaten
✓ Saat harus menghabiskan vaksin dengan kedaluwarsa pendek (AZ kedaluaesa 30 Juni 2021) Karimun didrop vaksin dengan
jumlah cukup banyak
✓ Kabupaten melaksanakan relokasi Vaksin berdasarkan kebutuhan , Vaksin di Faskes yang berlebih akan dilakukan relokasi ke
Faskes yang vaksin tinggal sedikit sehingga diharapkan saat bersamaan tidak ada faskes yang tidak melaksanaan vaksinasi
b. Menerapkan Prinsip Pelaksanaan Pelayanan Vaksinasi COVID-19;
✓ Pelaksanaan vaksinasi dilakukan berdasarkan tahapan-tahapan target yang ditetapkan oleh Propinsi dan Kabupaten
✓ Tahap I vaksinasi untuk SDM di pelayanan kesehatan, tahap II untuk lansia dan pelayan publik, tahap III untuk masyarakat
umum dan rentan
✓ Pada 15 Juni 2021 Propinsi Kepulauan Riau memberikan target sampai 30 Juni 2021 untuk dosis I sebesar 50% dari sasaran,
kemudian target sampai 31 Juli sebesar 70% Sarasaran wajib vaksinasi Covid-19
c. Memenuhi Standar Pelayanan Vaksinasi COVID-19 (termasuk pemenuhan kebutuhan fasilitas pelayanan vaksinasi);
✓ Pada dasarnya Faskes berusaha untuk memenuhi standar pelayanan vaksinasi Covid-19, baik dari pengelolaan vaksin maupun
pelaksanaan vaksinasi
✓ Dalam pelaksanaan vaksinasi, vaksinasi selain dilakukan di Puskesmas juga dilakukan dengan vaksinasi di tempat yang sudah
ditetapkan untuk pendekatan akses masyarakat
✓ Pelaksanaan vaksinasi di Faskes berusaha untuk memenuhi prokes Covid, walaupun masa berkumpul namun tetap menjaga
jarak , Faskes juga mengatur shift kedatangan peserta vaksinasi untuk mengurangi kumpulan masa
✓ Pelayanan vaksinasi di luar faskes dipilih tempat yang luas sehingga bisa menerapkan prokes
✓ Kebutuhan Fasilitas vaksinasi di Faskes secara umum tidak ada masalah baik tempat penyimpanan, vaksin carrier dan
peralatan penunjang, namun yang sering terjadi kekosongan adalan ketersediaan vaksin
d. Melaksanakan Manajemen Limbah.
✓ Dilakukan oleh Petugas Sanitarian
✓ Setiap selesai kegiatan vaksinasi petugas Sanitarian mengumpulkan Safety Box , menimbang dan ditempatkan pada Tempat
Pengumpualan Sampah Sementara (TPS)
✓ Pemusnahan limbah medis vaksinasi di Faskes di fasilitasi oleh RSUD M Sani
✓ Limbah Medis disediakan anggaran melalui 8% DAU
PELAKSANAAN VAKSINAS (LANJUTAN)

➢ proses/ alur pelayanan vaksinasi COVID-19 di Puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya (Ruang Tunggu,
Meja 1 & 2)
✓ Pada awal vaksinasi alur pelayanan diatur dengan 4 meja : pendaftaran, screening, vaksinasi dan
observasi,
✓ Dengan juknis baru untuk mempercepat vaksinasi diatur menjadi 2 meja yaitu meja 1 pendaftaran dan
screening dan meja 2 pelayanan vaksinasi dan observasi, namun beberapa Faskes masih menerapkan 4
meja
✓ Dalam pelaksanaan vaksinasi untuk jumlah sasaran yang banyak pelaksanaan vaksinasi umumnya dibuat
lebih dari satu tim vaksinasi
➢ penerapan standar ruang pelayanan vaksinasi di Puskemas dan Fasilitas Kesehatan Lainnya dan sentra
vaksinasi yang dikelola oleh Pemda.
✓ Pelaksanaan vaksinasi di Faskes berusahan untuk memenuhi prokes Covid, walaupun masa berkumpul
namun tetap menjaga jarak
✓ Faskes juga mengatur shift kedatangan peserta vaksinasi untuk mengurangi kumpulan masa
✓ Pelayanan vaksinasi di luar faskes dipilih tempat yang luas sehingga bisa menerapkan prokes
✓ Dinas kesehatan mencoba membuat sentra vaksinasi di pasar namun ternyata jumlah yang ikut
vaksinasi tidak banyak maka sentra vaksinasi tidak dilanjutkan
➢ upaya dan strategi Pemda dalam memenuhi kebutuhan vaksinator di wilayahnya agar dapat mencapai
target pelayanan vaksinasi yang telah ditetapkan (pelatihan nakes, rekrutment tenaga relawan dll)
✓ Kebutuhan dan pelatihan vaksinator didasarkan jumlah sasaran, ada 131 vaksinator yang sudah dilatih
oleh Bapelkes
✓ Selain vaksinator, dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19 juga diperlukan tim penunjang maka dibentuk
tim vaksinasi dengan jumlah 323
✓ Selain tim vaksinasi yang ada, Propinsi juga merekrut relawan vaksinasi dengan jumlah 30 orang dan
diberikan pelatihan di Puskesmas
PELAKSANAAN VAKSINAS (LANJUTAN)

➢ upaya dan strategi Pemda dalam memenuhi jadwal pelayanan vaksinasi agar dapat mencapai target pelayanan vaksinasi
yang telah ditetapkan di wilayahnya
Dalam rangka mencapai target 50% Vaksinasi Covid-19 dosis I, upaya-upaya yang dilakukan antara lain :
1. Dilakukan rapat rutin Gugus Tugas Percepatan Covid-19 minimal seminggu sekali untuk evaluasi
2. Setiap Kecamatan diberikan target harian
3. Camat dan lurah/kades sebagai penanggung jawab penggerakan masa
4. Kepala Puskesmas sebagai penanggung jawab pelaksanaan teknis vaksinasi
5. Para Kapus setiap hari menyampaikan jadwal dan target peserta vaksinasi melalui WA
6. Setiap Kecamatan diharuskan membuka minimal 2 tempat vaksinasi setiap hari dan melaporkan kepada Gugus Tugas
Kabupaten rencana pelaksanaan vaksinasi dan melaporkan hasil vaksinasi harian
7. Bupati mengirimkan surat ke Camat dan Kepala Puskesmas No. 440/DK/VI/1063 /2021 tanggal 11 Juni 2021,
diharapkan pelaksanaan vaksinasi harian di setiap kecamatan dilakukan minimal 2 titik lokasi dengan target minimal
300 orang dengan pelaksanaan seminggu 6 kali
8. Para Camat harus melaporkan cakupan vaksinasi di Kelurahan/Desa dan jumlah orang yang belum divaksin
9. Setiap Lurah/Kades melaporkan cakupan vaksinasi di wilayah RW/RT dan jumlah orang yang belum divaksin
10. Dibuat grup-grup WA secara berjenjang untuk laporan dan pemantauam
11. Melibatkan TNI dan Polri dalam vaksinasi
12. Melibatkan RS baik Pemerintah maupun swasta, KKP, dan Faskes swasta dalam pelayanan vaksinasi
STRATEGI SOSIALISASI
v
Pada awal vaksinasi cukup sulit untuk memberikan pengertian kepada masyarakat untuk diberikan vaksin Covid-19 karena
pengertian masyarakat akan manfaat vaksin Covid-19 yang masih rendah dan adanya berita hoax yang tidak bertanggung jawab.
Pemda selalu memberikan edukasi dengan berbagai macam saluran informasi sehingga pelan-pelan masyarakat semakin sadar akan
manfaat vaksin Covid-19. Dengan adanya regulasi tentang persyaratan pelaku perjalanan yang harus menyertakan sertifikat
Vaksinasi Covid-19 maka masyarakat merasa membutukan untuk divaksin sehingga ikut meningkatkan capaian pelayanan vaksinasi
Sosialisasi dan Edukasi dilakukan dengan :
✓ Penyuluhan kepada masyarakat oleh Puskesmas se Kabupaten Karimun.
✓ Menggandeng Toma,Toga, orgamisasi pemuda , paguyuban, PKK dan kader posyandu
✓ Melalui media masa baik media online maupun media cetak (koran)
✓ Melalui Facebook dan Youtube Melalui grup-grup WA
✓ Melalui webside yang dimiliki Pemda
✓ Sosialisasi dan Edukasi juga dilakukan melalui iklan layanan masyarakat di Radio Canggai Puteri
✓ Dialog interaktif.
✓ Forum Grup Diskusi (FGD)
✓ Melalui juru bicara Covid-19 dan vaksinasi Covid-19 yang setiap hari menyampaikan update Covid-19 dan vaksinasi ke
media masa dan secara berkala memberikan informasi terkait Covid-19 dan vaksinasi
➢ Upaya pemda mengidentifikasi media dan saluran komunikasi lainnya sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik daerah
(termasuk saluran komunikasi informal) :
✓ Pemda melakukan kerjasama dengan media melalui bagian Humas dengan kriteria yang sudah ditetapkan,
➢ upaya Pemda dalam memberdayakan masyarakat (tokoh masyarakat, ormas, LSM, komunitas,dan lain-lain) dalam pelaksanaan
edukasi dan sosialisasi vaksinasi COVID-19
✓ Dalam moment-moment kunjungan Bupati ke Kecamatan dan tempat-tempat vaksin , Bupati bersama tokoh masyarakat,
ormas, LSM, komunitas,dan lain-lain , membua video yang isinya mengajak masyarakat untuk vaksinasi dan diviralkan
melalui media sosial ( KAMI SUDAH DIVAKSIN, MARI KITA IKUT VAKSINASI, VAKSINASI SEHAT DAN AMAN, YES..YES..YES)
➢ upaya Pemda dalam memanfaatkan website, portal berita digital maupun media cetak dalam pelaksanaan edukasi, sosialisasi
vaksinasi COVID-19, serta KIPI
✓ Pemda/gugus tugas membuat webside ,face book , beberapa WA grup serta youtube sebagai media untuk sosialisasi dan
informasi vaksinasi Covid-19
PEMANTAUAN KIPI

➢ Alur kerja/SOP atau Compensating Guideliness


a. upaya pemda dalam menyusun/memperbaharui Pokja KIPI (Pemkab/kota) dan Komda KIPI (Pemprov)
✓ Pemda sudah menunjuk tim Komda KIPI Kabupaten dan akan berkonsultasi kepada Komda KIPI
Propinsi bila diperlukan
a. upaya Pemda dalam melakukan surveilans KIPI
✓ Kasus KIPI dipantau dalam setengan jam masa observasi
✓ kemudian berubah ,menjadi 15 menit masa observasi
✓ Pasien diberikan informasi oleh tim screening apabila terjadi efek simpang dalam vaksinasi untuk
menghubungi petugas

a. upaya Pemda dalam pengobatan dan perawatan pasien KIPI


✓ Dalam pelaksanaan vaksinasi Astrazeneca untuk mengurangi KIPI setiap peserta vaksinasi dibekali
dengan obat parasetamol
✓ Beberapa kasus shock pasca vaksinasi dilakukan observasi di Faskes/UGD Fasker, bila tidak ada
perkembangan dilakukan rujuk ke RSUD
✓ KIPI sedang dan berat Pembiayaan untuk penanganan kasus KIPI disediakan oleh Pemerintah
Daerah melaui Dinas Kesehatan

➢ kegiatan pelaporan, pelacakan, dan tindaklanjut KIPI


✓ Kasus KIPI dilaporkan secara bejenjang dari Puskesmas/Faskes ke Dinas Kesehatan
✓ kemudian ke Propinsi Kepulauan Riau
✓ Penetapan KIPI sedang dan berat dikonsultasikan kepada dokter Yang telah ditunjuk dalam Komda KIPI
Covid-19 yaitu dr. Yulia, Sp.PD
PELAPORAN

➢ Mekanisme pencatatan dan pelaporan terkait pelayanan vaksinasi COVID-19


✓ Pencatatan peserta yang sudah divaksin dicatat pada form pendaftaran manual dan P care
✓ Pelaporan Vaksinasi diFaskes dilakukan setiap hari setelah selesai pelaksanaan vaksinasi : termasuk
jumlah penggunaan vaksin dan logistic
✓ Pelaporan dari Dinas Kesehatan dilaporkan setiap hari ke Propinsi Kepri
➢ Penggunaan aplikasi Pcare, aplikasi satu data vaksinasi atau aplikasi lainnya per tahapan vaksinasi
✓ Pelaporan vaksinasi di Faskes juga dilakukan melalui aplikasi P. Care dan pelaporan logistik vaksin dan
BMHP vaksin melalui SMILE
➢ Mekanisme pencatatan dan pelaporan terkait vaksin dan logistik
✓ Penggunaan vaksin dan logistik oleh Puskesmas/faskes dicatat secara manual dengan format yang
telah ditentukan dan dilaporkan ke petugas Kabupaten dan melalui wa grup
✓ Petugas Kabupatenm melakukan rekap laporan vaksinasi setiap hari dan melaporkan ke propinsi
melalui WA
✓ Setiap hari petugas Propinsi menyampaikan rekap vaksinasi Propinsi ke grup
✓ Penggunaan vaksin dan logistik juga dilakukan secara aplikasi di Smile yang berpatokan dengan IP 10
➢ Pelaporan vaksin dan logistik pada aplikasi SMDV (Sistem Monitoring Distribusi Vaksin), SMILE atau aplikasi
lainnya
✓ Penerimaan dan pendistribusian baik vaksin maupun logistik akan tercatat pada aplikasi ini smile oleh
Petugas Dinas Kesehatan
✓ Aplikasi SMDV ini digunakan untuk mengajukan perintaan vaksin ke HUB Vaksin (Kimia Farma) dan
melihat ketersedian vaksin yang akan dialokasikan oleh Kementrian Kesehatan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten Karimun
PENDANAAN

➢ Mekanisme penyusunan anggaran untuk pelaksanaan vaksinasi COVID-19 pada tingkat


Provinsi/Kabupaten/Kota

Dasar Hukum:
• Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/Menkes/4723/2021 tentang
Perubahan Atas Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/4241/2021 Tentang Petunjuk
Teknis Perencanaan Penganggaran Pelakanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona
Virus Disease 2019 (Covid-19) Bersumber Dana Alokasi Umum dan Dana Bagi Hasil Tahun Anggaran 2021

• Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor HK.02.02/4/1/2021 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019
(Covid-19)
• Surat Edaran Direktorat Jenderal
• Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor: 440/2757/Keuda tanggal 19
April 2021
Perencanaan Penganggaran
• Pada anggaran murni 2021, rencana pelaksanaan kegiatan vaksinasi sudah dialokasikan sebesar Rp.
483.024.545 dengan sub kegiatan Pengelolaan Surveilans Kesehatan

• Setelah terbitnya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 94/PMK.07/2021, Dinas Kesehatan melakukan
penyusunan anggaran kebutuhan diusulkan ke Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) berdasarkan
surat Nomor 050/DK-01/IV/753/2021 tanggal 27 April 2021 perihal Usulan Dana Dukungan
Penanganan Pandemi Covid-19, didalamnya terdapat penanganan Covid, dukungan vaksinasi dan
insentif tenaga kesehatan dengan jumlah kebutuhan anggaran sebesar Rp. 10.603.445.000.

• Berdasarkan hasil rapat Tim Anggaran Pemerintah Daerah, dialokasikan untuk penambahan anggaran
sebesar Rp.8.603.445.000,00, dimana selanjutnya Dinas Kesehatan melakukan penyesuaian anggaran
kembali dan memetakan ke sub kegiatan mengacu pada surat dari Direktorat Jenderal Bina Keuangan
Daerah Nomor 440/2757/Keuda tanggal 19 Apri 2021 tentang Hasil Pemetaan (Mapping) dan
Pemutakhiran terkait Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/4241/2021.
Perhitungan Kebutuhan Serta Rencana Distribusi Vaksin, Peralatan Pendukung dan Logistik
a. Perhitungan Kebutuhan
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/Menkes/4723/2021 dan Keputusan Direktur
Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor HK.02.02/4/1/2021, sebagai berikut:
• Kebutuhan vaksin dan logistic vaksin lainnya
• Kebutuhan perlengkapan anafilaktik, antara lain oksigen
• Kebutuhan logistic PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi), antara lain:
• Masker Bedah
• Sarung Tangan
• APD
• Lainnya, seperti Hand Sanitizer, sabun cair dan desinfektan
• Konseling, Informasi, Edukasi
• Kebutuhan operasional antara transport local, perjalanan dinas, penggandaan formulir, insentif tim vaksinasi,
penanganan limbah, dll

b. Rencana Distribusi
Rencana distribusi vaksin menyesuaikan dengan jumlah sasaran di setiap cakupan wilayah fasilitas pelayanan
pelaksana vaksinasi

c. Penyusunan Rencana Advokasi, Sosialisasi dan Pelatihan


Advokasi dan sosialisasi dilakukan oleh puskesmas. Dinas Kesehatan melakukan pelatihan kepada tenaga
kesehatan pelaksana vaksinasi bersama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kabupaten Karimun
dalam pemanfaatan aplikasi PCare Vaksinasi yang dilakukan pada bulan Januari 2021
MONITORING DAN EVALUASI

Tujuan monitoring evaluasi: ▪


✓ Memastikan kegiatan dilaksanakan sesuai dengan panduan standar
✓ Memberikan umpan balik tepat waktu untuk perbaikan-perbaikan bilamana perlu
✓ Mengukur capaian kegiatan

Monitoring dan Evalusi kegiatan vaksinasi dilakukan secara rutin umumnya seminggu sekali
bersamaan dengan evaluasi pelaksanaan Penanganan Covid-19
Saat-saat tertentu Monitoring dan Evalusi dilakukan seminggu bisa lebih dari sekali antara lain
waktu akhir Juni untuk mengevaluasi capaian 50% dan memastikan bahwa sisa vaksin yang dekat
ED sudah habis tervaksinkan

Dalam monitoring dan evaluasi dilakukan sebagian dengan hadir langsung dan sebagian dengan
virtual
Biasanya peserta dalam monitoring dan evaluasi adalah : Bupati, Wabub, Sekda, Kadis Kesehatan
dan kadis terkait, Kabag terkait, para Camat, Para Kapus, Para Lurah/Kades dan kadang-kadang
bersama Forkompida
Pembahasan biasanya dipaparkan infografis Covid dan capaian vaksinasi Kabupaten per
Kecamatan, evaluasi dan kendala capaian kecamatan yang masih rendah, upaya-upaya pencapaian
vaksinasi serta evaluasi capaian vaksinasi per kecamatan dan desa/kelurahan

Anda mungkin juga menyukai